Mengapa disebut bima sakti melayu hindu

Cirana Merisa Rabu, 29 Mei 2019 | 15:59 WIB

Mengapa disebut bima sakti melayu hindu

Bentangan Galaksi Bimasakti. (Pixabay)

Bobo.id – Teman-teman pasti tahu, kan, bahwa kita hidup di sebuah planet bernama Bumi.

Bumi merupakan salah satu anggota keluarga tata surya. Sedangkan tata surya berada dalam sebuah galaksi bernama Bimasakti.

Galaksi Bimasakti ini merupakan rumah bagi miliaran bintang, planet, dan benda langit lainnya, teman-teman.

Baca Juga: Unik, Ternyata Siput Punya 4 Hidung yang Berbeda Fungsi dengan Manusia

Galaksi kita ini berbentuk spiral dan tata surya berada di salah satu lengan spiralnya.

Dalam bahasa Inggris, galaksi kita disebut Milky Way, sedangkan nama Bimasakti hanya digunakan oleh orang-orang Indonesia.

Lalu, dari mana, ya, asal mula nama Milky Way dan Bimasakti untuk galaksi kita? Cari tahu, yuk!

Baca Juga: Kita Disarankan untuk Tidak Membuka Jendela Mobil saat Macet, Mengapa?


Page 2


Page 3

Mengapa disebut bima sakti melayu hindu

Pixabay

Bentangan Galaksi Bimasakti.

Bobo.id – Teman-teman pasti tahu, kan, bahwa kita hidup di sebuah planet bernama Bumi.

Bumi merupakan salah satu anggota keluarga tata surya. Sedangkan tata surya berada dalam sebuah galaksi bernama Bimasakti.

Galaksi Bimasakti ini merupakan rumah bagi miliaran bintang, planet, dan benda langit lainnya, teman-teman.

Baca Juga: Unik, Ternyata Siput Punya 4 Hidung yang Berbeda Fungsi dengan Manusia

Galaksi kita ini berbentuk spiral dan tata surya berada di salah satu lengan spiralnya.

Dalam bahasa Inggris, galaksi kita disebut Milky Way, sedangkan nama Bimasakti hanya digunakan oleh orang-orang Indonesia.

Lalu, dari mana, ya, asal mula nama Milky Way dan Bimasakti untuk galaksi kita? Cari tahu, yuk!

Baca Juga: Kita Disarankan untuk Tidak Membuka Jendela Mobil saat Macet, Mengapa?

Mengapa disebut bima sakti melayu hindu

Sejak duduk di bangku sekolah, telah diajarkan kalau kita menghuni bumi sebagai salah satu planet di dalam susunan tata surya. Nah, susunan tata surya itu terbentang sebagai bagian dari galaksi Bimasakti. 

Tapi, penasaran nggak sih Kamu dengan nama ini? Soalnya, nama ini terkesan terlalu “lokal” kalau digunakan untuk mewakili hal yang menjadi pengetahuan warga seluruh dunia.

Nyatanya, nama Bimasakti memang dipakai oleh orang-orang Indonesia saja. Secara internasional, nama galaksi kita lebih dikenal dengan sebutan Milky Way. Sesuai artinya secara harfiah, alasan penamaan ini adalah karena galaksi kita memang punya bentuk yang menyerupai jalur susu.

Awalnya, orang-orang Romawi kuno lah yang melihat kemiripan galaksi kita dengan bentuk tersebut. Mereka pun menyebutnya Via Lactea yang berarti “milky way” atau “jalan susu”.  Soalnya, kenampakannya dari Bumi terlihat seperti bercak-bercak susu yang berwarna putih.

Lalu kenapa dalam pelajaran fisika di sekolah kita, galaksi ini dikenalkan kepada kita sebagai Bimasakti? 

Yap, ini adalah nama Indonesia-nya “milky way”. Nama ini diambil dari tokoh perwayangan berkulit hitam, yakni Bima. 

Bentangan galaksi kita dari bumi nampak bagai kumpulan bintang yang menyebar dalam pita kabut putih. Nah, ternyata, jika bentangan bentangan tersebut dihubungkan lalu ditarik garis, bentangan ini bakal kelihatan seperti Bima yang sedang terlilit ular naga.

Selain Milky Way dan Bimasakti, orang Arab ternyata juga memiliki sebutan yang artinya mirip dengan jalur susu untuk galaksi yang kita huni. Mereka menamakannya sebagai "al-Darb al-Labanī" yang berarti "jalan yang nampak seperti susu". Kadang-kadang, mereka juga menyebutnya sebagai "ṭarīḳ al-Halīb" atau "jalan susu".

Sementara itu, Armenia menyebut galaksi ini sebagai “Hard gogchi chanaparh” yang artinya “orang yang mencuri sedotan”. Aneh? Nyatanya nama ini mengacu pada Vahagn, sosok yang jadi dewa api yang mencuri sedotan raja dalam legenda mereka. Sedotan itu dikisahkan dibawa ke Armenia. Nah, orang-orang Armenia melihat galaksi kita mirip sosok Vahagn ini. 

Selain itu, beberapa negara lain juga punya sebutan lain yang artinya sungai perak. Negara-negara tersebut di antaranya Tiongkok yang menyebutnya "Yínhé"; Vietnam yang menyebutnya "Ngân Hà"; dan Korea menamakannya "Eunha". 

