Sapek adalah alat musik tradisional suku dayak kanayatn yang cara memainkannya dengan di petik

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Suku Dayak adalah penduduk asli Kalimantan. Memiliki budaya yang terkenal eksotis dan unik, suku Dayak mempunyai beberapa jenis alat musik tradisional kalimantan yang kerap digunakan dalam berbagai upacara adat.

Mengutip dari Detik, suku Dayak berasal dari lima provinsi yang ada di Kalimantan, yaitu Kalimantan Barat, Tengah, Selatan, Timur, dan Utara. Ada pula Suku Dayak yang berdiam di bagian pulau Kalimantan yang menjadi wilayah Malaysia dan Brunei.

Masyakarat Dayak berkomunikasi dengan bahasa Dayak yang termasuk kategori bahasa Austronesia di Asia. Pada awalnya, suku Dayak menganut keyakinan tradisional bernama Kaharingan, namun seiring berjalannya banyak yang memeluk agama Islam semenjak abad ke-19 dan ada pula yang beragama Kristen.

Berikut adalah beberapa jenis alat musik tradisional Dayak yang memiliki ciri khas unik dan menarik.

Artikel Terkait: 62 Inspirasi Nama Bayi Suku Dayak yang Penuh Makna

10 Jenis Alat Musik Tradisional Suku Dayak Kalimantan

1. Agukng (Gong)

Sapek adalah alat musik tradisional suku dayak kanayatn yang cara memainkannya dengan di petik

Sumber: Student Blog Dinus

Agukng adalah alat musik berbentuk gong dari tradisi musik Dayak Kanayatn. Dikutip dari laman Institut Dayakologi, Agukng sendiri ada banyak jenisnya yaitu Kakanong, Kampo (Babaneh), Kanayatn, Katukeng, Katukong, Katuku’, Agukng, dan Wayakng.

Gong tradisional Dayak terbuat dari belahan-belahan kayu yang nyaring bunyinya jika dipukul. Namun seiring dengan berkembangnya jaman, Agukng kini dibuat dari bahan tembaga namun bunyi dan nadanya sama.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Cara memainkannya mirip dengan gong gamelan Jawa yang dipukul dengan batang kayu yang ujungnya dilapisi karet. Suku Dayak percaya bahwa Agukng adalah alat musik sakral yang dapat mengusir roh jahat atau mendatangkan roh leluhur.

2. Alat Musik Tradisional Dayak Kalimantan, Antoneng

Alat musik ini terbuat dari kulit bambu atau buluh anyang. Buluh anyang dipotong pangkal dan ujungnya dan kemudian dijemur selama sepuluh hari. Setelah kering, kulit buluh anyang direnggangkan dengan menggunakan tali dan disisipkan dua buah potongan kayu kecil sebesar biji jagung.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Antoneng termasuk dalam kategori alat musik petik. Penggunaannya sendiri biasa dipakai untuk mengiringi lagu-lagu daerah maupun untuk sekedar mengisi waktu luang.

3. Keledi

Keledi adalah alat musik tiup. Alat musik ini terbuat dari buah labu kering, bambu, dan direkatkan dengan menggunakan sarang lebah hutan. Pada umumnya Keledi dimainkan pada upacara-upacara adat untuk mengiringi lagu, tarian, hingga teater tutur atau syair nyanyian.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Artikel Terkait: Pesona Ukiran pada Talawang Khas Suku Dayak, Cantik dan Sarat Makna

4. Kuranting

Sapek adalah alat musik tradisional suku dayak kanayatn yang cara memainkannya dengan di petik

Sumber: Portal Informasi Indonesia

Masyakarat Dayak memiliki alat musik yang disebut Kuranting atau Balikan. Kuranting berasal dari daerah Kapuas Hulu dan dimainkan dengan cara dipetik. Kuranting menjadi simbol dari alat musik khas Kalimantan Barat.

5. Sape

Sapek adalah alat musik tradisional suku dayak kanayatn yang cara memainkannya dengan di petik

Sumber: Budaya Indonesia

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Sape adalah alat musik petik tradisional yang berasal dari daerah Kapuas Hulu, tempat warga Dayak Kayaan Mendalam. Sape terbuat dari kayu yang bagian lehernya diukir sedemikian rupa hingga menyerupai bentuk naga atau aso, hewan yang dianggap sakral oleh masyarakat Dayak.

