Pengujian teknis terhadap prototype produk akan dapat memberikan informasi tentang

Pengujian teknis terhadap prototype produk akan dapat memberikan informasi tentang

LancangKuning.com - Pengujian pada produk baru memiliki tujuan agar dapat memberikan suatu penilaian yang terperinci tentang suatu peluang sukses pada produk baru, melakukan identifikasi pada banyak penyesuaian akhir yang tentunya produk perlukan, serta menetapkan elemen – elemen bersifat penting pada suatu program pemasaran yang nantinya akan terpakai agar dapat mengenalkan produk kepada pasar. Terdapat 4 kegiatan pada saat melakukan pengujian produk baru, yaitu:

Yaitu proses pembuatan purwarupa yang berupa perkiraan pada produk akhir. Melakukan uji coba terhadap kinerja produk purwarupa bisa membuahkan beberapa informasi yang penting bersangkutan dengan usia pajang produk, tingkat terhadap keusangan produk, permasalahan yang dapat ditimbulkan dari pemakaian yang tidak benar, kemungkinan terjadinya kerusakan yang memerlukan penggantian, serta waktu pemeliharaan yang tepat.

Setiap informasi tersebut bisa memberikan dampak biaya pada pemasaran produk. Seperti perkiraan untuk usia pajang suatu produk bisa saja berdampak pada frekuensi serta biaya untuk pengiriman. Dan juga kemungkinan terjadinya masalah dalam penggunaan yang signifikan bisa menimbulkan adanya tambahan pada informasi labeling, periklanan, dan sebagainya.

Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

Kegiatan ini dilakukan agar dapat menetapkan berbagai elemen yang perlu dirancang pada rencana pemasaran dan juga untuk menghasilkan perkiraan penjualan awal pada produk. Biasanya ada dua cara utama yang perlu dilakukan dalam melakukan pengujian dengan tipe ini, hal pertama yaitu meminta pelanggan agar dapat menggunakan suatu produk dengan jangka waktu yang telah ditentukan, lalu mereka akan diminta agar dapat menjawab pertanyaan – pertanyaan tentang preferensi dan juga kepuasan mereka. Kedua, melakukan "blind test" agar pelanggan bisa memberikan perbandingan terhadap produk – produk alternatif tanpa perlu tahu nama merek atau produsennya.

Merupakan suatu prosedur riset terhadap pemasaran yang dibuat agar dapat memberi suatu gambaran murah dan juga cepat tentang pangsa pasar yang dapat diharapkan pada produk baru. Model - model yang bisa digunakan antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, dan LITMUS.

Yaitu kegiatan dimana perusahaan melakukan penawaran terhadap suatu produk yang akan dijual pada wilayah pasar dalam jangkauan terbatas yang sebisa mungkin bisa mewakili hampir seluruh pasar dimana produk itu akan dijual. Berdasarkan prinsip, terdapat suatu perbedaan pada pengujian pasar terhadap produk konsumen dengan produk bisnis.

Pada pengujian produk konsumen, dilakukan estimasi terhadap 4 variabel, yaitu product trial atau percobaan produk, pengulangan pembelian pertama atau first repeat, adopsi produk, serta frekuensi pembelian. Pastinya perusahaan ingin variabel – variabel tersebut menampilkan tingkat yang tinggi. Metode pokok dalam melakukan pengujian pasar pada produk konsumen, yaitu:

Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Universitas Flores

Pada metode ini, konsumen yang awalnya melakukan percobaan terhadap suatu produk dengan gratis akan ditawarkan lagi dengan produk tersebut atau dengan produk pesaing, dengan memberikan harga yang jauh lebih murah. Lalu akan diperhatikan berapa banyak konsumen yang akan memilih produk yang dimiliki perusahaan dan juga tingkat kepuasan yang mereka rasakan. Dengan metode ini dapat mencakup usaha dalam melakukan presentasi kepada konsumen dan juga konsep – konsep iklan dengan bentuk kasar agar dapat melakukan analisa pada dampak terhadap proses membeli ulang.

