Ruh al-amin dan ruh al-qudus (roh kudus), ar-ruh al-amin adalah beberapa julukan untuk malaikat …

Jibril (Arab: جبريل, Inggris dan Alkitab: Gabriel) yaitu malaikat yang muncul dalam nasihat agama samawi. Dalam nasihat agama samawi Jibril dianggap sbg Pemimpin Malaikat dan bekerja menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.

Malaikat Jibril yaitu malaikat yang bekerja menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril yaitu satu dari tiga malaikat yang namanya dikata dalam Al Quran. Nama Malaikat Jibril dikata dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Qur'an, Jibril memiliki beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya.

Wujud fisik Ruhul qudus (Jibril)

Wujud fisik Ruhul qudus, mempunyai tertera dalam uraian mengenai tuturan nabi Muhammad, saat beliau mendapat wahyu kali kedua, dan nabi menuntut untuk berjumpa atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat wujud Jibril tanpa rupa samar, sebagaimana di kali-kali yang lain, sang utusan (ruhul'qudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa.

Ruhul Qudus; tampak wujudnya dengan enam ratus sayap selang masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu baik dan rupawan, dan dengan daya yang dahsyat penuh mukzijat.

Katakanlah: "Benda/barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi ajar serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Benda/barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah yaitu musuh orang-orang kafir.

Malaikat Jibril yaitu malaikat yang menyampaikan berita lahir Nabi Isa (lihat di artikel Isa) kepada ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Quran kepada Nabi Muhammad.

Dalam tuturan suci perjalanan Isra' Mi'raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah untuk terus naik menghadap kehadirat Allah SWT;

beliau berkata : "Diri sendiri sama sekali tidak bisa mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi diri sendiri mesti terbang. Itulah jarak selang diri sendiri dan Allah yang dapat diri sendiri capai. Jika diri sendiri terus juga ke atas, diri sendiri pasti hancur luluh".

Dalam Alkitab

Dalam Alkitab dikata Gabriel. Beliau yaitu malaikat yang menyampaikan berita lahir Yesus Kristus kepada Maria (Lukas 1:19-26) dan lahir Yohanes Pembaptis kepada Zakharia, ayahnya. Beliau juga menerangkan penglihatan kepada Daniel (Daniel 8:16; 9:21).


edunitas.com


Page 2

Jibril (Arab: جبريل, Inggris dan Alkitab: Gabriel) adalah malaikat yang muncul dalam petuah agama samawi. Dalam petuah agama samawi Jibril dianggap bagi Pimpinan Malaikat dan bekerja menyampaikan wahyu dan mengajarkannya bagi para nabi dan rasul.

Malaikat Jibril adalah malaikat yang bekerja menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al Quran. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Qur'an, Jibril mempunyai beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya.

Bangun fisik Ruhul qudus (Jibril)

Bangun fisik Ruhul qudus, mempunyai tertera dalam uraian mengenai cerita nabi Muhammad, kala ia memperoleh wahyu kali kedua, dan nabi menuntut bagi bersua atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat bangun Jibril tanpa rupa samar, sebagaimana di kali-kali yang lain, sang utusan (ruhul'qudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa.

Ruhul Qudus; terlihat bangunnya dengan enam ratus sayap selang masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu adil dan rupawan, dan dengan daya yang dahsyat penuh mukzijat.

Katakanlah: "Benda/barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi segala sesuatu yang diajarkan serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Benda/barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.

Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita lahir Nabi Isa (lihat di artikel Isa) bagi ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Quran bagi Nabi Muhammad.

Dalam cerita suci perjalanan Isra' Mi'raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah bagi terus naik menghadap kehadirat Allah SWT;

ia berkata : "Diri sendiri sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi diri sendiri harus terbang. Itulah jarak selang diri sendiri dan Allah yang mampu diri sendiri capai. Jika diri sendiri terus juga ke atas, diri sendiri pasti hancur luluh".

Dalam Alkitab

Dalam Alkitab disebut Gabriel. Ia adalah malaikat yang menyampaikan berita lahir Yesus Kristus bagi Maria (Lukas 1:19-26) dan lahir Yohanes Pembaptis bagi Zakharia, ayahnya. Ia juga menerangkan penglihatan bagi Daniel (Daniel 8:16; 9:21).


edunitas.com


Page 3

Jibril (Arab: جبريل, Inggris dan Alkitab: Gabriel) adalah malaikat yang muncul dalam petuah agama samawi. Dalam petuah agama samawi Jibril dianggap bagi Pimpinan Malaikat dan bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.

Malaikat Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al Quran. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Qur'an, Jibril mempunyai beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya.

Bangun fisik Ruhul qudus (Jibril)

Bangun fisik Ruhul qudus, mempunyai tertera dalam uraian mengenai cerita nabi Muhammad, kala ia memperoleh wahyu kali kedua, dan nabi menuntut bagi bersua atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat bangun Jibril tanpa rupa samar, sebagaimana di kali-kali yang lain, sang utusan (ruhul'qudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa.

Ruhul Qudus; terlihat bangunnya dengan enam ratus sayap selang masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu adil dan rupawan, dan dengan daya yang dahsyat penuh mukzijat.

Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi segala sesuatu yang diajarkan serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.

Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa (lihat di artikel Isa) kepada ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Quran kepada Nabi Muhammad.

Dalam cerita suci perjalanan Isra' Mi'raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah bagi terus naik menghadap kehadirat Allah SWT;

ia berkata : "Diri sendiri sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi diri sendiri harus terbang. Itulah jarak selang diri sendiri dan Allah yang dapat diri sendiri capai. Jika diri sendiri terus juga ke atas, diri sendiri pasti hancur luluh".

Dalam Alkitab

Dalam Alkitab disebut Gabriel. Ia adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Yesus Kristus kepada Maria (Lukas 1:19-26) dan kelahiran Yohanes Pembaptis kepada Zakharia, ayahnya. Ia juga menerangkan penglihatan kepada Daniel (Daniel 8:16; 9:21).


edunitas.com


Page 4

Jibril (Arab: جبريل, Inggris dan Alkitab: Gabriel) adalah malaikat yang muncul dalam petuah agama samawi. Dalam petuah agama samawi Jibril dianggap bagi Pimpinan Malaikat dan bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.

Malaikat Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al Quran. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Qur'an, Jibril mempunyai beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya.

Bangun fisik Ruhul qudus (Jibril)

Bangun fisik Ruhul qudus, mempunyai tertera dalam uraian mengenai cerita nabi Muhammad, kala ia memperoleh wahyu kali kedua, dan nabi menuntut bagi bersua atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat bangun Jibril tanpa rupa samar, sebagaimana di kali-kali yang lain, sang utusan (ruhul'qudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa.

Ruhul Qudus; terlihat bangunnya dengan enam ratus sayap selang masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu adil dan rupawan, dan dengan daya yang dahsyat penuh mukzijat.

Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi segala sesuatu yang diajarkan serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.

Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa (lihat di artikel Isa) kepada ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Quran kepada Nabi Muhammad.

Dalam cerita suci perjalanan Isra' Mi'raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah bagi terus naik menghadap kehadirat Allah SWT;

ia berkata : "Diri sendiri sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi diri sendiri harus terbang. Itulah jarak selang diri sendiri dan Allah yang dapat diri sendiri capai. Jika diri sendiri terus juga ke atas, diri sendiri pasti hancur luluh".

Dalam Alkitab

Dalam Alkitab disebut Gabriel. Ia adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Yesus Kristus kepada Maria (Lukas 1:19-26) dan kelahiran Yohanes Pembaptis kepada Zakharia, ayahnya. Ia juga menerangkan penglihatan kepada Daniel (Daniel 8:16; 9:21).


edunitas.com


Page 5

Jibril (Arab: جبريل, Inggris dan Alkitab: Gabriel) adalah malaikat yang muncul dalam petuah agama samawi. Dalam petuah agama samawi Jibril dianggap bagi Pimpinan Malaikat dan bekerja menyampaikan wahyu dan mengajarkannya bagi para nabi dan rasul.

Malaikat Jibril adalah malaikat yang bekerja menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al Quran. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Qur'an, Jibril mempunyai beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya.

Bangun fisik Ruhul qudus (Jibril)

Bangun fisik Ruhul qudus, mempunyai tertera dalam uraian mengenai cerita nabi Muhammad, kala ia memperoleh wahyu kali kedua, dan nabi menuntut bagi bersua atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat bangun Jibril tanpa rupa samar, sebagaimana di kali-kali yang lain, sang utusan (ruhul'qudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa.

Ruhul Qudus; terlihat bangunnya dengan enam ratus sayap selang masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu adil dan rupawan, dan dengan daya yang dahsyat penuh mukzijat.

Katakanlah: "Benda/barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi segala sesuatu yang diajarkan serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Benda/barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.

Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita lahir Nabi Isa (lihat di artikel Isa) bagi ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Quran bagi Nabi Muhammad.

Dalam cerita suci perjalanan Isra' Mi'raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah bagi terus naik menghadap kehadirat Allah SWT;

ia berkata : "Diri sendiri sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi diri sendiri harus terbang. Itulah jarak selang diri sendiri dan Allah yang mampu diri sendiri capai. Jika diri sendiri terus juga ke atas, diri sendiri pasti hancur luluh".

Dalam Alkitab

Dalam Alkitab disebut Gabriel. Ia adalah malaikat yang menyampaikan berita lahir Yesus Kristus bagi Maria (Lukas 1:19-26) dan lahir Yohanes Pembaptis bagi Zakharia, ayahnya. Ia juga menerangkan penglihatan bagi Daniel (Daniel 8:16; 9:21).


edunitas.com


Page 6

Ruh al-amin dan ruh al-qudus (roh kudus), ar-ruh al-amin adalah beberapa julukan untuk malaikat …

Sebuah gua yang dinamakan Majlis al-Jin di Oman, secara harfiah "Tempat bersama-sama menjadi satu kelompokannya para Jin".

Ruh al-amin dan ruh al-qudus (roh kudus), ar-ruh al-amin adalah beberapa julukan untuk malaikat …

Sebuah Jin dalam kisah Aladin dan Lampu Wasiat yang berada di Legoland.

Jin (bahasa arab: جن Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Bangsa Jin dahulu dikatakan bisa menduduki beberapa tempat dilangit dan mendengarkan berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama Muhammad karenanya mereka tidak lagi mampu mendengarkannya karena berada barisan yang menjaga rahasia itu.

...dan sesungguhnya kami dahulu bisa menduduki beberapa tempat di langit itu kepada mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang[1] barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) (Al-Jin 9:72)

Etimologi

Asal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' (ج) dan 'nun' (ن) menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia."

Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi).

Sah jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari gugusan jin, manusia atau hewan.

Pandangan mitologi Arab

Dalam anggapan orang-orang sebelum Islam datang, Jin dianggap sbg makhluk keramat, yang harus disembah dan dihormati. Orang orang pada masa tersebut menggambarkannya dalam wujud patung sesembahan mereka.

Pandangan Islam

Unsur dasar

Tentang asal peristiwa jin, Allah menjelaskan, seandainya manusia pertama diciptakan dari tanah, karenanya jin diciptakan dari api yang sangat panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman,

"...dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (Al-Hijr 15:27)
"...dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api." (Ar-Rahman 55:15)

Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adh-Dhahak cakap, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: "Dari nyala api, ialah dari api murni". Yang di maksud dengan api murni merupakan tidak dicampur unsur lain, seperti halnya manusia diciptakan dari berbagai unsur tanah.

Mereka juga berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni". Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir.

Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: "Dari bara api." Riwayat ini ditemukan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalilnya dari hadits riwayat Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kalian."[2]

Wujud fisik

Jin dikatakan mempunyai tanduk,[3] mempunyai ukuran kecil[4] dalam kisah lain dikatakan kecil seperti lalat[5] mempunyai sayap.[6]

Menurut petuah Islam, jin bisa melihat manusia, namun sebaliknya manusia tidak bisa melihat mereka dalam wujud aslinya. Seandainya berada manusia yang bisa melihat jin, karenanya jin yang dilihatnya itu merupakan jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang bisa dilihat mata manusia biasa.

"Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak mampu melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman." (Al-A'rof 7:27)

Kesudahan tidak seorangpun mampu melihat jin, kecuali jika mereka mengubah diri (menjelma) dalam berbagai wujud. Hanya nabi dan rasul saja yang sanggup melihat wujud aslinya.[7][8]

Berada beberapa riwayat yang menjelaskan bahwasanya mereka mengubah diri ke dalam berbagai wujud seperti di antaranya:

  • Dijadikan seorang lelaki miskin,[9]
  • Dijadikan seorang Syaikh dari Najd,[10]
  • Bermodel ular,[11][12]
  • Bermodel tikus.[13]

Jin mampu berujud seperti manusia siapapun kecuali sosok Nabi Muhammad,[14][15] mereka bisa merubah wujud mereka dijadikan hewan apapun. Serta mampu berujud Bani Adam seperti ketika setan mendatangi kaum musyrikin dalam wujud Suraqah bin Malik ketika mereka ingin pergi menuju Badr. Mereka bisa berganti-ganti dalam wujud yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu semakin signifikan bagi daya jin dan mempunyai daya panas.[16]

Beberapa hewan dianugerahi mampu melihat jin, seperti keledai[17] dan anjing[18]

Leluhur jin

Al-Hasan Al-Bashri berkata: "Iblis tidak termasuk gugusan malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sbg asal mula manusia.”[19][20] Kesudahan menurut Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menambahkan: “Iblis merupakan sisa dari pembakaran al-jan (bapak para jin).”[21]

Ketika manusia pertama berakhir diciptakan, kesudahan Allah memerintahkan kepada para malaikat dan Azazil kepada bersujud dihadapan Adam. Seketika itu pula Azazil menolak kepada bersujud, kesudahan ia dipanggil oleh Tuhan dengan kalimat Iblis. Sah Iblis ini merupakan "Setan Pertama", karena ia yang pertama kali membangkang atas perintah Tuhan.