6. Alat Musik Tradisional Dayak, Silotong

Silotong merupakan alat musik khas Suku Jagoi yang mendiami Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Instrumen ini terbuat dari bambu jenis tori manah basah yang merupakan varietas asli di wilayah Jagoi Babang.

Biasanya Silotong digunakan untuk mengiringi pertunjukkan tarian dan syair dalam upacara adat. Bunyinya sangat unik dan merdu.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

7. Rabab/Rebab

Sapek adalah alat musik tradisional suku dayak kanayatn yang cara memainkannya dengan di petik

Sumber: Perpustakaan Digital Budaya Indonesia

Suku Dayak Uut Danum memiliki alat musik tradisional Rebab, yaitu jenis alat musik gesek yang mempunyai dua buah dawai. Alat musik ini terbuat dari tempurung kelapa dan membrane yang terbuat dari kulit ular.

Rebab memiliki panjang sekitar 75cm dan pola permainan melodinya mirip dengan kecapi.

8. Senggayung

Senggayung terbuat dari ruas bambu dan terdiri dari lima hingga tujuh nada yang berbeda. Bentuknya bulat pada bagian atasnya sementara bagian bawahnya setengah terbuka.

Alat musik ini umumnya dimainkan khusus dalam ritual musim buah-buahan, yaitu upacara yang menandakan musim panen buah. Namun jika buahnya hanya sedikit, tak boleh lagi membunyikan Senggayung.

Artikel Terkait: 9 Makanan Khas Kalimantan Bercita Rasa Gurih dan Manis yang Wajib Dicoba

9. Alat Musik Tradisional Dayak Kalimantan, Tahar

Sekilas jika diperhatikan Tahar adalah mirip dengan tamborin. Tahar berupa sejenis rebana yang memiliki lempengan logam di sekelilingnya. Biasanya alat musik ini digunakan pada acara pernikahan atau upacara penyambutan.

10. Tuma

Tuma atau gendang adalah alat musik Dayak yang dimainkan dengan cara dipukul. Menurut tradisi terdapat beberapa jenis gendang Dayak, salah satunya adalah Tuma yang berupa gendang panjang berdiameter 0,15m dan panjangnya sekitar 1,25m, serta memiliki sebuah lubang di tengahnya.

Tuma terbuat dari bahan dasar kayu untuk rangkanya dan kulit hewan seperti kambing atau kijang muda untuk bagian membrannya yang akan dipukul. Alat musik ini seringkali digunakan dalam upacara ritual dan pengiring tarian daerah.

***
Banyaknya jenis alat musik tradisional Dayak Kalimantan ini mengingatkan kita akan beragamnya budaya-budaya di Indonesia. Apakah Parents sudah pernah melihat atau mendengar alat musik tradisional khas Suku Dayak ini?

Baca Juga:

5 Fakta Unik Tari Mandau, Tarian Perang Menggunakan Senjata Tajam

Cara Mudah Memasak Soto Banjar, Kuliner Khas Kalimantan Selatan

7 Artis Asal Kalimantan yang Sukses di Dunia Hiburan, Siapa Saja?

Beberapa dari kamu mungkin sudah tahu berita mengenai pemindahan Ibukota ke Kalimantan. Salah satu alasan mengapa Kalimantan dipilih sebagai calon Ibukota yaitu karena lokasinya yang strategis, yaitu berada di tengah-tengah Indonesia. Selain itu, Kalimantan juga hanya memiliki sangat sedikit titik gempa.

Salah satu provinsi di Pulau Kalimantan adalah Kalimantan Barat dengan Ibukota Pontianak. Provinsi ini memiliki wilayah yang sangat luas, terluas dengan urutan nomor 4 apabila diurutkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia.

Salah satu keunikan di daerah Kalimantan Barat yang mungkin jarang ditemui di provinsi lain yaitu transportasi air yang masih mendominasi untuk angkutan di pedalaman. Luasnya wilayah Kalimantan Barat tentu membuat provinsi ini kaya akan warisan kesenian.

Alat Musik Kalimantan Barat

Nah, di artikel kali ini kita akan membahas mengenai jenis alat musik di Kalimantan Barat. Simak terus ya.

