Kenapa gigi sakit tidak boleh dicabut

Momen mencabut gigi merupakan hal mengerikan bagi setiap orang, baik anak-anak maupun dewasa. Akan tetapi, pencabutan gigi umumnya menjadi jalan pintas paling praktis untuk mengatasi sakit gigi. Padahal, cara ini boleh dilakukan apabila tidak ada jalan lain. Sebelum mencabut gigi, ada beberapa pemeriksaan yang perlu Anda lakukan.

Jika tidak memungkinkan, tentunya tidak diperbolehkan mencabut gigi. Jika sebaliknya, Anda boleh menjalani pencabutan gigi. Belum berhenti sampai sana, Anda juga perlu melakukan perawatan pada rongga mulut setelah gigi dicabut. Kondisi Anda juga akan terus dipantau untuk menghindari terjadi komplikasi.

Kondisi yang Diperlukan Pencabutan Gigi

Saraf Mati pada Gigi Berlubang

Infeksi bakteri merupakan penyebab dari kondisi gigi berlubang. Jika tidak cepat ditangani, infeksi bisa melebar hingga ke lapisan gigi paling dalam yaitu saraf. Ini bisa menyebabkan kematian saraf gigi. Jika semakin parah dan tidak bisa lagi dirawat melalui perawatan saluran akar, pencabutan gigi menjadi jalan pamungkas yang harus dilakukan.

Gigi Tidak Beraturan

Susunan gigi tidak beraturan disebabkan oleh keterbatasan ruang di dalam rahang untuk menampung semua gigi. Dalam menjumpai masalah ini, seorang dokter gigi akan menganjurkan pencabutan gigi untuk dipasangkan kawat gigi agar lebih rapi. Dilakukannya cabut gigi supaya rahang memiliki banyak ruang untuk bergeser, sehingga kawat gigi bisa terpasang. Masalah susunan gigi yang tidak beraturan pun akhirnya bisa teratasi.

Risiko Terinfeksi

Ada kondisi yang bikin seseorang begitu rentan terhadap infeksi. Contohnya ketika menjalani kemoterapi atau setelah transplantasi organ. Karenanya, agar terhindar dari risiko terinfeksi pada gigi berlubang, dilakukanlah pencabutan gigi.

Penyakit Gusi yang Parah

Radang jaringan pada pendukung gigi dapat membuat rusaknya jaringan di sekitar gigi serta tulang penunjangnya. Jika dibiarkan terus-menerus, gigi dapat goyang sehingga tidak bisa melakukan fungsinya dengan normal. Kalau sudah begini, pencabutan gigi adalah cara yang paling tepat.

Kondisi-kondisi Lainnya

Empat alasan di atas menjadi yang paling utama ketika seseorang memerlukan tindakan pencabutan gigi. Akan tetapi, ada juga kondisi-kondisi lainnya yang memerlukan cabut gigi seperti di bawah ini:

  • Gigi patah hingga ke akar dan sarafnya mati akibat benturan atau trauma.
  • Supernumerary teeth atau kondisi jumlah gigi yang melebihi kondisi normal.
  • Kesulitan ekonomi tidak untuk menjangkau perawatan lainnya.
  • Penyakit infeksi akut di rongga mulut seperti abses yang bersumber pada gigi

Hal yang Perlu Diperhatikan Usai Cabut Gigi

Layaknya operasi kecil lainnya, tindakan pencabutan gigi juga memerlukan perhatian khusus agar proses penyembuhan bisa berlangsung baik. Tak hanya itu, instruksi-instruksi ini perlu diperhatikan agar menghindari terjadinya komplikasi. Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

  • Hindari mengunyah menggunakan rongga mulut pada sisi gigi yang dicabut. Jadi, jika gigi yang dicabut ada di sebelah kanan, maka sementara mengunyahlah dengan gigi sebelah kiri.
  • Hindari menghisap, berkumur, atau meludah terlalu sering karena akan memperlama proses penyembuhan luka
  • Jangan mengonsumsi makanan dan minuman panas, karena dapat memperlambat pembekuan darah.
  • Saat berkumur, lakukan dengan perlahan agar gumpalan darah tidak terlepas.
  • Jangan merokok selama setidaknya 72 jam setelah cabut gigi. Panas dari rokok serta gerakan mengisap saat merokok, dapat mengganggu proses penyembuhan.
  • Konsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter. Jika mendapat antibiotik, Anda harus menghabiskannya.
  • Saat sikat gigi, lakukan dengan perlahan.
  • Perbanyak minum air es untuk mempercepat pembekuan darah.
  • Jika terjadi pembengkakan, beri kompres dingin pada pipi untuk meredakannya.
  • Ganti kasa steril yang Anda gigit, setiap 20 menit sekali atau setiap kasa sudah terasa basah.

Agar perawatan setelah tindakan pencabutan gigi berjalan baik, direkomendasikan untuk Anda produk-produk dari Pepsodent mulai dari pasta gigi dan sikat gigi.

Sebaiknya jangan menunggu sampai masalah gigi datang sehingga terpaksa melakukan tindakan pencabutan gigi. Lebih baik lagi, kalau Anda selalu menjaga kesehatan dan kebersihan gigi agar tidak mengalami berbagai masalah pada gigi lalu harus dicabut. Rajin menggosok gigi minimal dua kali sehari dan gunakan pasta gigi Pepsodent Complete 8 Multi Protection yang memiliki sifat anti-bacterial berkat zinc mineral untuk menjaga kesehatan gusi dan telah teruji secara klinis untuk memberikan perlindungan dari pertumbuhan plak selama 18 jam*, serta dapat membersihkan 99% bakteri gigi, gusi, lidah, dan pipi.

* Berdasarkan studi in-vivo dengan pemakaian teratur selama 1 minggu

Apa yang terjadi jika cabut gigi saat sakit?

Jika Anda melakukan tindakan cabut gigi saat sedang infeksi (sedang sakit), nanah pada daerah yang terinfeksi akan menghalangi suntikan bius yang diberikan. Dengan kata lain bius akan menjadi tidak terlalu berguna jika diberikan saat gigi sedang sakit (infeksi), dan Anda masih merasakan nyeri saat dicabut.

Kenapa gigi sakit tidak boleh langsung dicabut?

Selama ini pencabutan gigi yang sedang dalam keadaan sakit masih sering menjadi pro dan kontra, namun sebagian besar dokter gigi berpendapat bahwa gigi yang sedang sakit tidak boleh dicabut karena dikhawatirkan akan menjadi sumber penyebaran infeksi.

Apa yang terjadi jika gigi berlubang tidak dicabut?

Gigi berlubang yang dibiarkan tanpa penanganan dapat menyebabkan abses gigi, yaitu terbentuknya kantong nanah di dalam gigi dan gusi karena infeksi bakteri. Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi ini dapat menimbulkan komplikasi penyakit serius yang membahayakan nyawa penderitanya.

Apakah mencabut gigi berlubang itu sakit?

Umumnya, pasien akan mengalami rasa nyeri dan tidak nyaman di sekitar gusi tempat gigi dicabut selama 1–3 hari. Lubang bekas pencabutan gigi umumnya akan sembuh dalam 1–2 minggu. Namun, butuh waktu lebih lama bagi tulang dan jaringan di sekitar gigi untuk sembuh.