Siapa anggota tni yang dibunuh oleh pasukan apra di bandung


Page 2

beserta pasukann ja dibantu oleh anggota2 K.L., menjerang kedudukan2 1.N.I. jang pada waktu itu masih sedikit d jum lahnja. (1 peleton CPM lk, 200 rekrut serta Staf Inti Territorium jang sedang dibentuk di Makasar) berhasil dilut juti oleh Andi Aziz, jang menjatakan dirinja sebagai pembela N.I.T., walaupun sebagian besar anggota pemerintahan. N.I.T. tidak menjetud jui tindakannja itu,

Dalam statemenn ja Andi Aziz mengemukakan tuntutan nja bahwa N.1,T, harus tetap berdiri dan tidak boleh dibubarkan dengan kekerasan serta hanja APRIS bekas KNIL lah jang boleh mendjaga keamanan di N.I.T., ketjuali kalau ternjata mereka memerlukan bantuan.

Sementara itu, kekuasaan Andi Aziz hanja terbatas dikota Makasar sadja. Usaha mereka meluaskan kekuasaan ke Selatan digagalkan oleh Depot Bataljon Peladjar di Pandan-pandan (lk. 200 rekrut). Walaupun begitu mereka berhasil memaksa kapal Waikelo meninggalkan perairan di-' depan Makasar, Kapał jang membawa Bataljon Worang itu lalu bergerak ke Barat dan kemudian membelok ke Selatan uan mendarat didekat Djeneponto.

Sehubungan dengan itu Pemerintah mengambil sikap jang tegas. Pada tanggal 8 April 1950 menge luarkan ultimatum bahwa apabila Andi Aziz tidak menghadap ke Djakarta dalam waktu 4 kali 24 djam, Presiden/Panglima Terting gi APRIS akan mengeluarkan perintah supa ja terhadapnja diambil tindakan. Se lain itu Andi Aziz djuga diperintakt kan supaja mengkons injir pasukannja, melepaskan semua orang2 jang ditawan dan menjerahkan kembali sendjata2 jang telah dirampas.

Walaupun dengan perantaraan Pd. Panglima Indonesia Timur, Letnan Kolonel (sekarang Major Djenderal) Mokoginta, Andi Aziz menjatakan akan mematuhi perintah2 itu dan akan menghadap ke Djakarta pada tgla 13 April 1950, tetapi ternjata ia tidak datang. Kemudian pada pukul 20. 15 Presiden/Panglima Tertinggi menjatakan bahwa Andi A ziz adalah pemberontak dan memerintahkan Angkatan Perang menumpas pemberontakan ini.

Pada tanggal 7 April 1950 oleh Kementerian Pertaha... nan APRIS telah dikeluarkan perintah membentuk suatu par sukan Expedisi ke N.I.T. untuk menghadapi Andi Aziz de


Page 3

ngan apa jiin? menamakan lirinja Pasukan Bebas.

Panglimci Operasi dari Pasukan Expedisi ialah Kolonel A.E. Kawilaranis pasukan Expedisi ini terdiri dari satu Brigade Mubil diri Divisi I Djawa Timur, satu Brigade Mobil Divizi III Djawa Tengah, satu Brigade Mobil dari Divisi.N Djawa Barat dan satu Batalgon lagi dari DjawaTengah dibawah pimpinan Major Andi Mattalatta, (sekarang Kolonel) Kepala Staf Operasi adalah Letnan Kolonel Sentot Iskandardinata (sekarang Brig.Djen.).

Pada tanggal 24 April 1950 dalam rapat para komandan diatas korvet Hang Tuala, Panglima Operasi menjampaikan bahwa hari - H. adalah tanggal 26 April 1950 dan djam-D adalah pukul 06.00. Sementara itu ternjata bahwa Andi Aziz telah mematuhi perintah Pemerintah dan men jerahkan diri pada Pd, Panglima Territorium Indonesia Timur kemudian dibawa ke Djak::ta. Karena itu rentjana semula diubah.

Dilain pihak Bataljon Worang sudah berhasil mendarat didekat Djeneponto pada tanggal 18 April 1950 dan pada tanggal 21 April 1950 telah memasuki Makassar.

Brigade Mataram dengan 2 Bataljonnja ditugaskan masuk ke Makassar dan ditempatkan di Makassar,Sungguminasa, dan Maros. Komandan Brigade Mataram Let.Kol. Suharto (sekarang Major. Djenderal) mendjadi Komandan Sektor Makassar jang meliputi daerah2 Kotapradja Makassar dan daerah2 pantai disebelah Barat. Djeneponto sampai kegunung Lompobatang, lalu digaris lurus ke Utara sampai kesebelah Ti mur Pant jana, kemudian meubelok ke Barat sampai kesebelah Selatan Pantjana. Untuk kota Makassar sendiri akan dibentuk sebuah K.M.K. Bataljon Mattalatta akan menduduki Pare-Pare dan meliputi daerah sampai kedekat kota Pinrang dan berbatasan dengan Sektor Makassar dan Sektor Timur, Sektor Timur mempunjai pus it kedudukan di Bone. Demikianlah, pada tanggal 26 April 1950 Pasukan Expedisi telah mendarat di Sulawesi Selat.in. Komandan Pasukan Expedisi/ Panglica Operasi Kol. Kawilarang diangkat mendjadi Panglina Terr. Indonesia Timur (Terr.VII), menggantikan Let, Kol, Mokoginta (sekarang Major Djenderal), jang diterik kembali ke Djakarta.


Page 4

taljon-bataljon "Worang" "3 Mei" "Machrud" dan Bataljon 352). Groep 3 terus madju ke Durianpatah sampai lapangan terbang Laha sehingga bagian pulau Ambon jang terbesar terpotong dan dikuasai. Selana pendaratan di Tulehu, Groep 2 tidak menermi perlawanan. Tetapi diluar kota, RMS nelakukan perlawanan. Sesudah perlawanan ini dipatahkan, Groep 2 madju ke Wei, Liang dan Suli.

Pada permulaan Oktober 1950 hampir seluruh djazirah besar dari Ambon telah dikuasai, tetapi di Waitatiri, didepan Passo, APRI mendjurpai perlawanan R.M.S. jang hebat sekali. Untuk merebut Waitatiri dan Passo, disusunlah sebuah "Coubine Operation" Serangan atas Waitatiri dila. kukan pada tanggal 3 Noperber 1950. Groep 2 nenjerang Waitatiriypasso dari depan dan Groep 3 Delambung dengan bantuan pantser dan dilindungi oleh tembakan-tembakan artileri dari Suli. Dalam pada itu Pasukan lain telah darat di Batugong, melakukan serangan-serangan tipu (schijnaanval) dibelakang Passo Sesudah melalui perterpuran-perterpuran jang sangat sengit di Waitatiri, achirnja Bataljon-bataljon Worang dan Claproth berhasil mere but Waitatiri dan Passo-pun djatuhlah. Pada hari itu d juga kota Anboina telah djatuh sesudah pertempuran satu lawan satu oleh Groep I Koriandannja Major (sekarang brigadir Ejenderal) Achriad Wiranatakusurah, Benteng Nieuw Victoria djatuh hari itu pula.

Dalan serangan balasan R.M.S. berhasil nerebut ket)bali benteng Nieuw Victoria dengan taktik memakai seragan TNI dan bendera Merah Putih. Keadaan dikota Arabo ina nendjadi pakin kat jau sesudah sera.ge .. tersebut dan Groep 2 masuk kekota. Sangat sukar meubedakan mana kawan dan la

Dalam suasana kat jau itu, disebui'simpang erpat, Letnan Kolonel Slanet Rijadi terteribak dari sebuah kendaraan jang berbendera Merah Putih, Letnan Kolonel Slamet Rijadi (Kolonel Anumerta) gugur,

Sesudah kota Amboina djatuh, sisa-sisa RoM.S. Delarikan diri ke ka juputih dan Soja dan ada pula jang dapat melarikan diri kepedalanan pulau Serac (diantaranja Sounokil). Dengan djatuhn ja kota Amboina perlawanan kanna separatis R.M.S, telah dapat diluripuhkan. Sisa-sisa R.M.S jang masih melawan hanja melakukan perlawanan setjara ge


Page 5

bagian besar anggota Hizbullah. Pada masa perang gerilja pasukan-pasukan anggauta-anggauta AUI. Maka, karena ini giat dalam menghadapi Belanda didaerah Keburien, tetapi tidak termasuk anggauta-anggauta AUI. Maka, karena perbedaan pendapat meskipun dalam satu aliran Islam. Pada waktu dilantik mendjadi Bn. 9/Be X/III, Korpi ini melarikan diri dan memisahkan dengan induk kesatuannja dan aktif didaerah Tjilatjap.

