Show
Salah satu fungsi sitoplasma adalah ….
Pembahasan : Sitoplasma “mengalir” di dalam sel untuk menjamin berlangsungnya pertukaran zat agar metabolisme berlangsung dengan baik. Gerakan organel organel tertentu sebagai akibat aliran sitoplasma tersebut dapat diamati dengan mikroskop. Zat semi cair yang terdapat dalam sitoplasma dinamakan…
Pembahasan : Sitosol dapat berubah dari fase sol (cair) ke fase gel (semi-padat) atau juga sebaliknya. Ribosom pada sitoplasma berfungsi untuk….. Mengikat semua RNA yang ada dalam plasma sel B. digunakan sebagai alat transpor untk protein C. membentuk enzim yang belum aktif misalnya zimogen D. digunakan dalam pembuatan lendir dan lilin tanaman E. merangkai asam amino menjadi rantai polipeptida. Menurut Robert Brown, bagian terpenting dari suatu sel hidup adalah …. Kromosom D. Sitoplasma Nukleus E. Ribosom C. Lisosom Pernyataan yang tepat untuk retikulum endoplasma adalah………. organel terbesar pada sitoplasma B. organel kecil di dalam sel yang tersusun oleh protein dan RNA C. sepasang badan silinder dan merupakan satu kesatuan. D. sistem membran yang kompleks membentuk jaring-jaring kerja sitoplasma E. berperan dalam sintesis protein, sintesis lemak, dan transpor materi di dalam sel Sitoplasma adalah semua bagian isi sel kecuali …. ribosom b. lisosom c. mitokondria d. badan golgi e. Nukleus Organel berupa saluran halus dalam sitoplasma yang berbatasan dengan sistem membran dan erat kaitannya dengan sistem angkutan pada sintesis protein adalah: ribosom b. retikulum endoplasma c. plasmodesmata d. badan golgi e. Lisosom Bagian-bagian sel berikut ini terdapat dalam sitoplasma, kecuali…. a. mitokondria b. kromatin c. lisosom d. plastida e. ribosom Pembahasan: Kromatin terdapat di dalam inti sel (nukleus), yang tampak jelas pada saat sel akan membelah diri. Jawaban: b Sebutkan ciri-ciri sitoplasma? Jawaban: Padatan sitoplasma terdiri dari organel yaitu ribosom, mitokondria dan komplek golgi. Padatan sitoplasma bersifat dapat berubah-ubah karena fase sol (cair) dan fase gel (padat) tergantung kondisi sel. Sitosol tersusun, air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula dan ion. Ada sifat pewarna differensial Bagian sitolasma matriks sitoplasma, organel sel dan inklusio sitoplasma Sitoplasma terdapat pada tumbuhan dan hewan. perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan dapat dilihat dari jumlah sitoplasma. Pada tumbuhan jumlah sitoplasma ada banyak. Apa fungsi Sitoskleton pada sitoplasma? Pembahasan: Sitoskleton berfungsi sebagai penyokong dan pemberi bentuk sel dan bertanggung jawab terhadap gerakan struktur-struktur sel, juga fagositosis. Organel sel yang ada dalam sitoplasma adalah: Mitokondria Plastida Vakuola Ribosom Retikulum Endoplasma (RE) Badan golgi Lisosom Mikrofilamen, Sentrosom(sentriol) Mikrotubulus, Peroksisom Sebutkan fungsi sitoplasma secara umum! Dapat mengekalkan bentuk dan ketekalan sel. Sebagai penerima bahan-bahan dasar dari lingkungan eksternal dan mengubahnya menjadi bahan yang dapat digunakan sebagai energi. Sebagai tempat simpanan bahan-bahan kimia yang sangat diperlukan untuk hidup, dan terlibat dalam tindak-tindak balas metabolisme yang penting seperti glikolisis anaerob dan sintesis protein. Sebagai medium terjadinya reaksi-reaksi kimia sel Sumber bahan kimia penting bagi sel karena di dalamnya terdapat senyawa-senyawa organik terlarut, ion-ion, gas, molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, nukleotida, molekul besar seperti protein, dan RNA yang membentuk koloid. Sebagai tempat menampung semua organel sel di luar nukleus. Sebagai tempat dimana zat baru disintesis untuk keperluan sel. Sebutkan 4 komponen penyusun sitoplasma Cairan seperti gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol. Jaringan yang strukturnya seperti filamen (benang) dan serabut yang saling berhubungan. Jaringan benang dan serabut disebut sitoskleton. Organel-orgael sel. Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini bervariasi tergantung tipe sel nya. Sebagai contoh, sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul glikogen, sedangkan sitoplasma sel lemak mengandung tetesan lemak besar. Sebutkan 4 sifat yang dimiliki sitoplasma! Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya. Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel penyusun koloid. Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar. Memiliki tegangan permukaan. Sebutkan 6 ciri-ciri matriks sitoplasma ! Matriks sitoplasma dapat berubah fase. Matriks sitoplasma memiliki tegangan permukaan tertentu. Gerak partikel penyusun larutan ini berupa gerakan zig-zag atau disebut gerak brown selain itu gerak matriks merupakan gerakan arus atau yang disebut gerak siklosis. Dapat berperan sebagai larutan penyangga atau larutan buffer. Matriks memiliki sifat iritabilitas “peka terhadap rangsangan” dan konduktivitas “mampu memindahkan rangsangan atau impuls”. Matriks memiliki kemampuan untuk memantulkan cahaya dan pantulannya ini berupa kerucut kemampuan ini disebut dengan efek tyndall.
Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>
Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :
Apa itu cp.dhafi.link??Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung. 13. Organel berikut terdapat dalam sitoplasma , kecuali …A. PlastidaB. SentromerC. NukleolusD. MiofibrilE. LisosomSitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. Walaupun semua sel memiliki sitoplasma, setiap jaringan maupun spesies memiliki ciri-ciri yang jauh berbeda selang satu dengan pautannya. Di dalam sitoplasma terdapat oraganel-organel sel berikut ini:
edunitas.com Page 2Sitoplasma adalah babak sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah babak non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, bermacam organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa air tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak diduduki organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. Walaupun seluruh sel mempunyai sitoplasma, setiap jaringan maupun spesies mempunyai ciri-ciri yang jauh tidak sama sela satu dengan yang lain. Di dalam sitoplasma terdapat oraganel-organel sel berikut ini:
edunitas.com Page 3Sitoplasma adalah babak sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah babak non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, bermacam organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa air tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak diduduki organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. Walaupun seluruh sel mempunyai sitoplasma, setiap jaringan maupun spesies mempunyai ciri-ciri yang jauh tidak sama sela satu dengan yang lain. Di dalam sitoplasma terdapat oraganel-organel sel berikut ini:
edunitas.com Page 4Sitoplasma adalah babak sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah babak non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, bermacam organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa air tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak diduduki organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. Walaupun seluruh sel mempunyai sitoplasma, setiap jaringan maupun spesies mempunyai ciri-ciri yang jauh tidak sama sela satu dengan yang lain. Di dalam sitoplasma terdapat oraganel-organel sel berikut ini:
edunitas.com Page 5Sitoplasma adalah babak sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah babak non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, bermacam organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa air tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak diduduki organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. Walaupun seluruh sel mempunyai sitoplasma, setiap jaringan maupun spesies mempunyai ciri-ciri yang jauh tidak sama sela satu dengan yang lain. Di dalam sitoplasma terdapat oraganel-organel sel berikut ini:
edunitas.com Page 6Sitokina (bahasa Yunani: cyto, sel; dan -kinos, gerakan) adalah sebanyak senyawa organik hasil sekresi sel yang berpengaruh pada sel pautan atau berfungsi sbg sinyal komunikasi. Sitokina mampu berupa protein, peptida atau glikoprotein. Kata sitokina biasa digunakan sebagai merujuk regulator polipeptida yang disekresi oleh sel pada semua jenis makhluk hasil embriogenesis.[1] Pustaka
Page 7Sitokina (bahasa Yunani: cyto, sel; dan -kinos, gerakan) adalah sebanyak senyawa organik hasil sekresi sel yang berpengaruh pada sel pautan atau berfungsi sbg sinyal komunikasi. Sitokina mampu berupa protein, peptida atau glikoprotein. Kata sitokina biasa digunakan sebagai merujuk regulator polipeptida yang disekresi oleh sel pada semua jenis makhluk hasil embriogenesis.[1] Pustaka
Page 8Tags (tagged): cytoplasm, unkris, nukleus dari protoplasma, pada sitoplasma, terdapat, menjadi tempat banyak, reaksi biokimiawi, satu, lain dalam sitoplasma, menyimpan, zat, makanan ribosom sebagai, tempat berlagsungnya, center, of studies aktif, dalam sekresi, sintesis, polisakarida lisosom cytoplasm Page 9Tags (tagged): cytoplasm, unkris, nukleus dari protoplasma, pada sitoplasma, terdapat, menjadi tempat banyak, reaksi biokimiawi, satu, lain dalam sitoplasma, menyimpan, zat, makanan ribosom sebagai, tempat berlagsungnya, center, of studies aktif, dalam sekresi, sintesis, polisakarida lisosom cytoplasm Page 10Tags (tagged): sitoplasma, unkris, nukleus dari protoplasma, pada sitoplasma, terdapat, menjadi tempat banyak, reaksi