Latihan teknik olah vokal yang mengutamakan kontraksi otot otot bibir wajah dan rahang adalah

Tehnik  olah tubuh, olah suara, dan olah rasa  teater Modern Indonesia

B. Olah Vokal (Suara)

Suara adalah unsur yang sangat penting dalam berteater. Vokal yang baik dapat mengekspresikan karakter tokoh yang dimainkan. Jenis suara setiap orang berbeda-beda, tetapi di dalam teater dituntut untuk bisa menirukan suara sesuai tokoh yang diperankan.

Di dalam teater dikenal dua istilah, yaitu suara dan bunyi. Pada dasarnya suara dan bunyi adalah sama, namun di konvensi pementasan teater keduanya dibedakan. Suara merupakan produk manusia untuk membentuk kata-kata, sedangkan bunyi merupakan produk benda-benda.

  1. Persiapan Latihan Vokal
    • Pernapasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta mengembuskan udara yang banyak mengandung karbon dioksida. Proses menghirup udara ini disebut inspirasi dan proses mengembuskan udara ini disebut ekspirasi. Fungsi dari dari pernapasan ini secara fi siologi adalah mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh untuk pembakaran serta mengeluarkan karbondioksida yang terjadi dari sisa pembakaran, kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang. Di dalam pementasan teater, pernapasan ini berhubungan dengan produksi suara.
    • Pernapasan sendiri dibagi atas tiga bagian, yaitu pernapasan dada, pernapasan perut, dan pernapasan diafragma (kalian bisa buka buku paket Seni Budaya hal. 117 tata cara melakukan tiga pernapasan tersebut).
  2. Teknik Olah Vokal
    • Berbisik : latihan ini mengutamakan kontraksi otot-otot bibir, wajah, dan rahang. Salah satu latihan yang bisa dilakuakan adalah melafalkan huruf vokal (a…i…u…e…o…) tanpa mengeluarkan suara.
    • Bergumam
    • Bersenandung
  3. Artikulasi
    • a. Latihan bunyi suara Nasal
      • 1). Tarik napas dan embuskan sambil melafalkan huruf m, n, ny, ng.
      • 2). Lakukan latihan melafalkan huruf tersebut sampai menemukan cara mengucapkan yang benar.
    • b. Latihan bunyi suara Oral
      • 1). Tarik napas dan embuskan sambil melafalkan huruf vokal (a, i, u, e, o) terputus-putus, lakukan 8 kali latihan.
      • 2). Tarik napas dan embuskan sambil melafalkan huruf vokal dengan cara menyambung, lakukan 8 kali latihan.
      • 3). Tarik napas dan embuskan sambil melafalkan huruf diftong (au, ia, ai, ua dan lain), lakukan 8 kali latihan.
      • 4). Tarik napas dan embuskan sambil melafalkan huruf konsonan (b, c, d, f, g dan seterusnya), lakukan 8 kali latihan.
      • 5). Tarik napas dan embuskan sambil melafalkan huruf f, g, k, t, b sebanyak 8 kali latihan.
  4. Latihan Diksi
    • a. Latihan membedakan huruf p dengan b, t dengan d, dan k dengan g.
    • b. Latihan membedakan huruf p, b, t, d, k, dan g dengan cara mengombinasikan.
    • c. Latihan ini dilakukan dengan cara menggabungkan huruf-huruf tersebut di atas dengan huruf vokal. Misalnya pa dengan ba atau ta dengan da, ki dengan gi dan seterusnya.
  5. Intonasi
    • a. Jeda (pemenggalan kalimat)
      • 1). Susunlah kalimat pendek dan ucapkan, misalnya: berapa lama saya harus menunggu.
      • 2). Ucapkan kalimat tersebut, tetapi gunakan jeda di antara kata lama dan saya.
      • 3). Susunlah kalimat pendek lainnya dan gunakan sebagai latihan jeda.
    • b. Tempo (cepat dan lambatnya ucapan)
      • 1). Susunlah kalimat pendek dan ucapkan, misalnya: Siapa bilang itu tidak bisa………. dilakukan.
      • 2). Ucapkan kalimat tersebut, dan ketika mengucapkan kata dilakukan, ucapkan dengan cara dieja per suku kata.
      • 3). Lakukan latihan dengan kalimat yang lain dan tentukan kata yang akan dieja

