tirto.id - Sholat sunah rawatib dapat dibagi menjadi salat qobliyah (sebelum salat wajib) dan bakdiyah (sesudah), juga muakkad dan ghoiru muakkad. Show
Salat sunah rawatib adalah salat sunah yang mengiringi salat fardu. Salat sunah rawatib yang dikerjakan sebelum salat wajib disebut salat qobliyah, sedangkan salat sunah rawatib yang dilakukan setelah salat wajib disebut salat bakdiyah. Salat sunah rawatib berfungsi sebagai penyempurna jika terjadi kekurangan dalam salat fardu seseorang. Salat fardu sendiri hukumnya wajib bagi muslim. Salat fardu ini pula yang menjadi amalan pertama yang dihisab dalam Hari Perhitungan. Oleh karenanya, menunaikan salat sunah rawatib sangat dianjurkan.
Diriwayatkan, Nabi Muhammad saw. bersabda, "Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalat fardu. Itu pun jika sang hamba menyempurnakannya. Jika tidak, maka disampaikan, “Lihatlah oleh kalian, apakah hamba itu memiliki amalan (salat) sunah?” Jika memiliki amalan salat sunah, sempurnakan amalan salat fardu dengan amal salat sunahnya. Kemudian, perlakukanlah amal-amal fardu lainnya seperti (dalam kasus salat) tadi." (H.R. Ibnu Majah).
Jumlah Rakaat Salat Sunah Rawatib
Salat sunah rawatib dalam sehari semalam total terdiri dari 22 rakaat, yang terbagi ke dalam lima waktu salat fardu. Syekh Zainuddin Al-Malibary dalam Fathul Muin Syarh Qurrotil ‘Ain bi Muhimmatid-Din (hlm. 158--159) menyebutkan, "Disunahkan salat sunah 4 rakaat sebelum salat asar, 4 rakaat sebelum zuhur dan setelahnya, 2 rakaat setelah magrib dan disunahkan menyambung 2 rakaat ba’diyah magrib dengan salat fardu, dan tidak hilang keutamaan menyambung 2 rakaat ba’diyah magrib sebab melakukan zikir ma’tsur setelah salat fardu." "Kemudian setelah isya 2 rakaat yang ringan, begitu juga 2 rakaat sebelum salat isya jika tidak sibuk menjawab azan. Apabila di antara azan dan iqamat ada waktu luang untuk mengerjakan 2 rakaat sebelum isya, maka dapat dikerjakan. Jika tidak, maka diakhirkan (setelah salat isya), dan dua rakaat sebelum subuh."
Baca juga: Hal-hal yang Merusak Pahala Puasa: Bohong, Gibah, hingga Adu Domba
Salat Rawatib Muakkad dan Ghairu Muakkad
Jika dirinci lebih rinci lagi, dikutip dari artikel "Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib" dalam laman NU Online, salat sunah rawatib dapat dbagi menjadi dua jenis, berdasarkan seringnya Nabi Muhammad mengerjakan salat tersebut. Salat sunah rawatib jenis pertama adalah salat rawatib muakkad, yang selalu dikerjakan Rasulullah. Salat rawatib jenis ini totalnya ada 10 atau 12 rakaat, yaitu 2 rakaat sebelum subuh, 2 atau 4 rakaat sebelum zuhur, 2 rakaat setelah zuhur, 2 rakaat setelah magrib, dan 2 rakaat setelah isya. Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia mengingat Nabi Muhammad saw. salat 10 rakaat, dengan rincian 2 rakaat sebelum salat zuhur dan 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah salat Magrib di rumahnya, 2 rakaat sesudah salat Isya di rumahnya, dan 2 rakaat sebelum salat Subuh.” [H.R. al-Bukhari) Terkait jumlah rakaat sebelum zuhur, ada riwayat dari Aisyah bahwa jumlahnya 4 rakaat, "Nabi saw tidak pernah meninggalkan 4 rakaat sebelum salat zuhur dan 2 rakaat sebelum salat subuh.” (H.R. al-Bukhari) Dalam riwayat lain, dari Ummi Habibah, ia mendengar Nabi bersabda, "Barangsiapa yang salat (sunah rawatib) 12 rakaat dalam sehari semalam, niscaya dibuatkan bagi mereka sebuah rumah di surga.” (H.R. Muslim). Sedangkan salat sunah rawatib jenis kedua, ghairu muakkad. Salat ini tidak selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad, kadang dikerjakan, kadang tidak. Salat rawatib jenis ini adalah tambahan 2 rakaat setelah zuhur, 4 rakaat sebelum asar, 2 rakaat sebelum magrib, dan 2 rakaat sebelum isya. Rincian jumlah rakaat salat sunah rawatib adalah sebagai berikut.