biokimiawi, satu, lain dalam sitoplasma, menyimpan, zat, makanan ribosom sebagai, tempat berlagsungnya, pusat, ilmu pengetahuan aktif, dalam sekresi, sintesis, polisakarida lisosom sitoplasma Page 11Tags (tagged): sitoplasma, unkris, nukleus dari protoplasma, pada sitoplasma, terdapat, menjadi tempat banyak, reaksi biokimiawi, satu, lain dalam sitoplasma, menyimpan, zat, makanan ribosom sebagai, tempat berlagsungnya, pusat, ilmu pengetahuan aktif, dalam sekresi, sintesis, polisakarida lisosom sitoplasma Page 12Sitokina (bahasa Yunani: cyto, sel; dan -kinos, gerakan) adalah sebanyak senyawa organik hasil sekresi sel yang berpengaruh pada sel pautan atau berfungsi sbg sinyal komunikasi. Sitokina mampu berupa protein, peptida atau glikoprotein. Kata sitokina biasa digunakan sebagai merujuk regulator polipeptida yang disekresi oleh sel pada semua jenis makhluk hasil embriogenesis.[1] Pustaka
Page 13Sitokina (bahasa Yunani: cyto, sel; dan -kinos, gerakan) adalah sebanyak senyawa organik hasil sekresi sel yang berpengaruh pada sel pautan atau berfungsi sbg sinyal komunikasi. Sitokina mampu berupa protein, peptida atau glikoprotein. Kata sitokina biasa digunakan sebagai merujuk regulator polipeptida yang disekresi oleh sel pada semua jenis makhluk hasil embriogenesis.[1] Pustaka
Page 14Sistematika adalah ilmu yang mempelajari keanekaragaman kehidupan di Bumi, baik pada masa lalu maupun sekarang, serta hubungan selang makhluk hidup sepanjang sejarah. Hubungan tsb divisualisasikan dalam susunan pohon evolusi (kladogram, pohon filogenetika). Cabang ilmu ini sangat terkait dan bahkan kadang dianggap sinonim dengan taksonomi. edunitas.com Page 15Sistematika adalah ilmu yang mempelajari keanekaragaman kehidupan di Bumi, baik pada masa lalu maupun sekarang, serta hubungan selang makhluk hidup sepanjang sejarah. Hubungan tsb divisualisasikan dalam susunan pohon evolusi (kladogram, pohon filogenetika). Cabang ilmu ini sangat terkait dan bahkan kadang dianggap sinonim dengan taksonomi. edunitas.com Page 16Sistematika adalah ilmu yang mempelajari keanekaragaman kehidupan di Bumi, baik pada masa lalu maupun sekarang, serta hubungan selang makhluk hidup sepanjang sejarah. Hubungan tsb divisualisasikan dalam susunan pohon evolusi (kladogram, pohon filogenetika). Cabang ilmu ini sangat terkait dan bahkan kadang dianggap sinonim dengan taksonomi. edunitas.com Page 17Tags (tagged): sitokina, unkris, sitokina bahasa yunani, cyto sel, kinos, gerakan, glikoprotein kata, sitokina biasa, digunakan, goodman gilman s, the pharmacological, basis, of, progestagen p4, testosteron ekstraselular, epo, center of studies, metabolit prenoid, adrenokorticotopik, eritropoietin feromon sitokina Page 18Tags (tagged): sitokina, unkris, sitokina bahasa yunani, cyto sel, kinos, gerakan, glikoprotein kata, sitokina biasa, digunakan, goodman gilman s, the pharmacological, basis, of, progestagen p4, testosteron ekstraselular, epo, center of studies, metabolit prenoid, adrenokorticotopik, eritropoietin feromon sitokina Page 19Tags (tagged): sitokina, unkris, sitokina bahasa yunani, cyto sel, kinos, gerakan, glikoprotein kata, sitokina biasa, digunakan, goodman gilman s, the pharmacological, basis, of, progestagen p4, testosteron ekstraselular, epo, pusat ilmu pengetahuan, metabolit prenoid, adrenokorticotopik, eritropoietin feromon sitokina Page 20Tags (tagged): sitokina, unkris, sitokina bahasa yunani, cyto sel, kinos, gerakan, glikoprotein kata, sitokina biasa, digunakan, goodman gilman s, the pharmacological, basis, of, progestagen p4, testosteron ekstraselular, epo, pusat ilmu pengetahuan, metabolit prenoid, adrenokorticotopik, eritropoietin feromon sitokina Page 21Tags (tagged): sitoplasma, unkris, nukleus dari, protoplasma pada, terdapat, menjadi tempat, banyak reaksi, biokimiawi, satu lain dalam, sitoplasma terdapat, menyimpan, zat makanan ribosom, sebagai tempat, berlagsungnya, pusat ilmu pengetahuan, aktif dalam, sekresi, sintesis polisakarida lisosom, pusat, ilmu, pengetahuan, sitoplasma unkris Page 22Tags (tagged): sitoplasma, unkris, nukleus dari, protoplasma pada, terdapat, menjadi tempat, banyak reaksi, biokimiawi, satu lain dalam, sitoplasma terdapat, menyimpan, zat makanan ribosom, sebagai tempat, berlagsungnya, pusat ilmu pengetahuan, aktif dalam, sekresi, sintesis polisakarida lisosom, pusat, ilmu, pengetahuan, sitoplasma