Lain lagi dengan Norwegia dan Islandia yang menamakannya masing-masing “Faroese” dan “Vertarbreytin”. Artinya sama, yakni jalur musim dingin. Konon, penamaan ini dipilih karena orang-orang di dua negara tersebut hanya bisa melihat bentangan galaksi kita pada saat musim dingin.

Ternyata, selain Bimasakti, galaksi kita punya banyak nama panggilan toh. Di antara nama-nama itu, nama yang mana yang paling kamu suka?

Referensi:

Melisa, C. (2019, Desember 13). Selain Bimasakti dan Milky Way, Ini Nama Galaksi Kita dalam Berbagai Bahasa. Retrieved Oktober 13, 2021, from Bobo: https://bobo.grid.id/read/081951469/selain-bimasakti-dan-milky-way-ini-nama-galaksi-kita-dalam-berbagai-bahasa?page=3

Mengapa disebut bima sakti melayu hindu

Mengapa disebut bima sakti melayu hindu
Lihat Foto

ESA/Hubble & NASA, A. Bellini

Galaksi Spiral NGC 2008. Ilmuwan melacak asal pancaran radio di luar angkasa menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble, yang ternyata berasal dari galaksi spiral. Galaksi spiral adalah galaksi umum yang ada di alam semesta, salah satunya Galaksi Bima Sakti.

KOMPAS.com - Alam semesta adalah tempat di mana terdapat miliaran bintang, planet, dan galaksi di dalamnya. Bumi yang kita tinggali merupakan bagian dari Galaksi Bima Sakti, salah satu dari banyaknya galaksi yang ada di alam semesta.

Dilansir dari Science ABC, Senin (17/1/2022) Milky Way atau galaksi Bima Sakti adalah galaksi spiral yang diameternya berkisar antara 100.000 hingga 120.000 tahun cahaya.

Sederhananya, satu tahun cahaya setara dengan 9,461 triliun kilometer jauhnya. Anda dapat membayangkan betapa luasnya galaksi yang menjadi rumah bagi planet kita ini. 

Sehingga tak heran jika galaksi Bima Sakti disebut sebagai rahasia alam semesta, dengan ukurannya yang sangat luar biasa besar.

Mengingat betapa besarnya Galaksi Bima Sakti, bagian dari alam semesta ini pun menjadi tempat bagi objek lain selain Bumi yakni planet Merkurius, Venus, Mars, Saturnus, Jupiter, Uranus, dan Neptunus.

Semua planet tersebut mengelilingi bintang besar yang bernama Matahari.

Baca juga: Struktur Terpanjang di Galaksi Bima Sakti Ditemukan, Seperti Apa?

Para ahli memperkirakan galaksi ini memiliki setidaknya 100 miliar planet, sekitar 400 miliar bintang, dan miliaran objek luar angkasa lainnya.

Galaksi Bima Sakti bahkan disebut sebagai galaksi terbesar kedua sebelum Galaksi Triangulum atau M33.

Lantas, kenapa galaksi ini disebut galaksi Bima Sakti?

Faktanya, nama Galaksi Bima Sakti tidak lepas dari orang Romawi Kuno yang menyebutnya 'via lactea', dan secara harfiah berarti Bima Sakti atau jalan. Selain itu, kata galaxy juga berasal dari bahasa Yunani Kuno untuk susu.

Orang Romawi menamakannya via lactea karena galaksi ini tampak seperti sepetak susu di langit malam, yang berada tepat di atas Bumi.

Sementara itu, mitos Yunani Kuno tentang pembentukan Galaksi Bima Sakti atau Milky Way ini diabadikan oleh seniman Renaissance Jacopo Tintoretto dalam lukisan "The Origin of the Milky Way" tahun 1575-an.

Baca juga: 5 Fakta Galaksi Bima Sakti, Galaksi dengan 200 Miliar Bintang

Mengapa disebut bima sakti melayu hindu

Mengapa disebut bima sakti melayu hindu
Lihat Foto

Yoga Hastyadi Widiartanto/Kompas.com

Milky Way atau Galaksi Bima Sakti

KOMPAS.com - Alam semesta yang kita diami terdiri dari miliaran bintang, planet, dan galaksi.

Sementara, Bumi tempat manusia tinggal, berada di galaksi Bima Sakti, satu dari sekian banyak galaksi yang ada di alam semesta ini.

Selain Bumi, ada sejumlah planet lain yang tinggal di galaksi yang sama, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Saturnus, Jupiter, Uranus, dan Neptunus.

Semua planet tersebut berputar mengelilingi bintang mega besar bernama matahari.

Namun, tahukah Anda mengapa galaksi ini dinamakan galaksi Bima Sakti?

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengaku tak tahu secara pasti mengenai asal usul penamaan Bima Sakti.

Akan tetapi, beberapa sumber mengatakan bahwa nama galaksi ini diambil dari tokoh pewayangan bernama Bima.

"Saya tidak tahu secara pasti asal usulnya, tetapi kabarnya taburan ratusan miliar bintang yang membentang diasosiasikan dengan selendangnya Bima yang sakti," kata Thomas kepada Kompas.com, Sabtu (12/9/2020).

Hal itu sama halnya dengan orang Barat yang mengasosiasikan miliaran bintang itu dengan jalur bersusu atau Milky Way dan orang Jepang dengan sungai Perak (Gin-ga).

Ia pun tak tahu sejak kapan istilah itu pertama kali digunakan untuk menyebut galaksi ini.