Kenapa tidak boleh minum air garam?

Senin, 06 Juli 2015 - 10:27:59 WIB  /   / dibaca 2891 pembaca

Kenapa tidak boleh minum air garam?

Apakah Anda tahu segelas air garam secara positif positif mempengaruhi tubuh Anda dan kesehatan. Yaitu, membantu dalam detoksifikasi dan regenerasi tubuh. Caranya adalah dengan mencampur air dengan garam laut alami dan bersih. Dalam hal ini, efek sehat dijamin.

Jika Anda minum segelas air garam di pagi hari Anda akan mendapatkan banyak manfaat, seperti:
- Normalisasi gula darah
- Pengaturan Metabolisme
- Penguatan tulang
- Penguatan sistem kekebalan tubuh seluruhnya
- Efek positif gas minuman ini ketika datang untuk berurusan dengan varises.
Segelas air garam memiliki nilai gizi dan kaya akan mineral bagi tubuh dan diakui cepat mengikat untuk dirinya sendiri.

Hasilnya adalah struktur baru yang dianut oleh tubuh. Air tidak hanya air bersih dan garam bukan hanya garam - kombinasi ini adalah pelindung untuk kesehatan Anda.

Berikut dalam artikel ini kita akan menyajikan beberapa alasan mengapa Anda harus minum air garam :

Detoksifikasi
Air garam bertindak antibakteri. Ini menyemburkan racun keluar dari tubuh dan melepaskan bakteri berlebih yang membahayakan tubuh.

Pencernaan
Jika Anda memiliki masalah dengan pencernaan, air ini akan mengakhiri itu.

Insomnia
Jika Anda memiliki masalah dengan insomnia, air ini dapat membantu Anda. Garam mineral menenangkan sistem saraf.

Hidrasi
Jika Anda minum air putih hanya untuk hidrasi tubuh Anda mungkin berlebihan dan tubuh Anda akan diisi dengan cairan. Sebaliknya, praktek mengkonsumsi segelas air garam per hari!

Sumber yang kaya mineral

Mineral menyebabkan perubahan besar dan manfaat bagi tubuh kita. Mereka adalah dasar dari kesehatan, jadi jangan ragu.

Minuman ini sangat mempengaruhi kulit

Jika Anda ingin memiliki kondisi kulit yang besar dan baik maka minuman ini adalah solusi nyata bagi Anda.

Tulang sehat
Garam mineral memiliki pengaruh besar pada masalah tulang, terutama jika Anda berurusan dengan osteoporosis

Tubuh manusia memang bisa memberi toleransi terhadap garam, namun dalam jumlah tidak berlebihan. Termasuk ketika minum air laut yang mengandung garam. Apabila berlebihan, tubuh akan kesulitan memprosesnya bahkan berpotensi menyebabkan kematian.

Ini juga berkaitan erat dengan bagaimana ginjal bekerja dalam menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh. Minum air yang terlalu asin dapat mengganggu keseimbangan itu.

Efek minum air laut pada tubuh

Tubuh manusia idealnya memang bisa menetralkan sodium dan klorida sampai batas tertentu. Namun ketika konsentrasi garam terlalu tinggi di luar sel ketimbang di dalam, air akan berpindah dari dalam ke luar sel untuk menyeimbangkan. Upaya menyeimbangkan konsentrasi ini disebut osmosis.

Ketika mengonsumsi air laut, dampak dari osmosis bisa sangat berbahaya. Ingat, kadar keasinan air laut 4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan cairan tubuh. Apabila dibiarkan, perpindahan air dari dalam ke luar sel akan membuat sel menyusut. Ini buruk bagi tubuh.

Lebih lanjut, untuk bisa kembali dalam kondisi isotonik yang ideal untuk hidupnya sel, tubuh berupaya membuang kelebihan sodium lewat urine.

Meski demikian, ginjal hanya dapat memproduksi urine dari cairan yang tidak terlalu tinggi konsentrasi garamnya. Di sinilah pemicu meningkatnya frekuensi buang air kecil. Ancamannya? Terjadi dehidrasi.

Itulah mengapa, ketika seseorang terlalu banyak minum air laut akan muncul beberapa gejala seperti:

  • Haus luar biasa
  • Mual
  • Tubuh terasa lesu
  • Kram otot
  • Mulut kering
  • Penurunan kemampuan berpikir (delirium)

Orang yang mengalami kondisi di atas dan tidak segera mengonsumsi banyak air, bisa mengalami dampak luar biasa. Baik otak maupun organ dalam mendapatkan aliran darah lebih sedikit sehingga bisa mengakibatkan gagal organ, koma, dan kematian.

Baca Juga

  • Sering Hilang Konsentrasi? Coba 9 Cara Melatih Fokus Ini
  • 13 Cara Mengecilkan Pipi Tembam Baik Alami Hingga Prosedur Medis
  • Beragam Manfaat Bawang Hitam untuk Kesehatan Tubuh

Osmosis yang sebabkan dehidrasi

Berdasarkan penjelasan di atas, bahaya dari konsumsi air laut adalah terjadinya osmosis. Analoginya sama seperti ketika merendam wortel dalam air garam. Setelah dibiarkan selama 1-2 hari, wortel akan menyusut.

