Mengapa unsur manajemen dan fungsi manajemen harus seimbang

24 yaitu yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan, rumah tangga atau suatu bentuk kerja sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Yang artinya, manajemen dilakukan untuk mengendalikan suatu organisasi dalam melaksanakan serangkaian kegiatan. Sedangkan George R. Terry dalam Yayat M. Herujito, 2001: 3 menjelaskan bahwa manajemen adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing, actuating dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya. Dari beberapa penjelasan para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang dilaksanakan di sebuah organisasi untuk mengelola komponen-komponen dalam organisasi demi mencapai tujuan tertentu.

2. Unsur-unsur Manajemen

Dalam proses manajemen, manajemen dilaksanakan dengan memuat unsur- unsur sebagai penunjang keberhasilan. Tanpa adanya unsur-unsur tersebut, maka proses manajemen tidak akan berhasil. Selain itu, apabila unsur-unsur tersebut tersedia namun tidak seimbang juga akan menghambat proses manajemen. George R. Terry Yayat Herujito, 2001: 6 mengatakan ada enam sumber daya pokok dari manajemen, yaitu: a. Men and women b. Materials c. Machines d. Methods 25 e. Money f. Markets Unsur-unsur tersebut dikelola dengan baik agar dapat berjalan secara optimal, sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini, pengaruh besar dalam proses manajemen yang dijalankan suatu organisasi adalah dari men and women sebagai sumber daya manusia. Faktor sumber daya manusia menjadi penentu keberhasilan proses manajemen karena manusia yang menjalankan proses manajemen tersebut dengan dibantu beberapa unsur lain, tanpa adanya kerja sama yang baik antara manusia satu dengan lainnya akan menghambat ketercapaian tujuan. Harrington Emerson Yayat Herujito, 2001: 6 menjelaskan ada lima unsur manajemen yaitu; 1 Men; 2Money; 3Materials; 4 Machines; dan 5 Methods. Unsur utama sebagai pendukung keberhasilan proses manajemen adalah terletak pada men people sebagai sumber daya manusia, yang menjalankan proses manajemen dengan dibantu unsur-unsur manajemen lainnya.Sedangkan Mooney James D., dalam Yayat Herujito, 2001: 6 menyebutkan ada tiga unsur manajemen, yaitu: 1 men, 2 facilities dan 3 method. Dari beberapa unsur-unsur manajemen yang telah dikemukakan para ahli di atas, manusia menjadi unsur yang paling utama dalam melaksanakan manajemen. Oleh karena itu, manusia perlu diperhatikan untuk mengembangkan hal-hal yang positif. Seperti yang dikatakan M. Manullang 2005: 5 bahwa sarana penting atau sarana utama dari setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah 26 ditentukanterlebih dahulu adalah manusia, sehingga faktor manusia harus dapat dikelola dengan baik.

3. Fungsi Manajemen

Mengapa unsur manajemen dan fungsi manajemen harus seimbang

Perbesar

Fungsi Manajemen. Credit: unsplash.com/YouXVentures

Dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, para manajer hendaknya mampu menguasai fungsi manajemen. Fungsi manajemen menjadi elemen dasar yang selalu melekat dalam proses manajemen perusahaan dan menjadi acuan dalam melaksanakan fungsi perusahaan.

Ada 5 fungsi manajemen pengelolaan perusahaan yang wajib dijalankan dengan baik. Berikut penjelasan lengkapnya. 

1. Perencanaan (Planning)

Fungsi manajemen yang pertama adalah planning atau perencanaan. Perencanaan adalah rangkaian proses pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentu strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Menurut Hani Handoko, ada empat tahap yang perlu dilalui dalam proses perencanaan, yaitu menetapkan serangkaian tujuan, merumuskan keadaan saat ini, mengidentifikasi kemudahan dan hambatan, mengembangkan rencana untuk pencapaian tujuan.

