Dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja daerah pada tahun yang bersangkutan disebut Fungsi

1. Jelaskan alasan perlunya program pembelajaran dengan filosofi Whole Language ! 2. Jelaskan pembelajaran bahasa berdasarkan filosofi Whole Language … : model kelas belajar alami ! 3. Jelaskan prinsip-prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi TK ! 4. Jelaskan standar kompetensi dan struktur kurikulum TK mengacu pada: standar kompetensi lulusan TK ! 5. Jelaskan penyebab utama kegagalan pembaharuan pembelajaran oleh pemerintah menurut Tilaar !

Show

4. Temukanlah 5 perusahaan yang positioning-nya khas! Aspek manakah yang mereka tonjolkan sebagai diferensiasi? Apakah pembeda yang mereka gunakan cuk … up mendukung positioning yang sudah ditetapkan? Jelaskan​

bantu jawab ya buat belajar​

3 Salah satu kondisi kerja yang dapat berpengaruh terhadap kinerja individu adalah kebisingan. a. Jelaskan apa yag dimaksud dengan kebisingan? b. Me … ngapa bising disebut sebagai suatu persepsi?

koperasi sejahtera tahun 2021 memperoleh SHU rp 60.000.000 disepakati dalam rapat anggota SHU dibagi:A. Jasa modal 25%B. Jasa penjualan 30%Simpanan an … ggota keseluruhan rp 800.000.000Total penjualan koperasi pada anggota rp 300.000.00 Ahmad punya simpanan rp 6.000.000 dan melakukan belanja rp 3.000.000Diminta:Hitung berapa SHU yang diterima Ahmad!​

Stanley S. Atmadja, Pentingnya Membangun Kekuatan SDM dan Kultur Perusahaan Lebih dari 35 tahun menjalankan praktik kepemimpinan di sejumlah perusahaa … n besar papan atas menorehkan pengalaman dan pembelajaran berharga bagi Stanley Setia Atmadja (65 tahun). Pernah menjadi eksekutif di Citibank NA (1984-1990), lalu founder sekaligus CEO Adira Finance (1991 sampai Mei 2012) dan Direktur Utama .... Jawab : 1. Berikan analisa Anda mengenai values yang menjadi fondasi bagi keberlangsungan perusahaan. Kaitkan dengan teori. 2. Menurut Anda, bagaimana Stanley membangun kekuatan SDM dan kultur perusahaan? Berikan analisa Anda. 3. a. Apa yang Anda ketahui mengenai karakteristik dari kepemimpinan strategis? b. Berikan analisa Anda mengenai syarat kepemimpinan menurut Stanley. Jawab: Full 08-13-1129-1022(wa) FULL 15K 1. Beberapa nama dapat disebutkan mewakili aliran ini. W. Edward Deming mengembangkan prinsip-prinsip manajemen, seperti Fayol,… 2. Stanley membangun kekuatan SDM dan kultur perusahaan dengan.... 3.a. Karakteristik dari… Full 08-13-1129-1022(wa) FULL 15K

5 Sebut dan jelaskan dampak ekonomi dari keberadaan Multinational Company Enterprise di suatu negara 5 Sebut dan jelaskan dampak ekonomi dari keberada … an Multinational Company Enterprise di suatu negara 5 Sebut dan jelaskan dampak ekonomi dari keberadaan Multinational Company Enterprise di suatu negara

• Misalkan fungsi permintaan invers untuk produk perusahaan persaingan monopolistik ditentukan oleh P = 500 – 10Q dan fungsi biaya ditentukan oleh C(Q … ) = 50 + 20Q. Tentukan harga dan kuantitas yang memaksimalkan laba dan laba maksimal?

Strategi untuk pelanggan yang tidak menguntungkan

Berikan alasan kenapa tarif pajak sangat berpengaruh terhadap prilaku ekonomi masyarakat

Dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja daerah pada tahun yang bersangkutan disebut Fungsi

Dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja daerah pada tahun yang bersangkutan disebut Fungsi
Lihat Foto

Shutterstock

-

KOMPAS.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ditetapkan berdasarkan peraturan daerah. Sejalan dengan tujuan bernegara dan juga konsisten dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dilansir dari situs resmi Kementrian Keuangan, APBD harus dibuat menyesuaikan rakyat. Atinya manfaat pengelolaan keuangan daerah harus dirasakan oleh masyarakat sebesar-besarnya dan semaksimal mungkin.

