Menurutmu apakah perbedaan dari empat komposisi geometris monokromatik yang kamu buat

No Text Content!

Unit 1 | Menggambar 33 Keterhubungan Dengan Materi Sebelumnya Pada akhir materi, siswa mampu meningkatkan kemandirian melalui keberanian dengan mencoba dan menumbuhkan rasa percaya diri akan keputusannya sendiri; meningkatkan kemampuan kreatif melalui pengembangan gagasan dan pembuatan kombinasi yang baru, serta dapat menerima perbedaan dalam berbagai segi kehidupan. Konsep Menggambar Menggambar adalah salah satu aktivitas utama dalam menciptakan karya seni. Mayoritas seniman memulai berkarya dengan menggambar sketsa hasil akhir yang ingin mereka capai. Beberapa seniman bahkan menggunakan media gambar, yaitu kertas dan alat gambar (pensil, tinta, spidol, krayon, arang, cat air), untuk membuat karya mereka. Menggambar sketsa memudahkan kita untuk merekam hal-hal yang kita amati di sekitar kita. Semakin sering kita amati sekeliling kita, semakin kita akan sadar bahwa semua benda yang terlihat bisa dikembalikan ke bentuk dasar geometris, yaitu lingkaran, persegi, dan segitiga. Setelah kita bisa menangkap bentuk dasar tersebut, kita bisa membuat komposisi yang menarik dan menggambar dengan akurat. Lalu, dengan mengamati bagaimana cahaya jatuh pada obyek yang kita amati, kita bisa membuat ilusi volume pada gambar kita dengan arsir tebal dan tipis. Profil Pelajar Pancasila Pada Fase B, siswa telah menguasai pembuatan benda tiga dimensi (relief/gerabah/patung). Diasumsikan mereka sudah memiliki pengalaman sensori terkait medium yang beragam (keras/lembek, halus/kasar), dan mempelajari bahwa setiap benda tiga dimensi memiliki massa dan volume.


34 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Sejak masa prasejarah, nenek moyang kita (manusia purba) menggunakan teknik gambar untuk memvisualisasikan binatang-binatang dan lingkungan sekitar yang mereka amati. Mereka melukis di dinding-dinding dalam gua yang gelap, menggunakan imajinasi dan memori mereka untuk menciptakan bentuk. Cara yang sama bisa kita temukan dikemudian hari, bentuk-bentuk alam yang diamati seperti flora dan fauna sering muncul pada ragam hias khas masing-masing daerah. Beberapa motif ragam hias bahkan hanya menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris saja untuk menyampaikan pesan simbolis tertentu. Gambar 1.1 Sketsa S. Sudjojono “Kamar Gua” (1943) Sumber: Indonesian Visual Art Archive / http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/s-sudjojono Gambar 1.2 Lukisan “Di Depan Kelambu Terbuka” (1939) Sumber: Indonesian Visual Art Archive / http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/s-sudjojono HUBUNGAN DENGAN SEJARAH SENI RUPA Beberapa seniman ternama Indonesia juga melakukan hal yang sama Mereka mengawali berkarya dengan mengamati sekitar dan membuat sketsa. Misalnya saja S. Sudjojono, seorang pelukis ternama yang menjadi pendiri kelompok seniman Indonesia pertama yaitu Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) pada tahun 1938. Sering kali ia menggambar sketsa dan mencatat hasil pengamatannya. Beberapa sketsa kemudian ia olah menjadi karya lukis, beberapa menjadi rekaman visual yang penting baginya.


Unit 1 | Menggambar 35 Kosa Kata Khusus Seni 1. Rupa dasar: Komposisi bentuk-bentuk dasar untuk mencapai keseimbangan dan kesatuan. 2. Alam benda: Penggambaran benda-benda yang sudah dikomposisikan sedemikian rupa sehingga menonjolkan kontras ukuran dan bentuk yang menyatu dengan baik. 3. Realis: gaya menggambar yang berdasarkan kepada akurasi bentuk. 4. Prinsip keseimbangan: penggunaan objek positif (digambar) dan ruang negatif (tidak digambar) yang menimbulkan perasaan kesan dilihat. 5. Prinsip kesatuan: meletakkan benda-benda dengan jarak yang pas dan menggambarkannya dengan proporsi yang terasa nyaman dengan ukuran kertas. Gambar 1.3 Lukisan “Mawar-Mawar untuk Rose” (1985) Sumber: Indonesian Visual Art Archive / http://archive.ivaa-online.org/artworks/detail/11754 (Lembar ini dapat diperbanyak, jika dibutuhkan) Perhatikan gambar sketsanya. Ia menggunakan tinta untuk membuat garis yang membentuk rangkaian bunga mawar dalam vas seolah tampak nyata. Pada karyanya yang paling terkenal berjudul “Di Depan Kelambu Terbuka” (dilukis pada tahun 1939), Sudjojono menggunakan bentuk bunga untuk membuat motif pada kebaya. Sebaliknya, ia menggambarkan komposisi bunga mawar dalam dua vas yang berbeda pada lukisannya yang berjudul “MawarMawar untuk Rose” (1985).


36 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII A. Rupa Dasar Media: Kertas, pensil, pewarna (pensil warna, krayon, cat poster/cat air) Capaian Pembelajaran: Pada akhir materi, siswa mampu: 1. Menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung 2. Menggunakan pewarna untuk menciptakan komposisi warna yang menarik (berdampak bagi dirinya) Waktu total: 180 menit (4 x 45 menit) Gambar 1.4 Lukisan Mochtar Apin “Rumah-Rumah” (1959) Sumber: Artnet Worldwide Corporation / http://www.artnet.com/artists/ mochtar-apin/rumah-rumah-va0bilDkNs_Z2z2VYMFNxg2 Persiapan guru: Guru membawa hasil karya tradisional khas tempat masing-masing (kain tenun, batik, anyaman bambu, dll) ke dalam kelas. Mintalah peserta didik untuk mengamati dan menyebutkan bentuk dasar geometris apa yang bisa mereka temukan di sana. Guru juga menyiapkan beberapa karya seniman optical art atau abstrak geometris (contoh: Frank Stella, Bridget Riley, Mochtar Apin-1950an, Ahmad Sadali-1950an) untuk menunjukkan bahwa penggunaan komposisi bentuk geometris bisa menjadi karya seni yang menarik. Rupa dasar adalah bentuk bentuk dasar (titik, garis, bentuk, warna, tekstur, gelap terang) dan pengaturan (komposisi, keseimbangan, proporsi, kesatuan, dan irama). Pada sub unit I.1 peserta didik diajak untuk membuat komposisi gambar menggunakan bentuk-bentuk geometris sederhana (lingkaran, segitiga, persegi). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepekaan mereka terhadap keseimbangan dan kesatuan dalam gambar.


Unit 1 | Menggambar 37 Prosedur: 1. Membuat pola geometris monokromatik (90 menit) a. Peserta didik membuat empat komposisi pola geometris yang berbeda dari bentuk geometris sederhana (lingkaran, persegi, segitiga) b. Dengan teman sebangkunya, peserta didik membahas dan memilih satu komposisi yang paling menarik c. Peserta didik memindahkan sketsa tersebut ke bidang gambar yang lebih besar dari menggunakan pensil dengan teknik arsir (lihat glosarium) yang berbeda untuk menciptakan kesatuan dan keseimbangan. Gambar 1.7 Siswa Membahas Dengan Teman Sebangku Sumber: Kemendikbud/Wahidta PN (2020) Gambar 1.5 Contoh gambar empat komposisi pola geometris. Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 1.6 Contoh gambar teknik arsir. Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 1.9 Contoh gambar komposisi pola geometris yang telah diarsir dan diberi warna. Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 1.8 Contoh gambar 4 komposisi yang telah diarsir Sumber: Kemendikbud (2020) 2. Membuat pola geometris berwarna (90 menit) a. Peserta didik membuat kembali komposisi pola geometris yang sudah dibuat pada pertemuan sebelumnya. b. Dengan menggunakan pewarna yang tersedia (pensil warna, krayon, cat poster/cat air), warnai bidang gambar sehingga mendapatkan hasil akhir yang menarik.


