Mpasi bertahan berapa lama di kulkas

Si Kecil sudah memulai perjalanan mengenal makanan pendamping? Salah satu yang menjadi kekhawatiran para Bunda adalah metode penyimpanannya. Pemberian makanan pendamping untuk Si Kecil bisa menggunakan makanan yang dibuat sendiri di rumah atau juga dengan memberikannya makanan bayi instan. Umumnya, MPASI buatan sendiri dibuat dalam jumlah banyak kemudian disimpan di kulkas hingga waktu pemberian tiba. Bunda tak perlu khawatir nutrisi MPASI akan berkurang karena penyimpanan. Hal tersebut dapat diatasi jika Bunda tahu bagaimana caranya menyimpan makanan bayi secara higienis. Apa saja yang perlu diperhatikan ketika ingin menyimpan MPASI? Simak poin di bawah ini: Menyimpan MPASI

  • Untuk MPASI buatan sendiri, Bunda bisa menyimpannya menggunakan wadah plastik BPA free yang dilengkapi tutup. Bunda juga bisa menggunakan cetakan es batu.
  • Jangan gunakan wadah kaca karena rentan pecah mendadak.
  • Sebaiknya gunakan wadah berukuran kecil atau sedang, sesuai porsi makan Si Kecil.
  • Setelah makanan selesai dimasak, dinginkan terlebih dahulu sebelum akhirnya dimasukkan ke wadah dan dibekukan.
  • Untuk MPASI instan, pastikan setelah kemasan dibuka, makanan dimasukkan dalam wadah atau stoples kedap udara dan simpan di tempat yang kering untuk menjaga kebersihannya.
  • Jangan lupa untuk memberikan label berisi keterangan jenis makanan, tanggal serta jam pembuatan. Hal ini berlaku juga untuk MPASI instan, beri label keterangan tanggal makanan dikeluarkan dari kemasannya.
  • Makanan yang disimpan dalam lemari pendingin (pintu bawah) harus dikonsumsi maksimal 48 jam setelah dimasak.
  • Durasi maksimal penyimpanan MPASI di dalam freezer adalah 1 bulan.
  • Sedangkan untuk MPASI instan yang sudah dibuka kemasannya sebaiknya habis dikonsumsi paling lama dua minggu.
Memanaskan MPASI
  • Cairkan makanan terlebih dahulu dengan menurunkan makanan dari freezer ke dalam kulkas bawah.
  • Cairkan makanan dengan melelehkannya dalam wadah berisi air panas.
  • Pencairan makanan juga dapat dilakukan dengan menggunakan steamer atau pemanas elektrik
  • Jika Bunda menggunakan microwave, aduk makanan terlebih dahulu sebelum diberikan, karena memanaskan dengan microwave membuat makanan tidak panas merata.
Sebelum makanan diberikan pada Si Kecil, pastikan untuk mengecek suhu makanan agar lidah dan mulutnya tidak terkena panas. Di bawah ini adalah poin-poin yang harus diperhatikan saat menyimpan MPASI:
  • Jangan menyimpan kembali sisa makanan yang tidak habis dikonsumsi Si Kecil. Bekas air liurnya bisa menjadi asal mula berkembangnya bakteri.
  • Makanan yang sudah dihangatkan sebaiknya segera dikonsumsi, jangan meninggalkan makanan lebih dari 1 jam
  • Jangan membekukan kembali makanan yang sudah dihangatkan karena rentan akan pertumbuhan bakteri
Selamat mencoba!

24 jam kalo saya, dan ttp pastikan aroma rasa dan warna sblm kasih ke anak

BIASANYA, Anda membuat MPASI (nasi tim sayur daging) pagi hari untuk 3x makan. Cara ini dilakukan untuk menghemat tenaga. Sebenarnya MPASI yang disimpan di lemari es bisa tahan sampai berapa jam? Berapa suhu ruang yang tepat supaya bisa tahan? (mengingat nasi timnya sudah langsung dicampur sayur daging), serta bagaimana membedakan MPASI yang layak dikonsumsi atau tidak? Apakah MPASI yang disimpan dalam lemari es akan memengaruhi kualitas gizi?