Syaithan dalam bahasa Arab menurut Ibnu Jarir, sebenarnya merupakan kata sifat yang mampu menunjukkan pada setiap yang durhaka kepada Tuhan, adun dari bangsa jin, manusia, hewan, atau segala sesuatu yang jauh dari kebaikan,[22] gagasan ini diperkuat pada surah Al-An'am:

...dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian lainnya perkataan-perkataan yang indah-indah kepada menipu (manusia). (Al-An’am :112)

Berkembang-biak

Bangsa Jin mempunyai jenis kelamin seperti halnya manusia yaitu, pria dan wanita, mereka sanggup beranak-pinak dan berkembang-biak

Patutkah kamu mengambil ia dan turunan-turunannya sbg pemimpin selain daripada-Ku,..... (Al-Kahfi 18:50)

Kesudahan bangsa Jin juga diyakini mampu mati[23][24] sebelum datangnya hari kiamat, kecuali Iblis yang umurnya telah ditangguhkan.

Klasifikasi dan sifat

Jin terdiri dari tiga kelompokan, yaitu yang mempunyai sayap dan terbang diudara, satu kelompokan bermodel ular dan satu kelompokan nomaden.[25]

Ibnu Taimiyah yakin jin pada umumnya merupakan "bodoh, tidak tulus, menindas, berbahaya dan licik,"[26] sah konsep seperti inilah yang menginterpretasikan Islam Salafi.

Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, ia menjawab: “Jin itu meliputi setan, namun berada juga yang shalih. Setan diciptakan kepada memalingkan manusia dan menyesatkannya. Kesudahan jin yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, mempunyai masjid-masjid dan menerapkan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.”[27]

Makanan dan minuman

Dikisahkan jin makan-makanan berasal dari kotoran manusia dan hewan, tulang,[28][29] sari makanan dan minuman yang tidak disebutkan nama Allah,[30] mereka menyukai aroma dupa dan kemenyan, dan minuman yang memabukkan.

Agama

Diantara mereka berada yang beriman dan berada pula yang kafir seperti halnya manusia, berdasarkan al-Quran surah al-Jin.

...dan sesungguhnya di selang kami berada orang-orang yang saleh dan di selang kami berada (pula) yang tidak demikian halnya. Merupakan kami menempuh perlintasan yang berbeda-beda. (Al-Jin 72:11)

dan

...dan sesungguhnya di selang kami berada jin-jin yang taat dan berada jin-jin yang menyimpang (Al Jiin 72:14)

Kalangan bangsa jin juga berada yang menganut ateis, menyembah matahari, bahkan menyembah sesama jin, animisme, dinamisme, namun berada juga yang beragama Majusi, Yahudi, dan Nasrani. Hal ini sebagaimana layaknya manusia yang mempunyai kepercayaan dan aqidah yang berbeda-beda.

Habitat

Menurut beberapa hadist setan dari gugusan jin tinggal dibeberapa tempat, gugusan jin kafir suka tinggal ditempat yang kotor, dan mereka juga berada yang berdiam di masjid,[31] atau mengganggu manusia ketika salat.[32][33] Tempat berdiam diantaranya adalah:

  • WC (tempat yang bernajis dan kotor),[34][35]
  • Tidak jauh unta dan kandangnya,[42][43][44][45]
  • Lubang yang berada ditanah,[50]
  • Tempat maksiat.[35]
  • Tempat selang panas dan teduh,[51]
  • Tempat atau benda yang dianggap keramat,[52]

Qarin

Yang dimaksud dengan qarin dalam surat Qaaf 50:27 ialah yang menyertai. Setiap manusia ditemani "Qarin dari kalangan Jin". Allah berfirman, artinya:

Yang menyertai ia (qarin) cakap pula: 'Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkan tetapi dialah (manusia) yang berada dalam kesesatan yang jauh..... (QS Qaaf 50:27)

Manusia dan qarinnya itu akan bersama-sama pada hari berhisab nanti. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Aisyah ra mengatakan:

Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: "Apakah kamu telah didatangi syetanmu?" "Apakah syetan bersamaku?" Jawabku, "Ya, bahkan setiap manusia." Kata Nabi Muhammad SAW. "Termasuk engkau juga?" Tanyaku lagi. "Betul, tetapi Allah menolongku sampai aku selamat dari godaannya." Jawab Nabi (HR Ahmad).

Berdasarkan hadits ini, Nabi Muhammad juga ternyata ditemani qarin. Hanya qarin itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak berada cara atau alat yang mampu mendeteksi keberadaan jin. Karena jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia.

Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak mampu melihat mereka. (Al-A'raf 7:27)

Manusia yang biasa tidak mampu melihat jin, melainkan mereka yang telah diizinkan Allah.Didalam Al-Quran melarang sama sekali kita berharap pertolongan kepada Jin, ini membuktikan terdapat beberapa bilangan manusia yang mampu melihat dan cakap dengan mereka. Berada juga sesetengah pakar agama yang tersilap cakap diatas nafsu mereka seperti menyebut Jin memakan asap padahal perkara ini tidak dinamakan sama sekali didalam Al-Quran.

...dan bahwasanya berada beberapa orang laki-laki di selang manusia berharap perlindungan kepada beberapa laki-laki di selang jin, karenanya jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kekeliruan. (Al-Jin 72:6)

