Setiap manusia memiliki beda warna kulit dan bentuk fisik lainnya

Biasanya, kelompok individu yang berasal dari negara tropis, cenderung memiliki kulit yang berwarna lebih gelap daripada mereka yang berasal dari negara dengan iklim lebih dingin. Ternyata, warna kulit berhubungan erat dengan kondisi geografis dan radiasi sinar ultraviolet (UV). Itulah yang juga menyebabkan warna kulit di setiap negara berbeda.

Para ilmuwan percara, faktor genetik berperan penting dalam fisiologi manusia. Mereka menemukan, faktor genetik berhubungan dengan pigmen kulit. Gen tersebut termasuk gen yang memengaruhi respons terhadap sinar UV dan risiko melanoma.

Warna kulit manusia di setiap wilayah negara

Setiap manusia memiliki beda warna kulit dan bentuk fisik lainnya
Setiap manusia memiliki beda warna kulit dan bentuk fisik lainnya
Penduduk negara tropis cenderung memiliki kulit dengan warna lebih gelap.

Sepanjang waktu, para ilmuwan yang mempelajari tubuh manusia menemukan bahwa variasi warna kulit bersifat adaptif, dan bisa diturunkan dari orangtua pada anak.

Karakteristik ini berkaitan erat dengan kondisi geografis dan paparan sinar UV dari matahari.

Berdasarkan wilayah geografisnya, berikut ini perbedaan warna kulit manusia penduduk wilayah tropis dan wilayah beriklim dingin.

1. Warna kulit manusia penduduk wilayah tropis

Para penduduk wilayah tropis lebih berisiko terpapar sinar radiasi UV matahari yang berbahaya. Oleh karena itu, warna kulit mereka cenderung menjadi lebih gelap. Sebab, tubuh memproduksi lebih banyak melanin untuk menangkal efek buruk sinar UV.

Selain itu dari generasi ke generasi, muncul kecenderungan produksi melanin dalam jumlah tertentu pada tubuh anak, yang diturunkan dari orangtuanya.

2. Warna kulit manusia penduduk wilayah dingin

Sebaliknya para penduduk di negara-negara belahan utara bumi, biasanya memiliki kulit berwarna terang. Sebab, mereka tidak banyak terpapar sinar UV matahari yang berbahaya. Akibatnya, tubuh tidak memproduksi banyak melanin dan warna kulit pun akhirnya cerah.

Kulit yang berwarna cerah ini memungkinkan lebih banyak sinar UV masuk ke kulit, dan mebantu tubuh memproduksi vitamin D esensial yang diperlukan.

Apa itu melanin dan peran pentingnya bagi kulit manusia?

Dalam jumlah tertentu, sinar UV sebenarnya bisa memperkuat tulang.

Warna kulit manusia dipengaruhi oleh jumlah melanin pada kulit. Melanin adalah pigmen berwarna cokelat gelap hingga hitam, yang diproduksi sel bernama melanosites. Melanin berguna dalam menjaga kulit dari bahaya sinar UV, yang bisa menyebabkan kanker kulit.

Melanin, pigmen cokelat pada kulit ini, sebenarnya merupakan tabir surya alami yang melindungi manusia dari berbagai efek berbahaya. sinar UV. Seberapa bahayakah paparan sinar UV pada kulit?

Sinar UV bisa menhilangkan asam folat, nutrisi penting untuk pertumbuhan janin yang sehat. Dalam jumlah tertentu, sinar UV yang masuk ke dalam kulit bsia membantu tubuh menggunakan vitamin D dalam menyerap kalsium untuk memperkuat tulang.

Itulah sebabnya, orang-orang yang bermigrasi dari wilayah tropis ke negara dengan paparan sinar matahari minim, akhirnya memiliki warna kulit yang lebih terang. Kondisi ini memungkinan sinar UV masuk ke kulit dan memproduksi vitamin D.