1. Entebong

Sapek adalah alat musik tradisional suku dayak kanayatn yang cara memainkannya dengan di petik

Entebong adalah alat musik Kalimantan Barat yang terbuat dari kayu dan kulit binatang. Dilihat dari bentuknya, alat musik Entebong sangat mirip dengan alam musik Jawa, yaitu Kendang.

Tidak hanya bentuknya, cara memainkannya pun sama yaitu dengan cara dipukul atau ditabuh. Alat musik ini mudah ditemui di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Alat musik Entebong dibuat oleh masyarakat Dayak Mualang yang tinggal di daerah sekitar.

2. Sampek

Sapek adalah alat musik tradisional suku dayak kanayatn yang cara memainkannya dengan di petik

Sampek adalah alat musik Kalimantan Barat yang dimainkan dengan cara dipetik, sekilas mirip seperti gitar. Masyarakat lebih akrab menyebutnya sape’. Sape biasa digunakan sebagai sarana hiburan masyarakat Dayak dan sering juga digunakan sebagai pengiring tarian saat upacara ritual adat di kalangan masyarakat Dayak.

Ciri-ciri umum dari alam musik ini yaitu badannya yang lebar, bertangkai kecil, dan memiliki dua senar berbahan dasar plastik.

Di kalangan masyarakat Dayak, dikenal dua jenis alat musik sape, yaitu Sape Kayaan dan Sape Kenyah. Sape Kayaan memiliki ciri-ciri badannya lebar, tangkainya kecil, panjangnya sekitar 1 meter, memiliki dua senar, dan memiliki 4 buah tangga nada. Sedangkan Sape Kenyah memiliki ciri-ciri badannya yang kecil memanjang, panjang sekitar 1,5 meter, memiliki 3-5 senar, dan memiliki 11-12 tangga nada.

Nama kedua jenis alat musik ini didasarkan pada penemunya. Sape Kayaan ditemukan oleh orang Kayaan dan Sape Kenyah ditemukan oleh orang Kenyah.

3. Agukng

Sapek adalah alat musik tradisional suku dayak kanayatn yang cara memainkannya dengan di petik

Agukng adalah sebutan masyarakat Kalimantan Barat untuk alat musik Gong. Alat musik ini dibuat dengan bahan dasar logam, dimainkan dengan ditabuh menggunakan stik yang terbuat dari kayu dengan lilitan karet di bagian ujungnya.

Oleh kelompok suku Dayak, Agukng dianggap sebagai alat musik yang sakral. Bahkan mereka juga menganggap alat musik ini turunan langsung dari para dewa untuk dimainkan saat upacara adat atau ritual setempat. Masyarakat Dayak percaya bahwa Agukng dapat mengusir roh jahat dan mendatangkan roh para leluhur yang dapat membantu pelaksanaan acara ritual.

Agunkng sendiri biasanya hanya dimiliki oleh mereka yang berada. Maka tidak heran apabila alat musik ini kerap menjadi lambang kebangsawanan pemiliknya. Pada jaman dahulu, alat musik ini juga sering digunakan sebagai mas kawin. Hal ini menandakan bahwa Agukng dianggap sebagai alat musik yang berharga oleh masyarakat.

Agukng sendiri terdiri berbagai macam bentuk dan ukuran. Setidaknya ada lima jenis Agukng yang dapat ditemui di masyarakat Dayak, yaitu Tipe Garantung (gong besar), Tipe Tawak (Gong Panggil), Tipe Bondi, Tipe Boring, dan Tipe Perintang.

4. Keledi

Sapek adalah alat musik tradisional suku dayak kanayatn yang cara memainkannya dengan di petik

Keledi adalah alat musik tradisional Kalimantan Barat yang terbilang unik. Dilihat dari fisiknya, sepertinya belum ada alat musik daerah lain yang mirip dengan alat musik ini. Keledi dimainkan dengan ditiup. Bahan dasar yang digunakan juga terbilang kreatif.

Keledi terbuat dari bambu dan benang. Pada bagian Keledi atau organ mulut dibuat dari labu kering. Labu yang sudah tua dikeluarkan isinya, direndam selama satu bulan, dan dikeringkan. Kemudian labu dan bambu disatukan menggunakan perekat yang berasal dari sarang kelulut.

