Apa saja yang harus kita perhatikan dalam membuat bisnis plan

Dalam memulai bisnis, pentingkah yang namanya perencanaan?

Jawabannya adalah penting.

Jadi, sekecil-kecilnya bisnis yang akan anda jalankan -- tetap saja memerlukan yang namanya perencanaan bisnis. Namun yang patut diingat adalah, rencana tersebut harus dieksekusi alias di'action'kan. Apalah artinya sebuah rencana yang matang nan brilian, namun tidak ada tindakan nyata yang menyertainya. Hal itu sama saja dengan nol besar.

Bicara soal perencanaan bisnis, dalam kaitannya dengan bisnis ecommerce (berjualan online) -- ada beberapa hal yang patut direncanakan sebelum anda 'terjun ke medan pertempuran'. Hal ini penting, mengingat persaingan bisnis di bidang ini semakin ketat saja dari waktu ke waktu. Jadi, anda tidak bisa asal action sebelum benar-benar terencana dengan matang.

Lalu, seperti apakah perencanaan bisnis ecommerce yang tepat?

Apa saja yang harus kita perhatikan dalam membuat bisnis plan
Ilustrasi dari Pixabay

"Pada dasarnya, konsep perencanaan bisnis secara umum meliputi: pembangkitan gagasan, penyaringan, pengembangan dan pengujian konsep, strategi pemasaran, analisa bisnis, pengembangan produk, pengujian pasar, dan komersialisasi. Dengan kata lain, rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis."

(Ciputraentrepreneurship.com).

Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan kalau bisnis merupakan KOMERSIALISASI dari sebuah IDE. Semua harus diawali dari sebuah ide yang benar-benar brilian, matang dan potensial -- kemudian jadikan itu sebagai lahan berbisnis.

Untuk pembahasan kali ini, mungkin ide yang digunakan lebih spesifik, yaitu bidang ecommerce. Sebut saja, saat ini anda ingin membuka toko online dengan konsep dan ide tertentu yang sudah anda persiapkan. Jadi, anda perlu perencanaan yang matang untuk mengkomersilkan ide bisnis anda agar menghasilkan konversi yang bagus.


Berikut ini ada 5 hal yang harus anda perhatikan dalam perencanaan bisnis ecommerce yang akan anda jalankan, antara lain:

1. Modal

Menjalankan bisnis, pasti perlu modal guna menopang segala hal yang berhubungan dengan bisnis ecommerce anda. Sebut saja untuk membeli komputer/laptop, biaya internet , biaya untuk menyetok barang, biaya gaji karyawan (kalau ada), biaya promosi, biaya tak terduga dan lain sebagainya.

Solusi yang bisa anda dapatkan adalah:

- Dengan modal sendiri, anda bisa menjadi dropshipper atau reseller atau mungkin importir. Semua tergantung besaran modal yang anda miliki.

Baca juga:

Situs penyedia reseller dropship terpercaya di Indonesia dan mancanegara

3 Langkah jitu dalam memulai bisnis impor

- Bekerja sama dengan investor, dengan sistem bagi hasil.

- Mengajukan pinjaman kepada bank.

Ketiga pilihan permodalan di atas bisa anda pilih sesuai keinginan anda.

2. Produk yang dijual

Modal sudah didapat, maka anda sekarang merencanakan produk apa yang akan anda jual.

Mungkin hal ini sudah anda pikirkan sejak awal, karena berkaitan dengan ide bisnis yang sudah ada di kepala anda. Namun lebih spesifiknya lagi, anda harus tahu bagaimana produk yang anda jual, apa merknya, berapa harganya, belinya di supplier mana, apakah dibutuhkan masyarakat secara berkesinambungan, apakah memiliki kredibilitas, apakah bermanfaat dan lain sebagainya. Hal ini teramat penting, karena kualitas, manfaat dan kredibilitas produk adalah 'nyawa' dari sebuah bisnis.

Ketika anda menjalankan bisnis ecommerce, pastinya anda berharap agar produk yang anda jual tidak mengecewakan pembeli. Jangan sampai niat dan hawa nafsu 'untuk mencari keuntungan' membuat anda 'buta' akan kepuasan konsumen.

Tambahan:

Yang patut diperhatikan, fokuslah pada 1 jenis produk dulu -- agar toko anda dianggap 'spesialis' oleh para pembeli. Dan disarankan agar memilih produk yang berhubungan dengan wanita, karena wanita adalah 'pasar' yang sangat bagus dalam bisnis ecommerce.