Sementara itu, kulit berwarna lebih gelap yang dimiliki para penduduk di sekitar Khatulistiwa, ternyata berperan penting dalam mencegah kekurangan asam folat.

Warna kulit manusia dan potensi penyakitnya

Warna kulit manusia juga ternyata bisa memberikan petunjuk tentang proses terjadinya suatu penyakit. Misalnya, bercak merah pada kulit atau eritematosa menandakan pertumbuhan jaringan abnormal pada kulit atau lesi.

Meski demikian, penting untuk memastikan perkembangan eritema tersebut, termasuk memucat, maupun hilang ketika ditekan. Sebab, kondisi ini ternyata bisa mengindikasikan bahwa eritema terjadi karena pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi), atau peradangan pembuluh darah kecil (purpura), yang memicu perdarahan di dalam kulit.

Yang juga berpengaruh pada pigmen pada kulit adalah hipoksia, penggunaan obat oles, konsumsi obat minum, atau bahkan infeksi.

Tipe warna kulit manusia berdasarkan respons terhadap sinar matahari

Lebih lanjut, ternyata ada variasi dalam warna kulit normal, pada populasi penduduk secara umum. Variasi warna kulit ini bisa muncul akibat perbedaan jumlah melanin dan pendistribusiannya di dalam epidermis atau lapisan terluar kulit.

Terkadang, istilah warna kulit dipakai untuk merujuk warna kulit yang lebih gelap dibandingkan warna kulit terang. Namun, dokter spesialis kulit biasanya menggunakan skala Fitzpatrick seperti berikut ini, yang mengelompokkan warna kulit berdasarkan responsnya terhadap paparan sinar matahari.

  • Tipe I: sangat mudah terbakar, tapi tidak pernah berubah menjadi kecokelatan
  • Tipe II: biasanya terbakar, kemudian menjadi kecokelatan
  • Tipe III: mungkin terbakar, kemudian berubah menjadi kecokelatan dengan baik
  • Tipe IV: jarang terbakar, tapi bisa berubah menjadi kecokelatan
  • Tipe V: sangat jarang terbakar, bisa berubah menjadi kecokelatan
  • Tipe VI: sangat jarang terbakar, bisa berubah menjadi kecokelatan gelap

Lalu, apakah warna kulit manusia bisa diubah?

Setiap manusia memiliki beda warna kulit dan bentuk fisik lainnya
Krim dengan kandungan molekul serupa hormon seksual wanita, bisa mengubah warna kulit.

Para ilmuwan telah menemukan mekanisme sel-sel kulit manusia dalam mengontrol pigmentasi. Temuan ini berpotensi dikembangkan menjadi cara yang aman untuk membuat warna kulit manusia lebih terang atau lebih gelap.

Berdasarkan temuan para ilmuwan, ternyata hormon estrogen dan progesteron sebagai hormon seksual utama pada wanita, bisa memengaruhi perubahan warna kulit. Estrogen bisa membuat warna kulit lebih gelap, sedangkan progesteron dapat menjadikannya lebih terang.

Meski hasil riset tersebut masih terbatas, ada penelitian lain yang mengungkapkan adanya dua reseptor sel yang bisa memengaruhi perubahan warna kulit pads sel melaosit.

Lebih lanjut, para peneliti juga menemukan dua molekul serupa estrogen dan progesteron yang bisa membuat reseptor tersebut aktif, sehingga memicu perubahan warna kulit menjadi lebih gelap maupun semain cerah, tanpa memicu perubahan lain pada tubuh.

Dengan demikian, krim yang mengandung kedua molekul tersebut, dipercaya bisa mengubah warna kulit, untuk tujuan kecantikan.

Selain itu, krim tersebut pun diharapkan mampu mengatasi gangguan pigmen pada penderita vitiligo. Yang dimaksud vitiligo adalah sebuah kondisi autoimun penyebab sebagian kulit tidak mampu memproduksi melanin.

