Keragaman tarian tradisional di Indonesia harus disikapi dengan

Jakarta -

Keberagaman budaya adalah kekayaan bangsa Indonesia. Indonesia kaya akan keragaman budaya. Terdapat sekitar 13.667 pulau besar dan kecil, 400 suku bangsa, dan ratusan bahasa lokal.

Keragaman budaya bisa diamati dari bentuk-bentuk kebudayaan khasnya seperti adat istiadat, rumat adat, upacara adat, tarian daerah, dan alat musik daerah.

Berikut contoh keragaman budaya Indonesia dilansir buku bertajuk Wahana Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Tim Pena Cendekia:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Adat Istiadat

Adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal dan diwariskan turun-menurun dari generasi ke generasi secara kuat dan menyatu dengan pola perilaku masyarakat. Di beberapa wilayah yang masih tradisional, adat istiadat dipegang kuat oleh masyarakatnya.

Contoh adat istiadat yakni upacara ngaben di Bali.

2. Rumah Adat

Rumah adat adalah rumah tempat diselenggarakannya upacara adat istiadat. Bentuk rumah adat menunjukkan ciri khas kehidupan penduduk di daerah tersebut.

Contohnya rumah adat panggung di Kalimantan.

3. Tarian Daerah

Tarian daerat atau adat bermacam-macam. Satu daerah mempunyai macam-macam tarian adat misalnya tarian untuk menyambut tamu agung, menyambut panen, upacara kematian, upara keagamaan dan sebagainya.

4. Alat Musik Daerah

Alat musik setiap daerah memiliki ciri khas. Contohnya angklung dari Jawa Barat dan Gerdek dari Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Keragaman budaya Indonesia merupakan potensi bagi pengembangan budaya nasional yang memiliki keunikan sekaligus menyiratkan kekhasan masing-masing budaya di setiap daerah.

Akan tetapi di sini lain orang dihadapkan pada berbagai ancaman seperti pergolakan, pertentangan etnik, pluralisme budaya, atau dominasi budaya.

Keragaman budaya perlu disikapi oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi ketimpangan. Saling menghormati budaya yang berbeda di dalam masyarakat turut mempererat persatuan yang sudah terjalin sejak lama.

Generasi muda sebagai penerus bangsa harus mengetahui dan memahami keragaman budaya Indonesia sejak usia dini. Beragam cara dilakukan pemerintah untuk mendidik generasi muda supaya mencintai budaya bangsa seperti memasukkan kurikulum kebudayaan di dalam pelajaran di sekolah.

Simak Video "Menkominfo soal Upaya Indonesia Bantu Atasi Kesenjangan Digital Dunia"


[Gambas:Video 20detik]
(nwy/erd)

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Jawaban terbaik adalah B. saling menghormati dan menghargai.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Banyaknya keanekaragaman suku, agama, ataupun adat istiadat di Indonesia perlu disikapi dengan ....❞ Adalah B. saling menghormati dan menghargai.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Siklus pembenihan ikan lele adalah... (Multiple Choice Quiz) dengan jawaban yang sangat akurat.

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Jakarta -

Keberagaman budaya adalah kekayaan bangsa Indonesia. Indonesia kaya akan keragaman budaya. Terdapat sekitar 13.667 pulau besar dan kecil, 400 suku bangsa, dan ratusan bahasa lokal.

Keragaman budaya bisa diamati dari bentuk-bentuk kebudayaan khasnya seperti adat istiadat, rumat adat, upacara adat, tarian daerah, dan alat musik daerah.

Berikut contoh keragaman budaya Indonesia dilansir buku bertajuk Wahana Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Tim Pena Cendekia:

Adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal dan diwariskan turun-menurun dari generasi ke generasi secara kuat dan menyatu dengan pola perilaku masyarakat. Di beberapa wilayah yang masih tradisional, adat istiadat dipegang kuat oleh masyarakatnya.

Contoh adat istiadat yakni upacara ngaben di Bali.

Rumah adat adalah rumah tempat diselenggarakannya upacara adat istiadat. Bentuk rumah adat menunjukkan ciri khas kehidupan penduduk di daerah tersebut.

Contohnya rumah adat panggung di Kalimantan.

Tarian daerat atau adat bermacam-macam. Satu daerah mempunyai macam-macam tarian adat misalnya tarian untuk menyambut tamu agung, menyambut panen, upacara kematian, upara keagamaan dan sebagainya.

Alat musik setiap daerah memiliki ciri khas. Contohnya angklung dari Jawa Barat dan Gerdek dari Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Keragaman budaya Indonesia merupakan potensi bagi pengembangan budaya nasional yang memiliki keunikan sekaligus menyiratkan kekhasan masing-masing budaya di setiap daerah.

Akan tetapi di sini lain orang dihadapkan pada berbagai ancaman seperti pergolakan, pertentangan etnik, pluralisme budaya, atau dominasi budaya.

Keragaman budaya perlu disikapi oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi ketimpangan. Saling menghormati budaya yang berbeda di dalam masyarakat turut mempererat persatuan yang sudah terjalin sejak lama.

Generasi muda sebagai penerus bangsa harus mengetahui dan memahami keragaman budaya Indonesia sejak usia dini. Beragam cara dilakukan pemerintah untuk mendidik generasi muda supaya mencintai budaya bangsa seperti memasukkan kurikulum kebudayaan di dalam pelajaran di sekolah.