Referensi

  1. ^ Yang dimaksud dengan sekarang, ialah ketika sesudah Nabi Muhammad s.a.w. diutus dijadikan rasul.
  2. ^ HR. Muslim di dalam kitab Az-Zuhd dan Ahmad di dalam Al-Musnad.
  3. ^ Amr bin abasah mengisahkan bahwa rasulallah bersabda, “Sholat subuhlah kalian. lalu tahanlah diri dari sholat (jangan sholat) mencapai matahari terbit sehingga (benar-benar) naik, karena sesungguhnya ia muncul di selang dua tanduk setan. Ketika itu, orang-orang kafir sedang sujud menyembahnya. Setelah (melewati ketika itu) karenanya sholatlah, karena sesungguhnya sholat itu disaksikan dan dihadiri (para malaikat) mencapai tombak tidak mempunyai bayangan (matahari tepat berada ditangah-tangah). Lalu tahanlah diri dari sholat, karena sesungguhnya ketika itu neraka jahanam dinyalakan. Lalu apabila bayangan matahari telah nampak (matahari tergelincir ke arah barat) karenanya sholatlah, karena sesungguhnya sholat itu disaksikan dan dihadiri (para malaikat) sampai kamu sholat ashar. Kesudahan tahanlah diri dari sholat mencapai matahari tenggelam, karena sesungguhnya ia tenggelam di selang dua tanduk setan. Ketika itu orang-orang kafir sujud menyembahnya.” (HR. Muslim 832) Mengenai pengertian dua tanduk setan ini menurut Imam Nawawi para ulama tidak sama gagasan, berada yang mengartikan bahwa ketika manusia shalat pas pada ketika itu karenanya setan akan mengikuti dengan kedua tanduknya dan berada pula yang berpendapat ketika orang kafir sujud kepada matahari karenanya setan berdiri di sana supaya mengira dirinyalah yang disembah, berada juga yang mengartikan secara kiasan bahwa tanduk di situ berarti merupakan kesombongan dari setan. (Shahih Muslim bi Syarh An Nawawi Juz IV /124)
  4. ^ Ibnu Az-Zubair meriwayatkan bahawa suatu ketika ia melihat seorang lelaki memakai pakaian yang biasa dipergunakan ketika pergi tingginya satu jengkal (20 -30 cm) lalu Ibnu Az-Zubair bertanya: “Siapa engkau ini ?” Makhluk itu menjawab: “Aku Izib”. Ibnu Az-Zubair berkata: “Apa Izib itu?” Makhluk itu menjawab: “Izib ya Izib”. Lalu Ibnu Az-Zubair memukulnya dengan tongkatnya sampai makhluk itu lari terbirit-birit. (Al-Syibli Al Hanafi dalam Ahkam Al Marjan fi Ghara’ib Al Akhbar wa Ahkam al Jan hal 224)
  5. ^ Dalam hadits lain juga disebutkan bahwa jika dibacakan bismillah, jin akan mengecil sebesar lalat (mungkin ini merupakan ukuran aslinya jin). Imam Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya meriwayatkan dari ayah Sisa dari pembakaran Al-Malih, seseorang yang bernama Usamah bin Umari,ia diboncengi oleh rasulallah. Usamah cakap, “Tunggangan Nabi tergelincir, karenanya aku katakan: ‘‘Tsa’isas-syaithaan (celakalah setan), bahwa Rasulallah bersabda, “Janganlah engkau menyebut celakalah setan, karena dengan itu ia justru membesar sampai seperti gunung. Lalu ia akan menyebut, ‘Dengan segala dayaku, aku jatuhkan dia!’ Tapi, hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillah”. Karena jika engkau menyebut seperti itu, setan itu mengecil sampai dijadikan seperti seekor lalat.” (Hadist riwayat Ahmad 5:95, Sisa dari pembakaran Dawud 4982, An-Nasa’i, Nawawi, Al-Hakim, Mardawaid dan dishahihkan oleh Al-Albani)
  6. ^ Imam adh-Dhahhak pernah ditanya: “Apakah setan mempunyai sayap?” ia menjawab: “Bagaimana mereka bisa terbang menuju langit seandainya mereka tidak mempunyai sayap.” (H.R. Ibnu Jarir)
  7. ^ “Sesungguhnya setan menampakkan diri di hadapanku kepada memutus shalatku. Namun Allah memberikan kekuasaan kepadaku kepada menghadapinya. Karenanya aku pun membiarkannya. Sebenarnya aku berhasrat mengikatnya di sebuah tiang sampai kalian bisa menontonnya. Tapi aku teringat perkataan saudaraku Sulaiman ‘alaihissalam: ‘Ya Rabbi anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki seorang pun sesudahku’. Karenanya Allah mengusirnya dalam keadaan hina.” (HR. Al-Bukhari no. 4808, Muslim no. 541 dari Sisa dari pembakaran Hurairah)
  8. ^ Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang mendirikan shalat, lalu didatangi setan. Ia memegangnya dan mencekiknya. Ia bersabda: “Sampai tanganku bisa merasakan lidahnya yang dingin yang menjulur di selang dua jariku: ibu jari dan yang setelahnya.” (HR. Ahmad, 3/82-83 dari Sisa dari pembakaran Sa’id Al-Khudri).
  9. ^ Mukhtasor Shahih Muslim karya Az-Zabidi: 1078.
  10. ^ Siroh Ibnu Hisyam 2/122.
  11. ^ Dari Ibrahim dari Ibnu Mas’ud, katanya: “Bunuhlah semua ular kecuali jin putih yang wujudnya seperti tongkat perak”. (H.R. Sisa dari pembakaran Daud) Al Mudziri cakap hadits ini munqothi’ karena Ibrahim tidak pernah bersua Ibnu Mas’ud, Rasulullah Saw bersabda: “Ular-ular itu merupakan jin yang mengubah rupa dan wujudnya sebagaimana Bani Israil yang berubah wujud dijadikan rupa monyet dan babi.” (H.R. Thabrani dengan sanad yang sahih)
  12. ^ Mukhtasor Shahih Muslimi: 1498.
  13. ^ bnu Abbas berkata: “Suatu hari seekor tikus datang menyeret kain yang dipintal kesudahan dilemparkan ke hadapan Rasulullah Saw yang sedang duduk di atas tikar. Kesudahan kain dipintal yang dibawa tikus tadi terbakar persis sebesar uang dirham. Rasulullah Saw Kesudahan bersabda: “Apabila kalian tidur, matikanlah lampunya, karena syaithan seringkali bermodel seekor tikus” (H.R. Sisa dari pembakaran Dawud dengan sanad shahih).
  14. ^ Hadis riwayat Sisa dari pembakaran Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa melihatku dalam mimpi, karenanya ia benar-benar telah melihatku. Sesungguhnya setan tidak bisa menjelma sepertiku. (Shahih Muslim No.4206)
  15. ^ Hadis riwayat Sisa dari pembakaran Qatadah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang melihat aku dalam mimpi, karenanya ia benar-benar melihat sesuatu yang berlaku. (Shahih Muslim No.4208)
  16. ^ Idhahu Ad-Dilalah, hal. 19 dan 23.
  17. ^ “Jika kalian mendengar ringkikan keledai, karenanya mintalah perlindungan kepada Allah dari setan karena sesungguhnya ia melihat setan.” (HR. Al Bukhari : 3303 dan Muslim : 2729)
  18. ^ Kami meriwayatkan dalam Sunan Sisa dari pembakaran Dawud; dari Jabir bin Abdullah radiyallahu ‘anhu, ia cakap, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,Apabila kalian mendengar gonggongan anjing dan ringkikan keledai pada malam hari, karenanya mintalah perlindungan (ta’awwudz) kepada Allah, karena mereka melihat sesuatu yang tidak kalian lihat.” Shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah no. 29797; Ahmad 3/306 dan 355; Abd bin Humaid no. 1157-Muntakhab; al-Bukhari dalam al-Kebaikan budi pekerti al-Mufrad, no. 1234; Sisa dari pembakaran Dawud, Kitab al-Adab, Bab ad-Dik wa al-Bahaim, 2/748, no. 5103; Sisa dari pembakaran Ya’la no. 2221 dan 2327; Ibnu Hibban no. 5517 dan 5518; ath-Thabrani dalam ad-Du’a` no. 2008; al-Hakim 4/283; al-Baghawi no. 3060: dari berbagai jalur, dari Muhammad bin Ishaq, dari Muhammad bin Ibrahim bin al-Harits, dari Atha` bin Yasar, dari Jabir dengan hadits tersebut.
  19. ^ Tafsir Al-Qur`anul ’Azhim, 3/94.
  20. ^ Al-Hasan Al-Bashri t. Ia menyatakan: “Iblis tidak pernah dijadikan gugusan malaikat sekejap matapun sama sekali, dan ia benar-benar asal-usul jin, sebagaimana Adam merupakan asal-usul manusia.” Diriwayatkan Ibnu Jarir dalam tafsir surat Al-Kahfi ayat 50, dan dishahihkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya.
  21. ^ Tafsir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 406 dan 793
  22. ^ Tafsir Ibnu Jarir, 1/49
  23. ^ Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu doanya, ia melantunkan: “Aku berlindung dengan kemuliaan-Mu yang tidak berada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Dzat yang tidak akan mati. Sementara jin dan manusia akan mati.” (HR. Bukhari no. 7383 dan Muslim no. 2717)
  24. ^ Kisah seorang sahabat muda yang membunuh ular jadi-jadian yang berada di rumahnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Muslim. ‘Alamul Jinni wa asy-Syayathiin, Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar.
  25. ^ Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam, bersabda: “Jin terdiri dari tiga kelompok; satu kelompokan mempunyai sayap dan mereka terbang di udara, satu kelompokan bermodel ular dan satu kelompokan tidak menetap dan berpindah-pindah.” Hadits Sisa dari pembakaran Tsa’labah radiyallohu anhu, yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani (22/214-215) No. 573, Al Baihaqi dalam “Al Asma wa Ash Shifat” (827), Al Hakim (2/456) dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani Rahimahullah dalam ta’liqnya terhadap Kitab “Al Misykaat” (4148) dan Syaikh Kami Al Wadi’i Rahimahullah dalam “Ash Shahiih Al Musnad Mimma Laisa Fii Ash Shahihain” (1213)
  26. ^ Ibn Taymiyyah, al-Furqān bayna awliyā’ al-Raḥmān wa-awliyā’ al-Shayṭān ("Essay on the Jinn"), diterjemahkan oleh Sisa dari pembakaran Ameenah Bilal Phillips.
  27. ^ Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin.
  28. ^ Kisah dari Sisa dari pembakaran Hurairah, bahwa ia pernah membawakan sebuah kantung cairan terbuat dari kulit kepada wudhu' dan hajat nabi, dan ia mengikuti ia dengan membawa kantung cairan tersebut, ia bertanya: "Siapakah ini?". Ia menjawab; "Saya Sisa dari pembakaran Hurairah". Karenanya ia berkata: "Carikanlah aku beberapa batu kepada aku gunakan sbg alat bersuci dan jangan bawakan aku tulang dan kotoran hewan". Kesudahan aku datang dengan membawa beberapa batu dengan mempergunakan ujung bajuku dan menempatkannya di samping ia. Kesudahan aku pergi. Ketika ia telah berakhir, aku berlanjut bersama ia bertanya; "Kenapa dengan tulang dan kotoran hewan?". Ia menjawab: "Keduanya termasuk makanan jin, dan sesungguhnya pernah datang kepadaku utusan jin dari Nashibin, ia merupakan sebaik-baik jin, lalu mereka berharap kepadaku tentang bekal. Karenanya aku memohon kepada Allah kepada mereka supaya mereka tidak melewati tulang dan kotoran hewan melainkan mereka memperolehnya sbg makanan". (HR.Al-Bukhari no 3571)
  29. ^ Kisah dari Amir ia cakap, "Saya berdiskusi kepada Alqamah, Apakah dahulu Ibnu Mas'ud menyaksikan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam malam jin? Perawi cakap, 'Lalu Alqamah cakap, 'Aku berdiskusi Ibnu Mas'ud, lalu aku cakap, Apakah salah seorang dari kalian mempunyai bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada malam jin? Ia menjawab, Tidak, akan tetapi kami pernah pada suatu malam bersama Rasulullah, lalu kami kehilangan ia sehingga kami mencarinya di lembah dan setapak jelan ke gunung. Karenanya kami cakap, Jin membawanya pergi atau membunuhnya secara sembunyi-sembunyi. Karenanya kami bermalam dengan malam yang jelek yang para sahabat ikut bersama melalui malam itu. Pada pagi harinya, tiba-tiba ia datang dari arah Hira'. Perawi cakap, "Kami cakap, Wahai Rasulullah, kami telah kehilanganmu, lalu mencarimu, karenanya kami tidak memperolehmu sampai kami bermalam pada malam yang jelek yang para sahabat ikut bersama melalui malam-malam itu. Ia menjawab, Seorang dai dari kalangan jin mendatangiku, karenanya aku pergi bersamanya, lalu aku membaca al-Qur'an di hadapan mereka. Perawi cakap, 'Lalu ia berangkat pergi bersama kami kepada menunjukkan jejak-jejak mereka dan jejak perapian mereka, dan mereka berharap kepadanya bekal, karenanya ia bersabda, Kamu memperoleh setiap tulang yang disebutkan nama Allah atasnya (ketika disembelih), yang mana di tangan kalian semakin banyak dijadikan daging dan setiap kotoran hewan merupakan makanan kepada hewan tunggangan kalian.' Lalu rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Karenanya janganlah kalian beristinjak dengan keduanya (maksudnya kotoran hewan dan tulang), karena keduanya merupakan makanan saudara kalian." Dan telah menceritakan kepadaku tentangnya Ali bin Hujr as-Sa'di telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Dawud dengan sanad ini sampai sabda ia, "Dan jejak perapian mereka." Asy-Sya'bi cakap, "Mereka berharap bekal kepada ia, dan mereka merupakan berasal dari kalangan jin al-Jazirah." (Shahih Muslim no 682)
  30. ^ Hadis dari Jabir di atas menegaskan hal ini, tapi apabila ia tidak mengingat Allah ketika masuk karenanya setan mengatakan: ‘Kalian memperoleh tempat menginap’, dan jika ia tidak mengingat Allah ketika makan karenanya setan akan mengatakan: ‘Kalian memperoleh tempat menginap dan makan malam’.” (HR. Muslim 2018, Sisa dari pembakaran Daud 3765 dan yang lainnya)
  31. ^ Nabi Muhammad bahwa jika masuk masjid biasa berdoa (yang artinya): "Aku berlindung kepada Alloh yang Maha Agung, kepada Wajah-Nya yang Maha Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya yang berada tanpa permulaan, dari setan yang terkutuk. Perawi hadits berdiskusi kepada gurunya, “Apa hanya itu saja yang ia ucapkan?” Dijawab, “Ya.” Nabi saw bersabda, “Ketika seseorang mengucapkan doa itu, setan cakap, “Ia telah diberi penjagaan dari godaanku sepanjang hari ini.” (HR Sisa dari pembakaran Dawud dari hadits Ibnu 'Amr ra; hadits shahih)
  32. ^ 'Abdullah bin 'Umar jika duduk ketika shalat, ia menempatkan kedua telapak tangannya di atas kedua lututnya, dan berisyarat dengan jari (telunjuk)nya, dan mengarahkan pandangannya ke jari telunjuk. Kesudahan ia cakap, "Rasulullah saw bersabda: Sungguh (jari telunjuk) itu semakin keras bagi setan daripada besi." Yang ia maksud merupakan jari telunjuk. HR Ahmad; hasan.
  33. ^ 'Utsman bin Abil 'Ash datang kepada Nabi saw lalu mengadu, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya setan menghalangiku dari shalatku dan bacaanku; ia merancukan bacaanku." Rasulullah saw menasihatkan, "Itu merupakan setan yang bernama Khinzib. Jika Anda mendapati hal itu, karenanya berlindunglah kepada Alloh dan meludahlah ke arah kiri 3 kali." 'Utsman cakap, "Aku pun menerapkan itu, lalu Alloh menghilangkan gangguan itu dariku." (Hadits riwayat Muslim)
  34. ^ Rasulullah Saw menganjurkan supaya setiap kali masuk ke WC, terlebih dahulu membaca doa sbg permohonan perlindungan kepada Allah dari gangguan setan laki-laki dan setan perempuan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadits berikut ini: "Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya toilet-toilet itu dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila seseorang diantara kalian masuk WC, karenanya katakanlah: Allahumma Inni audzubika minal khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki dan jin perempuan." (HR. Sisa dari pembakaran Dawud no.6, Nasa'I, Ibnu Majah dan Ahmad).
  35. ^ a b Anas bin Malik r.a. cakap, "Iblis telah berdiskusi pada Allah, katanya: "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman kepada mereka berteduh dan berzikir kepada-Mu, oleh itu tunjukkanlah padaku tempat kediaman kepadaku." Firman Allah: "Tempat kediamanmu merupakan di dalam tandas." "Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan anak Adam bersama-sama menjadi satu kelompokan di masjid, di manakah pula tempatku berkumpul?" "Tempatmu bersama-sama menjadi satu kelompokan ialah di pasar-pasar, pesta, pusat membeli-beli, kelab malam, tempat hiburan serta majlis-majlis maksiat."
  36. ^ Dari Sisa dari pembakaran Hurairah r.a. behwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sbg kuburan, sesungguhnya setan akan lari dari rumah-rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah." (HR. Muslim:780 - Shahih Muslim:752, At-Turmudzi 2877)
  37. ^ Sahabat Ibnu Mas’ud mengatakan: “Sesungguhnya setan, apabila mendengar surat Al-Baqarah dibacakan dalam rumah, karenanya ia akan keluar dari rumah itu.” (HR. Ad-Darimi 3422, At-thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir 8642)
  38. ^ Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Apabila berada orang yang masuk rumah, kesudahan ia mengingat Allah ketika masuk, dan ketika makan, karenanya setan akan menyebut (kepada temannya): ‘Tidak berada tempat menginap dan tidak berada makan malam.’ Tapi apabila ia tidak mengingat Allah (bismillah dan jangan tidak ingat ucapkan salam) ketika masuk, karenanya setan mengatakan: ‘Kalian memperoleh tempat menginap’.” (HR. Muslim 2018, Sisa dari pembakaran Daud 3765 dan yang lainnya)
  39. ^ Dari Sisa dari pembakaran Said Al-Khudri radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Semua tempat di bumi ini merupakan masjid (dapat dipergunakan kepada shalat atau bersujud) kecuali kamar mandi dan kuburan”. (HR. Sisa dari pembakaran Daud no. 492 dan At-Tirmizi no. 317, seta diceritakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’: 1/320)
  40. ^ Ibnu Taimiyah menulis bahwa jin banyak berada di tempat-tempat kumuh, yang di dalamnya terapat najis, seperti tempat pembuangan sampah dan kuburan.
  41. ^ Dari Salman r.a. ia berkata: "Bersabda Rasulullah SAW: "Sungguh jika kamu mampu, janganlah engkau dijadikan orang yang pertama kali masuk pasar dan terakhir kali keluar darinya, karena sesungguhnya pasar merupakan ajang peperangan setan dan di dalamnya ia menancapkan bendera." (HR. Muslim:2451)
  42. ^ Dari Sisa dari pembakaran Hurairah radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalatlah kalian di kandang kambing dan jangan kalian shalat di tempat menderumnya unta.” (HR. At-Tirmizi no. 348)
  43. ^ Dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalatlah kalian di kandang kambing dan jangan shalat di kandang unta, karena ia diciptakan dari setan.” (HR. An-Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad)
  44. ^ "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian shalat di kandang-kandang unta karena di sana terdapat syaithan, shalatlah di kandang domba karena ia itu membawa berkah." (HR. Muslim, Sisa dari pembakaran Dawud dan Ibnu Majah)
  45. ^ Dari Abdullah bin Mughofal r.a., ia berkata: "Rasulullah SAW telah melarang kami kepada menerapkan sholat di kandang-kandang unta dan tempat-tempat menderumnya, karena ia diciptakan dari setan-setan." (Shahih Sunan Sisa dari pembakaran Dawud, No.184/493)
  46. ^ Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Mas'ud r.a. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: "Pada suatu malam kami bersama Rasulullah SAW, lalu kami kehilangan ia lantas kamipun mencari ia di lembah-lembah dan gang-gang. Kami menyebut "Rasulullah SAW telah diculik." Karenanya kamipun tidur malam dengan sejelek-jelek malam yang suatu kaum bermalam dengannya. Tatkala tiba ketika pagi hari, tiba-tiba ia datang dari arah Haro', karenanya kami mengatakan: "Ya Rasulullah, kami kehilangan anda dan kami mencari anda namun kami tidak menjumpai anda, lantas kami bermalam dengan sejelek-jelek malam yang suatu kaum bermalam dengannya." (Mendengar ucapan tersebut) karenanya Rasulullah menjawab: "Datang kepadaku seorang yang mengundang dari kalangan jin, karenanya akupun pergi bersamanya dan aku membacakan Al-Qur'an kepada mereka." (HR.Muslim, 1007)
  47. ^ Rasulullah Saw mengajarkan bahwa apabila seseorang keluar dari rumah, atau melewati lembah, tempat angker hendaklah membaca doa sebagaimana tercantum dalam hadits berikut: "Rasulullah Saw bersabda: "Seandainya saja seseorang di selang kalian keluar rumah lalu berdoa: Audzu bikalimatillahit tammati min syarri ma khalaq (Aku berlindung kepada Allah dengan perantaraan kalimah Allah yang sempurna dari kejahatan makhluknya), karenanya ia tidak akan diganggu sedikitpun sejak ia berada di rumah itu mencapai ia meninggalkannya". (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih)
  48. ^ Dari Jabir r.a. ia berkata: rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Iblis menempatkan singgasananya di lautan. Dari sana ia mengirim pasukannya kepada menciptakan fitnah (mengacau atau membencanai) umat manusia. Karenanya siapa yang semakin luhur menciptakan bencana, dialah yang semakin luhur tingkah laku baiknya (terhormat) di kalangan mereka". (HR.Muslim: 2813-Shahih Muslim: 2408)
  49. ^ a b Syekh Abdul Mu’nim Ibrahim, tempat hidupnya jin merupakan tempat yang sepi, tetapi berada pula beberapa jin yang hidup di pulau-pulau tengah laut, padang pasir, tempat sampah atau tempat yang rusak dan di selang mereka berada juga yang hidup bersama manusia.
  50. ^ Dari Qatadah, dari Abdullah bin Sirjis, bahwa sesungguhnya Nabi SAW melarang seseorang menerapkan kencing di lubang. Meraka berdiskusi kepada Qatadah: "Mengapa dibenci kencing di dalam lubang?" Ia menjawab: "Dikatakan, bahwasanya ia merupakan tempat-tempat tinggal jin". (Sisa dari pembakaran Daud: 29)
  51. ^ “Apabila salah seorang berada di tempat yang membuka atau di tengah matahari sedang bersinar, lalu bayangan yang meneduhinya memainkan usaha sehingga sebahagian dari dirinya terletak di tempat panas dan sebahagian lagi di tempat sejuk, karenanya hendaklah ia berdiri (meninggalkan tempat itu)”. (H.R. Sisa dari pembakaran Hurairah)
  52. ^ Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu, pernah diperintahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada menghancurkan Uzza. Pohon keramat yang disembah orang musyrik jahiliyah. Setelah Khalid bin Walid menebang ketiga pohon yang dikeramatkan di tempat itu, dan membantai setiap orang yang mencoba menghalangi, ia menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia bersabda: “Kembali, kamu belum menerapkan apapun.” Khalid pun segera kembali. Tiba-tiba banyak orang naik ke bukit. Mereka memanggil-manggil; “Wahai Uzza, Wahai Uzza.” Khalid pun mendatanginya. Ternyata berada wanita telanjang, rambutnya terjuntai, di atas kepalanya berada pasirnya. Khalid dengan sigap menusukkan pedangnya, mencapai ia mati. Setelah disebutkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia bersabda: “Itulah Uzza”. (HR. Nasai dalam Sunan al-Kubro 11547, al-Mushili dalam Musnad-nya 866)

Pranala luar

  • Perbedaan Selang Jin, Setan dan Iblis di Asy-Syariah.com
  • Apakah Jin mampu mati di Konsultasisyariah.com
  • Sedikit Tentang JIN karya Muhammad Hanafi Maksum, Jakarta. Sumber: Lembaran Dakwah Uswatun Hasanah No. 915/Th. XIX, Jum'at ke-1, 7 Rabiul Kesudahan 1427 H / 5 Mei 2006 M.

