Masyarakat yang tinggal di daerah pantai memiliki gerak tari kedaerahan yang

Masyarakat yang tinggal di daerah pantai memiliki gerak tari kedaerahan yang
Ilustrasi: Towaine Mandar

Di Mandar, ada konsep dalam berumah tangga, yakni siwaliparriq. Siwaliparriq sendiri, dalam bahasa Indonesia, berarti saling berbagi susah, kebersamaan, gotong-royong sekaligus kesetaraan.

Mandar adalah salah satu suku yang ada di Provinsi Sulawesi Barat, sebuah daerah yang berkawasan maritim. Di Mandar, istilah perempuan adalah towaine mandar, sedangkan laki-laki adalah tommuane mandar.

Bercerita mengenai perempuan atau towaine Mandar tentu sangat menarik kita deskripsikan. Towaine Mandar sangat memelihara harkat martabatnya dengan laki-laki Mandar dan juga peka terhadap segala sesuatu, pada hal apa pun.

Banyak hal yang bisa kita lihat di kehidupan perempuan yang ada di Mandar, terutama mereka yang tinggal di daerah pesisir pantai. Kebanyakan di sana bekerja sebagai panette lipaq saqbe (penenun sarung sutra), panggulang (pengrajin tali), dan pa’balu bau (penjual ikan).

Keunikan di towaine Mandar di situ tidak melihat lelah meskipun suami sudah ada yang bekerja, semisal bekerja sebagai nelayan. Tetapi sang istri bukan berarti diam atau mengurusi anaknya, misalnya, melainkan juga bekerja untuk membatu atau menambah keberlangsungan hidup keluarganya.

Mungkin faktor yang memengaruhi ini adalah budaya yang ada di Mandar. Sebagaima kita ketahui, di Mandar, ada konsep dalam berumah tangga, yakni siwaliparriq. Siwaliparriq sendiri dalam bahasa Indonesia berarti saling berbagi susah, kebersamaan, gotong-royong sekaligus kesetaraan.

Hendak menegaskan bahwa nilai-nilai feminisme juga kita kenal dalam tradisi nusantara, khususnya masyarakat Mandar, dalam relasi ruang kerja antara perempuan dan laki-laki yang selama ini jamak orang pahami sebagai konsep kesetaraan yang berasal dari Barat.

Hal ini dapat kita pertegas ketika mahasiswa-mahasiswi mementaskannya dalam tarian siwaliparriq, seperti yang pernah tampil di agenda Gelar Budaya Etnis “Selendang Sutra”, memiliki tanda dan makna tersendiri sesuai dengan teori simiotika.

Di mana pada pementasan kali ini, ada dua belas penari dan delapan orang pemusik. Ketika kita melihat dengan tema Gelar Budaya Etnis berarti setiap IKPM membawakan tarian daerahnya masing-masing.

Baca juga:

Tarian siwaliparriq ini berkonsep tarian berpasangan. Sebagaimana kita ketahui, konsep siwaliparriq ini dalam budaya Mandar adalah kerja sama atau gotong-royong dalam suatu tatanan sosial ekonomi maupun dalam rumah tangga.

Di mana pada tanda-tanda tubuh umumnya memiliki fungsi sosial dan mengatur diri liyan yang berlangsung pada 10 November 2015 oleh Komunitas Rumah Mandar. Dalam artian, tarian siwaliparriq mencoba menampilkan sesuai dengan simbol kedaerahan dan memiliki makna tersendiri bagi mahasiswa Mandar Sulawesi Barat.

Pada awal tarian ini, lagu Antara Jawa dan Mandar sebagai pembuka yang merupakan tanda bahwa orang-orang Mandar ini berada di Jawa untuk menuntut ilmu, dan memiliki makna bahwa meskipun kita jauh dari orang tua kita tetap optimis bahwa di perantauan kita bisa berbuat dan berkarya untuk daerah tercinta.

Setelah itu, masuk penari perempuan dengan berbaju pokko warna kuning. Hal ini sebagai tanda bahwa tarian ini berasal dari Mandar dengan memakai aksesoris rantai yang berwarna kuning keemasan.