Selain itu, pembuatan acar atau asinan juga mengandalkan garam untuk membuat bahan-bahan di dalamnya menyusut. Ini sama seperti apa yang akan terjadi pada sel dalam tubuh manusia yaitu dehidrasi.

Idealnya, dinding sel terbuat dari membran yang bisa dimasuki molekul air. Namun, ketika molekulnya terlalu besar seperti sodium atau klorin dari air laut, proses yang terjadi justru sebaliknya.

Semakin tinggi kadar garam di aliran darah, tekanan osmosis pun meningkat. Di saat yang sama, sel-sel tubuh akan kehilangan cairan dengan cepat. Konsekuensinya, tubuh akan mengalami dehidrasi.

Bagaimana dengan air garam?

Cairan dalam tubuh manusia secara alami mengandung sodium klorida dan garam lain. Itulah mengapa air mata terasa asin. Konsentrasinya sekitar 1/3 dari konsentrasi garam di air laut.

Kondisi ini bisa terganggu ketika seseorang terbiasa minum air garam. Memang berkumur dengan air garam kerap direkomendasikan untuk meredakan masalah tenggorokan dan mulut. Meski demikian, tidak untuk dikonsumsi.

Saat mengonsumsi air garam atau air dengan kandungan sodium terlalu tinggi, ginjal akan menjadi korban. Bukan tidak mungkin, akan muncul masalah pada ginjal atau bahkan berhenti berfungsi apabila ini menjadi kebiasaan.

Oleh sebab itu, selain minuman dengan pemanis tambahan tidak direkomendasikan, begitu pula dengan air garam. Lebih baik mengonsumsi air putih atau infused water yang lebih aman dan menyehatkan.

Salah satu sinyal ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak garam adalah merasa haus. Atasi dengan minum air biasa untuk menurunkan konsentrasi garam dalam darah.

Ini juga sekaligus dapat melindungi ginjal, jantung, dan seluruh sel dalam tubuh.

Minum air garam hangat

Tren lain yang juga berkaitan dengan air garam adalah saltwater flush. Ini adalah metode meminum air hangat dan garam sehingga menimbulkan efek laksatif. Klaimnya dapat membersihkan usus, mengobati konstipasi, sekaligus membantu proses detoksifikasi.

Sayangnya, popularitas metode saltwater flush ini tidak didukung bukti ilmiah. Belum ada bukti bahwa proses siram air garam ini dapat membuang racun, parasit, dan zat sisa dari saluran pencernaan.

Secara medis pun, tidak ada panduan pasti siapa orang yang sebaiknya melakukan prosedur ini. Lebih jauh lagi, beberapa efek samping dan risiko melakukannya adalah:

  • Mual dan muntah ketika mengonsumsi air garam saat perut kosong
  • Meningkatkan risiko kelebihan kadar sodium dalam tubuh
  • Meningkatkan risiko tekanan darah tinggi
  • Kram otot
  • Perut kembung
  • Dehidrasi
  • Detak jantung tidak teratur
  • Kejang

Penderita jantung, diabetes, edema, masalah ginjal, hipertensi, dan masalah pencernaan sebaiknya tidak melakukan metode populer tapi tak terbukti aman ini. Justru, mengonsumsi air garam ini bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam sistem pencernaan.

Tubuh sudah punya cara menakjubkan dalam menyeimbangkan kadar cairan, termasuk sodium di dalamnya. Sebaiknya, jangan ganggu harmoni ini dengan mengonsumsi air garam atau air laut dengan sengaja. Berbeda kasus apabila seseorang tanpa sengaja tertelan air laut ketika berenang.

Untuk tahu bahaya dan risiko mengonsumsi air garam bagi tubuh dan apa alternatif detoksifikasi lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Kenapa air garam tidak boleh diminum?

Melansir dari laman Live Science, air laut mengandung terlalu banyak garam yang sulit untuk dikelola ginjal kita. Mengonsumsi air atau makanan yang kaya akan garam bisa memperlambat fungsi ginjal. Akibatnya, ginjal harus bekerja ekstra dan puncaknya bisa menyebabkan kematian.

Apa yang akan terjadi jika kita minum air laut?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahaya minum air laut dapat menyebabkan dehidrasi berat. Kondisi ini dapat memicu berbagai masalah pada sistem saraf. Tidak hanya menyebabkan stroke, kondisi ini juga dapat memicu gangguan psikologis seperti menyebabkan halusinasi, mengigau, dan hilang kesadaran.

Apa yang akan terjadi pada sel anda jika anda mencoba meminum air laut Mengapa?

Saat minum air laut, Anda meningkatkan konsentrasi natrium di luar sel. Jadi, untuk mengembalikan keseimbangannya, air bergerak dari dalam sel ke luar dan ini akan menyebabkan sel menyusut. Ketika sel-sel terlalu banyak menyusut, mereka menjadi tidak dapat melakukan tugasnya dan akhirnya muncul masalah kesehatan.

Apakah boleh minum air laut?

Air laut jumlahnya jauh lebih besar ketimbang air tawar di Bumi. Namun, kenapa itu tidak bisa diminum agar bisa menjawab masalah krisis air? Dikutip dari Live Science, air laut yang asin tidak akan menghilangkan dahaga Anda. Meminumnya terlalu banyak bahkan dapat menyebabkan kematian karena dehidrasi.