unkris Page 23Tags (tagged): cytoplasm, unkris, nukleus dari, protoplasma pada, sitoplasma, terdapat, menjadi tempat, banyak reaksi, biokimiawi, satu lain dalam, sitoplasma terdapat, menyimpan, zat makanan ribosom, sebagai tempat, berlagsungnya, center of studies, aktif dalam, sekresi, sintesis polisakarida lisosom, center, of, studies, cytoplasm unkris Page 24Tags (tagged): cytoplasm, unkris, nukleus dari, protoplasma pada, sitoplasma, terdapat, menjadi tempat, banyak reaksi, biokimiawi, satu lain dalam, sitoplasma terdapat, menyimpan, zat makanan ribosom, sebagai tempat, berlagsungnya, center of studies, aktif dalam, sekresi, sintesis polisakarida lisosom, center, of, studies, cytoplasm unkris Page 25Protoplasma yaitu babak hidup dari suatu sel yang dikelilingi oleh membran plasma. Ini yaitu istilah umum Sitoplasma [1]. Protoplasma terdiri dari campuran molekul kecil seperti ion, asam amino, monosakarida dan cairan, dan makromolekul seperti asam nukleat, protein, lipid dan polisakarida. [2] Pada eukariota protoplasma yang mengelilingi inti sel dikenal sebagai sitoplasma dan bahwa di dalam inti sebagai nucleoplasm tersebut. Dalam prokariota bahan di dalam membran plasma yaitu sitoplasma bakteri, sementara di bakteri gram negatif wilayah di luar membran plasma tetapi di dalam membran luar periplasm tersebut. Sejarah dari istilah'Protoplasma' berasal dari protos Yunani sebagai pertama, dan plasma sebagai hal terbentuk. Ini pertama kali dipergunakan pada tahun 1846 oleh Hugo von Mohl sebagai menggambarkan "tangguh, berlendir, granular, semi-fluida" substansi dalam sel tanaman, sebagai membedakan ini dari dinding sel, inti sel dan sel getah dalam vakuola [3]. Thomas Huxley akhir dinamakan sebagai "dasar fisik dari kehidupan" dan menganggap bahwa properti kehidupan dihasilkan dari distribusi molekul dalam zat ini. Komposisi, bagaimanapun, yaitu misterius dan ada banyak kontroversi atas apa jenis substansi itu [4]. Upaya sebagai menyelidiki asal usul kehidupan menempuh penciptaan sintetik "protoplasma" di laboratorium tak sukses, namun. [5] Kandungan ProtoplasmaAda 2 kandungan utama dari protoplasma yaitu kandungan organik dan anorganik[6]
Jadi cairan terlihat yaitu komponen utama Dan bila seluruh senyawa senyawa organik itu diurai menjadi unsur unsurnya karenanya terlihat Carbon ,Hidrogen , Oksigen dan Nitrogen ( CHON) yaitu empat unsur utama yang ada di dalam protoplasma / Unsur Makro. Supaya jelas prosentasenya ini kami sajikan sampai berapa prosentasinya , Sachs pernah memainkan experimen dengan cara Analisa abu , dengan membakar Organ daun sampai menjadi abu dengan menghilangkan unsur cairan yang mendominasi, Dan akhir Abu itu dianalisis. CairanDi dalam sel, cairan terdapat dalam dua wujud, Dua wujud itu yaitu wujud lepas dan wujud terikat. Cairan dalam wujud lepas mencakup 95% dari total cairan di dalam sel. Umumnya cairan memerankan sebagai pelarut dan sebagai medium dispersi sistem koloid. Cairan dalam wujud terikat mencakup 4-5% dari total cairan di dalam sel Kandungan cairan pada bermacam jenis sel bervariasi di antara tipe sel yang berlainan. Kandungan cairan (persen dari berat basah total) pada hati tikus 6—72%, otot rangka tikus 76% , telur bintang laut 77%, E. coli 73%, dan biji jagung 13% tentu berlainan beda karena babak yang terkait dan perannya Cairan yaitu medium lokasi berlangsungnya transpor nutrien, reaksi-reaksi enzimatis metabolisme sel dan transpor energi kimia Di dalam sel hidup, kebanyakan senyawa biokimia dan sebahagian agung dari reaksi-reaksinya berlangsung dalam babak yang terkait cair. Cairan memerankan aktif dalam banyak reaksi biokimia dan yaitu penentu penting dari sifat-sifat makromolekul seperti protein Karena stryktur Cairan ada produk ionisasinya seperti ion O+ dan H karenanya sangat mempengaruhi bermacam sifat komponen penting sel seperti enzim, protein, asam nukleat, dan lipida. Hal yang sering muncul sebagai contoh, kegiatan katalitik enzim sangat tergantung pada konsentrasi ion H+ dan OH- Karena itulah , seluruh babak dari struktur dan fungsi sel mesti beradaptasi dengan sifat-sifat fisik dan kimia cairan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa cairan yaitu komponen sel yang dominan dan berfungsi untuk : Pelarut bermacam zat organik dan anorganik, misalnya bermacam jenis ion-ion, glukosa, sukrosa, asam amino, serta bermacam jenis vitamin.