Catatan dari SehatQ

Sebagai penduduk yang tinggal di sekitar Khatulistiwa, warna kulit masyarakat Indonesia kebanyakan sawo matang. Tingginya produksi melanin dalam kulit kita berguna untuk menangkal paparan sinar UV dari matahari.

Untuk membantu mengurangi risiko buruk akibat paparan sinar UV tersebut, jangan lupa untuk menggunakan tabir surya ketika beraktivitas di luar ruangan di waktu pagi hingga sore hari.

Setiap manusia memiliki beda warna kulit dan bentuk fisik lainnya

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Rasisme dapat dibantah dengan fakta dan sains.

Banyak stereotip dan mitos tentang ras di sekeliling kita, namun tidak semuanya benar.

Sering kali, ini bahkan tidak diungkapkan secara terang-terangan oleh orang-orang yang rasis.

Bagi banyak orang yang berniat baik, pengalaman dan sejarah budaya telah mengarahkan mereka ke pandangan yang tidak didukung oleh genetika manusia.

Misalnya: asumsi bahwa siswa Asia Timur secara inheren lebih baik dalam matematika, orang kulit hitam memiliki ritme alami, atau orang Yahudi pandai mengatur uang.

Banyak dari kita mengenal seseorang yang berpikir seperti itu.

Dr Adam Rutherford, seorang ahli genetika dan presenter BBC, mengatakan "rasisme diekspresikan di depan umum saat ini lebih daripada yang bisa diingat setiap saat, dan itu adalah tugas kita untuk menyangkalnya dengan fakta-fakta".

Jadi, dia membagikan pedoman bagi kita untuk memisahkan fakta dari mitos.

Inilah lima mitos ras yang dijabarkan dengan sains dan fakta:

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

FAKTA: DNA Semua manusia hampir sama.

Pigmen utama pada kulit manusia adalah melanin. Ini digunakan untuk melindungi kita dari matahari.

Ini menyerap sinar ultra violet matahari sebelum mereka dapat menghancurkan folat, salah satu vitamin kunci dalam tubuh kita.

Banyak gen yang terlibat dalam jalur biokimia yang menghasilkan produksi melanin. Variasi alami dalam gen-gen ini adalah akar penyebab spektrum warna kulit yang dimiliki manusia.

Jadi, perbedaan genetik terbesar dalam ras manusia adalah antara orang kulit putih dan orang kulit hitam, bukan? Salah.

Pertama, semua manusia hampir memiliki DNA yang sama, sebuah fakta yang mengkhianati semua asal usul kita baru-baru ini dari Afrika.

Kedua, keanekaragaman genetik di benua Afrika lebih banyak dibanding benua-benua lainnya di dunia.

Dua orang dari suku yang berbeda di Afrika Selatan akan lebih berbeda secara genetis satu sama lain dibanding orang Sri Lanka, orang Maori, dan orang Rusia.

Kita mungkin mengategorikan orang sebagai orang kulit putih, hitam atau cokelat, tetapi variasi visual ini tidak secara akurat mencerminkan perbedaan genetik - atau lebih tepatnya kesamaan - di antara kita.

MITOS 2: Ada ras yang'murni'

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

FAKTA: "Kemurnian ras adalah fantasi murni"

Kami menganggap wilayah, tanah, atau masyarakat tertentu sebagai bagian yang terisolir - baik secara fisik maupun budaya - dan batas-batas ini tidak dapat diatasi.

Tapi ini bukan yang dikatakan sejarah, atau genetika. Faktanya, tidak ada bangsa yang statis.

"Orang-orang di seluruh dunia bergerak sepanjang sejarah, dan melakukan hubungan seks kapan saja dan di mana saja mereka bisa," kata Dr Rutherford.

Terkadang ini adalah langkah besar dalam waktu singkat.

Kerap kali, mayoritas orang-orang itu statis selama beberapa generasi dan itu bisa terasa seperti jangkar geografis dan budaya.

