Sebutkan tiga tahap pengerjaan kerajinan non benda

Budaya tradisi dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan artefak objek budaya. Budaya nonbenda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian,dan upacara adat. Sedangkan artefak/objek budaya diantaranya pakaian daerah, wadah tradisional, senjata dan rumah adat. Pada kehidupan sehari-hari, produk budaya tradisional nonbenda maupun artefak tidak dipisah-pisahkan melainkan menjadi satu kesatuan dan saling melengkapi.

Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber dari pembuatan kerajinan. Tarian, simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakain, perlengkapan tari dan alat musik merupakan artifak/objek budaya.

Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Hingga saat ini, tercatat 4.156 warisan budaya nonbenda yang terdapat di seluruh Indonesia. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masing-masing. Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan lokal [local genius] yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.

Sumber Daya, Material, Teknik dan Ide Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material,peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6 M, yakni Man [manusia], Money [uang], Material [bahan], Machine [peralatan], Method [cara kerja], dan Market[pasar]. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya non benda dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku [Material], keterampilan produksi [Man Machine] dan budaya lokal yang ada di daerah setempat. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya akan menawarkan karya-karya kerajinan inovatif kepada pasaran. Pasar sasaran [Market] dari produk kerajinan ini adalah orang-orang yang menghargai dan mencintai kebudayaan tradisional. Kemampuan mengatur keuangan [Money] dalam kegiatan usaha akan menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha.

Baca juga Kerajinan Dengan iIspirasi Budaya Nonbenda

Banyak orang yang berupaya ingin membuat budaya non-benda menjadi sebuah produk kerajinan. Tapi hal ini tidaklah mudah. Ada beberapa tahapan yang harus kita pertimbangkan untuk mengubah non-benda menjadi sebuah produk kerajinan.


Berikut ini adalah tahapan cara menentukan objek non-benda menjadi produk benda kerajinan.


1. Pencarian Ide Produk

Kita telah mengetahui bahwa banyak kekayaan budaya non-benda di daerah setempat, misalnya seperti
  1. Tokoh-tokoh cerita rakyat
  2. Filosofi dari pantun
  3. Simbol-simbol
  4. Cerita rakyat
  5. Tarian tradisional

Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap kekayaan non-benda seperti di atas dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan.


Ide dapat muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap, tetapi dapat juga muncul secara utuh.


Ide bentuk itu akan menuntun kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut.


Kita dapat juga mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuat, material yang ingin kita gunakan, serta proses dan alat yang akan digunakan secara utuh.


Untuk memudahkan dalam pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan dengan inspirasi budaya non-benda, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, dimulai dengan memikirkan hal-hal atau pertanyaan seperti.
  • Budaya non-benda apa yang akan menjadi inspirasi ?
  • Produk kerajinan apa yang akan dibuat ?
  • Mengapa produk kerajinan tersebut dibuat ?
  • Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut ?
  • Bahan serta material apa yang apa saja yang akan dipakai ?
  • Warna dan atau motif apa yang akan digunakan ?
  • Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan ?
  • Bagaimana proses pembuatan produk tersebut ?
  • Alat apa yang dibutuhkan ?

Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat diungkapkan atau didiskusikan dalam kelompok sebagai bentuk curah pendapat atau brainstorming.


Dalam proses brainstorming, setiap anggota kelompok harus menghasilkan ide-ide yang beragam serta sebanyak-banyaknya bahkan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun.


Tuangkan ide-ide ke dalam bentuk tulisan atau sketsa.


Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah
  1. Jangan ada perasaan takut salah
  2. Setiap orang berhak mengeluarkan pendapat
  3. Saling menghargai pendapat teman
  4. Dapat memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya
  5. Jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul

Curah pendapat dapat kita lakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi.


Semangat serta keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita dalam berkarya di masa depan.

Dalam membuat ide-ide produk, rencana atau rancangan produk kerajinan biasanya akan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak dapat menjadi berwujud.


Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hindari untuk menggunakan penghapus. Tariklah garis secara tipis-tipis terlebih dahulu.


Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, kita dapat mengabaikannya, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Terus lanjutkan sehingga kita berani menarik garis dengan tegas dan tebal.


Gambarlah idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa variasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.

Setelah kita menghasilkan cukup banyak ide-ide dan menggambar sketsanya, maka kita dapat memulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat.

Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya merupakan format dua dimensi. Ini berarti hanya digambarkan dalam sebuah bidang datar.


Karena kerajinan yang akan kita buat berbentuk tiga dimensi. Maka, tahapan berikutnya kita lakukan studi model. Studi model dapat kita lakukan dengan menggunakan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya.

Setelah sudah melalui proses pemodelan, berikutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut.


Prosedur dan langkah-langkah kerja dituliskan secara jelas atau detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana dengan baik.

Lihat Foto

www.shutterstock.com

Ilustrasi furnitur.

KOMPAS.com - Perancangan dan pengembangan produk menjadi salah satu penentu keberhasilan sebuah produk yang dibuat.

Dengan adanya perancangan dan pengembangan produk, akan tercipat suatu pemikiran dalam menciptakan atau memperbarui produk yang sudah ada.