Usaha meng-APRIS-kan Bataljon ini dapat dikatakan gagal karena jang masuk dalam formasi Bataljon APP.IS ini hanja sebagian ketjil sadja, sedangkan sebagian besar te tap riengikuti Kjai Sono langu (AUI). Akibat peristiwa ini timbullah kekeruhan dan penjelewengan-penjelewengan antara lain: a. Pembelian sendjata gelap terus berdjalan dengan per

antaraan anggauta-anggauta dari kesatuan Brigade 16 jang berada di Gombong dan Prembun. Bahkan hampir ada ik, 50 orang dari anggauta Brigade 16 jang mengga

bung pada AUI (dibawah pimpinan Hadji Moch, Huis). b. Mengadakan patroli-patroli dan memeriksa orang-orang

jang melalui daerah mereka. C. Mengant jam setiap orang jang tidak setudju pada AUI dan mengkafirkan anggauta-anggauta AUI

jang masuk APRIS terutama Hadji Nursodik dan kawan-kawannja. de Penarikan padjak-padjak, sokongan zakat dengan ketentuan-ketentuan jang telah ditetapkan,

Dengan adanja tindakan mereka jang demikian maka tidak sedikit terdjadi insiden bersendjata antara AUI dengan APRIS jang makin hari makin meruntjing. Oleh Pemerintah hal2 senatjar ini selalu diusahakan penjelesaiamnja setjara damai, akan tetapi selalu gagal. Sebagai usaha terachir, direntjanakan pemasukan Bataljon Lenah Lanang ke Depo Bataljon Pendidikan, dengan maksud agar anggota 2n ja nendjadi tentara jang baik dan mengenal disiplin militer, narnn usaha inipun tetap gagal, bahkan sebaliknja mereka berpendapat bahwa akan dilut juti dan akan dipetjah-petjah. Maka terdjadilah klimax perlawanan mereka setjara terang2an melawan Penerintah dengan ke kuatan sendjata. Pada 28 Djanuari 1950 pihak CPM dibantu


Page 6

jang sangat dahs jat didaerah Tjokrotulung dengan 3 Kie musuh. Pertempuran berlangsung lebih kurang 10 d jam.Dalam pertempuran ini pihak musuh kehilangan. 12 orang tewas sedangkan dari pihak kita jang hanja berkekuatan 1 Kie pimpinan Hartojo dari Bn, 418 tidak terdapat korban jang berarti. Untuk kesekian kalinja Bn. 426 menundjuk kan kegigihannja melawan T.N.I, sehingga dari pihak T.N. I.-pun diimbangi dengan kekuatan2 jang ada, padahal selama melawan Belanda pertenpuran sedahs jat seperti jang di Tjokrotulang belum pernah terdjadi.

Untuk mengachiri riwajat ex, Bn, 426 di Solo, pihak Operasi Merdeka Timur meminta bantuan pada A.U.R.I. Kerdja sana antara A.D. dan A.U. baru untuk pertama kalinja dilakukan, Pada tgl. 25-1-1952 Operas i2 dilant jarkan terhadap daerah Sino/Walen. Hasil gerakan bersama antara AD. dan AU sangat bermaskan. Karena dapat menewaskan 40 orang dari pihak musuh, 23 orang luka2 dan 32 lainnja ditawan. Sedangkan dari pihak kita hanja 2 orang jang menderita luka2. Ex. Bn.426 sesudah pertempuran tgl.251-1952 ini tidak mempunjai kekuatan lagi. Maka usaha dari ex. Bn.426 jang berasal dari Kudus dapat diachiri,

Gerakan ex. Bn.426 jang berada didaerah R.I. 13/ST /13 (Djogja-Kedu) dibawah pimpinan Kapten Alip berusaha untuk menggabungkan dengan induk pasukannja jang berada di Solo, Pasukan pemberontak diikuti oleh sed jumlah anggauta2 bekas tawanan kriminil dari Muntilan. Mereka dipersend jatai di Solo dan kemudian melakukan perlutjutan sendjata terhadap pasukan M.B, dan berhasil menawan orang Inspektur beserta 10 orang lainnja. Pasukan pemberontak kerndian menud ju Tjepogo (Bojolali), Kepurun, Keralang dan achirnja Ngupit,

Bn. 415, 412 dan 416 mengadakan serangan serentak terhadap pemberontak pada tgl. 18-1-1952. Komandan Brigade Major Kusmanto gugur achirnja gerombolan pemberon tak jang dipimpin Kapten Alip inilah lebih kurang 200 orang pergi menud ju kedaerah Gerombolan/Muntilan. Maksudnja ialah untuk mengadakan gerakan inbangan didaerah tersebut,

Pengedjaran terhadap gerombolan jang dipimpin oleh Kapten Alip dilakukan oleh Brigade Mangkubuni dibawah


Page 7

gera melant jarkan operasi-operasi militer terhadap pereka. Karena pelbagai sebab, operasi-operasi pada waktu itu tidak efektif.

Pada tanggal 20 Djanuari 1952, Kahar Muzakar penpernaklurkan daerah Sulawesi dan sekitarnja sebagai bagian daripada "Negara Islam Indonesia" dibawah "Inari S. M. Kartosuwirjo. Dengan demikian gerombolan Kahar Muzakar mendjadi bagian daripada gerombolan "DJ-TII".

Salah satu komandan-bawahan Kahar Muzakar adalah Andi Selle, jang serula tidak mau pengikut inja kedjalan penjelewengan dan pengchianatan terhadap Republik Indonesia. Karena itu Andi Selle diangkat sebagai Komandan Bataljon (kerndian Korandan KOREM) didalan Angkatan Darat (KODAŇ. XVI/Hassannudin)..

udin).. Seperti kita ketahui, ternjata Andi Selle setjara dian-dian menjeleweng djuga dan memberikan bantuan kepada Kahar Muzakar. Setelah kedoknja terbuka dalam insiden Pinrang, pada tanggal 18 April 1964, Pererintah nelantjarkan Operasi Turipas untuk sekaligus membasni semua geroribolan di Sulawesi Selatan jang masih membangkang.

Operasi tersebut langsung dibawah Komando Panglima Kodam XVI Brig. Djen. Jusuf dengan bantuan seluruh kekuatan Angkatan Bersend jata terutana Bataljon2 pilihan dari Siliwangi, Diponegoro dan Brawidjaja termasuk pula RPKAD dengan bantuan AURI dan ALRI. Achirnja setelah operasi dilant jarkan dengan setjara intensif, dan gerakan gerombolan dapat didesak kepedalaman, tertjiunlah djedjak dan dimana letak daerah Pirpinannja jaitu Kahar Muzakar. . Setelah mengalami beberapa kali pengedjaran dan sergapan disertai teritorial jung sangat gigih, terutama untuk mengikut sertakan rak jat dan menjadarkan rakjat, atas propaganda busuk dari Kahar Muzakar, Alhamdullilah gembong Pemberontak Kahar Muzakar dapat ditembak mati di daerah Lasolo.

Terbunuhnja Kahar Muzakar.

Peleton I dari Korpi D Jon 330 Para Kudjang Siliwangi jang dipimpin oleh Peltu Umar Sumarna telah lama meninggalkan Pos Ko Jon 330 jang berkedudukan di Sua-Sua; jaitu suatu daerah perkarpungan jang dibuat pula oleh Putra2 Kudjang I Pos itu terdapat diteluk Bone. Telah dengan tekad bahwa Ton ini tidak akan pulang kepulau Djawa sebe lun dapat menangkap Kahar Muzakar,


Page 8

6 pembom djenis F-51 Mustang, I Catalina djenis

YP (pengintai) dan 1 Kompi PGT. Tugas RTP I jalah merebut lapangan-terbang Pakanbaru, menjelamatkan kilangminjak, menduduki Dumai, Sumgai Pakuing, Duri, Siak, Sri-Indrapura, lapangan-terbang Djapura, menutup djalan keluar-masuk pemberontak serta bantuan-bantuan asing dan membuat daerah tumpuan masuk ke Sumatera Ba

rat melalui Bangkinang (Sumut). 2. RIP II "Brawidjaya" dipimpin oleh Letnan Kolonel Sa

birin Mochtar, sekarang Brig. Djen. dengan pasukan nja jang terdiri atas Jon 509 "Brawid jaya" Jon 510 "Brawid jaya" dan send jata-send jata bantuan/stat/Dja

watan 3. RTP III "Diponegoro" dipimpin oleh Letnan Kolonel Su

wito Harjoko (sekarang Kolonel) dan pasukan-tempurnja terdiri dari Jon 436 dan Jon 440 "Diponegoro" djata bantuan/Staf/Djawatan dan Kompi "A" RPKAD.

