Cara menentukan jenis muatan listrik statis – Dalam pelajaran listrik statis di kelas IX SMP/MTs, dikemukakan bahwa muatan listrik statis dapat berinteraksi, tolak-menolak atau tarik-menarik. Jika dua benda bermuatan listrik sejenis didekatkan satu sama lain akan terjadi saling tolak-menolak. Show Sebaliknya, akan terjadi gaya tarik-menarik jika dua buah benda bermuatan berlawanan jenis. Tarik-menarik maupun tolak-menolak benda berdekatan menunjukkan adanya interaksi muatan listrik pada benda. Muatan listrik pada benda terbagi dua jenis; benda muatan listrik negatif dan bermuatan listrik positif. Benda akan bermuatan listrik negatif apabila mengalami kelebihan elektron (muatan negatif). Sebuah benda dikatakan bermuatan positif jika mengalami kekurangan elektron. Interaksi benda bermuatan listrik sering ditampilkan dalam ujian, ujian mid semester maupun ujian semester. Tidak jarang soal sejenis ditampilkan juga pada tryout ujian nasional. Soal yang paling sederhana adalah menentukan jenis muatan listrik pada benda.
Meskipun sederhana, untuk mengerjakan soal seperti ini perlu adanya pemahaman yang memadai. Selain itu juga butuh sedikit penalaran. Jika penasaran, mari kita lihat contoh soal serta pembahasannya berikut ini. Soal: Perhatikan gambar berikut ini dengan baik!
Bola-bola bermuatan listrik sebanyak empat buah digantung pada tali dengan posisi seperti gambar. Jika diketahui bola B bermuatan listrik negatif, maka muatan bola A, C dan D berturut-turut adalah… A.positif-positif-positif B.negatif-negatif-positif C.negatif-positif-negatif D.positif-negatif-positif Pembahasan: Interaksi bola B yang bermuatan listrik negatif adalah menarik bola A dan C (Ketiganya terlihat berdekatan). Itu artinya, A maupun C bermuatan positif, berlawanan dengan bola B. Jika bola C positif maka otomatis bola D bermuatan positif juga sehingga C dan D bermuatan sejenis dan terjadi saling tolak-menolak (berjauhan).
Kesimpulannya, bola A positif, bola C positif dan D juga positif (positif-positif-positif) Jawaban: A (positif-positif-positif)*** tirto.id - Listrik adalah salah satu bentuk energi yang memiliki manfaat sangat besar sampai saat ini. Melalui listrik, beragam perangkat elektronik dapat berfungsi dan dimaksimalkan kegunaannya sesuai kebutuhan. Energi ini sudah menjadi penunjang kehidupan. Listrik adalah sebuah fenomena fisika yang muncul karena adanya muatan listrik. Muatan listrik yaitu muatan dasar dari suatu benda yang menjadikannya mengalami gaya pada benda lain yang memiliki muatan listri saat berdekatan. Interaksi gaya yang terjadi tersebut dinamakan interaksi elektrostatis. Menurut modul Tarik Menarik dan Tolak Menolak (Kemdikbud 2020), muatan listrik terbagi menjadi muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron). Jika dua benda dengan muatan listrik berbeda maka, maka muncul gaya tarik - menarik. Sebaliknya, jika dua benda muatan listiknya sama, maka saling tolak menolak.
Muatan lisrik ditemukan pertama kali oleh Benjamin Franklin (1706 - 1790) ketika melakukan percobaan dengan menggosok batang karet pada bulu domba. Reaksi yang terjadi yaitu saat batang karet tersebut didekatkan batang kaca ternyata tarik menarik. Simbol, sifat, dan besaran Muatan listrik memiliki simbol "Q". Dalam laman P2K Universitas Krisnadwipayana disebutkan, Q adalah sifat dasar yang dimiliki materi berupa proton (muatan positif) dan elektron (muatan negatif). Satuan internasional untuk muatan listrik adalah coulumb (C). Muatan listrik total suatu atom menjadi positif saat mengalami kekurangan elektron. Sebaliknya, jika atom memiliki kelebihan elektrom maka bermuatan negatif.
Robert Andrew Millikan merupakan penemu besaran muatan listrik. Melalui eksperimen yang dinamakan tetes minyak Millikan, ditemukan bahwa besar muatan listrik 1.602 x 10 pangkat (-19) C. Nilai tersebut berlaku untuk muatan listrik proton dan neutron dengan jumlah yang sama. Sementara itu, muatan listrik memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Muatan listrik terbagi menjadi dua yaitu proton dan elektron. Proton adalah muatan listrik positif dan elektron merupakan muatan listrik negatif. 2. Muatan listrik yang sejenis akan memunculkan interaksi saling menolak dan jika muatannya berlainan jenis akan tarik - menarik. 3. Muatan memiliki sifat kekal, yaitu tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Pada kasus suatu benda digosokkan kemudian memiliki menjadi bermuatan listrik, sebenarnya hanya terjadi hanya perpindahan muatannya saja 4. Muatan itu terkuantisasi. Artinya, muatan listrik dari satu partikel atau benda, selalu merupakan kelipatan muatan terkecil yakni elektron (-e atau p).
Baca juga: Rangkuman Perbedaan Listrik Statis-Dinamis, & Contohnya di Fisika
Baca juga
artikel terkait
LISTRIK
atau
tulisan menarik lainnya
Ilham Choirul Anwar
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Dhafi Jawab Cari Jawaban dari Soal Pertanyaan mu, Dengan Mudah di jwb14.dhafi.link Dengan Sangat Akurat. >>
Klik Disini Untuk Melihat Jawaban
#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..# Answered by ### on Sun, 31 Jul 2022 01:36:16 +0700 with category FisikaJawaban: Seperti magnet, muatan listrik hukumnya juga sama. Bila muatannya sama, maka akan saling tolak-menolak. JIka muatannya berbeda, maka akan saling tarik menarik. Seomga membantu Sesuai dengan sifat muatan listrik : Jika muatan-muatan listrik sejenis saling didekatkan akan tolak menolak dan jika muatan-muatan listrik tidak sejenis didekatkan akan saling tarik menarik. ... Muatan-muatan ini akan tarik menarik karena muatan listrik berbeda jenis. Penjelasan: Semoga mmbntu:) Baca Juga: perhatikan gambar di bawah ini. Berapakah besar gaya F Yang diperlukan untuk mengangkut beban seperti pada gambar ?​ Apa itu jwb14.dhafi.link?jwb14.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu. Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan di antara dua muatan listrik. Hubungan yang dibahas oleh hukum Coulomb berkaitan dengan pengaruh ukuran muatan listrik terhadap gaya yang timbul pada jarak tertentu.[1] F = k q 1 q 2 r 2 {\displaystyle F=k{\frac {q_{1}q_{2}}{r^{2}}}}Hukum ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan timbul gaya di antara keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar keduanya.[2] Interaksi antara benda-benda bermuatan (tidak hanya titik muatan) terjadi melalui gaya tak-kontak yang bekerja melampaui jarak separasi.[3] Adapun hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa arah gaya pada masing-masing muatan terletak selalu sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan tersebut.[4] Gaya yang timbul dapat membuat kedua titik muatan saling tarik-menarik atau saling tolak-menolak, tergantung nilai dari masing-masing muatan. Muatan sejenis (bertanda sama) akan saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan saling tarik-menarik.[5] Dalam notasi vektor, hukum Coloumb dapat dituliskan sebagai F 12 → = k q 1 q 2 | r 1 → − r 2 → | 3 ( r 1 → − r 2 → ) {\displaystyle {\vec {F_{12}}}=k\ {\frac {q_{1}q_{2}}{\left|{\vec {r_{1}}}-{\vec {r_{2}}}\right|^{3}}}\ \left({\vec {r_{1}}}-{\vec {r_{2}}}\right)}yang dibaca sebagai gaya yang dialami oleh muatan q 1 {\displaystyle q_{1}} akibat adanya muatan q 2 {\displaystyle q_{2}} . Untuk gaya yang dialami oleh muatan q 2 {\displaystyle q_{2}} akibat adanya muatan q 1 {\displaystyle q_{1}} dituliskan dengan menukarkan indeks 1 ↔ 2 {\displaystyle 1\leftrightarrow 2} , atau melalui hukum ketiga Newton dapat dituliskan F 21 → = − F 12 → {\displaystyle {\vec {F_{21}}}=-{\vec {F_{12}}}} hukum Coulomb ditemukan oleh Charles Coulomb seorang ilmuan Prancis (1736-1806). Pada tahun 1785, C. Coulomb menyelidiki hubungan antar besar muatan dan jarak antara muatan dengan besar gaya listrik yang dihasilkanCharles Coulomb Budaya kuno di sekitar semenanjung Mediterania telah mengetahui bahwa benda-benda tertentu, seperti batang ambar, ketika digosok dengan bulu kucing dapat menarik benda-benda ringan seperti bulu dan kertas.[6] Thales dari Miletus membuat catatan pertama tentang listrik statis sekitar 600 SM,[7] ketika ia menyadari bahwa gesekan dapat membuat magnet dari sepotong batang ambar.[8] Pada tahun 1600, ilmuwan Inggris William Gilbert melakukan penelitian yang cermat tentang listrik dan magnet, membedakan efek batu magnet dari listrik statis yang dihasilkan dengan menggosok amber.[6] Dia menciptakan kata Latin Baru electricus ("dari ambar" atau "seperti ambar", dari ἤλεκτρον [elektron], kata Yunani untuk "ambar") untuk merujuk pada sifat menarik benda-benda kecil setelah digosok.[9] hal ini memunculkan kata Inggris "electric" dan "electric", yang muncul pertama kali di media cetak dalam Pseudodoxia Epidemica of Thomas Browne tahun 1646.[10] Penyelidik awal abad ke-18 menduga bahwa gaya listrik berkurang seiring jarak dipengaruhi gaya gravitasi (yaitu, sebagai kuadrat terbalik dari jarak) diantara penyelidik tersebut termasuk Daniel Bernoulli[11] dan Alessandro Volta, keduanya mengukur gaya antar pelat dari sebuah kapasitor, juga Franz Aepinus yang menganggap hukum kuadrat terbalik pada tahun 1758.[12] Berdasarkan eksperimen dengan bola bermuatan listrik, Joseph Priestley dari Inggris adalah di antara orang pertama yang mengusulkan bahwa gaya listrik mengikuti hukum kuadrat terbalik, mirip dengan hukum gravitasi universal Newton. Namun, dia tidak menggeneralisasi atau menguraikan hal ini.[13] Pada tahun 1767, ia menduga bahwa gaya antar muatan bervariasi sebagai kuadrat terbalik dari jarak.[14] Akhirnya, pada 1785, fisikawan Prancis Charles-Augustin de Coulomb menerbitkan tiga laporan pertamanya tentang listrik dan magnet di mana dia menetapkan hukumnya yang kemudian kita kenal dengan Hukum Coulomb. Publikasi ini penting dalam perkembangan teori elektromagnetik.[15] Dia menggunakan keseimbangan torsi untuk mempelajari gaya tolak dan gaya tarik-menarik partikel bermuatan, dan menyimpulkan bahwa besarnya gaya listrik antara dua muatan titik sebanding dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antara mereka.
|