Mengapa pembicara harus mengetahui wawasan pendengar sebelum menyampaikan pidato

Mengapa pembicara harus mengetahui wawasan pendengar sebelum menyampaikan pidato
Gestur Barack Obama saat berpidato dalam upacara wisuda Rutgers University ke-250, Piscataway, N.J., 15 Mei 2016. AP/Mel Evans

TEMPO.CO, Jakarta - Berbicara di depan orang banyak atau umumnya disebut pidato atau kata sambutan memerlukan persiapan yang matang, tak jarang seseorang akan mengalami demam panggung saat pidato karena kurangnya persiapan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan melakukan pidato, baik secara materi maupun mental. Selain itu, mengetahui siapa audiens atau pendengar juga akan membantu keberhasilan sebuah pidato.

Nah berikut ini persiapan penting yang perlu dilakukan sebelum berpidato di depan orang banyak, agar tidak demam panggung, dilansir dari berbagai sumber.

Tujuan dari sebuah pidato adalah pidato yang memberikan pengaruh atau dampak, persiapan sebelum berpidato merupakan kunci keberhasilan sebuah pidato yang baik. Ibarat gunung es, biarkan pendengar atau audiens hanya mengetahui keberhasilan pidato, sementara pengorbanan waktu dan tenaga yang Anda lakukan cukup menjadi rahasia Anda.

1. Siapkan naskah pidato

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan naskah pidato, ada tiga landasan untuk setiap pidato atau presentasi: yaitu pembicara, subjek dan penonton atau audiens. Cobalah membuat naskah dengan pertanyaan-pertanyaan berikut;

Subjek:

a) Apa yang Anda ketahui tentang subjek?

b) Mengapa Anda berbicara tentang itu?

c) Keahlian apa yang Anda miliki?

d) Wawasan apa yang dapat Anda bagikan dengan audiens? Dll

Audiens:

a. Apa yang diketahui oleh audiens tentang subjek?

b. Apakah mereka menyukai subjeknya?

c. Apakah mereka takut akan hal itu?

d. Apakah mereka bosan dengan itu?

e. Bagaimana subjek yang relevan untuk penonton? Dll.

Pembicara:

a. Apa yang Anda ketahui tentang audiens?

b. Apa yang mereka ketahui tentang Anda?

c. Apakah Anda memiliki otoritas atas mereka?

d. Apakah mereka memiliki otoritas atas Anda? Dll

Setelah membuat naskah dengan rumusan tersebut, selanjutnya Anda perlu memikirkan situasi saat berbicara nantinya, karena hal ini dapat mempengaruhi analisis Anda terhadap naskah yang telah dibuat. Sama seperti cuaca dapat berubah dari hari ke hari, begitu juga situasi berbicara dapat berubah untuk pembicara atau audiens. Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk ditanyakan ketika berpikir tentang situasi berbicara:

a. Apakah ini saat-saat menyenangkan atau masa sulit?

b. Bagaimana situasi mempengaruhi subjek presentasi, jika sama sekali?

c. Apakah situasinya akan mempengaruhi pengiriman Anda?

d. Apa yang akan terjadi – untuk Anda dan audiens – jika presentasinya berjalan dengan baik?

e. Apa yang akan terjadi jika itu buruk? Dll

Ketika Anda memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini, tinjau naskah yang Anda buat dan tambahkan atau mengubahnya seperlunya.

2. Tujuan pidato

Sebelum Anda berpidato, tetapkan terlebih dulu apa tujuan Anda? Apa yang Anda ingin audiens lakukan ketika pidato Anda berakhir? Beberapa tujuan yang mungkin untuk presentasi bisnis:

a. Anda ingin orang berinvestasi dalam suatu proyek.

b. Anda ingin orang mengambil tindakan.

c. Anda ingin orang mengetahui informasi tertentu.

d. Anda ingin membawa perubahan di perusahaan.

Terkadang pembicara hanya ingin audiens untuk mengetahui sesuatu dan itu baik-baik saja. Tetapi pidato yang paling berhasil adalah yang mempengaruhi orang untuk bertindak. Jika Anda bisa mendapatkan audiens untuk mengambil tindakan nyata, Anda akan membuat dampak.

