Kenapa anak umur 2 tahun sering bangun malam

Masalah tidur pada balita sangat beragam. Masalah-masalah tersebut dapat membuat orangtua menjadi frustrasi dan kebingungan sendiri menghadapinya.

Bagaimana tidak, saat tiba waktunya anak tidur, ia justru terus bermain. Kadang juga disertai rewel atau menangis. Lantas bagaimana cara mengatasi masalah tidur balita tersebut? Simak berbagai cara mengatasinya dalam penjelasan berikut!

1. Terbangun saat Malam

Masalah tidur balita yang pertama adalah ia seringkali terbangun saat malam. Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat, persentase balita laki-laki dan perempuan mengalami masalah ini mencapai 25,7%.

Untuk mengatasi masalah tersebut biasanya disesuaikan dengan usia anak atau kebiasaan yang mulai berubah. Apabila bangun malam memang sudah menjadi kebiasaan anak, sebaiknya tunda waktu tidur 15-20 menit agar balita merasa sedikit lelah.

Jika anak tiba-tiba bangun dan berteriak di malam hari, sebaiknya Anda segera datangi anak dan menenangkannya. Cobalah dengan memutar lagu pengantar tidur, bercerita, atau melakukan rutinitas lain. Lakukan hal itu sampai Anda yakin ia kembali tertidur dan baik-baik saja.

2. Menangis Sebelum Tidur

Pada usia 10-18 bulan, kegelisahan anak karena berpisah dengan orangtuanya memuncak. Inilah yang menyebabkannya menangis saat Anda menaruhnya di kamar tidur. Alasan lainnya karena imajinasi anak yang sangat tinggi, dan mungkin ia sedang berkhayal tentang makhluk yang seram.

Salah satu cara mengatasi masalah tidur balita adalah dengan duduk dekat ranjangnya saat anak akan tidur. Katakan padanya bahwa Anda akan menemaninya, namun jangan lakukan interaksi apapun dengannya.

Setiap malam, mulai menjauh dengannya. Misalkan, minggu ini Anda berada di samping ranjangnya, lalu minggu depan Anda menunggu hanya di depan pintu kamar saja. Perlahan, ia akan terbiasa dan mulai tidur dengan mandiri.

3. Keteraturan dan Durasi Tidur

Masalah tidur balita selanjutnya adalah kebiasaan orangtua saat akan menidurkan anaknya. Terkadang mereka berdebat di dekat sang anak, sehingga balita merasa stres dan khawatir. Hal ini justru akan menambah durasi bagi balita untuk tidur.

Untuk mengatasi masalah tidur balita ini, Anda dapat menemani dan ajak anak tidur bersama, dengan menciptakan suasana tenang dan positif.

4. Mimpi Buruk

Mimpi buruk juga bisa menjadi masalah tidur balita. Jika anak mengalaminya, berilah pengertian padanya. Katakan bahwa mimpi itu seperti lukisan dan gambar, artinya anak bisa melukis gambar yang bagus atau gambar yang menakutkan.

Selain itu, beri tahu juga bahwa anak akan aman dan baik-baik saja.

5. Pernapasan yang Tidak Teratur/Teror Malam

Menurut data dari penelitian BEARS, baik balita laki-laki maupun perempuan sama-sama mengalami masalah tidur ini. Balita laki-laki yang mengalami masalah tidur ini tercatat sebesar 6,6%, sementara untuk balita perempuan tercatat 7,7%.

Cara paling efektif untuk mengatasi masalah tidur balita ini adalah dengan membangunkan anak 15 menit setelah ia tertidur. Hal itu dipercaya dapat mengatasi teror malam atau pernapasan yang tidak teratur.

Jika pernapasan yang tidak teratur terus terjadi pada balita Anda setiap malam, sebaiknya segera bawa anak ke dokter.

6. Meronta dan Menangis Tiba-tiba

Masalah tidur balita yang tidak boleh disepelekan adalah saat ia tiba-tiba menangis dan meronta. Jika hal tersebut terjadi, Anda harus segera datang dan menenangkannya.

Selain itu, usahakan ranjang yang ia gunakan benar-benar aman sehingga tidak membahayakan balita saat ia tiba-tiba menangis atau meronta.

KONTAN.CO.ID -  Anda mungkin sering bertanya mengapa bayi tidur terus atau senang bangun di tengah malam. Kebiasaan tidur bayi tersebut kadang membuat orang tua khawatir. 

Ternyata kebiasaan tidur buah hati ada maksud tertentu. Tidak hanya sekedar mengistirahatkan badan, tidur menjadi media penting dalam tumbuh kembang buah hati. 

Melansir Sleep Foundation, tidur yang cukup berpengaruh pada kosentrasi, perkembangan otak dan memori, serta perkembangan kemampuan motorik. 

Karenanya, tidur untuk anak-anak terutama bayi sangat penting. Simak fakta-fakta tentang tidur bayi di bawah ini, dirangkum dari Sleep Advisor. 

