Mengapa dalam menyampaikan pendapat dalam teks eksposisi harus didukung dengan alasan yang logis

Mengapa dalam menyampaikan pendapat dalam teks eksposisi harus didukung dengan alasan yang logis

Mengapa dalam menyampaikan pendapat dalam teks eksposisi harus didukung dengan alasan yang logis
Lihat Foto

DOK. TANOTO FOUNDATION

Siswa SMPN 21 Batang Hari, Jambi. sedang melakukan pembelajaran menggunakan Graphic organizer (GO) yang dikembangkan Metty Hartina, guru bahasa Indonesia untuk melatih siswa terampil dalam mengidentifikasi informasi teks eksposisi.

KOMPAS.com - Teks eksposisi merupakan paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), eksposisi adalah uraian (paparan) yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan, seperti suatu karangan.

Tujuan dalam teksi eksposisi sebagai sarana memberikan informasi-informasi tertentu supaya dapat menjadi jelas untuk menambah wawasan informasi untuk pada pembaca.

Tujuan ditulisnya teks eksposisi adalah untuk memberikan informasi, supaya menjadi jelas demi bertambahnya wawasan informasi bagi pembaca teks tersebut.

Baca juga: Bahasa Indonesia: Sejarah Penyempurnaan Ejaan

Ciri-ciri teks eksposisi

Dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018) karya Taufiqur Rahman, ada beberapa ciri dalam teks eksposisi, yakni:

  1. Harus menjelaskan segala informasi atau pengetahuan.
  2. Masti menggunakan gaya informasi yang persuasif atau mengajak.
  3. Harus memberikan penyampaian secara lugas dan mengeluarkan bahasa yang baku.
  4. Tidak melakukan pemihakan yang artinya tidak untuk memaksanakan kehendak penulis terhadap pembaca.
  5. Mesti menyajikan sebuah fakta yang digunakan sebagai alat kontritasi dan alat kontribusi.

Dalam teks eksposisi harus menggunakan kaidah kebahasaan yang sesuai, yakni:

Menggunakan pronomina

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda. Contohnya, seperti saya, aku, kita, dan kami.

Pronomina digunakan dalam bagian pernyataan pendapat atau tesis dan penegasan ulang pendapat.

Menggunakan Nomina

Nomina adalah kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak. Contohnya, komunitas, rakyat, atau negara.

Baca juga: Bahasa Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya

Menggunakan verba

Verba adalah kata kerja yang menggambarkan proses atau perbuatan. Contohnya, dituntut, dibentuk (verbal pasif), mendorong, menetapkan (verbal aktif).

Halo, Sobat Zenius! Pada artikel ini, kita akan membahas materi Bahasa Indonesia kelas 10 mengenai paragraf argumentatif. Elo pasti sudah familiar ya dengan materi yang satu ini jika elo sering menyampaikan suatu gagasan atau argumentasi. 

Nah, untuk penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian, ciri-ciri, struktur, jenis, dan contoh paragraf argumentatif, elo bisa baca artikel ini sampai habis ya. Yuk, belajar bareng!

Mengapa dalam menyampaikan pendapat dalam teks eksposisi harus didukung dengan alasan yang logis
Pengertian paragraf argumentatif (Arsip Zenius)

Seperti yang gue jelaskan sebelumnya, paragraf argumentatif atau yang juga bisa disebut paragraf argumentasi adalah salah satu materi yang dibahas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10. 

Nah, sebelum gue memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai ciri-ciri, struktur, dan contoh teks argumentatif, ada baiknya elo memahami dulu apa itu paragraf argumentasi. 

Kata argumentasi atau argumentatif berasal dari kata dasar argumen yang berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki makna sebuah alasan atau sebuah sanggahan yang digunakan untuk menolak atau mengkritik suatu pendapat pendirian, gagasan atau ide dari orang lain dengan alasan yang masuk akal atau rasional. 

