Sebutkan 5 cara berbuat baik terhadap anak yatim

Anak yatim sebutan bagi anak yang ditinggalkan oleh ayahnya sejak kecil. Lalu sebutan bagi anak yang di tinggalkan ibunya disebut apa? Disebut piatu. Di dalam Islam menyayangi dan menyantuni anak yatim sangatlah di sukai oleh Allah SWT. Hal itu sudah di sebutkan Allah sebanyak 23 kali dalam Al-Qur’an yaitu 8 dalam bentuk tunggal, 14 dalam bentuk jamak dan 1 dalam bentuk dua (mutsanna).Salah satu ayat atau firman Allah tentang menyayangi dan mengasihi anak yatim ialah Q.S.Al-Baqorah ayat 220 yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim,katakanlah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik.Rasulullah juga bersabda, “Tidak lagi disebut anak yatim yang sudah bermimpi (baligh).” (HR.Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib).

Maka dari itu Allah menyuruh hambanya untuk menyantuni dan menyayangi anak yatim. Allah akan memberikan balasan yang sangat istimewa. sebelum itu mari kita ketahui apa saja sih keutamaan dalam menyayangi dan menyantuni anak yatim.

  1. Peluang menjadi teman Rasulullah di surga“Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d).
  2. Dijamin masuk surgaMungkin tidak semuanya akan menjadi teman Rasullah saat di surga kelak. Tapi Allah akan memberikan surga kepada siapa saja yang menyayangi dan menyantuni anak yatim. Seperti sabda Rasulullah yang berbunyi, “Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
  3. Menjadi hamba yang taat kepada AllahAllah berfirman dalam Q.S.Al-Insan: 5-6 yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.”
  4. memperoleh pertolongan dan perlindungan dari Allah“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah).
  5. Terhindar dari siksaan pada hari akhirRasulullah bersabda, “Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah).
  6. Inves amal untuk hari akhirMungkin manfaat menyayayngi dan menyantuni anak yatim tidak terlihat dan dirasakan di dunia. Namun, harus di ketahui bahwa pahala yang kita lakukan dalam menyayangi dan menyantuni anak yatim bisa menjadi inves yang dapat membantu kita di hari akhir. Rasulullah bersabda, “Jika manusia mati maka terputus lah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
  7. Menggapai keberuntungan dan menjadi yang terbaikDengan kita menyayangi dan menyantuni anak yatim secara tidak langsung kita mengajak orang lain juga untuk melakukan hal baik yang kita laakukan. Dan pahala yang mengajak orang lain untuk melakukan hal baik juga akan sama dengan yang melakukannya. Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas’ud).

    Dengan kita menyayangi dan menyantuni anak yatim secara tidak langsung kita memberikan kehangatan keluarga, rasa kebahagiaan, mencukupi kehidupannya dan lain sebagainya. Untuk itu mari kita meyayangi dan menyantuni anak yantim dengan menyisihkan harta yang kita miliki untuk berniat membantu mereka semua.Semoga semua hal kebaikan yang kita kerjakan diberikan keberkahan dan keridhoan Allah.

Parenting

Kinan   |   Haibunda

Selasa, 09 Mar 2021 10:41 WIB

Anak yatim tercatat dalam beberapa ayat Al-Qur'an, sehingga perhatian dan kedudukannya pun besar. Kehilangan sosok orang tua sebagai panutan, anak yatim pun perlu diberikan perhatian.

Sebagai sesama umat muslim, ada kewajiban untuk berperilaku baik pada anak yatim. Selain itu, dilarang untuk menghina dan memperlakukan anak yatim semena-mena.

Orang yang memberikan perhatian dan perlindungan terhadap anak yatim akan mendapatkan balasan baik dari Allah SWT. Pun demikian sebaliknya, ada sanksi yang diberikan Allah SWT pada orang yang berbuat buruk pada anak yatim.


Siapa sebenarnya yang disebut anak yatim? Dari berbagai keterangan dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW, dapat disimpulkan bahwa anak yatim adalah anak-anak yang ayahnya telah meninggal dunia.