38 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Metode dan Kriteria Asesmen (Cross-analysis Dengan CP dan Profil Pelajar Pancasila) Menggunakan rubrik yang terlampir (selalu tunjukkan rubrik pada siswa jika diminta, transparansi penilaian akan membantu siswa untuk mengembangkan rasa percaya diri). Umpan Balik Pada Peserta Didik Saat Memonitor Tugas 1. Berikan dorongan untuk membuat alternatif sketsa komposisi yang beragam. 2. Berikan penguatan saat peserta didik saling berdiskusi untuk menentukan sketsa terbaik. 3. Berikan bantuan agar peserta didik mampu menggunakan teknik arsir yang berbeda dengan percaya diri. Pertanyaan Untuk Membantu Asesmen 1. Saat merancang komposisi pola geometris monokromatik : a. Apa menurutmu perbedaan utama dari 4 komposisi yang kamu buat? b. Komposisi manakah yang menurutmu paling menarik? Mengapa? c. Teknik arsir manakah yang menurutmu paling mudah? Mengapa kamu memilih teknik arsir yang kamu pilih? 2. Saat memindahkan sketsa ke medium gambar : a. Mengapa kamu menggunakan pilihan warna tersebut? b. Manakah bagian dari hasil akhir yang menurutmu paling menarik?


Unit 1 | Menggambar 39 B. Komposisi Alam Benda Media: Kertas dan pensil Capaian Pembelajaran: Pada akhir materi, siswa mampu: 1. Menggambarkan komposisi benda sesuai dengan proporsinya menggunakan alat bantu gambar (grid). 2. Menggunakan pensil untuk menciptakan arsir yang menunjukkan volume. Waktu total: 270 menit (6 x 45 menit) Gambar 1.10 Contoh Empat Buah Objek Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 1.11 Contoh Gambar Still Life Sumber: Kemendikbud (2020) Persiapan guru: Di minggu sebelumnya, mintalah setiap peserta didik yang duduk sebangku untuk menyiapkan 4 buah objek dengan bentuk dan ukuran yang beragam. Ragam bentuk meliputi limas, silinder, kotak, bola, kerucut, cembung/cekung, atau bentuk lainnya di sekitar Anda. Guru dapat memperlihatkan beberapa contoh benda yang tersedia (tidak harus mengikuti foto) dan metode menggambar alam benda dengan kata kunci “still life” di laman pencarian daring. Alam benda adalah kegiatan menggambar objek alam dan benda yang terdapat di sekitar seperti keadaan sebenarnya. Pada sub unit ini peserta didik menggunakan kepekaan tersebut untuk menggambar komposisi benda sehari-hari. Kegiatan ini juga berhubungan dengan pelajaran matematika yaitu skala, karena peserta didik memindahkan komposisi tersebut menggunakan alat bantu (grid).


40 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Prosedur: 1. Sketsa (90 menit) a. Peserta didik menyusun empat benda yang sudah dibawa di atas meja masing-masing. b. Peserta didik membuat 8 komposisi yang berbeda dan menggambar sketsanya dengan bentuk geometris. c. Motivasi peserta didik untuk mengeksplorasi tampak dan komposisi objek yang sangat berbeda. d. Dengan teman sebangku atau sekitarnya, peserta didik bersama mendiskusikan pilihan mereka e. Jika ada waktu, mereka boleh menyiapkan diri untuk membuat grid untuk pembelajaran selanjutnya. Gambar 1.12 Contoh empat benda yang dibawa siswa. Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 1.13 Langkah-langkah membuat grid manual Sumber: Kemendikbud (2020) 2. Menggunakan Grid (90 menit) a. Peserta didik membuat atau meneruskan pembuatan grid sebagai alat bantu memindahkan sketsa dan gambar obyek asli ke media kertas yang lebih besar. (Alternatif: menggunakan kamera ponsel) b. Peserta didik membuat sketsa dari komposisi alam benda yang sudah dipilih pada minggu sebelumnya. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15


Unit 1 | Menggambar 41 3. Menggambar Benda Bervolume (90 menit) a. Peserta didik mengamati dan menandai pada sketsa area gelap terang. Jika mengalami kesulitan, boleh menggunakan bantuan senter pada kamera ponsel untuk memahami area gelap terang tersebut. b. Peserta didik menggunakan garis-garis bantu untuk membuat gradasi dari area gelap ke terang c. Komposisi alam benda yang dibuat terlihat memiliki massa dan volume. Gambar 1.18 Contoh sketsa komposisi alam benda oleh siswa kelas 7 Sumber: Kemendikbud/Dinar Aprillio (2020) Contoh gambar murid kelas 7 : Gambar 1.14 Contoh sketesa empat benda yang dibawa siswa. Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 1.15 Contoh membuat area gelap terang menggunakan alat bantu. Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 1.16 Contoh menandai area gelap terang. Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 1.17 Contoh hasil gambar komposisi benda yang memiliki massa dan volume. Sumber: Kemendikbud (2020)


42 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Metode dan Kriteria Asesmen (Cross-analysis Dengan CP dan Profil Pelajar Pancasila) Menggunakan rubrik yang terlampir (selalu tunjukkan rubrik pada siswa jika diminta, transparansi penilaian akan membantu siswa untuk mengembangkan rasa percaya diri). Umpan Balik Pada Peserta Didik Saat Memonitor Tugas 1. Berikan dorongan untuk membuat sebanyak-banyaknya alternatif skets komposisi. 2. Berikan penguatan saat siswa sudah menentukan sketsa terbaik. 3. Bantu siswa untuk menggunakan alat ukur saat mengolah gambar. Pertanyaan Untuk Membantu Asesmen 1. Saat merancang komposisi benda-benda dan mengembangkan sketsa: a. Apakah kamu sudah mempertimbangkan komposisi lainnya? Misalnya benda yang besar semua di kiri dan yang kecil semua di kanan? Atau yang tinggi di belakang dan yang lebih rendah di depan? b. Berapa macam komposisi yang bisa kamu hasilkan? Berapa banyak yang tidak ingin kamu lanjutkan? Mengapa? 2. Saat memindahkan sketsa ke medium gambar: a. Bagaimana kamu yakin dengan proporsi benda yang kamu gambarkan? b. Apakah kamu menggunakan alat bantu ukur? c. Apakah kamu sudah menggunakan garis tebal dan tipis pada gambarmu? d. Bagaimana kamu menentukan penggunaannya? Perhatian! Bapak/Ibu diharapkan untuk membantu para siswa menjaga kebersihan, sikap disiplin, keamanan, dan kesehatan sesuai peraturan yang berlaku di sekolah.


Unit 1 | Menggambar 43 DAFTAR PENILAIAN GURU Judul Bab/Subbab 1. Apa yang sudah berjalan dengan baik dalam pelaksanaan? Mengapa? 2. Masalah apa yang saya hadapi dalam perencanaan dan pelaksanaan? Tanggal Pelaksanaan Total Waktu Ajar : : : 3. Apakah dalam pelaksanaannya sudah “student-centered”? Jika belum, apa kesulitannya? 4. Jika melihat ke belakang, hal apa yang bisa saya lakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik?


44 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII 5. Apa yang saya pelajari dan bisa bermanfaat untuk di masa depan? 7. RPP: apakah saya membuat ulang RPP yang menyesuaikan dengan kondisi peserta didik dan sumber daya yang tersedia? 8. Pelaksanaan: apakah waktunya terlalu cepat, sesuai dengan petunjuk prosedur dalam buku, atau lebih lambat? Mengapa? 6. Persiapan: apakah saya sudah melakukan persiapan dengan baik? 9. Penilaian: apakah saya menggunakan rubrik penilaian yang disediakan? Jika iya, apakah ada penyesuaian? Jika tidak, apa kesulitannya? Bagaimana saya menggantikannya dengan sistem penilaian yang lebih sesuai dengan karakteristik peserta didik?


Unit 1 | Menggambar 45 DAFTAR RUBRIK PENILAIAN Unit 1. MENGGAMBAR Nama : Penguasaan elemen seni Siswa mampu menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung sesuai dengan bentuk dan kesan ruang. Siswa mampu menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung yang tepat bentuk. Ada upaya untuk menyesuaikan tebal/tipis garis dengan kesan ruang benda. Siswa mampu menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung yang tepat bentuk. Belum ada upaya untuk menyesuaikan tebal/tipis garis dengan kesan ruang benda. Siswa mampu menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung tetapi kurang tepat bentuk. Belum ada upaya untuk menyesuaikan tebal/tipis garis dengan kesan ruang benda. Siswa tidak mengumpulkan tugas. Kelas : Nama Guru : Tanggal : Komponen Asesmen Sangat Baik (100 – 90) Baik (89-80) Cukup Baik (79-70) Butuh Perbaikan (69-60) Tidak Memuaskan (0-59) Penguasaan prinsip desain Siswa mampu membuat gambar sesuai proporsi dengan komposisi yang seimbang dan kesan menyatu yang kuat. Siswa mampu membuat gambar sesuai proporsi. Ada upaya untuk menggunakan prinsip desain (keseimbangan & kesatuan), namun komposisi terlihat kurang seimbang atau kesan kurang menyatu. Siswa mampu membuat gambar sesuai proporsi. Namun, tidak ada upaya untuk menggunakan prinsip desain sehingga komposisi terlihat kurang seimbang dan kesan kurang menyatu. Siswa kurang mampu membuat gambar sesuai proporsi dan komposisi terlihat tidak seimbang dan kesan tidak menyatu. Siswa tidak mengumpulkan tugas.