Dengan perencanaan, maka dapat dilakukan penilaian alternatif dalam pengambilan keputusan agar mendapatkan pilihan terbaik di antara alternatif lainnya. Dari sisi perusahaan sendiri, manfaat perencanaan antara lain:

- Menjadi pedoman pelaksanaan tujuan

- Menjamin tercapainya tujuan organisasi

- Menghindari risiko yang mungkin terjadi di masa yang akan datang

- Mudah dalam pengawasan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Organizing atau pengorganisasian adalah rangkaian aktivitas pembagian tugas yang akan dikerjakan, serta proses pengembangan struktur organisasi yang sesuai tujuan perusahaan. Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik, fungsi pengorganisasian meliputi:

- Perumusan tujuan secara jelas

- Pembagian tugas pekerjaan

- Mendelegasikan/pelimpahan wewenang

- Melakukan unsur koordinasi

Tujuan organizing sendiri wajib dijalankan dengan baik agar dapat mengatur berbagai sumber daya SDM atau sumber daya lain. Dengan begitu, sumber daya di dalam perusahaan dapat berfungsi secara optimal dan mampu melaksanakan peran serta fungsi masing-masing dengan baik.

3. Fungsi Staffing

Staffing adalah fungsi yang hampir sama dengan organizing. Pada intinya fungsi ini bertujuan untuk menempatkan sumber daya perusahaan di tempat yang paling tepat sesuai bidang keahliannya. Tapi fungsi ini tidak hanya mengenai tenaga kerja saja, melainkan seluruh sumber daya dalam perusahaan tersebut, termasuk peralatn, inventaris, atau sumber daya lainnya.

Fungsi staffing sangat penting dilakukan, karena satu atau dua divisi lain di dalam perusahaan punya kebutuhan yang berbeda, sehingga fungsi ini perlu dilaksanakan. Fungsi staffing sendiri mencakup beberapa hal berikut:

- Perencanaan SDM yang sudah tersedia

- Perekrutan tenaga kerja apabila terdapat kekosongan pada divisi tertentu

- Proses seleksi calon tenaga kerja yang mendaftar

- Pengenalan terkait perusahaan serta melakukan orientasi

- Pelaksanaan kerja

- Evaluasi kinerja yang telah dilakukan

- Pemberian reward atau punishment sesuai hasil evaluasi

- Memberi pengembangan atau jenjang karir.

4. Fungsi Coordinating (Pengarahan atau Koordinasi)

Fungsi ini bertujuan mengarahkan atau mengendalikan agar pekerjaan semakin efektif dan efisien. Terdapat beberapa aktivitas yang perlu dilakukan perusahaan dalam fungsi ini, yaitu:

- Menerapkan dan mengimplementasikan kepemimpinan, bimbingan atau motivasi terhadap pekerja supaya bekerja secara nyaman, baik dan maksimal.

- Memberi tugas dan penjelasannya secara rutin terkait dengan jobdesc atau masalah pekerjaan.

- Menjelaskan seluruh kebijakan yang berlaku dan sudah ditetapkan

5. Fungsi Controlling (Pengawasan)

Tujuan fungsi ini untuk menilai pekerjaan yang telah dilakukan oleh seluruh SDM yang ada di suatu perusahaan. Fungsi pengawasan sangat penting dilakukan karena fungsi ini untuk menentukan kualitas layanan atau produk yang dihasilkan perusahaan dapat berjalan dengan baik atau tidak.

A. PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen berasal dari kata "to manage" yang artinya mengatur pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi margin merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Karena manajemen diartikan "mengatur" maka timbul beberapa pertanyaan,