Untuk kedua RTP ini Angkatan Laut membantu dengan ATF, 17 (Amphibious Task Force) jang terdiri atas

RI Gadjah Mada (Kapal komando), RÍ Banteng, RI Pati Unus, RI Tjepu, RI Sawega, RI Baumasepe sekarang Halmahera), 19 kapal PEINT/Djawatan Pelajaran dan 1 Jon KKO AL. Angkatan Udara memberikan bantuan dengan 6 pembom djenis B-25, 6 peraburu djenis F-51 Mustang, 25 pesawat C-17 Dekota beberapa pesawat djenis AT-16 Havard dan pasukan PGT. Kedua RIP (II dan III) bertugas merebut Sumatera Barat, terutama Padang dan Bukittinggi. Angkatan Laut bertugas mengangkut seluruh pasukan dari home-base ke front beach-headnja, sedangkan Jon KKO AL membuka daerah (beach-head),

Angkatan Udara bertugas menguasai keimggulan diudara (air support, air-transport, strafing, bombing dangkan PGT mengadakan serangan vertikal bersama pasukan para lainnja (PPKAD/Banteng Raiders).

Pertempuran dibagi atas tiga taraf sebagai berikut: (a). Taraf pertama mend jadi tugas RIP I jalah melakukan

pengepungan terhadap daerah sasaran utama, membuat daerah-tumpuan untuk menjerang sasaran utama. Tugas ini dilaksanakan oleh Operas iż Tegas (Pakanbaru/Riau


Page 9

Daratan, Operasi SADAR (Palembang-Prabumilih), Ope

rasi Saptamarga (Medan, Belawan, Atjeh). (b). Taraf kedua mend jadi tugas RTP II dan III untuk pere

butan kedudukan lawan disasaran utama, (c). Taraf ketiga mendjadi tugas RTP I, II dan III, jaitu

penetrasi keseluruhan Sumatera, melakukan operasi

operasi Pengamanan-Penertiban dan pemulihan, Djalannja Operasi. å. Sebagai Pre-Destination-Day telah diberangkatkan rombo

ngan petugas Intellidjen langsung dibawah pimpinan Let. Kol. (sekarang Brig.Djen.) Sukendro dan mendarat Bengkalis, tempat awal bagi pasukan "Dongkrak". Dengan mengudik sungai Siak, "Dongkrak" bergerak dalam formasi Armada dari pangkalan dekat Bengkalis (12 Maret 1958). Rentjana semula Hari H. adalah 10 Maret 1958. Setelah mendapat bantuan udara, barulah Siak Indrapura dapat diduduki, kemudian pasukan bergerak melalui djalan raja menud ju ke Pakar Baru dalam dua route, jaita : (1). "Kaladjengking" (Major sekarang Kolonel Sukartijo)

melalui Duri, Dumai, (2). "Kantjil" (Má jor KKo sekarang Kolonel KKO ATAL di

A.S. Indra Subagio) melalui Sungai Pakning. Masuk Pakan Baru 14 Maret 1958 menurut rent jana semula. Berarti operasi ini menutup djalan keluar-masuk melalui sungai-sungai besar didaerah-Riau, Rentjana intervensi Armada ke-VII Amerika Serikat jang telah siap di Singapura gagal pula. Sebelum hari. H AURI dengan pesawat2nja telah berhasil menghan tjurkan pemant jar2 RRI Padang dan Bukittinggi jang dipakai oleh kaum pemberontak PPRI sebagai pusat

siaran "psywar" pemerintah Pusat RI di Djakarta. b. Hari H (12 Maret 1958) Pasukan-pasukan PGT & RPKAD di

Pangkalan Tand jungpinang telah siap. (1). Djam 01.00 sebuah Catalina berangkat untuk mengin

tai, Sampai disasaran pada djam 04.30. Laporan,

bahwa tjatja buruk/keadaan baik. (2). Djam 04.30 Ray diterbangkan menud ju Pakan Baru,

djam 07.30 Ray terdjun diatas Lap. Udara Pakan Ba


Page 10

Dalan pendaratan mendapat perlawanan ringan,

tetapi tanpa djatuh korban, (f) Djan 06.00 Bersama dengan Amphibious-landed force

(BS 2800) didrop pula pasukan Air-borne di Tabing (BS 3005) terdiri dari satu Jon PGT dan satu Kompi RPKAD dari Tand jung Pinang - Palenbang dengan 12 Dakota C-47 dan dikawal oleh

B-25 Mitchel, 4 Mustang F-51 dan 1 Albatross. (g) Djan 07.00 11.00 AUF.I memberikan bantuan-tenpur:Air

cover dan air-support (strafing nonbing) atas permintaan pasukan didarat melalui VCP(Visual

control Post). (h) Djan 07.00 11.00 Musuh memberikan perlawanan2 pan

tai, tembakan dari Gunung-Padang kelaut maupun ke Tabing. Dalam perbalasan inilah, di Tabing antara lain yugur seorang prad jurit PGT jang kena portir, Kubu-kubu pertahaniun musuh dapat dibungkan oleh tembakan AURI ataupun AIRI dari

laut. (i) Djan 08.15 10.47 Gelombang kedua mendarat dengan

LCVP, Ponton dan drun2 kosong terdiri dari Jon

KKO/Al dan Bataljon 510, Brawid jaya (RTP II ). (j) Djam 10.05 12.00 Gelombang mendarat dengan Pontona

LCVP dan Sloepen, jang terdiri dari Jon 438

dan Jon 440 "Diponegoro" (KTP III). (k) Djam 13.00 Gelombang keempat mendarat dengan LCVP

jang berisi Staf dan Komando "Operasi 17 Agus

tus" (1) Djam 14.00 Briefing pertama didaratkan musuh antara

Komandan "Operasi 17 Agustus" dan Komandan RTP

II dan RTP III. (m) Djam 17.00 Pendaratan horisontal (amphibious landed

force) dan pendaratan vertical (air-borne) didaerah musuh selesai dengan berd jalan lantjar.

Daerah sekitarnja dapat dikuasai sepenuhnja. Dalam waktu lk, 12 djam setelah djam "D", rent jana babak pertama pendaratan berd jalan dengan sukses berkat adanja kerd ja sama jang baik antara tiga Angkatan, DARAT/LAUT/UDARA sekalipun baru pertama kalinja diprak


Page 11

Pada saat pendaratan dari Selatan dan gerakan RTP I dari arah Timur, bergerak pula dari arah Barat RTP 0-1 Slw, dari Rantauprapat Padangsidempuan

nenud ju. Bukittinggi.
(b) Ternjata, setelah hari "H" plus 2 (19 April 1958)

kedudukan kota Bukittinggi (faktor politis) telah terkepung dari empat djurusan;

Arah Utara : didudukinja Bangkinang (RTP I) . Arab Barat : Padangsidempuan (RTP 0-1 Slw.

Arah Timur : Didudukinja Sawahlunto (RTP - Arah Selatan : Didudukinja Padang (RIP II dan

III), (4) Djatuhnja Bukittinggi, (a) Setelah sasaran militer (Padang) djatuh, dilan

djutkan penud ju sasaran politis (Bukittinggi) jang

sed jak babak kedua telah terkeping dari empat dju (b)Tud juan didudukinja bagian Utara (Bangkinang, Si

djungd jung dll) adalah daratan Malaya levat

daratan, (c) Tudjuan didudukinja bagian Timur Sawahlunto ia.

lah memutuskan hubungan daerah supply ( Kerintji, zudang beras) dan nenatahkan hubungan antara Sum matera Selatan (Nawawi cs) dan Sumatera Barat (Hu

sein es), (a) Tud juan didudukinja bagian Barat(Padangsidempuan)

ialah untuk memutuskan hubungan antara Nainggolan

/Sinta Pohan cs dan Achrad Husein cs. (e) Gerakan dari Selatan terus diland jutkan menud ja

Bukittinggi: Jon 438 dan RPKAD bergerak kearah Tirurlaut duduki Indarung. Jon 509 bergerak kearah Barat laut menduduki Pari-

Jon 510 bergerak ke Utara menduduki Padangpandjang Pada tanggal 4 Mei 1958 djan 19,00 kota Bukit-

tinggi dapat diduduki oleh RTP II Jon 510 dipana


Kolonel Achmad Yani ikut serta, kemudian esok ha-


Page 12

tara dan Selatan dan merabantu gerilja setempat. (b). Operas i Santamarga II dipimpin oleh Letnan Kolonel

