Sebutkan pengaruh hindu-buddha terhadap masyarakat indonesia di bidang sosial

KOMPAS.com - Agama Hindu-Buddha memengaruhi sistem kehidupan sosial maupun politik wilayah Indonesia.

Dalam bidang politik, pengaruh Hindu-Buddha mengubah sistem pemerintahan yang sebelumnya berkembang di Indonesia.

Pada awalnya, masyarakat Indonesia mengadopsi sistem pemerintahan kesukuan dan kerakyatan.

Setelah Hindu-Buddha berkembang di Indonesia, sistem pemerintahan berubah menjadi monarki seperti di India, tempat kelahiran Hindu-Buddha.

Masuknya agama Hindu-Buddha menjadi awal peradaban Indonesia kuno dengan munculnya kerajaan-kerajaan kuno.

Baca juga: Bentuk Pemerintahan di Indonesia Sebelum Masuknya Hindu-Buddha

Sistem kerajaan

Setelah masuknya Hindu-Buddha pada abad ke-2 hingga abad ke-4, muncul berbagai kerajaan bercorak Hindu-Buddha di wilayah Indonesia.

Kerajaan Hindu tertua di Indonesia adalah Kerajaan Kutai, yang berkuasa di Kalimantan Timur sejak abad ke-4.

Sistem pemerintahan kerajaan ini menganut paham Hindu tentang Devaraja atau mengkultuskan raja yang didewakan atau dianggap titisan dewa.

Mulai saat itulah, para penguasa wilayah di Indonesia yang terpengaruh Hindu-Buddha kemudian menggunakan gelar dalam bahasa Sanskerta.

Konsep pemerintah ini terkait erat dengan konsep Chakravartin atau penguasa semesta dalam sistem pemerintahan di India.

Sebagai perwujudan kekuasaan raja, apabila raja telah meninggal maka jasadnya akan diperabukan dan disemayamkan di candi.

Baca juga: Dampak Pelaksanaan Upacara Asmawedha bagi Kerajaan Kutai

Struktur birokrasi

Dalam struktur birokrasi kerajaan Hindu-Buddha, terdapat raja sebagai penguasa tertinggi.

Di bawah raja terdapat jabatan seperti Rakryan I Hino, Rakryan I Halu, dan Rakryan I Sirikan.

Ketiga jabatan tersebut diisi oleh putra raja atau biasa disebut raja muda atau Yuwaraja.

Di bawah jabatan Yuwaraja terdapat jabatan Pamgat Timwan, yang mengurusi keagamaan dan Upappatti yang mengurusi masalah peradilan.

Selain itu, terdapat 12 jabatan yang tugasnya sebagai pelaksana pemerintahan di kotaraja atau pusat pemerintahan.

Ada juga pejabat rendahan yang terdiri dari kepala desa yang disebut dengan rama atau karaman.

Sistem ini kemudian berlaku secara umum di berbagai wilayah di Indonesia, bahkan setelah masuknya agama Islam pada abad ke-7.

Ketika Islam masuk, wilayah-wilayah kerajaan di Nusantara tidak menganut sistem kekhilafahan seperti di negara Arab, tetapi tetap mempertahankan bentuk kerajaan dari masa Hindu-Buddha.

Referensi:

  • Worosetyaningsih, Tri. (2019). Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praaksara, Masa Hindu-Buddha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pengaruh Hindu–Buddha terhadap Masyarakat di Indonesia, Masuknyapengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia telah membawa perubahandalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahanperubahan itu antara lain tampak dalam bidang-bidang berikut ini.

Sebelum unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha masuk, masyarakat dipimpin oleh seorang kepala suku yang dipilih oleh anggota masyarakatnya. Seorang kepala suku merupakan orang pilihan yang mengetahui tentang adat istiadat dan upacara pemujaan roh nenek moyangnya dengan baik.Ia juga dianggap sebagai wakil nenek moyangnya. Ia harus dapat melindungi keselamatan dan kesejahteraan rakyatnya. Karena itulah larangan dan perintahnya dipatuhi oleh warganya.

Setelah masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha terjadi perubahan.Kedudukan kepala suku digantikan oleh raja seperti halnya di India.Raja memiliki kekuasaan yang sangat besar. Kedudukan raja tidak lagi dipilih oleh rakyatnya, akan tetapi diturunkan secara turun temurun. Raja dianggap sebagai keturunan dewa dan dianggap sebagai puncak dari segala haldalam negara.