Sementara itu, ayat-ayat lain dalam Al-Qur'an juga menyebutkan bahwa anak yatim bukan hanya tak memiliki ayah, tetapi tidak memiliki dua orang tua.

Al-Qur'an menjelaskan perintah dan kewajiban umat muslim terhadap anak yatim. Dikutip dari buku Mari Mencintai Anak Yatim oleh Drs. Muhsin M.K, S.Ag, MSc, berikut ulasannya:

1. Berbuat baik

"Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib-kerabat dan anak-anak yatim." (An-Nisaa: 36)

Ayat ini memerintahkan kita untuk selalu berbuat baik pada anak yatim. Termasuk memberikan ketenangan dan kesejahteraan bagi hidup mereka. Perlakuan baik akan membantu meringankan beban serta meningkatkan semangat hidup anak yatim.

2. Memuliakan anak yatim

Memuliakan anak yatim juga wajib dilakukan oleh sesama umat muslim, sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur'an:

"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim." (Al-Fajr: 17)

Anak yatim tidak boleh dihina, apalagi direndahkan. Hindari berkata kasar dan menyinggung perasaannya, karena ini tidak disukai oleh Allah SWT. Terlebih berperilaku kasar dan sampai memukul, ini dapat membuat anak yatim semakin merasa terpuruk.

3. Mengurus secara patut dan adil

Orang tua asuh maupun mereka penanggung jawab panti asuhan perlu mengurus anak yatim secara patut dan adil. Dengan demikian, hidup para anak yatim ini tidak terlantar. Ingat bahwa mereka juga memiliki hak untuk hidup dengan sebaik-baiknya seperti anak lain.

4. Tidak membedakan dan menganggap seperti saudara

Allah SWT juga memerintahkan umat muslim untuk bersikap peduli terhadap anak yatim, termasuk dengan menganggapnya seperti saudara sendiri. Sikap seperti ini diharapkan dapat membuat anak yatim merasa diterima dan tidak diasingkan.

5. Memberi harta dan makanan

Anak yatim yang hidup miskin dan tidak memiliki harta warisan peninggalan orang tua perlu diberikan bantuan, termasuk dalam bentuk makanan. Mereka juga perlu mendapatkan kelayakan dalam hidup. Ini terutama wajib bagi sesama umat muslim yang berkecukupan. 

".. dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim.." (Al-Baqarah: 177)

6. Memperbaiki rumah

Rumah menjadi salah satu kebutuhan utama manusia, terutama untuk hidup dan berlindung dari dunia luar. Nah, hal ini juga berlaku pada anak-anak yatim, Bunda. Perilaku terpuji ini dicontohkan oleh Nabi Khidir a.s ketika Nabi Musa a.s mengikutinya untuk berguru.

7. Melindungi harta anak yatim

Jika anak yatim memiliki harta peninggalan orang tua, sesama umat muslim (terlebih yang memiliki amanah), wajib memelihara dan melindungi harta benda tersebut. Menjadi dosa apabila yang dilakukan justru menggunakan harta yang bukan haknya. 

Bahkan dalam Alquran ditegaskan larangan untuk mendekati harta anak yatim, apalagi mengambilnya.

"Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik.." (Al-Israa': 34)

Dikutip dari buku Keajaiban Menyantuni Anak Yatim oleh Mujahidin Nur, disebutkan bahwa di antara kelompok orang-orang lemah (kaum dhuafa), anak yatim selalu menduduki urutan nomor satu. Maka dari itu, tak heran jika Al-Qur'an menyebutkan kata yatim sebanyak 23 kali.

Ya, berbuat baik pada anak yatim menjadi salah satu tanda orang beriman, bertakwa dan memiliki kemuliaan hati. 

Beberapa ganjaran baik dari Allah SWT bagi orang yang memerhatikan dan menyantuni anak yatim beragam, di antaranya mendapat pahala berlipat ganda, memiliki rezeki lapang, memperoleh kecukupan dan dimasukkan dalam golongan orang beriman serta bertakwa.