DR. Dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK. dari Departemen Gizi FKUI/ RSCM memaparkan, menyiapkan MPASI merupakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus perlu waktu dalam pelaksanaannya. Tak heran, utamanya bagi wanita yang sibuk bekerja, berinisiatif memasak MPASI sekali atau dimasak setengah jadi lalu disimpan ke dalam lemari es.

Memasak MPASI yang dilakukan sekali dalam sehari, untuk disajikan sebagai makanan pagi-siang dan malam memang kelihatan praktis. Moms tinggal menghangatkan makanan yang sudah setengah jadi, lalu diberikan kepada si kecil. Mudah bukan?

Tapi, mari kita cermati apa yang terjadi? MPASI hanya dianjurkan berada di suhu ruang selama 4 jam. MPASI juga bisa di simpan di kulkas hingga 1-2 hari, bergantung bahan makanan yang digunakan untuk membuatnya.

Makanan olah seperti MPASI tidak dianjurkan disimpan di freezer. Kalaupun ingin disimpan di kulkas, perhatikan apakah bahan makanan tersebut sudah disimpan di kulkas sebelumnya. Karena, jika sebelumnya sudah disimpan di kulkas, berarti usia simpan menjadi berkurang.

Lemari Es Vs Kualitas Gizi

Sebenarnya mengolah dan menyiapkan makanan segar, tanpa disimpan di kulkas untuk persediaan tentu jauh lebih sehat. Beberapa jenis vitamin, terutama vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan C, juga sebagian vitamin larut dalam lemak, akan rusak pada paparan udara dan cahaya.

MPASI umumnya disiapkan dengan potongan kecil atau dihancurkan. Cara penyiapan seperti ini, paparan udara dan cahaya semakin banyak diterima karena permukaan bahan makanan semakin luas. Pemanasan yang tinggi dan berulang juga merusak sebagian vitamin yang terkandung dalam bahan makanan.

Mineral umumnya tidak banyak rusak oleh paparan udara dan cahaya, tetapi ikatan kimia pada beberapa jenis mineral dapat rusak sehingga sifat kimia mineral akan berubah. Hal ini dapat meningkatkan atau menurunkan daya serap dari mineral tersebut.

Memanfaatkan MPASI formula komersial juga dapat menjadi alternatif pilihan, tentu saja usia formula komersial MPASI ini setelah diolah untuk siap disajikan juga tidak lama, yaitu 4 jam pada suhu ruang.

(ftr)

Setelah bayi Anda berusia 6 bulan, sudah saatnya bagi Moms memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) untuknya. MPASI yang dianjurkan tentu saja yang dibuat dari bahan makanan bergizi dan mudah dicerna bayi.

Di samping itu, bahan-bahan untuk membuat MPASI sebaiknya merupakan bahan-bahan yang masih fresh alias masih dalam keadaan segar. Dan setelah Anda selesai membuatkan MPASI untuk bayi Anda, segera berikan pada Si Kecil.

Meskipun begitu, ada kemungkinan bahwa MPASI yang Anda buat tidak akan langsung habis diberikan pada bayi. Bisa juga karena alasan kepraktisan, Moms membuat MPASI dalam jumlah cukup banyak, lalu disimpan untuk nantinya diberikan pada Si Kecil.

Masalahnya, penyimpanan makanan berkaitan erat dengan kandungan nutrisi dan kehigienisan makanan. MPASI yang tidak tersimpan dengan baik berisiko kehilangan nutrisi penting yang terkandung di dalamnya.

Di samping itu, MPASI yang Moms simpan haruslah terjamin dari kontaminasi bakteri. Hal ini perlu dilakukan agar makanan buat Si Kecil tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya. Berikut ini cara menyimpan MPASI yang benar agar tidak terkontaminasi bakteri, Moms.