Lihat pula

  • Aladin
  • Azazil
  • Hantu
  • Setan

edunitas.com


Page 7

Ruh al-amin dan ruh al-qudus (roh kudus), ar-ruh al-amin adalah beberapa julukan untuk malaikat …

Sebuah gua yang dinamakan Majlis al-Jin di Oman, secara harfiah "Tempat bersama-sama menjadi satu kelompokannya para Jin".

Ruh al-amin dan ruh al-qudus (roh kudus), ar-ruh al-amin adalah beberapa julukan untuk malaikat …

Sebuah Jin dalam kisah Aladin dan Lampu Wasiat yang berada di Legoland.

Jin (bahasa arab: جن Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Bangsa Jin dahulu dikatakan bisa menduduki beberapa tempat dilangit dan mendengarkan berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama Muhammad karenanya mereka tidak lagi mampu mendengarkannya karena berada barisan yang menjaga rahasia itu.

...dan sesungguhnya kami dahulu bisa menduduki beberapa tempat di langit itu kepada mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang[1] barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) (Al-Jin 9:72)

Etimologi

Asal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' (ج) dan 'nun' (ن) menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia."

Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi).

Sah jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari gugusan jin, manusia atau hewan.

Pandangan mitologi Arab

Dalam anggapan orang-orang sebelum Islam datang, Jin dianggap sbg makhluk keramat, yang harus disembah dan dihormati. Orang orang pada masa tersebut menggambarkannya dalam wujud patung sesembahan mereka.

Pandangan Islam

Unsur dasar

Tentang asal peristiwa jin, Allah menjelaskan, seandainya manusia pertama diciptakan dari tanah, karenanya jin diciptakan dari api yang sangat panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman,

"...dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (Al-Hijr 15:27)
"...dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api." (Ar-Rahman 55:15)

Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adh-Dhahak cakap, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: "Dari nyala api, ialah dari api murni". Yang di maksud dengan api murni merupakan tidak dicampur unsur lain, seperti halnya manusia diciptakan dari berbagai unsur tanah.

Mereka juga berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni". Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir.

Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: "Dari bara api." Riwayat ini ditemukan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalilnya dari hadits riwayat Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kalian."[2]

Wujud fisik

Jin dikatakan mempunyai tanduk,[3] mempunyai ukuran kecil[4] dalam kisah lain dikatakan kecil seperti lalat[5] mempunyai sayap.[6]

Menurut petuah Islam, jin bisa melihat manusia, namun sebaliknya manusia tidak bisa melihat mereka dalam wujud aslinya. Seandainya berada manusia yang bisa melihat jin, karenanya jin yang dilihatnya itu merupakan jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang bisa dilihat mata manusia biasa.

"Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak mampu melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman." (Al-A'rof 7:27)

Kesudahan tidak seorangpun mampu melihat jin, kecuali jika mereka mengubah diri (menjelma) dalam berbagai wujud. Hanya nabi dan rasul saja yang sanggup melihat wujud aslinya.[7][8]

Berada beberapa riwayat yang menjelaskan bahwasanya mereka mengubah diri ke dalam berbagai wujud seperti di antaranya:

  • Dijadikan seorang lelaki miskin,[9]
  • Dijadikan seorang Syaikh dari Najd,[10]
  • Bermodel ular,[11][12]
  • Bermodel tikus.[13]

Jin mampu berujud seperti manusia siapapun kecuali sosok Nabi Muhammad,[14][15] mereka bisa merubah wujud mereka dijadikan hewan apapun. Serta mampu berujud Bani Adam seperti ketika setan mendatangi kaum musyrikin dalam wujud Suraqah bin Malik ketika mereka ingin pergi menuju Badr. Mereka bisa berganti-ganti dalam wujud yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu semakin signifikan bagi daya jin dan mempunyai daya panas.[16]

Beberapa hewan dianugerahi mampu melihat jin, seperti keledai[17] dan anjing[18]

Leluhur jin

Al-Hasan Al-Bashri berkata: "Iblis tidak termasuk gugusan malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sbg asal mula manusia.”[19][20] Kesudahan menurut Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menambahkan: “Iblis merupakan sisa dari pembakaran al-jan (bapak para jin).”[21]

Ketika manusia pertama berakhir diciptakan, kesudahan Allah memerintahkan kepada para malaikat dan Azazil kepada bersujud dihadapan Adam. Seketika itu pula Azazil menolak kepada bersujud, kesudahan ia dipanggil oleh Tuhan dengan kalimat Iblis. Sah Iblis ini merupakan "Setan Pertama", karena ia yang pertama kali membangkang atas perintah Tuhan.

Syaithan dalam bahasa Arab menurut Ibnu Jarir, sebenarnya merupakan kata sifat yang mampu menunjukkan pada setiap yang durhaka kepada Tuhan, adun dari bangsa jin, manusia, hewan, atau segala sesuatu yang jauh dari kebaikan,[22] gagasan ini diperkuat pada surah Al-An'am:

...dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian lainnya perkataan-perkataan yang indah-indah kepada menipu (manusia). (Al-An’am :112)

Berkembang-biak

Bangsa Jin mempunyai jenis kelamin seperti halnya manusia yaitu, pria dan wanita, mereka sanggup beranak-pinak dan berkembang-biak

Patutkah kamu mengambil ia dan turunan-turunannya sbg pemimpin selain daripada-Ku,..... (Al-Kahfi 18:50)

Kesudahan bangsa Jin juga diyakini mampu mati[23][24] sebelum datangnya hari kiamat, kecuali Iblis yang umurnya telah ditangguhkan.

Klasifikasi dan sifat

Jin terdiri dari tiga kelompokan, yaitu yang mempunyai sayap dan terbang diudara, satu kelompokan bermodel ular dan satu kelompokan nomaden.[25]

Ibnu Taimiyah yakin jin pada umumnya merupakan "bodoh, tidak tulus, menindas, berbahaya dan licik,"[26] sah konsep seperti inilah yang menginterpretasikan Islam Salafi.

Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, ia menjawab: “Jin itu meliputi setan, namun berada juga yang shalih. Setan diciptakan kepada memalingkan manusia dan menyesatkannya. Kesudahan jin yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, mempunyai masjid-masjid dan menerapkan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.”[27]

Makanan dan minuman

Dikisahkan jin makan-makanan berasal dari kotoran manusia dan hewan, tulang,[28][29] sari makanan dan minuman yang tidak disebutkan nama Allah,[30] mereka menyukai aroma dupa dan kemenyan, dan minuman yang memabukkan.

Agama

Diantara mereka berada yang beriman dan berada pula yang kafir seperti halnya manusia, berdasarkan al-Quran surah al-Jin.

...dan sesungguhnya di selang kami berada orang-orang yang saleh dan di selang kami berada (pula) yang tidak demikian halnya. Merupakan kami menempuh perlintasan yang berbeda-beda. (Al-Jin 72:11)

dan

...dan sesungguhnya di selang kami berada jin-jin yang taat dan berada jin-jin yang menyimpang (Al Jiin 72:14)

Kalangan bangsa jin juga berada yang menganut ateis, menyembah matahari, bahkan menyembah sesama jin, animisme, dinamisme, namun berada juga yang beragama Majusi, Yahudi, dan Nasrani. Hal ini sebagaimana layaknya manusia yang mempunyai kepercayaan dan aqidah yang berbeda-beda.

Habitat

Menurut beberapa hadist setan dari gugusan jin tinggal dibeberapa tempat, gugusan jin kafir suka tinggal ditempat yang kotor, dan mereka juga berada yang berdiam di masjid,[31] atau mengganggu manusia ketika salat.[32][33] Tempat berdiam diantaranya adalah:

  • WC (tempat yang bernajis dan kotor),[34][35]
  • Tidak jauh unta dan kandangnya,[42][43][44][45]
  • Lubang yang berada ditanah,[50]
  • Tempat maksiat.[35]
  • Tempat selang panas dan teduh,[51]
  • Tempat atau benda yang dianggap keramat,[52]

Qarin

Yang dimaksud dengan qarin dalam surat Qaaf 50:27 ialah yang menyertai. Setiap manusia ditemani "Qarin dari kalangan Jin". Allah berfirman, artinya:

Yang menyertai ia (qarin) cakap pula: 'Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkan tetapi dialah (manusia) yang berada dalam kesesatan yang jauh..... (QS Qaaf 50:27)

Manusia dan qarinnya itu akan bersama-sama pada hari berhisab nanti. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Aisyah ra mengatakan:

Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: "Apakah kamu telah didatangi syetanmu?" "Apakah syetan bersamaku?" Jawabku, "Ya, bahkan setiap manusia." Kata Nabi Muhammad SAW. "Termasuk engkau juga?" Tanyaku lagi. "Betul, tetapi Allah menolongku sampai aku selamat dari godaannya." Jawab Nabi (HR Ahmad).

Berdasarkan hadits ini, Nabi Muhammad juga ternyata ditemani qarin. Hanya qarin itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak berada cara atau alat yang mampu mendeteksi keberadaan jin. Karena jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia.

Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak mampu melihat mereka. (Al-A'raf 7:27)

Manusia yang biasa tidak mampu melihat jin, melainkan mereka yang telah diizinkan Allah.Didalam Al-Quran melarang sama sekali kita berharap pertolongan kepada Jin, ini membuktikan terdapat beberapa bilangan manusia yang mampu melihat dan cakap dengan mereka. Berada juga sesetengah pakar agama yang tersilap cakap diatas nafsu mereka seperti menyebut Jin memakan asap padahal perkara ini tidak dinamakan sama sekali didalam Al-Quran.

...dan bahwasanya berada beberapa orang laki-laki di selang manusia berharap perlindungan kepada beberapa laki-laki di selang jin, karenanya jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kekeliruan. (Al-Jin 72:6)