Pengaruh Hindu-Buddha dalam bidang sosial ditandai dengan munculnya pembedaan yang tegas antar kelompok masyarakat.Dalam masyaakat Hindu, pembedaan ini disebut dengan sistem kasta.Sistem ini membedakan masyarakat berdasarkan fungsinya.Golongan Brahmana (pendeta) menduduki golongan pertama.Ksatria (bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua. Waisya (pedagang dan petani) menduduki golongan ketiga, sedangkan Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan terendah atau golongan keempat.Adanya pembagian masyarakat berdasarkan kasta berdampak pada perbedaan hak-hak antara golongan-golongan kasta yang berlainan, terutama dalam hal pewarisan harta, pemberian sanksi dan kedudukan dalam pemerintahan.

Sejak terbentuknya jalur perdagangan laut yang menghubungkan India dan Cina, kegiatan perdagangan di Kepulauan Indonesia berkembang pesat.Daerah pantai timur Sumatra menjadi jalur perdagangan yang ramai dikunjungi para pedagang.Kapal-kapal dagang dari India dan Cina banyak yang singgah untuk menambah persediaan makanan dan minuman, menjual dan membeli barang dagangan, atau menanti waktu yang baik untuk berlayar.Kemudian, muncul pusat-pusat perdagangan yang berkembang menjadi pusat kerajaan.

Hubungan antara Indonesia dan pusat Hindu-Buddha di Asia berawal dari hubungan dagang antara Indonesia, India dan Cina.Hal ini menyebabkan pusat-pusat perdagangan di Indonesia juga menjadi pusat-pusat Hindu- Buddha.Selanjutnya pusat-pusat ini berkembang menjadi pusat kerajaan dan pusat penyebaran Hindu-Buddha ke berbagai wilayah sesuai dengan cakupan wilayah kerajaan.Dengan tersebarnya agama Hindu-Buddha, banyak masyarakat di Indonesia yang menganut agama Hindu atau Buddha.Meskipun demikian, sistem kepercayaan terhadap roh halus yang sudah berkembang sejak masa praaksara tidak punah.

Sebelum masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha, telah berkembang kebudayaan asli Indonesia. Kemudian, setelah masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha terjadilah proses perpaduan antara dua kebudayaan tersebut. Pepaduan itu disebut akulturasi.Hasilnya adalah kebudayaan baru yang memiliki ciri khas dari masing-masing kebudayaan. Contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan asli Indonesia antara lain sebagai berikut.

Bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur budaya Hindu-Buddha dengan unsur budaya asli Indonesia.Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur dari India. Bentuk candi-candi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak yang merupakan unsur Indonesia asli.

Bangunan punden berundak sebenarnya sudah berkembang dari masa praaksara, sebagai penggambaran dari alam semesta yang bertingkattingkat. Tingkat paling atas adalah tempat persemayaman nenek moyang. Punden berundak menjadi sarana khusus untuk pemujaan terhadap roh nenek moyang.

Masuknya pengaruh Hindu-Buddha membawa perkembangan dalam bidang seni rupa, seni pahat dan seni ukir.Hal ini dapat dilihat pada relief atau seni ukir yang dipahatkan pada bagian dinding candi.Misalnya, relief yang dipahatkan pada dinding-dinding pagar langkan di Candi Borubudur yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha. Di sekitar Sang Buddha terdapat lingkungan alam Indonesia seperti rumah panggung dan burung merpati.

Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabrata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit.Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai yang bersifat mendidik.Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia.

Selain itu ada pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas Indonesia.Misalnya tokoh-tokoh punakawan seperti Semar, Gareng, Bagong dan Petruk. Tokohtokoh ini tidak ditemukan di India.Perkembangan sastra ini didukung oleh penggunaan Bahasa Sansekerta dan huruf-huruf India seperti Pallawa, Prenagari, dan Dewanagari.

Pengaruh Hindu-Buddha dalam bidang sosial ditandai dengan munculnya pembedaan yang tegas antar kelompok masyarakat. Dalam masyaakat Hindu, pembedaan ini disebut dengan sistem kasta. Sistem ini membedakan masyarakat berdasarkan fungsinya.Golongan Brahmana (pendeta) menduduki golongan pertama.

