Mengapa penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bangsa dan bernegara sangat penting

  1. Home /
  2. Archives /
  3. Vol. 1 No. 4 (2021): April /
  4. Articles

Implementasi Nilai-Nilai; Pancasila, Kehidupan Bermasyarakat, Kehidupan Berbangsa, Kehidupan Bernegara

Pancasila merupakan dasar negara, pandangan hidup; dan ideologi nasional dalam kehidupan bermasyarakat; berbangsa; dan bernegara. Penghayatan dan pengamalan dalam Pancasila belum bisa terlaksana dengan baik di karenakan masyarakat Indonesia yang belum memahami makna dari nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri. Hal ini dapat menyebabkan permasalahan yang bisa merugikan diri sendiri maupun bangsa dan Negara; seperti penyimpangan yang marak terjadi di negara Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan untuk memberi gambaran tentang implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan begitu, bangsa Indonesia memerlukan solusi untuk menangani permasalahan tersebut. Temuan penelitian tentang implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah menggali pengetahuan dan pemahaman mengenai Pancasila. Pemahaman itu mencakup nilai-nilai untuk dimengerti dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Langkah konkret yang bisa dilakukan pemerintah dalam mendukung masyarakat Indonesia adalah memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam materi bahan ajar di sekolah pada sistem pendidikan nasional.

Aminullah. (2020). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram , 2-3.

Asmaroini, A. P. (2017). Menjaga Eksistensi Pancasila dan Penerapannya Bagi Masyarakat di Era Globalisasi. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan.

Billyman. (2019). Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa.

Damanhuri, D. (2016). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa. Untirta Civic Education Journal.

Dwiyanto. (2016). Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Pandangan Hidup dalam Kehidupan Sehari-hari. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah Kalimantan, Vol.14, No.25.

Eddy, I. W. (2018). Aktualisasi Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jurnal Dharmasmurti, No.18, Vol.1.

Gultom, A. F. (2010). Dialog Transformatif Agama Dan Kekerasan. JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik

Gultom, A. F. (2016). Enigma Kejahatan dalam Sekam Filsafat Ketuhanan. Intizar, 22(1), 23-34.

Hasibuam, L. d. (2019). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari.

Khoiriah, I. A. (2019). Memahami Nilai-Nilai Pancasila dan Penerapannya.

Krisnamukti, D. (2020). Implementasi Nilai Pancasila dalam Kehidupan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Malang. Jurnal Rontal Keilmuan PKN, Vol. 6, No.1.

Kumawi Basyir, D. (2013). Pancasila dan Kewarganegaraan. Surabaya: Sunan Ampel Press.

Nispiansyah. (2019). Pancasila, Bahan Bacaan Ujian Dinas PNS.

Octavian, W. A. (2018). Urgensi Memahami dan Mengimplementasikan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari. Jurnal Bhinneka Tunggal Ika, Vol.5, No.2.

Soeprapto. (2005). Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bemasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara. Jurnal Ketahanan Nasional.

Syamsir, D. (2017). Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Indonesia Bagian Barat (BKS PTN Barat).

Yolanda, d. (2019). Pancasila Sebagai Dasar Negara.

Vol. 1 No. 4 (2021): April

Nama : Astrid Novita NIM : 2301935823

Suatu negara diibaratkan sebagai sebuah bangunan. Sebuah bangunan pasti memiliki sebuah dasar/ fondasi dimana dasar tersebut merupakan bagian utama sebuah bangunan itu berdiri kokoh. Jika sebuah bangunan tidak memiliki dasar / fondasi yang kuat, maka bangunan tersebut akan mudah rusak dan roboh. Namun, jika fondasi dari bangunan tersebut kuat, maka bangunan itu tidak akan mudah roboh. Sama seperti negara, setiap negara pasti memiliki sebuah fondasi. Fondasi/ dasar dari sebuah negara itu yang mempengaruhi negara tersebut dapat berdiri kokoh/ tidak. Negara yang memiliki dasar yang kokoh akan menjadikan negara tersebut tetap maju dan berdiri tegak. Begitu pula sebaliknya,  negara yang memiliki dasar yang lemah akan menjadikan negara itu mudah roboh dan runtuh.

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berdiri kokoh karena Indonesia memiliki dasar yang sangat kuat. Selama hampir 75 tahun Indonesia berdiri, banyak sekali tantangan dan rintangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Namun, dengan adanya tantangan dan rintangan tersebut tidak menghancurkan Indonesia, tetapi membuat Indonesia semakin kuat dan erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki dasar yang kuat, dasar itulah yang kita kenal dengan sebutan Pancasila. Pancasila diperkenalkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta, yakni Panca dan Sila. Panca berarti lima, dan Sila berarti asas. Pancasila berarti sebuah rumusan  berisi 5 asas yang digunakan oleh Bangsa Indonesia untuk pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai Dasar Negara Indonesia, Pancasila memiliki kekuatan untuk mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang sesuai dengan pembukaan UUD 1945, juga berfungsi sebagai ideologi yang memiliki nilai-nilai penting didalamnya . Nilai-nilai itulah yang harus bisa diimplementasikan oleh Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila memiliki tingkatan tersendiri, yaitu Nilai Dasar, Nilai Instrumental, dan Nilai Praksis.