3. Pasar yang disasar

Ketika anda sudah menentukan produk yang akan anda jual, tiba saatnya untuk melakukan riset pasar. Ini kaitannya akan berguna untuk strategi marketing anda.

- Apakah anda akan berjualan online untuk area kota, provinsi, nasional atau mungkin internasional?

- Berapa usia calon pembeli?

- Apakah calon pembeli hanya kalangan tertentu saja?

- Siapa saja kompetitor anda?

- Apa kelebihan dan kekurangan kompetitor anda?

- Seperti apa strategi kompetitor anda?

dan lain sebagainya.

Intinya anda harus mengenal karakteristik pasar yang menjadi target penjualan anda. Kaitannya juga dengan pesaing anda, yang merupakan kompetitor di pasar yang anda garap.

4. Strategi marketing

Kelanjutan dari poin yang ketiga, ketika anda sudah mengenal karakteristik pasar, tiba saatnya untuk menjalankan strategi marketing.

Dewasa ini, strategi marketing sudah semakin berkembang. Ada yang menjalankan strategi hard selling (langsung jualan), ada juga yang soft selling (content marketing). Kemudian untuk promosi, ada yang dengan berbayar -- ada pula yang gratisan. Semua kembali lagi kepada budget yang anda miliki.

Saran kami, gunakanlah strategi marketing yang lebih 'ekstrim dan masiv' ketimbang kompetitor anda. Tujuannya agar anda bisa memenangkan persaingan.

5. Kelangsungan bisnis di masa mendatang

Ketika semua perencanaan sudah semakin matang, tiba saatnya untuk melakukan riset tentang kelangsungan bisnis anda di masa yang akan datang.

Di dunia ecommerce, tren bisnis berubah sangat cepat. Langkah terbaik yang harus dilakukan adalah, dengan melakukan inovasi secara terus-menerus.

Anda harus bisa melihat 'kebutuhan pasar' dari waktu ke waktu. Ingat, 'keinginan pasar' adalah raja dari segala raja. Apabila 'pasar' sedang menginginkan produk yang seperti ini, maka anda harus meyesuaikan diri -- yakni dengan melakukan inovasi.

Jangan pernah berdiam diri, apalagi melawan kehendak pasar. Apabila anda melakukan hal tersebut, maka terimalah resikonya -- seperti yang dialami Nokia (berdiam diri), dan perusahaan taxi konvensional (melawan kehendak pasar). Keduanya langsung KALAH dalam persaingan!

Jadi, perlu kami tekankan sekali lagi pentingnya perencanaan dalam bisnis anda. Anda mungkin saja tidak takut dengan kegagalan, namun alangkah baiknya agar anda meminimalisir kegagalan dengan perencanaan yang matang. Tujuannya, agar semua yang anda lakukan lebih efektif dan efisien.

Ayo segera buat perencanaan bisnis anda dari sekarang. Dan jangan lupa untuk mengeksekusi rencana tersebut, agar hasilnya tidak NOL BESAR!

Salam sukses!

Rencana bisnis atau business plan adalah salah satu elemen penting yang mendukung keberhasilan sebuah bisnis. Para entrepreneur seharusnya menyediakan waktu terbaik untuk menyusun rencana bisnis, khususnya jika ingin menjaring investor untuk mengembangkan bisnis tersebut. Melalui rencana ini, para investor akan mendapatkan pemaparan tujuan serta keuntungan yang diterima jika usaha tersebut sukses.

Patrick Hull, seorang entrepreneur yang telah berpengalaman di dunia bisnis selama 25 tahun mengatakan bahwa sangat penting menyusun rencana bisnis dengan penuh kehati-hatian.

Pertimbangkan seluruh variabel yang terkait sehingga Anda tidak terburu-buru dalam memutuskan sesuatu berdasarkan asumsi saja

Lantas, Hull pun menjabarkan 8 komponen yang harus ada dalam sebuah rencana bisnis. Berikut di antaranya:

1. Visi dan Misi Perusahaan

Apa yang ingin Anda capai dengan bisnis tersebut? Apakah hanya semata-mata untuk mendapatkan keuntungan finansial? Bisa jadi, bisnis tersebut juga memiliki dampak sosial yang ternyata sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Salah satu contohnya, jika Anda bergerak di bidang penjualan buku, Anda berperan dalam meningkatkan minat baca masyarakat.

