Sebutkan ciri ciri kebahasaan teks eksplanasi

Teks eksplanasi adalah kumpulan teks yang berisi penjelasan lengkap mengenai topik yang berhubungan dengan fenomena tertentu. Fenomena ini berhubungan dengan alam dan sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari.

Teks eksplanasi bermanfaat untuk pembaca supaya bisa memahami suatu fenomena. Teks eksplanasi masuk dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 8. Pembahasan kemudian dikembangkan untuk tingkat lebih lanjut.

Dalam buku "Bahasa Indonesia" kelas XI (kelas 2 SMA) menjelaskan tentang ciri-ciri, pengertian, dan tujuan penulisan teks eksplanasi.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

1. Menceritakan prosedur atau proses terjadinya fenomena

Salah satu ciri teks eksplanasi adalah menggunakan fakta dan pernyataan yang memiliki hubungan sebab dan akibat. Hubungan sebab akibat ini menjadi sekumpulan fakta terkait suatu peristiwa atau fenomena. Teks yang terdiri dari paragraf-paragraf ini hampir semuanya berupa fakta. Teks eksplanasi menjelaskan kejadian secara urut dari awal sampai akhir.

2. Menemukan gagasan umum dan fakta penting

Dalam sebuah paragraf biasanya ada gagasan umum atau ide pokok. Gagasan umum ini terdapat pada bagian awal paragraf. Jika gagasan umum berada di awal paragraf disebut paragraf deduktif. Sebaliknya jika ide pokok berada di akhir paragraf disebut paragraf induktif.

Teks eksplanasi bisa bersifat induktif atau campuran. Tetapi, kebanyakan teks eksplanasi menempatkan gagasan umum di awal paragraf.

Advertising

Advertising

Baca Juga

Tujuan dari teks eksplanasi adalah mengetahui bagaimana suatu peristiwa terjadi dalam sebuah bacaan. Teks eksplanasi penting untuk dipelajari, supaya bisa memahami dan memudahkan membaca seluruh bagian isi. Tujuan lainnya adalah mengetahui sebab dan akibat dari suatu fenomena.

Struktur Penulisan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah kalimat yang menjadi paragraf utuh. Kalimat ini berisi jawaban atas pertanyaan "Mengapa" dan "Bagaimana" untuk menjelaskan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Penulis menggunakan  kalimat yang berhubungan sebab, akibat, dan proses suatu fenomena.

1. Struktur teks

Struktur ini terdiri atas penyataan umum, berupa gambaran awal yang disampaikan. Terdiri dari deretan penjelas atau inti yang disampaikan. Ada juga interpretasi yang menjelaskan pandangan atau kesimpulan terkait teks.

2. Memuat informasi berdasarkan fakta

3. Informasi faktual berhubungan dengan keilmuan dan sains.

Bagian teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi.

Identifikasi struktur eksplanasi

Struktur teks eksplanasi umumnya terdiri dari isi yang dibentuk oleh bagian-bagian berikut ini:

1. Identifikasi fenomena

Menjelaskan latar belakang kejadian di awal paragraf. Identifikasi fenomena ini berhubungan dengan peristiwa alam, sosial, budaya, dan peristiwa lainnya yang dijelaskan pada awal paragraf.

2. Penggambaran rangkaian kejadian

Tahap kedua menjelaskan proses kejadian yang terdiri dari kronologi dan penyebab suatu fenomena. Bagian kedua ini menjelaskan secara rinci proses kejadian yang sesuai dengan fenomena.

Penggambaran rangkaian kejadian ini menjawab pertanyaan yang diawali dengan "Bagaimana" dan "Mengapa"

  • Rincian penjelasan "Bagaimana" akan menjelaskan uraian fenomena secara runtut. Uraian kejadian ini disusun berdasarkan urutan waktu.
  • Rincian berpola pertanyaan "Mengapa" akan menjelaskan suatu fenomena berdasar hubungan sebab dan akibat.

3. Ulasan

Terakhir adalah ulasan yang berisi penilaian, komentar, dan konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan pada kalimat sebelumnya.