Berikut penjelasan mengenai APBD:

Pengertian APBD

Diambil dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, APBD merupakan salah satu instrumen kebijakan yang digunakan sebagai alat untuk meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Menurut Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui oleh pemerintah daerah dan DPRD, serta ditetapkan dengan peraturan daerah.

APBD merupakan instrument kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah. Anggaran daerah juga digunakan sebagai alat untuk menentukan besar pendapatan dan pengeluaran.

Baca juga: Defisit Anggaran: Faktor, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Selain itu membantu pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan, serta otorisasi pengeluaran di masa-masa yang akan datang.

Unsur APBD

Terdapat beberapa unsur APBD, yaitu:

  • Rencana kegiatan suatu daerah, beserta uraiannya secara rinci.
  • Adanya sumber penerimaan yang merupakan target minimal untuk menutupi biaya terkait aktivitas tersebut.
  • Adanya biaya yang merupkaan batas maksimal pengeluaran yang akan dilaksanakan.
  • Jenis kegiatan dan proyek yang dituangkan dalam bentuk angka
  • Periode anggaran yang biasanya satu tahun

Jenis APBD

Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 157, sumber pendapatan maupun juga penerimaan daerah terdiri dari:

  • Pendapatan Asli Daerah (PAD)

PAD yang dimaksud terbagi menjadi empat kelompok pendapatan, di antaranya:

  1. Pajak Daerah terdiri dari pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, pengambilan bahan galian golongan C, dan parkir.
  2. Retribusi daerah
  3. Hasil pengelolaan kekayaan yang dimiliki daerah. Dipisahkan menjadi tiga bagian, yaitu bagian laba atas penyertaan modal pada BUMD, bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan BUMN, dan bagian laba penyertaan modal pada perusahaan swasta.
  4. PAD lainnya yang sah berasal dari lain-lain milik Pemda. Misalnya hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, penerimaan atas tuntutan ganti rugi daerah, dan lainnya.

Baca juga: Sekda DKI: APBD 2019 Akan Terserap 83,42 Persen

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah.[1] Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

APBD terdiri atas:

  • Anggaran Pendapatan, terdiri atas:[2]
    • Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah, dan Penerimaan lainnya.
    • Bagian Dana Perimbangan, yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus.
    • Lain-lain pendapatan yang sah seperti Dana Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya dan Pendapatan Lain-Lain.
  • Anggaran Belanja, yang digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah.
  • Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
  • Fungsi otorisasi bermakna bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk merealisasi pendapatan, dan belanja pada tahun bersangkutan. Tanpa dianggarkan dalam APBD sebuah kegiatan tidak memiliki kekuatan untuk dilaksanakan.
  • Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
  • Fungsi pengawasan mengandung makna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintah daerah.
  • Fungsi alokasi mengandung makna bahwa anggaran daerah harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan pemborosan sumberdaya, serta meningkatkan efisiensi, dan efektivitas perekonomian daerah.
  • Fungsi distribusi memiliki makna bahwa kebijakan-kebijakan dalam penganggaran daerah harus memperhatikan rasa keadilan, dan kepatutan.
  • Fungsi stabilitasi memliki makna bahwa anggaran daerah menjadi alat untuk memelihara, dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah.

Berikut ini adalah sumber-sumber penerimaan pemerintah daerah (subnasional):[3]