Melakukan metode ini akan memerlukan 30 hingga 40 pembeli yang telah terkualifikasi dari pusat pertokoan atau pada tempat lainnya. Perusahaan menanyakan beberapa hal pada mereka, bersangkutan tentang awareness serta preferensi yang mereka miliki kepada merek - merek dengan jenis produk tertentu. Mereka mungkin saja akan diundang untuk bisa melihat iklan singkat, dan juga di dalamnya hal yang telah terkenal maupun yang masih baru.

Setelah penayangan iklan itu, diberikan iklan produk baru. Lalu konsumen diberikan uang dan diminta agar dapat mendatangi suatu toko khusus yang mana mereka dapat menggunakan uang yang telah mereka terima tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Perusahaan akan menganalisa jumlah yang telah membeli merek baru dan juga merek pesaing. Lalu data ini dapat memberikan suatu gambaran bersangkutan dengan efektivitas iklan perusahaan terhadap iklan pesaing. Kemudian konsumen akan diminta untuk memberikan alasan mereka mengapa membeli ataupun mengapa tidak membeli. Setelah beberapa minggu, mereka akan melakukan wawancara lagi dengan telepon untuk menentukan kesan mereka terhadap produk tersebut, dan ditawari kesempatan untuk dapat membeli lagi produk tersebut.

Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

Dengan melakukan metode ini memungkinkan perusahaan dalam melakukan pengujian terhadap faktor pada toko serta iklan yang terbatas terhadap perilaku konsumen tanpa harus mengikutsertakan konsumen tersebut secara langsung.

Sampel konsumen diwawancarai agar dapat menganalisa kesan mereka kepada produk. Perusahaan tak perlu memberi potongan penjualan, atau membeli jaringan distribusi. Namun dengan melakukan metode ini tidak bisa menghasilkan informasi dalam cara membujuk distributor supaya mereka mau menjual produk perusahaan.

Pengujian pasar merupakan cara utama untuk melakukan uji coba pada produk baru dengan keadaan yang persis dengan yang akan dihadapi saat meluncurkan produk bersangkutan. Perusahaan pada umumnya akan melakukan kerja sama dengan perusahaan riset untuk dapat menentukan kota lokasi wiraniaga nantinya akan mencoba mengajak distributor.

Perusahaan melaksanakan promosi beserta periklanan yang sama terhadap yang akan dilakukan pada saat pemasaran dalam lingkup nasional. Biaya yang akan diperlukan tergantung terhadap jumlah kota, waktu pengujian, dan juga banyak data yang diinginkan.(Athallah)

Tujuan menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa adalah untuk menetapkan elemen baru prototipe untuk mengembangkan produk tsb menjadi lebih baik, mengetahui pangsa pasar yang diharapkan dari produk prototipe tsb, dll.

Pembahasan

Umumnya ada 4 kegiatan  pengujian produk:

Pengujian teknis (technical testing) membuat prototipe yang merupakan approximation produk akhir

Pengujian preferensi dan kepuasan (preference and satisfaction testing) untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran

Pengujian pasar simulasi (simulated test markets atau laboratory test markets),  untuk memberikan gambaran yang praktis tentang pangsa pasar yang diharapkan dari produk prototipe tsb. Pengujian pasar (test markets), dengan cara perusahaan tsb menawarkan suatu produk untuk dijual di wilayah pasar terbatas

A.LANGKAH-LANGKAH METODE PENGUJIAN PROTOTIPE BARANG/JASA

Pengujian prototipe mengumpulkan respon langsung terhadap deskripsi prototipe produk dari pelanggan potensial di dalam target pasar. Pengujian prototipe berbeda dengan seleksi prototipe dalam hal pengumpulan data secara langsung dari pelanggan dan lebih sedikit mengandalkan penilaian yang dibuat oleh tim pengembang. Pengujian prototipe dapat meyakinkan bahwa kebutuhan pelanggan telah dipenuhi oleh prototipe produk.