  • ·      Apa yang diatur ?
  • adalah semua unsur-unsur manajemen yang terd iri dari men, money, method, materials, machines and market disingkat dengan 5 M dan semua aktivitas yang ditimbulkannya dalam proses manajemen itu.
  • ·      Kenapa harus diatur ?
  • agar 5 M itu lebih berdaya guna, berhasil guna, terintegrasi dan terkoordinir dalam mencapai tujuan yang optimal.
  • ·      Siapa yang mengatur ?
  • adalah pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya melalui instruksi dan atau persuasif, sehingga 6 M dan semua proses manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang diinginkan.
  • ·      Bagaimana mengaturnya ?
  • yaitu melalui proses dari urutan fungsi-fungsi manaiemen (perencanaan, pengorganisa sian, pengarahan dan pengendalian = planning organizing, directing and controlling).
  • ·      Di mana harus diatur ?
  • adalah dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena organisasi merupakan alat dan wadah (tempat) untuk mengatur 6 M dan semua aktivitas proses manajemen dalam mencapai tujuannya.
pengertian manajemen dalam beberapa definisi sebagai berikut: Andrew F. Sikula Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh pemsahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien. G. R. Terry Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Harold Koontz and Cyril O'Donnel Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian. Jika kita simak definisi-definisi di atas dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.  Bahwa manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai; 2.  Manajemen mempakan perpaduan antara ilmu dengan seni; 3. Manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinir, koperatif, dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya (6 M); 4. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerja sama dalam suatu organisasi; 5. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab; 6. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi (P.O.S.D. dan C); 7. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Apa dasar (persyaratan) supaya manajemen dapat diterapkan? Manajemen pada dasarnya baru dapat diterapkan, jika: 1.      adanya tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai; 2.      adanya kerja sama di antara sekelompok orang dalam ikatan formil; 3.      adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab yang teratur; 4.      adanya hubungan formil dan ikatan tata tertib yang baik; 5.      adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan; 6.      adanya organisasi (wadah) untuk melakukan kerja sama; 7.      adanya wewenang (authority) dan responsibility dari setiap individu anggotanya; 8.      adanya koordinasi, integrasi dan sinchronisasi (KIS) dari Proses manajemen tersebut; 9.  adanya pemimpin/pengatur dan barvahan yang akan diatur; 10. adanya relationships in organization dan human organization; 11. adanya the nature of men and the nature of organization; 12. adanya komunikasi dan delegation of authority. B. FILSAFAT DAN ASAS.ASAS MANAJEMEN Filsafat manajemen adalah kerja sama saling menguntungkan, bekerja efektif dan dengan metode kerja yang terbaik untuk mencapai hasil yang optimal. (penulis). F. W. Taylor Filsafat manajemen yaitu manajer akan lebih banyak bertanggung iawab dalam perencanaan dan pengendalian serta dalam menafsirkan kepandaian-kepandaian para pekerja dan mesin-mesin menurut aturan-aturan hukum-hukum dan formula-formula, sehingga dengan jalan demikian akan membantu pekerja-pekerja melakukan pekerjaannya dengan biaya yang rendah bagi majikan dan penghasilan yang lebih besar bagi buruh. Pemimpin harus menjadi sumber kegiatan, penanggung jawab hasil yang dicapai dalam aktivitas proses manajemen itu. Pemimpin yang inovatif, kreatif, cakap dan berani mengambil keputusan, maka aktivitas-aktivitas organisasi yang dipimpinnya semakin dinamis. Filsafat manajemen adalah kumpulan pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar atau basis yang luas untuk menentukan pemecahan terhadap masalah-masalah manajer. Manfaat Filsafat Manajemen 1.      Memberikan suatu dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer. 2.      Memberikan kepercayaan dan pegangan bagi manajer dalam proses manajemen untuk mencapai tujuan 3.      Memberikan dasar dan pedoman berpikir efektif bagi manajer tentang: a. proses berpikir dengan mudah dapat diorientasikan; b. tekanan diletakkan atas keseluruhan (general), bukan pada bagian individual yang dipilih. 4.  Dapat dipergunakan untuk mendapatkan sokongan dan partisipasi para bawahan, jika mereka mengetahui peranan manajer dan mengerti tindakan-tindakannya, asalkan mereka telah menghayati filsafat manajemen. 5.  