Paragraf argumentatif dapat diartikan sebagai sebuah bentuk tulisan atau paragraf yang di dalamnya terdapat sebuah alasan, penjelasan, pro dan kontra, serta pembuktian yang disertai dengan fakta aktual, valid dan nyata yang disertai dengan alasan-alasan yang objektif serta logis sehingga memberikan sebuah kepercayaan terhadap pembaca. 

Nah, tujuan dari dibuatnya paragraf argumentatif adalah untuk menyakinkan si pembaca agar merasa simpati dan terpengaruh dengan pemikiran/opini penulis.

Nah, setelah mengetahui apa itu paragraf argumentatif, selanjutnya kita akan membahas ciri-ciri dari kalimat argumentatif. Untuk lebih memahaminya, simaklah ciri-ciri paragraf argumentasi berikut ini:

  • Terdapat fakta yang disajikan untuk memberikan pembuktian kepada pembaca, biasanya disajikan dalam bentuk grafik, gambar, fakta berita, kutipan pendapat ahli dan lain sebagainya. 
  • Menjelaskan pendapat yang dapat menyakinkan dan mempengaruhi pendengar atau pembaca.
  • Terdapat sebuah gagasan atau ide yang disampaikan oleh penulis.
  • Terdapat alasan berupa data, fakta dan argumen  lain yang mendukung.
  • Terdapat sebuah sebuah sumber ide berupa pengalaman, pengamatan atau penelitian.
  • Pendapat disampaikan dengan merumuskan sebuah masalah dengan cara logis, analisis dan kritis.
  • Terdapat kalimat penutup dengan penyampaian secara universal atau dengan memberikan sebuah kesimpulan secara general dan menyeluruh terkait tentang solusi dalam penyelesaian masalah.

Elo tau gak kenapa harus ada fakta dan ide dalam paragraf atau pernyataan argumentatif? Nah, kalau kita analisis nih, dua hal tersebutlah yang menjadi landasan dalam berargumentasi. Tanpa adanya ide, tulisan tidak akan berkembang secara terstruktur dan tidak akan jelas ke mana arahnya. 

Sedangkan data atau fakta, apapun bentuknya, berguna untuk menguatkan ide yang ingin disampaikan penulis kalimat argumentasi tersebut. Makin bagus data yang digunakan, makin kuat pengaruh yang dimiliki oleh paragraf argumentasi. 

Misalkan elo hendak menyampaikan suatu gagasan mengenai pemerataan pendidikan. Ide tersebut tidak akan didengar jika data yang diketahui oleh pembaca adalah pendidikan telah merata. 

Dengan menambahkan data yang lebih kuat, elo dapat menyanggah kepercayaan masyarakat tersebut. Jadi, penting banget ya untuk baca-baca contoh teks argumentatif agar elo tau apa yang harus disampaikan. 

Mengapa dalam menyampaikan pendapat dalam teks eksposisi harus didukung dengan alasan yang logis
Struktur paragraf argumentatif (Arsip Zenius)

Oke, selanjutnya, gue akan bahas mengenai struktur argumentasi yang penting banget kalau elo ingin menyusun paragraf argumentatif. 

Sebenarnya, sama seperti jenis paragraf lainnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia, paragraf argumentasi memiliki beberapa struktur, di antaranya:

Pendahuluan 

Pada bagian ini, paragraf argumentatif memuat argumen yang akan disampaikan atau dengan menunjukkan dasar atau landasan dari sebuah argumen yang akan disampaikan oleh penulis. 

Bagian ini sangat penting karena bertujuan untuk menyampaikan argumentasi yang dapat memikat dan meyakinkan pembaca. Dengan menggunakan gaya bahasa yang menarik, maka pembaca akan memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan.

Tubuh Argumen

Pada bagian ini, penulis menyampaikan pendapat yang berfokus pada usaha yang membuktikan pendapat atau gagasan yang telah disampaikan di awal pada bagian pendahuluan. 

