Pada jangka sorong dengan ketelitian 0 0,5 mm skala verniernya terbagi dalam berapa ruas

Rumus.co.id – Pertemuan sebelumnya kita sudah membahas mengenai dioda dan transformator. Pertemuan kali ini kita akan membahas pembahasan yang menarik yaitu makalah materi jangka sorong mulai dari pengertian, ketelitian, cara menghitung, cara membaca, bagian – bagian, fungsi, manfaat, dan cara menggunakannya. simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Jangka Sorong

Jangka Sorong Adalah alat ukur yang di gunakan untuk mengukur panjang dan ketebalan suatu benda dengan tingkat ketelitian hingga 0,1 mm.

Alat ini banyak di gunakan karena memiliki tingkat keterlitian seperatus millimeter. Dengan tingkat ketelitiannya jangka sorong rekomendasi pertama untuk mengukur kedalam atau ketinggian lubang kecil. Tetapi alat ini hanya orang-orang tertentu saja yang menggunakan misalnya tukang bangunan, pengrajin professional, dan arsitek.

Serta Alat ini juga dipakai sangat luas karena memiliki presisi yang cukup tinggi dan tingkat akurasi baik, mudah untuk dibawa dan digunakan, dan untuk perawatan tidak ada yang khusus. Karena ke-4 alasan diataslah oleh karenannya alat ini lebih disukai arsitek atau insinyur dibandingkan alat ukur yang lain.

Pada jangka sorong dengan ketelitian 0 0,5 mm skala verniernya terbagi dalam berapa ruas

Fungsi Jangka Sorong

Berikut ini adalah beberapa fungsi alat ini (vernier caloper) antara lain:

  • Mengukur diameter luar
  • Untuk mengukur diameter dalam
  • Mengukur kedalaman atau ketinggian
  • Untuk mengukur ketebalan suatu benda yang kecil atau tipis seperti plat, seng, dll

Jenis Jangka Sorong

Pada umumnya jenis alat ini ada dua jenis yaitu tipe analog atau manual dan digital. Berikut ini kita akan membahas mengenai keduanya :

1. Jangka Sorong Analog atau Manual

Tipe analog atau manual ini adalah alat hitung dengan cara menghitungnya manual. Pada waktu sekolah dan pelajaran fisika yang di tunjukkan adalah tipe yang manual. Alat ini memiliki perhitungan sendiri untuk menghasilkan angka yang valid.

2. Jangka sorong Digital

Jangka sorong digital adalah jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki perhotungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul angka yang valid.

Bagian Bagian Jangka Sorong

Gambar di bawah ini adalah bagian-bagiannya :

Pada jangka sorong dengan ketelitian 0 0,5 mm skala verniernya terbagi dalam berapa ruas

Alat ini memiliki bagian bagian penting serta mempunyai fungsi masing masing, untuk lebih jelas lihatlah daftar tabel dibawah ini :

BAGIAN JANGKA SORONG DAN FUNGSINYA
Nama Bagian Fungsi
Rahang Dalam Mengukur bagian luar benda
Rahang Luar Mengukur bagian dalam benda
Skala Utama (cm) Memberikan nilai pengukuran dalam satuan cm
Skala Nonius Memberikan nilai pengukuran fraksi dalam satuan mm
Skala (inci) Memberikan nilai pengukuran dalam satuan inci
Tombol Kunci Menahan bagian jangka sorong saat pengukuran berlangsung

Cara Menghitung Jangka Sorong

Berikut ini adalah cara menghitung dengan tingkat ketelitian yang berbeda:

1. Cara Menghitung Dengan Ketelitian 0,02 mm

Diketahui 49 skala utama = 50 skala nonius.

Maka besarnya 1 skala nonius = 1/50 x 49 skala utama = 0,98 skala utama.

Maka ketelitian jangka sorong tersebut adalah 1/50 = 0,02 mm.

2. Cara Menghitung Dengan Ketelitian 0,05 mm

Diketahui 39 skala utama = 20 skala nonius.

Maka besarnya 1 skala nonius = 1/20 x 39 skala utama = 1,95 skala utama.

Jadi ketelitian jangka sorong tersebut adalah 2 – 1,95 = 0,05 mm.

Atau juga bisa dinyatakan 1 bagian skala utama dibagi sebanyak jumlah skala nonius, yakni 1/20 = 0,05 mm.

3. Cara Menghitung Dengan Ketelitian 0,1 mm

Diketahui 9 skala utama = 10 skala nonius. Maka besar 1 skala nonius adalah 1/10 x 9 skala utama = 0,9 skala utama.

Jadi ketelitian jangka sorong tersebut adalah 1 – 0,9 = 0,1 mm.

Cara Menggunakan Jangka Sorong

Pada jangka sorong dengan ketelitian 0 0,5 mm skala verniernya terbagi dalam berapa ruas
cara membaca

Perhatikan gambar di atas, berikut ini adalah langkah-langkah cara membacanya :

  • Geser hingga rapat dan pastikan nilai pengukuran berada tepat di angka nol
  • Siapkan benda yang akan diukur
  • Geser sehingga cocok dengan benda yang hendak diukur
  • Pastikan benda terjepit dengan rapat
  • Pastikan posisi alat lurus pada saat pengukuran vertical maupun horizontal
  • Perhatikan yang ditunjuk oleh garis angka 0 pada skala vernier (Nonius)
  • Perhatikan garis angka lainnya pada skala vernier yang menunjukkan posisi terlurus terhadap nilai pada skala utama.
  • Bila posisi paling lurus berada pada angka nol dari garis skala vernier, maka artinya hasil pengukuran adalah nilai bulat.
  • Jika tidak menjukkan 0 maka perhatikan yang mendekati, memperhatikan angka lain yang paling lurus dengan garis skala utama. Hasil tersebut merupakan nilai desimal dari hasil pengukuran utama.