46 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Kemandirian: Berani mencoba dan percaya diri Siswa berani mencoba dengan komposisi obyek yang tidak biasa dan menunjukkan kepercayaan diri. Siswa berani mencoba dengan komposisi obyek tidak biasa meskipun masih dengan dorongan dari guru atau temannya. Siswa tidak mencoba komposisi obyek tidak biasa namun menunjukkan kepercayaan diri. Siswa harus didorong bahkan saat membuat komposisi obyek yang biasa saja. Siswa tidak mengumpulkan tugas. Kreativitas: pengembangan gagasan dan kombinasi yang baru Siswa membuat berbagai alternatif komposisi yang berbeda-beda dan mampu memilih sendiri komposisi yang menarik untuknya. Siswa membuat berbagai alternatif komposisi walaupun tidak terlalu beragam. Ia tidak mampu memilih sendiri komposisi yang menarik untuknya. Siswa membuat alternatif komposisi sesuai dengan jumlah yang diminta dan tidak beragam. Ia pun tidak mampu memilih sendiri komposisi untuk diolah selanjutnya. Siswa membuat alternatif komposisi kurang dari jumlah yang diminta dan tidak beragam. Ia pun tidak mampu memilih sendiri komposisi yang ingin diolah selanjutnya. Siswa tidak mengumpulkan tugas. Contoh gambar siswa kelas 7 : Komponen Asesmen Sangat Baik (100 – 90) Baik (89-80) Cukup Baik (79-70) Butuh Perbaikan (69-60) Tidak Memuaskan (0-59) Gambar 1.19 Contoh gambar tahap outline Sumber: Kemendikbud/Dinar Aprillio (2020) Gambar 1.20 Contoh gambar tahap outline dan bayangan sederhana Sumber: Kemendikbud/Dinar Aprillio (2020) Gambar 1.21 Contoh gambar sudah ada arsir Sumber: Kemendikbud/Dinar Aprillio (2020) Jika gambar pada tahap outline : Butuh Perbaikan (69-60) Jika gambar pada tahap outline dan bayangan sederhana : Baik (89-80) Jika gambar sudah ada arsir : Sangat Baik (100 – 90)


Unit 2 | Mendesain 47 Unit 2 Mendesain Capaian Pembelajaran 1. Menggambarkan pola organis dan geometris yang didapatkan dari pengamatan objek-objek di sekitar mereka. 2. Menggunakan pola-pola organis dan geometris yang mereka temukan sebagai hiasan pada benda-benda lain. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2021 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Penulis : Ardhana Riswarie dan Vincent Albert Samoel ISBN : 978-602-244-402-2


48 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Alur Pembelajaran Unit ini berisi kegiatan pembelajaran seni rupa yaitu mendesain. Di dalam unit ini akan mengasah kemampuan peserta didik untuk mengamati dan juga mengundang mereka untuk menghargai dan melestarikan kebudayaan lokal di sekitar mereka. Pada sub unit A peserta didik diarahkan untuk menemukan, mengamati, dan menggambarkan unsur ragam hias di sekitar mereka, bisa dari benda pakai ataupun unsur tertentu pada bangunan (ikat rotan, misalnya) atau objek lainnya. Kemudian, pada sub unit B peserta didik diajak untuk mengaplikasikan ragam hias tersebut pada permukaan objek lainnya (misalnya, piring atau baju). Mereka akan belajar bahwa salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan yang bisa dilakukan adalah dengan mengangkat ragam hias dalam desain benda sehari-hari. Deskripsi


Unit 2 | Mendesain 49 Keterhubungan Dengan Materi Sebelumnya Pada unit 1, peserta didik sudah menguasai teknik menggambar dasar. Dengan pengalaman mereka dalam menggambar dan juga penggunaan alat gambar, unit ini akan merupakan pengembangan dari teknik menggambar yang ditambahkan dengan kreasi personal. Profil Pelajar Pancasila Pada akhir materi, siswa mampu meningkatkan kemandirian melalui (1) keberanian mencoba dan (2) menumbuhkan rasa percaya diri akan keputusannya sendiri; meningkatkan kemampuan kreatif melalui pengembangan gagasan dan pembuatan kombinasi yang baru, serta dapat menerima perbedaan dalam berbagai segi kehidupan. Konsep Mendesain Mendesain adalah kegiatan membuat desain atau membuat rancangan pola. Seseorang yang mengerjakan desain disebut desainer. Dalam proses pembuatan desain proses mengamati lingkungan sekitar untuk mendapatkan referensi ataupun ide sangatlah penting bagi seorang desainer. Proses mengamati pola organis dan pola geometris yang banyak kita temukan di sekitar kita seperti pada pola ragam hias yang tersebar di seluruh Indonesia dapat membantu kita untuk mendapatkan inspirasi dalam mendesain. Kegiatan meniru pola-pola yang kita temukan akan melatih kemampuan teknis kita dalam mencipta dan juga menambah referensi bentuk yang akan berfungsi pada saat kita akan mengembangkan pola-pola tersebut menjadi pola baru. Dalam mengembangkan pola-pola yang ditemukan dapat dengan cara menambah atau dengan cara mengurangi bentuk yang sudah ada sesuai dengan kreativitas kita masing-masing.


50 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII HUBUNGAN DENGAN SEJARAH SENI RUPA Gambar 2.1 Ukiran Kayu Sumber : Kemendikbud/Zyfra Hatikva (2020) Gambar 2.3 Aneka Ragam Baju Tradisional Indonesia Sumber : Kemendikbud / https://www.kemdikbud.go.id/main/ galleries/festival-dan-lomba-seni-siswa-nasional-2018-resmi-dibuka (2015) Gambar 2.2 Rumah Bolon Adat Toba Sumber : Kemendikbud/Mahesa Elgasani (2020) Gambar 2.4 Mesin Cetak Sumber : Tricorners / https://tricorners.wordpress.com/2012/10/20/ sejarah-mesin-cetak (2012) Kecenderungan manusia untuk membuat rancangan pola sudah dimulai sejak lama. Misalnya di Indonesia kita dapat melihat bagaimana ragam hias yang terdapat dalam ukiran, baju tradisional, rumah adat, dll dari sabang sampai merauke yang sudah ada sejak lama. Istilah desain sendiri pertama kali dipakai pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Designs yang ditulis oleh William Addison Dwiggins seorang desainer buku Amerika dan terus dipakai dan berkembang pada saat itu seiringnya perkembangan teknologi mesin cetak yang kemudian berpindah pada teknologi komputer.


Unit 2 | Mendesain 51 Kosa Kata Khusus Seni 1. Desain : kegiatan membuat desain atau membuat rancangan pola. 2. Pola Organis : pola yang ditemukan pada alam sekitar yang menyerupai atau terdapat pada daun, pohon, bunga, hewan, dll. 3. Pola Geometris : pola pola yang berkaitan dengan geometris atau bangun datar contoh : Lingkaran, kotak , segitiga, persegi panjang, dll. (Lembar ini dapat diperbanyak, jika dibutuhkan) Gambar 2.5 Desain kaos dan saputangan Wanara Studio Sumber : wanarastudio (2020) Desainer Indonesia banyak menggunakan ragam hias tradisional Indonesia sebagai sumber inspirasi mereka dalam menciptakan desain. Wanara Studio adalah salah satu kelompok desainer asal Bandung yang menggunakan pendekatan tersebut. Wanara Studio didirikan oleh 4 orang desainer yaitu Bima Nurin, Habibie Putranto, Dian Effendi, dan Sweta Kartika pada tanggal 10 Oktober 2010 bersamaan dengan acara pasar seni ITB. Desain yang mereka ciptakan banyak terinspirasi oleh ragam hias seni tradisional di Indonesia khususnya Jawa.