  1. Retribusi (User Charges)
    Dianggap sebagai sumber penerimaan tambahan, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi dengan menyediakan informasi atas permintaan bagi penyedia layanan publik, dan memastikan apa yang disediakan oleh penyedialayanan publik minimal sebesar tambahan biaya (Marginal Cost) bagi masyarakat.Ada tiga jenis retribusi, antara lain:
    1. Retribusi Perizinan Tertentu (Service Fees)
      seperti penerbitan surat izin(pernikahan, bisnis, kendaraan bermotor) dan berbagai macam biaya yangditerapkan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan.Pemberlakuan biaya/tarif kepada masyarakat atas sesuatu yang diperlukanoleh hukum tidak selalu rasional.
    2. Retribusi Jasa Umum (Public Prices)
      adalah penerimaan pemerintahdaerah atas hasil penjualan barang-barang privat, dan jasa. Semua penjualan jasa yang disediakan di daerah untuk dapat diidentifikasi secara pribadi dari biaya manfaat publik untuk memberikan tarif atas fasilitashiburan/rekreasi. Biaya tersebut seharusnya diatur pada tingkat kompetisiswasta, tanpa pajak, dan subsidi, di mana itu merupakan cara yang palingefisien dari pencapaian tujuan kebijakan publik, dan akan lebih baik lagi jika pajak subsidi dihitung secara terpisah.
    3. Retribusi Jasa Usaha (Specific Benefit Charges)
      secara teori, merupakan cara untuk memperoleh keuntungan dari pembayar pajak yang kontras, seperti Pajak Bahan Bakar Minyak atau Pajak bumi dan bangunan.
  2. Pajak bumi dan bangunan (Property Taxes)
    Pajak Property (PBB) memiliki peranan yang penting dalam hal keuangan pemerintah daerah, pemerintah daerah di kebanyakan negara berkembang akanmampu mengelola keuangannya tapi hak milik berhubungan dengan pajak property. Jika pemerintah daerah diharapkan untuk memerankan bagian penting dalam keuangan sektor jasa (contoh: pendidikan, kesehatan), sebagaimanaseharusnya mereka akan membutuhkan akses untuk sumber penerimaan yanglebih elastis.
  3. Pajak Cukai (Excise Taxes)
    Pajak cukai berpotensi signifikan terhadap sumber penerimaan daerah, terutama alasan administrasi dan efisiensi. Terutama cukai terhadap pajak kendaraan. Pajak tersebut jelas dapat dieksploitasi lebih lengkap daripada yang biasanya terjadi disebagian besar negara yaitu dari perspektif administratif berupa pajak bahan bakar dan pajak otomotif. Pajak bahan bakar juga terkait penggunaan jalan, dan efek eksternal seperti kecelakaan kendaraan, polusi, dan kemacetan. Swastanisasi jalan tol pada prinsipnya dapat melayani fungsi pajak manfaat, didasarkan pada fitur umur dan ukuran mesin kendaraan (mobil lebih tua, dan lebih besar biasanya memberikan kontribusi lebih kepada polusi), lokasi kendaraan (mobil di kota-kota menambah polusi, dan kemacetan), sopir catatan (20 persen dari driver bertanggung jawab atas 80 persen kecelakaan), dan terutama bobot roda kendaraan (berat kendaraan yang pesat lebih banyak kerusakan jalan, dan memerlukan jalan yang lebih mahal untuk membangun).
  4. Pajak Penghasilan (Personal Income Taxes)
    Diantara beberapa negara di mana pemerintah sub nasional memiliki peran pengeluaran besar, dan sebagian besar otonom fiskal adalah negara-negara Nordik. Pajak pendapatan daerah ini pada dasarnya dikenakan pada nilai yang tetap. Pada tingkat daerah didirikan basis pajak yang sama sebagai pajak pendapatan nasional dan dikumpulkan oleh pemerintah pusat.
  • Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
  • Pajak
  • Nomor Pokok Wajib Pajak
  • Perpajakan di Indonesia
  • Pajak Pertambahan Nilai
  • Pendapatan Nasional
  • Pendapatan Negara
  • Penerimaan Negara Bukan Pajak
  • Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia
  • Belanja Negara
  • Penanaman Modal Dalam Negeri
  • Retribusi
  • APBD 2010
  • APBD 2011
  • APBD 2012
  • APBD 2013
  • APBD 2014
  • APBD 2015
  • APBD 2016
  • APBD 2017
  • APBD 2018

  1. ^ a b Media, Kompas Cyber. "APBD: Pengertian, Unsur, Jenis, Fungsi, dan Tujuannya Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-10-07. 
  2. ^ "Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)". Pemerintah.net (dalam bahasa Inggris). 2015-02-16. Diakses tanggal 2020-10-07. 
  3. ^ konsep pajak dan penerimaan pemerintah daerah

 

Artikel bertopik ekonomi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anggaran_Pendapatan_dan_Belanja_Daerah&oldid=20991021"