Memberikan pedoman arah pemecahan yang terbaik terhadap masalah-masalah yang dihadapi manajer. 6.  Menjadi pedoman dasar dan kepercayaan bus manajer dalam melakukan wewenang kepemimpinannya. Penerapan Filsafat Manajemen a.       Filsafat yang berbeda-beda berkembang, karena itu manajemen diterapkan dalam keadaan yang berbeda-beda; b.      Perbedaan personalitas setiap manajer; c.       Perbedaan dalam hal penilaian terhadap manusia. Asas-asas Manajemen Asas (prinsip) adalah merupakan suatu pernvataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas-asas muncul dari hasil penelitian dan pengalaman. Asas ini sifatnya permanen, umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan inti sari kebenaran-kebenaran dasar dalam bidang ilmu tersebut. Asas adalah dasar tetapi bukanlah sesuatu yang absolut atau mutlak, artinya penerapan asas harus mempertimbangkan keadaan-keadaan khusus, situasi dan keadaan-keadaan yang berubah-ubah. Asas bukanlah hukum atau dogma, tetapi hanya sebagai hipotesis yang harus diterapkan secara fleksibel, praktis, relevan dan konsisten. Dengan menggunakan asas-asas manajemen, Seorang manajer dapat mengurangi atau menghindari kesalahan-kesalahan dasar dalam menjalankan pekerjaannya dan kepercayaan pada diri sendiri pun akan semakin besar. Manajer secara beralasan dapat meramalkan hasil-hasil usaha atau kegiatan-kegiatannya. Asas-asas umum manajemen (Seneral principles of management), menurut: Henry Fayol 1. Division of work (asas pembagian kerja). 2. Authority and Responsibility (asas wewenang dan tanggung jarvab). 3. Discipline (asas disiplin). 4. Unity of command (asas kesatuan perintah). 5. Unity of direction (asas kesatuan jurusan atau arah). 5. Subordination of individual interest into general interest (asas kepentingan    umum di atas kepentingan pribadi). 7. Renumeration of Personnel (asas pembagian gaji yang wajar). 8. Centralization (asas pemusatan wewenang). 9. Scalar of Chain (asas hierarchy atau asas rantai berkala). 10. Order (asas keteraturan). 11. Equity (asas keadilan). '12. Initiative (asas inisiatif). 13. Esprit de Corps (asas kesatuan). 14. Stability of Turn-over Personnel (asas kestabilan masa jabatan). 1. Division of Work Asas ini sangat penting, karena adanya "Limit Factors", artinya adanya keterbatasan-keterbatasan manusia dalam mengerjakan semua pekerjaan, yaitu: a. keterbatasan waktu; b. keterbatasan dalam pengetahuan; c. keterbatasan dalam kemampuan; d. keterbatasan dalam perhatian. 2. Authority and Responsibility Menurut asas ini perlu adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab antara atasan dan bawahan; wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab. Misalnya wewenang sebesar X, maka tanggung jawab pun sebesar X. Wewenang (authority) menimbulkan hak, sedangkan tanggung jawab menimbulkan kewajiban. Hak dan kewajiban menyebabkan adanya interaksi atau komunikasi antara atasan dan bawahan. 3. Discipline Menurut asas ini, hendaknya semua perjanjian, peraturan yang telah ditetapkan, perintah atasan harus dihormati, dipatuhi dan dilaksanakan sepenuhnya. 4. Unity of Command Menurut asas ini, hendaknya setiap bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan dan bertanggung jawab hanya kepada seorang atasan pula. Tetapi seorang atasan dapat memberi perintah kepada beberapa orang bawahan. Asas kesatuan perintah ini perlu, karena jika seorang bawahan diperintah oleh beberapa orang atasan, maka ia akan bingung. 5. Unity of Direction Setiap orang (sekelompok) barvahan hanya memPunyai satu rencana satu tujuan, satu perintah dan satu atasan, suPaya terwujud kesatuan arah, kesatuan gerak dan kesatuan tindakan menuju sasaran yang sama. Unity of Command berhubungan dengan karyawan, sedangkan Unity of Direction bersangkutan dengan seluruh perusahaan. 6. Subordination of Individual Interest Into General Interest Setiap orang dalam organisasi harus mengutamakan kepentingan bersama (organisasi), di atas kepentingan pribadi. Misalnya pekerjaan kantor sehari-hari harus diutamakan daripada pekerjaan sendiri. 7. Remuneration of Personnel Menurut asas ini, hendaknya gaji dan jaminan-jaminan sosial harus adil, wajar dan seimbang dengan kebutuhan, sehingga memberikan kepuasan yang maksimal baik bagi karyawan maupun majikan. 8. Centralization Setiap organisasi harus mempunyai pusat wewenang, artinya wewenang itu dipusatkan atau dibagi'bagikan tanpa mengabaikan situasi-situasi  khas, yang akan memberikan hasil keseluruhan yang memuaskan. Centralization ini sifatnya dalam arti relatif, bukan absolut/mutlak. 9. Scalar of Chain (Hierarchy) Saluran perintah atau wewenang yang mengalir dari atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertikal yang jelas, tidak terputus dan dengan jarak terpendek. 10. Order Asas ini dibagi atas "Material Order dan Sosial Order" artinya keteraturan dan ketertiban dalam penempatan barang-barang dan karyawan. Material order artinya barang-barang atau alat-alat organisasi Perusahaan harus ditempatkan pada tempat yang sebenarnya; jangan disimpan di rumah. Sosial order artinya penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlian atau bidang spesialisasinya. 11. Equity Pemimpin harus berlaku adil terhadap semua karyawan dalam Pemberian gaji dan jaminan sosial, pekerjaan dan hukuman. Perlakuan yang adil akan mendorong bawahan mematuhi perintah-perintah atasan dan gairah kerja. Jika tidak adil bawahan akan malas dan cenderung mensepelekan tugas-tugas dan perintah-perintah atasannya. 12. Initiative Menurut asas ini, seorang pimpinan harus memberikan dorongan dan kesempatan kepada bawahannya untuk berinisiatif, dengan memberikan kebebasan agar bawahan secara aktif memikirkan dan menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya. 13. Esprit de Corp (Asas Kesatuan) Menurut asas ini, kesatuan kelompok harus dikembangkan dan dibinamelalui sistem komunikasi yang baik, sehingga terrvujud kekompakan kerja (team work) dan timbul keinginan untuk mencapai hasil yang baik. 14. Stability of Turn-Over of Personnel (Kestabilan jabatan Karyawan) Menurut asas ini, pimpinan perusahaan harus bemsaha agar mutasi dan keluar masuknya karyawan tidak terlalu sering. Karena akan mengakibatkan ketidakstabilan organisasi, biaya-biaya semakin besar dan perusahaan tidak mendapat karyawan yang berpengalaman. Pimpinan perusahaan harus berusaha, agar setiap karyawan betah bekerja sampai masa pensiunnya. Jika sering keluar masuk karyawan perlu manajer menyelidiki penyebabnya. Apakah karena gaji terlalu kecil, perlakuan yang kurang baik dan lain sebagainya? F. W Taylor 1. Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik. 2. Pemilihan serta pengembangan para pekerja. 3. Usaha untukmenghubungkan dan mempersatukan metode kerja yang terbaik dengan para pekerja yang terpilih dan terlatih. 4. Kerja sama yang harmonis antara manajer dan nonmanajer, meliputi pembagian kerja dan tanggung jawab manajer untuk merencanakan pekerjaan. Harrington Emerson 1. Memberi batasan tujuan dengan tegas. 2. Pikiran yangsehat. 3. Nasihat (konsultasi) yang konsekuen. 4. Tata tertib. 5. Penjelasan yang jujur. 5. Laporan yang dapat dipercaya, segera dan memadai. 7. Pengiriman (penyaluran). 8. Standarisasi dan penjadwalan. 9. Keadaan yang distandarkan. 10. Standarisasi operasi. 11. Pengubahan instruksi praktis yang standar. 12. Penghargaan keefektifan. Kesimpulan bahwa asas (prinsip) adalah kebenaran umum yang memberikan dasar pemikiran, keyakinan dan pedoman pemecahan problem, pelaksanaannya fleksibel serta disesuaikan dengan situasi, kebutuhan dan keadaan-keadaan khusus. jadi tidak semua asas itu harus dilakukan. C. ILMU DAN SENI MANAJEMEN IImu (science) adalah sekumpulan pengetahuan yang telah disistematisasi, dikumpulkan dan diterima menurut pengertian kebenaran umum mengenai keadaan suatu subjek dan objek tertentu. Science marugemanl (manajemen ilmiah) adalah suatu kumpulan pengetahuan yang di sistematisasi, dikumpulkan dan diterima menurut pengertian kebenaran-kebenaran universal mengenai manajemen. Scientific Management adalah manajemen yang menggunakan ilmu (science) dan scientific method. Scientific management memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a.       Tersusun secara sistematis / tera tur. b.      Dapat dipelajari dan diajarkan. c.       Menggunakan metode-metod e ilmiah. d.      Dapat dijadikan suatu teori. e.       Objektif dan rasional. Scientific manager ialah manajer yang menggunakan science dan scientific method dalam usaha memimpin kegiatan-kegiatan bawahannya melalui fungsi-fungsi manajemen. Seni (Art) adalah sesuatu kreativitas pribadi yang kuat dan disertai keterampilan. Science mengajarkan orang suatu pengetahuan, sedangkan art (seni) mendorong orang untuk berpraktek. Seni manajemen meliputi kecakapan untuk melihat totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbeda-beda, kecakapan untuk menciptakan sesuatu gambaran tentang visi tertentu, kecakapan untuk menyatukan visi tersebut dengan skills (keterampilan) atau kecakapan yang efektif. Perbedaan antara Science dan Art Science/Ilmu                                                                           Art/ Seni l. Berkembang secara teoretis                                     1. Berkembang secara praktis 2. Membuktikan                                                          2. Merasa 3. Meramalkan                                                            3. Menerka 4. Memberikan definisi                                               4. Menguraian/ Mengajarkan 5. Memberikan kepastian/ ukuran                               5. Memberikan pendapat. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu mengajarkan kita tentang sesuatu, sedangkan seni/art mengajarkan kita bagaimana sesuatu hal dilakukan. Pendekatan ilmu yang dilakukan oleh para ahli dikenal atas “pendekatan Klasik dan pendekatan Modern". Kedua cara pendekatan ini mempunyai perbedaan yang sifatnya graduil saja, sebagai berikut. 1.      Pendekatan Klasik lebih memfokuskan analisis spesialisasi dan penguraian yang sifatnya mikro, sedang pendekatan Modern lebih memfokuskan teori dengan penguraian kepada perpaduan dan perencanaan/ menyajikan seluruh (generalis) pandangan yang dibutuhkan, jadi sifatnva makro (generalis). 2.      Pendekatan Klasik (ilmu klasik) penggunaannva (sifatnya) unidimensi, jadi cenderung kepada hal-hal yang terbatas, sedang pendekatan Modern cenderung pandangannya "multidimensi", jadi penggunaan kepada hal-hal yang luas. Misalnya: Pendekatan Klasik kursi hanya untuk tempat duduk saja, sedang pendekatan Modern kursi dapat digunakan untuk beberapa hal seperti tempat duduk, tangga, pemukul dan lain sebagainya. 3.      Pendekatan Klasik terhadap manajemen/organisasi lebih memfokuskan kepada internal (metode dan prosedur kerja), sedangkan pendekatan Modern generalis meliputi metode, prosedur dan sistem (internal dan eksternal)-nya. D. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi. Pembagian fungsi-fungsi manajcmen ini tujuannya adalah: a.       supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur; b.   agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam; c.   untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN MENURUT: G. R. TERRY                       JOHN F. MEE          LOUIS A. ALLEN l. Planning                               Planning                      Leading 2. Organizing                          Organizing                  Planning 3. Actuating                            Motivating                  Organizing                 4. Controlling                          Controlling                  Controlling HENRY FAYOL                  HAROLD                  DR. SP. SIAGIAN KOONTZ & CYRIL                                                 O’DONNEL 1.    Planning                             Planning                      Planning 2.    Organizing                          Organizing                  Organizing 3.    Commanding                      Staffing                       Motivating 4.    Coordinating                      Directing                     Controlling 5.    Controlling                         Controlling                  Evaluating LUTHER GULLICK          JOHN D. MILLET 1.    Planning                             Directing 2.    Organizing                          Faciliating 3.    Staffing 4.    Directing 5.    Coordinating 6.    Reporting 7.    Budgeting      TUGAS-TUGAS MANAJER TERHADAP FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN 1.    Top Manager (TM), tugas-tugasnya (aktivitas-aktivitasnya) lebih banyak pada fungsi planning dan organizing daripada kepada fungsi Directing dan Controling, kareni sifat pekerjaannya adalah kerja "pikir" yaitu merencanakan, mengambil keputusan dan mengorganisir. Jadi walaupun TM kelihatan santai sebetulnya dia selalu memikirkan keputusan, kebijakan apa yang ditempuh untuk mencapai tujuan, 2.    Middle Manager (MM), tugasnya (aktivitasnya) terhadap planning, dan organizing seimbang dengan Directing dan Controlling, karena ke4a pikimya sama dengan kerja fisiknya. Karena itu MM harus mampu menjabarkan keputusan TM, tetapi juga harus bisa mengerjakan serta menjelaskannya kepada LM. MM merupakan manajer dua alam artinya harus bisa untuk Planning + Organizing serta dapat pula untuk Directing + Controlling. 3.    Lower Manager (LM), tugas/aktivitasnva lebih banyak pada fungsi "Directing/Actuating dan Controlling daripada ke fungsi Planning dan Organizing". (DC > PO). Hal ini disebabkan LM merupakan Manager Operasional yang langsung memimpin para pekerja operasional. Keterampilan LM lebih diutamakan kemampuan teknis (spesialisasinya), daripada kecakapan manajerialnya.
  • Perencanaan (Planning) adalah fungsi dari seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan program-program dari alternatif-alternatif yang ada. (Harold Koontz and Cyril O'Donnel)
  • Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan bermacam- macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang orang pada aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.(Drs. Malayu S.P. Hasibuan)