52 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII A. Menemukan Pola Organis Media : Kertas, pensil, pewarna (pensil warna, krayon, cat poster/cat air). Capaian Pembelajaran: Pada akhir materi, siswa mampu: 1. Mengamati dan menemukan pola organis yang ada disekitar mereka. 2. Menggunakan pola organis yang ditemukan sebagai dasar dalam membuat desain. Waktu total : 90 menit (2 x 45 menit) Persiapan guru: Guru menjelaskan pengertian tentang apa yang dimaksud dengan pola organis kepada para peserta didik sekaligus memberikan beberapa contoh yang dapat ditemukan disekitar kita (pola kelopak bunga, kumpulan bebatuan,serat kayu, daun-daunan, kerang dll) dengan cara membawa gambar-gambar yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan ditampilkan pada peserta didik. Guru kemudian mengajak para peserta didik keluar kelas untuk bersama-sama mencari pola-pola organik disekitar sekolah seperti taman, kebun, pantai dll. Setelah melalui proses pengamatan peserta didik ditugaskan untuk menggambarkan pola-pola organik yang mereka temukan. Pola Organis adalah pola yang ditemukan pada alam sekitar yang menyerupai atau terdapat pada daun, pohon, bunga, hewan, dll. Pada sub unit 2.1 peserta didik diajak untuk mengamati alam sekitar untuk menemukan pola-pola organis yang kemudian akan digambar ulang dan dijadikan dasar dalam membuat desain atau menghias.


Unit 2 | Mendesain 53 Gambar 2.6 Contoh-contoh Pola Organis Sumber: Kemendikbud/Mutiara Gitani Laksa (2020) Gambar 2.7 Contoh Gambar Hasil Akhir Siswa Kelas 7 Sumber: Kemendikbud/Dinar aprillio (2020) Prosedur: 1. Mengamati dan menggambar pola organis (90 menit) a. Peserta didik mengamati pola-pola organis yang ditemukan di sekitar sekolah atau dari gambar yang dibawa oleh guru. b. Peserta didik memilih 6 bentuk pola organis. c. Peserta didik menggambar keenam pola yang dipilih tersebut ke atas kertas A4 yang sudah di bagi menjadi enam kotak dengan menggunakan pensil. Peserta didik hanya akan menggambarkan pola yang mereka temukan bisa dengan cara langsung menggambar di luar kelas ataupun melalui gambar yang dibawa oleh guru.


54 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Metode dan Kriteria Asesmen (Cross-analysis Dengan CP dan Profil Pelajar Pancasila) Menggunakan rubrik yang terlampir (selalu tunjukkan rubrik pada siswa, sebagai bentuk transparansi penilaian sehingga dapat akan membantu siswa mengembangkan rasa percaya diri, serta memahami letak kelebihan dan kekurangannya). Umpan Balik Pada Peserta Didik Saat Memonitor Tugas 1. Berikan dorongan untuk menemukan pola organis yang beragam. 2. Berikan penguatan saat peserta didik saling berdiskusi untuk menentukan pola organis yang akan dipilih. 3. Berikan bantuan agar peserta didik mampu menggambarkan pola organis yang mereka temukan. Pertanyaan Untuk Membantu Asesmen 1. Saat mengamati dan memilih pola organik : a. Apa menurutmu perbedaan utama dari 4 pola organis yang kamu pilih? b. Pola organis manakah yang menurutmu paling menarik? Mengapa? 2. Saat menggambar pola organik : a. Mengapa kamu memilih pola organis tersebut? b. Manakah bagian dari pola organis yang menurutmu paling menarik?


Unit 2 | Mendesain 55 B. Menemukan Pola Geometris Pada Benda di Sekitar Media : Kertas, pensil, pewarna (pensil warna, krayon, cat poster/cat air). Capaian Pembelajaran: Pada akhir materi, siswa mampu: 1. Mengamati pola geometris di sekitar pada benda 2. Menemukan dan menggambar ulang bentuk pola-pola geometris pada bendabenda keseharian di sekitar. Waktu total : 90 (2 x 45 menit) Persiapan guru: Guru memberikan pengertian tentang pola geometris kepada para peserta didik yang kemudian para peserta didik diberikan tugas pengamatan terhadap pola-pola geometris di sekitar kita sesuai dengan daerah masing-masing. Kemudian mempersiapkan barang-barang keseharian yang dapat ditemukan di daerah masing-masing sebagai contoh yang dapat diamati dan dilihat bentuk dasar pola geometris oleh para peserta didik diharapkan benda-benda yang dibawa juga menunjukan identitas kebudayaan lokal masing-masing daerah. Contoh dapat langsung berupa benda yang dibawa ke kelas ataupun berupa kumpulan gambar-gambar. Jika memungkinkan guru dapat mengajak murid keluar untuk melihat pola-pola geometris pada bangunan tradisional, pakaian tradisional, ragam hias, tempat ibadah. Guru menjelaskan pada peserta didik dimana kita bisa menemukan pola-pola geometris dan berdiskusi dengan peserta didik tentang pola geometris yang mereka temukan sehari-hari. Kemudian peserta didik diminta untuk menggambarkan pola geometris yang mereka temukan di kelas atau di tempat mereka menemukan pola geometris tersebut. Pola Geometris adalah pola pola yang berkaitan dengan geometris atau bangun datar contohnya adalah lingkaran, kotak , segitiga, persegi panjang, dll. Pada sub unit 2.2 peserta didik diajak untuk mengamati benda-benda di sekitar mereka yang memiliki pola geometris yang kemudian digambar ulang dan dijadikan dasar dalam membuat desain.


56 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Prosedur: 1. Mengamati pola geometris di sekitar (45 menit) a. Peserta didik mengamati pola-pola geometris yang terdapat pada benda- benda di sekitar secara langsung atau melalui gambar-gambar yang disediakan oleh guru. b. Peserta didik membahas dan memilih beberapa pola geometris pada benda yang paling menarik. 2. Menggambar pola geometris (45 menit) a. Peserta didik menggambarkan 6 pola geometris yang sudah dipilih sebelumnya di atas kertas dengan menggunakan pensil. Gambar 2.9 Contoh pola geometris pada benda-benda di sekitar Sumber: Kemendikbud/ Mutiara Gitani Laksa (2020) Gambar 2.10 Contoh Pola Geometris Yang Dikerjakan Siswa Kelas 7 Sumber: Kemendikbud/Dinar aprillio (2020) Gambar 2.8 Contoh Pola Geometris Sekitar Kita Sumber: Kemendikbud/Mutiara Gitani Laksa (2020)


Unit 2 | Mendesain 57 Metode dan Kriteria Asesmen (Cross-analysis Dengan CP dan Profil Pelajar Pancasila) Menggunakan rubrik yang terlampir (selalu tunjukkan rubrik pada siswa sebagai bentuk transparansi penilaian sehingga dapat akan membantu siswa mengembangkan rasa percaya diri, serta memahami letak kelebihan dan kekurangannya). Umpan Balik Pada Peserta Didik Saat Memonitor Tugas 1. Dampingi saat peserta didik mengamati benda-benda di sekitar. 2. Berikan penguatan saat peserta didik saling berdiskusi untuk menentukan pola geometris yang akan dipilih. 3. Berikan bantuan agar peserta didik dapat menggambarkan pola geometris yang dipilih. Pertanyaan Untuk Membantu Asesmen 1. Saat mengamati pola geometris di sekitar : a. Benda keseharian apa di yang menurutmu memiliki pola geometris? b. Pola geometris manakah yang paling menarik? mengapa? 2. Saat memindahkan sketsa ke medium gambar : a. Mengapa pola geometris itu yang dipilih? b. Dari benda apakah asal pola geometris yang digambar? c. Manakah bagian dari hasil akhir yang menurutmu paling menarik?


58 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Prosedur: 1. Menggambar sketsa dan mewarnai pola geometris (45 menit) a. Peserta didik membahas dan memilih beberapa pola geometris pada benda yang paling menarik. b. Peserta didik menggambar 4 sketsa pola geometris yang dipilih pada satu bidang kertas A4. Gambar 2.11 Contoh Siswa Mengambarkan 4 Sketsa Geometris Sumber: Kemendikbud/Dinar Aprillio (2020) C. Aplikasi Pola Geometris Berwarna Media : Kertas, pensil, pewarna (pensil warna,spidol, krayon, cat poster/cat air). Capaian Pembelajaran: Pada akhir materi, siswa mampu: 1. Membuat sketsa pola geometris. 2. Mengembangkan pola geometris dan mewarnai pola geometris yang dipilih. Waktu tota l: 90 (2 x 45 menit) Persiapan guru: Guru menjelaskan pada peserta didik bahwa pola-pola geometris yang dikerjakan pada bab sebelumnya akan dipilih salah satu untuk dijadikan sketsa pola geometri yang akan dikembangkan (ditambah/dikurangi/diperbanyak) yang kemudian akan diwarnai yang nanti akan digunakan lagi untuk tugas pada sub unit berikutnya. Guru berdiskusi dengan peserta didik untuk memilih pola geometri mana yang akan mereka pilih untuk dijadikan sketsa dan diwarnai. Peserta didik diminta untuk menggambar sketsa yang telah dipilih di atas kertas kemudian pola-pola organik tersebut bisa dikembangkan (ditambah/dikurangi/diperbanyak) dan kemudian diwarnai. Pola-pola geometris yang diamati dan digambar ulang oleh peserta didik pada sub unit sebelumnya dalam bentuk sketsa yang akan dikembangkan dan kemudian diwarnai. Hasil karya dari sub unit ini akan dipakai di sub unit berikutnya.


