Kelebihan dan kekurangan Media massa tradisional

Media komunikasi tradisional merupakan alat komunikasi yang sudah lama ada di desa yang kebudayaannya masih belum tersentuh oleh teknologi modern dan masih digunakan sampai saat ini. Media komunikasi tradisional tidak dapat dipisahkan dari seni tradisional, yakni suatu bentuk kesenian yang berasal dari cerita-cerita rakyat dengan memakai media tradisional (Nurudin, 2004, h.114).

Media komunikasi tradisional meliputi cerita rakyat, tarian adat, wayang, seni musik dll. Media komunikasi tradisional masih digunakan oleh masyarakat desa sebagai media pertukaran pesan. Masyarakat desa adalah sebutan bagi masyarakat yang memegang teguh norma, nilai budaya, dan juga menjaga orisinalitas budaya asli mereka. Dalam penyampaian pesan, media komunikasi tradisional selain menggunakan bahasa verbal juga menggunakan bahasa non verbal sebagai penguatnya. Misalnya saja wayang yang disampaikan melalui percakapan antar tokoh dan dibarengi dengan iring-iringan musik.

Media komunikasi tradisional berkaitan erat dengan seni tradisional dan juga disebut folklor. Bentuk-bentuk folklor yaitu (Nurudin, 2004, h. 114):

  1. Cerita prosa rakyat (mite, legenda, dongeng)
  2. Ungkapan rakyat (peribahasa, pemeo, pepatah)
  3. Puisi rakyat
  4. Nyanyian rakyat
  5. Teater rakyat
  6. Gerak isyarat (memicingkan tanda cinta)
  7. Alat pengingat (mengirim sirim tanda meminang)
  8. Alat bunyi-bunyian (kentongan dll)

Wayang juga merupakan aktualisasi seni tradisional. Media tradisional digunakan dalam pementasan wayang. Wayang sampai saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat Indonesia khususnya suku Jawa.

FUNGSI MEDIA KOMUNIKASI TRADISIONAL

Media tradisional memiliki beberapa fungsi pokok yang terdapat dalam folklor seperti yang diungkapkan William R. Bascom dalam Nurudin (2004, h.115) yaitu:

Cerita folklor dapat menjadi gambaran tentang impian rakyat di suatu daerah. Gambaran mengenai impian-impian ini dibentuk dalam sebuah cerita folklor sebagai sarana rakyat untuk memenuhi impiannya. Seperti dalam cerita Bawang Merah dan Bawang Putih, cerita ini menggambarkan seorang gadis yang baik hati dan selalu menerima perlakuan kasar dari saudara tiri dan ibu tirinya, karena kesabarannya ia pun akhirnya menikah dengan seorang raja. Cerita ini juga memiliki nilai mendidiknya, yaitu bila kita berbuat baik kepada orang lain maka akan mendapat balasan yang setimpal.

  1. Sebagai pengesahan / penguat adat

Sebuah cerita dapat menguatkan nilai adat yang ada di masyarakat dari nilai-nilai adat yang disampaikan dalam sebuah cerita. Seperti pada cerita Nyi Roro Kidul, cerita ini berasal dari daerah Yogyakarta. Nilai adat yang terkandung di dalam cerita ini adalah rakyat harus menghormati raja atau pemimpinnya dan tidak boleh menentang raja. Nilai adat yang ada dalam cerita ini memberikan gambaran kepada rakyat agar selalu menanamkan nilai adat dan meyakininya.

Cerita folklor yang berisi nilai-nilai pendidikan dapat bermanfaat bagi rakyat. Setiap cerita folklor di suatu daerah selalu mengandung unsur yang mendidik agar selalu berpegang pada nilai dan norma yang ada pada sebuah masyarakat. Seperti yang terdapat dalam cerita Malin Kundang, cerita ini memiliki nilai yang mendidik bagi masyarakat yaitu seorang anak tidak boleh durhaka kepada orangtuanya.

  1. Sebagai alat paksaan dan pengendalian sosial agar norma-norma masyarakat dipatuhi oleh anggota kolektifnya.

Fungsi ini dapat terihat pada cerita Katak yang Congkak. Dalam cerita ini isinya menyindir seseorang yang banyak bicara namun sedikit bekerja. Isi cerita tersebut dapat menjadi sarana dalam pengendalian sosial di masyarakat untuk mematuhi norma-norma yang ada.

Media komunikasi tradisional juga memiliki fungsi dalam setiap bentuknya, tidak hanya dalam bentuk cerita folklor saja yang memiliki fungsi pokok, tetapi juga dalam berbagai bentuk seni tradisional yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Nurudin (2004), fungsi media tradisional antara lain:

  1. Sebagai alat informasi bagi masyarakat

Media tradisional dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyebarkan pesan dimasyarakat. Seperti media alat bunyi-bunyian, seni tradisional, maupun teater rakyat. Melalui berbagai macam media tradisional, masyarakat mendapat informasi berupa pesan-pesan moral, pesan pembangunan, maupun pemberitahuan bila terjadi kejadian yang darurat.

Media tradisional dapat menjangkau semua lapisan masyarakat sehingga bisa dijadikan sebagai sarana hiburan untuk masyarakat. Fungsi hiburan yang dimiliki media tradisional dapat membantu dalam menyebarkan pesan-pesan moral ke masyarakat karena bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat.