Baca Juga : Katrol

Demikian penjelasan materinya, Semoga artikel ini bisa menambah wawasan serta informasi anda. Semoga artikel ini bisa membantu dan banyak membawa manfaat bagi anda semua yang membacanya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, kunjungi terus Rumus.co.id banyak artikel menarik disana.

Pada jangka sorong dengan ketelitian 0 0,5 mm skala verniernya terbagi dalam berapa ruas

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Jakarta -

Jangka sorong merupakan alat ukur dengan tingkat ketepatan dan ketelitian yang sangat baik (akurat). Penggunaan jangka sorong digunakan apabila sebuah benda, tidak dapat diukur menggunakan penggaris.

Fungsi jangka sorong sebagai alat ukur suatu benda diantaranya adalah untuk mengukur diameter luar dan dalam benda, mengukur panjang benda berukuran kecil dan mengukur kedalaman benda.

Dikutip dari modul Fisika kelas X Besaran dan Pengukuran oleh Saroji, tingkat ketelitian jangka sorong atau skala terkecil disebut dengan skala nonius. Tingkat ketelitian pada jangka sorong, selalu mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Mulai dari 0,5 mm, 0,1 mm, 005 mm, hingga sekarang yang banyak digunakan mencapai 0,02 mm.

  1. Rahang Dalam (rahang geser dan rahang tetap): berfungsi untuk mengukur ketebalan atau diameter luar suatu benda.
  2. Rahang Luar (rahang geser dan rahang tetap): berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda.
  3. Depth probe (pengukur kedalaman): berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda.
  4. Skala utama: berfungsi untuk menyatakan hasil pengukuran utama dalam bentuk satuan, seperti centimeter (cm) dan inchi.
  5. Skala nonius: berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi dalam bentuk satuan milimeter (mm) dan inchi.
  6. Pengunci: berfungsi untuk mengunci dengan cara menahan bagian-bagian yang bergerak pada saat proses pengukuran.

Cara Menggunakan Jangka Sorong

Untuk menggunakan jangka sorong, kita hanya perlu untuk menggeser bagian rahang geser sesuai dengan jarak benda yang ingin diukur. Setelah mendapatkan ukuran dari bendanya, lakukanlah penguncian pada pengunci dengan cara diputar. Kemudian lihat dan perhatikanlah skala yang didapat.

Jangka sorong memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius:

Skala utama adalah skala yang tertera pada rahang tetap, dibaca mulai dari angka 0 pada rahang tetap sampai skala atau angka didepan skala 0 pada skala nonius (rahang geser).

Skala nonius adalah skala yang terbaca pada rahang geser. Carilah skala nonius yang berimpit (segaris lurus) dengan skala utama, kemudian dikalikan dengan skala terkecil (nonius) jangka sorong.

Cara Membaca dan Menghitung Jangka Sorong

Berikut adalah contoh membaca dan menghitung pengukuran jangka sorong yang bersumber dari modul Fisika kelas X Besaran dan Pengukuran oleh Saroji.

Untuk menentukan nilai skala terkecil (NST) dapat ditentukan menggunakan rumus:

NST = nilai skala terkecil dari skala utama : jumlah skala nonius

Misal, pada sebuah jangka sorong jarak skala 4 dan 5 adalah 1 cm, dan antara skala 4 dan 5 terdapat 10 garis skala.

Maka nilai skala terkecil skala utamanya:

1 cm : 10 = 0,1 cm
Skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.

Selanjutnya, perhatikan skala nonius. Pada skala nonius terdapat 50 garis skala.

Maka NST jangka sorong tersebut adalah: NST = 0,1 cm : 50 = 0,002 cm

= 0,02 mm

Contoh soal cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong dalam centimeter (cm).

Simak dan perhatikan contoh gambar dan penjelasan di bawah ini ya!

Contoh 1

Pada jangka sorong dengan ketelitian 0 0,5 mm skala verniernya terbagi dalam berapa ruas
Contoh soal jangka sorong Foto: modul Fisika kelas X Besaran dan Pengukuran oleh Saroji

Jangka sorong dengan NST 0,1 mm

Diketahui skala utamanya adalah 2,3 mm dan skala nonius = (2 x 0,01 cm) = 0,02 cm

Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
2,3 cm + 0,02 cm = 2,32 cm

Jadi, hasil pengukurannya adalah 2,32 cm


Contoh 2

Pada jangka sorong dengan ketelitian 0 0,5 mm skala verniernya terbagi dalam berapa ruas
Contoh soal jangka sorong Foto: dok. modul Fisika kelas X Besaran dan Pengukuran oleh Saroji

Jangka sorong dengan NST 0,05 mm
Diketahui skala utama = 0,5 cm dan skala nonius = (10 x 0,005 cm) =0,05 cm

Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
0,5 cm + 0,05 cm = 0,55 cm

Jadi, hasil pengukurannya adalah 0,55 cm

Demikian penjelasan mengenai membaca dan cara menghitung jangka sorong. Mudah bukan detikers? Selamat belajar!

Simak Video "Peraih Nobel Fisika Syukuro Manabe Kritik Pola Pendidikan di Jepang"



(pal/pal)