Secara umum teks eksplanasi memiliki kaidah teks prosedur. Kalimat eksplanasi masuk kategori faktual (nonsastra) dan memakai kata bermakna denotatif (kata yang memiliki makna sebenarnya). Tahapan menulis teks eksplanasi yaitu:

Teks eksplanasi banyak memakai kata sambung antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.

Teks eksplanasi banyak memakai kata penghubung (berhubungan dengan waktu) seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.

Secara kronologis teks eksplanasi menggunakan banyak kalimat keterangan waktu.

Baca Juga

Kalau memang sudah terkena anemia, jenis-jenis asupan alamiah seperti dari makanan, sudah tak gratis lagi. Ini disebabkan, makanan berzat besi perlu dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan itu tak memungkinkan. Makanya, asupan zat besi perlu ditambahkan sampai anemianya terkoreksi. Biasanya, mereka merasa sehat kembali setelah satu atau dua hari berikutnya jika mengkonsumsi asupan zat besi. Namun, itu menghilangkan gejalanya saja. Padahal, penyakitnya masih ada sewaktu-waktu bisa muncul kembali. Oleh karena itu, agar anemia terkoreksi, dibutuhkan zat besi yang cukup sebagai cadangan di dalam tubuh. Cadangan zat besi itu berguna untuk mengganti sel darah merah yang hilang. Biasanya, asupan itu terus dikonsumsi selama satu–tiga bulan sampai anemianya terkoreksi betul. (Dari ebook Buku Bahasa Indonesia kelas XI)

Contoh kalimat di atas termasuk teks eksplanasi, karena menjelaskan proses terkena anemia. Teks tersebut juga menjelaskan sebab akibat (kausalitas) secara runtut.  Hubungan sebab akibat dimulai dari proses sampai penyembuhan penyakit anemia.

Itulah pengertian, ciri-ciri, struktur, gaya penulisan, dan contoh teks eksplanasi. Semoga bermanfaat!

DALAM pelajaran Bahasa Indonesia, kita sering mendengar materi tentang Teks Eksplanasi. Di kelas 8 dan 11, kita juga pernah mempelajarinya lebih dalam

Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. 

Baca juga: Manfaat dan Cara Mudah Mengulas Buku Bersama Anak

Suatu kejadian, baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan proses.

Lalu, gimana ya caranya kita tahu bahwa sebuah teks itu disebut sebagai teks eksplanasi? Yuk, kenali ciri-ciri dan struktur teks eksplanasi!

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Ada beberapa ciri-ciri teks eksplanasi antara lain:

  • Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
  • Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
  • Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
  • Menggunakan kata penanda urutan.
  • Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya.

Baca juga: Mengenal Paragraf Deduktif dan Contohnya 

Struktur Teks Eksplanasi

Sebuah teks bisa dikategorikan sebagai teks eksplanasi jika memiliki struktur sebagai berikut ini.

1. Pernyataan Umum

Di bagian pernyataan umum ini, sebuah teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum fenomena/peristiwa alam yang akan dibahas.

Poinnya bisa mengangkat tentang proses bagaimana fenomena/peristiwa alam tersebut bisa terjadi.

2. Urutan Sebab Akibat

Setelah mengetahui secara umum fenomena yang akan dibahas, pada bagian ini dijelaskan tentang penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut.

Kamu bisa melakukan deskripsi dalam beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya. Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.

3. Interpretasi

Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai penarikan kesimpulan. Kamu bisa memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang diangkat dalam teks tersebut.

Baca juga: Yuk Mengenal Kalimat Efektif

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Ada pun dalam menyusun teks eksplanasi perlu memperhatikan kaidah kebahasaan berikut ini:

  • Menggunakan kalimat pasif
  • Menggunakan konjungsi kasual dan waktu
  • Terdapat istilah ilmiah
  • Menggunakan kata kerja material dan rasional
  • Bersifat informatif (OL-1)

Sebutkan ciri ciri kebahasaan teks eksplanasi

Ilustrasi menulis. /Copyright unsplash.com

Bola.com, Jakarta - Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi.

Teks eksplanasi tak hanya sekadar memberikan penjelasan tentang fenomena alam, melainkan juga tentang fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Peristiwa alam maupun sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses. Hal tersebut untuk mengetahui mengapa kejadian tersebut bisa terjadi.