Nilai Dasar merupakan nilai yang sifatnya tidak akan berubah dari waktu ke waktu / tetap. Nilai ini terdapat dalam pembukaan UUD 1945, yang kemudian bisa dijabarkan menjadi Nilai Instrumental, dan Nilai Praksis. Contoh dari Nilai Dasar ini adalah:

  • Ketuhanan
  • Kemanusiaan
  • Persatuan
  • Musyawarah
  • Keadilan

Nilai Instrumental adalah suatu nilai yang dapat diukur dan dapat diubah. Nilai Instrumental ini merupakan jabaran dari Nilai Dasar dalam bentuk UUD 1945 dan Tata Urutan Perundang – Undangan Negara menurut UU No. 10 Tahun  2004.

Nilai Praksis adalah suatu nilai yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Nilai Dasar dan Nilai Instrumental. Nilai Praksis ini dilakukan dalam kehidupan sehari – hari kita, namun karena penjabaran dari Nilai Dasar dan Nilai Instrumental, maka sifatnya Nilai Praksis ini perwujudannya tidak boleh menimpang. Misalnya pada sila ke-3, kita harus berperilaku menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan di Indonesia.

Banyak dari kita yang mengerti arti dari Pancasila, bahkan mengerti arti dari nilai-nilai didalamnya. Namun sekedar mengerti, tidak berperilaku sesuai dengan nilai Pancasila tersebut, dan tidak mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari – hari kita. Kita juga harus mengerti makna nilai dari setiap sila yang ada. Makna  nilai – nilai dari sila Pancasila ialah :

Di Indonesia, semua Warga Negara Indonesia berhak menganut agama dan kepercayaannya masing-masing. Tidak boleh ada paksaan dari orang lain. Tidak boleh ada pertentangan dalam hal Ketuhanan. Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini mencakup nilai religius yang mengatur hubungan antara kita dengan Tuhan, hubungan kita dengan sesama, serta hubungan negara dengan agama. Oleh karena itu, tidak boleh ada larangan orang beragama.

Setiap manusia memiliki harkat dan martabat yang sama. Tidak peduli tingkat jabatannya, semua manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama pula. Dalam sila ini, mengajarkan kita untuk selalu mengingat asal kita berada, meskipun kita banyak bergaul dengan orang lain, belajar budaya luar, kita tidak boleh melupakan jati diri kita sendiri.

Bangsa Indonesia itu ada karena adanya semangat ingin Bersatu. Semangat ingin Bersatu itulah yang menjadikan Indonesia memiliki kesatuan yang utuh, serta banyaknya suku, ras, dan agama di Indonesia ini menjadikan negara kita memiliki persatuan dan kesatuan.

Dalam kita mengambil sebuah keputusan, untuk mencapai sebuah mufakat, kita membutuhkan proses yang dinamakan dengan musyawarah. Musyawarah sangat penting dilakukan untuk mencari jalan keluar dari sebuah keputusan. Dalam bermusyawarah, sangat penting untuk menjaga hubungan dengan orang lain agar saat mencapai mufakat tidak terjadi pertikaian. Oleh karena itu, diperlukan dialog diantaranya. Dialog diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan kita dengan orang lain.

Keadilan berarti memberikan kepada orang lain yang sesuai dengan haknya , bukan hanya orang lain saja, bahkan sekelompok orang juga bisa. Dalam sila Pancasila yang kelima, Negara Indonesia harus bisa menjamin keadilan bagi setiap warga negaranya.

Dengan begitu seharusnya makna Pancasila sebagai dasar negara Indonesia itu harus kita dalami , kita lakukan dan kita cintai, Sebagaimana kita menganggap diri kita itu penting,  Pancasila juga  sangat penting sebagai dasar kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila ini menjadi dasar bagi kita untuk saling menghormati, saling menghargai satu sama lainnya, karena kita hidup tidak mungkin sendiri, kita membutuhkan orang lain. Pancasila sebagai dasar negara juga menjadi alat untuk mempersatukan bangsa Indonesia dengan nilai – nilai yang terkandung di dalamnya. Bangsa Indonesia memiliki banyak macam suku bangsa, ras, budaya, dan lainnya. Indonesia terdiri dari 17.000 ribu pulau , 1340 suku bangsa, 6 agama, 1 kepercayaan, serta banyak budaya. Sangat memungkinkan untuk membuat Indonesia terpecah, maka dari itu dibutuhkan suatu alat yang bisa mempersatukan bangsa Indonesia, yang bisa mengikat keberagaman tersebut, yaitu Pancasila. Selain Pancasila, perlu kesadaran diri setiap individu untuk memiliki rasa ingin Bersatu. Jika setiap individu sadar akan pentingnya memiliki pemikiran yang sama, perilaku yang sama,maka  hal itulah yang bisa membuat kita menjadi satu kesatuan yang utuh.

Referensi