Setelah kena covid masih batuk

Sebagian pasien COVID-19 masih mengalami gejala meski sudah sembuh dari infeksi virus Corona. Beberapa gejala yang masih dirasakan seperti mudah lelah, lemas, hingga batuk-batuk.

Umumnya, batuk yang muncul saat terinfeksi virus Corona adalah batuk kering. Tetapi, sebuah studi The Lancet yang dipublikasi pada Juli 2020 menunjukkan pasien COVID-19 juga mengalami batuk berdahak, beberapa hari setelah dirawat di rumah sakit.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga mengakui bahwa pasien yang sudah sembuh dari infeksi COVID-19 juga mungkin mengalami gejala batuk berdahak. Lalu, bagaimana cara untuk mengatasi gejala batuk yang baik kering maupun berdahak pasca sembuh dari COVID-19?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca juga: Awas Tertipu! Begini Cara Membedakan Masker Asli Vs Palsu

Dikutip dari First Post, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi batuk usai sembuh dari COVID-19, baik untuk batuk kering ataupun berdahak. Berikut cara-cara sederhana yang bisa dilakukan:

Orang yang sembuh Covid-19 masih mungkin mengalami sejumlah gejala termasuk batuk. Berikut cara mengobati batuk setelah sembuh Covid-19. (iStockphoto/ Metamorworks)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebagian penyintas Covid-19 atau orang yang sudah sembuh dari Covid-19 masih mungkin mengalami sejumlah gejala termasuk batuk. Berikut cara mengobati batuk setelah sembuh Covid-19.

Setelah infeksi, ada antibodi yang terbentuk tetapi bukan tidak mungkin masih ada efek dari penyakit termasuk batuk kering maupun berdahak.

Sebagaimana dilansir Times of India, pusat pengendalian penyakit AS (CDC) menyebut bahwa pasien dengan gejala ringan hingga sedang perlu waktu pemulihan sekitar 10 hari. Sedangkan pasien dengan gejala berat hingga kritis pemulihannya bisa memakan waktu hingga 20 hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anda tidak perlu panik sebab pemulihan memerlukan waktu. Sembari perlahan kembali pada rutinitas, berikut cara mengobati batuk setelah sembuh Covid.

Pilihan Redaksi

  • 9 Cara Jaga Otak Tetap Sehat Setelah Terpapar Covid-19
  • Hari Pemuda Internasional: Seruan Ciptakan Inovasi Pangan
  • 5 Bahaya Diet Ketat: Turunkan Imun hingga Merusak Metabolisme

Batuk kering

Batuk kering terasa seperti memberikan tekanan lebih pada tenggorokan. Menurut First Post, NHS Inggris memberikan beberapa cara mengobati batuk setelah sembuh Covid, khususnya batuk kering.

1. Jaga hidrasi tubuh dengan menambah asupan cairan. Utamakan konsumsi minuman hangat.

2. Atur cairan yang masuk dengan minum sedikit demi sedikit daripada langsung banyak. Hal ini untuk memudahkan menelan dan mengurangi rasa tidak nyaman.

3. Menghirup uap air, caranya tuang air panas pada mangkuk besar, lalu tundukkan kepala di atas air panas dan hirup. Anda bisa menutupi kepala dengan handuk untuk menahan uap air.

4. Lemon dan madu, campuran keduanya plus air hangat akan menenangkan tenggorokan.

Batuk berdahak

Cara mengobati batuk setelah sembuh Covid terlebih batuk berdahak mungkin terbilang cukup sulit. Anda harus memuntahkan dahak secara teratur. Selain itu, perlu diperhatikan pula pembuangan dahak sebab bisa menularkan ke yang lain.

1. Jaga hidrasi dengan minuman hangat, sup, kaldu tulang atau teh herbal.

2. Menghirup uap air untuk membantu mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan.

3. Tidur dengan posisi miring ke kanan atau kiri untuk mengurangi kadar air pada dahak dan mencegah penyumbatan hidung.

4. Tetap bergerak untuk mengoptimalkan fungsi paru. Ini juga akan menggerakkan dahak sehingga memicu pengeluaran.

Di samping manajemen batuk sesuai jenisnya, secara umum cara mengobati batuk setelah sembuh Covid-19 antara lain,

- Banyak tidur, mungkin Anda tidak harus isolasi mandiri lagi tetapi atur supaya tubuh banyak istirahat. Tidur di malam hari paling tidak 7 jam, kemudian ambil waktu untuk tidur siang maksimal satu jam.

- Latihan napas, sebagian pasien Covid yang sembuh masih mengalami masalah pada pernapasan. Sebaiknya lakukan latihan napas dengan menarik napas dalam 5 hitungan lalu hembuskan dalam 10 hitungan. Pun latihan ini bisa ditambah dengan cara tarik napas, tahan baru hembuskan.

