Selama berlangsungnya tahap translasi yang berlangsung di dalam ribosom terjadi peristiwa

Banyak zat dibutuhkan tubuh agar tetap sehat, salah satunya adalah protein. Protein, atau dalam bahasa Yunani disebut protos (yang paling utama) sendiri merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain (rantai asam animo) dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan adakalanya sulfur serta fosfor. Perannya? sebagai pondasi suatu bangunan yang bernama tubuh manusia. Karenanya keberadaannya pun menjadi sangat penting. Tapi tentu saja, protein tidak datang begitu saja. Ini perlu dibentuk, dan pembentukan atau sintesis protein berlangsung dengan melibatkan banyak “pihak”, termasuk DNA dan RNA.

Nah, sebelum kita mengenal lebih jauh mengenai kedua hal tersebut (DNA dan RNA), ada baiknya jika kita mengenal arti dari sintesis protein terlebih dahulu.

Sintesis protein sejatinya merupakan proses untuk mengubah asam amino yang terdapat dalam linear menjadi protein dalam tubuh. Disini, peran DNA dan RNA menjadi penting karena memiliki keterlibatan dalam proses. Molekul DNA adalah sumber pengkodean asam nukleat untuk menjadi asam amino yang menyusun protein – tidak terlibat secara langsung dalam proses. Sementara molekul RNA adalah hasil transkripsi dari molekul DNA pada suatu sel. Molekul RNA inilah yang kemudian ditranslasi menjadi asam amino sebagai penyusun protein.

Ada tiga aspek penting dalam mekasnisme sintesis protein, yakni lokasi berlangsungnya sintesis protein pada sel; mekanisme berpindahnya Informasi atau hasil transformasi dari DNA ke tempat terjadinya sintesis protein; dan mekanisme asam amino penyusun protein pada suatu sel berpisah membentuk protein-protein yang spesifik.

Sintesis protein berlangsung di dalam ribosom, salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam sel (juga nukleus) dengan menghasilkan protein yang non-spesifik atau sesuai dari mRNA yang di translasi. Ribosom sendiri memiliki diameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP).

Proses Pembuatan Protein

Pada dasarnya, sel menggunakan informasi genetik (gen) yang terdapat di DNA untuk membuat protein, proses pembuatan protein atau sintesis protein ini dibagi menjadi tiga langkah, yaitu transkripsi, translasi dan pelipatan protein.

1. Transkripsi

Transkripsi merupakan proses pembentukan RNA dari salah satu pita cetakan DNA (DNA sense). Pada tahap ini, akan menghasilkan 3 jenis RNA, yaitu mRNA, tRNA dan rRNA.

Tahap ini dapat berlangsung di dalam sitoplasma dengan diawali proses pembukaan rantai ganda yang dimiliki oleh DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. Pada tahap ini, ada rantai tunggal yang bertugas sebagai rantai sense, sedangkan rantai lain yang berasal dari pasangan DNA dinamakan rantai anti sense.

Tahap transkripsi sendiri dibagi menjadi 3: tahap inisiasi, elongasi dan terminasi.

Inisiasi
RNA polimerase terikat pada untaian DNA, yang disebut promoter, yang ditemukan didekat awal dari suatu gen. Setiap gen mempunyai promoternya tersendiri. Setelah terikat, RNA polimerase memisahkan untaian ganda DNA, menyediakan template atau cetakan untaian tunggal yang siap untuk ditranskripsi.

Elongasi
Satu untaian DNA, untaian cetakan, bertindak sebagai cetakan untuk digunakan oleh enzim RNA polimerase. Sambil ‘membaca’ cetakan ini, RNA polimerase membentuk molekul RNA keluar dari nukleotida, membuat sebuah rantai yang tumbuh dari 5′ ke 3′. RNA transkripsi membawa informasi yang sama dari untaian DNA non-template (coding).

Terminasi
Urutan ini memberikan sinyal bahwa transkripsi RNA telah selesai. Setelah ditranskripsi, RNA polimerase melepaskan hasil transkripsi RNA.

2. Translasi

Translasi merupakan proses urutan nukleotida dalam mRNA yang diterjemahkan ke dalam urutan asam amino dari rantai polipeptida. Selama proses ini, sel ‘membaca’ informasi pada messenger RNA (mRNA) dan menggunakannya untuk membuat sebuah protein.

Ada setidaknya 20 macam jenis asam amino yang dibutuhkan untuk dapat membentuk protein yang berasal dari terjemahan kodon mRNA. Pada sebuah mRNA, instruksi untuk membuat polipeptida adalah RNA nukleotida (Adenine, Uracil, Cytosine, Guanine) yang dibaca dalam kelompok tiga nukleotida, kelompok tiga ini disebut kodon. Selanjutnya, beberapa dari asam amino tersebut akan menghasilkan rantai polipeptida yang spesifik dan nantinya akan membentuk protein yang spesifik pula.

