Kenapa bisa terjadi hamil di luar kandungan

Namun, pengobatan tergantung dari seberapa cepat kehamilan ektopik terdeteksi dan kondisi kesehatan wanita.

Apabila kondisi ini terdiagnosis secara dini, Anda dapat menghindari risiko pecahnya tuba fallopi.

Perawatan medis

Pada kasus ini, ada beberapa pilihan penanganan secara medis yang bisa Anda lakukan.

1. Pemakaian obat dengan ketentuan dan syarat khusus

Jika dokter mendiagnosis adanya tanda hamil di luar kandungan, dokter akan menguji tingkat hormon kehamilan.

Setelah itu, dokter memeriksa ada atau tidaknya detak jantung janin dalam rahim, serta memeriksa gejala kehamilan lainnya.

Jika tidak ada adanya pembuahan yang berhasil dalam rahim, dokter akan menyuntikkan obat metotreksat.

Obat ini dapat menghentikan dan menghambat kehamilan saat itu. Obat metotreksat memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan efek samping yang risikonya kecil.

Mengingat termasuk obat keras, pemberian metotrexate hanya bisa dokter lakukan dengan ketentuan medis.

2. Operasi laparoskopi

Operasi laparoskopi adalah cara untuk mengangkat embrio dan memperbaiki kerusakan akibat perdarahan pada kondisi kehamilan ektopik.

Cara melakukan operasi ini dengan membuat sayatan kecil di perut dekat pusar.

Selanjutnya, dokter kandungan akan menggunakan tabung tipis, lengkap dengan lensa kamera dan cahaya untuk melihat kondisi tuba fallopi.

Untuk mengatasi kehamilan ektopik, dokter akan mengangkat bagian tuba fallopi yang rusak akan (salpingektomi) dan memperbaikinya (salpingostomi).

Setelah melakukan operasi ini, Anda harus beristirahat total selama 1 sampai 2 hari.

3. Operasi darurat

Jika kehamilan ektopik menyebabkan perdarahan hebat, Anda mungkin perlu operasi darurat dengan cara menyayat sayatan perut (laparotomi).

Dalam beberapa kasus, dokter dapat memperbaiki kerusakan pada tuba falopi.

Jika tuba dan indung telur rusak parah, Anda mungkin memerlukan operasi pengangkatan (salpingektomi).

Kenapa bisa terjadi hamil di luar kandungan

Perawatan rumahan

Anda tidak dapat mencegah hamil ektopik sepenuhnya, tetapi dapat mengurangi beberapa faktor risiko tertentu dengan mengikuti perawatan berikut:

  • Melakukan hubungan seks yang aman dengan membatasi jumlah pasangan seksual.
  • Menggunakan kondom saat berhubungan seks untuk mencegah infeksi menular seksual dan mengurangi risiko peradangan pelvis.
  • Berhenti merokok sebelum kehamilan.
  • Berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan selama kehamilan.
  • Mengunjungi dokter kandungan sesuai jadwal.

Selain itu, beberapa hal yang penting untuk Anda dan pasangan lakukan.

1. Berdamai dengan diri sendiri terlebih dahulu

Sebagian pasangan menginginkan kehamilan, ketika belum berhasil pasti menyebabkan kecewa yang mendalam.

Setelah melalui proses pemeriksaan dan pengobatan, kini waktunya berdamai dengan kondisi.

Beri waktu pada diri untuk berduka dan juga bisa berbagi rasa sedih dengan pasangan, keluarga, atau sahabat.

Minta mereka mendengarkan ungkapan kesedihan Anda tanpa perlu memberi saran atau pilihan lain untuk bisa hamil kembali.

Anda juga bisa mencari kelompok pendukung, psikolog, atau dokter dan bisa yang bisa menenangkan hati.

2. Pertimbangkan IVF atau bayi tabung

Tubuh wanita normalnya memiliki dua saluran tuba falopi. Jika salah satu rusak atau diangkat, Anda masih bisa hamil dengan normal walaupun hanya dengan satu saluran tuba falopi.

Jika kehamilan ektopik terus terjadi, sampai menyebabkan kedua tuba falopi telah terluka, fertilisasi in vitro (IVF) bisa menjadi pilihan bagi Anda yang menginginkan hadirnya buah hati.

IVF adalah prosedur yang dilakukan dengan cara menggabungkan sel telur wanita dan sel sperma yang sehat dalam laboratorium.