Metode pengujian prototipe produk yang direkomendasikan ada 7,yaitu:

  1. Mendefinisikan Maksud dari Pengujian Prototipe

Anggota tim secara eksplit menuliskan pertanyaan yang ingin dijawab melalui pengujian. Pada dasarnya merupakan eksperimen yang artinya adalah penting untuk merancang eksperrimen yang efektif

Asumsi yang mendasari mencerminkan target pasar dari sebuah produk. Karena kalau populasi survei menujukan sikap antusias/tidak antusias terhadap produk terhadap target, karena itu tim harus memilih populasisurvei yang mencerminkan target pasar yang sebenarnya.

Format survei yang biasa digunakan dalam pengujian prototipe dapat berupa interaksi langsung(face to face interaction),telepon,lewat surat yang dikirimkan melalui jasa pos,surat elektronik dan maupun internet.

  • Mengkomunikasikan Prototipe

Pilihan format survei sangat berkaitan dengan bagaimana prototipe akan dikomsumsikan.

Berupa paragraf singkat/butir-butir  yang berisi ringkasan produk

Merupakan garis-garis gambar yang menunjukan produk dari garis pandang

  • Foto dan gambar
  • Storyboard
  • Video
  • Simulasi
  • Multimedia interaktif
  • Model fisik
  • Mengukur Prototipe Pelanggan

Sebagian survei pengujian prototipe dimulai dengan mengkomsumsikan prototpe produk dan kemudian mengukur respon pelanggan. Respon pelanggan biasanya diukur dengan meminta pelanggan untuk memilih salah satu dari 2/lebih prototipe alternatif,atau dapat melalui pertanyaan sebagai berikut:

  1. Pasti membeli
  2. Kemungkinan akan membeli
  3. Ragu-ragu antara mungkin dan tidak membeli
  4. Mungkin tidak membeli
  5. Pasti akan membeli
  • Menginterprestasikan Hasil

Jika tim tertarik untuk membandingkan dua atau lebih prototipe,interprestasi hasilnya dapat dilakukan secara langsung

  • Merefleksikan Hasil dan Proses

Manfaat utama dari pengujian prototipe adalah memperoleh umpan balik dari pelanggan potensial. Pandangan kualitatif yang dilakukan melalui suatu diskusi terbuka dengan responden tentang prototipe-prototipe yang diusulkan mungkin merupakan hasil yang paling penting dari pengujian prototipe,terutama pada awal pengembangan.

RANGKUMAN

Pengujian prototipe dapat meyakinkan bahwa kebutuhan pelanggan telah dipenuhi oleh prototipe produk. Pengujian prototipe juga dapat menilai potensi penjualan produk dan pengumpulan informasi dari pelanggan untuk perbaikan prototipe produk.

TAMBAHAN :

  1. LANGKAH – LANGKAH METODE PENGUJIAN PROTOTIPE BARANG/JASA

Pengujian prototipe mengumpulkan respon langsung terhadap deskripsi prototipe produk dari pelanggan potensial di dalam target pasar. Pengujian prototipe berbeda dengan seleksi prototipe dalam hal pengumpulan data secara langsung dari pelanggan dan lebih sedikit mengandalkan penilaian yang dibuat oleh tim pengembang. Pengujian prototipe dapat meyakinkan bahwa kebutuhan pelanggan telah dipenuhi oleh prototipe produk.

            Selain itu, pengujian juga dapat menilai potensi penjualan produk dan pengumpulan informasi dari pelanggan untuk perbaikan prototipe produk. Pengujian prototipe dianggap sesuai untuk beberapa kondisi pada proses pengembangan, jika dilakukan saat mengidentifikasi peluang produk yang sebenarnya, ketika memilih dua atau lebih prototipe produk yang akan diproses lebih lanjut, saat menilai potensi penjualan prototipe produk, dan saat memutuskan apakah pengembangan produk akan dilanjutkan dan akan dikomersialkan. Metode pengujian prototipe produk yang direkomendasikan terdiri dari 7 langkah sebagai berikut.

  1. Mendefinisikan Maksud dari Pengujian Prototipe

Tahap pertama pada pengujian prototipe, anggota tim secara eksplisit menuliskan pertanyaan – pertanyaan yang ingin dijawab melalui pengujian ini. Pengujian prototipe pada dasarnya merupakan sebuah eksperimen. Mengetahui maksud eksperimen adalah penting untuk merancang metode eksperimen yang efektif.