  1. Sebagai penunjuk jati diri atau identitas suatu kelompok

Identitas kelompok masyarakat di suatu daerah dapat dilihat dari media tradisional yang digunakan, seperti cerita folklor, alat bunyi-bunyian, maupun seni tradisional. Tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki budaya yang berbeda-beda sehingga memengaruhi media tradisional yang dimiliki. Media tradisional diberbagai daerah juga mencerminkan kehidupan masyarakat di daerah tersebut. Seperti di daerah Sumatra yang memiliki seni tradisional tarian seudati, seni drama, dan seni musik yang menunjukkan ciri khas daerah Sumatra. Berbeda pula dengan media tradisional yang ada di Jawa, media yang digunakan berupa alat kentongan, kesenian wayang, dan pementasan lawak.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA TRADISIONAL

Dalam buku Nurudin (2004, h.116) dikatakan ada tiga kelebihan dari media tradisional jika dibandingkan dengan media lainnya. Tiga kelebihan itu adalah :

  1. Karena media tradisional tumbuh dan berkembang di masyarakat, maka ia telah dianggap sebagai bagian atau cermin masyarakat itu sendiri. Bahkan melalui media tradisional juga bisa diselipkan pesan-pesan pembangunan.
  2. Tidak seperti media rakyat pada umumnya, media tradisional bisa dinikmati semua lapisan masyarakat, tanpa harus menuntut penikmatnya memiliki pengetahuan atau jenjang pendidikan tertentu.
  3. Kesenian tradisional bersifat lebih menghibur bagi masyarakat sehingga menjadi lebih mudah dalam memengaruhi sikap masyarakat.

Namun dalam pengembangannya seni atau media tradisional juga mengalami hambatan. Seperti yang dikatakan Nurudin (2004, h.117) dalam bukunya, setidaknya ada tiga hal yang menghambat pengembangan seni atau media tradisional ini. Pertama, modernisasi dan perkembangan masyarakat mengancam eksistensi dari media tradisional ini. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya kalangan muda yang tidak mau mewarisi media atau seni tradisional tersebut.

Kemudian yang kedua adalah kurangnya peran serta dan perhatian pemerintah pada seni dan media tradisional saat. Seharusnya seni tradisional bisa menjadi sumber devisa yang dapat diandalkan. Yang ketiga, media massa kurang tertarik dalam mngekspos seni tradisional tersebut. Padahal media massa merupakan sarana yang efektif dalam menjaga kelestarian seni dan media tradisional ini.

DAPUS:

Nurudin. 2004. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Perbandingan Media Lama & Media Baru

·        Jenis Media Lama dan Media Baru

1.     Media Lama

Media lama merupakan proses produksi dan penyimpanan data atau informasi yang dibagi menjadi dua bagian yaitu media cetak (koran, majalah, tabloid) dan media elektronik (radio, televisi).

2.     Media Baru

Media Baru merupakan teknologi komunikasi digital yang terhubung dengan jaringan internet, dimana dalam penyampainnya harus di distribusikan melalui internet atau online. Media baru meliputi portal online, televisi online, radio streaming. Namun, sekarang ini media sosial seperti Twitter, Instagram, Youtube, dan lain-lain dapat dikatakan media baru karena informasi dapat didistribusikan melalui media sosial tersebut.

·        Karakteristik Media Lama dan Media Baru

1.     Media Lama

-       Harus menunggu informasis sesuai jam yang dijadwalkan.

-       Khalayak tidak terhubung pada media dan sesama pengguna.

-       Komunikasi anonim dan heterogen.

-       Mengutamakan isi ketimbang hubungan pada kondisi tertentu.

-       Umpan balik bersifat tertunda dan tidak langsung.

2.     Media Baru

-       Informasi pada situs tertentu tidak bersifat formal sehingga kredibilitas informasi tidak dapat dipertanggungjawabkan.

-       Mudah dalam pencarian informasi yang ingin didapatkan dan tidak terbatas pada jadwal tertentu.

-       Para pengguna dapat terhubung secara langsung.

-       Tidak memungkinkan untuk bersinggungan dengan ruang publik.

·        Kelebihan dan Kekurangan Media Lama dan Media Baru

1.     Kelebihan Media Lama

-       Lebih dapat dipertanggungjawabkan

-       Harga relatif murah

-       Jangkauan luas

2.     Kekurangan Media Lama

-       Biaya percetakan mahal

-       Relatif lebih lama dalam menyajikan informasi

-       Komunikasi satu arah

-       Desentralisasi

3.     Kelebihan Media Baru

-       Informasi dapat disimpan dan dibuka kembali sewaktu-waktu

-       Informasi dapat diakses dimana saja dan kapan saja

-       Dapat berupa teks, gambar, serta video

-       Para pengguna dapat saling berinteraksi satu sama lain

4.     Kekurangan Media Baru

-       Membutuhkan biaya besar

-       Tidak semua masyarakat dapat mengaksesnya

-       Reporter dituntut untuk kerja keras

-       Sulitnya kontrol sosial

-       Informasi sulit dipertanggungjawabkan

·        Karakteristik Audiens Media Lama dan Media Baru

1.     Karakteristik Audiens Media Lama

-       Khalayak tidak terhubung langsung dengan media

-       Khalayak tidak bisa terhubung satu sama lain

-       Bersifat homogen (tergantung sasaran program tertentu)

-       Khalayak sulit memberikan umpan balik

2.     Karakteristik Audiens Media Baru

-       Khalayak dapat terhubung dengan media

-       Khalayak dapat terhubung dan berinteraksi satu sama lain

-       Khalayak dapat lebih kritis dalam memberikan umpan balik