Pertanyaan tentang adab terhadap diri sendiri

(Reflection Of Self-Esteem on Bulletin Board)

kamu hanya perlu berkata jujur tidak untuk orang lain, tapi untuk dirimu sendiri. {‘EM}

  1. Apa yang paling kamu inginkan dalam hidup saat ini?

Bukan hanya saat ini, tapi sudah sejak lama ingin menjadi seorang novelis. Dulu, menjadi penulis apa saja boleh, bahkan cenderung serampangan dan tidak jelas. Namun, sekarang lebih kepada menjadi penulis yang tidak “merusak otak” dan itu pencapaian yang sangat tidak gampang.

2. Apa kamu sayang kepada diri sendiri?

Jujur, seringkali tidak sayang.

3. Apa yang biasanya kamu lakukan kepada dirimu sendiri?

Kadang suka tidak sadar dan sudah menjadi sebuah kebiasaan (buruk). Kadang jikalau sadar itu salah, introspeksi diri sendiri saat petang hari atau sebelum tidur.

4. Apa kamu sering memikirkan perkataan orang lain?

tidak terlalu sering, tapi suka kepikiran sampai berhari-hari, entah mengapa aku berlaku sensi seperti itu.

5. Hal apa yang membuatmu merasa tidak berharga?

hmmm, jarang sih, tapi aku belum bisa menjabarkan apa itu karena sudah lama sekali tidak merasa begitu dan pastinya, perasaan itu (pernah) ada.

6. Hal apa yang membuatmu minder atau tidak percaya diri?

Kalo ini seringkali dan biasanya, rasa ketidakpercayaan diri ini merembes ke mana-mana. Dia menular semacam penyakit.

7. Hal yang paling membuatmu sedih?

Jarang sedih, lebih banyak kesal.

8. Hal yang paling membuatmu terharu?

Mendengarkan musik latin, aneh ya?! terlepas isi lagu menyampaikan sesuatu yang membahagiakan aku pernah mbrebes mili sampai menitikkan air mata sungguhan. Jangan-jangan, ini jawaban dari nomor 7 juga.

9. Hal yang membuatmu kesal?

orang yang menanyakan pertanyaan bodoh atau konyol di luar batas kewajaran, orang yang ndablek nggak ketulungan, nanyain kapan nikah, orang yang suka utak-atik ponsel saat Si Kawan ada di samping dan tidak menghargai keberadaannya. Seolah temanmu tak ada di sana. Lantas, buat apa kau ajak ketemu kalo kau perlakukan temanmu seperti itu?!

10. Bagaimana kamu menyikapi kegagalan?

coba lagi. jujur, kadang ada perasaan menyerah, tapi biasanya masih kalah sama rasa ingin tahu bercampur nekat, acuh tak acuh dan hajar (harus belajar).

11. Bagaimana kamu mengembangkan diri sendiri?

baca buku dan mengingatkan ke diri sendiri apa yang sudah dibilang sama mentor waktu itu.

12. Bagaimana caramu mengatasi perasaan benci?

Sesuai yang mentor dan guru ngaji saya dulu bilang, hadapkan kepalamu ke atas, lalu tutup hidung sebelah kananmu dan hembuskanlah sebanyak 3 kali nafasmu dari lubang hidung sebelah kiri dan jika masih ada rasa benci, maka segeralah berwudhu, berserah diri dan setelah rampung dengarkanlah kembali musik latin biar semangat kembali.

13. Bagaimana caramu menggapai cita-cita?

Terus kirim, kirim dan kirim. meskipun kamu kadang merasa menyerah di tengah jalan, percayalah Tuhan punya rencana manis atas usaha-usaha dan doa yang sudah kamu pinta selama ini.

14. Kata-kata apa yang biasanya menganggumu?

jujur, kalo mood lagi nggak baik, aku merasa terganggu ditanyain kapan nikah.

15. Kata-kata apa yang biasanya menggugahmu?

lumayan banyak kok, terutama kata-kata yang ditulis dari hati tanpa tendensi apa pun.

16. Pernah merasa tidak bangga kepada diri sendiri?

pernah. Mungkin karena pengaruh didikan orangtua atau keluarga atau rasa ketidakpercayaan diriku yang rendah.

17. Pernah merasa kekurangan motivasi hidup?

pernah beberapa kali, biasanya hinggap di saat-saat terpuruk. Pertanyaan untuk diri sendiri, masih terpurukkah aku saat ini? *nanti di lain kesempatan saya jawab ya, Pak*

18. Pernah merasa hatimu kosong?

pernah dong, itu manusiawi kan?

19. Mengapa kamu memilih pekerjaanmu sekarang?

aku tidak ingin dipaksa bekerja yang tidak sesuai dengan minat/passion aku. aku seseorang yang sangat menginginkan menjadi novelis walau terkadang didera perasaan minder. Tapi aku masih ada rasa lain yang turut menguatkan yaitu ;kenekatan. aku akan terus ada di jalan ini betapa pun berdarah-darahnya jalan sunyi itu.

20. Mengapa suka belajar bahasa asing, terutama Spanyol?

terus terang belajar bahasa Spanyol semacam obat yang manjur dikala aku merasa tidak memiliki tujuan hidup dan (agak) menyerah di jalan sunyi itu. Setelahnya, aku bisa kembali pulih. Obat manjur juga dikala hati sedang terluka oleh berbagai macam sebab, tidak melulu karena cinta.

21. Siapa orang yang paling mengerti dirimu?

Buku dan juga aku sendiri.

meskipun kadang aku suka tidak adil karena telah menyakiti, menyalahkan dan segudang kata negatif lainnya yang membuat (diri sendiri) jadinya terluka.

Jarang mengucapkan “aku sayang kamu” kepada diri sendiri. Penting nggak penting, itu cukup ampuh dalam merekontruksi rasa percaya diri dan penghargaan kepada diri sendiri. Setidaknya itu yang kualami.

*pertanyaan-pertanyaan ini dibuat atas rujukan dan berdasarkan rekomendasi mentor dalam dan untuk terapi penyembuhan jiwa*