Unit 2 | Mendesain 59 2. Mengembangkan pola geometris yang dipilih a. Peserta didik mengembangkan pola geometris yang dipilih dengan cara menambahkan bentuk geometris baru, mengurangi sebagian pola geometris yang sudah ada, ataupun memperbanyak pola geometri yang sudah ada. Gambar 2.12 Contoh Gambar Siswa Mengembangkan Pola Geometris Sumber: Kemendikbud/Dinar Aprillio (2020) Gambar 2.13 Contoh Siswa Mewarnai Pola Geometris Sumber: Kemendikbud/Dinar Aprillio (2020) 3. Mewarnai sketsa pola geometris (45 menit) a. Peserta didik mewarnai 4 sketsa pola geometris yang dipilih dan sudah dikembangkan dengan menggunakan pensil warna, spidol, cat air atau krayon.


60 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Metode dan Kriteria Asesmen (Cross-analysis Dengan CP dan Profil Pelajar Pancasila) Menggunakan rubrik yang terlampir selalu tunjukkan rubrik pada siswa sebagai bentuk transparansi penilaian sehingga dapat akan membantu siswa mengembangkan rasa percaya diri, serta memahami letak kelebihan dan kekurangannya. Umpan Balik Pada Peserta Didik Saat Memonitor Tugas 1. Dampingi saat peserta didik memilih pola geometris yang mereka temukan di pertemuan sebelumnya. 2. Berikan penguatan saat peserta didik saling berdiskusi untuk menentukan pola geometris yang akan dipilih. 3. Berikan bantuan agar peserta didik dapat menggambarkan sketsa pola geometris yang dipilih. 4. Dampingi dan berikan bantuan pada peserta didik pada saat mewarnai sketsa pola geometris yang mereka pilih. Pertanyaan Untuk Membantu Asesmen 1. Saat menggambar sketsa pola geometris: a. Pola geometris manakah yang paling menarik? Mengapa? 2. Saat mengembangkan sketsa pola geometris: a. Pola geometris yang dipilih akan ditambah atau dikurangi? 3. Saat mewarnai sketsa pola geometris: a. Mengapa pola geometris itu yang dipilih? b. Mengapa memilih warna yang digunakan? c. Manakah bagian dari hasil akhir yang menurutmu paling menarik?


Unit 2 | Mendesain 61 D. Aplikasi Pola Geometris Pada Benda Media: Kertas, pensil, pewarna (pensil warna, krayon, cat poster/cat air). Capaian Pembelajaran: Pada akhir materi, siswa mampu: 1. Mengaplikasikan pola geometris yang dibuat pada sub unit sebelumnya pada benda-benda keseharian. Waktu total: 90 menit (2 x 45 menit) Persiapan guru: Guru menjelaskan tentang bagaimana sebuah pola geometris dapat digunakan dan diaplikasikan pada benda-benda lain disekitar kita agar terlihat lebih menarik. Guru memberikan contoh berupa gambar atau benda yang didalamnya terdapat elemen pola geometris sebagai hiasan. Guru menjelaskan pada peserta didik bahwa sketsa pola geometris yang mereka kerjakan pada pertemuan sebelumnya akan diaplikasikan pada benda-benda keseharian sesuai dengan daerah masingmasing. Misalnya di beberapa daerah yang memiliki kerajinan gerabah pola sketsa geometris yang mereka kerjakan dapat diaplikasikan pada gerabah, sekolah yang berdekatan dengan laut dapat mengaplikasikan sketsa pola geometris mereka pada perahu. Selain benda-benda khusus yang terdapat di masing-masing daerah sketsa pola geometris tersebut juga bisa diaplikasikan pada benda-benda seperti gelas, kaos, mobil, tas dll. Guru menyiapkan gambar pola penampang dari benda-benda yang memungkinkan sebagai media untuk mengaplikasikan sketsa pola geometris. Pada sub unit 2.4 ini pola geometris yang sudah dikembangkan dan diwarnai di sub unit sebelumnya akan diaplikasikan pada benda-benda keseharian. Dalam sub unit ini peserta didik akan diajarkan bagaimana menggunakan hasil desain yang mereka buat pada benda-benda keseharian yang umum atau juga dapat disesuaikan benda-benda khas yang ada di daerah masing-masing. Gambar 2.14 Contoh Kombinasi Sketsa Geometris Pada Benda Umum Sumber: Kemendikbud (2020)


62 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Prosedur: 1. Mengaplikasikan sketsa pola geometris (90 menit) a. Peserta didik memilih benda yang akan dijadikan media untuk pengaplikasian sketsa pola geometris yang mereka telah buat sebelumnya. b. Peserta didik mulai mengaplikasikan sketsa pola geometris pada gambar penampang yang sudah disediakan oleh guru sebanyak 2 buah benda. Gambar 2.17 Contoh Hasil Gambar Siswa Kelas 7 Pada Benda Keseharian Sumber: Kemendikbud/Dinar Aprillio (2020) Gambar 2.15 Contoh Kombinasi Sketsa Geometris Pada Benda Khusus Sumber: Kemendikbud/Zyfra Hatikva (2020) Gambar 2. 16 Contoh Gambar Penampang Benda Sumber: Kemendikbud/Dinar Aprilio (2020)


Unit 2 | Mendesain 63 Metode dan Kriteria Asesmen (Cross-analysis Dengan CP dan Profil Pelajar Pancasila) Menggunakan rubrik yang terlampir selalu tunjukkan rubrik pada siswa sebagai bentuk transparansi penilaian sehingga dapat akan membantu siswa mengembangkan rasa percaya diri, serta memahami letak kelebihan dan kekurangannya. Umpan Balik Pada Peserta Didik Saat Memonitor Tugas 1. Berikan dorongan untuk memilih sketsa pola geometris yang akan mereka gunakan. 2. Berikan penguatan saat peserta didik saling berdiskusi untuk menentukan benda yang akan mereka jadikan media untuk pengaplikasian. 3. Berikan bantuan agar peserta didik mampu menggambarkan sketsa pola geometris pada gambar benda yang telah mereka pilih. Pertanyaan Untuk Membantu Asesmen 1. Saat mengaplikasikan sketsa pola geometris: a. Benda apa yang paling disuka? b. Sketsa pola geometris mana yang paling menarik untuk setiap benda? c. Manakah bagian hasil akhir yang dirasa paling menarik? Perhatian! Bapak/Ibu diharapkan untuk membantu para siswa menjaga kebersihan, sikap disiplin, keamanan, dan kesehatan sesuai peraturan yang berlaku di sekolah.


64 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII DAFTAR PENILAIAN GURU Judul Bab/Subbab Tanggal Pelaksanaan Total Waktu Ajar : : : 1. Apa yang sudah berjalan dengan baik dalam pelaksanaan? Mengapa? 2. Masalah apa yang saya hadapi dalam perencanaan dan pelaksanaan? 3. Apakah dalam pelaksanaannya sudah “student-centered”? Jika belum, apa kesulitannya? 4. Jika melihat ke belakang, hal apa yang bisa saya lakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik?


Unit 2 | Mendesain 65 5. Apa yang saya pelajari dan bisa bermanfaat untuk di masa depan? 7. RPP: apakah saya membuat ulang RPP yang menyesuaikan dengan kondisi peserta didik dan sumber daya yang tersedia? 8. Pelaksanaan: apakah waktunya terlalu cepat, sesuai dengan petunjuk prosedur dalam buku, atau lebih lambat? Mengapa? 6. Persiapan: apakah saya sudah melakukan persiapan dengan baik? 9. Penilaian: apakah saya menggunakan rubrik penilaian yang disediakan? Jika iya, apakah ada penyesuaian? Jika tidak, apa kesulitannya? Bagaimana saya menggantikannya dengan sistem penilaian yang lebih sesuai dengan karakteristik peserta didik?


