Komponen yang berfungsi mengontrol keluar masuknya aliran fluida adalah

9 2. Sistem sangat peka terhadap kotoran. 3. Bahaya yang disebabkan dari tekanan yang berlebihan akan memecahkan selang atau pipa hidrolik. 4. Ketergantungan terhadap suhu suhu yang tinggi akan mengubah kekentalan dari fluida kerja. 5. Faktor efisiensi yang kurang baik.

2.2.1 Komponen Utama Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik terdiri dari beberapa komponen utama yang berfungsi untuk mendukung proses kerjanya, masing-masing komponen tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda, beberapa komponen utama tersebut adalah: 1. Tangki Tangki yang terkadang disebut reservoir atau bak penampung berfungsi untuk menyimpan cairan atau minyak hidrolik yang digunakan untuk pergerakkan aktuator silinder hidrolik. 2. Pompa Pompa digunakan untuk memaksa cairan atau minyak hidrolik masuk kedalam sistem sistem hidrolik. Pompa hanya bertugas untuk mengasilkan aliran flow dan tidak menghasilkan tekanan pressure. Pada dasarnya pompa diklasifikasikan menjadi 2, berdasarkan jenis dan tipenya. a Klasifikasi pompa berdasarkan jenisnya 1. Fixed displacement pump Fixed displacement pump merupakan jenis pompa yang jumlah aliran per putaran porosnya tidak dapat diubah atau dapat dikatakan tetap. 2. Variable displacement pump Variable displacement pump merupakan jenis pompa yang jumlah aliran per putaran porosnya dapat diubah-ubah. b Klasifikasi pompa berdasarkan tipenya 1 Pompa hidrodinamis Non positive displacement pumps Pompa hidrodinamis adalah pompa yang desainnya menyebabkan tingkat kebocoran pumping loss tinggi, penghentian aliran oli keluar selama pompa 10 bekerja tidak akan menyebabkan kerusakan pada pompa. Contoh pompa hidrodinamis adalah pompa sentrifugal. Dibawah ini terdapat beberapa sifat atau kriteria pompa hidrodinamis, yaitu: a Tekanan rendah berkisar 200-300 psi . b Digunakan untuk fluid transport system. c Jarang digunakan untuk fluid power system. 2 Pompa Hidrostatis Positive Displacement Pumps Pompa hidrostatis adalah pompa yang desainnya menyebabkan tingkat kebocoran pumping loss rendah dan akan selalu mengalirkan oli selama bekerja. Model pompa seperti ini biasanya dipasang pada sistem open center. Penghentian aliran keluaran selama pompa bekerja akan menyebabkan kerusakan pada pompa. Dibawah ini terdapat beberapa sifat atau kriteria Pompa hidrostatis, yaitu: a Tekanan tinggi s.d 10000 psi. b Umumnya digunakan untuk fluid power system. c Efisiensi volumetris tinggi dan relatif tetap terhadap perubahan tekanan. d Menyediakan jangkauan tekanan dan kecepatan yang sangat luas. Karena dalam pekerjaan yang berat memerlukan daya yang besar, maka jenis pompa yang sering digunakan adalah pompa hidrostatis. Pompa hidrostatis dibagi menjadi 3 jenis yaitu: a. Gear Pump Gear pump dapat dilihat pada Gambar 2.3 bekerja dengan cara mengalirkan fluida melalui celah-celah antara roda gigi dengan dinding, kemudian fluida tersebut dikeluarkan melalui saluran discharge, dikarenakan sifat pasangan roda gigi yang selalu memiliki titik kontak. Gear pump terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya adalah: 1. External gear pump 11 2. Internal gear pump 3. Lobe pump 4. Screw pump Gambar 2.3. Gear pump. Sumber : http:www.netpumps.comgear-pumps.html b. Vane Pump Vane pump dapat dilihat pada Gambar 2.4, memiliki prinsip kerja sebagai berikut, sumbu rotor yang diposisikan eksentrik tak sejajar terhadap sumbu ring cam yang merupakan jalur berputarnya rotor. Vane yang terdapat pada rotor akan bergerak keluar akibat gaya sentrifugal yang memungkinkan terjadinya kontak antara ujung vane dengan dinding bagian dalam ring cam. Kontak tersebut bersifat sebagai seal terhadap minyak serta pemisah antara minyak yang masuk dan keluar pompa. Akibat kontak tersebut pula, terbentuk ruang antara vane dan ring cam, pada ruang tersebut akan mengalami perubahan volume akibat berputarnya rotor terhadap ring cam, hal tersebut mengakibatkan minyak dapat terhisap dan terdorong keluar pompa secara kontinyu. Terdapat dua tipe vane pump, yaitu: 12 1. Unbalanced vane pump fixed dan variable displacement 2. Balanced vane pump fixed displacement Gambar 2.4. Vane pump. Sumber : http:constructionmanuals.tpub.com14050css14050_228.htm c. Piston Pump Pada piston pump dapat dilihat pada Gambar 2.5, bekerjanya pompa dipengaruhi oleh gerakan piston yang berada di dalam lubang silinder pada blok silinder, dengan adanya piston tersebut dapat memungkinkan minyak terhisap kedalam pompa saat langkah hisap piston retract dan minyak terdorong keluar pompa