Demikian ulasan tentang perintah dan kewajiban sesama umat muslim terhadap anak yatim sebagaimana tercantum dalam Alquran. Yuk perbanyak pahala dengan berbuat baik pada anak yatim, Bunda.

(som/som)

Simak Video di Bawah Ini, Bun:

Islam memberikan keutamaan bagi seseorang yang merawat anak yatim

Anak yatim yang ditinggal pergi oleh orang tua untuk selamanya tentu akan merasakan kepedihan yang mendalam.

Apalagi, jika anak yang ditinggalkan masih kecil dan tidak bisa berdiri sendiri.

Tidak heran, Islam menaruh perhatian besar kepada anak yatim.

Menyantuni anak yatim juga merupakan sebuah amalan yang sangat mulia di mata Allah SWT dan sesama manusia.

Ingin tahu keutamaan menyantuni atau merawat anak yatim? Yuk, cek info di bawah ini!

Baca Juga: Hukum Mencabut Uban dalam Islam, Wajib Dipahami!

Pengertian Anak Yatim

Foto: Berpegangan Tangan (Growingyourbaby.com)

Kata 'yatim' berasal dari Bahasa Arab. Artinya, anak kecil yang kehilangan ayahnya karena meninggal.

Dalam sebuah hadis diceritakan bahwa Ibnu Abbas RA pernah menerima surat dari Najdah bin Amir yang berisi beberapa pertanyaan.

Salah satunya adalah tentang batasan seseorang disebut yatim.

Ibnu Abbas menjawab:

“Dan kamu bertanya kepada saya tentang seorang anak yatim, kapan terputus predikat yatim itu. Sesungguhnya predikat itu putus bila ia sudah baligh dan menjadi dewasa".

Lalu, bagaimana dengan kata 'piatu'? Kata ini bukan berasal dari Bahasa Arab. Piatu adalah bahasa Indonesia yang dinisbatkan kepada seorang anak yang ditinggal mati oleh ibunya.

Seorang anak disebut yatim piatu apabila ditinggal mati oleh kedua orang tuanya.

Baca Juga: 13+ Keutamaan Majelis Ilmu dan Adabnya, Umat Muslim Wajib Tahu!

Golongan Anak Yatim

Foto: Ilustrasi Anak Yatim (Orami Photo Stocks)

Mereka yang disebut sebagai golongan anak yatim adalah ketika ditinggalkan ayah kandung sebelum usia dewasa atau baligh.

Hal tersebut sebagaimana penjelasan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis: “Tidak ada keyatiman setelah mimpi.” (HR Abu Daud).

Mimpi yang dimaksud dalam hadis di atas adalah mimpi basah yang menjadi penanda baligh.

Selain itu, tanda baligh lainnya adalah tumbuhnya rambut kemaluan, sudah haid bagi anak perempuan, serta mencapai batasan umur 15 tahun.

Untuk anak yang ditinggal meninggal oleh ibunya, mereka termasuk sebagai kategori yatim.

Anak yang ditinggal mati ibunya punya istilah khusus, yaitu ‘ajiyy/’ajiyyah’, yang dalam bahasa Indonesia disebut piatu.

Adapun menurut istilah syara’ yang dimaksud dengan golongan anak yatim adalah seorang anak yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum baligh.

Diketahui juga, menurut para ulama, anak yatim adalah tanggung jawab seluruh umat muslim.

Anak yatim berhak mendapatkan hak asuh yang layak sebagai orang yang ditinggalkan sosok ayah sewaktu dirinya belum baligh atau dewasa.

Baca Juga: Hukum Aborsi dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu!

Hak Anak Yatim dalam Islam

Foto: Anak Memegang Logo Hati (Islamichelp.org.uk)

Islam mewajibkan kaum muslimin untuk senantiasa memperhatikan, berbuat baik, mengurus, dan mengasuh anak yatim sampai dewasa.

Islam juga memberi nilai yang sangat istimewa bagi orang yang benar-benar menjalankan perintah tersebut.