Cairan ada titik lebur, titik didih dan panas penguapan yang semakin tinggi dibandingkan dengan nyaris seluruh cairan. Kenyataan ini menunjukkan keadaan gaya tarik yang kuat di antara molekul-molekul cairan yang berdekatan yang memberikan cairan gaya kohesi internal yang tinggi. Sebagai contoh, panas penguapan yaitu ukuran langsung dari banyak energi yang diperlukan sebagai mengalahkan gaya tarik menarik di antara molekul cairan yang berdekatan, sehingga molekul tersebut dapat saling berpisah dan masuk ke dalam fase gas. Sisi oksigen yang berhadapan dengan dua hidrogen relatif kaya akan elektron, sedangkan pada sisi lainnya, inti hidrogen yang relatif tak ditutupi membentuk kawasan dengan muatan positif sehingga diceritakan bahwa molekul cairan bersifat dipolar atau dwikutub [8] karena pemisahan muatan tersebut. karenanya dua molekul cairan dapat tertarik satu dengan lainnyanya oleh gaya elek-trostatik di antara muatan negatif beberapa pada atom oksigen dari suatu molekul cairan dan muatan positif beberapa pada atom hidrogen dari molekul cairan lainnya. Jenis interaksi elektrostatik ini dinamakan ikatan hidrogen. katan hidrogen segera terbentuk antara atom yang bersifat elektronegatif, kebanyakan atom oksigen atau nitrogen, dan suatu atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom elektronegatif lainnya pada molekul yang sama atau molekul lain. Atom hidrogen yang berikatan dengan atom elektronegatif kuat seperti oksigen cenderung ada muatan positif kuat beberapa. Akan tetapi, atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom karbon yang tak bersifat elektronegatif tak berpartisipasi dalam pembentukan ikatan hidrogen.[6] Garam mineralKandungan garam-garam mineral pada bermacam tipe sel sangat bervariasi Di dalam sel, garam-garam mineral dapat mengalami disosiasi menjadi anion dan kation. Bentuk-bentuk anion dan kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di dalam cairan sel atau terikat secara khusus pada molekul-molekul lain seperti protein dan lipida. Secara umum, garam-garam mineral ada dua fungsi yaitu :
Bermacam jenis garam-garam mineral sangat penting sebagai kelangsungan kegiatan metabolisme sel, misal-nya ion Na+ dan K+, ion Na+ dan K+, memerankan dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa cairan sel. Retensi ion-ion menghasilkan peningkatan tekanan osmosis sebagai dampak masuknya cairan ke dalam sel. Beberapa ion-ion anorganik memerankan sebagai kofaktor dalam kegiatan enzim, misalnya ion magnesium , ferrum Fosfat anorganik dipergunakan dalam sintesis ATP yang mengsuplai energi kimia sebagai proses kehidupan dari sel menempuh proses fosforilasi oksidatif. Ion-ion kalsium dijumpai dalam sirkulasi darah dan di dalam sel. Di dalam tulang, ion-ion kalsium berkombinasi dengan ion-ion fosfat dan karbonat membentuk kristalin. Fosfat dijumpai di dalam darah dan di dalam cairan jaringan sebagai ion-ion lepas, tetapi fosfat di dalam tubuh banyak terikat dalam wujud fosfolipida, nukleotida, fosfoprotein, dan gula-gula terfosforilasi [9] Di dalam sel juga terkandung bermacam jenis gas yang berasal dari babak yang terkait atau dihasilkan oleh metabolisme sel. Beberapa gas yang terdapat di atmosfer dapat masuk ke dalam sel misalnya gas oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), dan gas nitrogen (N2). Di dalam sel, oksigen memerankan sebagai mengoksidasi bahan-bahan makanan. Karbon dioksida selain berasal dari babak yang terkait luar, juga dihasilkan dalam oksidasi bahan makanan sebagai hasil sampingan. CO2 dapat bereaksi dengan cairan membentuk asam karbonat yang berikutnya mengalami disosiasi membentuk ion hidrogen dan bikarbonat dengan reaksi sebagai berikut :
Umumnya karbon dioksida di dalam sel berada dalam wujud bikarbonat atau karbonat ProteinProtein yaitu makromolekul yang terdiri atas asam-asam a-amino yang saling berikatan dengan ikatan kovalen di antara gugus a-karboksil asam amino dengan gugus a-amino dari asam amino lainnya. Ikatan di antara asam amino dinamakan ikatan peptida. Beberapa unit asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dinamakan polipeptida. Molekul protein dapat terdiri atas satu atau sebanyak rantai polipeptida dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan sampai jutaan residu asam amino.[6] KlasifikasiSampai masa ini belum ada klasifikasi protein yang secara umum memuaskan. Klasifikasi protein yang menonjol didasarkan pada antara lain[6]:
Pembagian protein juga dapat diterapkan berlandaskan fungsi dan strukturnya. Berlandaskan fungsinya, protein diklasifikasikan menjadi
Berlandaskan strukturnya, protein diklasifikasikan menjadi:
Dalam uraian berikut ini hanya dibahas klasifikasi berlandaskan wujud dan peranan biologisnya. Berlandaskan wujudnya, protein dibagi menjadi :
KarbohidratMolekul karbohidrat yaitu substansi yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O. Perbandingan antara molekul H dan O yaitu 2:1. Jadi ada rasio yang sama dengan molekul cairan (H2O), misalnya:
Rumusa empiris dari karbohidrat yaitu Cn(H2O)n. Dengan landasan perbandingan tersebut, orang pada mulanya berkesimpulan bahwa dalam karbohidrat terdapat cairan, sehingga dipergunakan kata karbohidrat yang berasal dari kata karbon dan hidrat atau cairan. Karbohidrat sering dinamakan sakarida. Ada beberapa senyawa yang ada rumus empiris seperti karbohidrat tetapi bukan karbohidrat, misalnya C2H4O2 (asam asetat), CH2O (formaldehida). Dengan demikian, senyawa yang termasuk karbohidrat tak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang penting yaitu rumus strukturnya. Dari rumus struktur, akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat. Gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berlandaskan gugus molekul yang ada pada karbohidrat, karenanya karbohidrat dapat didefenisikan secara kimia sebagai plohidroksialdehid atau polihidroksiketon serta yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Bermacam senyawa yang termasuk kumpulan karbohidrat ada molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana dengan berat molekul ren-dah sampai berat molekul agung.[6] Bermacam senyawa terse-but dapat dibagi dalam empat golongan, yaitu
MonosakaridaMonosakarida sering dinamakan gula sederhana (simple sugars) yaitu karbohidrat yang tak dapat dihidrolisis menjadi wujud yang semakin sederhana lagi. Molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja. Monosakarida dapat dikelompokkan berlandaskan kandungan atom karbonnya, yaitu triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa atau heptosa. Misalnya :
DisakaridaDisakarida terdiri atas dua monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Pada kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang menggabungkan kedua unit monosakarida dinamakan ikatan glikosida, dan diproduksi bila gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan karbon pada gula yang kedua. Disakarida menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau berlainan bila mengalami hidrolisis, misalnya:
Oligosakarida menghasilkan 3-6 molekul monosakarida bila mengalami hidrolisis, misalnya :
Refrensi
Pranala luar
edunitas.com Page 26Protoplasma yaitu babak hidup dari suatu sel yang dikelilingi oleh membran plasma. Ini yaitu istilah umum Sitoplasma [1]. Protoplasma terdiri dari campuran molekul kecil seperti ion, asam amino, monosakarida dan cairan, dan makromolekul seperti asam nukleat, protein, lipid dan polisakarida. [2] Pada eukariota protoplasma yang mengelilingi inti sel dikenal sebagai sitoplasma dan bahwa di dalam inti sebagai nucleoplasm tersebut. Dalam prokariota bahan di dalam membran plasma yaitu sitoplasma bakteri, sementara di bakteri gram negatif wilayah di luar membran plasma tetapi di dalam membran luar periplasm tersebut. Sejarah dari istilah'Protoplasma' berasal dari protos Yunani sebagai pertama, dan plasma sebagai hal terbentuk. Ini pertama kali dipergunakan pada tahun 1846 oleh Hugo von Mohl sebagai menggambarkan "tangguh, berlendir, granular, semi-fluida" substansi dalam sel tanaman, sebagai membedakan ini dari dinding sel, inti sel dan sel getah dalam vakuola [3]. Thomas Huxley akhir dinamakan sebagai "dasar fisik dari kehidupan" dan menganggap bahwa properti kehidupan dihasilkan dari distribusi molekul dalam zat ini. Komposisi, bagaimanapun, yaitu misterius dan ada banyak kontroversi atas apa jenis substansi itu [4]. Upaya sebagai menyelidiki asal usul kehidupan menempuh penciptaan sintetik "protoplasma" di laboratorium tak sukses, namun. [5] Kandungan ProtoplasmaAda 2 kandungan utama dari protoplasma yaitu kandungan organik dan anorganik[6]