Referensi

  1. ^ Yang dimaksud dengan sekarang, ialah ketika sesudah Nabi Muhammad s.a.w. diutus dijadikan rasul.
  2. ^ HR. Muslim di dalam kitab Az-Zuhd dan Ahmad di dalam Al-Musnad.
  3. ^ Amr bin abasah mengisahkan bahwa rasulallah bersabda, “Sholat subuhlah kalian. lalu tahanlah diri dari sholat (jangan sholat) mencapai matahari terbit sehingga (benar-benar) naik, karena sesungguhnya ia muncul di selang dua tanduk setan. Ketika itu, orang-orang kafir sedang sujud menyembahnya. Setelah (melewati ketika itu) karenanya sholatlah, karena sesungguhnya sholat itu disaksikan dan dihadiri (para malaikat) mencapai tombak tidak mempunyai bayangan (matahari tepat berada ditangah-tangah). Lalu tahanlah diri dari sholat, karena sesungguhnya ketika itu neraka jahanam dinyalakan. Lalu apabila bayangan matahari telah nampak (matahari tergelincir ke arah barat) karenanya sholatlah, karena sesungguhnya sholat itu disaksikan dan dihadiri (para malaikat) sampai kamu sholat ashar. Kesudahan tahanlah diri dari sholat mencapai matahari tenggelam, karena sesungguhnya ia tenggelam di selang dua tanduk setan. Ketika itu orang-orang kafir sujud menyembahnya.” (HR. Muslim 832) Mengenai pengertian dua tanduk setan ini menurut Imam Nawawi para ulama tidak sama gagasan, berada yang mengartikan bahwa ketika manusia shalat pas pada ketika itu karenanya setan akan mengikuti dengan kedua tanduknya dan berada pula yang berpendapat ketika orang kafir sujud kepada matahari karenanya setan berdiri di sana supaya mengira dirinyalah yang disembah, berada juga yang mengartikan secara kiasan bahwa tanduk di situ berarti merupakan kesombongan dari setan. (Shahih Muslim bi Syarh An Nawawi Juz IV /124)
  4. ^ Ibnu Az-Zubair meriwayatkan bahawa suatu ketika ia melihat seorang lelaki memakai pakaian yang biasa dipergunakan ketika pergi tingginya satu jengkal (20 -30 cm) lalu Ibnu Az-Zubair bertanya: “Siapa engkau ini ?” Makhluk itu menjawab: “Aku Izib”. Ibnu Az-Zubair berkata: “Apa Izib itu?” Makhluk itu menjawab: “Izib ya Izib”. Lalu Ibnu Az-Zubair memukulnya dengan tongkatnya sampai makhluk itu lari terbirit-birit. (Al-Syibli Al Hanafi dalam Ahkam Al Marjan fi Ghara’ib Al Akhbar wa Ahkam al Jan hal 224)
  5. ^ Dalam hadits lain juga disebutkan bahwa jika dibacakan bismillah, jin akan mengecil sebesar lalat (mungkin ini merupakan ukuran aslinya jin). Imam Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya meriwayatkan dari ayah Sisa dari pembakaran Al-Malih, seseorang yang bernama Usamah bin Umari,ia diboncengi oleh rasulallah. Usamah cakap, “Tunggangan Nabi tergelincir, karenanya aku katakan: ‘‘Tsa’isas-syaithaan (celakalah setan), bahwa Rasulallah bersabda, “Janganlah engkau menyebut celakalah setan, karena dengan itu ia justru membesar sampai seperti gunung. Lalu ia akan menyebut, ‘Dengan segala dayaku, aku jatuhkan dia!’ Tapi, hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillah”. Karena jika engkau menyebut seperti itu, setan itu mengecil sampai dijadikan seperti seekor lalat.” (Hadist riwayat Ahmad 5:95, Sisa dari pembakaran Dawud 4982, An-Nasa’i, Nawawi, Al-Hakim, Mardawaid dan dishahihkan oleh Al-Albani)
  6. ^ Imam adh-Dhahhak pernah ditanya: “Apakah setan mempunyai sayap?” ia menjawab: “Bagaimana mereka bisa terbang menuju langit seandainya mereka tidak mempunyai sayap.” (H.R. Ibnu Jarir)
  7. ^ “Sesungguhnya setan menampakkan diri di hadapanku kepada memutus shalatku. Namun Allah memberikan kekuasaan kepadaku kepada menghadapinya. Karenanya aku pun membiarkannya. Sebenarnya aku berhasrat mengikatnya di sebuah tiang sampai kalian bisa menontonnya. Tapi aku teringat perkataan saudaraku Sulaiman ‘alaihissalam: ‘Ya Rabbi anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki seorang pun sesudahku’. Karenanya Allah mengusirnya dalam keadaan hina.” (HR. Al-Bukhari no. 4808, Muslim no. 541 dari Sisa dari pembakaran Hurairah)
  8. ^ Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang mendirikan shalat, lalu didatangi setan. Ia memegangnya dan mencekiknya. Ia bersabda: “Sampai tanganku bisa merasakan lidahnya yang dingin yang menjulur di selang dua jariku: ibu jari dan yang setelahnya.” (HR. Ahmad, 3/82-83 dari Sisa dari pembakaran Sa’id Al-Khudri).
  9. ^ Mukhtasor Shahih Muslim karya Az-Zabidi: 1078.
  10. ^ Siroh Ibnu Hisyam 2/122.
  11. ^ Dari Ibrahim dari Ibnu Mas’ud, katanya: “Bunuhlah semua ular kecuali jin putih yang wujudnya seperti tongkat perak”. (H.R. Sisa dari pembakaran Daud) Al Mudziri cakap hadits ini munqothi’ karena Ibrahim tidak pernah bersua Ibnu Mas’ud, Rasulullah Saw bersabda: “Ular-ular itu merupakan jin yang mengubah rupa dan wujudnya sebagaimana Bani Israil yang berubah wujud dijadikan rupa monyet dan babi.” (H.R. Thabrani dengan sanad yang sahih)
  12. ^ Mukhtasor Shahih Muslimi: 1498.
  13. ^ bnu Abbas berkata: “Suatu hari seekor tikus datang menyeret kain yang dipintal kesudahan dilemparkan ke hadapan Rasulullah Saw yang sedang duduk di atas tikar. Kesudahan kain dipintal yang dibawa tikus tadi terbakar persis sebesar uang dirham. Rasulullah Saw Kesudahan bersabda: “Apabila kalian tidur, matikanlah lampunya, karena syaithan seringkali bermodel seekor tikus” (H.R. Sisa dari pembakaran Dawud dengan sanad shahih).
  14. ^ Hadis riwayat Sisa dari pembakaran Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa melihatku dalam mimpi, karenanya ia benar-benar telah melihatku. Sesungguhnya setan tidak bisa menjelma sepertiku. (Shahih Muslim No.4206)
  15. ^ Hadis riwayat Sisa dari pembakaran Qatadah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang melihat aku dalam mimpi, karenanya ia benar-benar melihat sesuatu yang berlaku. (Shahih Muslim No.4208)
  16. ^ Idhahu Ad-Dilalah, hal. 19 dan 23.
  17. ^ “Jika kalian mendengar ringkikan keledai, karenanya mintalah perlindungan kepada Allah dari setan karena sesungguhnya ia melihat setan.” (HR. Al Bukhari : 3303 dan Muslim : 2729)
  18. ^ Kami meriwayatkan dalam Sunan Sisa dari pembakaran Dawud; dari Jabir bin Abdullah radiyallahu ‘anhu, ia cakap, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,Apabila kalian mendengar gonggongan anjing dan ringkikan keledai pada malam hari, karenanya mintalah perlindungan (ta’awwudz) kepada Allah, karena mereka melihat sesuatu yang tidak kalian lihat.” Shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah no. 29797; Ahmad 3/306 dan 355; Abd bin Humaid no. 1157-Muntakhab; al-Bukhari dalam al-Kebaikan budi pekerti al-Mufrad, no. 1234; Sisa dari pembakaran Dawud, Kitab al-Adab, Bab ad-Dik wa al-Bahaim, 2/748, no. 5103; Sisa dari pembakaran Ya’la no. 2221 dan 2327; Ibnu Hibban no. 5517 dan 5518; ath-Thabrani dalam ad-Du’a` no. 2008; al-Hakim 4/283; al-Baghawi no. 3060: dari berbagai jalur, dari Muhammad bin Ishaq, dari Muhammad bin Ibrahim bin al-Harits, dari Atha` bin Yasar, dari Jabir dengan hadits tersebut.
  19. ^ Tafsir Al-Qur`anul ’Azhim, 3/94.
  20. ^ Al-Hasan Al-Bashri t. Ia menyatakan: “Iblis tidak pernah dijadikan gugusan malaikat sekejap matapun sama sekali, dan ia benar-benar asal-usul jin, sebagaimana Adam merupakan asal-usul manusia.” Diriwayatkan Ibnu Jarir dalam tafsir surat Al-Kahfi ayat 50, dan dishahihkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya.
  21. ^ Tafsir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 406 dan 793
  22. ^ Tafsir Ibnu Jarir, 1/49
  23. ^ Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu doanya, ia melantunkan: “Aku berlindung dengan kemuliaan-Mu yang tidak berada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Dzat yang tidak akan mati. Sementara jin dan manusia akan mati.” (HR. Bukhari no. 7383 dan Muslim no. 2717)
  24. ^ Kisah seorang sahabat muda yang membunuh ular jadi-jadian yang berada di rumahnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Muslim. ‘Alamul Jinni wa asy-Syayathiin, Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar.
  25. ^ Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam, bersabda: “Jin terdiri dari tiga kelompok; satu kelompokan mempunyai sayap dan mereka terbang di udara, satu kelompokan bermodel ular dan satu kelompokan tidak menetap dan berpindah-pindah.” Hadits Sisa dari pembakaran Tsa’labah radiyallohu anhu, yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani (22/214-215) No. 573, Al Baihaqi dalam “Al Asma wa Ash Shifat” (827), Al Hakim (2/456) dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani Rahimahullah dalam ta’liqnya terhadap Kitab “Al Misykaat” (4148) dan Syaikh Kami Al Wadi’i Rahimahullah dalam “Ash Shahiih Al Musnad Mimma Laisa Fii Ash Shahihain” (1213)
  26. ^ Ibn Taymiyyah, al-Furqān bayna awliyā’ al-Raḥmān wa-awliyā’ al-Shayṭān ("Essay on the Jinn"), diterjemahkan oleh Sisa dari pembakaran Ameenah Bilal Phillips.
  27. ^ Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin.
  28. ^ Kisah dari Sisa dari pembakaran Hurairah, bahwa ia pernah membawakan sebuah kantung cairan terbuat dari kulit kepada wudhu' dan hajat nabi, dan ia mengikuti ia dengan membawa kantung cairan tersebut, ia bertanya: "Siapakah ini?". Ia menjawab; "Saya Sisa dari pembakaran Hurairah". Karenanya ia berkata: "Carikanlah aku beberapa batu kepada aku gunakan sbg alat bersuci dan jangan bawakan aku tulang dan kotoran hewan". Kesudahan aku datang dengan membawa beberapa batu dengan mempergunakan ujung bajuku dan menempatkannya di samping ia. Kesudahan aku pergi. Ketika ia telah berakhir, aku berlanjut bersama ia bertanya; "Kenapa dengan tulang dan kotoran hewan?". Ia menjawab: "Keduanya termasuk makanan jin, dan sesungguhnya pernah datang kepadaku utusan jin dari Nashibin, ia merupakan sebaik-baik jin, lalu mereka berharap kepadaku tentang bekal. Karenanya aku memohon kepada Allah kepada mereka supaya mereka tidak melewati tulang dan kotoran hewan melainkan mereka memperolehnya sbg makanan". (HR.Al-Bukhari no 3571)
  29. ^ Kisah dari Amir ia cakap, "Saya berdiskusi kepada Alqamah, Apakah dahulu Ibnu Mas'ud menyaksikan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam malam jin? Perawi cakap, 'Lalu Alqamah cakap, 'Aku berdiskusi Ibnu Mas'ud, lalu aku cakap, Apakah salah seorang dari kalian mempunyai bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada malam jin? Ia menjawab, Tidak, akan tetapi kami pernah pada suatu malam bersama Rasulullah, lalu kami kehilangan ia sehingga kami mencarinya di lembah dan setapak jelan ke gunung. Karenanya kami cakap, Jin membawanya pergi atau membunuhnya secara sembunyi-sembunyi. Karenanya kami bermalam dengan malam yang jelek yang para sahabat ikut bersama melalui malam itu. Pada pagi harinya, tiba-tiba ia datang dari arah Hira'. Perawi cakap, "Kami cakap, Wahai Rasulullah, kami telah kehilanganmu, lalu mencarimu, karenanya kami tidak memperolehmu sampai kami bermalam pada malam yang jelek yang para sahabat ikut bersama melalui malam-malam itu. Ia menjawab, Seorang dai dari kalangan jin mendatangiku, karenanya aku pergi bersamanya, lalu aku membaca al-Qur'an di hadapan mereka. Perawi cakap, 'Lalu ia berangkat pergi bersama kami kepada menunjukkan jejak-jejak mereka dan jejak perapian mereka, dan mereka berharap kepadanya bekal, karenanya ia bersabda, Kamu memperoleh setiap tulang yang disebutkan nama Allah atasnya (ketika disembelih), yang mana di tangan kalian semakin banyak dijadikan daging dan setiap kotoran hewan merupakan makanan kepada hewan tunggangan kalian.' Lalu rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Karenanya janganlah kalian beristinjak dengan keduanya (maksudnya kotoran hewan dan tulang), karena keduanya merupakan makanan saudara kalian." Dan telah menceritakan kepadaku tentangnya Ali bin Hujr as-Sa'di telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Dawud dengan sanad ini sampai sabda ia, "Dan jejak perapian mereka." Asy-Sya'bi cakap, "Mereka berharap bekal kepada ia, dan mereka merupakan berasal dari kalangan jin al-Jazirah." (Shahih Muslim no 682)
  30. ^ Hadis dari Jabir di atas menegaskan hal ini, tapi apabila ia tidak mengingat Allah ketika masuk karenanya setan mengatakan: ‘Kalian memperoleh tempat menginap’, dan jika ia tidak mengingat Allah ketika makan karenanya setan akan mengatakan: ‘Kalian memperoleh tempat menginap dan makan malam’.” (HR. Muslim 2018, Sisa dari pembakaran Daud 3765 dan yang lainnya)
  31. ^ Nabi Muhammad bahwa jika masuk masjid biasa berdoa (yang artinya): "Aku berlindung kepada Alloh yang Maha Agung, kepada Wajah-Nya yang Maha Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya yang berada tanpa permulaan, dari setan yang terkutuk. Perawi hadits berdiskusi kepada gurunya, “Apa hanya itu saja yang ia ucapkan?” Dijawab, “Ya.” Nabi saw bersabda, “Ketika seseorang mengucapkan doa itu, setan cakap, “Ia telah diberi penjagaan dari godaanku sepanjang hari ini.” (HR Sisa dari pembakaran Dawud dari hadits Ibnu 'Amr ra; hadits shahih)
  32. ^ 'Abdullah bin 'Umar jika duduk ketika shalat, ia menempatkan kedua telapak tangannya di atas kedua lututnya, dan berisyarat dengan jari (telunjuk)nya, dan mengarahkan pandangannya ke jari telunjuk. Kesudahan ia cakap, "Rasulullah saw bersabda: Sungguh (jari telunjuk) itu semakin keras bagi setan daripada besi." Yang ia maksud merupakan jari telunjuk. HR Ahmad; hasan.
  33. ^ 'Utsman bin Abil 'Ash datang kepada Nabi saw lalu mengadu, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya setan menghalangiku dari shalatku dan bacaanku; ia merancukan bacaanku." Rasulullah saw menasihatkan, "Itu merupakan setan yang bernama Khinzib. Jika Anda mendapati hal itu, karenanya berlindunglah kepada Alloh dan meludahlah ke arah kiri 3 kali." 'Utsman cakap, "Aku pun menerapkan itu, lalu Alloh menghilangkan gangguan itu dariku." (Hadits riwayat Muslim)
  34. ^ Rasulullah Saw menganjurkan supaya setiap kali masuk ke WC, terlebih dahulu membaca doa sbg permohonan perlindungan kepada Allah dari gangguan setan laki-laki dan setan perempuan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadits berikut ini: "Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya toilet-toilet itu dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila seseorang diantara kalian masuk WC, karenanya katakanlah: Allahumma Inni audzubika minal khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki dan jin perempuan." (HR. Sisa dari pembakaran Dawud no.6, Nasa'I, Ibnu Majah dan Ahmad).
  35. ^ a b Anas bin Malik r.a. cakap, "Iblis telah berdiskusi pada Allah, katanya: "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman kepada mereka berteduh dan berzikir kepada-Mu, oleh itu tunjukkanlah padaku tempat kediaman kepadaku." Firman Allah: "Tempat kediamanmu merupakan di dalam tandas." "Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan anak Adam bersama-sama menjadi satu kelompokan di masjid, di manakah pula tempatku berkumpul?" "Tempatmu bersama-sama menjadi satu kelompokan ialah di pasar-pasar, pesta, pusat membeli-beli, kelab malam, tempat hiburan serta majlis-majlis maksiat."
  36. ^ Dari Sisa dari pembakaran Hurairah r.a. behwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sbg kuburan, sesungguhnya setan akan lari dari rumah-rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah." (HR. Muslim:780 - Shahih Muslim:752, At-Turmudzi 2877)
  37. ^ Sahabat Ibnu Mas’ud mengatakan: “Sesungguhnya setan, apabila mendengar surat Al-Baqarah dibacakan dalam rumah, karenanya ia akan keluar dari rumah itu.” (HR. Ad-Darimi 3422, At-thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir 8642)
  38. ^ Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Apabila berada orang yang masuk rumah, kesudahan ia mengingat Allah ketika masuk, dan ketika makan, karenanya setan akan menyebut (kepada temannya): ‘Tidak berada tempat menginap dan tidak berada makan malam.’ Tapi apabila ia tidak mengingat Allah (bismillah dan jangan tidak ingat ucapkan salam) ketika masuk, karenanya setan mengatakan: ‘Kalian memperoleh tempat menginap’.” (HR. Muslim 2018, Sisa dari pembakaran Daud 3765 dan yang lainnya)
  39. ^ Dari Sisa dari pembakaran Said Al-Khudri radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Semua tempat di bumi ini merupakan masjid (dapat dipergunakan kepada shalat atau bersujud) kecuali kamar mandi dan kuburan”. (HR. Sisa dari pembakaran Daud no. 492 dan At-Tirmizi no. 317, seta diceritakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’: 1/320)
  40. ^ Ibnu Taimiyah menulis bahwa jin banyak berada di tempat-tempat kumuh, yang di dalamnya terapat najis, seperti tempat pembuangan sampah dan kuburan.
  41. ^ Dari Salman r.a. ia berkata: "Bersabda Rasulullah SAW: "Sungguh jika kamu mampu, janganlah engkau dijadikan orang yang pertama kali masuk pasar dan terakhir kali keluar darinya, karena sesungguhnya pasar merupakan ajang peperangan setan dan di dalamnya ia menancapkan bendera." (HR. Muslim:2451)
  42. ^ Dari Sisa dari pembakaran Hurairah radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalatlah kalian di kandang kambing dan jangan kalian shalat di tempat menderumnya unta.” (HR. At-Tirmizi no. 348)
  43. ^ Dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalatlah kalian di kandang kambing dan jangan shalat di kandang unta, karena ia diciptakan dari setan.” (HR. An-Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad)
  44. ^ "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian shalat di kandang-kandang unta karena di sana terdapat syaithan, shalatlah di kandang domba karena ia itu membawa berkah." (HR. Muslim, Sisa dari pembakaran Dawud dan Ibnu Majah)
  45. ^ Dari Abdullah bin Mughofal r.a., ia berkata: "Rasulullah SAW telah melarang kami kepada menerapkan sholat di kandang-kandang unta dan tempat-tempat menderumnya, karena ia diciptakan dari setan-setan." (Shahih Sunan Sisa dari pembakaran Dawud, No.184/493)
  46. ^ Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Mas'ud r.a. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: "Pada suatu malam kami bersama Rasulullah SAW, lalu kami kehilangan ia lantas kamipun mencari ia di lembah-lembah dan gang-gang. Kami menyebut "Rasulullah SAW telah diculik." Karenanya kamipun tidur malam dengan sejelek-jelek malam yang suatu kaum bermalam dengannya. Tatkala tiba ketika pagi hari, tiba-tiba ia datang dari arah Haro', karenanya kami mengatakan: "Ya Rasulullah, kami kehilangan anda dan kami mencari anda namun kami tidak menjumpai anda, lantas kami bermalam dengan sejelek-jelek malam yang suatu kaum bermalam dengannya." (Mendengar ucapan tersebut) karenanya Rasulullah menjawab: "Datang kepadaku seorang yang mengundang dari kalangan jin, karenanya akupun pergi bersamanya dan aku membacakan Al-Qur'an kepada mereka." (HR.Muslim, 1007)
  47. ^ Rasulullah Saw mengajarkan bahwa apabila seseorang keluar dari rumah, atau melewati lembah, tempat angker hendaklah membaca doa sebagaimana tercantum dalam hadits berikut: "Rasulullah Saw bersabda: "Seandainya saja seseorang di selang kalian keluar rumah lalu berdoa: Audzu bikalimatillahit tammati min syarri ma khalaq (Aku berlindung kepada Allah dengan perantaraan kalimah Allah yang sempurna dari kejahatan makhluknya), karenanya ia tidak akan diganggu sedikitpun sejak ia berada di rumah itu mencapai ia meninggalkannya". (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih)
  48. ^ Dari Jabir r.a. ia berkata: rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Iblis menempatkan singgasananya di lautan. Dari sana ia mengirim pasukannya kepada menciptakan fitnah (mengacau atau membencanai) umat manusia. Karenanya siapa yang semakin luhur menciptakan bencana, dialah yang semakin luhur tingkah laku baiknya (terhormat) di kalangan mereka". (HR.Muslim: 2813-Shahih Muslim: 2408)
  49. ^ a b Syekh Abdul Mu’nim Ibrahim, tempat hidupnya jin merupakan tempat yang sepi, tetapi berada pula beberapa jin yang hidup di pulau-pulau tengah laut, padang pasir, tempat sampah atau tempat yang rusak dan di selang mereka berada juga yang hidup bersama manusia.
  50. ^ Dari Qatadah, dari Abdullah bin Sirjis, bahwa sesungguhnya Nabi SAW melarang seseorang menerapkan kencing di lubang. Meraka berdiskusi kepada Qatadah: "Mengapa dibenci kencing di dalam lubang?" Ia menjawab: "Dikatakan, bahwasanya ia merupakan tempat-tempat tinggal jin". (Sisa dari pembakaran Daud: 29)
  51. ^ “Apabila salah seorang berada di tempat yang membuka atau di tengah matahari sedang bersinar, lalu bayangan yang meneduhinya memainkan usaha sehingga sebahagian dari dirinya terletak di tempat panas dan sebahagian lagi di tempat sejuk, karenanya hendaklah ia berdiri (meninggalkan tempat itu)”. (H.R. Sisa dari pembakaran Hurairah)
  52. ^ Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu, pernah diperintahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada menghancurkan Uzza. Pohon keramat yang disembah orang musyrik jahiliyah. Setelah Khalid bin Walid menebang ketiga pohon yang dikeramatkan di tempat itu, dan membantai setiap orang yang mencoba menghalangi, ia menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia bersabda: “Kembali, kamu belum menerapkan apapun.” Khalid pun segera kembali. Tiba-tiba banyak orang naik ke bukit. Mereka memanggil-manggil; “Wahai Uzza, Wahai Uzza.” Khalid pun mendatanginya. Ternyata berada wanita telanjang, rambutnya terjuntai, di atas kepalanya berada pasirnya. Khalid dengan sigap menusukkan pedangnya, mencapai ia mati. Setelah disebutkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia bersabda: “Itulah Uzza”. (HR. Nasai dalam Sunan al-Kubro 11547, al-Mushili dalam Musnad-nya 866)

