This Paper A short summary of this paper 32 Full PDFs related to this paper
PERANCANGAN BASIS DATA MODUL PERKULIAHAN KE-1
Perancangan Basis data adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Basis data sangat diperlukan sebagai fundamental dari materi pembelajaran ini, tetapi jangan kuatir mahasiswa didik, kami akan mengulas materi ini agar dapat dapat dimengerti peserta didik dan peserta yang ingin memperdalam materi dari perancangan basis data. Definisi Basis data (Review) Beberapa definisi basis data (database) adalah sbb:
Gambar 1.Model Arsip& Basis Data Tujuan Utama Pengolahan Basis Data Tujuan awal dan utama dalam pengolahan data pada sebuah basis data adalah agar dapat menentukan kembali data (data yang dicari) dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan data untuk pengolahan data juga memiliki tujuan-tujuan tertentu. Secara lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut :
RDMS Relational Database Management System (RDBMS) adalah sebuah sistem yang secara otomatis menyatukan semua DBMS yang saling berhubungan. RDBMS biasanya menggunakan 4th Generation Languange (4GL) dan sangat fleksibel sehingga data dapat dimodifikasi dengan mudah, demikian pula dengan struktur databasenya. Gambar 2. RDMS Vendor & Product Definisi, Tujuan & Alasan Perancangan Basis data Perancangan Basisdata/database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Tujuan Perancangan Database : • untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya. • Memudahkan pengertian struktur informasi. • Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space) Alasan Perancangan Basis data :
Komponen & Siklus Sistem Informasi Sistem informasi suatu organisasi berbasiskan komputer terdiri atas :
Gambar3. Siklus Fase Proses Perancangan Database 6 Fase proses perancangan database : 1. Pengumpulan data dan analisis 2. Perancangan database secara konseptual 3. Pemilihan DBMS 4. Perancangan database secara logika (data model mapping) 5. Perancangan database secara fisik 6. Implementasi Sistem database. Catatan: ( fase di atas tidak harus diproses berurutan. Pada beberapa hal, rancangan tsb dapat dimodifikasi dari yang pertama dan sementara itu mengerjakan fase yang terakhir (feedback loop antara fase) dan feedback loop dalam fase sering terjadi selama proses perancangan). Gambar 4.Model Process Fase 1 : Proses identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, pertama-tama harus mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta aplikasi-aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para pemakai dan aplikasi-aplikasi inilah yang kemudian dikumpulkan dan dianalisa. Aktifitas-aktifitas yang dilakukan dalam fase ini:
Fase 2 : Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan conceptual schema untuk database yang tergantung pada sebuah DBMS/RDMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data model seperti ER/EER model selama fase ini. Dalam conceptual schema, kita harus merinci aplikasi-aplikasi database yang diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin. PADA FASE-2 INI DILAKUKAN DUA AKTIFITAS:
menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang merupakan hasil dari fase 1, dan menghasilkan sebuah conceptual database schema pada DBMS independent model data tingkat tinggi seperti EER (enhanced entity relationship) model. 2. Perancangan transaksi : Menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini. PENDEKATAN PERANCANGAN SKEMA:
2. Perancangan skema integrasi
STRATEGI-STRATEGI PADA PERANCANGAN SKEMA:
Perancangan & Jenis-jenis Transaksi Transaksi merupakan representasi dari aktifitas-aktifitas terhadap database. Perancangan transaksi harus disesuaikan dengan kebutuhan para pemakai dan area aplikasi. Kegiatan-kegiatan dalam perancangan transaksi pada tingkat konseptual meliputi:
Transaksi yang mencari data untuk menampilkan laporan pada layer 2. Update transaksi Transaksi untuk menambahkan, menghapus dan memodifikasi record-record di dalam database 3. Mixed transaksi Transaksi untuk mencari data sekaligus untuk update data. Fase 3 : Pemilihan database ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: 1. Struktur data Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan. 2. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar. 3. Tersedianya layanan penjual Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa masalah sistem. 4. Teknik Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis -jenis DBMS (relational, network, hierarchical, dll), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung DBMS, pemakai, dll. Fase 4 : Perancangan database secara logika (pemetaan model data) Fase selanjutnya dari perancangan database adalah membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3. 1. Pemetaan system-independent : Pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tsb. 2. Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik : mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih. Fase 5 : Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi. Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Tujuan Pemanfaatan perancangan database secara fisik : 1. Response time Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan Untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi. 2. Space Utility Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-Struktur jalur akses. 3. Transaction throughput : Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal, digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentuan awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file database. Fase 6 : Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap,kita dapat melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL(Data Definition language) dan SDL(storage definition language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema database dan file-file database (yang kosong) kemudian database tsb dimuat (disatukan) dengan datanya. Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke database yang baru. Transaksi-transaksi database sekarang harus dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi.
Administrasi Basis Data KONVERSI & LOADING DATA
SIKLUS KEHIDUPAN APLIKASI BASIS DATA Gambar5. Siklus Kehidupan Aplikasi Basis Data PUSTAKA |