Ini karena Islam memperhatikan tumbuh kembang seorang anak yang harus ditinggal pergi selama-lamanya oleh orang yang seharusnya merawat dirinya.

Islam mengajarkan untuk berempati dengan memberikan kasih sayang kepada anak yatim.

Dalam Islam, ada beberapa hak anak yatim yang harus dipenuhi, seperti:

Anak yatim berhak menerima kasih sayang dan makanan yang layak sehari-hari.

Allah SWT berfirman:

“Tahukah kamu seseorang yang mendustakan Agama, itulah seseorang yang menghardik seorang anak yatim piatu, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada orang miskin.” (QS. Al-Ma’un: 1 3).

Selain itu, mereka yang tergolong anak yatim juga perlu diperlakukan dengan baik.

Allah SWT berfirman:

“Maka terhadap seorang anak yatim piatu, maka janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap pengemis janganlah menghardik.” (QS Ad-Dhuha: 9-10).

Sebuah hadis dari Ibnu Abbas RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang memberi makan dan minum seorang anak yatim piatu di antara kaum muslimin, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga, kecuali dia melakukan satu dosa yang tidak diampuni.”

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairoh RA sebuah hadits yang berbunyi:

“Dari Abu Hurairoh, bahwa seorang laki-laki mengadu kepada Rsulullah SAW akan hatinya yang keras, lalu Rasul berkata: Usaplah kepala seorang anak yatim piatu dan berilah makan orang miskin.”

Baca Juga: 5 Cara Bersyukur Kepada Allah SWT yang Benar dalam Kehidupan Sehari-hari

Maksudnya adalah larangan untuk membelanjakan harta yang anak yatim miliki di luar tujuan kemaslahatannya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:

“Dan janganlah kamu dekati harta seorang anak yatim piatu, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat hingga ia dewasa.” (QS Al-An’am: 152).

Hak anak yatim untuk mendapatkan kehidupan yang layak, yakni mendapatkan sandang, pangan, papan, dan pendidikan.

Allah SWT berfirman:

“Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.” (QS Ad-Duha: 6).

Setelah ditinggalkan pergi oleh ayahnya, seorang anak yatim jarus mendapatkan jatah warisannya.

Bagian harta waris yang ia terima wajib dijaga oleh pengasuh atau penanggungjawabnya.

Harta tersebut harus dikembalikan kepada anak yatim saat ia telah dewasa.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Journal Plos One menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis anak yatim secara signifikan lebih rendah daripada teman mereka yang memiliki orang tua.

Karenanya, anak yatim juga harus mendapatkan perhatian penuh dari setiap orang di sekelilingnya.

Baca Juga: Doa Naik Kapal Laut dan Penjelasan Artinya, Amalkan Moms!

Keutamaan Mencintai Anak Yatim

Foto: Anak-anak (Aryanaaid.org.uk)

Sebagai uswatun hasanah Rasulullah SAW telah memberikan contoh untuk mencintai dan menyayangi anak yatim.

Apalagi, bagi mereka yang masih kecil, tidak mampu menghidupi diri sendiri, dan membutuhkan bantuan untuk menjalankan kehidupan.

Dilansir Dompet Dhuafa inilah beberapa keutamaan yang akan didapatkan bagi orang-orang yang mencintai anak yatim:

1. Termasuk Amal Shalih

Penjelasan mengenai menyantuni anak yatim telah dijelaskan dalam salah satu ayat dalam Alquran.

Allah SWT berfirman:

“Dan mereka bertanya kepadamu mengenai anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan anak-anak yatim itu amat baik bagimu.” (QS Al-Baqarah: 220).

Memperbaiki di sini maksudnya adalah bersikap dermawan kepada anak yatim, merawatnya dengan perilaku yang baik, dan menjamin kehidupannya.

2. Allah Menyukai Hamba yang Senang Berdermawan

Foto: Ilustrasi Membagi Hati (Orami Photo Stocks)

Keutamaan lain dari mencintai golongan anak yatim adalah mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Hal ini tertulis pada hadis berikut:

"Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan.

Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.

Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya.” (QS Al-Baqarah: 215).

Allah SWT menyukai nafkah yang diberikan untuk anak yatim. Sebab, hal tersebut menjadi kemuliaan sendiri bagi seseorang, karena telah berbagi kepada sesama, terutama yang sangat membutuhkan.

Harta tersebut tentu akan lebih baik daripada yang dipergunakan untuk diri sendiri.

Baca Juga: Hukum dan Bahaya Ujub dalam Islam, Waspada!

3. Menjadi Jalan Masuk Surga

Umat muslim yang mencintai dan menyantuni anak yatim akan masuk surga seperti pada salah satu hadis sahabat Rasulullah SAW.

“Rasulullah SAW bersabda: ‘Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,’.

Kemudian Rasulullah SAW mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah, serta agak merenggangkan keduanya.” (HR Bukhari).

Bagi orang yang menanggung kehidupan anak yatim, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, maka Allah SWT menjanjikannya masuk surga.

4. Jauh dari Azab Allah

Foto:: Ilustrasi Azab Allah (Orami Photo Stocks)

Keutamaan lain dari menyanyangi anak yatim adalah dijauhkan dari azab yang pedih.

Rasulullah SAW bersabda:

“Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran, di hari kiamat Allah SWT tidak akan mengazab orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah kepadanya, serta manis tutur katanya.

Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti kekurangannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diperoleh Allah kepadanya.” (HR Thabrani).

Baca Juga: Sejarah Haramnya Babi dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu!

5. Terpenuhi Kebutuhan Hidup

Bukan hanya dijanjikan pahala melimpah dan masuk surga, mengurus anak yatim dengan sungguh-sungguh juga dijanjikan oleh Allah SWT akan dipenuhi kebutuhan hidupnya.

Apabila seseorang menyantuni anak yatim, maka dirinya termasuk telah berinfak di jalan Allah SWT.

Selain itu, Allah SWT juga akan melipatgandakan harta bagi hamba yang menyantuni anak yatim.

“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Al-Baniy, Shahih At Targhib).

6. Memperbaiki Urusan Dunia dan Akhirat

Foto: Berdoa (Orami Photo Stocks)

Apabila seseorang selalu mengasihi sesama yang berada di muka bumi, maka niscaya juga akan dicintai oleh Allah SWT.

Sehingga, apapun urusannya di akhirat dan juga di dunia akan diperbaiki, seperti yang telah dijanjikan oleh Allah SWT pada hamba-Nya.

Penjelasannya dalam sebuah hadis, yakni:

“Orang-orang yang pengasih akan dikasihi oleh Ar Rahman (Yang Maha Pengasih) Tabaaroka wa ta’ala. Kasihilah siapa yang ada dibumi niscaya engkau dikasihi oleh yang di langit.” (HR Abu dawud, Tirmidz).

Baca Juga: 5+ Manfaat Sifat Malu dan Hikmahnya dalam Ajaran Islam

Ajaran Islam memberikan kedudukan yang tinggi kepada seorang anak yatim dengan memerintahkan kaum muslimin untuk berbuat baik dan memuliakan mereka.

Bahkan, orang-orang yang melakukan perbuatan terpuji tersebut akan diberi balasan pahala yang besar. Karenanya, tetap sayangi dan santuni anak yatim di mana pun berada, ya, Moms!

  • //almanhaj.or.id/7452-apa-definisi-anak-yatim.html
  • //dompetdhuafa.org/id/berita/detail/kemuliaan-mencintai-anak-yatim
  • //dalamislam.com/dasar-islam/hak-anak-yatim-piatu-dalam-islam
  • //journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0195377
  • //yayasanpapi.org/hikmah-dan-keutamaan-menyantuni-anak-yatim/
  • //baznas.go.id/artikel/baca/Keistimewaan-Menyantuni-Anak-Yatim/122
  • //infakyatim.id/inspirasi/siapakah-yang-disebut-anak-yatim

Video yang berhubungan