Adapun simbol warna kuning dalam budaya Mandar melambangkan keutamaan dalam sifat-sifat berharkat dan bermartabat (malaqbi). Makna ini dapat kita temukan dalam budaya Mandar yang terungkap di berbagai lontar, yaitu pelindo lindo maririo nanacanringngo’o paqbanua (kita wajib memiliki sifat yang berharkat dan bermartabat guna mempererat persaudaraan).

Adapun sarung yang ia pakai adalah sarung Mandar atau lipaq saqbe, salah satu hasil dari tenunan dari perempuan Mandar sesuai dengan konsep siwaliparriq. Di mana dalam simiotika, ilmu yang mempelajari kehidupan tanda-tanda masyarakat dapat kita bayangkan ada. Ia akan menjadi bagian dari psikologi sosial dan karenanya juga bagian dari psikologi umum.

Di dalam tarian ini juga penari perempuan membawa kipas masing-masing. Melihat dari sinyal, ekspresi wajah, kontak mata, bahasa tubuh, isyarat, kecuali sentuhan mengekspresikan hal kebahagian dengan sekali-sekali senyum. Menunjukkan bahwa dalam konsep siwaliparriq dalam rumah tangganya betul-betul terjalin dengan iringan kecapi dan gendang.

Setelah ada sekitar lima gerakan, penari laki-laki masuk, sebagaimana dalam tanda-tanda tubuh bagi laki-laki dan perempuan. Tubuh manusia dari jenis kelamin berbeda merupakan pesan yang memberi tanda apa yang harus kita lakukan. Tubuh-tubuh itu adalah penanda yang bersinar dari kebutuhan kita sendiri (John Updike, 1932).

Halaman selanjutnya >>>

Tyas Wening Selasa, 9 Maret 2021 | 14:17 WIB

Masyarakat yang tinggal di daerah pantai memiliki gerak tari kedaerahan yang

Apa saja ciri gerak tari Bali? (Photo by nikibali photo from Pexels)

Bobo.id - Indonesia memiliki beragam kebudayaan, seperti baju adat, lagu daerah, tari daerah, hingga rumah adat.

Keberagaman budaya ini disebabkan karena berbagai suku yang menempati berbagai wilayah di Indonesia.

Indonesia merupakan negara kepulauan, ini artinya Indonesia tersusun atas pulau-pulau yang ditempati oleh beragam suku yang berbeda.

Nah, setiap suku di Indonesia ini tentu memiliki budaya yang menjadi ciri khas masing-masing daerah.

Baca Juga: Ada 34 Provinsi di Indonesia, Ini Dia Berbagai Kebudaya Khas di Setiap Provinsi

Seperti pada tarian daerah yang berbeda-beda dan memiliki ciri khas. Perbedaan pada setiap tarian ini dapat dilihat dari gerakan tarian itu.

Sama seperti tari Bali yang memiliki ciri-ciri untuk menunjukkan kekhasan dari tarian itu.

Apa saja ciri-ciri gerak tari Bali? Ketahui kunci jawabannya berikut ini!


Page 2


Page 3

Masyarakat yang tinggal di daerah pantai memiliki gerak tari kedaerahan yang

Photo by nikibali photo from Pexels

Apa saja ciri gerak tari Bali?

Bobo.id - Indonesia memiliki beragam kebudayaan, seperti baju adat, lagu daerah, tari daerah, hingga rumah adat.

Keberagaman budaya ini disebabkan karena berbagai suku yang menempati berbagai wilayah di Indonesia.

Indonesia merupakan negara kepulauan, ini artinya Indonesia tersusun atas pulau-pulau yang ditempati oleh beragam suku yang berbeda.

Nah, setiap suku di Indonesia ini tentu memiliki budaya yang menjadi ciri khas masing-masing daerah.

Baca Juga: Ada 34 Provinsi di Indonesia, Ini Dia Berbagai Kebudaya Khas di Setiap Provinsi

Seperti pada tarian daerah yang berbeda-beda dan memiliki ciri khas. Perbedaan pada setiap tarian ini dapat dilihat dari gerakan tarian itu.