Jadi cairan terlihat yaitu komponen utama Dan bila seluruh senyawa senyawa organik itu diurai menjadi unsur unsurnya karenanya terlihat Carbon ,Hidrogen , Oksigen dan Nitrogen ( CHON) yaitu empat unsur utama yang ada di dalam protoplasma / Unsur Makro. Supaya jelas prosentasenya ini kami sajikan sampai berapa prosentasinya , Sachs pernah memainkan experimen dengan cara Analisa abu , dengan membakar Organ daun sampai menjadi abu dengan menghilangkan unsur cairan yang mendominasi, Dan akhir Abu itu dianalisis. CairanDi dalam sel, cairan terdapat dalam dua wujud, Dua wujud itu yaitu wujud lepas dan wujud terikat. Cairan dalam wujud lepas mencakup 95% dari total cairan di dalam sel. Umumnya cairan memerankan sebagai pelarut dan sebagai medium dispersi sistem koloid. Cairan dalam wujud terikat mencakup 4-5% dari total cairan di dalam sel Kandungan cairan pada bermacam jenis sel bervariasi di antara tipe sel yang berlainan. Kandungan cairan (persen dari berat basah total) pada hati tikus 6—72%, otot rangka tikus 76% , telur bintang laut 77%, E. coli 73%, dan biji jagung 13% tentu berlainan beda karena babak yang terkait dan perannya Cairan yaitu medium lokasi berlangsungnya transpor nutrien, reaksi-reaksi enzimatis metabolisme sel dan transpor energi kimia Di dalam sel hidup, kebanyakan senyawa biokimia dan sebahagian agung dari reaksi-reaksinya berlangsung dalam babak yang terkait cair. Cairan memerankan aktif dalam banyak reaksi biokimia dan yaitu penentu penting dari sifat-sifat makromolekul seperti protein Karena stryktur Cairan ada produk ionisasinya seperti ion O+ dan H karenanya sangat mempengaruhi bermacam sifat komponen penting sel seperti enzim, protein, asam nukleat, dan lipida. Hal yang sering muncul sebagai contoh, kegiatan katalitik enzim sangat tergantung pada konsentrasi ion H+ dan OH- Karena itulah , seluruh babak dari struktur dan fungsi sel mesti beradaptasi dengan sifat-sifat fisik dan kimia cairan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa cairan yaitu komponen sel yang dominan dan berfungsi untuk : Pelarut bermacam zat organik dan anorganik, misalnya bermacam jenis ion-ion, glukosa, sukrosa, asam amino, serta bermacam jenis vitamin.
Cairan ada titik lebur, titik didih dan panas penguapan yang semakin tinggi dibandingkan dengan nyaris seluruh cairan. Kenyataan ini menunjukkan keadaan gaya tarik yang kuat di antara molekul-molekul cairan yang berdekatan yang memberikan cairan gaya kohesi internal yang tinggi. Sebagai contoh, panas penguapan yaitu ukuran langsung dari banyak energi yang diperlukan sebagai mengalahkan gaya tarik menarik di antara molekul cairan yang berdekatan, sehingga molekul tersebut dapat saling berpisah dan masuk ke dalam fase gas. Sisi oksigen yang berhadapan dengan dua hidrogen relatif kaya akan elektron, sedangkan pada sisi lainnya, inti hidrogen yang relatif tak ditutupi membentuk kawasan dengan muatan positif sehingga diceritakan bahwa molekul cairan bersifat dipolar atau dwikutub [8] karena pemisahan muatan tersebut. karenanya dua molekul cairan dapat tertarik satu dengan lainnyanya oleh gaya elek-trostatik di antara muatan negatif beberapa pada atom oksigen dari suatu molekul cairan dan muatan positif beberapa pada atom hidrogen dari molekul cairan lainnya. Jenis interaksi elektrostatik ini dinamakan ikatan hidrogen. katan hidrogen segera terbentuk antara atom yang bersifat elektronegatif, kebanyakan atom oksigen atau nitrogen, dan suatu atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom elektronegatif lainnya pada molekul yang sama atau molekul lain. Atom hidrogen yang berikatan dengan atom elektronegatif kuat seperti oksigen cenderung ada muatan positif kuat beberapa. Akan tetapi, atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom karbon yang tak bersifat elektronegatif tak berpartisipasi dalam pembentukan ikatan hidrogen.[6] Garam mineralKandungan garam-garam mineral pada bermacam tipe sel sangat bervariasi Di dalam sel, garam-garam mineral dapat mengalami disosiasi menjadi anion dan kation. Bentuk-bentuk anion dan kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di dalam cairan sel atau terikat secara khusus pada molekul-molekul lain seperti protein dan lipida. Secara umum, garam-garam mineral ada dua fungsi yaitu :