Agus Prasmono dan terdiri atas Jon 512 Brawidjaya, Jon 71b Hasanuddin dan Detasemen KOANDAIT dengan tugas membebaskan Sulawesi Utara bagian Selatan(Gorontalo, lapangan Udara Tolotio di Isimu, Parigi)

dan neabantu gerilja setempat, (c). Operasi Saptamarga III dipimpin oleh Letnan Kolonel

sekarang Brig. Djen.) Maganda dan pasukannja terdiri atas satu Detasemen (38 spesial-troop) dengan tugas merebut daerah kepulauan diutara Menado Sa

ngir Talaud dan membantu geriljawan setempat. (a). Gerakan Saptamarga IV dipimpin oleh Letnan Kolonel

(sekarang Brig. Djeno) Rukminto beserta seluruh kekuatan Darat, laut dan Udara bert: gas merebut. Su

lawesi Utara/Tengah, (e). Operasi Mena I dipimpin oleh Letnan Kolonel Pieters

dan pasukann ja terdiri dari Kompi Bataljon c/Brawidjaja. - Detasemen chusus dari KOM-IR dan kompi Bri

gade Mobil bertugas membebaskan Djailolo. (f). Operasi Mena II dipimpin oleh Letnan Kolonel Laut

Hunshlz dan terdiri atas Jon G/Brawidjaya (sebagi- an), Koupi PGT AURI, Peleton KKO AL, Kompi Peleton Istimewa KDM-IR, Kompi Brigade Mobil dan dibantu Amphibious Task Force (ATF).

Pada tanggal 18 April 1958 Operasi Ins jaf telah ber hasil membebaskan Sulawesi Tengah dengan bantuan Operasi Saptararga I. Tetapi pada tanggal 8 Mei 1958 pasukan2 Pervesta jang dipimpin oleh Somba dan Jan Timbuleng dan dibantu oleh 3 Mustang dan 1 Catalina, merebut kembali Parigi dan Tomboli, Achirnja pada tanggal 23 Mei 1958 Parigi direbut lagi oleh TNI dan pada tanggal 1 Djuni seluruh Sulawesi Tengah telah dibebaskan. Operasi Saptamarga II melakukan "silent-landing" dan dibantu oleh Nani Watarıbone; pada tanggal 10 Mei 1958 berhasil merebut Gorontalo, Serangan2 balasan Pernesta atas Gorontalo(20 Mei 1958) dan Telaga (20 Mei) dapat digagalkan. Tanggal 1 Djuni 1958 lapangan terbang Toloio djatuh ketangan AU. RI. Pada tingkat permulaan pemberontakan seluruh tenaga AURI dikerahkan terhadap PRRI sehingga udara di Indone sia Timr dikuasai oleh Permesta, jang sekurang-kurang nja peripunjai 8 pesawat terdiri dari berbagai djenis (B26, Mustang, Catalina, Dakota dan kira2 40 penerbang 8sing bajaran dan dipimpin oleh Komandan "AUREV" Muharto, karenanja AUREV berhasil menjerang Mandai, Djailolo, Anbon, Balikpapan (disini benenggelarkan kapal Hang Tuah, San Flaviane dan Ardenia). Sesudah AURI berebut keunggulan udara di Sulawesi, dilakukanlah serangan2 atas Parigi, Tasuka, Mapanget dan hasilnja beberapa pesawat pen berontak dapat dihant jurkan. Dengan ditembak djatuhnja Pope pada tanggal 18 Mei 1958 dan direbutnja Morotai pada tanggal 20 Mei 1958, AURI sepenuhn ja nenguasai ker bali keunggulan diudara. Sementara itu Operasi Saptamarga III jang


Page 13

lima Divisi. f. Teritorium VI berpusat di Bandjarmasin dengan seorang

Panglira Divisi. Teritorium2 inilah' didjadikan landasan organisasi untuk menjalurkan tindakan2 penjempurnaan/pembinaan rantai dan garis Komando dari Pusat dan daerah, jang pada tahun 1958 rendjadi Kodan2 sebanjak 17. 2. Masalah Denobilisasi,

Sudah riend jadi kelazinan bagi semua Negara jang sem dang berdjoang, berperang melawan penindasan, serta merta rakjatnja dengan serentak turut angkat sendjata, nenobiliseer tenaga untuk pertahanan negara,

istilah tepatnja MOBILISASI. Kerndian setelah apan kecibali, atau bagi rakjat Indonesia, setelah tugas phisik Perang Kemerdekaan selesai, tub-s2 nobilisasi terpaksa di-depobilisas ikan, artinja dikembalikan keras jarakat fungsi bagai rakjat keribali. Tenaga mobilisan mula2 ditarzpung daları TNI dengan djurilah sangat besar, kerudian setelah TNI digabungkan dengan ex KNIL raka djurlah anggota jang pend jadi tanggungan anggaran belandja negara bidang pertahanan sangat besarnja, hingga djauh daripada kemampuan anggaran beland janja tersebut, dan untuk mengatasi seriatjari ini, dikeluarkan kebidjaksanaan daripada Menteri Pertahanan dan Pimpinan Angkatan Perang dengan mengua rangi djurilah anggota TNI. Berratjar-ragan kebidjaksa naan diterapuh, antara lain dengan tjara, perulangan kera bali kerias jarakat dengan nama: De-nobilisasi, (Bebas-tu gas, Non-aktif, Pensiun, Karyawan dll.). Untuk ini mula2 Kerenterian Pertahanan mengeluarkan Keputusan No. 193/Me/ /50, tertanggal 14 Maret 1950, disusul dengan Peraturan Penerintah No. 6/PP/50 tanggal 9 Mei 1950 jang intinja mengatur kebid jaksanaan penjaluran, penaupungan para denobilisan, dengan adanja Keputusan Menteri Pero tahanan lahirnja Badan Rekonstruksi Nasional (B. R.N. ) dan Corps Tjadangan Nasional (C.T.N. ) ba. dan2 inilah jang mengatur setjara terperintji nemengenai tatapelaksanaannja, dengan nenbentuk: KPPA.AP. (Kantor Pusat Pendaftaran Anggota A.P.) K.U.P. (Kantor Urusan Penampungan) dan K.U.D. (Kantor Urusan Derobili

sasi dan K.U.D.P.). Kemudian pada tanggal 14 Djanuari 1952, keluar Keputusan Menteri Pertahanan No.: A/MP/51-52 jang nengatur setjara dinas mengenai Pemberhentian, penensiunan, penghasilan, perawatan, dsb. Akibat daripada semua ini, lahirlah dalan ras jarakat kegiatan2 baru, sebagai akibat penjaluran bekas Patriot2 pedjoang, jang dengan penuh kesadaran, sekalipun dengan hati berat beland jutkan darna baktinja ke pada Negara dalam bidang lain. Urspanan ja lahirnja Trans migrasi keluar Djawa seperti halnja adanja contingen "Widjaja Kusuna" ke Kalimantan, atau ke Sumatera dll. Atau kegiatan lain dalan rias jarakat berbentuk ke-karyawanan sebagai golongan jang nent joba berdiri diatas kaki sendiri dengan mendirikan Ben kel2, Paberik2 ketjil, perusahaan2 jang inti pelaksanaannja bekas anggota TNI, dan sedikit banjaknja nendapat bantuan pula dari Pemerintah sebagai balas djasa2nja.

Salah satu daripada hasil keputusan K.M.B. dalam bidang Pertahanan chususnja dalan segi Pembinaan Angkatan Perang adalah persoalan2; Pengerbangan/Pembinaan dalari bentuk-bentuk Pendidikan Latihan. Pelaksanaannja antara lain dibebankan kepada tokoh2 Pimpinan Angkatan Perang kita jang telah berpengalanan dengan bimbingan anggota tean Misi Militer Belanda (M.M.B.) selaku instruk tur, Mulai saat inilah, pengalaman2 sebagai tentara pedjoang, pradjurit revolusi, jang berdjiwa patriot bertradisi keperwiraan, dipadukan dengan pengalaman teknisinternasional jang rationil dan universil. Kemudian timbullah persoalan: apakah jang nendjadi dasar ukuran, landasan Peribangunan Angkatan Perang ? Karena dasar, ukuran, landasan inilah jang kelak menentukan bentuk, watak dan tjorak Angkatan Perang jang dibangun, Pada hakekatnja kebidjaksanaan Pembangunan A.P. jang digariskan daları Politik-Militer Nasional adalah sbb : Menjiapkan potensi niliter sebaik-baiknja

dan set jara maximum dalan bidang noril, nateriil, kemahiran serta ketangkasan çempertahankan hasil revolusi

dan mengantarkan rakjat kepada tudjuan revolusi berdasarkan politik pertahanan Nasional jang berdjiwa

patriotik dan demokratis. Daları pelaksanaannja timbullah beberapa tafsiran jang bertudjuan sama tetapi tata tjaranja berbeda.

