Show
ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Melalui kegiatan observasi, kita akan mendapatkan fakta yang lebih jelas dan lengkap dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Misalnya tentang kegiatan orang-orang di pasar. Dengan observasi, kita akan mendapatkan fakta-fakta seputar kegiatan-kegiatan di pasar yang lebih rinci dibandingkan hanya membaca buku atau melakukan wawancara dengan pada sumber. Dengan demikian, kegiatan observasi penting dalam memperoleh penjelasan yang jelas dan lengkap mengenai suatu objek, peristiwa, atau fenomena. Ketika sedang melakukan observasi, kita tentunya harus memakai seluruh indera, mulai dari indra penglihatan, pendengaran, sampai indera peraba. Semua pengamatan itu dilengkapi dengan pencatatan atau perekaman. Dengan hasil itu, hasil tulisan kita akan lebih jelas dan pembaca pun akan lebih percaya karena tersedia fakta-fakta yang diperoleh dari sumbernya.
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang menyampaikan keadaan suatu objek dan terjadinya suatu fenomena berdasarkan hasil pengamatan. Oleh karena itu, dalam penulisan teks laporan hasil observasi harus menggunakan fakta-fakta. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menyusun atau menulis teks laporan hasil observasi.
Berikut ini adalah contoh teks laporan hasil observasi yang berjudul "Burung Merpati". Adapun contoh teksnya adalah sebagai berikut!
Burung merpati adalah salah satu hewan tersukses di dunia. Burung jenis ini ditemui di seluruh belahan dunia, kecuali Antartika. Di daerah Boja, burung merpati hidup berdampingan dengan manusia sebagai hewan peliharaan. Burung merpati termasuk burung berukuran sedang. Ukuran panjang burung ini antara 20 cm hingga 30 cm dan berat antara 700 gram hingga 900 gram. Bahkan, di Desa Puguh pernah dijumpai burung merpati dengan berat hingga hampir 1 kg. Burung merpati memiliki beragam jenis warna antara lain cokelat, putih, hitam, atau perpaduan dari beberapa warna tersebut. Merpati memiliki semacam sensor dalam hidungnya yang digunakan untuk mengenali bau rumahnya. Inilah penyebab burung merpati dapat pulang ke rumahnya setelah terbang jauh. Makanan burung ini adalah biji-bijian, sepertti jagung, beras, dan kacang hijau. Di daerah Boja, burung merpati biasa memakan gabah yang sedang dijemur oleh petani. Di Boja, burung merpati tinggal dalam sarang berbentuk balok dengan lubang persegi sebagai pintunya. Sarang burung merpati sering disebut dengan pagupon. Pagupon biasanya diletakkan di dinding rumah pemilik burung merpati. Burung ini adalah burung yang mudah dipelihara. Tidak heran di Boja sangat mudah ditemui burung merpati. Burung merpati juga dapat digunakan dalam perlombaan, misalnya balapan atau kontes kecantikan burung merpati. Namun, yang sering dijumpai di Boja adalah balapan merpati. Balapan merpati biasanya dilakukan pada lintasan yang lurus atau diterbangkan dari jarak jauh. Dalam hal ini yang digunakan untuk balapan adalah merpati jantan, sedangkan merpati betina hanya untuk pancingan saja. Burung merpati dapat mengenali pasangannya masing-masing karena burung merpati termasuk burung yang setia terhadap satu pasangan. Populasi burung merpati di Indonesia sangatlah besar, tetapi kabanyakan burung merpati Indonesia adalah hewan peliharaan. Keberadaan burung merpati liar sangatlah sedikit. Mungkin hal ini karena berkurangnya habitat burung merpati akibat pesatnya pembangunan. Burung merpati patut dilestarikan agar anak cucu kita dapat melihat burung merpati secara langsung, bukan hanya cerita dari orang tuanya.Sumber: nurulwulans27.wordpress.com Buka Langkah-langkah menelaah dan merevisi teks laporan hasil observasi di link berikut!