Bermacam jenis garam-garam mineral sangat penting sebagai kelangsungan kegiatan metabolisme sel, misal-nya ion Na+ dan K+, ion Na+ dan K+, memerankan dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa cairan sel. Retensi ion-ion menghasilkan peningkatan tekanan osmosis sebagai dampak masuknya cairan ke dalam sel. Beberapa ion-ion anorganik memerankan sebagai kofaktor dalam kegiatan enzim, misalnya ion magnesium , ferrum Fosfat anorganik dipergunakan dalam sintesis ATP yang mengsuplai energi kimia sebagai proses kehidupan dari sel menempuh proses fosforilasi oksidatif. Ion-ion kalsium dijumpai dalam sirkulasi darah dan di dalam sel. Di dalam tulang, ion-ion kalsium berkombinasi dengan ion-ion fosfat dan karbonat membentuk kristalin. Fosfat dijumpai di dalam darah dan di dalam cairan jaringan sebagai ion-ion lepas, tetapi fosfat di dalam tubuh banyak terikat dalam wujud fosfolipida, nukleotida, fosfoprotein, dan gula-gula terfosforilasi [9] Di dalam sel juga terkandung bermacam jenis gas yang berasal dari babak yang terkait atau dihasilkan oleh metabolisme sel. Beberapa gas yang terdapat di atmosfer dapat masuk ke dalam sel misalnya gas oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), dan gas nitrogen (N2). Di dalam sel, oksigen memerankan sebagai mengoksidasi bahan-bahan makanan. Karbon dioksida selain berasal dari babak yang terkait luar, juga dihasilkan dalam oksidasi bahan makanan sebagai hasil sampingan. CO2 dapat bereaksi dengan cairan membentuk asam karbonat yang berikutnya mengalami disosiasi membentuk ion hidrogen dan bikarbonat dengan reaksi sebagai berikut :
Umumnya karbon dioksida di dalam sel berada dalam wujud bikarbonat atau karbonat ProteinProtein yaitu makromolekul yang terdiri atas asam-asam a-amino yang saling berikatan dengan ikatan kovalen di antara gugus a-karboksil asam amino dengan gugus a-amino dari asam amino lainnya. Ikatan di antara asam amino dinamakan ikatan peptida. Beberapa unit asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dinamakan polipeptida. Molekul protein dapat terdiri atas satu atau sebanyak rantai polipeptida dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan sampai jutaan residu asam amino.[6] KlasifikasiSampai masa ini belum ada klasifikasi protein yang secara umum memuaskan. Klasifikasi protein yang menonjol didasarkan pada antara lain[6]:
Pembagian protein juga dapat diterapkan berlandaskan fungsi dan strukturnya. Berlandaskan fungsinya, protein diklasifikasikan menjadi
Berlandaskan strukturnya, protein diklasifikasikan menjadi:
Dalam uraian berikut ini hanya dibahas klasifikasi berlandaskan wujud dan peranan biologisnya. Berlandaskan wujudnya, protein dibagi menjadi :
KarbohidratMolekul karbohidrat yaitu substansi yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O. Perbandingan antara molekul H dan O yaitu 2:1. Jadi ada rasio yang sama dengan molekul cairan (H2O), misalnya:
Rumusa empiris dari karbohidrat yaitu Cn(H2O)n. Dengan landasan perbandingan tersebut, orang pada mulanya berkesimpulan bahwa dalam karbohidrat terdapat cairan, sehingga dipergunakan kata karbohidrat yang berasal dari kata karbon dan hidrat atau cairan. Karbohidrat sering dinamakan sakarida. Ada beberapa senyawa yang ada rumus empiris seperti karbohidrat tetapi bukan karbohidrat, misalnya C2H4O2 (asam asetat), CH2O (formaldehida). Dengan demikian, senyawa yang termasuk karbohidrat tak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang penting yaitu rumus strukturnya. Dari rumus struktur, akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat. Gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berlandaskan gugus molekul yang ada pada karbohidrat, karenanya karbohidrat dapat didefenisikan secara kimia sebagai plohidroksialdehid atau polihidroksiketon serta yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Bermacam senyawa yang termasuk kumpulan karbohidrat ada molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana dengan berat molekul ren-dah sampai berat molekul agung.[6] Bermacam senyawa terse-but dapat dibagi dalam empat golongan, yaitu
MonosakaridaMonosakarida sering dinamakan gula sederhana (simple sugars) yaitu karbohidrat yang tak dapat dihidrolisis menjadi wujud yang semakin sederhana lagi. Molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja. Monosakarida dapat dikelompokkan berlandaskan kandungan atom karbonnya, yaitu triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa atau heptosa. Misalnya :
DisakaridaDisakarida terdiri atas dua monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Pada kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang menggabungkan kedua unit monosakarida dinamakan ikatan glikosida, dan diproduksi bila gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan karbon pada gula yang kedua. Disakarida menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau berlainan bila mengalami hidrolisis, misalnya:
Oligosakarida menghasilkan 3-6 molekul monosakarida bila mengalami hidrolisis, misalnya :
Refrensi
Pranala luar
edunitas.com |