Sikap jang menguntungkan Ratio-teknik dan kemahiran diatas moral-senangat, disertai ukuran teknis militer luar negeri seperti ukuran dari Amerika, Inggeris dan Negeri Belanda. Kebanjakan jang mengamut. kebid jaksanaan ini sedikit banjaknja nenjetud jui tampilnja anggota tear M.M.B. Dipihak lain berdiri golongan jang bersikap mengutarakan moral serangat diatas ket jakapan teknis-ratio, bertjita-tjita membentuk Peradjurit jang berani berdjoang atas dasar kejakinan, serangat, tahu untuk apa dia berdjoang dan berkorban, tidak memandang sendjata jang 60dern dan upah jang lajak, Faktor Man behind the Gun jang mendjadi landasannja. Golongan inilah jang sedikit banjakñ ja tidak membenarkan l ehadirannja instruktur2 Bem landa mendidik peradjurit2 T.N.I.

Ternjata pendidikan teknis jang diberikan oleh teari M.M.B. jang djurlahnja lebih kurang 2.000 orang tersebut dikalangan A.P. R.I.S, itu hanjalah nenitik-beratkan pada faktor2 Teknik-ratio belaka, bahkan peripunjai tud juan2 politik jang dapat merugikan pertumbuhan AP kita, menjebabkan lahirnja gagasan untuk segera mengachiri tugas2 teana MMB jang tidak selaras lagi dengan tudjuan Pembangunan A.P. sehubungan dengan itu lahir pula gagasan untuk menanamkan dasar Moral-serangat sebagai pedoman kehidupan T.N.I. dengan landasan tradisi keperad juritan, djiwa keperwiraan inilah sebagai bekal pembentukan djiwa keperadjuritan T.N.I., seperti apa jang diamanatkan PanglimaBesar. Bapak T.N.I. Djenderal Sudirman » ..... hendaknja tradisi, semangat dan watak perad jurit T.N.1, diwariskan dan dikembangkan, inilah satu-satunja Dodal pembentukan perad jurit sempurna, perad jurit jang tidak mengenal cien jerah tahu untuk apa dia berdjoang dan ber korban........ dan hendaknja watak dan semangat

nienimpin ket jakapan". Dengan menganbil pesan dari Djenderal Sudirman tud juan Pembangunan Angkatan Perang serta pen-trapannja dapat digariskan dengan tegas, serta sesuai dengan kondisi2/ tradisi Indonesia.

Maka gugurląh gagasan jang mengutarakan ratio-teknis belaka seperti apa jang diadjarkan oleh tean M.M.B. dan berachirlah tugas2 M.M.B. dalan rangka' turut berbar tu Perbangunan Angkatan Perang kita.

Atas landasan Watak-semangat hendaknja memimpin teknik-ket jakapan, raka lahirlah Şapta-Marga sebagai ha sil perurnusan tean Ko lonel Barbang Supeno jang bertu d juan memberikan dasar Moral, baci anggota T.N.I., jang bertugas sebagai Bayangkari Negara, pendukung dan Perhe bela Pant jasila, nenjelapatkan hasil revolusi, Sapta Marga bertudjuan pula neribentuk peradjurit T.N.I. seba. gai patriot, pedjoang, setia dan taat pada Pimpinan dan suripahn ja terutama sebagai peradjurit jang bertanggung d jawab dan tidak mengenal menjerah, Intinja adalah:

1. Mempersatukan djiwa keniliteran atas dasar dji

wa peradjurit T.N.I. sebagai pewaris tradisi

keperwiraan nenek mojang. 2. Mernsatkan semangat keperad juritan jang patrio

tik atas dasar Pant jasila, sebagai Ideologi Ne

gara, Filsafat hidup dari pada Banesa Indonesia. Dengan adanja Sapta Marga sebagai petundjuk arah dan landasan noral-uental T.N.I, didampingi dengan pendi dikan teknik jang tinggi maka diharapkan tertjapai ke. seinbangan antara: semangat Ideologi dan Ratio-teknik sebagai dua unsur pembina keriad juan Angkatan Perang kita untuk ini lahirlah lembaga2 pendidikan dalam kala

1. Kami Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia jang ber

sendikan PANTJASILA.

2. Kani Patriot Indonesia pendukung serta perbela Ideologi

Negara jang bertanggung djawab dan tidak mengenal menje rah,

3. Kani Ksatria Indonesia, jang bertakwa kepada Tuhan Jang

Maha Esa serta berbela kedjudjuran, kebenaran dan keadilan,

4. Kari Peradjurit Angkatan Perang Republik Indonesia,ada.

lah Ba jangkari Negara dan Bangsa Indonesia. 5. Kani" Peračjurit Angkatan Perang Republik Indonesia, ne

megang teguh disiplin patuh dan taat kepada Pimpinan,

serta mendjund jung sikap dan kehormatan Peradjurit, 6. Kanni Perad jurit Angkatan Perans Republik Indonesia, ne

ngutarakan keperwiraan didalam melaksanakan tugas, serta senantiasa siap sedia berbakti kepada Negara dan Bang

7. Kani Peradjurit Angkatan Perang Republik Indonesia, se

tia dan menepati djandji, serta surpah Peradjurit.

Saja berdjandji/bersumpah;

1. Setia kepada Perierintah dan tunduk kepada undang-undang

dan ideologi Negara, 2, Tunduk kepada Hukup-Tentara, 3. Mendjalankan segala kewadjiban dengan pernuh rasa tang

gung djawab kepada Tentara dan Negara Republik Indone


Page 14

(2) Untuk memberikan landasan teknis bagi para Per

wira TNI didirikanlah Pendidikan: Sekolah Staf dan Komando (SSKAD) jang dipusatkan di Ban

dung(3) Untuk memberikan landasan Teknis/Ideologis ba

gi perwira tinggi didirikan Lembaga Pendidikan chusus, jang mendjadi satu tempat dengan Seko

lah Staf dan Komando di Bandung. (4) Disamping itu bagi tingkatan Perwira Pertama

didirikan djuga Pusat Pendidikan Infantri (P. P.I.) di Bandung, jang dalam perkembangannja mend jadi PUSDIKIF dan menampung Pendidikan bagi mat jam2 tingkatan pendidikan seperti: Iriguler (Suston, Suski/Sustaf, KPLA/B/C) disamping Setjapa, Kupaltu, Kupalda dan Sarbangif. Dalam hubungan ini Pendidikan Kedjuruan/Kesendjataan makin lama makin meningkat sempurna hingga terdjelmanja: KOPIAT (Komando Pendidikan dan Latihan) jang berada di Bandung, jang mengatur segala mat jam Pusat2 Pendidikan perti : Pusdikpom, Pusdikhub, Pusdikav, Pusdikkint, Pusdikd jas, Pusdikang jang berada di Tjimahi. Pusdikku, Pusdikadj, Pusdikir berada di Bandung, dan Pusdikzi berada di Bogor, Pusdikart

berada di Malang, Pusdikes di Djakarta. (5) Disamping itu didirikan pada tahun 1957 Akade

mi Militer Nasional jang berpusat di Magelang, sebagai pendidikan dasar Perwira Akademi,demikian pula adanja Seskoad, sebagai Lembaga Pen

didikan tertinggi militer. (6) Untuk daerah2 didirikan djuga pusat Pendidik

an2 untuk t jalon2 Tamtama dan Bintara, seperti S.K.I. (Sekolah Kader Infantri dalam perkembangannja mendjadi RINDAM untuk tjalon2 Tamtama didirikan Depo-Bataljon, Dodik2 Pendidikan Dasar.


Page 15

untuk menjatakan kepada PJM Presiden, agar membubarkan DPR jang demikian itu dan supaja beliau mengoper kekuasaan, tetapi beliau tidak membenarkan tindakan itu, itu ternjata dalam pidato beliau jang dengan tegas mengatakan: tidak mau djadi Diktator, kata Presiden hari itu, ketegasan dari beliau jang kita ketahui akibatnja tidak lagi garpang diatasi, dikalangan kita hal ini bergolak terus menerus dan saja tentu tidak mau mengingkari kenjataan ini..."