Jadi, tujuan dari teks eksplanasi ialah untuk menjelaskan fenomena alam atau sosial yang terjadi dan menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa tersebut.

Mungkin itu sekilas penjelasan mengenai teks eksplanasi. Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam dan jelas tentang teks eksplanasi, bisa membaca ciri-ciri, struktur, hingga contohnya.

Berikut ini rangkuman mengenai ciri-ciri teks eksplanasi, tujuan, struktur, kaidah hingga contohnya, seperti dikutip dari laman Pendidikan.co.id dan Kelaspintar, Rabu (3/2/2021).

Sebutkan ciri ciri kebahasaan teks eksplanasi

Ilustrasi menulis. /Copyright unsplash.com

1. Strukturnya terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, serta interpretasi.

2. Informasi yang dimuat dengan berdasarkan fakta (faktual).

3. Faktual tersebut memuat informasi yang sifatnya itu ilmiah/keilmuan, contohnya seperti sains.

4. Sifatnya informatif serta tidak berusaha untuk memengaruhi pembaca untuk bisa percaya terhadap hal yang dibahas.

5. Memiliki/menggunakan sequence markers. Contohnya pertama, kedua, ketiga, dan sebagainya. Bisa juga dengan menggunakan: pertama, berikutnya, terakhir.

Sebutkan ciri ciri kebahasaan teks eksplanasi

Ilustrasi menulis. (dok. pixabay.com/Asnida Riani)

Tujuan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki tujuan untuk menyuguhkan informasi yang rinci terhadap para pembaca agar memahami suatu fenomena alam atau sosial yang terjadi.

Struktur Teks Eksplanasi

Berisikan pernyataan umum mengenai/tentang topik yang akan dijelaskan pada proses proses terjadinya/proses keberadaan.

Berisi penjelasan mengenai proses terjadinya fenomena yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal sampai akhir.

Berisi kesimpulan dari topik yang telah dijelaskan.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

- Fokus pada hal umum (generic), bukan berfokus partisipan manusia (nonhuman participants). Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, serta udara.

- Dimungkinkan untuk menggunakan istilah ilmiah. Lebih banyak menggunakan verba material serta verba relasional (kata kerja aktif).

- Menggunakan konjungsi waktu dan kausalitas. Contohnya: sehingga, pertama, jika, bila, sebelum, dan kemudian.

- Menggunakan kalimat pasif.

- Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan dengan secara kausal itu benar adanya.

Sebutkan ciri ciri kebahasaan teks eksplanasi

Ilustrasi menulis. (Nick Morrison/ Unsplash)

Langkah-langkah Menyusun Teks Eksplanasi

1. Menentukan topik yang menarik

Tentukan fenomena alam, sosial, atau budaya yang ingin disajikan. Misalnya, proses terjadinya pasang surut air laut.

2. Membuat rancangan kerangka teks

Buatlah kerangka karangan berdasarkan struktur teks eksplanasi, yaitu identifikasi fenomena, penggambaran rangkaian kejadian, dan ulasan.

3. Mengumpulkan referensi

Cantumkan fakta dan data yang kamu kumpulkan pada bagian penggambaran rangkaian kejadian.

4. Mengembangkan teks

Kembangkan kerangka karangan hingga menjadi teks eksplanasi yang utuh.

5. Menyunting teks

Periksa dan baca kembali teks yang telah kamu buat. Suntinglah jika ada ada kalimat yang tidak sesuai atau kesalahan dalam penulisan.

Sebutkan ciri ciri kebahasaan teks eksplanasi

Ilustrasi menulis. (Photo by rishi on Unsplash)

                                                                                     Tanah Longsor

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.

Meski penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh, di antaranya erosi, lereng dari bebatuan dan tanah yang diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat, dan gunung berapi yang menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat, dan aliran debu-debu.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tanah longsor, seperti tidak membuat kolam atau sawah di atas lereng, tidak mendirikan rumah di bawah tebing, jangan menebang pohon di sekitar lereng, jangan memotong tebing secara tegak lurus, dan tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai.

Sumber: Pendidikan, Kelaspintar