66 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII DAFTAR RUBRIK PENILAIAN Unit 2. MENDESAIN Nama : Penguasaan elemen seni Siswa mampu menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung sesuai dengan bentuk dan kesan ruang. Siswa mampu menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung yang tepat bentuk. Ada upaya untuk menyesuaikan tebal/tipis garis dengan kesan ruang benda. Siswa mampu menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung yang tepat bentuk. Belum ada upaya untuk menyesuaikan tebal/tipis garis dengan kesan ruang benda. Siswa mampu menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung tetapi kurang tepat bentuk. Belum ada upaya untuk menyesuaikan tebal/tipis garis dengan kesan ruang benda. Siswa tidak mengumpulkan tugas. Kelas : Nama Guru : Tanggal : Komponen Asesmen Sangat Baik (100 – 90) Baik (89-80) Cukup Baik (79-70) Butuh Perbaikan (69-60) Tidak Memuaskan (0-59) Penguasaan prinsip desain Siswa mampu membuat gambar sesuai proporsi dengan komposisi yang seimbang dan kesan menyatu yang kuat. Siswa mampu membuat gambar sesuai proporsi. Ada upaya untuk menggunakan prinsip desain (keseimbangan dan kesatuan), namun komposisi terlihat kurang seimbang atau kesan kurang menyatu. Siswa mampu membuat gambar sesuai proporsi. Namun, tidak ada upaya untuk menggunakan prinsip desain sehingga komposisi terlihat kurang seimbang dan kesan kurang menyatu. Siswa kurang mampu membuat gambar sesuai proporsi dan komposisi terlihat tidak seimbang dan kesan tidak menyatu. Siswa tidak mengumpulkan tugas.


Unit 2 | Mendesain 67 Komponen Asesmen Sangat Baik (100 – 90) Baik (89-80) Cukup Baik (79-70) Butuh Perbaikan (69-60) Tidak Memuaskan (0-59) Kemandirian: Berani mencoba dan percaya diri Siswa berani mencoba dengan komposisi obyek yang tidak biasa dan menunjukkan kepercayaan diri. Siswa berani mencoba dengan komposisi obyek tidak biasa meskipun masih dengan dorongan dari guru atau temannya. Siswa tidak mencoba komposisi obyek tidak biasa namun menunjukkan kepercayaan diri. Siswa harus didorong bahkan saat membuat komposisi obyek yang biasa saja. Siswa tidak mengumpulkan tugas. Kreativitas: pengembangan gagasan dan kombinasi yang baru Siswa membuat berbagai alternatif komposisi yang berbeda-beda dan mampu memilih sendiri komposisi yang menarik untuknya. Siswa membuat berbagai alternatif komposisi walaupun tidak terlalu beragam. Ia tidak mampu memilih sendiri komposisi yang menarik untuknya. Siswa membuat alternatif komposisi sesuai dengan jumlah yang diminta dan tidak beragam. Ia pun tidak mampu memilih sendiri komposisi untuk diolah selanjutnya banyak sampah). Siswa membuat alternatif komposisi kurang dari jumlah yang diminta dan tidak beragam. Ia pun tidak mampu memilih sendiri komposisi yang ingin diolah selanjutnya terlihat). Siswa tidak mengumpulkan tugas. Contoh gambar siswa kelas 7 : Jika sampai tahap pengumpulan pola : Cukup Baik


68 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Gambar 2.20 Contoh Hasil Gambar Sampai Tahap Aplikasi Pada Benda Sumber: Kemendikbud/Dinar Aprillio (2020) Gambar 2.19 Contoh Hasil Gambar Sampai Tahap Eksplorasi Benda Sumber: Kemendikbud/Dinar Aprillio (2020) Jika sampai tahap aplikasi pada benda : Sangat Baik Jika sampai tahap eksplorasi pola : Baik Gambar 2.18 Contoh Hasil Gambar Sampai Tahap Pengumpulan Pola Sumber: Kemendikbud/Dinar Aprillio (2020)


Unit 3 | Membuat Tipografi dan Logo 69 Unit 3 Membuat Tipografi dan Logo Capaian Pembelajaran Pada akhir materi, siswa mampu: 1. Membuat tipografi sederhana. 2. Membuat logo yang mencerminkan identitas personal peserta didik. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2021 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Penulis : Ardhana Riswarie dan Vincent Albert Samoel ISBN : 978-602-244-402-2


70 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Alur Pembelajaran Unit 3 berjudul “Membuat Tipografi dan Logo” berisi kegiatan di mana peserta didik mempelajari cara untuk mengekspresikan diri dalam kondisi yang aman. Bagi mereka yang baru memasuki usia remaja, menggambar erat kaitannya dengan keterampilan artistik, sehingga wadah ekspresi diri yang disediakan ini dirancang seaman dan senyaman mungkin bagi peserta didik untuk bisa bereksplorasi bersama-sama untuk mencapai kemampuan artistik yang sejalan dengan teman-teman sekelas. Pada sub unit A dan B peserta didik akan diundang untuk mengeksplorasi jenis-jenis tipografi yang berbeda dan karakteristiknya masing-masing. Sementara pada sub unit C dan D peserta didik bisa menggunakan tipografi yang sesuai dengan karakteristik atau kepribadian mereka untuk menuliskan nama atau membuat logo mereka sendiri. Selain menjadi wadah ekspresi yang nyaman, bebas, dan optimal, peserta didik juga belajar tentang mengenali diri dan menyampaikannya melalui bahasa gambar (personal branding). Deskripsi


Unit 3 | Membuat Tipografi dan Logo 71 Keterhubungan Dengan Materi Sebelumnya Pada unit unit sebelumnya peserta didik sudah menguasai teknik menggambar dasar dan juga teknik mendesain. Dengan pengalaman merek dalam menggambar dan mendesain di dalam unit ini tidak hanya tentang mengembangkan teknik yang sudah dikuasai tetapi juga dengan menambahkan identitas personal peserta ajar kedalam bentuk tipografi dan logo yang mereka buat. Profil Pelajar Pancasila Pada akhir materi, siswa mampu meningkatkan kemandirian melalui (1) keberanian mencoba dan (2) menumbuhkan rasa percaya diri akan keputusannya sendiri; meningkatkan kemampuan kreatif melalui pengembangan gagasan dan pembuatan kombinasi yang baru, serta dapat menerima perbedaan dalam berbagai segi kehidupan. Konsep Menggambar Tipografi adalah seni menata huruf dan mengatur penyebarannya pada ruang yang tersedia. Tipografi sering dapat kita temukan dimana-mana dan menjadi bagian penting dalam mendesain khususnya desain grafis. Dalam tipografi terdapat proses mengenal jenis-jenis huruf dan juga ukuran huruf sebelum memasuki tahap mengatur penyebaran huruf pada ruang yang tersedia yang banyak kita lihat di dalam poster, cover buku, kemasan, dll. Gambar 3.1 Contoh tipografi pada poster Sumber: Kemendikbud/M Erwin Ramadhan (2020) Gambar 3.2 Contoh tipografi pada buku Sumber: Kemendikbud/Zyfra Hatikva (2018) Gambar 3.3 Contoh tipografi pada kemasan Sumber: Kemendikbud (2020) Logo adalah identitas visual terhadap suatu entitas yang mempunyai kriteria khusus seperti bentuk, filosofi dan warna. Sama halnya dengan tipografi kita dapat menemukan banyak logo disekitar kita. Logo diperlukan untuk menyampaikan identitas visual yang memiliki makna spesifik yang tertuang dalam kombinasi huruf, gambar, warna, dan pola. Logo dapat juga digunakan untuk menampilkan identitas personal kita.


72 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII HUBUNGAN DENGAN SEJARAH SENI RUPA Gambar 3.4 Contoh aksara atas, kiri ke kanan : Aksara Viking Norwegia , Hieroglyph Mesir, Aksara Jawa ; Bawah, kiri ke kanan : Aksara Bali, Aksara Batak Toba, Aksara Bugis. Sumber: Kemendikbud/Zyfra Hatikva (2020) Tipografi di dunia mulai digunakan oleh bangsa-bangsa Viking Norwegia, Viking, Mesir dll yang kemudian berkembang di Yunani dan menyebar keseluruh Eropa. Kata tipografi berasal dari bahasa Yunani yaitu typos (bentuk) dan graphein (menulis, mengukir). Tipografi terus berkembang seiringnya perkembangan teknologi hingga saat ini. Dalam sejarah seni rupa khususnya desain tipografi adalah bagian penting yang perlu dikuasai oleh seorang desainer khususnya seorang desainer grafis. Huruf sendiri di Indonesia sudah dikenal sejak lama jauh sebelum bangsa Eropa datang ke Indonesia dimana kita bisa menemukan adanya aksara Jawa, Bali, Bugis, Makasar dan Batak. Tipografi berkembang di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dimana mereka mengenalkan sistem huruf Roman yang lebih general. Tipografi pada zaman penjajahan Belanda digunakan dalam penyiaran berita dan iklan dalam perdagangan. Tipografi terus berkembang sejak awal ditemukannya mesin cetak dan kemudian berkembang hingga era komputerisasi seperti saat ini. Tipografi sendiri terus bertambah dan berkembang seiring berdirinya sekolah desain khususnya desain grafis. Saat ini tipografi juga berkembang menjadi bentuk- bentuk baru contohnya graffiti yang sangat dekat dengan budaya anak muda.