Saja sebagai KSAD memikul tanggung djawab atas kese luruhan kedjadian itu dan meminta mengundurkan diri. Saja kira itulah tjara utak nenjelamatkan keutuhan AcDa. deri masalah itu, dan Pemerintah djuga rengizinkannja, dan saja diberhentikan, dan bagaimanapun djuga kita bersedia dihadapkan, dipanggil oleh kedjaksaan Agung, saja beserta beberapa rekan berbulan-bulan mend jadi langganan Kedjaksaan Agung, tetapi ternjata soal itu tidak selesai dan berlarut-larut terlalu laris, taka pada 25 Djanuari 1955 diada kan suatu perterwan keluarga A.D. di Jogjakarta dengan dihadiri oleh Presiden, Wk. Presiden, Kabinet dan pertemuan kita menghasilkan Piagam Keutuhan A.D. jang ditanda tangani bersama-sara dan berdjandji dinakau Pak Dirman dan diminta supaja Pemerintah sebelum hari Proklariasi jang akan datang ben jelesaikan soal itu sudah selesai, terserahlah, Achirnja Pemerintah mengarbil keputusan menggunakan hal opportunisteit djadi masalah itu dideponir (Nasution dalan Kader Revolusi Angkatan Dwikora).

Sebagai akibat adanja Peristiwa 17 Oktober 1952 terdjadilah perubahan/pergeseran djabatan Pimpinan Tertinggi Angkatan Perango 1) Dihapuskann ja kedudukan KSAP Kol. T.B. Siriatupang se

bagai koordinator/Pimpinan dari tiga Angkatan, selandjutnja tiap2 Kepala Staf Angkatan masing2 langsung ber

tanggung djawab kepada Menteri Pertahanan. 2) Digantinja Put juk Pimpinan Angkatan Darat (KSAD) dari

Kolonel A.H. Nasution kepada Kolonel Bambang Sugeng. 3) Terdjadinja banjak pergeseran Djabatan Koriandan2 dise

luruh Indonesia, ataupun pergeseran Djabatan2 penting. Namun kegojahan didaları kalangan Angkatan Darat dapat di


Page 16

D. PIKETEMUKANNJA KEMBALI DJIWA REVOLUSI.

I. Dekrit Presiden Kembali ke U.U.D. 145.

Setelah keadaan Negara dapat tenang

kerbali, berkat kerdja keras T.N.I, bergana rakjat Indones ia berhasil nenumpas kawii pemberontak separatis jang mau rient joba menjeleweng dari garis revolusi, dan setelah Presiden Panglira Tertingai Pemimpin Besar Revolusi langsung mengambil alih Pimpinan

Negara, langsung mengerudikan djalannja Revolusi sesuai dengan Arianat Penderitaan Rakjat.

Melihat gelagat jang buruk, bahkan membaha jakan keselamatan revolusi, dalan Konstituante itu, serta kejakinan bahwa konstituante ternjata tidak rarpu men jusun Konstitusi baru, jang benar-benar merienuhi kebutuhan rakjat Indonesia jang sedang berrevolusi, maka Presiden Soekarno/Panglima Tertinggi Angkatan Perang/Penimpin Besar Revolusi/Penjarbung 1: dah rak jat Indonesia, setelah bertus jawarah dengan Dewan Nasional dan Kabinet Karya, baik setjara sendiri sendiri maupun setjara bersara-sana, dan dengan meri perhatikan sepenuhnja hasrat sebahagian besar rakjat Indonesia, telah riengambil kesimpulan, bahwa keselariatan revolusi hanja dapat didjarin dengan pelaksanaan Derokrasi Terpirpin dan Ekononi Terpinpin. Pelaksanaan Demokrasi Terpirpin dan Ekononi Terpirpin ini hanja dapat dilaksanakan sebagaimana mestinja apabila kita kembali ke Undang-Undang Dasar 1945. Maka pada tanggal 22 April 1959, tepat 2 tahun, 5 bulan dan 12 hari setelah Konstituante dibentuk dan bekerdja, P.J.M. Presiden berkenan memberi amanat kepada sidang pleno Konstituante dengan djudul "Res Publica, sekali lagi. Res Publica", jang berisi andjuran Presiden atas nama Perierintah kepada Konstituante jang berbunji tjekak-aos: "Marilah kita kerbali kepada Undang-Undang Dasar 1945". And juran itu telah disetud jui dengan bulat oleh Dewan Menteri dalan sidanznja pada tang


Page 17

kita ini belum selesai, sesuai dengan penetapan rakjat jang perang berada dalam arus revolusi; marilah kita benar-benar mendjelmakan "demokrasi untuk rakjat" dan bukan "rakjat untuk dermokrasi"; Marilah kita bis nilah nenjelenggarakan pembangunan mas jarakat Indonesia jang adil dan makrur, dan melemparkan d jauh-d jauh liberalisme dan kapitalisme. Marilah kita kembali kepada Undang-undang Dasar 1945, djalan utara untuk membersihkan diri kita dari penjakit-pen jakit pel bagai dualisme itu".

Aranat P.J.M. Presiden tersebut diatas kermdian den dapat peribahasan jang luas dan benda lan dalan sidangsidang Konstituante, bahkan menimbulkan perdebatan dan perbantahan jang sengit antara mereka jang rendukung dan riereka jang menentangnja.

Makin lara nakin. narpak djelas tiga golongan besar jang terdapat dalam Konstituante, jalah: Golongan pertama, mereka jang setjara cut lak berdiri

diatas landasan revolusi jang Dentjetus dengan Proklamasi 1945, jang menperd joangkan terwudjudnja Arianat Pen

deritaan Rakjat. Golongan kedua mereka jang kurang mengerti akan hake

kat daripada revolusi Indonesia serta djalan mana jang harus diteppuh, sehingga mereka kehilangan pedoman serta pegangan, lalu mendjadi bimbang dan

ragu-raguo Golongan ketiga, mereka jans achirnja ternjata adalah

golongan kontra-revolusi jang ingin mecbendung, melumpuhkan dan perbelokkan revolusi kearah tud juan bagi ke

pentingan golongan ketjil nereka. Suasana dalam sidang Konstituante makin lama makin rasa panas oleh karena pertentangan pendapat jang tak akan dapat didapat rufakat, oleh karena memang berasal dari dua pool jang tidak sadja berlainan, bahkan bertentangan satu sama lainnja, Disinilah naripak makin dje


Page 18

Rombongan mengambil route Djakarta, Bangkok-Calcutta. Dahran-Beyruth .dan achirrja Abu Suveir, terus menudju El Shandura lebih kurang 75 kue sebe lak sclatan Abu Suweir Shandura Camp, adalah bekas karpenen Mesir atau Inggris dahulu, jang diperuntukkan asrana Bataljon Garuda I jang letaknja sedikit sebelah Selatan Little Bitterlake ditepi sebelah Barat Terusan Juez. Selandjutnja setelah 10 hari di Shandura, raka korpi A dengan komandan Majoor Soekarno diperintahkan menggantikan tugas kontingen Den-park didaerah Sinai. Tugas2 checpost, pendjagaan E.Q. UNEF, pos Abu Suweir dan sebagainja, diberikan kepada bataljon kita. Mengenai keadaan tugas pada urnurin ja tidak berat dan lain sekali sifatnja de ngan G.B.Ne ataupun di Djawa Barat. Jang agak berat ia lah menghadapi dingin dipada.. pasir, kadang2 dinginnja mendekati o, hingga air bendjadi beku dan hudjan ber tjanpur es walaupun di Mesir hudjan djarang sekali, kalaupun ada hanja sebentar2 dan tidak deras. Air mimari sukar diperoleh, baru berpuluh-puluh ku terdapat pompa Pasukan2 didepan telah diperlengkapi dengan jerrican untuk sehari, terbatas untuk keperluan pasak, nimm, sikatan dan mentjutji muka.