Tuliskan tujuannya sebagai berikut: “Di akhir presentasi, saya ingin penonton...” Berikan beberapa pemikiran. Ingatlah bahwa tujuannya harus jelas dan realistis. Audiens perlu tahu apa yang harus mereka lakukan, dan mereka harus dapat melakukannya.

3. Pesan utama pidato

Komponen dalam pidato adalah, pembicara, audiens, media atau tempat, pesan dan dampak. Pidato harus dibangun berdasarkan pesan utama. Tidak apa-apa untuk memiliki lebih dari satu pesan utama, tetapi usahakan paling banyak hanya dua atau tiga saja pesan utama. Semakin banyak pesan yang Anda miliki, semakin rumit pembicaraan Anda.

Semakin banyak pembicaraan yang rumit, semakin kecil kemungkinannya orang akan mengingatnya. Terlalu sering, presentasi mengoceh, membuat penonton bingung dan jenuh dengan apa intinya.

Pikirkan tentang apa yang Anda inginkan audiens untuk diingat bahkan jika mereka melupakan segala sesuatu yang telah Anda katakan. Kemudian, buat kesimpulan pidato Anda dalam satu atau dua kalimat lengkap. Tujuan dari langkah ini adalah untuk membantu Anda menemukan kesimpulan dari apa yang ingin Anda katakan. Ketika Anda dapat menyingkat pidato atau presentasi Anda menjadi satu atau dua kalimat, pesannya akan mudah Anda ingat dan akan tersampaikan dengan jelas kepada audiens.

4. Persiapan mental

Selain menyiapkan naskah dengan matang, persiapan mental juga perlu dilakukan, apalagi jika Anda belum pernah atau jarang melakukan pidato di depan orang banyak. Berikut poin-poin penting persiapan mental untuk berpidato, dilansir dari romelteamedia.com.

a. Santai, atasi rasa gugup dengan menarik nafas panjang atau dalam, menggerakkan badan, berdiri tegak layaknya tentara berbaris dengan bahu dan dada yang tegap, lalu cobalah untuk tersenyum.

b. Kenali ruangan, datang ke lokasi lebih awal agar merasa familiar dengan ruangan tempat berpidato dikakukan. Jadikan seakan-akan ruang adalah ruangan Anda sendiri.

c. Kenali audiens, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mengenali audiens juga diperlukan untuk kesiapan mental. Kenali karakteristiknya, latar belakangnya, minatnya, dan saat berpidatodilakukan, pandang audiens layaknya orang yang sangat Anda kenal.

d. Pahami materi, senjata utama Anda saat lakukan pidato adalah materi, percuma jika Anda hanya menulisnya, pelajari, dalami, dan pahami materi pembicaraan sebaik mungkin. Lakukan riset jika perlu. Anggaplah Anda yang paling tahu, dan yang terpenting jangan pernah berpidato mengenai masalah yang Anda tidak paham.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Menguji Pidato Presiden Jokowi Soal UU Cipta Kerja

Mengapa pembicara harus mengetahui wawasan pendengar sebelum menyampaikan pidato
Ilustrasi pidato. ©Shutterstock.com/Halfpoint

JATIM | 13 Juli 2020 20:30 Reporter : Rakha Fahreza Widyananda

Merdeka.com - Pidato memiliki artian umum sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan gagasan dengan menggunakan lisan pada masyarakat umum. Namun ada juga yang menyatakan bahwa pidato merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mengungkapkan pikiran, ide, maupun gagasan secara lisan.

Pidato sendiri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan berorasi di depan umum dalam rangka menyampaikan pendapat atau gagasan terhadap suatu hal atau kondisi yang sedang berkembang saat ini.

Pidato sangat penting dilakukan karena bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain yang akan dituju, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Pesan yang disampaikan secara langsung, biasanya dalam bentuk suatu imbauan dan ajakan. Sedangkan, pesan yang disampaikan secara tidak langsung, pada umumnya tersirat di dalam setiap pernyataan yang disampaikan dalam pidato.

Pidato dapat juga disebut dengan orasi. Orator merupakan seorang individu yang sedang menyampaikan pidato. Individu tersebut berbicara secara langsung pada pembicara, di atas podium atau mimbar untuk menyampaikan isi yang dibicarakan pada pendengar. Pidato memiliki beberapa tujuan.