"Namun demikian, setiap Nazi memiliki leluhur Yahudi," ujar Dr Rutherford, "Setiap supremasi kulit putih memiliki leluhur Timur Tengah. Setiap rasis memiliki leluhur Afrika, India, Asia Timur, dan seperti halnya orang lain."

"Kemurnian ras adalah fantasi murni. Bagi manusia, tidak ada darah murni," katanya.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Siapakah orang pertama yang menempati negara tertentu?

Beberapa orang mengalami banyak kecemasan terkait kedatangan migran dan pengungsi ke negara mereka, sebuah fenomena yang telah dialami di banyak tempat di dunia akhir-akhir ini.

Contoh yang baru terjadi akhir-akhir ini, penembakan brutal pada 19 Februari yang dimulai di sebuah bar shisha di Hanau, Jerman, dimotivasi oleh doktrin paling kanan untuk mengusir atau membunuh para imigran.

Orang-orang sayap kanan jauh sudah lama mengungkapkan kemarahan dalam bentuk julukan: "Jerman untuk orang Jerman", "Prancis untuk orang Prancis", "Turki untuk orang Turki" dan "Italia untuk orang Italia" semuanya telah digunakan sebagai frasa anti-imigrasi oleh kelompok sayap kanan.

"Kembali ke tempat asalmu" adalah ungkapan bernada ofensif yang menggema di seluruh dunia.

Sumber gambar, Litalia Agli Italiani / Facebook

Keterangan gambar,

Italia adalah untuk orang Italia merupakan slogan koalisi partai paling kanan.

Sebenarnya, negara-negara seperti Jerman, Prancis, Turki dan Italia telah memiliki imigrasi sepanjang sejarah mereka. Bahkan, di mana-mana mereka ada

Kepulauan Inggris, misalnya, sudah menjadi rumah bagi para migran sejak mereka keluar dari benua sekitar 7.500 tahun yang lalu.

Sebelum Prancis mengambil alih pada 1066, beberapa bagian di belahan dunia diduduki oleh Viking, Angles, Saxon, Hun, dan puluhan suku dan klan yang lebih kecil lainnya.

Dan bahkan sebelum itu, Romawi memerintah yang pada gilirannya berasal dari seluruh kerajaan antarbenua, yang mencapai Afrika sub-Sahara dan Timur Tengah.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Para pengusaha daging berdemo di depan UK Home Office pada tahun 1972, membawa spanduk dan petisi "Britania untuk Inggris" yang menyerukan diakhirinya semua imigrasi ke Inggris.

Sebelumnya masih, sekitar 4.500 tahun yang lalu Inggris dihuni oleh kebanyakan petani, yang telah bermigrasi dari Eropa melintasi berbagai medan dan wilayah antara Belanda dan Anglia Timur.

Berdasarkan bukti DNA, kami pikir mereka mungkin berkulit zaitun, dengan rambut hitam dan mata cokelat.

Dan di depan mereka ada pemburu-pengumpul, yang bahkan warna kulitnya lebih gelap.

Jadi, ketika partai-partai politik atau bahkan kaum rasis mengatakan: "Prancis untuk orang Prancis", atau "Italia untuk orang Italia" dan berbicara tentang orang-orang "pribumi" siapa sebenarnya yang mereka maksud?

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Anda membawa DNA dari hanya setengah dari leluhur Anda yang berasal dari sebelas generasi yang lalu.

Silsilah dan leluhur memikat kita - dan khususnya kaum rasis.

Berbagai situs seperti Stormfront sering dikunjungi oleh kaum nasionalis kulit putih, supremasi kulit putih, dan anggota anti-Semit yang mengajukan teori-teori untuk penyangkalan Holocaust dan terobsesi dengan genetika populasi.