Keledi menghasilkan nada pentatonik. Alat musik ini sering dimainkan untuk mengiringi tarian, nyanyian, teater tutur, dan upacara adat masyarakat Dayak.

5. Kollatung

Sapek adalah alat musik tradisional suku dayak kanayatn yang cara memainkannya dengan di petik

Apabila dilihat dari fisiknya, Kollatung memiliki bentuk yang mirip dengan alat musik Agukng. Alat musik Kollatung terbuat dari bahan tembaga kuningan.

Alat musik ini biasanya dimainkan sebagai alat musik pembayaran dalam hukum adat Suku Dayak. Selain itu, Kollatung juga biasa digunakan sebagai mas kawin pernikahan.

6. Kubeh

Sapek adalah alat musik tradisional suku dayak kanayatn yang cara memainkannya dengan di petik

Kubeh merupakan alat musik masyarakat Dayak Kanayatn yang dimainkan dengan cara ditabuh. Dulunya, alat musik ini dianggap sakral oleh masyarakat setempat dan tidak boleh dimainkan.

Alat musik ini hanya dapat dimainkan dalam tradisi Totokng atau tradisi memandikan kepala kayau, dimana kayau ini adalah kepala orang yang dipenggal atas keperluan tertentu. Namun saat ini, alat musik ini sudah biasa dimainkan untuk mengiringi musik atau tarian.

Kubeh sendiri terbuat dari bahan kayu asam atau durian. Alat musik ini memiliki berat sekitar 16 kg, dengan panjang lingkar membran antara 50-60 cm dan tinggi 110-120 cm. Sekeliling badannya diukir oleh motif khas Kalimantan Barat.

7. Solekng

Sapek adalah alat musik tradisional suku dayak kanayatn yang cara memainkannya dengan di petik

Solekng merupakan sebutan untuk alat musik suling. Alat musik ini dimainkan dengan ditiup dan memainkan jari pada lubang Solekng. Dalam tradisi Dayak Kanayatn, alat musik Solekng dibagi menjadi dua jenis, yaitu Solekng Maniamas dan Solekng Sabak. Perbedaan kedua jenis Solekng ini terletak di pangkalnya.

Pada Solekng Maniamas, bagian pangkalnya diraut dan diperkecil untuk membuat lubang tiup. Sedangkan pada Solekng Sabak, pada bagian pangkalnya tidak diraut. Untuk lubang tiupnya sendiri terletak di bagian belakang sejajar dengan lubang nada. Solekng biasanya dimainkan pada ansembel Jonggan, tidak saat upacara adat.

8. Sollokanong

Sapek adalah alat musik tradisional suku dayak kanayatn yang cara memainkannya dengan di petik

Alat musik Sollokanong atau yang lebih akrab disebut dengan nama Klenang oleh masyarakat Dayak merupakan alat musik yang terbuat dari kuningan atau kayu. Alat musik ini berbentuk bulat dengan pentolan di bagian tengah. Sollokanong dimainkan dengan cara dipukul.

Alat musik ini dimainkan dalam satu set dengan 2 orang pemain. Masing-masing pemain biasanya memainkan 2-3 buah Sollokanong. Atau, apabila ukuran Sollokanong lebih kecil, seorang pemain utama dapat memainkan semuanya.

9. Tawaq

Tawaq merupakan alat musik sejenis kempul yang biasanya digunakan masyarakat Dayak untuk mengiringi tari-tarian tradisional. Nama Tawaq memiliki kemiripan dengan nama alat musik dari NTB, yaitu Tawaq-tawaq dimana alat musik tersebut berbentuk seperti gong, hanya saja ukurannya lebih kecil. Selain sebagai pengiring tarian, masyarakat Dayak juga memainkan alat musik ini untuk mengisi acara adat.

10. Hadrah

Tentu kita sudah tidak asing dengan alat musik Hadrah. Ternyata, Hadrah juga dimainkan di Kalimantan Barat. Alat musik Hadrah memiliki bentuk seperti kendang kecil dan biasanya dimainkan dalam acara keagamaan. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul.

Nah, mungkin sekian artikel kali ini mengenai alat musik Kalimantan Barat. Semoga penjelasan di atas dapat menambah pengetahuan pembaca. Terima kasih.