Sama seperti tari Bali yang memiliki ciri-ciri untuk menunjukkan kekhasan dari tarian itu.

Apa saja ciri-ciri gerak tari Bali? Ketahui kunci jawabannya berikut ini!

Liputan6.com, Jakarta Tarian daerah khas Indonesia atau tari tradisional merupakan salah satu tari yang sangat kental akan budaya dan adat istiadatnya. Di Indonesia, ada macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang beragam dan berbeda-beda di setiap daerahnya.

Tak hanya dikenal oleh masyarakat lokal, macam-macam tarian daerah dan penjelasannya juga sudah sangat dikenal oleh wisatawan mancanegara sekalipun. Hal ini dikarenakan macam-macam tarian daerah tersebit memiliki nilai yang sangat tinggi.

Ya, tarian daerah Indonesia ini memiliki nilai kemanusiaan, nilai keharmonisan, nilai kerpercayaan, hingga nilai adat istiadat yang berbeda-beda untuk tiap negaranya. Tak hanya sarat akan nilai-nilai penting di dalamnya, gerakan hingga busana yang digunakan saat menari daerah juga sangat menarik dan memiliki cerminan dari budaya setempat.

Berikut ini Liputan6.com, Rabu (21/9/2019) telah merangkum dari berbagai sumber macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang sudah dikenal hingga mancanegara. 

Masyarakat yang tinggal di daerah pantai memiliki gerak tari kedaerahan yang

Perbesar

Tari Saman (Liputan6.com/ Fery Pradolo)

Tari Saman masuk ke dalam macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang sudah sangat terkenal. Tari Saman merupakan tarian daerah yang berasal dari Provinsi Aceh, tepatnya dimiliki oleh Suku Gayo.

Kini Tari Saman sudah sangat dikenal hingga mancanegara. Hal ini dikarenakan keunikan dari tarian yang dimiliki.

Bahkan tarian ini sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia. Tarian ini dilakukan oleh banyak orang sekaligus yang bisa mencapai puluhan orang. Untuk melakukannya, dibutuhkan kekompakan dan pemahaman ritme yang pas untuk bisa menghasilkan tari Saman yang bagus.

Tarian ini bisa dilakukan baik laki-laki maupun perempuan. Di daerah asalnya, tarian ini biasa digelar untuk menyambut hari besar Islam.

Masyarakat yang tinggal di daerah pantai memiliki gerak tari kedaerahan yang

Perbesar

Tari Piring (28/4/2019). (Liputan6.com/HO/Eko)

Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau biasa disebut dengan Tarian Piriang merupakan satu seni tari tradisional Minangkabau yang berasal dari Kabupaten solok, Sumatra Barat.

Tarian Piring ini memiliki ciri khasnya tersendiri. Di mana menggunakan alat bantu piring sebagai media utamanya.

Cara memainkan tarian piring ini adalah dengan mengayunkan piring-piring tersebut dengan gerakan-gerakan yang cepat dan teratur. Dengan catatam piring tersebut tidak lepas dari genggaman tangan. Tari Piring ini merupakan salah satu simbol dari masyarakat Minangkabau.

Masyarakat yang tinggal di daerah pantai memiliki gerak tari kedaerahan yang

Perbesar

Tari Gambyong

Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya selanjutnya adalah Tari Gambyong. Tarian ini merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Surakarta.

Awal mulanya, tarian Gambyong merupakan tarian rakyat untuk memeriahkan suasana saat musim panen padi. Namun kini tari Gambyong juga dipakai untuk acara sakral dan sekaligus sebagai penghormatan kepada tamu.

Nama Gambyong diambil dari salah satu nama penari wanita zaman dulu, yaitu Sri Gambyong. Penari wanita ini memiliki suara emas dan tubuh yang lentur. Sehingga dengan kedua bakatnya ini, nama Gambyong bisa cepat terkenal dan diminati oleh banyak orang.

Sampai pada suatu saat nama Gambyong terdengar di telinga Sultan Paku Buwono IV dan membuat dirinya diundang untuk menari di istana. Tarian yang dibawakannya berhasil membuat seluruh orang di istana terpikat. Tariannya pun akhirnya dipelajari dan dikembangkan di idtana hingga akhirnya dinobatkan sebagai tarian khas istana.

Tarian Gambyong identik dengan menggunakan warna pakaian hijau dan kuning, Namun semakin berkembangnya zaman, warna pakaian bukan menjadi persoalan utamanya. Untuk musiknya, tari Gambyong diiringi dengan musik gamelan seperti gendhang, gong, dan kenong.

Masyarakat yang tinggal di daerah pantai memiliki gerak tari kedaerahan yang

Perbesar

Budaya tari kecak di Bali (foto: comejourney).

Tari Kecak merupakan salah satu jenis tarian tradisional yang berasal dari daerah Bali. Tarian ini sangat terkenal di kalangan turis mancanegara.

Hal ini dikarenakan keunikan yang dimiliki oleh tari Kecak. Tarian ini dilakukan dengan duduk melingkar sambil mengangkat kedua tangan dan berkata “cak”.

Kekompakan dari penari ini membuatnya sangat menarik untuk disaksikan. Maka tak heran kalau banyak wisatawan yang ingin menyaksikan tarian ini saat ke Bali. Umumnya, tarian ini dimainkan oleh laki-laki, karena tari Kecak merupakan cerminan dari kisah Rama dan Rahwana.

Nah, Rama dan Rahwana ini merupakan seorang putri cantik dan seekor kera putih. Biasanya tari Kecak digelar di tempat yang luas deperti pinggir pantai, dan dilakukan pada saat matahari baru terbenam ataupun saat malam hari.

Masyarakat yang tinggal di daerah pantai memiliki gerak tari kedaerahan yang

Perbesar

Tari Jaipong / Sumber: upload.wikimedia.org

Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya berikutnya adalah tari Jaipong. Tarian tradisional ini merupakan tarian asli yang berasal dari tanah Sunda.

Tari ini pertama kali populer di kota Karawang. Adanya tari Jaipong ini disebarkan di tanah Sunda, lalu mendapat apresiasi yang sangat bagus sehingga membuatnya sangat populer sampai saat ini.

Tari Jaipong ini dimainkan dengan menggunakan perpaduan antara gerakan serta musik tradisional gong, ketuk, ataupun gendang, sehingga membuat tarian ini semakin menarik untuk disaksikan.

Masyarakat yang tinggal di daerah pantai memiliki gerak tari kedaerahan yang

Perbesar

Tari Reog Ponorogo (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Tari Reog Ponorogo merupakan tarian yang berasal dari Jawa Timur. Ciri khas dari tarian ini adalah topeng yang digunakan oleh para penarinya.

Di mana para penari menggunakan topeng Reog dan Warok. Topeng ini memiliki berat yang mencapai ratusan kilogram dan hanya diangkat menggunakan gigi oleh sang penarinya.

Topeng Reog Ponorogo sendiri ini terbuat dari bulu merak asli, sehingga memiliki tampilan yang sangat indah. Tarian ini biasanya dibawakan dalam acara-acara besar seperti festival, perayaan, hajatan, ataupun acara besar lainnya.

Masyarakat yang tinggal di daerah pantai memiliki gerak tari kedaerahan yang

Perbesar

Tari Gong / Sumber: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id

Tari Kancet Ledo atau yang biasa disebut dengan tari gong merupakan tari tradisional yang berasal dari Kalimantan Timur. Tari ini mencerminkan kehalusan yang dimiliki oleh perempuan, dengan gerakan lembutnya didampingi dengan suara gong yang membuat tarian ini menjadi sangat menarik.

Tari Gong ini biasanya digelar dalam acara adat istiadat yang terdapat di Kalimantan Timur.

Lanjutkan Membaca ↓

Masyarakat yang tinggal di daerah pantai memiliki gerak tari kedaerahan yang