Dibutuhkan 4 menit untuk membaca ini
Anda mungkin pernah diminta mengobservasi perilaku manusia, tumbuhan, atau objek lainnya di sekolah. Setelah melakukan observasi, tentu Anda perlu melaporkannya secara rinci hasil dari observasi Anda agar orang lain dapat mengetahui apa yang Anda amati dari laporan itu tanpa ikut mengobservasi. Laporan semacam ini kita kenal sebagai teks laporan hasil observasi. Untuk menyusun teks laporan hasil observasi, Anda perlu memahami apa itu teks laporan hasil observasi, seperti apa ciri-ciri dan struktur teks laporan hasil observasi, kaidah kebahasaannya, serta bagaimana cara menyusun laporan hasil observasi yang baik. Simak artikel ini untuk penjelasan selengkapnya tentang teks laporan hasil observasi. Tersedia guru-guru Bahasa Indonesia terbaik Apa Itu Teks Laporan Hasil Observasi?Tanpa laporan hasil observasi, hasil temuan Anda tidak dapat diketahui orang lain secara rinci. Sumber: UnsplashTeks laporan hasil observasi adalah teks yang memuat informasi tentang suatu objek atau situasi setelah dilakukan investigasi atau penelitian secara sistematis. Teks laporan hasil observasi umumnya berisi fakta-fakta yang dapat dibuktikan secara ilmiah karena ditulis dari hasil pengamatan langsung di tempat kejadian perkara. Teks ini bertujuan untuk memaparkan informasi dan penjelasan rinci tentang suatu hal dari sudut pandang keilmuan kepada pembaca. Dengan begitu, pembaca dapat mengetahui fakta-fakta yang terjadi di lapangan tanpa harus terlibat langsung dalam pengamatan atau investigasi tersebut. Lalu apakah pengertian teks negosiasi? Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil ObservasiAda ciri-ciri yang terdapat pada teks laporan hasil observasi yang membedakannya dengan jenis-jenis teks lainnya, yaitu:
Tersedia guru-guru Bahasa Indonesia terbaik Struktur Teks Laporan Hasil ObservasiSeperti halnya jenis-jenis teks lainnya, untuk membuat teks laporan hasil observasi, Anda juga perlu mengikuti struktur yang ada. Struktur teks laporan hasil observasi adalah:
Apakah Anda juga ingin mempelajari struktur teks negosiasi? Kaidah KebahasaanTeks laporan hasil observasi memiliki kaidah kebahasaan tersendiri yang membedakannya dengan teks-teks lain. Sumber: UnsplashSebelum membahas lebih jauh tentang langkah langkah menyusun teks laporan hasil observasi, Anda perlu tahu kaidah kebahasaan teksnya. Kaidah kebahasaan ini juga membedakana teks laporan hasil observasi dengan teks-teks lainnya.
Anda akan sering menggunakan kalimat definisi pada teks laporan hasil observasi untuk mendeskripsikan aspek-aspek yang terdapat pada laporan tersebut. Biasanya kalimat definisi ditandai dengan kata “adalah” untuk membentuk pernyataan umum yang mendeskripsikan pengertian atau definisi aspek yang akan dibahas. Contoh: Kemangi atau disebut basil adalah dedaunan kecil yang memiliki aroma khas dan lembut dengan sentuhan aroma limau ...
Selain itu, Anda juga perlu menggunakan konjungsi atau kata hubung. Kata hubung yang dimaksud adalah kata hubung antarkata, seperti dan, atau, yang, untuk, dengan, pada, dan sebagainya. Contoh: Kemangi atau disebut basil adalah dedaunan kecil yang memiliki aroma khas dan lembut dengan sentuhan aroma limau ...
Contoh: Setelah dingin, kembali peras-peras daun kemangi.
Contoh: Kemangi dapat disulap menjadi toner yang bisa digunakan sebelum tidur setelah wajah dicuci bersih.
Teks laporan hasil observasi juga menggunakan persamaan kata dan lawan kata. Contoh sinonim: Kemangi berguna sebagai salah satu daun yang sangat berpengaruh pada kesehatan, seperti vitamin A, B, dan C yang memberikan manfaat bagi tubuh. Contoh antonim: Kemangi dapat disulap menjadi toner yang bisa digunakan sebelum tidur setelah wajah dicuci bersih. Karena memuat fakta-fakta, teks laporan hasil observasi tentu akan menunjukkan data yang umumnya berupa angka untuk menunjukkan suatu ukuran. Contoh: Bahan yang digunakan adalah 100 gr daun kemangi dan 200 ml air panas. Pelajari juga bagaimana struktur teks laporan hasil observasi di artikel Superprof ini. Langkah Langkah Membuat Teks Laporan Hasil ObservasiTeks laporan hasil observasi adalah teks penting, sehingga tidak boleh ditulis sembarangan dan perlu mengikuti langkah-langkah yang ada. Sumber: UnsplashKini, setelah memahami definisi, ciri-ciri, struktur, dan kaidah kebahasaan yang ada dalam teks laporan hasil observasi, saatnya kami sebutkan tahapan menyusun teks laporan hasil pengamatan agar Anda bisa membuat laporan dengan baik dan benar.
Nah, setelah kami sebutkan tahapan penyusunan teks laporan hasil pengamatan di atas, sekarang saatnya Anda mencoba melakukan observasi dan membuat teks laporan hasil pengamatan Anda sendiri. Dengan berlatih dan mempraktikkannya, Anda akan semakin paham dan tidak kebingungan saat diminta menyusun teks laporan hasil observasi di sekolah. Untuk contoh teks laporan hasil observasi selengkapnya dapat Anda lihat di artikel terpisah di website Superprof. Platform yang menghubungkan para pengajar dengan para pelajar Berikut adalah ciri-ciri yang terdapat pada teks laporan hasil observasi yang membedakannya dengan jenis-jenis teks lainnya, yaitu: Klik di sini untuk mengetahui lebih dalam Di bawah ini adalah struktur teks laporan hasil observasi: Untuk memahami lebih lengkap bisa klik di sini |