TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pembahasan mengenai apa itu siklus air, lengkap beserta kegiatan yang memengaruhinya. Ilmu yang berkaitan tentang siklus air disebut dengan hidrologi. Menurut Triatmojo (2009), hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya, peredaran, penyebarannya, sifat-sifatnya dan hubungan terhadap lingkungannya terutama dengan makhluk hidup. Siklus air atau siklus hidrologi merupakan sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Sementara itu, menurut buku Dinamika Hidrosfer (2018) siklus air adalah gerak perputaran air dengan perubahan air menjadi berbagai wujud dan kembali ke bentuk semula. Siklus air atau siklus hidrologi dibagi menjadi tiga, yakni siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang. Baca juga: Apa Itu Energi Alternatif? Berikut Pengertian, Macam-macam, Contoh hingga Manfaatnya Baca juga: Apa Itu Teks Persuasif? Berikut Pengertian, Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Contohnya Siklus Pendek Pada siklus pendek, air laut yang terpapar matahari akan menguap. Di atmosfer, uap air tersebut akan mengalami proses kondensasi. Menurut Triatmojo (2009), kondensasi merupakan proses pendinginan uap air sehingga mengalami sublimasi kembali menjadi butiran air, es ataupun salju.
Daur air KOMPAS.com - Air merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Karena keberadaan air, Bumi menjadi bisa ditinggali oleh manusia. Di Bumi terjadi pergerakan air yang dinamakan dengan daur air atau siklus air. Dilansir dari Global Precipitation Measurement NASA, daur air adalah gambaran bagaimana air menguap dari permukaan bumi dan naik ke atmosfir. Kemudian mengalami pendinginan dan mengembun menjadi hujan atau salju. Lalu jatuh ke permukaan bumi sebagai prespitasi. Siklus air terus berjalan di Bumi selama bertahun-tahun, menjaga keberadaan air bersih yang dapat digunakan untuk kehidupan. Baca juga: Faktor Penyebab Terjadinya Gerakan Air Laut Namun tahukah kamu bahwa ada kegiatan manusia yang memengaruhi bahkan menganggu daur air? Hal-hal apa sajakah yang dapat mempengaruhi daur air? Yuk kita simak penjelasannya di bawah ini!
Semakin banyaknya populasi manusia dan kemajuan peradaban, maka akan semakin banyak terjadinya pembangunan. Tanah mulai ditutup oleh beton dan aspal baik untuk pemukiman, pusat perbelanjaan, tempat parker, maupun jalan. Hal tersebut memengaruhi penyerapan air hujan (infiltrasi) karena aspal dan beton merupakan material yang tahan atau tidak menyerap air. Dilansir dari U.S Geological Survey, air hujan yang turun tidak dapat menyusup ke permukaan yang kedap air dan akan mengalir cepat ke sungai dan menganggu daur air. Akibatnya bisa terjadi banjir perkotaan dan juga mengurangi persediaan air bawah tanah, sehingga tanah rentan akan kekeringan. Baca juga: Bentuk Es Batu Setelah Dimasukkan ke dalam Air Panas tirto.id - Air sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Jumlah air di bumi selalu tetap, namun air bergerak dalam lingkaran peredaran yang disebut siklus air atau siklus hidrologi. Walau jumlah air selalu tetap, tetapi adanya perubahan musim membuat suatu wilayah bisa mengalami kekurangan air atau kelebihan air. Saat musim kemarau, air menjadi sulit ditemukan. Sedangkan musim hujan air berlimpah dimana-mana. Semua ini terjadi karena adanya daur air atau siklus air. Siklus Air
Siklus air adalah perputaran air di permukaan bumi yang diawali dari penguapan benda-benda biotik dan benda abiotik sebagai akibat pemanasan sinar matahari. Siklus ini terjadi karena adanya pengaruh dari panas sinar matahari, yang membuat air menguap. Penguapan itu terjadi pada air laut, sungai, danau, rawa, dan semua tempat dimana terdapat air dan terjangkau oleh sinar matahari. Proses penguapan ini disebut evaporasitransporasi, demikian dilansir laman Sumber Belajar Kemdikbud. Uap air naik ke tempat yang lebih tinggi dan bersuhu rendah sampai mengalami proses kondensasi dan menjadi kumpulan titik-titik air yang disebut awan. Untuk wilayah yang lebih tinggi dan dingin, uap air akan membeku menjadi es atau salju yang disebut proses sublimasi. Setelah menjadi hujan dan air meresap ke tanah (proses inflitrasi), maka air menjadi air tanah. Air akan mengalir melalui mata air ke sungai (disebut run-off) atau sumber air lainnya. Jika air tertinggal di dedaunan dan meresap, proses itu disebut intersepsi.
Siklus air dibagi menjadi 3 yaitu:
Penurunan kualitas air maksudnya adalah saat air tercemar racun, polusi, zat berbahaya dan berbagai kotoran lainnya. Jika air tercemar maka manusia dan kehidupan tentu akan terancam. Karena itu manusia harus menjaga kelestarian air bersih. Kegiatan manusia yang memengaruhi siklus air Menjaga kelestarian air adalah tanggung jawab semua manusia. Manusia dan kegiatan yang dilakukannya, dapat memengaruhi terjadinya siklus air. Misalnya pada wilayah yang memiliki hutan lebat dan aneka tanaman yang subur, air dapat dijumpai dengan mudah di wilayah tersebut. Sebaliknya, di wilayah tandus tanpa hutan, pohon, tanaman, tanah kering dan berpasir, apakah mudah ditemukan air? Tentu sulit. Pohon adalah salah satu faktor yang membuat air dapat tertahan di dalam tanah. Akar-akar tanaman mampu menyimpan air, menahan air agar tidak terus mengalir ke sungai. Jika manusia membabat hutan secara besar-besaran, maka siklus air dapat terganggu. Tanah tak mampu menahan air, akibatnya banjir melanda wilayah tanpa pepohonan. Untuk mencegah banjir, manusia harus melakukan reboisasi atau penghijauan kembali hutan yang gundul. Selain penghijauan kembali, wilayah yang tak punya hutan dianjurkan untuk membuat bak-bak resapan air, pembuatan waduk, bendungan, dan saluran irigasi agar daur air tetap terjaga. Penghematan air Melakukan penghematan air juga disarankan agar semua makhluk hidup dapat merasakan segarnya air bersih secara merata. Kegiatan manusia yang menggunakan air semisal mencuci, mandi, memasak, menyiram tanaman, dan lainnya sebaiknya dilakukan dengan bijak dan hemat tidak berlebih-lebihan. Jika manusia menyedot air bersih dengan pompa secara serampangan, maka makhluk hidup lain bisa menderita akibat kurang air. Hewan juga butuh minum, ikan dan tanaman juga demikian. Jika hewan, tanaman, ikan mati akibat kurang air, nantinya manusia juga yang susah. Beberapa cara menghemat air antara lain: 1. menutup kran dengan rapat setelah selesai menggunakan; 2. mandi dan mencuci pakaian dengan air secukupya; 3. menyiram halaman rumah dengan air bekas cucian; 4. menyiram tanaman dengan air bekas mencuci sayuran.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
SIKLUS AIR
atau
tulisan menarik lainnya
Cicik Novita
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|