Proses translasi sendiri terbagi atas 3 tahap:

Tahap awal atau inisiasi
Pada tahap ini ribosom merakit di sekitar mRNA untuk dibaca dan tRNA pertama yang membawa asam amino metionin (yang cocok dengan start kodon, AUG). Bagian ini diperlukan agar tahap translasi bisa dimulai.

Elongasi atau Memperpanjang Rantai
Ini adalah tahap di mana rantai asam amino diperpanjang. Disini mRNA dibaca satu kodon sekali, dan asam amino yang sesuai dengan kodon ditambahkan ke rantai protein. Selama elongasi, tRNA bergerak melewati situs A, P, dan E dari ribosom. Proses ini diulang terus-menerus saat kodon baru dibaca dan asam amino baru ditambahkan ke rantai.

Terminasi
Ini adalah tahap dimana rantai polipeptida dilepaskan. Proses ini dimulai ketika stop kodon (UAG, UAA atau UGA) memasuki ribosom, membuat rantai polipeptida terpisah dari tRNA dan lepas keluar dari ribosom.

3. Pelipatan Protein

Rantai polipeptida yang baru disintesis tidak berfungsi sampai mengalami modifikasi struktur tertentu seperti penambahan karbohidrat ekor (glikosilasi), lipid, kelompok prostetik, dll., Agar menjadi fungsional, dilakukan dengan modifikasi pasca-translasi dan pelipatan protein.

Pelipatan protein dibagi ke dalam empat tingkat, yakni tingkat primer (rantai polipeptida linier); tingkat menengah (α-heliks dan β-lipit lembar); tingkat tersier (bentuk berserat dan bundar); dan tingkat Kuarter (protein kompleks dengan dua atau lebih subunit.

Catatan

Ada 61 kodon yang diketahui untuk asam amino. Setiap kodon itu ‘dibaca’ untuk membangun asam amino tertentu dari 20 asam amino yang biasanya ditemukan di protein.

Satu kodon, yakni AUG, mempunyai fungsi untuk membangun asam amino methionine dan juga bertindak sebagai start codon untuk memberi sinyal mulai pada pembuatan protein.

Tiga kodon yang tidak membuat asam amino, disebut stop codon, meliputi UAA, UAG, dan UGA. Ketiganya  memberitahu sel jika pembuatan polipeptida telah selesai.

Sintesis protein adalah proses pembuatan molekul protein oleh sel yang melibatkan DNA, RNA, dan berbagai enzim. Tahapan sintesis protein terdiri dari dua proses, yakni transkripsi dan translasi.

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Ilustrasi mRNA yang terlibat dalam proses transkripsi pada sintesis protein

Sintesis protein adalah proses pembuatan molekul protein oleh sel yang melibatkan DNA, RNA, dan berbagai enzim. Pada sel prokariotik, proses sintesis protein terjadi di sitoplasma.Sementara itu, pada sel eukariotik, proses ini berawal di nukleus untuk membuat transkrip (mRNA). Tahapan sintesis protein di sel ini berlanjut saat mRNA menuju ribosom untuk diterjemahkan menjadi molekul protein polipeptida.  

Tahapan sintesis protein

Tahapan sintesis protein terdiri dari dua proses, yakni transkripsi dan translasi. Pada sel eukariotik, transkripsi terjadi di dalam nukleus, sementara translasi terjadi di ribosom yang terdapat pada sitoplasma. Kedua proses ini dapat diringkas menjadi DNA → RNA → Protein.Asam amino diperlukan untuk melakukan tahapan sintesis protein. Dengan serangkaian proses biokimia, sebagian asam amino dapat diproduksi oleh tubuh dari sumber karbon seperti glukosa. Sebagian asam amino lainnya dapat diperoleh dari makanan yang Anda konsumsi.Urutan sintesis protein yang pertama adalah transkripsi. Proses ini merupakan tahapan sintesis protein di mana informasi dalam untai DNA akan disalin ke dalam molekul baru yang disebut messenger RNA (mRNA).DNA menyimpan materi genetik sebagai referensi atau cetakan di dalam inti sel. Sementara itu, mRNA dapat dianggap sebagai salinan dari buku referensi karena di dalamnya membawa informasi yang sama dengan DNA.Akan tetapi, informasi pada mRNA tidak digunakan untuk penyimpanan jangka panjang dan dapat dengan bebas dibawa keluar dari nukleus. Selain itu, meskipun mRNA mengandung informasi yang sama, ini bukanlah salinan identik dari segmen DNA karena urutannya melengkapi template DNA.Proses transkripsi dilakukan oleh enzim yang disebut dengan RNA polimerase dan sekelompok protein yang disebut faktor transkripsi. Faktor transkripsi dapat mengikat sekuens DNA spesifik yang disebut sekuens enhancer (penambah) dan promoter (promotor), untuk merekrut RNA polimerase ke lokasi transkripsi yang sesuai.Proses transkripsi dalam sintesis protein terdiri dari tiga tahap, yaitu inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan) dan terminasi (pengakhiran) rantai mRNA.Faktor transkripsi dan RNA polimerase bersama-sama membentuk kompleks inisiasi transkripsi. Kompleks ini akan memulai transkripsi, lalu RNA polimerase memulai sintesis mRNA dengan cara mencocokkan basa komplementer dengan untai DNA asli.Pada proses elongasi, RNA bergerak di sepanjang DNA dan membuka pilinan heliks ganda DNA sehingga molekul RNA yang memanjang terbentuk.Proses transkripsi akan berlangsung hingga RNA polimerase mentranskripsi sebuah urutan DNA yang disebut dengan terminator. Ini adalah suatu urutan yang berfungsi sebagai sinyal agar proses transkripsi dihentikan.Setelah untai mRNA benar-benar selesai disintesis, maka transkripsi dihentikan dan mRNA akan terpisah dari cetakan DNA. Salinan mRNA gen yang baru terbentuk akan meninggalkan nukleus dan berfungsi sebagai cetak biru untuk sintesis protein selama proses translasi.