Bangun tengah malam sangat penting bagi bayi

Orang tua pasti sering bangun tengah malam karena buah hati bangun dan menangis. Kebiasaan bayi bangun tengah malam membuat orang tua menjadi kurang tidur. Namun, hal ini ternyata normal saat manusia masih bayi. 

Bersumber dari Sleep Advisor, bayi sangat mudah terganggu saat tidur. Hal ini penting untuk kelangsungan hidupnya. Buah hati perlu menyusu setiap 3-4 jam sekali karena ASI sangat mudah dicerna. 

Tidak heran jika buah hati akan terbangun di malam hari dan meminta makan. Kebiasaan bayi yang mudah terbangun tersebut sebagai sinyal dia sedang lapar, tidak nyaman, atau sakit.

Baca Juga: Begini cara menyimpan ASI perah serta cara menyajikannya dengan benar

Belum memahami siang dan malam

Bayi yang baru lahir belum bisa membedakan siang dan malam. Hal ini menyebabkan bayi tidur terus saat pagi dan siang, namun terjaga saat malam hari. 

Di usia 1-3 bulan, sistem sirkadian atau sistem yang menatur siklus tidur-bangun, masih dalam tahap berkembang. Karenanya, jangan heran jika buah hati akan selalu tidur saat pagi hari namun aktif saat malam.

Tidur sebagai media belajar dan tumbuh

Saat tidur, otak bayi akan bekerja untuk mencerna informasi yang dia dapat. Proses ini termasuk dalam proses pembelajaran. 

Bayi tidur rata-rata 16-18 jam lamanya setiap hari. Durasi ini dibutuhkan buah hati karena otak mereka sedang tumbuh dan berkembang dengan cepat. 

Tidur yang lama juga menjadi sarana tubuh untuk hormon tubuh berkembang dan perbaikan jaringan otak. 

Baca Juga: Bisa rusak kepercayaan diri, ini dampak buruk sering memarahi anak di depan umum

Pola tidur bayi berbeda

Mengapa bayi mudah terbangun? Bayi gampang bangun karena dia sulit untuk mencapai fase deep sleep atau tidur nyenyak. Pola tidur buah hati tidak sama dengan anak-anak atau orang dewasa. 

Siklus tidur bayi setiap 45 menit sekali melansir Sleep Advisor sebagai berikut:

  • 0-10 menit bayi mulai tidur.
  • 10-20 menit bayi mulai pulas tidurnya.
  • 20-30 menit bayi tidur dengan pulas.
  • 30-40 menit buah hati keluar dari fase tidur pulas. 
  • 45-50 menit buah hati berada di fase tidur ringan dan mudah terbangun. 

Tidak semua bayi sama

Ada bayi yang senang tidur saat digendong, ada juga yang senang tidur miring atau tengkurap.  Gaya dan kebiasaan tidur buah hati berbeda-beda. Karenanya, Anda tidak bisa menyamakan bayi Anda dengan yang lainnya. 

Gaya tidur bayi diperngaruhi oleh perkembangannya yang berbeda dengan bayi lainnya.

Selanjutnya: Ada kesempatan magang di BUMN Inalum untuk mahasiswa D3 dan S1, ini persyaratannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

  • INDEKS BERITA


Tag

  • unlisted
  • Jangan Lewatkan
  • bayi tidur lama
  • bayi tidur miring
  • bayi tidur terus
  • durasi tidur bayi
  • pola tidur bayi

Mengapa anak umur 2 tahun sering bangun tengah malam?

Sama seperti bayi, balita cenderung bangun di malam hari karena lapar atau haus. Jadi, pastikan balita Anda sudah kenyang saat ia tidur ya, Moms. Usia balita merupakan masa perubahan fisik, mental dan sosial yang cepat. Misalnya, balita yang sudah bisa berjalan mandiri, berlari dan melempar benda ke arah tertentu.

Kenapa anak 2 tahun tidurnya tidak nyenyak?

Beragam Penyebab Insomnia pada Anak Pola tidur yang tidak tepat. Stres akibat masalah sekolah, pertemanan, dan keluarga. Gangguan kecemasan atau depresi. Rasa takut terhadap sesuatu, misalnya ruangan gelap.

Kenapa anak kecil terbangun tengah malam?

Salah satu penyebab anak menangis tengah malam yang paling umum adalah mimpi buruk. Saat mimpi buruk, anak-anak biasanya akan terbangun dari mimpinya karena takut. Hal inilah yang membuat anak sering menangis tengah malam dan merasa ketakutan.

Sering bangun malam Pertanda Apa?

Kebiasaan bangun tengah malam dapat terjadi ketika Anda mengalami insomnia, stres, kecemasan, hingga depresi. Bukan hanya itu, penyebab sering bangun tengah malam juga bisa datang dari beberapa kondisi kesehatan lainnya.