1. Simpan MPASI di dalam freezer atau suhu di bawah 6 derajat Celsius

Bagi Moms yang tidak mau repot, Anda tetap bisa membuat MPASI dalam jumlah yang cukup banyak untuk kemudian disimpan. Namun, setelah MPASI untuk Si Kecil selesai dimasak, dinginkan makanan, lalu tuang ke dalam wadah-wadah kecil, lalu simpan di dalam freezer yang bersuhu di bawah 6 derajat Celsius. Hal ini bisa mencegah MPASI Si Kecil terkontaminasi bakteri.

Sesuaikan wadah penyimpanan dengan porsi makanan Si Kecil, misalnya satu porsi untuk satu wadah. Saat Anda mengeluarkan 1 wadah untuk diberikan pada bayi, pastikan semuanya habis dimakan Si Kecil. Jika ada sisa, jangan taruh sisanya kembali ke dalam freezer karena berisiko mengundang bakteri dari bekas air liur yang telah menempel di makanan.

Jangan lupa memberikan label pada wadah bertuliskan keterangan isi dan tanggal yang disesuaikan dengan jadwal MPASI Si Kecil. Untuk durasi penyimpanan, MPASI yang diolah dengan cara dimasak tidak disarankan disimpan lebih dari seminggu karena dikhawatirkan akan berubah rasanya. Sedangkan untuk MPASI dari buah, Moms bisa menyimpannya lebih lama.

Yang juga perlu diperhatikan, taruhlah MPASI Si Kecil di bagian tersendiri. Meletakkan MPASI bercampur atau berdampingan dengan bahan makanan yang mentah tidak disarankan, karena MPASI berpotensi tercemar atau terkontaminasi oleh bakteri dari bahan makanan yang mentah.

2. Hindari menyimpan MPASI di suhu ruangan lebih dari 2 jam

Jika ada kelebihan dalam menu MPASI Si Kecil, segera taruh di dalam freezer. Jika Anda tidak ingin menyimpannya di dalam lemari es, pastikan Anda tidak menyimpannya di suhu ruangan lebih dari 2 jam, karena di rentang waktu tersebut MPASI Si Kecil dikhawatirkan akan sudah terkontaminasi oleh bakteri. Jadi, jika tidak dihabiskan, lebih baik simpan sisanya yang belum terkena mulut bayi, di dalam freezer dan bisa Anda panaskan nantinya bila ingin diberikan pada Si Kecil kembali.

3. Hangatkan MPASI sebelum diberikan pada anak

Saat akan memberikan makanan pada Si Kecil, ambil MPASI dari dalam freezer dan taruh di kulkas bawah beberapa jam, lalu keluarkan hingga makanan mencapai suhu ruangan dan cair secara perlahan. Jadi pindahkan makanan beberapa waktu sebelum disajikan buat Si Kecil.

Anda juga bisa mencairkan MPASI yang diolah dengan cara dimasak (MPASI yang tidak dibuat dari buah-buahan) dengan cara menghangatkannya menggunakan kukusan atau steamer. Moms juga bisa merendam wadah MPASI dalam mangkuk atau baskom berisi air panas. Hindari menghangatkan MPASI lebih dari dua kali karena bakteri dapat tumbuh subur selama periode penghangatan kembali ini. 

Jika ingin menghangatkan dengan microwave, pastikan panasnya merata, jangan hanya di satu bagian saja. Hindari menghangatkan MPASI dengan cara dipanaskan memakai api karena dikhawatirkan akan merusak kandungan gizinya.

Yang perlu diingat, setelah MPASI dikeluarkan dari freezer, makanan tersebut hanya bisa diberikan pada Si Kecil dalam waktu 1 x 24 jam ya, Moms. Pastikan juga Anda mengecek suhu makanan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada Si Kecil. (M&B/SW/Dok. Freepik)