Mereka menggunakan tes silsilah umum, seperti yang ditawarkan oleh Ancestry DNA, untuk "membuktikan" mereka 100% berkulit putih atau non-Yahudi.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Anda tidak membawa semua DNA dari semua leluhur Anda.

DNA bisa menungkapkan pada Anda beberapa hal menarik tentang sejarah keluarga - dan ini sangat berguna untuk mengidentifikasi keluarga dekat seperti saudara kandung yang hilang atau orang tua kandung - tetapi kekuatannya sangat dibatasi oleh biologi yang mendasar.

Seiring waktu, keturunan mulai menumpahkan DNA nenek moyang mereka yang sebenarnya, dan jumlah yang hilang bertambah dari generasi ke generasi menjadi besar.

Anda membawa DNA dari hanya setengah dari leluhur Anda yang berasal dari sebelas generasi yang lalu. Jadi, mungkin saja Anda secara genetik tidak terkait dengan orang-orang yang sebenarnya merupakan keturunan Anda dari abad ke-18.

"Anda adalah keturunan dari banyak orang, dari seluruh dunia, dari orang-orang yang Anda pikir Anda kenal dan dari lebih banyak yang Anda tidak tahu," kata Dr Rutherford, "Anda tidak akan memiliki hubungan genetik yang berarti dengan banyak dari mereka."

MITOS 5: Orang kulit hitam lebih cepat dalam berlari dibanding orang kulit putih

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Kemenangan Usain Bolt dalam setiap pertandingan lari tampaknya mematahkan gagasan yang keliru.

Pria kulit putih terakhir yang bersaing di final lari 100 meter dalam ajang Olimpiade adalah pada tahun 1980.

Sejak saat itu, atlet kulit hitam telah mendominasi era modern lari cepat. Ini telah memicu kepercayaan umum bahwa orang-orang keturunan Afrika memiliki keuntungan dalam olahraga karena keturunan genetik mereka.

"Mungkin ada prediksi probabilistik yang bisa dibuat seseorang tentang etnisitas dan keberhasilan olahraga berdasarkan genetika," kata Dr Rutherford, "tetapi mereka akan menjadi lemah."

Pada kenyataannya, genetika kesuksesan olahraga sangatlah rumit.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Faktor gen sendiri tidak bisa memutuskan siapa yang paling mungkin menang dalam perlombaan lari ini.

Banyak sekali faktor dalam fisiologi fisik, termasuk ukuran jantung Anda, efisiensi penyerap oksigen, dan pemulihan otot, kata Rutherford.

Dan ini adalah fenomena yang dipahami dengan relatif baik yang memiliki dasar genetik.

Tetapi ada sifat fisik lainnya (seperti fleksibilitas dan koordinasi) yang kurang dipahami dengan baik.

Selain itu, ada dimensi psikologis: tekad, konsentrasi, dan pengambilan risiko, misalnya.

Kita tahu bahwa orang yang pandai olahraga energi ledak cenderung memiliki proporsi sel otot "gerak cepat" yang lebih tinggi, yang memproses energi lebih cepat.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Genetika kesuksesan olahraga sangat rumit.

Genetika yang mendasari ini melibatkan gen yang disebut ACTN3.

Penelitian telah menunjukkan bahwa para atlet elite dunia dalam olahraga yang sangat mengandalkan daya dan kekuatan cenderung memiliki gen tipe-R ACTN3.

Penelitian menunjukkan gen ini lebih banyak ditemukan pada orang Amerika-Afrika (96%) dibandingkan dengan orang kulit putih Amerika (80%).

Itu memberikan sedikit gambaran tentang prestasi yang diraih orang-orang kulit hitam di cabang olahraga seperti lari cepat.

Jika hanya sampai pada gen itu, Anda mungkin berharap melihat enam pelari elite hitam untuk setiap lima pelari kulit putih.

Ini sekadar analisis sederhana. Kenyatannya adalah dalam olahraga, misalnya lari cepat, faktor ras bukan penentu segala-galanya.