Dalam buku Strategi Pengembangan Sentra Industri Kecil Menengah Kerajinan Batik [2019] karya Adhi Prasnowo dan teman-teman, obyek budaya lokal serta teknik khas menjadi potensi yang perlu dikembangkan agar menjadi manfaat dan lestari.

Setiap daerah di Indonesia memiliki obyek budaya lokal yang berbeda. Di mana setiap pengembangannya akan menjadi kekayaan luar biasa dan memberikan warna baru.

Obyek budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai wirausaha atau produk usaha dapat berupa dua dimensi maupun tiga dimensi.

Beberapa contoh kerajinan yang diambil dari budaya lokal dapat berbentuk miniatur obyek bangunan, aksesori, atau produk kerajinan dengan beragam fungsi.

Baca juga: Wirausaha Kerajinan dengan Obyek Budaya Lokal

Proses perancangan kerajinan

Tahap-tahap proses perancangan kerajinan untuk dijadikan produk, yaitu:

Untuk dapat memunculkan ide, biasanya seseorang akan mencari tahu obyek budaya lokal yang ada di sekitarnya untuk dijadikan inspirasi.

Setelah memilih dan memilah obyek kerajinan lokal yang ada di lingkungan sekitar, kemudian mulai memikirkan hal-hal berikut:

  1. Produk kerajinan yang relevan dengan budaya lokal
  2. Matrial yang akan digunakan dan sumbernya dari mana
  3. Warna atau motif yang diusung
  4. Proses pembuatan produk
  5. ALat yang digunakan
  6. Menentukan pangsa pasar, bagaimana potensi dari budaya lokal tersebut

Ide produk yang sudah direncanakan, kemudian dituangkan dalam bentuk sketsa atau gambar. Sketsa yang dibuat boleh lebih satu atau dua, bisa berupa variasi produk, satu produk dengan fungsi sama, bentuk yang berbeda, dan lain sebagainya.

Baca juga: Pengertian Kewirausahaan dan Ciri-Cirinya

Perancangan dan produksi didasari oleh data yang telah diperoleh melalui Tugas 2 tentang Ragam Budaya Nonbenda dan Tugas 3 tentang Identifikasi Ragam Material dan Teknik produksi di lingkungan sekitar. Budaya tradisional daerah dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya tradisional yang berbeda-beda. Pengembangan dari setiap  budaya tradisional tersebut akan menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan budaya tradisi adalah melalui pengembangan kerajinan.

Proses Perancangan Dan Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.

Perancangan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda akan menerjemahkan sesuatu yang abstrak [tak berbenda] menjadi benda [berwujud]. Misalnya, inspirasi diambil dari sebuah cerita rakyat [tak berbenda] menjadi sebuah diorama mini yang menggambarkan salah satu adegan dalam cerita rakyat tersebut. Contoh lain adalah mengambil inspirasi dari kepercayaan simbolis [tak berbenda], burung enggang untuk dibuat menjadi ide untuk tekstil atau busana [benda]. Tahapan penerjemahan meliputi: pemahaman terhadap makna simbol; mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan ide produk; mencari ide-ide fungsi dan bentuk kerajinan.

1. Pencarian Ide Produk 

Kita telah mengenali berbagai kekayaan budaya non benda di daerah setempat, tokoh-tokoh cerita rakyat, filosofi dari pantun, simbolsimbol, cerita rakyat dan tarian tradisional. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. Ide bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap, tetapi dapat juga muncul secara utuh. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu bentuk unik yang akan dibuat. Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan teknik apa yang tepat digunakan dan produk apa yang tepat untuk bentuk tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide  atau bayangan tentang sebuah produk yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan  untuk rancangan kerajinan dengan inspirasi budaya non benda, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini.

• Budaya nonbenda apa yang akan menjadi inspirasi? 

• Produk kerajinan apa yang akan dibuat? 

• Mengapa produk kerajinan tersebut dibuat? 

• Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut? 

• Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai? 

• Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan? 

• Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan? 

• Bagaimana proses pembuatan produk tersebut? 

• Alat apa yang dibutuhkan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat [brainstorming]. Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan.

2. Membuat Gambar/Sketsa 

Ide-ide produk Perancangan Dan Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa variasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.

3. Pilih Ide Terbaik 

Setelah kamu menghasilkan banyak ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat.

4. Prototyping atau Membuat Studi Model

Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. 

5. Perencanaan Produksi 

Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkahlangkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana.

Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda 

Proses produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat. 

• Bahan Baku 

• Teknik Produksi 

• Sumber Daya Manusia 

Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi dapat berupa pembuatan gambar teknik [gambar kerja] atau gambar pola. Gambar kerja atau pola akan menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian dan persiapan bahan. Tahap selanjutnya adalah pengerjaan. Kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang sudah dibuat sebelumnya. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. 

Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk untuk Perancangan Dan Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilahbilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.

Baca Juga

Demikian Artikel Perancangan Dan Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:]

  • Penyusunan Proposal Dan Pengertian Makanan Khas Daerah
  • Sarana Produksi Dan Teknik Budi Daya Satwa Harapan
  • Pemeliharaan Dan Pengamatan Budi Daya Satwa Harapan
  • Perencanaan Dari Sebuah Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi
  • Perencanaan Dari Wirausaha Di Budidaya Unggas Pedaging

Video yang berhubungan