LATIHAN 1

Materi selanjutnya —>

Dalam bermain teater, vokal seorang aktor mempunyai peranan yang penting, karena digunakan sebagai sarana komunikasi yang berwujud dialog. Dialog itu salah satu daya tarik dalam membina konflik-konflik dramatik. Kegiatan berdialog ini menjadi ciri khas dari teater.
Selain itu, dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai yang bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai dengan naskah, nilai yang terkandung dalam naskah tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton. Hal ini merupakan kesalahan fatal bagi seorang pemain teater.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pemain teater tentang fungsi ucapan, yaitu sebagai berikut.


  1. Ucapan yang dilontarkan bertujuan untuk menghidupkan kata dari teks lakon kepada penonton.
  2. Memberi arti khusus pada kata-kata tertentu melalui modulasi suara.
  3. Memuat informasi tentang sifat dan perasaan peran atau tokoh, misalnya umur, kedudukan sosial, kekuatan, kegembiraan, putus asa, marah, dan sebagainya.
  4. Mengendalikan perasaan penonton.
  5. Memberi suasana dan melengkapi variasi.

Latihan vokal atau olah suara juga harus melalui tahapan-tahapan, yaitu sebagai berikut.


Pemanasan berfungsi untuk mengendorkan otot-otot organ produksi suara. Pemanasan dalam olah suara diawali dengan senam wajah, senam lidah, senam rahang, dan seterusnya.

1)  Senam wajah

Senam ini dilakukan dengan cara menggerakkan bagian-bagian dan atau otot-ototyang ada di wajah kita, misalnya dahi dikerutkan ke atas, mengarahkan otot-otot wajah ke kanan, ke kiri, dan ke bawah, membuka mulut selebar mungkin, mengatupkan bibir dan mengarahkan ke depan sejauh mungkin, mengatupkan dan memutar searah jarum jam, dan lain sebagainya.
2)  Senam lidah Seperti halnya senam wajah, kita akan menggerakkan lidah secara maksimal, misalnya, menjulurkan lidah sejauh mungkin dan memutarnya, mengucapkan errrr... errrr... berulang-ulang atau mengucapkan dengan cepat: fud ... fud ... fud ... fud ... fud ... dah ... fud ... fud ... fud ... fud ... fud... dah .... secara berulang-ulang.

3)  Senam rahang bawah

  • Gerakkan rahang bawah dengan cara membuka dan menutup.
  • Gerakkan rahang bawah ke kiri dan kanan secara bergantian.
  • Gerakkan rahang bawah ke depan dan ke belakang secara bergantian.
  • Gerakkan rahang bawah melingkar sesuai dengan arah jarum jam dan ke arah sebaliknya.
  • Ucapkan dengan riang, ceria, gembira dan rileks: da ... da ... da ... da ... da ... da ... kemudian la ... la ... la ... la ... la ... la .... Latihan ini bisa dengan huruf konsonan yang lain yang digabung dengan huruf vokal a.
  • Ucapkan lo ... la ... le ... la ... lo ...-lo ... la ... le ... la ... lo ...-lo ... la ... le... la ... lo .... Lakukan latihan ini dengan santai, semakin lama semakin keras tetapi tenggorokan tidak boleh teggang.
  • Nyanyikan dengan tenggorokan tetap terbuka: la... la... la... la ... Iaf...-la ... la... la ... la ... los ...-la ... la ... la ... la ... lof....
  • Lafalkan huruf vokal (a i u e o) tanpa mengeluarkan suara. Dalam latihan ini, yang diutamakan adalah kontraksi otot-otot bibir, wajah, dan rahang.
  • Lafalkan huruf c... c/...    r...s... t... tanpa mengeluarkan suara. Latihan ini juga berfungsi untuk melenturkan lidah.
  • Lafalkan huruf konsonan dengan tanpa mengeluarkan suara.
  • Lafalkan kata dan kalimat pendek tanpa mengeluarkan suara. Latihan ini diutamakan pengejaan tiap suku kata, baik dalam kata maupun dalam kalimat.

