Penyakit paru paru bisa menular lewat apa saja

“Pneumonia adalah salah satu penyakit yang terbilang mudah untuk menyebar dari satu orang ke orang lain. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara penyebarannya. Hal ini agar dapat menghindari untuk terserang penyakit yang menimbulkan peradangan pada paru-paru ini.”

Halodoc, Jakarta – Pneumonia adalah penyakit yang dapat mengganggu saluran pernapasan dengan gejala batuk yang tidak kunjung sembuh disertai kesulitan untuk bernapas. Jangan sampai penyakit ini dibiarkan dan akhirnya menyebabkan komplikasi seperti abses paru. Untuk menghindarinya, kamu perlu tahu beberapa cara yang dapat menyebabkan pneumonia pada orang lain. Untuk lebih jelasnya, baca ulasan berikut ini!

Cara Penularan Pneumonia yang Perlu Diperhatikan

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun jamur. Infeksi yang terjadi dapat menimbulkan pembengkakan atau peradangan pada jaringan di salah satu atau kedua paru-paru. Ada banyak virus yang dapat menyebabkan terjadinya pneumonia dan dapat dengan mudah menular dari satu orang ke orang lain.

Baca juga: Bagaimana Cara Penularan Pneumonia?

Maka dari itu, setiap orang perlu tahu beberapa cara dari penularan pneumonia agar dapat menghindari penyakit ini. Berikut ini beberapa cara penularannya:

1. Menghirup Penyebab Infeksi

Salah satu cara penularan pneumonia dari satu orang ke orang lain adalah ketika menghirup segala hal yang menjadi penyebab infeksi. Hal ini terjadi ketika seseorang yang mengidap pneumonia batuk atau bersin dan orang lain di sekitarnya menghirup partikel dari virus atau bakteri yang dapat menimbulkan infeksi.

Penularan ini lebih rentan untuk terjadi pada orang-orang yang berhubungan dekat satu sama lain, seperti orangtua dan anak, atau berada di ruang dengan ventilasi yang buruk. Maka dari itu, ada baiknya untuk menghindari interaksi dengan seseorang yang sedang mengalami batuk, terutama yang tidak kunjung sembuh.

Baca juga: Mewabah di Cina, Ini Cara Penularan Pneumonia

2. Menyentuh Permukaan yang Terdapat Penyebab Infeksi

Pneumonia juga dapat terjadi saat seseorang menyentuh permukaan yang telah terinfeksi oleh batuk atau bersin pengidap penyakit ini. Penularan pneumonia ini juga dapat terjadi saat seseorang yang telah terinfeksi batuk ke tangan dan kemudian menjabat orang lain. Setelah itu, orang kedua tersebut menyentuh mulut atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Selain itu, partikel pada makanan juga dapat menyebabkan iritasi yang terjadi pada saluran usus sehingga membuat seseorang mengidap pneumonia. Gangguan ini disebut juga dengan pneumonia aspirasi, serta dapat menyerang seseorang secara tidak sengaja saat menghirup beberapa zat penyebab dari penyakit paru-paru ini.

Meski begitu, pneumonia aspirasi biasanya menyerang seseorang yang sudah mengalami kesulitan menelan, seperti seseorang yang mengidap stroke atau beberapa masalah pada sistem saraf pusat layaknya penyakit Parkinson.

Jika kamu mengalami masalah batuk yang tidak kunjung sembuh, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan fisik. Kamu bisa melakukan pemeriksaan fisik di beberapa rumah sakit yang telah bekerja sama dengan Halodoc. Pemesanan pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan penggunaan smartphone di tangan. Download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengobati Pneumonia

Di sisi lain, pneumonia yang disebabkan oleh jamur juga biasanya berkembang saat seseorang menghirup partikel yang terkandung pada jamur dari lingkungan di sekitarnya. Meski begitu, masalah ini lebih rentan untuk terjadi pada seseorang yang mengalami masalah pada sistem kekebalan atau memiliki masalah kesehatan yang serius.

Itulah beberapa cara penularan pneumonia yang dapat terjadi sehingga perlu dihindari. Pastikan untuk menghindari seseorang yang batuk dalam waktu lama, terlebih di dalam ruangan tertutup. Jika kamu yang sedang batuk, ada baiknya untuk menggunakan masker guna pencegahan penyebaran pneumonia meski belum terdiagnosis.