saat langkah tekan piston extend. Terdapat dua tipe piston pump, yaitu: 1. Axial piston pump 2. Radial piston pump 13 Gambar 2.5. Axial piston pump. Sumber : http:www.mekanizmalar.comfixed_displacement_piston_pump.html 3. Katup-Katup Katup Merupakan komponen hidrolik yang berfungsi sebagai pengendali arah directional control valve, tekanan pressure control valve, dan laju aliran flow control valve minyak hidrolik. Pada penggunaannya dalam sistem hidrolik, pengendali-pengendali tersebut dibagi menjadi beberapa macam, yaitu: a. Directional Control Valve Directional control valve berfungsi untuk mengontrol arah aliran fluida kerja dan juga arah gerakan serta posisi dari komponen kerja. Katup kontrol arah dapat diaktifkan secara manual, mekanik, elektrik, dan secara pnuematik atau hidrolik. Beberapa macam contoh directional control valve: 1. Check valve 2. Pilot operated check valve 3. Four way, spring centered, three position, manually actuated, directional control valve 4. Four way, spring offset, two position, mechanically actuated, directional control valve 14 5. Four way, spring centered, three position, air pilot actuated, directional control valve 6. Four way, spring centered, three position, selenoid actuated, directional control valve 7. Four way, spring centered, two position, single selenoid actuated, directional control valve 8. Four way, spring centered, three position, Solenoid controlled, pilot operated, directional control valve b. Pressure Control Valve Pressure control valve berfungsi untuk mempengaruhi tekanan di dalam sistem atau pada bagian tertentu dari sistem. Metode pengoperasian dari katup ini berdasarkan pada tekanan kerja efektif dari sistem yang bekerja pada permukaan katup. Gaya resultan yang dihasilkan sama dengan pegas penyeimbang. Beberapa contoh pressure control valve: 1. Pressure relief valve 2. Direct type reliev valve 3. Compound pressure relief valve 4. Pressure reducing valve 5. Unloadind valve 6. Sequence valve 7. Counter balance valve c. Flow Control Valve Flow control valve berfungsi untuk untuk mengatur kecepatan silinder-silinder dan motor-motor hidrolik dengan cara mengendalikan laju aliran yang menuju ke aktuator-aktuator tersebut. Bekerjanya flow control valve untuk mengatur laju aliran saling berpengaruh dengan katup tekanan. Pada katup kontrol aliran dua arah terhadap dua pembatas, yang pertama tidak terpengaruh oleh viskositas orifice, dan yang lain katup penghambat yang dapat diatur. Celah pada katup penghambat dapat diubah dan akan berpengaruh pada perubahan tekanan. Katup penghambat yang dapat diatur ini disebut juga sebagai penyeimbang tekanan. Terdapat dua tipe dasar untuk flow control valve, yaitu: 15 1. Non pressure compensated 2. Pressure compensated 4. Aktuator Aktuator adalah media yang mengkonversi energi cairan kedalam gaya atau torsi mekanis untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu, contoh aktuator adalah motor hidrolik dan silinder hidrolik. a. Silinder Hidrolik Silinder hidrolik adalah komponen hidrolik yang mengubah tekanan hidrolik menjadi gerak lurus linier. Terdapat dua jenis silinder hidrolik, yaitu: 1. Silinder Kerja Tunggal Single Acting Cylinder Silinder kerja tunggal seperti terlihat pada Gambar 2.6, Fluida bertekanan akan mendorong silinder dari satu arah, kemudian gerakan balik dari silinder dihasilkan dari pegas balik pada silinder atau gaya dari luar silinder. Gambar 2.6. Silinder hidrolik kerja tunggal. Sumber : http:www.about-air-compressors.comsingleacting.html 2. Silinder Kerja Ganda Double Acting Cylinder Silinder kerja ganda seperti terlihat pada Gambar 2.7, untuk mengerakkan silinder dibutuhkan dua sinyal hidrolik. Untuk gerakan maju dan gerakan mundur menggunakan fluida bertekanan dari kedua ujung silinder. 16 Gambar 2.7. Silinder hidrolik kerja ganda. Sumber : http:www.maritime.orgfleetsubhydrchap1.htm b. Motor Hidrolik Seperti halnya silinder, motor hidrolik adalah komponen tergerak yang dikontrol oleh katup. Komponen ini juga mengubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanik. Perbedaannya terhadap silinder hidrolik adalah motor hidrolik menghasilkan gerakan berputar atau gerakan mengayun sedangkan silinder hidrolik menghasilkan gerakan lurus. 5. Sumber Penggerak Pompa Sumber penggerak yang dimaksud adalah sumber yang memberikan daya kepada pompa, agar pompa dapat bekerja serta mengalirkan minyak kedalam sistem hidrolik. 6. Pipa-pipa Pipa-pipa yang dimaksud adalah pipa-pipa hidrolik yang digunakan untuk membawa cairan dari satu lokasi ke lokasi lainnya di dalam sistem hidrolik.