Baca Juga

Cara Membuat Susu Kedelai yang Tak Kalah Enak dari Produk Siap MinumKhasiat Bekicot untuk Kesehatan Ternyata Beragam, Ini BuktinyaPerbedaan Sirloin dan Tenderloin yang Wajib Diketahui Pecinta SteakUrutan sintesis protein selanjutnya adalah translasi, yakni proses sintesis protein dari informasi yang terkandung dalam molekul mRNA.  Selama proses translasi, urutan mRNA dibaca menggunakan kode genetik.Kode genetik tersebut merupakan seperangkat aturan yang menentukan bagaimana urutan mRNA diterjemahkan ke dalam 20 huruf kode asam amino. Molekul asam amino inilah yang akan menjadi bahan sintesis protein.Kode genetik terdiri dari dari satu set kombinasi tiga huruf nukleotida yang disebut kodon. Setiap masing-masing kodon akan berkorespondensi dengan jenis asam amino tertentu, atau dengan sinyal stop (berhenti) di akhir proses.Proses translasi akan terjadi dalam ribosom yang berperan sebagai pabrik untuk sintesis protein. Ribosom memiliki subunit kecil dan besar, serta merupakan molekul kompleks yang terdiri dari beberapa molekul RNA ribosom dan sejumlah protein.Sama halnya dengan transkripsi, tahapan translasi juga terdiri dari tahap inisiasi, elongasi, dan terminasi.Saat proses inisiasi, subunit ribosom kecil akan mengikat awal urutan mRNA. Kemudian, molekul RNA transfer (tRNA) yang membawa asam amino metionin berikatan dengan kodon awal dari sekuens mRNA.Kodon awal di semua molekul mRNA memiliki sekuens AUG dan kode untuk metionin. Selanjutnya, subunit ribosom besar mengikat untuk mulai membentuk kompleks inisiasi lengkap.Selama tahap pemanjangan, ribosom akan terus-menerus menerjemahkan setiap kodon secara bergantian. Asam amino yang sesuai akan ditambahkan ke rantai yang memanjang dan dihubungkan melalui ikatan peptida. Pemanjangan berlanjut sampai semua kodon terbaca.Setelah ribosom mencapai kodon terakhir atau kodon stop yang berfungsi sebagai sinyal berhenti (UAA, UAG, dan UGA) maka terjadi terminasi. Hal ini dikarenakan tidak ada molekul tRNA yang dapat mengenali kodon ini, dan ribosom akan menghentikan proses translasi.Itulah urutan tahapan sintesis protein pada nukleus dan ribosom. Protein baru yang terbentuk setelah proses translasi kemudian dilepaskan dan kompleks translasi terpisah.Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

protein

Biology Online. https://www.biologyonline.com/dictionary/protein-synthesis
Diakses 20 Juli 2021
Flexbooks. https://flexbooks.ck12.org/cbook/ck-12-college-human-biology-flexbook-2.0/section/5.6/primary/lesson/protein-synthesis-chumbio
Diakses 20 Juli 2021
Nature. https://www.nature.com/scitable/definition/transcription-dna-transcription-87/
Diakses 21 Juli 2021
Nature. https://www.nature.com/scitable/definition/translation-rna-translation-173/
Diakses 21 Juli 2021
Sumber Belajar Kemdikbud. https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Sintesis-Protein-/konten4.html
Diakses 21 Juli 2021

Kandungan udang sangatlah menakjubkan karena menawarkan protein, lemak sehat, vitamin, mineral, hingga kolin. Sebagai sumber protein, udang sering dikonsumsi oleh mereka yang sedang diet.

Asam amino esensial tidak diciptakan oleh tubuh sehingga kita harus mendapatkannya dari makanan. Sejumlah makanan yang mengandung asam amino esensial meliputi daging unggas, telur, daging merah, hingga polong-polongan.

Asam D-aspartat merupakan asam amino yang diyakini dapat meningkatkan kadar testosteron. Namun, efek peningkatan testosteron tersebut hanya dirasakan oleh beberapa pria.

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana

Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama