Mengapa infeksi virus tidak dapat diobati dengan antibiotik

Virus VS Bakteri

GridHealth.id - Bakteri dan virus memiliki banyak kesamaan. Keduanya sama-sama disebarkan melalui batuk dan bersin, kontak dengan orang maupun hewan yang terinfeksi, maupun kontak permukaan yang terkontaminasi.

Bentuknya yang kecil dan tak bisa dilihat dengan mata telanjang membuat tak sedikit orang tidak mengetahui akan perbedaan virus dan bakteri disekitarnya.

Baca Juga: Stop Gunakan Sabun Antiseptik, Musuh Kita Saat Ini Virus Bukan Bakteri

Penting untuk kita ketahui bersama, memahami perbedaan di antara keduanya penting, karena baik infeksi bakteri maupun infeksi virus harus diperlakukan dengan berbeda.

Melansir Drugs.com, bakteri adalah organisme bersel satu yang dapat ditemukan secara alami di seluruh tubuh kita dan di lingkungan kita.

Sebagian besar bakteri di tubuh tidak berbahaya dan bisa membantu kita untuk mencerna makanan, melindungi kita terhadap bakteri jahat atau mikroba lainnya, juga virus, serta memberikan nutrisi bagi tubuh.

Baca Juga: Alat Tes Cepat Produk China yang Dibeli Spanyol Gagal Deteksi Positif Virus Corona

Meski begitu, bakteri juga bisa sebabkan tubuh sakit. Ini disebabkan oleh bakteri jahat. Contoh sakitnya tuberkulosis, dan infeksi saluran kemih.

Pengobatan penyakit infeksi tergantung dari penyebabnya.

GridHEALTH.id - Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit.

Menurut laman medlineplus.gov (6/4/2020), seseorang dapat terkena penyakit infeksi dalam beberapa cara, mulai dari:

- Melalui kontak langsung dengan orang yang sakit. Ini termasuk mencium, menyentuh, bersin, batuk, dan kontak seksual. Ibu hamil juga dapat menularkan beberapa kuman ke bayinya.

- Melalui kontak tidak langsung, ketika kita menyentuh sesuatu yang memiliki kuman di atasnya. Misalnya, kita bisa tertular kuman jika seseorang yang sakit menyentuh gagang pintu, lalu kita menyentuhnya.

- Melalui gigitan serangga atau hewan.

- Melalui makanan, air, tanah, atau tanaman yang terkontaminasi.

Lebih lanjut, setiap penyakit infeksi yang muncul memang memiliki tanda dan gejala yang bervariasi dan spesifik.

Ini tergantung jenis mikroorganisme mana yang jadi penyebabnya. Namun tanda dan gejala umum dari sejumlah penyakit menular meliputi:

- Demam

- Diare

- Kelelahan

- Nyeri otot

- Batuk

Sementara itu, bagaimana pengobatan penyakit infeksi?

Baca Juga: Risiko Infeksi Ulang Covid-19 Lebih Tinggi Dengan Omicron Dibanding Delta

Ada anggapan yang menyebutkan bahwa obat-obatan antivirus tidak disarankan untuk ibu hamil.

Namun, kenyataannya obat-obatan tersebut tetap mampu membunuh virus dalam tubuh tanpa menimbulkan efek samping berat.

Mayo Clinic menyebutkan bahwa penyakit influenza bisa sangat berbahaya untuk ibu hamil. Oleh karena itu, obat-obatan antiviral untuk mengatasi influenza justru sangat disarankan.

Bukan tanpa alasan, influenza dapat menyebabkan penyakit parah pada ibu hamil. Mengonsumsi obat antivirus dapat membunuh virus dan mencegah ibu hamil mengalami komplikasi flu, seperti pneumonia.

Antivirus yang mungkin direkomendasikan untuk ibu hamil adalah oseltamivir yang dikonsumsi secara oral.

Meskipun begitu, Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter kandungan sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut.

Perlu diketahui, peneliti percaya bahwa manfaat antivirus lebih banyak daripada risikonya untuk perempuan hamil.

Bisakah infeksi virus dicegah?

Virus bisa dicegah dengan menggunakan vaksin. Vaksin mengurangi risiko virus menginfeksi, dengan cara bekerjasama dengan sistem imun alami tubuh sel inang, kemudian memalsukan infeksi.

Proses ini tidak menyebabkan tubuh kesakitan, melainkan memancing sistem imun untuk menghasilkan antibodi.

Sekali tubuh berhasil memalsukan infeksi, memori tersebut akan menetap pada tubuh tersebut hingga akan mampu bereaksi bila virus yang sama menginfeksi di kemudian hari.

Sayangnya, butuh penelitian yang lama untuk meneliti suatu virus hingga akhirnya menghasilkan antivirus dan vaksinnya.

Dokter akan memeriksa tanda-tanda yang Anda rasakan, melihat riwayat kesehatan, dan memeriksa tanda-tanda fisik. Jika memang diperlukan, dokter biasanya meminta untuk tes darah atau tes urine untuk mengonfimasi diagnosis.

Selain itu, tes kultur untuk mengidentifikasi tipe bakteri atau virus yang menginfeksi Anda juga mungkin dilakukan.

Perbedaan pengobatan infeksi virus dan bakteri

Antibiotik adalah pengobatan yang sering dipakai untuk infeksi bakteri. Penemuan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri adalah salah satu penemuan besar di sejarah medis.

Akan tetapi, bila Anda mengonsumsi antibiotik terus-menerus, maka bakteri akan “beradaptasi” dengan antibiotik tersebut sehingga bakteri akan kebal terhadap antibiotik.

Selain itu, antibiotik juga bukan hanya membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit, tetapi juga bakteri-bakteri lain yang baik bagi tubuh Anda.

Hal ini akan menimbulkan penyakit yang lebih serius. Saat ini, banyak organisasi yang melarang penggunaan antibiotik kalau bukan benar-benar dibutuhkan.

Akan tetapi, antibiotik tidak bekerja secara efektif untuk melawan virus.Untuk beberapa penyakit, seperti herpes, HIV/AIDS, dan flu, sudah ditemukan obat antivirus untuk penyakit-penyakit tersebut.

Akan tetapi, penggunaan obat antivirus sering dihubungkan dengan berkembangnya mikroba-mikroba yang kebal terhadap obat lain.

Jadi, mana infeksi yang lebih berbahaya?

Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa virus atau bakteri lebih berbahaya bagi kesehatan. Keduanya bisa menjadi sangat berbahaya, tergantung dari jenis dan seberapa banyak jumlahnya di dalam tubuh.

Akan tetapi, jika dilihat dari perbedaan genetik, cara keduanya memperbanyak diri, dan keparahan gejala, penyakit akibat infeksi virus cenderung lebih sulit untuk disembuhkan dibandingkan infeksi bakteri.

Selain itu, mikroorganisme ini juga tidak bisa dibunuh dan dihentikan pertumbuhannya menggunakan antibiotik. Virus hanya bisa dihentikan pertumbuhannya dengan obat antivirus. Satu jenis antibiotik bisa efektif mengatasi berbagai jenis bakteri penyebab penyakit, tapi hal ini tidak berlaku untuk antivirus.

Selain itu, ukuran virus yang bisa mencapai 10 hingga 100 kali lebih kecil daripada bakteri, membuat penyakit infeksi yang ditimbulkannya nanti lebih sulit untuk pulih dalam waktu cepat.

Cara virus menginfeksi tubuh dengan mengambil alih semua sel-sel normal tubuh yang sedang berkembang juga membuatnya sulit dihentikan.

Namun, bukan berarti bakteri tidak berbahaya. Infeksi bakteri bisa sulit untuk ditangani jika seseorang sudah kebal dengan obat antibiotik. Pemakaian obat antibiotik yang tidak sesuai bisa menyebabkan penyakit infeksi akibat bakteri lebih sulit untuk diobati.

Meskipun demikian, sejak awal abad 20 vaksin dikembangkan sebagai penanggulangan penyakit infeksi yang disebabkan virus dan bakteri.

Penggunaan vaksin sendiri sudah terbukti sangat mengurangi penyakit infeksi, seperti cacar, polio, campak, tuberkulosis, dan cacar air. Vaksin juga bisa membantu mencegah penyakit seperti flu, hepatitis A, hepatitis B, dan human papillomavirus (HPV).

Mengapa infeksi virus tidak dapat diobati dengan antibiotik

Artikel ini membahas perbedaan penyakit yang disebabkan karena virus dan bakteri serta contoh dan cara mengatasinya.

--

“Gann, udah dua hari ini cacar air ku semakin parah. Katanya karena bakteri, ya? Aduhh, gatal banget, nih! Aku udah olesi obat antibakteri, tapi kaga sembuh-sembuh. Gimana nih?“

“Hah, penyebabnya bakteri?! Kamu dengar dari mana, sih? Itu salah, cacar air itu disebabkan oleh virus!”

“Itu, aku dengar dari si Ucok tetanggaku.”

“Hmmm, Ucok keliru, tuh! Cacar air disebabkan oleh virus, bukan bakteri!”

“Huft, pantesan nggak sembuh-sembuh. Aku salah beli obat ternyata!”

“Udah, mending kamu konsul langsung ke dokter aja, biar dapat informasi yang jelas dan penanganan yang tepat.”

“Okay, deh! Thank you, Gan.”

Terkadang, kita masih keliru membedakan virus dengan bakteri. Meskipun keduanya merupakan mikroba berukuran sangat kecil (mikroorganisme), tapi virus dan bakteri punya ukuran, komponen genetik, dan cara hidup yang berbeda, loh!

Perbedaan Virus dan Bakteri

Bakteri merupakan organisme sel tunggal yang tidak memiliki membran inti sel (prokariotik), serta berukuran mikroskopik. Untuk melihatnya, kamu perlu menggunakan mikroskop. Bakteri bisa hidup di berbagai kondisi lingkungan, termasuk lingkungan yang ekstrem. Bahkan, bakteri bisa tinggal di tempat-tempat yang nggak bisa ditinggali manusia, loh! Contohnya kayak tempat yang terpapar sinyal radioaktif tinggi.   

Sementara itu, virus nggak terbuat dari sel. Virus membutuhkan sel inang untuk aktif dan bertahan hidup. Ukuran virus jauh lebih kecil dari bakteri. Bahkan, virus dengan ukuran terbesar pun tetap lebih kecil dibandingkan bakteri yang paling kecil. 

Mengapa infeksi virus tidak dapat diobati dengan antibiotik

Nah, virus dan bakteri bisa menyebabkan penyakit jika menyerang tubuh manusia. Akan tetapi, kita masih sulit membedakan mana penyakit yang disebabkan oleh virus dan mana penyakit yang bersumber dari bakteri.  Alasannya, virus atau bakteri memiliki gejala yang sama saat menyerang tubuh. 

Contohnya, kayak penyakit cacar air dan impetigo. Cacar air disebabkan oleh virus, sedangkan impetigo disebabkan oleh bakteri. Tapi, kedua infeksi ini memiliki gejala yang sama, yaitu gatal-gatal dan kulit yang melepuh berisikan air.

Baca Juga: Mengenal Proses Replikasi Virus

Padahal, cara penanganannya juga berbeda lho. Jangan sampai kamu salah minum obat kayak kasus di atas tadi.   

Nah, satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan cek ke dokter dan melakukan pemeriksaan laboratorium. Tapi, tindakan itu mungkin aja mahal dan memakan waktu lama.

Eits, jangan khawatir! Sebelum ke laboratorium, ada perbedaan kecil yang bisa membuat kamu mengenali penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Yuk, kita simak satu-satu!

1. Durasi Penyakit

Umumnya, infeksi virus berlangsung lebih lama, dengan gejala 1 minggu atau lebih. Ukurannya yang kecil membuat virus dapat memasukkan DNA yang dimilikinya ke dalam sel tubuh dan mengambil alih sel tubuh tersebut.

Hal ini yang membuat infeksi virus lebih sulit untuk disembuhkan. Tapi, lama waktu ini nggak menandakan kalo infeksi virus jauh lebih berbahaya dari infeksi bakteri, ya. Keduanya bisa sangat berbahaya, tergantung jenis dan jumlahnya di dalam tubuh.

2. Amati Keadaan Tenggorokan

Infeksi virus dan bakteri bisa menyebabkan sakit di tenggorokan. Tapi, sakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, umumnya ditandai beberapa gejala tertentu. Misalnya, jika kamu melihat adanya bintik-bintik putih pada tenggorokan, maka itu disebabkan oleh bakteri.

Nah, jika sakit pada tenggorokan diikuti gejala seperti hidung berair atau bersin, ada kemungkinan itu disebabkan oleh virus. 

Mengapa infeksi virus tidak dapat diobati dengan antibiotik

3. Demam

Selain menyebabkan sakit di tenggorokan, infeksi virus dan bakteri juga bisa menyebabkan demam. Temperatur normal tubuh manusia berkisar antara 36,5°C - 37,2°C. Tapi, saat terinfeksi virus, suhu tubuh manusia bisa mencapai 38,9°C dan jika terinfeksi bakteri bisa mencapai 39,3°C.

Demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri cenderung memburuk setelah beberapa hari dan penanganannya harus diberi obat antibiotik. Sementara itu, demam yang disebabkan oleh infeksi virus diawali oleh gejala-gejala prodromal, seperti sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan sebagainya. Demam yang disebabkan virus cenderung membaik dalam 2-4 hari.  

Nah, selain itu, ada beberapa tanda lain yang bisa menjadi patokan awal untuk mengidentifikasi apakah kamu terinfeksi virus atau bakteri:

Mengapa infeksi virus tidak dapat diobati dengan antibiotik

Tapi, perlu kamu ingat nih, apapun jenis infeksinya, sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan obat dan penanganan yang tepat. 

Nah, selanjutnya, aku mau kasih tau macam-macam penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri:

Penyakit yang Disebabkan Oleh Bakteri

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, bakteri merupakan mikroorganisme yang bisa hidup di berbagai jenis lingkungan. Jangan kaget ya, bakteri juga ada di dalam tubuh manusia, lho! Tapi, nggak usah panik. Bakteri yang ada di dalam tubuh kita adalah bakteri baik yang berperan untuk melindungi tubuh dari bakteri patogen (bakteri jahat). 

Para pakar menyebut bakteri baik sebagai flora normal. Salah satunya adalah bakteri Lactobacillus acidophilus yang berada pada saluran pencernaan manusia. Bakteri ini bermanfaat untuk menurunkan kolesterol jahat dan mengatasi diare.

Lalu, bagaimana dengan bakteri jahat? Bakteri patogen inilah yang menjadi biang keladi timbulnya infeksi dan penyakit dalam tubuh kita, seperti tuberkulosis, radang tenggorokan, hingga infeksi saluran kemih. 

Mengapa infeksi virus tidak dapat diobati dengan antibiotik

Penyakit yang Disebabkan Oleh Virus

Apa kabarnya dengan virus? Virus nggak ada yang baik, semuanya jahat. Virus itu bisa merusak, membunuh, dan mengubah sel-sel normal dalam tubuh. Contohnya, sel hati, darah, atau saluran pernapasan. 

Mengapa infeksi virus tidak dapat diobati dengan antibiotik

Baca juga: Mengenal Virus Corona Varian Delta

Cara Mengatasi Infeksi Virus dan Bakteri

Penyakitnya sudah, bagaimana dengan obatnya? Untuk mengatasi infeksi virus, dokter akan memberikan obat antivirus. Tapi, beberapa penyakit akibat infeksi virus bisa kok sembuh dengan sendirinya. Pengobatan dalam hal ini hanya membantu meringankan gejala pasien.

Menurut para pakar, meningkatkan daya tahan tubuh menjadi kunci utama untuk melawan virus. Makanya, dari dulu kita diajarin buat makan 4 sehat 5 sempurna, banyak minum air putih, olahraga, dan jangan sampai lupa untuk selalu cuci tangan yang benar.

Sementara itu, untuk mengobati infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Alasannya, antibiotik menghambat proses perkembangan dan metabolisme bakteri di dalam tubuh kita.

Perlu diketahui, infeksi virus nggak bisa diobati dengan antibiotik, begitupun sebaliknya. Sebab, antibiotik ini nggak bisa membunuh virus dalam tubuh. 

---

Oke, itulah beberapa tanda yang membedakan kondisi tubuh saat terinfeksi virus atau bakteri serta cara penanganannya. Ditengah pandemi yang semakin meningkat, kamu harus benar-benar memperhatikan kesehatanmu. Makan makanan yang gizi baik, perbanyak vitamin, dan belajar dari rumah untuk mencegah penularan virus. Stay safe!

Mengapa infeksi virus tidak dapat diobati dengan antibiotik

Referensi:

Penyakit yang Disebabkan oleh Virus. [Daring] Tautan: https://www.alodokter.com/daftar-nama-penyakit-yang-disebabkan-oleh-virus

18 penyakit yang disebabkan oleh bakteri. [Daring] Tautan: https://doktersehat.com/penyakit-yang-disebabkan-oleh-bakteri/

Perbedaan Virus dan Bakteri. [Daring] Tautan: https://www.halodoc.com/artikel/virus-corona-fakta-medis-beda-virus-dan-bakteri

(diakses 05 Juli 2021)

Infeksi Virus vs Bakteri. [Daring] Tautan: https://www.halodoc.com/artikel/infeksi-virus-vs-infeksi-bakteri-lebih-berbahaya-mana. (Diakses 08 Juli 2021)