Letak outpost Pasukan dari C.P. Kie saripai sedjauh 60 ku sama dengan dua djan perdjalanan kendaraan dipadang pasir. Kadang2 pasukan itu mengadakan chec-post sedjanh 30 kr atau lebih. Kendaraan dan perhubungan unit P.H.B. selalu lantjar, dropping perbekalan terpenting dilakukan dengan pesawat terbang ketjil type Otter jang untuk landasannja cidalı sekali dibuat dipadang pasir ini. Kendaram an2 jang kita pergunakan adalah Jeep, austin 3/4 tonner, Bedford 3 ton dan truck Canada fluiddrive 4 tonner,

Selandjutnja pasukan kita bertugas di Ghasa jang ber markas besar di Rafah, 400 koi dari kota Cairo, dimana mer bud jur lurus garis deriarkasi antara daerah kekuasaan Mer sir dan Israel. Kontingen kita dipimpin seluruhnja oleh


Page 19

ada di Kongo terdiri dari:

Kontingen Indonesia dengan inti kekuatan satu Ba- taljon, Kontingen Marokko dengan kekuatan satu Brigade ter diri atas 3 Bataljon, Kontingen Ethiopia terdiri dari tiga Bataljon, Kontingen Tunisia terdiri dari tiga Bataljon, Kontingen Ghana 3 Bataljon. Kontingen Nigeria 3 Bataljon. Kontingen R.P.A, 1 Bataljon Para,

Kontingen Swedia 1 Bataljon, - kontingen Irlandia 2 Bataljon,

Kontingen Liberia 1 Kompi. Kontingen Malaja mulai 1 Bataljon, kemudian ditar. bah mendjadi 2 Bataljon, Kontingen India jan; datangnja belakangan terdiri dari 2 Bataljon (diantaranja 1 Bataljon Gurkhaldi-

bantu oleh sendjata bantuan terdiri dari mortir 80,


anti-tank recoilles 75 rm dan panser2 bermerian,

Kemaripuan militer P.B.B. di Kongo sangat minin, karena: 1. Tidak adanja tugas militer jang djelas, 2. Tidak adanja rent jana niliter jang efektif dan sisti

matis. 3. Staf pimpinan jang tidak merupakan suatu kebulatan dan

tidak berwibawa, 4. Pasukan2 pelaksana jang tidak berkemampuan, karena per

siapan ciental dan physik jang tidak sesuai dan mas irg2

mengikut sertakan fikiran dan kebiasaannja sendiri, Tugas Jon Garuda II dalam rangka P.B.B, jang memulihkan keamanan dan ketertiban untuk melantjarkan roda penerin tahan Kongo jang sah. Disamping tugas tersebut diatas Jon Garuda. II memikul tugas negara R.I. jaitu sebagai duta Bangsa Indonesia pada umurnja dan duta T.N.I, pada chususnja,

Persiapan untuk melaksanakan tugas, a, Bidang Organisasi,

Jon Garuda II merupakan salah satu unsur dari Konti


Page 20

la kesulitan itu maka timbullah gagasan. Presiden, mengenai : (1) Konsepsi Presiden tanggal 21 Pebruari 1957,ten

tang pembentukan Kabinet Gotong Rojong dan De

wan Nasional. (2) Meninggalkan alan Demokrasi Liberal dan meng

gantinja dengan Derrokrasi Terpimpin. Setelah gagasan ini mengalami beberapa reaksi, baik jang positif maupun jang negatif, akibat gagasan tsb.maka Kabinet Penilihan. Umum menjerahkan mandatnja , dan pada tanggal 9 April 1957 terbentuklah Kabinet. Ekstra Parlementer (Kabinet Karya), Dewan Nasional serta gagasan untuk menjederhanakan partai2.

Untuk melaksanakan gagasan Presiden tsb, maka Kabinet Karya telah menempuh pelaksanaan dengan djalan kenbali kepada UUD 1945 jang prosedurnja akan ditempuh dengan t jara; (a) Berdasarkan pasal 134 UUDS, Presiden dengan Ne

gara mengand jurkan kepada Dewan Konstituante untuk kembali kepada UUD 1945. (Respublica sekali lagi Respublica, tanggal 22

April 1959), (b) Djika and juran tsb, diterima, Presiden dengan

segala keagungannja berdasarkan pasal 137 UUDS,

maka UUD 1945 akan diumumkan setjara keluhuran. Akan tetapi and juran Presiden tsb, telah ditolak 0leh sebagian besar anggota Dewan Konstituante, walahan telah terdjadi perpet jahan sehingga sebagian besar anggota Konstituante menjatakan tidak akan menghadiri sidang2.

Karena sikap sebagian besar anggota Dewan Konsti. tuante demikian maka djelaslah bahwa Dewan Konstituante tidak akan dapat melaksanakan tugasnja, akibat hal maka keselamatan Negara dan Bangsa telah terant jan,

demikian djuga peubangunan Nasional Berentjana tidak akan dapat terlaksana,

Berdasarkan pertimbangan2 tsb. diatas serta berdasarkan dukungan sebagian besar Rakjat Indonesia diluar Dewan Konstituante naka pada tanggal 5 Djuli 1959 P.J.M.


Page 21

tugas pekerd jaan dilapangan produksi dan djasa2nja dalam nelaksanakan pembangunan Masarakat Adil dan Makrur, suai dengan tjita2 bangsa dan Proklamasi Kerterdekaan itu.

Sebagai golongan fungsionil, TNI adalah alat demokrasi, jang timbul sebagai potensi nasional dalan masjarakat disamping unsur kepartaian. Sebagai alat decokrasi TNI depat mengambil bagian ikut serta dalan wentjiptakan nas jarakat Adil dan Makrmır.

Sebagai konsekwensi daripada pelaksanaan prins ip Demokrasi Terpirpin adalah penjaluran golongan2 fungsionil dalan perwakilan2 guna kelant jaran pada Pemerintahan dan stabilitet politik, baka TNI-pun sebagai golongan fungsionil merpanjai hak duduk didalam badan2 perwakilan (MPR, DPR, DPA).

Maka senendjak djalannja revolusi kita menduduki kembali djalan jang seharusnja dilalui, sesudah Dekrit Presiden 5 Djuli 1959 dan lahirnja Manipol, TNI sebagai potensi nasional disamping tugas utama dibidang keananan dan keselariatan Negara, djuga TNI sesuai dengan riwajat kelahirannja dan perkembangannja serta mengingat dja sa2nja dihargai sebagai golongan jang mempunjai kedudukan politik sebagai golongan fungsionil.

TNI jang lahir diredan perdjuangan Kemerdekaan Nam sional, ditengah-tengah dan dari Revolusi Rakjat dalam pergolakan membela Kemerdekaan, karena itu TNI adalah Tentara Nasional, Tentara Rakjat, Tentara Revolusi.

Dalam hubungan revolusi sebagai "Gerak" TNI pakan alat revolusi, sebagai alat revolusi TNI tidak mer punjai kedudukan politik, akan tetapi sebagai alat volusi jang tunbuh daları revolusi itu sendiri sebagai potensi nasional dalan mas jarakat disamping unsur kepartai an, djustru mendjadi dasar kedudukannja sebagai alat de mokrasi.

TNI sebagai alat demokrasi, menentukan kedudukannja dalam bidang legislatif jang neriberikan hak kepadanja un tuk mengambil bagian dalam penentukan haluan dan politik negara dan dalam rentjiptakan mas jarakat adil dan mak mir

TNI sebagai alat Revolusi telah memberikan dagar


Page 22

Menteri Keamanan Nasional/KSAB Djenderal A.H. Nasution, telah menentukan garis besar kebidjaksanaan, tentang pengkaryaan T.N.I.

Tugas TNI dalar Demokrasi Terpimpin sesudah Dekrit presiden 5 Djuli 1959, adalah:

a. Sebagai alat Keamanan Nasional (tugas lazic). b. Sebagai golongan Karya dalari arti sebagai a

lat Revolusi (tugas chusus). Sebagai alat Keananan Nasional, TNI bertudjuan untuk tugas 2 Keniliteran dalam rangka pengamanan

fisik, mengandung konsekwensi berkewadjiban untuk mempertinggi ilmu dan tehnik kepradjuritan,

Sebagai alat Revolusi cq golongan Karya nerpunjai kewadjiban untuk Pengaranan Politik Negara, meliputi 3 bidang: politis, ekonomi dan sosial/kebuda jaan.

TNI sebagai Karyawan, berkewadjiban melaksanakan serta mengamankan Manifesto Politik Indonesia (Manipol! Usdek), harus bend jadi pelopor serta mengamankan Periba ngunan Nasional Seriesta Berent jana.

Dalan hal ini Keaktifan A.B. jang mendapat perintah ciend jalankan civic mission, telah ikut serta didaları saha membangun daerah2 jang tadinja pengalami gangguan kearanan selaria bertahun-tahun laranja, telah dilakukan oleh Angkatan Darat.

Begitu d juga peranan Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Kepolisian didalan rengatasi kesulitan

pem ngangkatan dan perhubungan,

A.D. djuga telah ikut serta aktif dalam peribanginan2 projek2 kebanggaan Nasional, seperti koripleks Gelora Bung Karno di Sena jan (Djakarta), jang telah memainkan peranan penting didalar relaksanakan Politik Luar Negeri R.I, berlandaskan konsepsi New Energing Forces, didalar melaksanakan kerangka ke-III tudjuan Revolusi Indonesia,

Asian Games dan terutaria sekali Ganefo, telah banjak membantu usaha untuk mendjadikan Indonesia sebagai Poros Nefo dalan perd juangan menud ju. Dunia Baru.