Simak Video "Isi Kuliah Subuh, Anies Cerita Upaya Bung Karno Berantas Buta Huruf"

Indonesia adalah negara yang besar. Dengan jumlah penduduk mencapai 265 juta jiwa pada 2018 (databoks.katadata.co.id, 2018). tentu lah pantas jika Indonesia disebut sebagai negara besar. Dengan jumlah penduduk yang besar atau dapat dikatangan sangat besar tentunya akan ada yang namanya perbedaan. Keberagaman ini tentunya harus disikapi dengan baik agar tidak menimbulkan konflik. Beruntungnya kita memiliki semboyan " Bhineka Tunggal Ika" yang dapat diartikan "berbeda-beda namun tetap satu jua" namun seiring berjalannya waktu semboyan ini mulai luntur. Masyarakat kini sulit untuk menerima perbedaan-perbedaan yang ada. Seperti perbedaan agama, perbedaan pendapat, perbedaan pilihan politik maupun perbedaan perihal klub sepakbola. Hal ini tentunya sangat mengancam kesatuan dan persatuan negara republik Indonesia jika tetap berlanjut. Seperti yang kita ketahui keberagaman di Indonesia sangat mewah atau lebih tepatnya kaya. Bangsa Indonesia merupakan bangsa dengan budaya yang beragam dari sabang sampai merauke. Budaya yang terjadi di masyarakat melibatkan sikap, nilai keyakinan, norma dan perilaku yang dianut bersama oleh suatu kelompok tetapi dijaga secara berbeda oleh setiap kelompok, dikomunikasikan lintas generasi, relatif stabil tetapi mempunyai peluang untuk berubah seiring waktu(Siregar & Nadiroh, 2016). Budaya menurut Brown adalah sebuah sistem aturan yang dinamis, eksplisit dan implisit yang dibangun oleh kelompok-kelompok yang menjalin kelangsungan hidup mereka (Kertamuda, 2009).(Siregar & Nadiroh, 2016) Keberagaman ini bisa kita lihat dari banyak dan beragamnya suku, adat istiadat, agama, bahasa dan sebagainya.

Join for free

Keberagaman Indonesia





      !" 

"#$!%!&'%%%#(&)%%

% !  %    !"

%%%%%%

"*" %%

%""+,%%""

"-Bhineka Tunggal Ika.%%-/

"  %%  %  !.  "    !  %  "  

"  %  %    %  %  ""    /

      0%    "(    %(

 %" 1

%%%"#"%%

!%%!%

0%%%"%"

% %% ,  " 

""",%!

"%"%(("

% "  %"%% ! #  

%  "(  "  %  (  %2  %  %%

""%%,"%,

    %"  %    "(  %   "%  

    ""    "!    

"'*%"(3)45*"%%

  "  (  %  %%(  "(      

*"%%"%

*""!

"(!%6"%

%%%"!%%%"%

  % %    "! %

%%1%"!"%

  "    %  "%  %  %"%

%  %%  7  "      %  "2%  

"  *"    "    %    "

89:%!%

%;89:

<""!%%%%

%  *"    !  %  "!  %%  %  %

""    "  *  "  %

  (      /      %

"% ! % ! ( ! % 

#    ""  +  "      "  

%" %%

""!%"%+"

##    %    %    "    ""  

##

,+/+%!%=)Konik

antar suku>  ,) Konik antar agama>  + %%!

  "        "!    2  

"#% ""%"(  %

#  ?  "    %      "%

""45")Konik antar golongan>%

%(%%!(%%%"

"(  !            "

"%

*+"+

 % %  " "" "" *+ 

%  !%    ""  +  %  "    %%

"#""%%#

  #  ""   ""%    "%    

%" "8%%("%% "!

%%%""" @(

+%%%!

%!    "      "  "!  "

"*"  !   " "

    %%  8%  %  ""%  "    

! #    #  ""

 @ "   !""

  +  A  *"(    !  "      

+  %        *+  %  %

(%%%!7%%

  ,    !  %      %

!  7%    "  +    !%    "

%(!#%!"

*+  /  +  %    %  #%  +    

@(%+/+%!"%A+

 % % %2" %2=% %2 

%      "  "%  @  %  %2

#%""%%

%    %  (          ""#

*"%!"%

%!

A%%%"%%+%(+

#""%%2%2*%

"# %! +/+""%,

  ""  %  "

"  "  (         %   "   "!

  ""%  %        

 4B5    %    +  "  %  "  

%"%

@"# "#%! +A %

  ""    %  (  !"  (  !  

""      ""%    "  %

  !  "  @(  %

"!  /  !      (      %"  

    "  "(    %  "!    

  ,    ""          !

%% %    "

  %  "  (  7        "  %

"  "  %  ?#?#(  *  C  %%

'D$)"%(-Agreeableness it is the tendency to be

courteous, forgiving,tolerant, trusting, and softhearted..*"

 #     %    ""        "%(

"2(%("#(%45 

%%"!%"

45 00<<(-*"

<,00""@(.J. Green

Growth dan Manaj. Lingkung.(?$((&/(

45 7"0E2"(-*#*%%

*","0=%.

4B5 F"(-:<:<G=10%**% (./$$

45 <<:0%"(-:":?"%

2"#,H#%(=(

<%#"(H(=:I%?(.J. Green Growth dan

Manaj. Lingkung.(?$((/&(