Untuk meyakinkan pembaca, tulisan yang disampaikan bisa berupa fakta, data, dan alasan yang logis yang dapat mendukung pendapat si penulis. 

Kalimat argumentasi harus disusun dalam bentuk yang rapi dan menarik berdasarkan hasil analisis sesuai dengan fakta, eksperimen, dan observasi. Sehingga nantinya pernyataan argumentatif yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan.

Kesimpulan

Kesimpulan adalah struktur argumentasi yang terakhir. Pada paragraf argumentatif, kesimpulan juga bisa sebuah ringkasan dari penulis. Tujuan dari bagian kesimpulan ini adalah untuk menunjukkan kepada pembaca bahwa gagasan atau pendapat yang diberikan sesuai dengan kebenaran dan dapat dipercaya. 

Nah, perlu diketahui kalau paragraf argumentatif itu juga memiliki dua jenis dengan tujuan yang berbeda sesuai keperluan penulisnya. 

Berikut gue jabarkan dengan lebih detail mengenai jenis-jenis paragraf ini. Selain itu, gue juga akan memberikan contoh paragraf argumentasi singkat di masing-masing jenis paragraf argumentatif. 

Pada jenis ini, penulisan argumentasi akan diawali dengan sebab-sebab atau awal munculnya permasalahan dari suatu masalah yang selanjutnya pembaca akan diarahkan pada suatu kesimpulan yang universal.

Contoh paragraf argumentasi sebab akibat: 

Terdapat banyaknya perkebunan di area dataran tinggi pegunungan dan perbukitan di daerah hulu aliran sungai Cihampelas, membuat gunung-gunung dan bukit yang gundul tidak bisa menyerap air dengan maksimal. Sehingga hujan besar yang terjadi di dekat daerah tersebut selama kurang lebih 7 jam mengakibatkan banjir bandang yang memporak-porandakan rumah-rumah yang berdekatan dengan pinggiran sungai di 7 kecamatan. Bencana tersebut memakan korban jiwa sebanyak 30 orang dan 16 lainnya hilang.

Jenis ini merupakan kebalikan dari sebab akibat. Untuk paragraf argumentasi akibat-sebab, pengembangannya diawali dari menjabarkan suatu kondisi dan merupakan efek dari sebuah permasalahan. Dari sini lalu paragraf dikembangkan menuju inti permasalahan serta menjadi penyebab ataupun pemicu munculnya suatu kejadian. 

Contoh paragraf argumentasi akibat sebab:

Hujan tak henti-hentinya selama 7 jam di daerah dekat Cihampelas, menyebabkan banjir bandang yang memporak-porandakan rumah-rumah yang berdekatan dengan aliran sungai Cihampelas di 7 kecamatan. Kejadian itu menimbulkan korban jiwa sebanyak 30 orang dan belum ditemukannya 16 orang hilang. Bencana ini terjadi akibat banyaknya area perbukitan dan dataran tinggi di hulu dijadikan perkebunan dan penambangan pasir sehingga penyerapan air kurang baik atau tidak bisa dilakukan secara maksimal.

Mengapa dalam menyampaikan pendapat dalam teks eksposisi harus didukung dengan alasan yang logis
Illustrasi dua orang menyampaikan argumen (Dok. freepik.com)

Nah, Sobat Zenius, itulah pembahasan mengenai materi Bahasa Indonesia kelas 10 paragraf argumentatif. Semoga elo bisa memahami ciri-ciri, struktur, jenis, dan contoh paragraf argumentasi dengan lebih baik ya. Selamat belajar!

Baca Juga Artikel Lainnya dari Zenius

Struktur, Ciri, dan Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

Ciri dan Jenis Kebahasaan Teks Negosiasi

Mengenal Jenis Teks Anekdot

Originally published: November 29, 2019

Updated by: Ni Kadek Namiani Tiara Putri – SEO Writer Intern Zenius