Unit 3 | Membuat Tipografi dan Logo 73 Kosa Kata Khusus Seni 1. Tipografi : seni menata huruf dan mengatur penyebarannya pada ruang yang tersedia. 2. Logo : identitas visual terhadap suatu entitas yang mempunyai kriteria khususseperti bentuk, filosofi dan warna. 3. Desain grafis : proses komunikas menggunakan elemen visual seperti tipografi, fotografi, serta ilustrasi yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan. (Lembar ini dapat diperbanyak, jika dibutuhkan) Gambar 3.5 Contoh Grafiti, kiri : Grafiti karya seniman Indonesia (M Erwin Ramadhan); kanan : Grafiti karya seniman luar (GOOZ) Sumber: Kemendikbud/Mutiara Gitani Laksa (2020) Logo pertama kali muncul pada masa Yunani kuno. Awal mula logo sangatlah sederhana, hanya berupa satu kode yang terdiri dari satu huruf atau lebih yang digabungkan. Kode tersebut digunakan untuk membentuk inisial, nama atau nama depan dari seseorang. Aplikasi logo pada saat itu diletakan pada benda-benda pribadi, lambang kekuasaan, lambang agama, dll. Seiring berkembangnya teknologi dan juga kreativitas manusia bentuk-bentuk logo menjadi berkembang dan bertambah. Sama seperti tipografi, logo juga mengalami perkembangan pesat saat sekolah desain mulai dibuat dan juga perkembangan teknologi komputer. Gambar 3.6 Contoh gambar perkembangan desain logo Sumber: Kemendikbud/Mutiara Gitani Laksa, Zyfra Hatikva (2020)


74 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII A. Tipografi : Mengenal Dasar Tipografi Media: Kertas, pensil, pewarna (pensil warna, krayon, cat poster/cat air). Capaian Pembelajaran: Pada akhir materi, siswa mampu: 1. Mengerti istilah dasar dan aturan dalam tipografi. 2. Mengerti penggunaan tipografi dalam keseharian. 3. Mencoba meniru tipografi sederhana. Waktu total: 90 menit (2 x 45 menit) Persiapan guru: Guru menjelaskan pengertian tentang tipografi dan aturan dasar dalam tipografi kepada peserta didik beserta contoh-contohnya. Guru menjelaskan penggunaan tipografi di kehidupan sehari-hari seperti dalam buku pelajaran, koran, komik, dll. Guru menjelaskan penggunaan metode grid dalam membuat tipografi. Para peserta didik meniru salah satu contoh tipografi yang diberikan oleh guru. Tipografi adalah seni menata huruf dan mengatur penyebarannya pada ruang yang tersedia. Di dalam sub unit 3.1 ini peserta didik akan dikenalkan dengan bentukbentuk tipografi dasar yang sering dilihat di sekitar kita. Selain dikenalkan dengan tipografi secara umum peserta didik juga akan mencoba meniru bentuk tipografi sederhana. Gambar 3.7 Contoh tipografi sederhana Sumber: Kemendikbud/Zyfra Hatikva (2020) Gambar 3.8 Kiri ke kanan atas : contoh tipografi melalui nama orang, kata-kata motivasi ; bawah : contoh tipografi melalui grafiti (Dustur Burdani) Sumber: Kemendikbud/Dustur Budani (2020)


Unit 3 | Membuat Tipografi dan Logo 75 Prosedur: 1. Dasar Tipografi dan mencoba meniru tipografi sederhana (45 menit) a. Peserta didik mengamati jenis jenis tipografi yang ditampilkan oleh guru. b. Peserta didik memilih salah satu tipografi. c. Peserta didik meniru salah satu tipografi dan dikerjakan di atas kertas A3 dengan menggunakan metode grid (langsung nama). Gambar 3.10 Contoh hasil akhir abjad A-Z Sumber: Kemendikbud/Zyfra Hatikva (2020) Gambar 3.9 Contoh hasil akhir nama siswa Sumber: Kemendikbud (2020) Metode dan Kriteria Asesmen (Cross-analysis Dengan CP dan Profil Pelajar Pancasila) Menggunakan rubrik yang terlampir (selalu tunjukkan rubrik pada siswa sebagai bentuk transparansi penilaian sehingga dapat akan membantu siswa mengembangkan rasa percaya diri, serta memahami letak kelebihan dan kekurangannya). Umpan Balik Pada Peserta Didik Saat Memonitor Tugas 1. Berikan umpan balik mengenai penggunaan tipografi di keseharian. 2. Berikan penguatan saat peserta didik saling berdiskusi untuk menentukan pola tipografi yang dipilih. 3. Berikan bantuan agar peserta didik mampu menggambarkan tipografi yang mereka pilih dari contoh yang diberikan. Pertanyaan Untuk Membantu Asesmen 1. Saat mengenal tipografi dasar: a. Dimana kita dapat menemukan tipografi dalam keseharian? b. Tipografi di keseharian yang paling menarik? 2. Saat meniru tipografi: a. Bentuk tipografi mana yang paling menarik? b. Adakah kesulitan dalam membuat tipografi yang dipilih?


76 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII B. Tipografi : Aplikasi Tipografi Media: Kertas, pensil, pewarna (pensil warna, krayon, cat poster/cat air). Capaian Pembelajaran: Pada akhir materi, siswa mampu: 1. Mengaplikasikan tipografi dengan menggunakan nama mereka. Waktu total: 90 menit (2 x 45 menit) Persiapan guru: Guru memberikan contoh bentuk bentuk aplikasi tipografi sederhana kepada peserta didik dan menjelaskan bagaimana tipografi sudah menjadi bagian di dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan menggunakan jenis tipografi yang sudah dikerjakan di pertemuan sebelumnya para peserta didik mencoba untuk membuat tulisan indah dengan menggunakan nama mereka. Dalam sub unit ini peserta didik akan mengaplikasikan pengetahuan mereka tentang tipografi secara kreatif dengan cara membuat tulisan indah dengan menggunakan nama mereka. Gambar 3.11 Contoh penggunaan tipografi Sumber: Kemendikbud/ Mutiara Gitani Laksa (2020)


Unit 3 | Membuat Tipografi dan Logo 77 Prosedur: 1. Mengaplikasikan tipografi ke dalam sebuah karya (180 menit) a. Peserta didik memilih jenis tipografi yang akan dipakai. b. Peserta didik memilih karakter apa yang mereka tampilkan dalam tipografi yang mereka akan buat. c. Peserta didik mengaplikasikan karya dalam kertas A3 dengan menggunakan pensil. d. Peserta didik mewarnai dan menghias karya tipografi yang sudah dibuat. Gambar 3.12 Contoh hasil akhir tipografi Sumber: Kemendikbud (2020) Metode dan Kriteria Asesmen (Cross-analysis Dengan CP dan Profil Pelajar Pancasila) Menggunakan rubrik yang terlampir (selalu tunjukkan rubrik pada siswa sebagai bentuk transparansi penilaian sehingga dapat akan membantu siswa mengembangkan rasa percaya diri, serta memahami letak kelebihan dan kekurangannya. Umpan Balik Pada Peserta Didik Saat Memonitor Tugas 1. Berikan umpan balik pemilihan tipografi. 2. Berikan penguatan saat peserta didik saling berdiskusi untuk menentukan pola tipografi dan pesan yang akan disampaikan dalam karya. 3. Berikan bantuan agar peserta didik mampu menggambarkan tipografi yang mereka pilih dari contoh yang diberikan sesuai dengan tema dan pesan yang akan mereka sampaikan. Pertanyaan Untuk Membantu Asesmen 1. Saat mengaplikasikan tipografi: a. “Jenis tipografi mana yang menarik?” b. “Kesan dan karakater apa yang akan disampaikan dalam karya?”


