Siapa manusia terkuat di bumi ini?

Ngomongin manusia atau orang terkuat di bumi, pikiran kita biasanya langsung tertuju pada atlet angkat besi, atau petinju seperti Mike Tyson, petarung UFC seperti Khabib Nurmagomedov, atau mungkin sosok superhero dalam film dan lain-lain. Mungkin juga kita terbayang orang kuat adalah sosok anggota DPR, jenderal, presiden, sultan, raja, ketua geng mafia dan sebagainya karena punya kekuasaan untuk menggerakan perangkat dan bawahannya.

Namun, siapakah di antara mereka yang layak disebut sebagai orang yang paling kuat? Jawabannya bukan satu pun dari contoh-contoh di atas, kecuali mereka mampu mengendalikan emosinya ketika marah.

Baca Juga: Para Perawi Shahih Al-Bukhari dari Dua Belas Negara, Apakah Ada Yang Dari Indonesia?

Contoh-contoh di atas hanya menyebutkan manusia atau orang-orang kuat yang tampak dari penglihatan lahiriah saja. Di balik itu, ada sisi lain yang sangat penting, yang menjadi hakikat ukuran kekuatan seorang manusia. Ini sebagaimana sabda Nabi Saw.,

عَنْ الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تَعُدُّونَ الصُّرَعَةَ فِيكُمْ قَالُوا الَّذِي لَا يَصْرَعُهُ الرِّجَالُ قَالَ لَا وَلَكِنَّهُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ. رواه ابو داود

“Dari Abdullah bin Mas’ud, berkata, ‘Rasulullah Saw. bersabda, menurut kalian, siapa yang kalian anggap paling kuat?’ Para sahabat menjawab, ‘orang yang tidak terkalahkan dalam adu gulat.’ Beliau bersabda, ‘bukan itu, orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan dirinya saat marah.’”

Hadis ini mengandung ajakan dan ajaran tentang pentingnya menahan atau mengontrol emosi di saat marah. Kita tahu bahwa marah yang tak terkendali dapat menghilangkan akal sehat. Orang yang marah tak terkontrol dapat terjerumus melakukan bermacam kesalahan karena pertimbangan emosi sesaat. Akibatnya, timbulah banyak hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Abu Hurairah meriwayatkan sebuah hadis tentang seorang sahabat yang meminta nasihat kepada Rasulullah Saw., sebagaimana terdapat dalam Al-Arba’in An-Nawawiyyah.

“Sesungguhnya seorang laki-laki meminta nasihat kepada Rasulullah Saw. Kemudian Rasulullah Saw. mengatakan, “La taghdab (janganlah marah!).” Lalu laki-laki tersebut mengulang permintaannya dan Rasulullah Saw. tetap mengatakan, “janganlah marah!” [HR Bukhari].

Dalam riwayat lain Rasulullah Saw. juga mengajarkan bagaimana cara untuk meredam emosi ketika dilanda rasa marah.

Imam Ahmad dan Abu Dawud meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “jika salah seorang di antara kalian marah dan dia berdiri, maka duduklah, karena kemarahan akan hilang. Jika belum juga hilang maka berbaringlah.”

Baca Juga: Tidak Ada Perempuan yang Lebih Mulia dan Membuat Aisyah Cemburu, Kecuali Perempuan Satu Ini.

Sebenarnya, marah merupakan hal yang manusiawi. Tentu sifat ini tidak bisa dihilangkan tapi tidak boleh juga diumbar semaunya, melainkan harus dikendalikan.

Di era digital, gampang sekali mendapati orang yang suka marah-marah, meluapkan emosi melalui media sosial. Tak jarang pula postingan yang menyulut rasa geram, membuat jari-jari gatal untuk meluncurkan makian sebagai perpanjangan dari kata-kata lisan.

Menghadapi situasi macam itu, kita harus mampu menahan diri. Mengingat kembali bahwa orang yang kuat adalah orang yang bisa mengendalikan dan mengalahkan hawa nafsunya sendiri. Kalau kita mudah marah hanya karena sebuah tweet, video, feed di instagram, atau status facebook, berarti kita masih lemah, belum cukup kuat sebagai seorang manusia.

Baca Juga: Ngaji Fikih Siyasah [5]: Skema Pemilihan Pemimpin dan Kriteria yang Harus Dipertimbangkan

Kemarahan juga amat menggoda bagi orang-orang yang diamanati kekuatan dan kekuasaan. Ketika ia sebenarnya mampu melampiaskan amarah, namun memilih bersabar dan menahan diri, Allah Swt. berjanji akan memberikan surga-Nya. Allah Swt. berfirman,

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى () فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى 

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya),” [QS. An Naazi’aat : 40-41].