Pranala luar

  • Perbedaan Selang Jin, Setan dan Iblis di Asy-Syariah.com
  • Apakah Jin mampu mati di Konsultasisyariah.com
  • Sedikit Tentang JIN karya Muhammad Hanafi Maksum, Jakarta. Sumber: Lembaran Dakwah Uswatun Hasanah No. 915/Th. XIX, Jum'at ke-1, 7 Rabiul Kesudahan 1427 H / 5 Mei 2006 M.

Lihat pula

  • Aladin
  • Azazil
  • Hantu
  • Setan

edunitas.com


Page 8

Ruh al-amin dan ruh al-qudus (roh kudus), ar-ruh al-amin adalah beberapa julukan untuk malaikat …

Sebuah gua yang dinamakan Majlis al-Jin di Oman, secara harfiah "Tempat bersama-sama menjadi satu kelompokannya para Jin".

Ruh al-amin dan ruh al-qudus (roh kudus), ar-ruh al-amin adalah beberapa julukan untuk malaikat …

Sebuah Jin dalam kisah Aladin dan Lampu Wasiat yang berada di Legoland.

Jin (bahasa arab: جن Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Bangsa Jin dahulu dikatakan bisa menduduki beberapa tempat dilangit dan mendengarkan berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama Muhammad karenanya mereka tidak lagi mampu mendengarkannya karena berada barisan yang menjaga rahasia itu.

...dan sesungguhnya kami dahulu bisa menduduki beberapa tempat di langit itu kepada mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang[1] barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) (Al-Jin 9:72)

Etimologi

Asal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' (ج) dan 'nun' (ن) menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia."

Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi).

Sah jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari gugusan jin, manusia atau hewan.

Pandangan mitologi Arab

Dalam anggapan orang-orang sebelum Islam datang, Jin dianggap sbg makhluk keramat, yang harus disembah dan dihormati. Orang orang pada masa tersebut menggambarkannya dalam wujud patung sesembahan mereka.

Pandangan Islam

Unsur dasar

Tentang asal peristiwa jin, Allah menjelaskan, seandainya manusia pertama diciptakan dari tanah, karenanya jin diciptakan dari api yang sangat panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman,

"...dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (Al-Hijr 15:27)
"...dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api." (Ar-Rahman 55:15)

Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adh-Dhahak cakap, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: "Dari nyala api, ialah dari api murni". Yang di maksud dengan api murni merupakan tidak dicampur unsur lain, seperti halnya manusia diciptakan dari berbagai unsur tanah.

Mereka juga berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni". Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir.

Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: "Dari bara api." Riwayat ini ditemukan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalilnya dari hadits riwayat Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kalian."[2]

Wujud fisik

Jin dikatakan mempunyai tanduk,[3] mempunyai ukuran kecil[4] dalam kisah lain dikatakan kecil seperti lalat[5] mempunyai sayap.[6]

Menurut petuah Islam, jin bisa melihat manusia, namun sebaliknya manusia tidak bisa melihat mereka dalam wujud aslinya. Seandainya berada manusia yang bisa melihat jin, karenanya jin yang dilihatnya itu merupakan jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang bisa dilihat mata manusia biasa.

"Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak mampu melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman." (Al-A'rof 7:27)

Kesudahan tidak seorangpun mampu melihat jin, kecuali jika mereka mengubah diri (menjelma) dalam berbagai wujud. Hanya nabi dan rasul saja yang sanggup melihat wujud aslinya.[7][8]

Berada beberapa riwayat yang menjelaskan bahwasanya mereka mengubah diri ke dalam berbagai wujud seperti di antaranya:

  • Dijadikan seorang lelaki miskin,[9]
  • Dijadikan seorang Syaikh dari Najd,[10]
  • Bermodel ular,[11][12]
  • Bermodel tikus.[13]

Jin mampu berujud seperti manusia siapapun kecuali sosok Nabi Muhammad,[14][15] mereka bisa merubah wujud mereka dijadikan hewan apapun. Serta mampu berujud Bani Adam seperti ketika setan mendatangi kaum musyrikin dalam wujud Suraqah bin Malik ketika mereka ingin pergi menuju Badr. Mereka bisa berganti-ganti dalam wujud yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu semakin signifikan bagi daya jin dan mempunyai daya panas.[16]

Beberapa hewan dianugerahi mampu melihat jin, seperti keledai[17] dan anjing[18]

Leluhur jin

Al-Hasan Al-Bashri berkata: "Iblis tidak termasuk gugusan malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sbg asal mula manusia.”[19][20] Kesudahan menurut Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menambahkan: “Iblis merupakan sisa dari pembakaran al-jan (bapak para jin).”[21]

Ketika manusia pertama berakhir diciptakan, kesudahan Allah memerintahkan kepada para malaikat dan Azazil kepada bersujud dihadapan Adam. Seketika itu pula Azazil menolak kepada bersujud, kesudahan ia dipanggil oleh Tuhan dengan kalimat Iblis. Sah Iblis ini merupakan "Setan Pertama", karena ia yang pertama kali membangkang atas perintah Tuhan.

Syaithan dalam bahasa Arab menurut Ibnu Jarir, sebenarnya merupakan kata sifat yang mampu menunjukkan pada setiap yang durhaka kepada Tuhan, adun dari bangsa jin, manusia, hewan, atau segala sesuatu yang jauh dari kebaikan,[22] gagasan ini diperkuat pada surah Al-An'am:

...dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian lainnya perkataan-perkataan yang indah-indah kepada menipu (manusia). (Al-An’am :112)

Berkembang-biak

Bangsa Jin mempunyai jenis kelamin seperti halnya manusia yaitu, pria dan wanita, mereka sanggup beranak-pinak dan berkembang-biak

Patutkah kamu mengambil ia dan turunan-turunannya sbg pemimpin selain daripada-Ku,..... (Al-Kahfi 18:50)

Kesudahan bangsa Jin juga diyakini mampu mati[23][24] sebelum datangnya hari kiamat, kecuali Iblis yang umurnya telah ditangguhkan.

Klasifikasi dan sifat

Jin terdiri dari tiga kelompokan, yaitu yang mempunyai sayap dan terbang diudara, satu kelompokan bermodel ular dan satu kelompokan nomaden.[25]

Ibnu Taimiyah yakin jin pada umumnya merupakan "bodoh, tidak tulus, menindas, berbahaya dan licik,"[26] sah konsep seperti inilah yang menginterpretasikan Islam Salafi.

Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, ia menjawab: “Jin itu meliputi setan, namun berada juga yang shalih. Setan diciptakan kepada memalingkan manusia dan menyesatkannya. Kesudahan jin yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, mempunyai masjid-masjid dan menerapkan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.”[27]

Makanan dan minuman

Dikisahkan jin makan-makanan berasal dari kotoran manusia dan hewan, tulang,[28][29] sari makanan dan minuman yang tidak disebutkan nama Allah,[30] mereka menyukai aroma dupa dan kemenyan, dan minuman yang memabukkan.

Agama

Diantara mereka berada yang beriman dan berada pula yang kafir seperti halnya manusia, berdasarkan al-Quran surah al-Jin.