Asumsi yang mendasari pengujian prototipe adalah populasi pelanggan potensial yang di survei mencerminkan target pasar dari sebuah produk. Jika populasi survei ,menunjukkan sikap antusias maupun kurang antusias terhadap produk dibandingkan target akhir dari produk, maka kesimpulan dari pengujian prototipe akan menjadi bias. Karena itu, tim harus memilih populasi survei yang mencerminkan target pasar yang sebenarnya.

Format survei yang biasa digunakan dalam pengujian prototipe dapat berupa interaksi langsung (face to face interaction), telepon, lewat surat yang dikirimkan jasa pos, surat elektronik (email) maupun internet.

  • Mengkomunikasikan Prototipe

Pilihan format survei sangat berkaitan dengan bagaimana prototipe akan dikomunikasikan. Prototipe dapat dikomunikasikan dalam bentuk uraian verbal,sketsa, foto dan gambar, storyboard, video, simulasi, multimedia interaktif, model fisik maupun prototipe yang dioperasikan.

  1. Uraian verbal. Uraian verbal umumnya berupa paragraf singkat atau kumpulan butir – butir yang berisi ringkasan konsep produk. Uraian ini dapat dibaca sendiri oleh responden atau dibacakan oleh petugas yang melaksanakan survei.
  2. Sketsa merupakan garis – garis gambar yang menunjukkan produk dari berbagai sudut pandang, yang berisi catatan penting.
  3. Foto dan gambat (rendering) ketika terdapat model nyata untuk konsep produk.
  4. Storyboard. Serangkaian gambar yang mengkomunikasikan urutan sementara dalam penggunaan produk.
  5. Video. Gambar – gambar video lebih dinamis daripada storyboard, sehingga bentuk produk bisa dikomunikasikan dengan lebih jelas, begitupun dengan cara penggunaaannya.
  6. Simulasi. Umumnya diimpelementasikan sebagai software yang menirukan fungsi atau gambaran interaktif dari produk.
  7. Multimedia interaktif merupakan perpaduan antara visual video dan kemampuan simulasi.
  8. Model fisik (look like model) biasanya dibuat dari busa, polimer, dan diwarnai menyerupai produk aslinya.

Prototipe ang dapat dioperasikan akan beresiko dianggap sama dengan produk akhir.

  • Mengukur Prototipe Pelanggan

Sebagian survei pengujian prototipe dimulai dengan mengkomunikasikan prototipe produk dan kemudian mengukur respoons pelanggan. Ketika pengujian prototipe dilakukan pada awal fase pengembangan protipe, respons pelanggan biasanya diukur dengan meminta pelanggan untuk memilih salah satu dari dua atau lebih prototipe alternatif, atau dapat melalui pertanyaaan dengan menggunakan kata alternatif berikut ini.

  1. Pasti membeli
  2. Kemungkinan akan membeli
  3. Ragu ragu antara mungkin dan tidak membeli
  4. Mungkin tidak membeli
  5. Pasti tidak membeli
  6. Menginterprestasikan Hasil

Jika tim tertarik untuk membandingkan dua atau lebih prototipe, interprestasi hasilnya dapat dilakukan secara langsung. Apabila salah satu prototipe mendominasi yang lain, dan tim percaya bahwa responden mengerti kunci perbedaan di antara prototipe – prototipe tersebut, maka tim dapat dengan mudah memilih prototipe yang diinginkan. Jika hasilnya tidak terbatas, maka tim bisa memutuskan untuk memilih prototipe berdasarkan biaya atau pertimbangan lain.

  • Merefleksikan Hasil dan Proses

Manfaat utama dari pengujian prototipe adalah memperoleh umpan balik dari pelanggan potensial. Pandangan kualitatif yang dilakukan melalui suatu diskusi terbuka dengan responden tentang prototipe – prototipe yang diusulkan mungkin merupakan hasil yang paling penting dari pengujian prototipe, terutama pada awal proses pengembanga. Tim harus merefleksikan hasli diskusi ini sama baiknya dengan hasil prediksi yang bersifat numerik.