Setelah sel telur dan sperma berhasil dalam pembuahan, dokter akan menanamnya kembali ke dalam rahim.

Istilah hamil di luar kandungan atau ectopic pregnancy sering kita dengar. Namun, bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi justru menempel di luar rahim, biasanya di tuba falopi (saluran indung telur). Pada kasus yang jarang, kehamilan ektopik juga bisa terjadi di rongga perut atau leher rahim.

Baca Juga: Ini Alasan Gairah Seks Meluap Saat Hamil

Padahal, tuba falopi tidak didesain sebagai tempat tumbuhnya embrio dan juga tidak bisa meregang seperti halnya rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan dan membahayakan nyawa ibu hamil.

Kehamilan disebut ektopik jika sel telur menempel di luar rahim. Sel telur tersebut seharusnya berjalan melalui tuba falopi dan menempel di dinding rahim untuk berkembang.

Ada beberapa penyebab terjadinya kehamilan ektopik, antara lain kelainan bentuk saluran, ada bekas luka operasi pada saluran telur, atau ada kelainan pada jaringan dinding rahim.

Rahim kita punya keunikan untuk menjadi tempat tumbuhnya janin. Organ ini juga dapat membesar mengikuti ukuran janin. Sementara hal itu tidak dapat dilakukan tuba falopi. Malah, saluran ini bisa pecah ketika janin tumbuh dan menyebabkan perdarahan.

Gejala utama dari kehamilan ektopik adalah perdarahan, rasa sakit di perut bagian bawah, penggul, dan punggung bawah, mengalami rasa pusing berkunang-kunang.

Untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan USG oleh dokter.

Bisakah kehamilan dilanjutkan?

Banyak ibu hamil yang berharap kehamilan ektopik bisa dilanjutkan. Sayangnya hal itu tidak mungkin. Janin tidak dapat bertahan di luar rahim.

Tindakan utama yang dilakukan dokter untuk menangani kondisi hamil di luar kandungan adalah melakukan operasi untuk mengeluarkan janin. Fokus utamanya adalah keselamatan ibu.

Seorang wanita memiliki risiko besar mengalami hamil di luar kandungan jika:

  • Punya riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
  • Pernah menderita penyakit radang panggul atau infeksi yang menyebabkan luka di jaringan, terutama di bagian tuba falopi, rahim, ovarium, atau leher rahim.
  • Pernah melakukan operasi tuba falopi atau organ lain di area panggul.
  • Susah hamil sebelumnya.
  • Menderita endometriosis.
  • Tertular infeksi menular seksual.

Baca Juga: Hindari Kehamilan di Usia Remaja, Pahami Risikonya

Masih punya pertanyaan seputar kehamilan dan kesehatan reproduksi? Kamu ‎bisa langsung ‎‎berkonsultasi ke Halo DKT dengan menghubungi nomor Whatsapp Halo DKT ‎‎0811-1-326459 ‎atau ‎melalui link berikut: https://bit.ly/halodktwhatsapp pada hari Senin ‎hingga Jumat pukul ‎‎09.00 – ‎‎16.30 WIB. Tak perlu ragu untuk bertanya atau berkonsultasi, ‎sebab segala ‎informasi yang kamu ‎sampaikan akan dijamin kerahasiaannya.

Hamil di luar kandungan di sebabkan apa?

Hamil di luar kandungan bisa terjadi karena penyempitan tuba falopi, sehingga sel telur yang telah dibuahi tertahan dan berkembang di dalam tuba falopi. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya.

Bagaimana cara mengetahui hamil diluar kandungan?

Ciri-Ciri Hamil di Luar Kandungan.
Sakit perut bagian bawah yang biasanya terjadi di salah satu sisi..
Perdarahan ringan dari vagina..
Rasa sakit atau tekanan di area anus atau kelamin ketika buang air besar..
Rasa tidak nyaman ketika buang air kecil..

Hamil di luar kandungan apa bisa bertahan?

Secara umum, kehamilan ektopik bertahan sekitar 6-16 minggu, bahkan bisa beragam. Di rentang waktu tersebut, janin tersebut biasanya runtuh atau pecah.

Bagaimana cara mencegah kehamilan ektopik?

Pencegahan kehamilan di luar kandungan bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti:.
Berhenti merokok. Wanita yang merokok akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kehamilan ektopik..
Berhubungan seksual secara aman, misalnya dengan menggunakan kondom. ... .
Deteksi dini dengan memeriksakan diri ke dokter..