...dan sesungguhnya di selang kami berada orang-orang yang saleh dan di selang kami berada (pula) yang tidak demikian halnya. Merupakan kami menempuh perlintasan yang berbeda-beda. (Al-Jin 72:11)

dan

...dan sesungguhnya di selang kami berada jin-jin yang taat dan berada jin-jin yang menyimpang (Al Jiin 72:14)

Kalangan bangsa jin juga berada yang menganut ateis, menyembah matahari, bahkan menyembah sesama jin, animisme, dinamisme, namun berada juga yang beragama Majusi, Yahudi, dan Nasrani. Hal ini sebagaimana layaknya manusia yang mempunyai kepercayaan dan aqidah yang berbeda-beda.

Habitat

Menurut beberapa hadist setan dari gugusan jin tinggal dibeberapa tempat, gugusan jin kafir suka tinggal ditempat yang kotor, dan mereka juga berada yang berdiam di masjid,[31] atau mengganggu manusia ketika salat.[32][33] Tempat berdiam diantaranya adalah:

  • WC (tempat yang bernajis dan kotor),[34][35]
  • Tidak jauh unta dan kandangnya,[42][43][44][45]
  • Lubang yang berada ditanah,[50]
  • Tempat maksiat.[35]
  • Tempat selang panas dan teduh,[51]
  • Tempat atau benda yang dianggap keramat,[52]

Qarin

Yang dimaksud dengan qarin dalam surat Qaaf 50:27 ialah yang menyertai. Setiap manusia ditemani "Qarin dari kalangan Jin". Allah berfirman, artinya:

Yang menyertai ia (qarin) cakap pula: 'Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkan tetapi dialah (manusia) yang berada dalam kesesatan yang jauh..... (QS Qaaf 50:27)

Manusia dan qarinnya itu akan bersama-sama pada hari berhisab nanti. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Aisyah ra mengatakan:

Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: "Apakah kamu telah didatangi syetanmu?" "Apakah syetan bersamaku?" Jawabku, "Ya, bahkan setiap manusia." Kata Nabi Muhammad SAW. "Termasuk engkau juga?" Tanyaku lagi. "Betul, tetapi Allah menolongku sampai aku selamat dari godaannya." Jawab Nabi (HR Ahmad).

Berdasarkan hadits ini, Nabi Muhammad juga ternyata ditemani qarin. Hanya qarin itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak berada cara atau alat yang mampu mendeteksi keberadaan jin. Karena jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia.

Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak mampu melihat mereka. (Al-A'raf 7:27)

Manusia yang biasa tidak mampu melihat jin, melainkan mereka yang telah diizinkan Allah.Didalam Al-Quran melarang sama sekali kita berharap pertolongan kepada Jin, ini membuktikan terdapat beberapa bilangan manusia yang mampu melihat dan cakap dengan mereka. Berada juga sesetengah pakar agama yang tersilap cakap diatas nafsu mereka seperti menyebut Jin memakan asap padahal perkara ini tidak dinamakan sama sekali didalam Al-Quran.

...dan bahwasanya berada beberapa orang laki-laki di selang manusia berharap perlindungan kepada beberapa laki-laki di selang jin, karenanya jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kekeliruan. (Al-Jin 72:6)