78 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Persiapan guru: Guru menjelaskan pada peserta didik pengertian tentang logo dan pentingnya logo dalam kehidupan kita dengan menggunakan contoh-contoh logo dari perusahaan terkenal dari dalam dan luar negeri. Logo memberikan informasi kepada orang yang melihatnya tentang nilai dan tujuan dari perusahaan tersebut. Logo juga memberikan dapat memiliki efek pengenalan yang cepat kepada para konsumen. (Contohnya beberapa logo yang sudah terkenal Coca- Cola, Nike, Apple, Youtube dll). C. Logo : Mengenal Logo Media: Kertas, pensil, pewarna (pensil warna, krayon, cat poster/cat air). Capaian Pembelajaran: Pada akhir materi, siswa mampu: 1. Memahami apa itu logo. 2. Memahami pentingnya sebuah logo. Waktu total: 90 menit (2 x 45 menit) Logo adalah identitas visual terhadap suatu entitas yang mempunyai kriteria khusus seperti bentuk, filosofi dan warna. Pada sub unit 3.3 ini peserta didik akan diajak untuk mengenal pengertian tentang logo dan juga manfaatnya. Para peserta didik akan diajak untuk mengamati beberapa contoh logo yang ada disekitar kita agar mereka dapat mengerti tentang elemen-elemen dasar dari sebuah logo. Gambar 3.13 Contoh gambar logo perusahaan terkenal tetapi ada beberapa bagian yang dihilangkan Sumber: Kumpulan Logo Lambang Indonesia / http://ardilamadi.blogspot.com/2013/08/logo-elpiji.html (2015) Guru mempersiapkan logo-logo yang umum terlihat di setiap daerah masing-masing sudah dihilangkan beberapa bagian di dalamnya terutama teks yang kemudian ditunjukan pada para peserta didik agar mereka bisa menjawab logo apakah yang terdapat pada setiap gambar tidak utuh yang ditunjukan. Para peserta didik tidak hanya menjawab nama perusahaan tetapi juga terdapat elemen apa saja dalam logo tersebut? (font, gambar, warna, dll) Berapa warna yang digunakan logo tersebut? Hal apa yang paling mencolok dari logo tersebut?


Unit 3 | Membuat Tipografi dan Logo 79 Guru kemudian meminta para peserta didik untuk mencontoh gambar dari beberapa logo yang berbentuk sederhana yang kemudian akan diubah oleh para peserta didik pada bagian elemen elemen penting yang mereka temukan di proses mengamati sebelumnya. Prosedur: 1. Pengertian dasar tentang logo (45 menit) a. Peserta didik mengamati pengertian tentang logo. b. Peserta didik mengamati berbagai macam logo yang ada disekitar kita c. Peserta didik menganalisa elemen-elemen penting pada sebuah logo 2. Menggambar dan mendesain ulang logo (45 menit) a. Peserta didik menggambar ulang 2 logo yang mereka anggap paling mereka kenal. b. Peserta didik mendesain ulang 2 logo tersebut. Gambar 3. 14 Contoh gambar satu logo yang dipecah menjadi elemen elemen penting seperti bentuk dasar, tulisan, gambar Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 3.16 Contoh gambar logo sederhana yang memiliki elemen gambar, bidang geomertris atau organis, font, warna Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 3.15 Contoh gambar logo yang dengan jelas menunjukan filosofi yang ingin disampaikan misal kuat, cepat, lembut, dll Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 3.18 Contoh mendesain ulang logo yang sama Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 3.17 Logo McDonald Sumber: McDonald’s Indonesia / https://mcdonalds.co.id/ (2020)


80 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Metode dan Kriteria Asesmen (Cross-analysis Dengan CP dan Profil Pelajar Pancasila) Menggunakan rubrik yang terlampir (selalu tunjukkan rubrik pada siswa sebagai bentuk transparansi penilaian sehingga dapat akan membantu siswa mengembangkan rasa percaya diri, serta memahami letak kelebihan dan kekurangannya). Umpan Balik Pada Peserta Didik Saat Memonitor Tugas 1. Berikan umpan balik mengenai penggunaan logo di keseharian. 2. Berikan penguatan saat peserta didik saling berdiskusi pada saat mengamati logo-logo yang ada disekitar kita. 3. Berikan bantuan agar peserta didik mampu menggambar dan mendesain ulang logo yang mereka pilih. Pertanyaan Untuk Membantu Asesmen 1. Saat mengenal logo dasar: a. Dimana kita dapat menemukan logo dalam keseharian? b. Logo di keseharian yang paling menarik? c. Elemen apa saja yang terdapat pada logo? 2. Saat menggambar dan mendesain ulang sebuah logo: a. Bagian mana yang paling menarik dari logo yang mereka pilih? b. Bagian mana yang akan mereka akan merubah dari logo yang mereka pilih? dan mengapa?


Unit 3 | Membuat Tipografi dan Logo 81 D. Logo : Membuat Logo Media: Kertas, pensil,pewarna, (pensil warna, krayon, cat poster/cat air). Capaian Pembelajaran: Pada akhir materi, siswa mampu: 1. Memahami langkah-langkah dasar dalam membuat logo. 2. Membuat logo sederhana. Waktu total: 180 menit (4 x 45 menit) Persiapan guru: Guru menjelaskan kepada para peserta didik tentang elemen dasar dalam pembuatan logo yaitu bentuknya harus sederhana, logo mudah diingat, logo harus sesuai dengan tujuan dari perusahaan atau merek yang diwakilkan. Guru mempersiapkan beberapa jenis logo dari berbagai perusahaan dari makanan, produk olahraga, elektronik, aplikasi dll sebagai referensi bagi peserta didik dalam proses membuat logo. Guru menjelaskan keunikan dari setiap logo-logo yang dihasilkan. Guru juga memberikan sejarah pendek perusahaan dan juga cerita dibalik pembuatan logo perusahaan tersebut kepada peserta didik. Guru menjelaskan langkahlangkah dalam membuat logo kepada peserta didik yaitu pertama peserta didik diminta untuk memakai inisial nama depan mereka atau nama panggilan mereka untuk dijadikan nama perusahaan yang akan dijadikan logo, kemudian memilih jenis perusahaan yang mereka buat sesuai dengan beberapa referensi yang sudah ditunjukan, menuliskan 4 nilai-nilai yang ingin ditunjukan oleh perusahaan mereka misalnya produk olahraga maka nilai yang ingin disampaikan adalah cepat, kuat, semangat. Membuat 4 sketsa logo yang masing-masing akan menunjukan 4 nilai yang ditentukan sebelumnya, memilih satu sketsa logo untuk dikembangkan dan dijadikan logo final yang akan dirapikan dan diwarna. Di dalam logo ini dapat ditambahkan gambar ataupun bentuk geometris maupun organis untuk menambah keindahan logo. Dalam sub unit ini peserta didik akan menggabungkan pengetahuan mereka yang didapatkan dari materi-materi sebelumnya dalam bentuk logo. Peserta didik akan menggunakan kemampuan mereka dalam menggambar, menggunakan pola organis dan geometris, mendesain, dan tipografi pada pembuatan logo di sub unit ini. Dalam sub unit ini peserta didik akan membuat logo yang akan mencerminkan karakteristik tertentu.


82 Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMP Kelas VII Prosedur: 1. Menentukan dasar logo (90 menit) a. Peserta didik menggunakan inisial atau nama panggilan mereka sebagai nama perusahaan. b. Peserta didik memilih jenis perusahaan yang akan mereka jadikan logo. c. Peserta didik menuliskan 4 nilai utama yang akan ditampilkan dalam logo. 2. Membuat sketsa, menggambar dan mewarnai logo (90 menit) a. Peserta didik menentukan gambar atau bentuk apa yang akan ditambahkan pada inisial yang telah dipilih. b. Peserta didik membuat 4 sketsa logo berdasarkan 4 nilai utama yang mereka sudah tentukan. c. Peserta didik memilih satu sketsa yang paling disukai. d. Peserta didik mengembangkan sketsa sekaligus merapikan logo. e. Peserta didik mewarnai logo. Gambar 3.21 Contoh gambar yang bisa dimasukan pada logo Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 3.22 Contoh gambar logo siswa kelas 7 Sumber: Kemendikbud (2020) Gambar 3.20 Gambar Sejarah Logo Perusahaan Sumber: Tumpi Readhous / https://tumpi.id/proses-perubahan-dan-arti-logo-pertamina/ (2012-2019) Gambar 3.19 Contoh Logo Perusahaan Terkenal Sumber: PT Pertamina(Persero) / https://www.pertamina.com/id/makna-logo (2020)