Fungsi mengerik dan bergumam adalah sebagai pemanasan organ produksi suara. Tahap latihan mengerik dan berguman adalah sebagai berikut:

  • Tarik napas dengan cara mengerik, tahan, dan embuskan dengan cara bergumam. Fokus gumaman ini pada rongga dada. Rasakan getaran (mungkin terasa geli dan gatal) antara rongga hidung dan tenggorokan. Rasakan getaran pada rongga dada pada waktu kita bergumam.
  • Tarik napas dengan cara mengerik, tahan, dan embuskan dengan cara bergumam. Fokus gumaman ini pada batang tenggorokan atau trakea. Rasakan getaran pada batang tenggorokan pada waktu kita bergumam.
  • Tarik napas dengan cara mengerik, tahan, dan embuskan dengan cara bergumam, fokus gumaman ini pada rongga hidung atau nasal. Rasakan getaran pada rongga hidung pada waktu kita bergumam, biasanya ujung hidung akan terasa gatal.

Latihan teknik olah vokal yang mengutamakan kontraksi otot otot bibir wajah dan rahang adalah

Fungsi latihan bersenandung adalah untuk pemanasan organ produksi suara sekaligus untuk melatih penguasaan melodi.

  • Tarik napas, tahan, dan embuskan sambil bersenandung. Lakukan latihan ini mulai dari nada rendah sampai nada yang tinggi, misalnya dengan suku kata na disenandungkan sesuai dengan tangga nada {do, re, mi, fa, sol, la, si, do). Lakukan sebanyak delapan kali pengulangan.
  • Tarik napas, tahan, dan embuskan sambil bersenandung dengan tidak sesuai tangga nada.

Pengertian Level Gerak Pada Tari, Level Tinggi, Level Sedang, Level Rendah, Pola Lantai Tari, Berpasangan, Kelompok . PENGERTIAN LEVEL Level gerak tari adalah jangkauan peragaan gerak dalam ruang gerak tari oleh penari itu sendiri. Memperagakan rangkaian gerak tari untuk menghindari kemonotonan penampilan gerak, pinata, atau penyusun gerak harus menggunakan level gerak yang bervariasi. Level yang bervariasi maksudnya adalah gerakan yang tidak melulu sama, tetapi memiliki level gerak tinggi, medium, dan rendah. Level ini haruslah disesuaikan dengan karakter gerak tari itu sendiri, apalagi jika diperagakan secara kelompok atau berpasang-pasangan. 1.  Level Tinggi Biasanya pada level tinggi, penari melakukan gerakan meloncat sambil menggerakkan salah satu tangannya ke atas dan peragaan level ini akan tampak jelas jika dilakukan secara kelompok.  2.  Level Sedang (Medium) Pada level sedang, penari melakukan gerakan berdiri seperti biasa. Level medium jika

Pengemasan Produk Kerajinan, Bahan Lunak, Jenis Kemasan, Kemasan Kertas, Kemasan Kayu, Kemasan Plastik, Perawatan Produk Kerajinan Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya. Tujuan pengemasan karya kerajinan, antara lain seperti berikut. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Kemasan dapat mendukung program pemasaran. Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik, dan tahan terhadap

Peralatan dan Perlengkapan Pameran  Adapun Peralatan dan perlengkapan sangat perlu disediakan untuk penataan karya seni rupa yang akan di pajang atau di pamerkan. Diantara peralatan dan perlengkapan yang diperlukan agar terlaksananya kegiatan pameran yang di adakan dikelas atau sekolah adalah sebagai berikut.  1. Sketsel atau panil , merupakan alat yang berguna untuk meletakkan hasil karya seni dua dimensi, contohnya lukisan, gambar, atau karya kerajinan hiasan.  2. Level , merupakan suatu alat yang berfungsi untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang terpenting dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran.  3. Meja dan kursi , Meja diperlukan untuk buku tamu dan kursi fungsinya sebagai tempat duduk para tamu undangan di saat acara pembukaan pameran berlangsung.  4. Tata lampu atau pencahayaan , Penempatan lam