Shalat sunnah apa yang dikerjakan di antara dua shalat fardhu magrib sampai isya’ yaitu

Sholat sunnah bakdiyah maghrib memiliki banyak keutamaan

Prayogi/Republika

Sholat sunnah bakdiyah maghrib memiliki banyak keutamaan. Ilustrasi sholat

Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sholat Maghrib adalah penutup sholat siang hari dan menjadi pembuka sholat malam. 

Baca Juga

Sholat Maghrib memiliki rahasia dan keutamaan, sebagaimana dijelaskan Al Ghazali dalam kitab Ihya 'Ulumuddin.

Dalam kitab tersebut disampaikan, Rasulullah SAW bersabda bahwa yang paling utama bagi Allah SWT di antara sholat-sholat yang diwajibkan adalah sholat Maghrib, karena sholat Maghrib itu tidak dikurangi bagi musafir maupun bagi yang mukim. Masih dalam sabda tersebut, Rasulullah SAW berkata: 

من عقب ما بين المغرب والعشاء بني له في الجنة قصران ما بينهما من مسيرة مئة عام، فيهما من الشجر ما لو يراهما أهل المشرق وأهل المغرب لأوحلهم أي لأوسعهم فاكهة،

"Siapa yang sholat dua rakaat setelah sholat Maghrib, maka akan dibangunkan untuknya dua istana di surga. Jarak antara dua istana itu dijalani selama 100 tahun. Di antara keduanya pun tumbuhlah pepohonan yang cukup bagi seluruh penduduk dunia berteduh setelah mengembara."

Selain itu Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Siapa yang mengerjakan sholat 10 rakaat antara Maghrib dan Isya, niscaya Allah SWT akan mendirikan baginya sebuah istana di surga."

Lalu Umar bin Khattab bertanya, "Ya Rasulullah, banyakkah istana kita?" Nabi SAW menjawab, "Allah SWT memiliki lebih banyak dan lebih baik lagi."

Suatu saat, mantan hamba sahaya Nabi SAW, Ubaidillah RA, ditanya "Apakah Rasulullah SAW menyuruh sholat di luar sholat wajib?" Lalu Ubadillah berkata, "Ada, yaitu sholat sunnah antara Maghrib dan Isya, yakni sholat awwabin."

Anas bin Malik dan Ibnu Mas'ud, diriwayatkan selalu mengerjakan sholat awwabin itu. Tokoh sufi dari Damaskus, Abu Sulaiman al-Darani menyampaikan bahwa sholat awwabin ini lebih baik dari puasa sunnah lainnya.

Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Siapa yang sholat Maghrib berjamaah lalu sholat dua rakaat setelahnya, dan tidak berkata-kata soal urusan dunia di antara keduanya, dan pada rakaat pertama membaca Al Fatihah, 10 ayat bagian awal Al Baqarah, dua ayat pertengahan Al Baqarah, surah Al Ikhlas 15 kali, dan kemudian rukuk lalu sujud, dan ketika berdiri untuk rakaat kedua membaca Al Fatihah, ayat Kursi, dan tiga ayat dari surat Al Baqarah, dan surat Al Ikhlas 15 kali, maka pahalanya tidak terhitung."    

Shalat sunnah apa yang dikerjakan di antara dua shalat fardhu magrib sampai isya’ yaitu

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Minggu, 19 Juni 2022 | 06:44 WIB

Sabtu, 18 Juni 2022 | 16:49 WIB

Sabtu, 18 Juni 2022 | 15:30 WIB

Sabtu, 18 Juni 2022 | 15:16 WIB

Sabtu, 18 Juni 2022 | 12:48 WIB

Sabtu, 18 Juni 2022 | 11:12 WIB

Sabtu, 18 Juni 2022 | 07:03 WIB

Jumat, 17 Juni 2022 | 11:46 WIB

Jumat, 17 Juni 2022 | 09:00 WIB

Kamis, 16 Juni 2022 | 22:12 WIB

Kamis, 16 Juni 2022 | 19:18 WIB

Kamis, 16 Juni 2022 | 19:01 WIB

Kamis, 16 Juni 2022 | 17:34 WIB

Kamis, 16 Juni 2022 | 13:25 WIB

Kamis, 16 Juni 2022 | 08:22 WIB

Rabu, 15 Juni 2022 | 17:46 WIB

Rabu, 15 Juni 2022 | 16:38 WIB

Rabu, 15 Juni 2022 | 16:17 WIB

Rabu, 15 Juni 2022 | 14:33 WIB

Rabu, 15 Juni 2022 | 08:22 WIB


Page 2


Page 3

Suara.com - Pernahkah Anda melakukan shalat sunnah rawatib? Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunah yang mengiringi shalat fardhu.

Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib disebut shalat qobliyah. Sedangkan shalat sunnah rawatib yang dilakukan setelah shalat wajib disebut shalat badiyah.

Shalat sunnah rawatib berfungsi sebagai penyempurna jika terjadi kekurangan dalam shalat fardhu. Shalat fardhu sendiri hukumnya wajib bagi seorang muslim.

Shalat fardhu ini pula yang menjadi amalan pertama yang dihisab dalam Hari Perhitungan. Oleh karena itu, menunaikan shalat sunnah rawatibsebagai penyempurna ibadah, sangat dianjurkan.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Hajat, Lengkap dengan Doa Setelah Mendirikannya

Diriwayatkan, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalat fardhu. Itu pun jika sang hamba menyempurnakannya. Jika tidak, maka disampaikan, “Lihatlah oleh kalian, apakah hamba itu memiliki amalan (salat) sunah?" Jika memiliki amalan shalat sunnah, sempurnakan amalan shalat fardhu dengan amal shalat sunnahnya. Kemudian, perlakukanlah amal-amal fardhu lainnya seperti (dalam kasus salat) tadi", (HR. Ibnu Majah).