Oleh karena itu menahan amarah adalah suatu perbuatan terpuji yang menunjukkan pribadi yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. dan akan mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt.

Nationalgeographic.co.id—Menyaingi legenda Hercules sang dewa, hampir 2.500 tahun yang lalu, seorang pegulat Yunani, Milos dari Croton, dianggap sebagai manusia terkuat yang pernah hidup di bumi.

Milos adalah seorang pria dengan kekuatan yang luar biasa dengan tubuh atletis. Menurutnya, untuk membangun otot, diperlukan tiga hal: "mulailah dengan beban yang sangat ringan, jangan lewatkan latihan, dan tingkatkan latihan secara bertahap," tulis Kokkinidis.

Tasos Kokkinidis menulis sebuah artikel kepada Greek Reporter yang berjudul "The Strongest Greek That Ever Lived" terbit pada 5 Mei 2022. "Dengan kekuatannya, ia menjadi juara gulat enam kali di Olimpiade Kuno di Yunani," tambahnya.

Pada tahun 540 SM, ia memenangkan kategori gulat putra, lalu kemudian memenangkan kompetisi putra pada lima Olimpiade berikutnya secara berturut-turut. Ia juga mendominasi Pythian Games (muncul sebagai pemenang 7 kali), Isthmian Games (pemenang 10 kali), dan Nemean Games (pemenang 9 kali).

Bukan begitu saja ia mendapatkan kekuatannya. Milos melakukan latihan rutin, bahkan sejak ia masih kecil. Dikatakan bahwa Milos melatih kekuatannya yang luar biasa melalui pola latihan yang sederhana tetapi mendalam.

"Suatu hari, ada seekor anak sapi yang baru lahir lahir di dekat rumah Milos. Ia memutuskan untuk mengangkat hewan kecil itu dan membawanya di pundaknya. Keesokan harinya, dia kembali dan melakukan hal yang sama," terusnya.

Latihannya terus dilakukan selama empat tahun berikutnya, mengangkat anak sapi ke atas bahunya setiap hari seiring pertumbuhannya. Ia melakukannya sampai tak lagi mengangkat anak sapi, tetapi seekor banteng berusia empat tahun!

Anekdot tentang kisah kekuatan dan gaya hidup Milos yang tampak seperti Superman, dapat dilihat dari caranya makan. "Makanan hariannya terdiri dari 9 kg daging, 9 kg roti, dan 10 liter anggur," lanjutnya.

Meski dianggap sebagai seorang pegulat terkuat sepanjang sejarah, kematiannya masih menjadi misteri. "Tanggal kematian Milos tidak diketahui, tetapi menurut sejarawan kuno, ia tewas di tengah hutan," imbuhnya.

 Baca Juga: Dewa Anggur Dionisos, Mitologi Yunani atau Diadopsi dari Tradisi Lain?

 Baca Juga: Legenda Hercules Menangkap Babi Erymanthian yang Meyusahkan Warga

 Baca Juga: Hukum Bengis Draconian Yunani Kuno yang Diukir dalam Darah Manusia

Ketika sedang berjalan di hutan, ia menemukan batang pohon yang terbelah. Sambil melatih kekuatannya, ia mencoba untuk memecahkan batang pohon tersebut.

Lukisan Milos sedang menguji kekuatannya dengan bertarung melawan singa, karya Charles Meynier.

Lukisan Milos sedang menguji kekuatannya dengan bertarung melawan singa, karya Charles Meynier.

Milos memasukkan tangannya ke celah untuk membelah pohon. Potongan dari celah pohon itu malah menimpa tangannya, menguncinya erat-erat dan menjebaknya. Sekuat tenaga ia tak mampu membebaskan dirinya, membuat sang legenda gulat itu dimangsa oleh serigala.

Siapa orang terkuat di muka bumi ini?

Juan Carlos Noguez Ortiz atau biasa dipanggil Bee King adalah orang terkuat di dunia lainnya. Pria asal Ontario ini mampu bertahan selama satu jam lebih saat 100 ribu lebah menutupi tubuhnya.

Siapa orang terkuat di Indonesia?

BondowosoNetwork.com - Aji Soeganda Manusia Paling Kuat di Indonesia. Secara resmi dia menjadi orang terkuat pertama di tanah air saat ini.