- Konsultasi dengan dokter, jika Anda mengalami gejala lain seperti kelelahan, sakit kepala atau gejala lain, sebaiknya konsultasi dengan dokter. Konsultasi terkait cara mengobati batuk setelah Covid bisa dilakukan via telemedicine untuk meminimalisir mobilitas dan kontak dengan orang lain.

Batuk adalah salah gejala dari COVID-19 yang bertahan cukup lama. Bahkan National Institute for Health and Care Excellence (NICE) menyebutkan bahwa batuk menjadi salah satu gejala Long COVID-19 yang dialami hingga beberapa bulan setelah pasien dinyatakan sembuh. Meski batuk akibat Long COVID-19 tidak akan menularkan gejala ataupun virus lagi kepada orang-orang di sekitarnya, namun bagi orang yang mengalaminya hal ini bisa sangat mengganggu. Itu sebabnya sangat penting untuk memaksimalkan perawatan agar dapat mengatasi batuk akibat Long COVID-19 dengan lebih cepat dan tuntas. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda coba.

 

Lebih Banyak Minum Air Putih

Air putih dapat membantu membersihkan zat iritan (penyebab iritasi) di tenggorokan yang memicu batuk. Untuk meredakan batuk, cobalah minum beberapa gelas air putih. Lebih baik konsumsi air yang hangat karena air dingin juga dapat memicu batuk. Sebagai alternatif, Anda juga bisa mengonsumsi teh tanpa gula atau air kaldu. 

 

Menjaga Kelembapan Udara

Menghirup udara lembap bisa membuat saluran pernapasan Anda jadi lebih relaks. Sebab udara yang terlalu kering dapat menyebabkan gatal di tenggorokan sehingga bisa memicu batuk. Untuk membuat udara ruangan jadi lebih lembap Anda bisa menggunakan air humidifier, terutama jika Anda sering beaktivitas di ruangan ber-AC.

 

Mengonsumsi Madu

Madu memiliki sifat anti inflamasi yang bisa membantu meredakan gejala batuk. Selain diminum langsung, Anda bisa mengonsumsi madu dengan cara mencampur dengan air putih hangat, air dengan campuran perasan lemon hangat, ataupun teh herbal. Nikmatilah dengan cara yang paling Anda suka.

 

Hindari Pemicu Batuk

Batuk setelah COVID-19 bisa dikurangi dengan menghindari hal-hal yang dapat memicu batuk, seperti asap rokok dan debu. Ada baiknya Anda juga berkonsultasi dengan dokter, karena beberapa jenis makanan juga bisa memicu batuk (dan mungkin berbeda pada setiap orang).

 

Berjemur di Bawah Matahari

Sisa-sisa dahak yang sulit keluar bisa membuat Anda mengalami batuk berkepanjangan. Berjemur di bawah sinar matahari dapat membantu kamu mengeluarkan dahak. Dengan berjemur, keluhan batuk pun dapat berkurang.

 

Mengonsumsi Obat Batuk

Apabila batuk usai terinfeksi virus corona masih dirasakan dan mengganggu aktivitas harian, sebaiknya minumlah obat batuk hingga batuk mereda dan tak lagi mengganggu. Sebagian orang mungkin memiliki Long COVID-19 berupa batuk kering, namun Sebagian yang lain mengalami batuk berdahak. Agar lebih parktis, Anda bisa memilih obat batuk yang efektif mengatasi kedua jenis batuk tersebut.

Mengapa batuk tak kunjung sembuh?

Batuk tak kunjung sembuh juga bisa jadi gejala penyakit paru-paru seperti batuk rejan, infeksi jamur pada paru-paru, tuberkulosis atau TBC, atau infeksi paru-paru karena virus atau bakter.

Minum apa agar batuk sembuh?

Cara Menghilangkan Batuk dengan Cepat.
Madu. Madu telah lama digunakan untuk mengatasi sakit tenggorokan. ... .
Probiotik. Probiotik adalah mikroorganisme yang dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan. ... .
Minuman Hangat. ... .
4. Tingkatkan Asupan Cairan. ... .
Berkumur dengan Air Asin. ... .
6. Minum Air Jahe..

Berapa lama sembuh dari batuk?

Waktu penyembuhan batuk Banyak orang yang menganggap batuk adalah penyakit sepele yang sebenarnya bisa sembuh kurang dari lima hari. Padahal menurut literatur, durasi rata-rata penyakit batuk bisa mencapai 18 hari.

Apa yang menyebabkan batuk terus menerus?

Batuk terus-menerus juga bisa menjadi pertanda atau dampak dari penyakit infeksi yang mendasarinya, seperti tuberkulosis, bronkitis, pneumonia, dan pertusis. Batuk terus-menerus juga bisa menjadi salah satu gejala long-haul COVID-19.