Begitu djuga A.D. telah ikut memberikan sumbangan didalan pembangunan Monurient Nasional serta Projek Serba Guna Djatiluhur didalan rangka memperhebat ketahanan Revolusi Indonesia dalam usaha meninggikan moril serta ta


Page 23

h. Pengerbangan. Fungs i2 utara tsb, diatas diselenggarakan dalan 3 bidang perbinaan, ialah:

Pembinaan tehnis militer,

Peribinaan Wilajah,

3) Peribinaan Perturbuhan, Pengolahan kebidjaksanaan, Perent janaan dan Pengawasan Staf terhadap fungsi2 utaria dilakukan sbb :

(1) Bidang tehnis niliter, dilakukan oleh Staf U

m A.D. (SUAD). (2) Bidang perbinaan Wilajah oleh Inspektorat Djen

deral Teritorial & Ferlawanan Rakjat (ITDJEN

TP). (3) Bidang perbinaan Perturbuhan oleh Inspektorat

Djendral Pengawasan Uruun (ITDJEN PU). Pembinaan tugas2 utara dalam serma bidang jang ditud jukan kedalan AD. sendiri, dikoordinasikan dan dikendali kan hanja oleh SUAD. Pelaksanaan fungsi2 Utapa jang ditudjukan keluar AD. mengenai bidang peribinaan Wilajah dinendalikan oleh ITDJEN TP, sedangkan mengenai bidang perturibuhan oleh ITDJEN PU. Untuk menjelenggarakan fungsi2 utara dalana bidang penbinaan tehnis niliter diadakan penggolongan segala pekerdjaan kegiatan dan usaha kedalam beberapa fungsi2 niliter organik sbb.:

a. penjelidikan. b. kontra penjelidikan. c. perang urat sjarat. d. operasi. e, organisasi, f. pendidikan dan latihan, g. personalia, h, boril. i, adriinistrasi.

j. logistik. Dalan penjelenggaraan fungsi utara tersebut diatas, AD mengadakan peribagian pekerdjaan berdasarkan ber-bat jan2 keachlian militer, sehingga timbul fungsi2 tehnis nili ter daları AD.

a. infanteri (int).


Page 24

sebagai landasan untuk future doctrine berdasarkan:

a, Rent jana perbangunan AD sampai tahun 1968.
b. Keputusan2, penetapan2 dan perintah2 jang dike-

luarkan oleh J.M. M/PANGAD, Direktur dan Kopan

dan2 Kesendjataan, c. Alat peralatan AD jang ada sekarang. d. Meripeladjari pengalanan kita dan pengalaman bang

sa lain sesuai dengan keperluan kita sebagai

case studies". Merent janakan penulisan buku2 nengenai:

a. Dasar2 Doktrin Pertahanan Nasional. b. Pengertian2 dasar dan Peristilahan daları

lah Pertahanan, c. Doktrin Perang Wilajah, d. Pengantar Perang Wilajah. e. Korando Wila jah, f. Kesatuan2 Besar. 8. Bantuan. Administrasi. h, Komando dan Staf. i. Operasi. Paduan, j. Brigade Infanteri. k. Brigade Kavaleri,

1. Brigade Lintas Udara. Dari sekian rent jana buku jang sudah dis jahkan adalah :

a. Dasar2 Doktrin Pertahanan Nasional, b. Pengertian2 Dasar dan Peristilahan dalan Masalah

Pertahanan,

c. Doktrin. Perang Wilajah. Pada bulan Djuli 1964 telah selesai d juga buku riengenai:

a. Brigade Infanteri 1964. b. Brigade Kavaleri 1964. c. Brigade LINUD.

d. Aspek. Operasi LINUD. Dan seland jutnja telah disusun buku mengenai:

a. Operasi Mobil Udara.
b. Doktrin Lawan Pasukan Serba Udara, jang terachir

ini atas perintah J.M, M/PANGAD,

Untuk sarapai kepada suatu keputusan mengenai setiap doktrin, SESKOAD telah menentukan pers jaratan jang harus djadi pegangan sbb:


Page 25

dinad jukan kesidang forum internasional (oleh Kabinet Ali Sastroaridjojo).

Daları sidang ke-18 Madjelis Umur PBB tahun 1954 seng keta Irian Barat berhasil diadjukan, akan tetapi usul resolusi tsb, telah gagal karena tidak ment japai kelebihan 2/3 suarac

Ta hun berikutnja (1955) ber-sama2 dengan Birna, India, Pakistan dan Sa ilan (Srilangka), Republik Indonesia rienjelenggarakan Konperensi Asia Afrika ke-I di Bandung dimana telah berkumpul serva Negara2 Nefo berforoskan Asia Afrika.

Salah satu keputusan konperensi telah mendukung perdjuangan Indonesia untuk neribebaskan Irian Barat, berdasarkan persetud juan2 jang bersangkutan antara Indone sia Belanda dalari rangka penghapusan kolonialisrie, Perundingan dengan pihak Belanda dilakukan keribali pada Kabinet Burhanudin Harahap jang nenggantikan Kabinet Ali Sastroamidjojo, akan tetapi perundingan inipun tidak merabawa hasil sebagairana telah diduga secula, kedudukan kita belun kuat (position of strength) beluri Daripu untuk ne raksa nengubah sikap Belanda.

Karena sikap Belanda jang selalu mengulur-ngulur wak tu mengingkari persetudjuan KMB mengenai maslah Irian Barat, kesabaran fihak Indonesia riendjadi pudar, mulailah bertindak, Pemerintah menghapuskan Uni Indonesia Belanda setjara sepihak (tahun 1955).

Tahun berikutnja pada rasa Kabinet Ali ke II lah Irian Barat diadjukan lagi kesidang ke-II Madjelis Urun PBB, akan tetapi resolusi inipun telah ditolak oleh sidang.

Tahun 1957 dengan timbulnja Kabinet Karya (PM Ir.Djuanda Kartawidjaja) akibat gagasan Presiden, sekali lagi masalah Irian. Barat diadjukan ke PBB. Akan tetapi kali inipun telah gagal tidak rent japai kelebihan 2/3 suara.

Dari pengalanan2 tersebut diatas sesudah 7 tahun per djuangan Peribebasan Irian Barat melalui djalan darai tidak berhasil, Menteri Dr. Subandrio renjatakan bahwa galah Irian Barat tidak akan recipergunakan lagi forun PBB. Sarpailah sekarang kesabaran Indonesia kepada puntjaknja, perdjuangan (Perbebasan) Irian Barat meningkat kepada tja


Page 26

(1) Perkiraan2 guna ment japai tudjuan dapat setjara luas

kita masukkan didalan : Bimbingan perentjanaan,

Gagasan Strategi Komandan, (2) Ringkasann ja ialah : -1, Mentjiptakan daerah2 bebas

setjara defacto dalam waktu sesingkat-singkatnja. 2. Karzpanje Irian Barat ini dibagi dalan 3 (tiga) fase, ialah: a. fase infiltrasi nerasukkan berangsur2 pai 10 Ki inti APRI sarpai dengan achir tahun 1962. b. fase, exploitasi, mengadakan serangan terbuka ter

hadap induk kekuatan militer misuh di Biak zuna

lurzpuhkan kekuatan rusuh dan pengembalikan wilajah I- rian Barat dalan kekuasaan R. I. ini diperkirakan. mu-

lai pada permulaan tahun 1963. c. fase konsolidasi

mengkonsolidasikan kekuasaan R. I. diseluruh Irian Ba-

rat.
(3) Fase infiltrasi ini dalam pemikirannja adalah: (a) Bahwa kantong2 jang dapat dibentuk akan memberi

bargaining posision jang baik dalan diplonasi. (b) Bahwa inisiatif ditangan kita, serta pengikatan

prisuh dapat dilakukan sambil build-up untuk fase

exploitasi dikerdjakan.
(c) Dalam persikiran adalah pula oleh tindakan infil-

trasi kita, insuh tidak akan pengadakan perang terbuka, karena akan lebih banjak kerugian

dari pada keuntungan baginja.

(4) Sasaran-sasaran;


Berdasarkan penilaian situasi, maka ditentukan seba - gai sasaran adalah: (a) Sasaran pokok, ialah Biak (sasaran 1). b) Sasaran antara, ialah:

Fakfak sasaran 2. Sorong sasaran 3. Kainana sasa

ran 4. Holandia sasaran 5. Merauke sasaran 6. (c) Pengolongan sasaran adalah:

Politis Holandia; Militer Biak, Sorong, Kai

riana; Psychologis Merauke. (5) Build up APRI dan staging didaerah perbatasan: