» Buku Guru dan Siswa SMA/SMK/MA Kurikulum 2013 Revisi Kelas X, XI K 11 PJOK SMT 2 CRC » Keterampilan Gerak Servis Bawah » Keterampilan Gerak Servis Atas » Keterampilan Gerak Passing Bawah » Keterampilan Gerak Passing Atas Aktivitas Belajar Keterampilan Gerak Passing » Aktivitas Belajar Keterampilan Gerak Bendungan Blocking » Keterampilan Gerak Smash Ringkasan » Keterampilan Gerak Memegang BetPemukul » Melempar Bola Rendah Melempar Bola Lurus » Melempar Bola Tinggi Melambungkan Bola pitching » Menangkap Bola Rendah Keterampilan Gerak Menangkap bola » Menangkap Bola Lurus Menangkap Bola Tinggi » Keterampilan Gerak Memukul Aktivitas Belajar melalui Permainan Sotball Sederhana » Pegangan Tangkai Pena Penholder Grip » Servis Forehand Servis Backhand » Pukulan Forehand Keterampilan Gerak Pukulan » Pukulan Backhand Pukulan Lurus drive stroke » Aktivitas Belajar Pukulan dalam Tenismeja » Ringkasan Kategori Keterampilan Gerak Permainan Tenismeja » Kategori keterampilan gerak Lempar Lembing » Phase Ayunan Phase Memutar bagian 1 » Phase Memutar bagian 2 Sikap Awalan » Phase Melepaskan Cakram Phase Melepaskan Cakram » Phase Melepaskan Cakram Gerakan Lempar » Aktivitas Latihan ketiga : Lemparan Berdiri Menyamping Aktivitas Latihan keempat : Lemparan Berdiri dari Posisi Power » Aktivitas Latihan kelima : Lemparan Satu Putaran Aktivitas Latihan keenam : Urutan Gerak Keseluruhan » Mengenal aktivitas olahraga atletik tolak peluru » Keterampilan gerak tolak peluru gaya menyamping » Melakukan teknik tolak peluru gaya membelakangigaya O’Brian. » Kategori keterampilan gerak Jalan Cepat » Keterampilan gerak olahraga atletik jalan cepat » Aktivitas belajar gerakan jalan cepat. » Ringkasan Kategori keterampilan gerak Jalan » Pukulan Lurus Keterampilan Gerak Pukulan » Pukulan Bandul Pukulan Tegak » Pukulan Melingkar Aktivitas Belajar Gerak Pukulan » Tendangan lurus ke depan » Elakan Bawah Elakan Atas » Elakan Samping Elakan lurusberputar dalam posisi kuda-kuda depan » Aktivitas Belajar Padanan Gerak Elakan » Tangkisan dalam Tangkisan Luar » Tangkisan atas Tangkisan Bawah » Cara Pertama Kebugaran Jasmani » Rangkaian Tes kesegaran jasmani Indonesia untuk usia 16- 19 tahun » Ketentuan Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia TKJI untuk usia 16-19 tahun » Peserta Petugas Petunjuk Umum » Ringkasan Buku Guru dan Siswa SMA/SMK/MA Kurikulum 2013 Revisi Kelas X, XI K 11 PJOK SMT 2 CRC » Gerak Loncat Jongkok Ringkasan » Gerak Langkah Kaki Depan-Belakang » Gerak Langkah Kaki Samping Gerak Langkah Kaki Lurus Depan » Gerak Langkah Kaki Lurus Belakang Gerak Langkah Kaki Angkat Lurus » Aktivitas Belajar Langkah Kaki dan Ayunan Lengan » Ringkasan Kategori Keterampilan Gerak Ritmik » Aktivitas yang harus dilakukan sebelum berenang : » Masuk dalam air Prinsip mengapung. » Prinsip meluncur Kategori Keterampilan Gerak Aktivitas Renang » Gerakan Kaki Keterampilan gerak renang gaya punggung » Gerakan Tangan Keterampilan gerak renang gaya punggung » Mempraktikkan gerak renang gaya punggung dalam bentuk bermain. » Ringkasan Keterampilan gerak renang gaya punggung » Mengenal aktivitas gerak renang gaya kupu – kupu. » Melakukan gerak renang gaya kupu-kupu » Pengertian Penyakit HIVAIDS Buku Guru dan Siswa SMA/SMK/MA Kurikulum 2013 Revisi Kelas X, XI K 11 PJOK SMT 2 CRC » Bahaya Penyakit HIVAIDS Buku Guru dan Siswa SMA/SMK/MA Kurikulum 2013 Revisi Kelas X, XI K 11 PJOK SMT 2 CRC » Penularan Penyakit HIVAIDS Buku Guru dan Siswa SMA/SMK/MA Kurikulum 2013 Revisi Kelas X, XI K 11 PJOK SMT 2 CRC » Pencegahan Penularan melalui Hubungan Seksual » Pencegahan Penularan Melalui Darah » Pencegahan Penularan dari Ibu kepada Anak » Macam-macam Tes untuk Mendeteksi Infeksi HIV » Manfaat Tes HIV TES HIV » Pengobatan Penyakit AIDS Aktivitas Belajar Memahami Penyakit HIV AIDS » Jenis Makanan Pola dan Kebiasaan Makan » Frekuensi Makan Pola dan Kebiasaan Makan » Jumlah Makanan Pola dan Kebiasaan Makan » Pola Aktivitas JasmaniOlahraga Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Pribadi » Pola Istirahat Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Pribadi » Penyakit Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Pribadi » Kebiasaan Buruk bagi Kesehatan » Mengatur Pola Makan dengan Menghitung Kebutuhan Kalori Harian Tubuh » Melakukan Aktivitas JasmaniOlahraga yang Teratur » Mengatur Pola Istirahat Aktivitas Belajar Merencanakan Program Kesehatan Pribadi » PERMAINAN BOLAVOLI Buku Guru dan Siswa SMA/SMK/MA Kurikulum 2013 Revisi Kelas X, XI K 11 PJOK SMT 2 CRC » Permainan Bola Basket Buku Guru dan Siswa SMA/SMK/MA Kurikulum 2013 Revisi Kelas X, XI K 11 PJOK SMT 2 CRC Show more
Lihat Foto KOMPAS.com - Kebugaran jasmani adalah hal yang sangat penting bagi semua orang. Kebugaran jasmani menjadi modal utama untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam buku Bukar dan Sehat (2017) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Setiap orang membutuhkan kebugaran jasmani yang baik agar bisa melaksanakan pekerjaannya secara efektif dan efisien. Tingkat kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisikya dalam melakukan tugas sehari-hari. Semakin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang, semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Baca juga: Postur Lari yang Baik Suatu bentuk pengukuran untuk menilai kemampuan aktivitas jasmani dan mendapatkan informasi tentang seseorang atau kelompok disebut tes. Adapun, Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen atau alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu alat yang digunakan adalah stopwatch. Alat yang digunakan untuk mengukur waktu dalam tes kebugaran jasmani adalah stopwatch. TKJI tersebut disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. Berikut adalah uraian cara melakukan tes pengukuran kebugaran jasmani. 1. Lari cepat 50 meterTujuan tes ini adalah untuk mengukur lari seseorang. Lari dengan jarak 50 meter diterapkan bagi peserta usia 13-15 tahun. Sementara untuk usia 16-19 tahun jaraknya adalah 60 meter.
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan lari. Alat dan fasilitas terdiri dari : Lintasan lari, Bendera, Peluit, Alat tulis, Stopwatch. Pelaksanaan tes lari 60 meter adalah sebagai berikut : 1) Sikap permulaan Peserta berdiri dibelakang garis start. 2) Gerakan (a) Pada aba-aba “ Siap “ peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari. ( lihat gambar 1 ) (b) Pada aba-aba “ Ya “ peserta lari secepat mungkin menuju garis finish dengan menempuh jarak 60 meter.
Sumber: Kemendiknas, (2010:7 ) 3) Lari masih bisa diulang bila (a) Pelari mencuri start (b) Pelari tidak melewati garis finis (c) Pelari terganggu dengan pelari yang lain 4) Pengukur waktu Pengukuran waktu dilakukan mulai saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis 5) Pencatat hasil (a) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jara 60 meter, dalam satuan waktu detik. (b) Waktu dicatat satu angka dibelakang koma b) Tes Gantung Siku ( putri ) dan Angkat tubuh ( putra ) Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu. Alat dan fasilitas yang digunakan adalah stopwatch, serbuk kapur atau magnesium karbonat, alat tulis
Sumber: Kemendiknas, (2010:8 ) 1) Pelaksanaan angkat tubuh Peserta berdiri dibawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak kepala. ( lihat gambar 3 )
Sumber: Kemendiknas,( 2010:9 ) 2) Gerakan Angkat badan hingga dagu melewati palang kemudian turunkan kembali seperti pada sikap permulaan namun siku sedikit ditekukan. Lakukan selama 60 detik. 3) Pencatat hasil (a) Gerakan yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna (b) Gerakan yang dicatat adalah jumlah angkatan yang dapat dilakukan dengan sikap sempurna tanpa istirahat selama 60 detik (c) Peserta yang tidak mampu melakukan tes angkat tubuh ini, walaupun telah berusaha diberi nilai 0 ( nol )
Sumber: Kemendiknas, ( 2010:10 ) 1) Pelaksanaan gantung siku Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta. (a) Sikap permulaan Peserta berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan berpengangan pada palang tunggal selebar bahu, pegangan telapak tangan menghadap ke belakang.
Sumber: Kemendiknas, (2010:11 ) (b) Gerakan Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai mencapai siku bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahakan selama mungkin. Lamanya waktu saat bergantung tersebut dicatat sebagai hasil.
Sumber: Kemendiknas, ( 2010:13 ) Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Alat dan fasilitas yang digunakan adalah lantai, rumput yang rata dan bersih, stopwatch, alat tulis, matras 1) Sikap permulaan Peserta berbaring telentang di lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut 900 , kedua tangan diletakan masing-masing di samping telinga. ( lihat gambar 3.7 ) Petugas / peserta lain memegang atau menekan kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.
Sumber: Kemendiknas, (2010:14 ) 2) Gerakan Pada aba-aba “ Ya “ peserta mengambil sikap duduk ( lihat gambar 3.8 ) sehingga kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap permulaan ( lihat gambar 3.9 ). Gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat selama 60 detik.
( Sumber : Kemendiknas, 2010:15 ) Catatan Gerakan tidak dihitung jika kedua tangan tidak berada disamping telinga, kedua siku tidak sampai menyentuh paha dan mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh. 3) Pencatatan hasil (a) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik. (b) Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini diberi nilai 0 ( nol ). Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak atau tenaga eksplosif tungkai. Alat dan fasilitas yang digunakan adalah papan berskala sentimeter, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding yang rata. Jarak antara lantai dengan angka 0 ( nol ) pada skala yaitu 150 cm ( lihat gambar 3.10 ), serbuk kapur, penghapus papan tulis, Alat tulis
( Sumber : Kemendiknas, 2010:17 ) 1) Sikap permulaan Ujung jari dari peserta diolesi dengan serbuk kapur. Peserta berdiri tegak dekat dinding, jari kaki rapat, papan skalla berada disamping kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan berskala sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. ( lihat gambar 3.11 )
Sumber : Kemendiknas ( 2010:18 ) 2) Gerakan Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutu dan kedua lengan diayun ke belakang ( lihat gambar 3.12 ). Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepukan papan dengan ujung jari sehingga menimbulkan bekas. ( lihat gambar 3. 13 ) Lakukan tes ini sebanyak 3 kali tanpa istirahat atau diselingi oleh peserta lain.
Sumber : Kemendiknas ( 2010:19 ) 3) Pencatatan hasil (a) Catat raihan tegak (b) Ketiga raihan loncatan dicatat (c) Raihan loncatan dikurangi raihan tegak (d) Ambil nilai selisih raihan yang tertinggi e) Lari 1000 untuk Putri Dan 1200 untuk Putra Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan paru-jantung ( kardiovaskular ). Alat dan fasilitas yang digunakan adalah lintasan lari 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri, stopwatch, bendera start, peluit, tiang pancang, alat tulis. 1) Sikap permulaan Peserta berdiri dibelakang garis start 2) Gerakan Pada aba-aba “ Siap “ peserta mengambil sikap start berdri, siap untuk lari. Pada aba-aba “ Ya “ peserta berlari menuju garis finis, menempuh jarak 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri ( lihat gambar 3.14 ). Catatan Lari diulang bila ada pelari yang mencuri start dan ada pelari yang tidak melewati garis finish.
Sumber : Kemendiknas, (2010:21 ) 3) Pencatatan hasil (a) Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis. ( Lihat gambar 3.15 ) (b) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri. Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik.
Sumber :
Kemendiknas (2010:21 ) Sumber : Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Kementerian Pendidikan Nasional Tentang Tes Kesegaran Jasmani Indonesia tahun 2010 untuk Usia 16-19 Tahun. |