2.2.2 Fluida Hidrolik

Hingga saat ini, beberapa pengguna industri kerap beralih menjadi menggunakan sistem hidrolik pneumatic sebab dianggap menguntungkan serta dapat meningkatkan efektivitas pekerjaan. Mengapa mesin model mekanik atau hidrolik mulai ditinggalkan? Nah, pada ulasan kali ini kita akan mengulik lebih dalam hidrolik pneumatic. Selengkapnya keep scroll gaess..

Apa Itu Sistem Hidrolik Pneumatic?

Bagi pengguna industri dan pegiat mesin alat berat pasti sudah tidak asing dengan yang satu ini. Hidrolik jenis mesin yang menggunakan fluida untuk menghasilkan energi. Salah satu cabang dari hidrolik yakni pneumatik.

Sistem Pneumatik adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi untuk menghasilkan efek gerakan mekanis. Sebab menggunakan udara terkompresi, maka sistem pneumatik tidak dapat dipisahkan dengan kompresor yang berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan tertentu.

Sudah paham?

Pada umumnya, sistem kerja pneumatik mirip dengan sistem hidrolik yang biasa kita temui dalam mesin alat berat. Namun, terdapat perbedaan mendasar yakni fluida kerja yang digunakan. Sistem hidrolik menggunakan fluida inkompresibel sedangkan sistem pneumatik menggunakan fluida kompresibel.

Lalu apa saja komponen umum yang terdapat dalam hidrolik jenis pneumatic ini?

Komponen Hidrolik Pneumatic

Untuk komponen, sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan hidrolik pada umumnya. Tidak semuanya berbeda, namun seperti aktuator (motor dan silinder), filter, dan solenoid valve masih memiliki prinsip yang sama dengan  sistem hidrolik.

Baca Juga : Intip Kualitas Terbaik Hydraulic Hose yang Jarang Diketahui

Berikut ulasan selengkapnya yakni sebagai berikut;

1. Kompresor

Secara umum, kompresor merupakan alat mekanikal yang bertujuan menaikkan tekanan suatu gas dengan cara menurunkan volumenya. Kompresor bertugas untuk supply dan menjaga tekanan udara agar tekanan tetap optimal.