Untuk mengetahui secara rinci, berikut merdeka.com telah rangkum tujuan pidato, pengertian, dan metode yang tepat untuk melakukannya, yang telah dilansir dari portal-ilmu.com

2 dari 4 halaman

Tujuan pidato sendiri bukan hanya sekadar menyampaikan aspirasi kepada pihak yang dituju, namun terdapat beberapa syarat dan ketentuan agar hal yang disampaikan akan bisa tersampaikan dengan baik.

Tujuan pidato antara lain adalah :1. Pidato digunakan untuk memberikan suatu pemahaman maupun informasi terhadap orang lain atau bersifat informatif.2. Pidato digunakan untuk meyakinkan pendengar atau dinamakan dengan argumentatif.3. Pidato digunakan untuk membuat orang lain merasa senang dengan pidato yang bersifat menghibur atau yang dinamakan dengan rekreatif.

4. Pidato digunakan untuk memberikan pengaruh pada orang lain agar bersedia untuk mengikuti kemauan yang diinginkan oleh orator secara suka rela atau dinamakan dengan persuasif.

3 dari 4 halaman

Setelah memahami apa saja tujuan pidato, ada baiknya kita juga mengetahui apa saja bagian-bagian dari sebuah pidato agar hal yang disampaikan dapat tersampaikan.

Berikut merupakan bagian-bagian dari pidato yang dibagi menjadi 3 bagian:1. Bagian pidato yang berisikan tentang salam pembuka, rasa syukur, memberikan sapaan pada pendengar, menyampaikan tujuan pidato, dan menegaskan konteks dalam pertemuan atau acara.2. Bagian pidato yang menguraikan tentang pokok–pokok permasalahan yang disesuaikan dengan topik pidato. Selain itu, untuk menguraikan hal–hal yang telah direncanakan atau hal–hal yang ingin disampaikan.

3. Bagian dari pidato yang berisikan imbauan, ajakan, kesimpulan, ucapan terima kasih dan permohonan maaf, dan salam penutup.

Dari ketiga bagian tersebut, seseorang yang akan melakukan pidato haruslah memahami ketiga bagian tersebut, selain itu, ada beberapa hal yang harus dikuasai oleh seseorang yang akan melakukan pidato yaitu:

1. Memahami latar belakang dari pendengar pada umumnya.2. Menguasai isi dari pidato yang disampaikan.3. Orang yang berpidato mampu mengungkapkan pikirannya secara lisan dengan lancar.4. Memiliki wawasan pengetahuan yang luas, berkaitan dengan topik pidato.5. Mampu mengatur suara dengan menggunakan lafal, intonasi, jeda, volume, dan artikulasi yang baik.6. Orang yang berpidato harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan pendengar atau komunikatif.7. Orang yang berpidato perlu memiliki keberanian untuk tampil di depan umum. Tanpa keberanian, tujuan dari pidato yang disampaikan, tidak akan dapat terealisasikan.

8. Belajar untuk menghayati suasana dan audien yang akan dihadapi, ketika menyampaikan pidato.

4 dari 4 halaman

Dalam proses pelaksanaannya, tujuan dari pidato tidak akan lengkap apabila Anda belum mengetahui metode yang tepat untuk melakukannya.

Berikut ini adalah beberapa metode pidato yang dapat Anda lakukan saat melangsungkan pidato :
1. Metode memoriter.

Merupakan salah satu metode pidato yang dapat dilakukan dengan cara pembicara menyampaikan isi dalam naskah pidato. Naskah tersebut telah dihafalkan terlebih dahulu.
2. Metode ekstemporan.

Merupakan salah satu metode pidato dengan cara membuat catatan kecil terlebih dahulu. Atau menyampaikan garis–garis besar dari konsep pidato yang akan disampaikan pada pendengar.

3. Metode naskah

Merupakan salah satu metode pidato dengan cara membaca naskah yang telah disiapkan.
4. Metode impromptu

Merupakan salah satu metode pidato yang dapat dilakukan dengan cara spontanitas atau serta merta. Metode ini tanpa memerlukan persiapan terlebih dahulu.

(mdk/raf)