Bagaimana pengaruh Hindu Buddha terhadap masyarakat Indonesia di bidang pemerintahan dan bidang sosial jelaskan?

pengaruh dari masuknya agama Hindu-Buddha di bidang pemerintahan adalah diperkenalkannya sistem kerajaan, di bidang sosial adanya sistem kasta, di bidang ekonomi ditunjukkan dengan jalur perdagangan Indonesia yang semakin ramai, di bidang kepercayaan ada masuknya agama Hindu dan Buddha, serta di bidang kebudayaan …

Bagaimana pembagian sosial masyarakat di Indonesia setelah mendapat pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha *?

Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu: (1) Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), (2) Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan), (3) Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit). (4) Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar).

Bagaimana pengaruh Hindu Budha ke Indonesia?

Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia membawa perubahan signifikan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Adapun perwujudan akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia terlihat dari seni bangunan, kesusastraan, bahasa dan tulisan, kepercayaan dan filsafat, juga sistem pemerintahan.

Pengaruh kebudayaan Hindu Budha dalam bidang sosial di antaranya adalah adanya pembagian kasta dimana kasta yang paling rendah kedudukannya adalah?

4. kasta Sudra. Kasta ini adalah kasta paling rendah, terdiri dari para petani, buruh, pembantu, dan kuli. Mereka umumnya berada di kedudukan sosial yang rendah dan miskin.

Jelaskan bagaimanakah pengaruh Hindu budha di Indonesia dalam bidang pemerintahan?

Pengaruh agama Hindu bidang pemerintahan adalah munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia, seperti kerajaan Mataram, Sriwijaya, Kutai, Tarumanegara, Kediri dan lainnya. Jawaban panjang: Sejak masuknya agama Hindu dan Buddha di Indonesia, pengaruh India termasuk sistem pemerintahan juga menyebar.

Bagaimana pengaruh ajaran Hindu Budha terhadap pemerintahan masyarakat nusantara waktu itu?

Jawaban. pengaruh Hindu-Budha dalam bidang pemerintahan yaitu ditandai dengan adanya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia. Awalnya, sistem pemerintahan bercorak kesukuan dan kerakyatan menjadi monarki dengan hirarki (tingkatan) yang jelas.

Pengaruh Hindu Buddha terhadap masyarakat Indonesia terjadi perubahan dalam bidang apa saja?

Adapun beberapa bidang yang dipengaruh oleh masuknya Hindu dan Budha di Indonesia yaitu pada bidang agama, seni bangunan, seni ukir, bahasa dan sastra, dan juga sistem pemerintahan.

Pasek kasta apa?

Sudra merupakan tingkatan paling rendah dalam sistem kasta di Bali. Biasanya kasta ini diduduki oleh para pekerja atau buruh. Gelar bagi orang-orang yang termasuk dalam kasta ini adalah Pande, Kbon, atau Pasek.

Made kasta apa?

Keturunan kasta sudra dicirikan dengan nama tanpa gelar kebangsawanan sebagaimana tersebut di atas, melainkan langsung mengacu pada urutan kelahiran sesuai tradisi Bali, seperti: Wayan, Putu, Gede, Made, Kadek, Nengah, Nyoman, Komang, dan Ketut.

Sebutkan dalam bidang apa saja pengaruh agama Hindu Budha di Indonesia?

Sebutkan pengaruh Hindu Budha di Indonesia dalam berbagai bidang beserta contohnya! (cthnya min 3)

  • Corak bangunan.
  • Model pengambilan keputusan atau politik.
  • Agama.
  • Pendidikan.
  • Seni karya pahat dan patung.
  • Pertunjukan.
  • Sastra dan bahasa.
  • Agraria dan perekonomian.

Apa saja pengaruh Hindu Budha dalam bidang budaya?

Pengaruh budaya Hindu-Buddha di Indonesia:

  • Pengaruh sastra berupa diadaptasinya cerita Hindu-Buddha seperti cerita Mahabarata dan Ramayana.
  • Pengaruh bahasa dengan masuknya kata serapan bahasa Sansekerta dan Aksara Pallawa yang menjadi dasar sistem penulisan di Indonesia.