Penyakit paru paru bisa menular lewat apa saja
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. Is pneumonia contagious?
Healthline. Diakses pada 2021. Can Pneumonia Be Contagious?

Dok, apakah infeksi paru pada balita itu menular? Tetangga saya anaknya usia setahun kemarin priksa karena bb nya susah naik pdhl sdh makan banyak,terus sering sakit entah itu demam batuk pilek ternyata katanya terkena infeksi paru. Sedangkan Anak saya umur 4 bln dan sering main kerumahnya, pegang mainnya. Saya takut anak saya tertular. penyebab dan ciri terkena infeksi paru-paru itu seperti apa ya dok mohon penjelasannya

Lihat Selengkapnya

wanita, 21 Tahun16 Jan 2022, 02:30 WIB

Penyakit paru paru bisa menular lewat apa saja

Dijawab oleh:

dr. M. Dejandra Rasnaya

Selamat malam, Perkenalkan, saya dr. Dejandra Rasnaya. 

Saya mengerti kekhawatiran dan keluhan yang anda rasakan. 

Penyakit paru-paru terutama ditularkan lewat droplet atau percikan cairan saluran nafas yang keluar dari mulut penderita penyakit paru-paru. Droplet ini ukurannya sangat kecil, dan biasanya keluar saat penderita batuk. Saat droplet ini terhirup oleh orang lain, terutama yang daya tahan tubuhnya lemah, maka dapat tertular penyakit yang sama. 

Bagaimana dengan penularan melalui rokok, gelas atau alat makan? Untuk penyakit yang menjangkiti paru-paru, maka bakteri akan berada di paru-paru, oleh sebab itu HANYA droplet atau lendir yang berasal dari paru-paru saja yang akan menularkan penyakit (yaitu akan keluar dengan cara dibatukkan). Maka bila penderita menggunakan gelas atau sendok, dan tidak batuk disekitar alat makan tersebut, maka bakteri tidak akan menyebar ke alat makan tersebut. Berbeda dengan penyakit saluran nafas atas misalnya faringitis, oleh karena lokasi infeksi ada ditenggorokan (dekat dengan permukaan) maka kemungkinan besar alat makan penderita mengandung kuman penyakit.

Terima kasih sudah berkonsultasi di fitur Tanya Dokter. Jangan ragu untuk kembali berkonsultasi jika masih ada keluhan lainnya, ya.

Anda dapat juga berkonsultasi melalui aplikasi Klikdokter kapan pun dan di mana pun dengan men-download aplikasi Klikdokter melalui PlayStore/ Android: https://www.klikdokter.com/download dan untuk App Store https://app.adjust.com/n01yug7 kapan pun dan di mana pun dengan respon cepat melalui fitur Livechat 24 Jam.

Penyakit paru paru bisa menular lewat apa saja
Suka0%
Penyakit paru paru bisa menular lewat apa saja
Sedih0%
Penyakit paru paru bisa menular lewat apa saja
Lucu0%
Penyakit paru paru bisa menular lewat apa saja
Kaget0%
Penyakit paru paru bisa menular lewat apa saja
Marah0%

Penularan TBC umumnya terjadi melalui udara. Ketika penderita TBC aktif memercikkan lendir atau dahak saat batuk atau bersin, bakteri TB akan ikut keluar melalui lendir tersebut dan terbawa ke udara. Selanjutnya, bakteri TB akan masuk ke tubuh orang lain melalui udara yang dihirupnya.

Tuberkulosis atau yang biasa disebut dengan penyakit TB atau TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru. Namun, ada organ tubuh lain yang juga dapat terserang penyakit TBC, yaitu tulang belakang, kelenjar getah bening, kulit, ginjal, dan selaput otak.

Penyakit paru paru bisa menular lewat apa saja

Penyakit TBC tidak menular melalui kontak fisik (seperti berjabat tangan) atau menyentuh peralatan yang telah terkontaminasi bakteri TB. Selain itu, berbagi makanan atau minuman dengan penderita tuberkulosis juga tidak menyebabkan seseorang tertular penyakit ini.

Cara Penularan TBC

Saat batuk atau bersin, penderita TBC dapat menyebarkan kuman yang terdapat dalam dahak ke udara. Dalam sekali batuk, penderita TBC dapat mengeluarkan sekitar 3.000 percikan dahak.

