Mengapa pada tahun 1965 indonesia keluar dari keanggotaan pbb

Lambang PBB. Foto: pixabay

PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) merupakan organisasi internasional yang bertujuan untuk membentuk perdamaian dunia. Organisasi dikenal juga dengan nama United Nations (UN).

Mengutip buku 99% Sukses Menghadapi Ulangan Harian SD/MI Kelas 6 karya Tim Guru Eduka (2018), PBB didirikan oleh empat negara besar yang terdiri dari Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Cina. Markas besarnya terletak di Kota New York, Amerika Serikat.

Pada 27 September 1950, Indonesia resmi bergabung menjadi anggota PBB. Dalam prosesnya, Indonesia turut berperan mengirimkan pasukan garuda guna menjaga perdamaian di Mesir, Zaire, Vietnam, Lebanon, Timur Tengah, dan lain-lain.

Namun pada tahun 1965, Indonesia memutuskan untuk keluar dari PBB. Apa alasan Indonesia keluar dari PBB? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.

Alasan Indonesia Keluar dari PBB

Sebelum memutuskan keluar dari PBB, Indonesia cukup terbantu dengan peran organisasi Internasional ini. PBB mampu menjadi perantara Indonesia dan Belanda dalam Konferensi Meja Bundar yang berlangsung di Kota Den Haag pada tahun 1949.

Lambang PBB. Foto: pixabay

Hasilnya, Belanda mengakui kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia secara resmi. Kemudian, PBB juga berhasil membujuk Belanda untuk menyerahkan Irian Barat pada Indonesia.

Namun, beberapa tahun setelahnya terjadi konflik yang memantapkan keputusan Indonesia untuk keluar dari PBB. Ini bermula ketika Malaysia dicalonkan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Menanggapi pencalonan Malaysia tersebut, Presiden Soekarno pada tanggal 31 Desember 1964 menyatakan ketidaksetujuannya. Jika PBB tetap menerima Malaysia menjadi anggota Dewan Keamanan, maka Indonesia mengancam akan keluar dari PBB.

Mengutip buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX karya Ratna Sukmayani, dkk (2004), keberatan Indonesia itu disampaikan oleh Kepala Perutusan Tetap RI di PBB kepada Sekertaris Jenderal PBB. Namun, ancaman Indonesia tidak mendapatkan respon yang baik.

Hingga pada 7 Januari 1965, Malaysia diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Keputusan ini membuat Indonesia menyatakan diri keluar dari PBB dan tidak ingin menjadi anggotanya lagi.

Keluar dari PBB juga berarti keluar dari keanggotaan badan-badan PBB, khususnya UNESCO, UNICEF, dan FAO. Pernyataan resmi keluarnya pihak Indonesia dari PBB disampaikan melalui Surat Menteri Luar Negeri, Dr. Subandrio, tertanggal 20 Januari 1965.

Ilustrasi perdamaian dunia. Foto: pixabay

Dalam surat tersebut ditegaskan bahwa Indonesia keluar dari PBB secara resmi pada tanggal 1 Januari 1965. Jadi, alasan utama Indonesia keluar dari PBB adalah karena terpilihnya Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Selain itu, ditemukan juga kegagalan PBB dalam menghadapi federasi. Dijelaskan dalam buku Soal Kisi-Kisi SBMPTN IPS Soshum 2015 susunan Evo Fajarini, hal ini membuat Indonesia menjalankan politik konfrontasinya.

Sebagai Informasi, Dewan Keamanan terdiri dari lima belas anggota. Jumlah tersebut dibagi lagi menjadi lima anggota tetap (Cina, Prancis, Rusia Federasi, Inggris, dan Amerika Serikat) dan sepuluh anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa jabatan dua tahun oleh Majelis Umum.

Fungsi DK PBB adalah untuk memastikan perdamaian dan keamanan internasional. Jabatan ini hanya dapat terlibat dalam situasi yang dianggap sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.

Senin, 6 Desember 2021 16:08

Mengapa pada tahun 1965 indonesia keluar dari keanggotaan pbb
lihat foto
Mengapa pada tahun 1965 indonesia keluar dari keanggotaan pbb

Istimewa via suar.grid.id

Soekarno, Presiden I RI yang juga akrab dengan sapaan Bung Karno. 

TRIBUNKALTIM.CO - Benarkah gara-gara Malaysia? inilah alasan Indonesia Keluar dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Semasa kepemimpinan Presiden Soekarno, Indonesia pernah keluar dari Perserikatan Bangsa-bangsa.

Keputusan keluarnya Indonesia dari PBB ini disebabkan adanya rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia tahun 1961.

Rencananya, Malaysia terbentuk dari Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Sarawak, Brunei, dan Sabah.

Baca juga: Apa itu Hari Televisi Sedunia? Diperingati Tiap 21 November, Sejarahnya Bermula dari PBB

Namun, rencana ini ditentang oleh Soekarno. Soekarno menganggap pembentukan Negara Federal Malaysia adalah proyek neokolonialisme Inggris.

Selain Indonesia, Filipina juga memiliki pendapat yang sama.

Akibatnya, Indonesia dan Filipina berada di posisi yang berseberangan dengan Malaysia dan Inggris.

Peran dan Perjuangannya

Mengutip Kompas.com, Soekarno memutuskan keluar PBB Sengketa antara Indonesia-Malaysia berusaha diselesaikan melalui berbagai diplomasi.

Namun, ketegangan di antara keduanya justru semakin memanas, terutama setelah Malaysia menyatakan merdeka pada 16 September 1960.

Rasa tidak puas Soekarno atas berdirinya Malaysia mencapai puncaknya pada 1964.

Ketidakpuasan dari Soekarno terhadap PBB dalam mengakhiri konflik mendorong Indonesia keluar dari PBB.

Pada 1 Desember 1964, wakil Indonesia di PBB menyampaikan pernyataan keras kepada Sekretaris Jenderal PBB U Thant.

Isi pernyataan tersebut adalah:

BERITA TERKINI