Shalat sunnah rawatib dalam sehari semalam total terdiri dari 22 rakaat, yang terbagi ke dalam lima waktu shalat fardhu. Berikut ini adalah bacaan niat shalat sunnah rawatib dua rakaat berdasarkan shalat fardhu yang diiringinya.

  • Sebelum Subuh
    "Usholli Sunnatash Subhi Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala", yang artinya: "Aku niat mengerjakan shalat sunnah sebelum subuh 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala".
  • Sebelum Dzuhur
    "Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala", yang artinya: "Aku niat mengerjakan shalat sunnah sebelum dzuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala".
  • Sesudah Dzuhur
    "Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala", yang artinya: "Aku niat mengerjakan shalat sunnah sesudah dzuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala".
  • Sesudah Maghrib
    "Usholli Sunnatal Maghribi Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala", yang artinya: "Aku niat mengerjakan shalat sunnah sesudah maghrib 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala".
  • Sesudah Isya
    "Usholli Sunnatal Isyaa’i Rok’ataini Ba’diyatta Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala", yang artinya: "Aku niat mengerjakan shalat sunnah sesudah Isya 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala".

Beberapa keutamaan shalat sunnah rawatib ini dapat diketahui, salah satunya dari riwayat Tirmizi, bahwa "Allah merahmati seseorang yang shalat sunnah empat rakaat sebelum ashar".

Bahkan, dua rakaat yang dikerjakan sebelum shalat subuh atau biasa disebut shalat fajar juga lebih baik daripada dunia dan isinya. Seperti dalam riwayat Muslim dan Tirmizi, "Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan pengisinya".

Itulah penjelasan singkat tentang shalat sunnah rawatib mulai dari bacaan niat dan keutamaannya.

Baca Juga: Bukannya Sholat Subuh Berjemaah, Pasutri Asal Surabaya Ini Curi Motor di Masjid Gresik

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

Jakarta -

Salah satu sholat sunnah yang dikerjakan oleh umat Islam adalah sholat sunnah rawatib. Sholat ini dilaksanakan sebelum dan sesudah sholat fardhu, termasuk sholat Isya.

Sholat sunnah rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu. Sholat ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana tertuang dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

‏ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ ‏

Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT sholat demi allah SWT 12 raka'at (sunah) setiap hari, sebelum dan setelah sholat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga. Aku tidak pernah absen melakukannya, sejak mendengarnya dari Rasulullah SAW." (HR Muslim).

Ubaidurrahim El-Hamdy dalam bukunya yang berjudul Super Lengkap Sholat Sunnah menjelaskan, rawatib adalah jamak dari ratib yang artinya menetapkan dan terus-menerus. Disebut sholat sunnah rawatib karena dikerjakan secara menetap dan terus-menerus.

Sholat sunnah rawatib dikerjakan sebelum dan setelah sholat fardhu. Adapun, sholat yang dikerjakan sebelum sholat fardu dinamakan sunnah Qabliyah. Sedangkan sholat yang dikerjakan setelah sholat fardhu disebut sunnah Badiyah.

Ditinjau dari anjuran pelaksanaannya, sholat sunnah rawatib terbagi menjadi dua, yaitu sholat sunnah rawatib muakkad (sangat dianjurkan) dan sholat sunnah rawatib ghairu muakkad (tidak terlalu dianjurkan).

Merujuk pada suatu hadits riwayat yang berasal dari Aisyah ra. sholat sunnah rawatib muakkad terdiri dari 12 rakaat. Di antaranya 2 rakaat sebelum sholat Subuh, 4 rakaat sebelum sholat Dzuhur, 2 rakaat sesudah sholat Dzuhur, 2 rakaat sesudah sholat Maghrib, dan 2 rakaat sesudah sholat Isya.

مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ

Artinya: "Siapa saja yang terbiasa menunaikan sholat sunnah 12 rakaat, Allah SWT akan membuatkannya rumah di surga yaitu: empat rakaat sebelum zuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat usai maghrib, dua rakaat setelah isya, dan dua rakaat sebelum subuh." (HR Tirmidzi).

Sedangkan, yang termasuk sholat sunnah rawatib ghairu muakkad antara lain 2 atau 4 rakaat sebelum sholat Ashar, 2 rakaat sebelum sholat Magrib, dan 2 rakaat sebelum sholat Isya.

Pendapat ini merujuk pada salah satu hadits Nabi SAW, bahwa dianjurkan untuk mengerjakan sholat di antara adzan dan iqamah. Disebutkan pula bahwa sholat ini dilakukan bagi siapa saja yang mau mengerjakannya. Artinya, tidak ada kewajiban di dalamnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Artinya: "Di antara setiap dua adzan (adzan dan iqamah) itu ada sholat (sunnah). Beliau mengulanginya hingga tiga kali. Dan, pada kali yang ketiga, beliau bersabda, "Bagi siapa saja yang mau mengerjakannya." (HR Bukhari).

Salah satu sholat sunnah yang dikerjakan di antara adzan dan iqamah adalah sholat sunnah sebelum Isya atau dinamakan Qabliyah Isya. Dikutip dari buku Panduan Terlengkap Ibadah Muslim "Sehari-Hari" oleh KH. Muhammad Habibillah, berikut niat sholat sunnah rawatib sebelum sholat Isya:

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushallii sunnatal isya-i rak'ataini qabliyyatan lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Isya dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Itulah sholat qabliyah isya, sholat sunnah rawatib yang termasuk ghairu muakkad.

Simak Video "Catat! Ini Amalan Sunnah di Tahun Baru Islam"



(row/row)