Niat Salat Sunah Rawatib
Berikut ini adalah daftar bacaan niat salat sunah rawatib dua rakaat berdasarkan salat fardu yang diiringinya.
Niat Salat Rawatib Sebelum Salat Subuh (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى Usholli Sunnatash Subhi Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala Artinya, "Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum subuh 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
Niat Salat Rawatib Sebelum Duhur
اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala Artinya, "Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum zuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
Niat Salat Rawatib Sesudah Zuhur
اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala Artinya, "Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah zuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
Niat Salat Rawatib Sesudah Magrib
اُصَلِّى سُنَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى Usholli Sunnatal Maghribi Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala Artinya, "Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah magrib 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
Niat Salat Rawatib Sesudah Isya'
اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى Usholi Sunnatal Isyaa’i Rok’ataini Ba’diyatta Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala Artinya:"Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah Isya 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala."
Keutamaan Salat Sunah RawatibBeberapa keutamaan dengan menyelenggarakan salat sunah rawatib ini dapat diketahui, salah satunya dari riwayat Tirmizi, bahwa "Allah merahmati seseorang yang salat sunah empat rakaat sebelum ashar." Bahkan, dua rakaat yang dikerjakan sebelum salat subuh atau biasa disebut salat fajar juga lebih baik daripada dunia dan isinya. Seperti dalam riwayat Muslim dan Tirmizi, "Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan pengisinya. Keutamaan lain bisa didapatkan saat menggelar salat sunah sebelum dan sesudah salat duhur. Seperti dalam hadis, "Barangsiapa melaksanakan empat rakaat sebelum zuhur dan 4 rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan baginya api neraka." (H.R. Tirmizi). Ralat: sebelumnya dalam paragraf 7 tertulis "setelah subuh", yang benar adalah shalat sunnah rawatib sebelum subuh (qobliyah). Redaksi mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.
Baca juga
artikel terkait
SHALAT SUNAH
atau
tulisan menarik lainnya
Beni Jo
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
(Foto: ibtimes.com) (Foto: ibtimes.com)
Selain shalat wajib, shalat sunnah juga sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Dalam Islam terdapat banyak macam shalat sunnah. Di antara shalat sunnah yang sangat dianjurkan adalah shalat rawatib, yaitu shalat yang dikerjakan setelah atau sebelum shalat wajib.Berikut ini adalah rincian shalat rawatib, yaitu shalat sunnah sebelum shubuh, sebelum dan sesudah zuhur, sebelum ashar, sebelum dan setelah maghrib, dan sebelum dan setelah isya’. Syeikh Abu Syuja’ dalam Matan Taqrib menjelaskan: والسنن التابعة للفرائض سبعة عشر ركعة: ركعتا الفجر، وأربع قبل الظهر وركعتان بعده، وأربع قبل العصر، وركعتان بعد المغرب، ثلاثة بعد العشاء يوتر بواحدة منهن كُنَّا بِالْمَدِينَةِ فَإِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ لِصَلاَةِ الْمَغْرِبِ ابْتَدَرُوا السَّوَارِىَ فَيَرْكَعُونَ رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ الْغَرِيبَ لَيَدْخُلُ الْمَسْجِدَ فَيَحْسِبُ أَنَّ الصَّلاَةَ قَدْ صُلِّيَتْ مِنْ كَثْرَةِ مَنْ يُصَلِّيهِمَا رحم الله امرءا صلى قبل العصر أربعا كان النبي صلى الله عليه وسلم يصلى قبل العصر أربع ركعات يفصل بينهن بالتسليم Berdasarkan kedua hadits ini, shalat sunnah empat rakaat sebelum ashar termasuk bagian dari kesunnahan. Bahkan, orang yang mengerjakannya akan dirahmati Allah SWT. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah) Bulan Safar, Rebo Wekasan, dan Hal-hal yang Penting Diperhatikan |