2. Regulator & Gauge

Perlu anda ketahui, bahwa kedua komponen ini menjadi alat wajib setiap sistem pneumatic. Fungsi dari regulator yakni untuk mengatur supply udara terkompresi masuk ke sistem pneumatik. Lain halnya dengan gauge sebagai penunjuk besar tekanan udara di dalam sistem. Tidak hanya mekanis, namun kedua part ini juga dapat berupa elektrik.

3. Check Valve

Komponen check valve merupakan sebuah katup yang berperan mencegah adanya indikasi aliran balik dari fluida kerja yakni berupa udara. Secara sederhana, peranan katup check valve sebagai pengunci fluida agar tekanan udara dapat terjaga dengan optimal.

Dalam hal ini, sistem pneumatik menggunakan tanki akumulator udara, sehingga Check Valve dapat mencegah adanya indikasi udara dari akumulator untuk kembali menuju kompresor namun tetap mengalirkan udara bertekanan dari kompresor untuk masuk ke dalam akumulator.

4. Tanki Akumulator

Berikutnya tanki akumulator atau buffer tank yang berfungsi sebagai cadangan tekanan udara terkompresi sebagai penggerak aktuator.

Peran lainnya yakni sebagai pencegah ketidakstabilan supply udara ke aktuator agar optimal. Dapat juga  menstabilkan kinerja kompresor agar tidak terlalu sering mematikan dan menyalakannya lagi. Tidak hanya itu, tanki akumulator ini lebih memudahkan desain sistem dalam menempatkan kompresor jika penempatan aktuator pneumatik diharuskan berada lebih jauh dengan komponen kompresor.

5. Saluran Pipa

Semua jenis hidrolik pasti tidak terlepas dari pipa. Pada dasarnya, pipa digunakan sebagai jalur pendistribusian  udara terkompresi dari kompresor atau tanki akumulator ke berbagai sistem aktuator. Perlu diingat ya, diameter pipa yang digunakan pun bermacam-macam tergantung dari jenis dan desain pneumatik hidrolik.

Ingat, pipa berukuran besar digunakan untuk  sistem pneumatik besar yang membutuhkan lebih dari dua aktuaktor. Sebaliknya, pipa berkuran seragam digunakan untuk mengegrakan satu aktuaktor saja.

6. Directional Valve

Istilah penyebutan ini merujuk pada katub pengarur arah yang instalasinya berada tepat sebelum aktuator. Peranannya yakni berfungsi sebagai pengatur kerja aktuator dengan cara mengatur arah udara terkompresi yang masuk atau keluar dari aktuator.

Harus diingat! Satu valve dapat mengatur arah aliran fluida kerja di dua atau bahkan lebih untuk arah aliran. Kinerja dapat secara mekanis ataupun elektrik, namun hal ini tergantung dari desain pneumatik yang anda gunakan.

7. I/P Controller

Komponen tersebut hanya berlaku pada satu alat kontrol supply udara. Fungsinya yakni sebagai pengubah  perintah kontrol dari sistem kontrol yang berupa sinyal arus, menjadi besar tekanan udara yang harus disupply ke aktuator.

8. Aktuator

Terakhir yakni aktuaktor. Umumnya, pneumatik tidak terlepas dari akukator namun jenisnya tetntu berbeda-beda. Macam-macam dari jenis ini  yakni silinder pneumatik, diafragma aktuator, serta pneumatik motor.

Lalu dimana bisa mendapatkan komponen tersebut?

Distributor Resmi Spare Part Pneumatik Terpercaya

Bagaimana cara mendapatkan spare part pneumatik berkualitas dan terpercaya? Sangat mudah. Solusinya yakni pastikan anda menggunakan distributor resmi dan terpercaya. Bukan tanpa alasan, hadirnya distributor resmi sebagai pengusir keraguan pengguna agar terhindar dari barang abal-abal alias tiruan.

Distributor resmi terpercaya yakni Cipta Hydropower Abadi. Hampir 40 tahun setia berkiprah dalam spesialis hidrolik dan lubrikasi. Bermacam spare part pneumatik hidrolik terpercaya dapat anda temukan disini.

Ingat ya, pastikan pada ahlinya. Semoga ulasan diatas dapat bermanfaat untuk anda.