Masing-masing teks yang dipelajari dalam Materi Bahasa Indonesia disetiap jenjangnya, memiliki karakteristik dan cirinya tersendiri. Ciri ini yang membedakan antara satu teks dengan yang lainnya. Nah, salah satu poin pembeda tersebut adalah unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan. Show Perbedaan yang ada pada masing-masing teks, umumnya sangat kentara dan dapat dilihat dari unsur atau kaidah kebahasaannya. Yakni bagaimana teks tersebut dibangun dengan pola dan cara berbahasanya tersendiri. Termasuk, manakala kita hendak coba membedakan Teks Laporan Hasil Observasi dengan yang lainnya. Untuk itulah, artikel ini mencoba mengulasnya. Ada beberapa ciri kebahasaan dalam teks ini. Berikut ulasannya. 1. Memuat Frasa (Kelompok Kata) Nomina dan VerbaJika kita perhatikan, di dalam teks ini umumnya banyak mengandung dua jenis frasa. Yakni frasa yang bersifat nomina dan frasa yang bersifat verba. Apa itu frasa? Secara teoritis, Frasa adalah kelompok kata yang memiliki karakter nonpredikatif. Artinya, dalam sebuah kalimat, frasa ini tidak menduduki posisi sebagai subjek atau predikat. Frasa terdiri dari lebih satu kata. Bisa dua, bisa juga lebih. Nah, frasa ini mungkin saja memiliki berbagai sifat. Namun, dalam teks laporan hasil observasi, yang lazim dan banyak muncul adalah yang frasa yang bersifat nomina dan verba. Contoh frasa nomina:
Contoh frasa verba:
2. Memuat Kata Rujukan atau Kata GantiKata rujukan atau sering disebut juga kata ganti, merupakan kata yang fungsi menggantikan atau memiliki keterkaitan dengan kata lain. Biasanya digunakan agar sebuah kata tak terlalu serinng muncul dan di ulang-ulang dalam sebuah tulisan Kata ganti ini ada beberapa macam. Semuanya mungkin saja muncul dalam Teks Laporan Hasil Observasi. Bergantung dari topik teks yang diangkat. Jenis kata ganti ini antara lain: Kata ganti tempat: di sana, di sini, dan di situ
Kata ganti benda atau hal: ini, itu, dan tersebut
Kata ganti personil atau orang: dia, ia mereka, beliau, dsbg.
3. Memuat Kalimat DefinisiKalimat definisi merupakan kalimat yang di dalamnya ada kata verba yang bersifat definitif. Dengan kata lain, berfungsi untuk mendefinisikan sesuatu. Contoh kata definitif yang dimaksud seperti kata merupakan, adalah. Contoh kalimat definisi:
4. Memuat kalimat deskripsiKalimat deskripsi adalah kalimat yang menggunakan kata verba untuk kepentingan mendeskripsikan suatu objek. Contoh kalimat deskripsi:
5. Memuat kata-kata IstilahDalam teks LHO umumnya terdapat juga kata-kata istilah. Yakni, kata-kata tertentu yang secara cermat memiliki konsep makna dalam bidang tertentu. Biasanya, tak semua manusia mengerti dengan kata istilah ini karena penggunannya tidak luas sebagaimana kata-kata pada umumnya. Kata istilah ini terbagi menjadi dua.
Kata istilah khusus adalah kata-kata yang hanya dipakai secara spesifik dalam satu bidang tertentu saja. Misalnya:
Sedangkan istilah umum adalah kata yang sudah biasa menjadi unsur yang digunakan dalam bahasa sehari-hari masyarakat yang umum. Misalnya:
Nah demikianlah sedikit pembahasan mengenai Unsur Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi. Semoga bermanfaat!
Home » Kelas VII » Unsur Kebahasaan Teks Observasi Dalam teks observasi “Cinta Lingkungan” itu terdapat beberapa unsur kebahasaan yang sangat dibutuhkan dalam memadukan teks laporan hasil observasi. Unsur kebahasaan itu berupa rujukan kata, konjungsi, kata berimbuhan, dan kelompok kata. Unsur-unsur tersebut merupakan unsur yang menyusun sebuah teks hasil observasi. Untuk dapat mengetahui unsur kebahasaan dalam sebuah teks dapat dilakukan dengan cara mempelajari kata, kalimat, dan frasa yang ada dalam teks tersebut. berikut ini contoh teks laporan hasil observasi. Cinta Lingkungan Definisi Umum:Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik. Lingkungan hidup ini mencakupi benda hidup dan benda mati. Benda hidup perlu makanan dan berkembang biak seperti manusia, binatang, dan tumbuhan. Benda mati antara lain tanah, air, api, batu, dan udara. Jika terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang sehat, aman, tenteram, lahir dan batin. Deskripsi Bagian: Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia memiliki hutan lebat yang memberikan banyak oksigen. Di negara ini terdapat tumbuhan dan hewan yang khas, seperti matoa, kayu cendana, burung cendrawasih, orang utan, dan komodo.Deskripsi Manfaat: Alam yang indah ini harus dicintai, dijaga, dan dilestarikan. Kecintaan pada alam itu harus selalu kita tumbuhkan kepada seluruh warga Indonesia. Selain itu, rasa cinta itu juga harus terus ditanamkan agar alam Indonesia tetap menjadi paru-paru dunia yang bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk yang hidup dari masa ke masa.Diolah dari sumber “Lingkungan Hidup” Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 27 April 2012. Unsur Kebahasaan Teks Observasi 1. Rujukan kata Rujukan kata yaitu satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan. Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti (kata ganti orang, kepunyaan, dan penunjuk). Kata rujukan dibedakan menjadi beberapa yaitu:
2. Kelompok kata (frasa) Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non-predikatif maksudnya di antara kedua kata itu tidak ada yang berkedudukan sebagai predikat dan hanya memiliki satu makna gramatikal.Berdasarkan jenis/kelas kata frasa terbagi menjadi :
3. Kata berimbuhanKata berimbuhan adalah kata dasar yang mendapat awalan (prefiks), akhiran (sufiks), dan sisipan (infiks). Contoh: Lingkungan hidup yang terpelihara dapat menyelamatkan habitat manusia karena keseimbangannya terjaga.
4. Hata hubung (Konjungsi) Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Konjungsi disebut juga dengan istilah kata sambung, kata hubung, dan kata penghubung.Fungsi kata hubung (konjungsi), sebagai berikut:
a. Konjungsi Intrakalimat: Konjungsi Intrakalimat yaitu kata yang menghubungkan satuan- satuan kata dengan kata, klausa dengan klausa dan frasa dengan frasa. Konjungsi intrakalimat di bagi menjadi dua yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.
Konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang sama, diantaranya yaitu : dan, tetapi, atau, melainkan, sedangkan, lalu, kemudian, padahal. Konjungsi Subordinatif Konjungsi Subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang tidak sama, diantaranya yaitu : ketika, jika, seandainya, agar, walaupun, seolah-olah, sebab, sampai-sampai, bahwa. b. Konjungsi Antarkalimat Konjungsi antarkalimat yaitu konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital. Ada beberapa macam konjungsi antarkalimat yang kita kenal, antara lain sebagai berikut.
5. Kata Baku dan tidak Baku Kata Baku Kata yang menjadi standar dalam penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional, sudah pasti terdapat dalam kamus yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang setiap 5 tahun mengalami perubahan.
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 9:20 PM |