Hal-hal ini perlu disampaikan dalam rencana bisnis supaya calon investor pun mengetahuinya dan tertarik untuk ikut mendukung visi dan misi tersebut.

2. Deskripsi Perusahaan dan Produk atau Layanan

Selanjutnya, di dalam sebuah rencana bisnis, Anda harus memastikan deskripsi perusahaan dan produk atau layanan juga ikut tertuang. Apabila bergerak di bidang kuliner, misalnya, ceritakan apa saja produk yang ditawarkan, seperti apa bentuknya, berapa harganya, dan sebagainya. Pemaparan ini akan menjadi salah satu pertimbangan bagi investor untuk mengambil keputusan apakah akan ikut mendukung bisnis tersebut atau tidak.

3. Keunikan Produk

Dalam sebuah rencana bisnis, Anda juga harus menyertakan keunikan produk yang diusung. Tuliskan hal-hal apa saja yang membuat produk tersebut berbeda dari merek lainnya. Deskripsi ini akan membuat para investor lebih tertarik untuk mendukung Anda daripada pengusaha lainnya. Bagaimana pun, banyak produk yang hampir sama, tetapi keunikanlah yang membuatnya lebih banyak dicari.

4. Analisis Pasar

Untuk semakin meyakinkan investor atau rekan bisnis Anda, lengkapi juga rencana bisnis tersebut dengan analisis pasar. Di bagian ini biasanya tercantum informasi terkait kondisi pasar yang akan ditembus, siapa saja kompetitornya, dan siapa yang  kira-kira  akan membeli produk Anda.

5. Tim yang Bekerja

Selain analisis pasar, tidak kalah penting untuk memastikan para investor mengetahui betapa Anda dan seluruh anggota tim dapat diandalkan. Tunjukkan apa saja prestasi serta pengalaman yang pernah Anda raih bersama tim supaya investor semakin mempercayai tim tersebut. Bagian ini penting karena tim sangat berperan dalam meraih keuntungan untuk sebuah bisnis.

6. Rencana Memasarkan Produk atau Layanan

Hal lain yang perlu ada dalam sebuah rencana bisnis adalah bagaimana cara Anda memasarkan produk atau layanan tersebut. Tuliskan metode terbaik yang akan dilakukan sehingga dapat menghasilkan keuntungan optimal. Jika metode Anda menarik, para investor pun pasti akan lebih yakin menggelontorkan modal.

7. Analisis SWOT Perusahaan

Anda tentu harus realistis dalam memandang bisnis tersebut. Wajar saja jika sebuah perusahaan memiliki kelemahan, selain kelebihannya. Anda juga perlu menuliskan apa saja peluang dan ancaman yang kira-kira bisa membahayakan bisnis tersebut. Dengan bersikap jujur seperti ini, investor akan menganggap bahwa rencana bisnis Anda lebih bisa diterima.

8. Rencana Uang Masuk dan Keluar

Anda juga perlu memasukkan rencana cash flow dalam rencana bisnis. Hal ini akan menjadi gambaran umum bagi investor mengenai aliran uang di bisnis tersebut sekaligus perkembangan modal yang diterima dan keuntungannya.

Selain 8 hal ini, tuliskan pula kesimpulan dari rencana bisnis Anda. Pada bagian akhir ini, Anda sekaligus dapat kembali menegaskan tentang bisnis tersebut sehingga layak untuk dilirik. Patrick Hull mengatakan,

Buatlah rencana tersebut dengan sangat detail. Ingat, investor potensial tersebut mungkin belum terlalu familiar dengan industri yang Anda jalankan sehingga sangat penting untuk menjelaskan konsep Anda dan hal-hal terkait di dalamnya.

Nah, jika rencana bisnis sudah selesai digarap dan Anda butuh modal tambahan untuk mengembangkan bisnis ke tahap selanjutnya, Anda bisa mengajukan pembiayaan ke Pegadaian melalui produk Kreasi. Lewat produk ini Anda bisa mengajukan kredit bulanan angsuran yang dikhususkan untuk pengembangan UMKM. Besaran pembiayaan yang bisa diajukan mulai dari 1 juta rupiah sampai dengan 400 juta rupiah dengan jaminan berupa BPKB kendaraan bermotor.

Nah, sudah siap merancang rencana bisnis untuk tahun 2018? Selamat mencoba!

Apa saja yang harus kita perhatikan dalam membuat bisnis plan