Bakteri TB yang berada di udara bisa bertahan berjam-jam, terutama jika ruangan gelap dan lembab, sebelum akhirnya terhirup oleh orang lain. Umumnya, penularan terjadi dalam ruangan di mana percikan dahak berada dalam waktu yang lama.

Orang-orang yang berisiko tinggi terkena penularan TBC adalah mereka yang sering bertemu atau berdiam di tempat yang sama dengan penderita TBC, seperti keluarga, teman sekantor, atau teman sekelas.

Meski demikian, pada dasarnya penularan TBC tidak semudah yang dibayangkan. Tidak semua orang yang menghirup udara yang mengandung bakteri TB akan langsung menderita TBC.

Pada kebanyakan kasus, bakteri yang terhirup ini akan berdiam di paru-paru tanpa menimbulkan penyakit atau menginfeksi orang lain. Bakteri tetap ada di dalam tubuh sambil menunggu saat yang tepat untuk menginfeksi, yaitu ketika daya tahan tubuh sedang lemah.

Beberapa Fase Infeksi TBC

Ada dua kondisi yang mungkin terjadi ketika seseorang menghirup udara yang mengandung bakteri TB, yaitu TBC laten dan TBC aktif. Berikut ini penjelasannya:

TBC laten

Fase laten terjadi ketika tubuh sudah didiami bakteri TB namun sistem kekebalan tubuh sedang baik, sehingga sel darah putih dapat melawan bakteri.

Dengan demikian, bakteri tidak menyerang dan tubuh tidak terinfeksi TBC. Anda pun tidak mengalami gejala-gejala penyakit TBC dan tidak berpotensi menulari orang lain. Meski begitu, bakteri dapat aktif dan menyerang Anda kembali sewaktu-waktu, terutama saat sistem kekebalan tubuh sedang melemah.

Meskipun dalam kondisi laten, Anda sebaiknya tetap memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan pengobatan tuberkulosis. Apabila seseorang yang sedang berada pada fase TBC laten tidak mendapatkan pengobatan, maka ia berisiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi TB aktif.

Begitu pula jika penderita TB laten memiliki kondisi medis lain, seperti kekurangan gizi (malnutrisi), aktif merokok, diabetes, atau infeksi HIV.

TBC aktif

TBC aktif adalah kondisi ketika seseorang sudah menderita penyakit TBC. Pada tahap ini, bakteri TBC dalam tubuh telah aktif sehingga penderitanya mengalami gejala-gejala penyakit tuberkulosis. Penderita TBC aktif inilah yang bisa menularkan penyakit TBC pada orang lain.

Oleh karena itu, penderita TBC aktif disarankan untuk mengenakan masker, menutup mulut ketika batuk atau bersin, dan tidak meludah sembarangan.

Penderita TBC aktif juga perlu mendapatkan pengobatan TBC. Pengobatan ini perlu dilakukan secara rutin selama minimal 6 bulan. Pengobatan yang tidak selesai atau berhenti di tengah jalan dapat mengakibatkan kekebalan bakteri terhadap obat TB, atau disebut juga TB MDR.

Cara Mencegah TBC

TBC dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya:

  • Melakukan pemeriksaan TB, terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar kuman TB
  • Mengikuti prosedur pengobatan sebelum TB menjadi aktif, jika sudah terdiagnosa menderita TB fase laten
  • Memperbaiki sirkulasi udara di rumah untuk mencegah bakteri berdiam dalam ruangan
  • Mendapatkan imunisasi BCG, terutama bagi anak-anak dan orang yang berisiko tinggi tertular TBC

Meskipun penularan TBC nyatanya tidak semudah yang dikira, Anda tetap disarankan untuk waspada. Bakteri TB yang ada di udara siap menyerang kapan saja.

Konsumsilah makanan bergizi dan beristirahatlah yang cukup agar kekebalan tubuh tetap optimal. Dengan demikian, TBC dan penyakit lainnya tidak akan mudah menyerang.

Bila mengalami beberapa gejala TBC, seperti batuk lebih dari tiga minggu, batuk berdarah, demam, keringat dingin di malam hari, dan berat badan turun drastis, terlebih jika terdapat orang serumah atau sekantor yang memiliki gejala serupa, segeralah periksakan diri ke dokter.