Referensi

  1. ^ Yang dimaksud dengan sekarang, ialah ketika sesudah Nabi Muhammad s.a.w. diutus dijadikan rasul.
  2. ^ HR. Muslim di dalam kitab Az-Zuhd dan Ahmad di dalam Al-Musnad.
  3. ^ Amr bin abasah mengisahkan bahwa rasulallah bersabda, “Sholat subuhlah kalian. lalu tahanlah diri dari sholat (jangan sholat) mencapai matahari terbit sehingga (benar-benar) naik, karena sesungguhnya ia muncul di selang dua tanduk setan. Ketika itu, orang-orang kafir sedang sujud menyembahnya. Setelah (melewati ketika itu) karenanya sholatlah, karena sesungguhnya sholat itu disaksikan dan dihadiri (para malaikat) mencapai tombak tidak mempunyai bayangan (matahari tepat berada ditangah-tangah). Lalu tahanlah diri dari sholat, karena sesungguhnya ketika itu neraka jahanam dinyalakan. Lalu apabila bayangan matahari telah nampak (matahari tergelincir ke arah barat) karenanya sholatlah, karena sesungguhnya sholat itu disaksikan dan dihadiri (para malaikat) sampai kamu sholat ashar. Kesudahan tahanlah diri dari sholat mencapai matahari tenggelam, karena sesungguhnya ia tenggelam di selang dua tanduk setan. Ketika itu orang-orang kafir sujud menyembahnya.” (HR. Muslim 832) Mengenai pengertian dua tanduk setan ini menurut Imam Nawawi para ulama tidak sama gagasan, berada yang mengartikan bahwa ketika manusia shalat pas pada ketika itu karenanya setan akan mengikuti dengan kedua tanduknya dan berada pula yang berpendapat ketika orang kafir sujud kepada matahari karenanya setan berdiri di sana supaya mengira dirinyalah yang disembah, berada juga yang mengartikan secara kiasan bahwa tanduk di situ berarti merupakan kesombongan dari setan. (Shahih Muslim bi Syarh An Nawawi Juz IV /124)
  4. ^ Ibnu Az-Zubair meriwayatkan bahawa suatu ketika ia melihat seorang lelaki memakai pakaian yang biasa dipergunakan ketika pergi tingginya satu jengkal (20 -30 cm) lalu Ibnu Az-Zubair bertanya: “Siapa engkau ini ?” Makhluk itu menjawab: “Aku Izib”. Ibnu Az-Zubair berkata: “Apa Izib itu?” Makhluk itu menjawab: “Izib ya Izib”. Lalu Ibnu Az-Zubair memukulnya dengan tongkatnya sampai makhluk itu lari terbirit-birit. (Al-Syibli Al Hanafi dalam Ahkam Al Marjan fi Ghara’ib Al Akhbar wa Ahkam al Jan hal 224)
  5. ^ Dalam hadits lain juga disebutkan bahwa jika dibacakan bismillah, jin akan mengecil sebesar lalat (mungkin ini merupakan ukuran aslinya jin). Imam Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya meriwayatkan dari ayah Sisa dari pembakaran Al-Malih, seseorang yang bernama Usamah bin Umari,ia diboncengi oleh rasulallah. Usamah cakap, “Tunggangan Nabi tergelincir, karenanya aku katakan: ‘‘Tsa’isas-syaithaan (celakalah setan), bahwa Rasulallah bersabda, “Janganlah engkau menyebut celakalah setan, karena dengan itu ia justru membesar sampai seperti gunung. Lalu ia akan menyebut, ‘Dengan segala dayaku, aku jatuhkan dia!’ Tapi, hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillah”. Karena jika engkau menyebut seperti itu, setan itu mengecil sampai dijadikan seperti seekor lalat.” (Hadist riwayat Ahmad 5:95, Sisa dari pembakaran Dawud 4982, An-Nasa’i, Nawawi, Al-Hakim, Mardawaid dan dishahihkan oleh Al-Albani)
  6. ^ Imam adh-Dhahhak pernah ditanya: “Apakah setan mempunyai sayap?” ia menjawab: “Bagaimana mereka bisa terbang menuju langit seandainya mereka tidak mempunyai sayap.” (H.R. Ibnu Jarir)
  7. ^ “Sesungguhnya setan menampakkan diri di hadapanku kepada memutus shalatku. Namun Allah memberikan kekuasaan kepadaku kepada menghadapinya. Karenanya aku pun membiarkannya. Sebenarnya aku berhasrat mengikatnya di sebuah tiang sampai kalian bisa menontonnya. Tapi aku teringat perkataan saudaraku Sulaiman ‘alaihissalam: ‘Ya Rabbi anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki seorang pun sesudahku’. Karenanya Allah mengusirnya dalam keadaan hina.” (HR. Al-Bukhari no. 4808, Muslim no. 541 dari Sisa dari pembakaran Hurairah)
  8. ^ Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang mendirikan shalat, lalu didatangi setan. Ia memegangnya dan mencekiknya. Ia bersabda: “Sampai tanganku bisa merasakan lidahnya yang dingin yang menjulur di selang dua jariku: ibu jari dan yang setelahnya.” (HR. Ahmad, 3/82-83 dari Sisa dari pembakaran Sa’id Al-Khudri).
  9. ^ Mukhtasor Shahih Muslim karya Az-Zabidi: 1078.
  10. ^ Siroh Ibnu Hisyam 2/122.
  11. ^ Dari Ibrahim dari Ibnu Mas’ud, katanya: “Bunuhlah semua ular kecuali jin putih yang wujudnya seperti tongkat perak”. (H.R. Sisa dari pembakaran Daud) Al Mudziri cakap hadits ini munqothi’ karena Ibrahim tidak pernah bersua Ibnu Mas’ud, Rasulullah Saw bersabda: “Ular-ular itu merupakan jin yang mengubah rupa dan wujudnya sebagaimana Bani Israil yang berubah wujud dijadikan rupa monyet dan babi.” (H.R. Thabrani dengan sanad yang sahih)
  12. ^ Mukhtasor Shahih Muslimi: 1498.
  13. ^ bnu Abbas berkata: “Suatu hari seekor tikus datang menyeret kain yang dipintal kesudahan dilemparkan ke hadapan Rasulullah Saw yang sedang duduk di atas tikar. Kesudahan kain dipintal yang dibawa tikus tadi terbakar persis sebesar uang dirham. Rasulullah Saw Kesudahan bersabda: “Apabila kalian tidur, matikanlah lampunya, karena syaithan seringkali bermodel seekor tikus” (H.R. Sisa dari pembakaran Dawud dengan sanad shahih).
  14. ^ Hadis riwayat Sisa dari pembakaran Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa melihatku dalam mimpi, karenanya ia benar-benar telah melihatku. Sesungguhnya setan tidak bisa menjelma sepertiku. (Shahih Muslim No.4206)
  15. ^ Hadis riwayat Sisa dari pembakaran Qatadah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang melihat aku dalam mimpi, karenanya ia benar-benar melihat sesuatu yang berlaku. (Shahih Muslim No.4208)
  16. ^ Idhahu Ad-Dilalah, hal. 19 dan 23.
  17. ^ “Jika kalian mendengar ringkikan keledai, karenanya mintalah perlindungan kepada Allah dari setan karena sesungguhnya ia melihat setan.” (HR. Al Bukhari : 3303 dan Muslim : 2729)
  18. ^ Kami meriwayatkan dalam Sunan Sisa dari pembakaran Dawud; dari Jabir bin Abdullah radiyallahu ‘anhu, ia cakap, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,Apabila kalian mendengar gonggongan anjing dan ringkikan keledai pada malam hari, karenanya mintalah perlindungan (ta’awwudz) kepada Allah, karena mereka melihat sesuatu yang tidak kalian lihat.” Shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah no. 29797; Ahmad 3/306 dan 355; Abd bin Humaid no. 1157-Muntakhab; al-Bukhari dalam al-Kebaikan budi pekerti al-Mufrad, no. 1234; Sisa dari pembakaran Dawud, Kitab al-Adab, Bab ad-Dik wa al-Bahaim, 2/748, no. 5103; Sisa dari pembakaran Ya’la no. 2221 dan 2327; Ibnu Hibban no. 5517 dan 5518; ath-Thabrani dalam ad-Du’a` no. 2008; al-Hakim 4/283; al-Baghawi no. 3060: dari berbagai jalur, dari Muhammad bin Ishaq, dari Muhammad bin Ibrahim bin al-Harits, dari Atha` bin Yasar, dari Jabir dengan hadits tersebut.
  19. ^ Tafsir Al-Qur`anul ’Azhim, 3/94.
  20. ^ Al-Hasan Al-Bashri t. Ia menyatakan: “Iblis tidak pernah dijadikan gugusan malaikat sekejap matapun sama sekali, dan ia benar-benar asal-usul jin, sebagaimana Adam merupakan asal-usul manusia.” Diriwayatkan Ibnu Jarir dalam tafsir surat Al-Kahfi ayat 50, dan dishahihkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya.
  21. ^ Tafsir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 406 dan 793
  22. ^ Tafsir Ibnu Jarir, 1/49
  23. ^ Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu doanya, ia melantunkan: “Aku berlindung dengan kemuliaan-Mu yang tidak berada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Dzat yang tidak akan mati. Sementara jin dan manusia akan mati.” (HR. Bukhari no. 7383 dan Muslim no. 2717)
  24. ^ Kisah seorang sahabat muda yang membunuh ular jadi-jadian yang berada di rumahnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Muslim. ‘Alamul Jinni wa asy-Syayathiin, Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar.
  25. ^ Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam, bersabda: “Jin terdiri dari tiga kelompok; satu kelompokan mempunyai sayap dan mereka terbang di udara, satu kelompokan bermodel ular dan satu kelompokan tidak menetap dan berpindah-pindah.” Hadits Sisa dari pembakaran Tsa’labah radiyallohu anhu, yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani (22/214-215) No. 573, Al Baihaqi dalam “Al Asma wa Ash Shifat” (827), Al Hakim (2/456) dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani Rahimahullah dalam ta’liqnya terhadap Kitab “Al Misykaat” (4148) dan Syaikh Kami Al Wadi’i Rahimahullah dalam “Ash Shahiih Al Musnad Mimma Laisa Fii Ash Shahihain” (1213)
  26. ^ Ibn Taymiyyah, al-Furqān bayna awliyā’ al-Raḥmān wa-awliyā’ al-Shayṭān ("Essay on the Jinn"), diterjemahkan oleh Sisa dari pembakaran Ameenah Bilal Phillips.
  27. ^ Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin.
  28. ^ Kisah dari Sisa dari pembakaran Hurairah, bahwa ia pernah membawakan sebuah kantung cairan terbuat dari kulit kepada wudhu' dan hajat nabi, dan ia mengikuti ia dengan membawa kantung cairan tersebut, ia bertanya: "Siapakah ini?". Ia menjawab; "Saya Sisa dari pembakaran Hurairah". Karenanya ia berkata: "Carikanlah aku beberapa batu kepada aku gunakan sbg alat bersuci dan jangan bawakan aku tulang dan kotoran hewan". Kesudahan aku datang dengan membawa beberapa batu dengan mempergunakan ujung bajuku dan menempatkannya di samping ia. Kesudahan aku pergi. Ketika ia telah berakhir, aku berlanjut bersama ia bertanya; "Kenapa dengan tulang dan kotoran hewan?". Ia menjawab: "Keduanya termasuk makanan jin, dan sesungguhnya pernah datang kepadaku utusan jin dari Nashibin, ia merupakan sebaik-baik jin, lalu mereka berharap kepadaku tentang bekal. Karenanya aku memohon kepada Allah kepada mereka supaya mereka tidak melewati tulang dan kotoran hewan melainkan mereka memperolehnya sbg makanan". (HR.Al-Bukhari no 3571)
  29. ^ Kisah dari Amir ia cakap, "Saya berdiskusi kepada Alqamah, Apakah dahulu Ibnu Mas'ud menyaksikan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam malam jin? Perawi cakap, 'Lalu Alqamah cakap, 'Aku berdiskusi Ibnu Mas'ud, lalu aku cakap, Apakah salah seorang dari kalian mempunyai bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada malam jin? Ia menjawab, Tidak, akan tetapi kami pernah pada suatu malam bersama Rasulullah, lalu kami kehilangan ia sehingga kami mencarinya di lembah dan setapak jelan ke gunung. Karenanya kami cakap, Jin membawanya pergi atau membunuhnya secara sembunyi-sembunyi. Karenanya kami bermalam dengan malam yang jelek yang para sahabat ikut bersama melalui malam itu. Pada pagi harinya, tiba-tiba ia datang dari arah Hira'. Perawi cakap, "Kami cakap, Wahai Rasulullah, kami telah kehilanganmu, lalu mencarimu, karenanya kami tidak memperolehmu sampai kami bermalam pada malam yang jelek yang para sahabat ikut bersama melalui malam-malam itu. Ia menjawab, Seorang dai dari kalangan jin mendatangiku, karenanya aku pergi bersamanya, lalu aku membaca al-Qur'an di hadapan mereka. Perawi cakap, 'Lalu ia berangkat pergi bersama kami kepada menunjukkan jejak-jejak mereka dan jejak perapian mereka, dan mereka berharap kepadanya bekal, karenanya ia bersabda, Kamu memperoleh setiap tulang yang disebutkan nama Allah atasnya (ketika disembelih), yang mana di tangan kalian semakin banyak dijadikan daging dan setiap kotoran hewan merupakan makanan kepada hewan tunggangan kalian.' Lalu rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Karenanya janganlah kalian beristinjak dengan keduanya (maksudnya kotoran hewan dan tulang), karena keduanya merupakan makanan saudara kalian." Dan telah menceritakan kepadaku tentangnya Ali bin Hujr as-Sa'di telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Dawud dengan sanad ini sampai sabda ia, "Dan jejak perapian mereka." Asy-Sya'bi cakap, "Mereka berharap bekal kepada ia, dan mereka merupakan berasal dari kalangan jin al-Jazirah." (Shahih Muslim no 682)
  30. ^ Hadis dari Jabir di atas menegaskan hal ini, tapi apabila ia tidak mengingat Allah ketika masuk karenanya setan mengatakan: ‘Kalian memperoleh tempat menginap’, dan jika ia tidak mengingat Allah ketika makan karenanya setan akan mengatakan: ‘Kalian memperoleh tempat menginap dan makan malam’.” (HR. Muslim 2018, Sisa dari pembakaran Daud 3765 dan yang lainnya)
  31. ^ Nabi Muhammad bahwa jika masuk masjid biasa berdoa (yang artinya): "Aku berlindung kepada Alloh yang Maha Agung, kepada Wajah-Nya yang Maha Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya yang berada tanpa permulaan, dari setan yang terkutuk. Perawi hadits berdiskusi kepada gurunya, “Apa hanya itu saja yang ia ucapkan?” Dijawab, “Ya.” Nabi saw bersabda, “Ketika seseorang mengucapkan doa itu, setan cakap, “Ia telah diberi penjagaan dari godaanku sepanjang hari ini.” (HR Sisa dari pembakaran Dawud dari hadits Ibnu 'Amr ra; hadits shahih)
  32. ^ 'Abdullah bin 'Umar jika duduk ketika shalat, ia menempatkan kedua telapak tangannya di atas kedua lututnya, dan berisyarat dengan jari (telunjuk)nya, dan mengarahkan pandangannya ke jari telunjuk. Kesudahan ia cakap, "Rasulullah saw bersabda: Sungguh (jari telunjuk) itu semakin keras bagi setan daripada besi." Yang ia maksud merupakan jari telunjuk. HR Ahmad; hasan.
  33. ^ 'Utsman bin Abil 'Ash datang kepada Nabi saw lalu mengadu, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya setan menghalangiku dari shalatku dan bacaanku; ia merancukan bacaanku." Rasulullah saw menasihatkan, "Itu merupakan setan yang bernama Khinzib. Jika Anda mendapati hal itu, karenanya berlindunglah kepada Alloh dan meludahlah ke arah kiri 3 kali." 'Utsman cakap, "Aku pun menerapkan itu, lalu Alloh menghilangkan gangguan itu dariku." (Hadits riwayat Muslim)
  34. ^ Rasulullah Saw menganjurkan supaya setiap kali masuk ke WC, terlebih dahulu membaca doa sbg permohonan perlindungan kepada Allah dari gangguan setan laki-laki dan setan perempuan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadits berikut ini: "Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya toilet-toilet itu dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila seseorang diantara kalian masuk WC, karenanya katakanlah: Allahumma Inni audzubika minal khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki dan jin perempuan." (HR. Sisa dari pembakaran Dawud no.6, Nasa'I, Ibnu Majah dan Ahmad).
  35. ^ a b Anas bin Malik r.a. cakap, "Iblis telah berdiskusi pada Allah, katanya: "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman kepada mereka berteduh dan berzikir kepada-Mu, oleh itu tunjukkanlah padaku tempat kediaman kepadaku." Firman Allah: "Tempat kediamanmu merupakan di dalam tandas." "Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan anak Adam bersama-sama menjadi satu kelompokan di masjid, di manakah pula tempatku berkumpul?" "Tempatmu bersama-sama menjadi satu kelompokan ialah di pasar-pasar, pesta, pusat membeli-beli, kelab malam, tempat hiburan serta majlis-majlis maksiat."
  36. ^ Dari Sisa dari pembakaran Hurairah r.a. behwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sbg kuburan, sesungguhnya setan akan lari dari rumah-rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah." (HR. Muslim:780 - Shahih Muslim:752, At-Turmudzi 2877)
  37. ^ Sahabat Ibnu Mas’ud mengatakan: “Sesungguhnya setan, apabila mendengar surat Al-Baqarah dibacakan dalam rumah, karenanya ia akan keluar dari rumah itu.” (HR. Ad-Darimi 3422, At-thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir 8642)
  38. ^ Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Apabila berada orang yang masuk rumah, kesudahan ia mengingat Allah ketika masuk, dan ketika makan, karenanya setan akan menyebut (kepada temannya): ‘Tidak berada tempat menginap dan tidak berada makan malam.’ Tapi apabila ia tidak mengingat Allah (bismillah dan jangan tidak ingat ucapkan salam) ketika masuk, karenanya setan mengatakan: ‘Kalian memperoleh tempat menginap’.” (HR. Muslim 2018, Sisa dari pembakaran Daud 3765 dan yang lainnya)
  39. ^ Dari Sisa dari pembakaran Said Al-Khudri radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Semua tempat di bumi ini merupakan masjid (dapat dipergunakan kepada shalat atau bersujud) kecuali kamar mandi dan kuburan”. (HR. Sisa dari pembakaran Daud no. 492 dan At-Tirmizi no. 317, seta diceritakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’: 1/320)
  40. ^ Ibnu Taimiyah menulis bahwa jin banyak berada di tempat-tempat kumuh, yang di dalamnya terapat najis, seperti tempat pembuangan sampah dan kuburan.
  41. ^ Dari Salman r.a. ia berkata: "Bersabda Rasulullah SAW: "Sungguh jika kamu mampu, janganlah engkau dijadikan orang yang pertama kali masuk pasar dan terakhir kali keluar darinya, karena sesungguhnya pasar merupakan ajang peperangan setan dan di dalamnya ia menancapkan bendera." (HR. Muslim:2451)
  42. ^ Dari Sisa dari pembakaran Hurairah radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalatlah kalian di kandang kambing dan jangan kalian shalat di tempat menderumnya unta.” (HR. At-Tirmizi no. 348)
  43. ^ Dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalatlah kalian di kandang kambing dan jangan shalat di kandang unta, karena ia diciptakan dari setan.” (HR. An-Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad)
  44. ^ "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian shalat di kandang-kandang unta karena di sana terdapat syaithan, shalatlah di kandang domba karena ia itu membawa berkah." (HR. Muslim, Sisa dari pembakaran Dawud dan Ibnu Majah)
  45. ^ Dari Abdullah bin Mughofal r.a., ia berkata: "Rasulullah SAW telah melarang kami kepada menerapkan sholat di kandang-kandang unta dan tempat-tempat menderumnya, karena ia diciptakan dari setan-setan." (Shahih Sunan Sisa dari pembakaran Dawud, No.184/493)
  46. ^ Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Mas'ud r.a. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: "Pada suatu malam kami bersama Rasulullah SAW, lalu kami kehilangan ia lantas kamipun mencari ia di lembah-lembah dan gang-gang. Kami menyebut "Rasulullah SAW telah diculik." Karenanya kamipun tidur malam dengan sejelek-jelek malam yang suatu kaum bermalam dengannya. Tatkala tiba ketika pagi hari, tiba-tiba ia datang dari arah Haro', karenanya kami mengatakan: "Ya Rasulullah, kami kehilangan anda dan kami mencari anda namun kami tidak menjumpai anda, lantas kami bermalam dengan sejelek-jelek malam yang suatu kaum bermalam dengannya." (Mendengar ucapan tersebut) karenanya Rasulullah menjawab: "Datang kepadaku seorang yang mengundang dari kalangan jin, karenanya akupun pergi bersamanya dan aku membacakan Al-Qur'an kepada mereka." (HR.Muslim, 1007)
  47. ^ Rasulullah Saw mengajarkan bahwa apabila seseorang keluar dari rumah, atau melewati lembah, tempat angker hendaklah membaca doa sebagaimana tercantum dalam hadits berikut: "Rasulullah Saw bersabda: "Seandainya saja seseorang di selang kalian keluar rumah lalu berdoa: Audzu bikalimatillahit tammati min syarri ma khalaq (Aku berlindung kepada Allah dengan perantaraan kalimah Allah yang sempurna dari kejahatan makhluknya), karenanya ia tidak akan diganggu sedikitpun sejak ia berada di rumah itu mencapai ia meninggalkannya". (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih)
  48. ^ Dari Jabir r.a. ia berkata: rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Iblis menempatkan singgasananya di lautan. Dari sana ia mengirim pasukannya kepada menciptakan fitnah (mengacau atau membencanai) umat manusia. Karenanya siapa yang semakin luhur menciptakan bencana, dialah yang semakin luhur tingkah laku baiknya (terhormat) di kalangan mereka". (HR.Muslim: 2813-Shahih Muslim: 2408)
  49. ^ a b Syekh Abdul Mu’nim Ibrahim, tempat hidupnya jin merupakan tempat yang sepi, tetapi berada pula beberapa jin yang hidup di pulau-pulau tengah laut, padang pasir, tempat sampah atau tempat yang rusak dan di selang mereka berada juga yang hidup bersama manusia.
  50. ^ Dari Qatadah, dari Abdullah bin Sirjis, bahwa sesungguhnya Nabi SAW melarang seseorang menerapkan kencing di lubang. Meraka berdiskusi kepada Qatadah: "Mengapa dibenci kencing di dalam lubang?" Ia menjawab: "Dikatakan, bahwasanya ia merupakan tempat-tempat tinggal jin". (Sisa dari pembakaran Daud: 29)
  51. ^ “Apabila salah seorang berada di tempat yang membuka atau di tengah matahari sedang bersinar, lalu bayangan yang meneduhinya memainkan usaha sehingga sebahagian dari dirinya terletak di tempat panas dan sebahagian lagi di tempat sejuk, karenanya hendaklah ia berdiri (meninggalkan tempat itu)”. (H.R. Sisa dari pembakaran Hurairah)
  52. ^ Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu, pernah diperintahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada menghancurkan Uzza. Pohon keramat yang disembah orang musyrik jahiliyah. Setelah Khalid bin Walid menebang ketiga pohon yang dikeramatkan di tempat itu, dan membantai setiap orang yang mencoba menghalangi, ia menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia bersabda: “Kembali, kamu belum menerapkan apapun.” Khalid pun segera kembali. Tiba-tiba banyak orang naik ke bukit. Mereka memanggil-manggil; “Wahai Uzza, Wahai Uzza.” Khalid pun mendatanginya. Ternyata berada wanita telanjang, rambutnya terjuntai, di atas kepalanya berada pasirnya. Khalid dengan sigap menusukkan pedangnya, mencapai ia mati. Setelah disebutkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia bersabda: “Itulah Uzza”. (HR. Nasai dalam Sunan al-Kubro 11547, al-Mushili dalam Musnad-nya 866)

Pranala luar

  • Perbedaan Selang Jin, Setan dan Iblis di Asy-Syariah.com
  • Apakah Jin mampu mati di Konsultasisyariah.com
  • Sedikit Tentang JIN karya Muhammad Hanafi Maksum, Jakarta. Sumber: Lembaran Dakwah Uswatun Hasanah No. 915/Th. XIX, Jum'at ke-1, 7 Rabiul Kesudahan 1427 H / 5 Mei 2006 M.

Lihat pula

  • Aladin
  • Azazil
  • Hantu
  • Setan

edunitas.com


Page 9

Ruh al-amin dan ruh al-qudus (roh kudus), ar-ruh al-amin adalah beberapa julukan untuk malaikat …

Sebuah gua yang dinamakan Majlis al-Jin di Oman, secara harfiah "Tempat bersama-sama menjadi satu kelompokannya para Jin".

Ruh al-amin dan ruh al-qudus (roh kudus), ar-ruh al-amin adalah beberapa julukan untuk malaikat …

Sebuah Jin dalam kisah Aladin dan Lampu Wasiat yang berada di Legoland.

Jin (bahasa arab: جن Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Bangsa Jin dahulu dikatakan bisa menduduki beberapa tempat dilangit dan mendengarkan berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama Muhammad karenanya mereka tidak lagi mampu mendengarkannya karena berada barisan yang menjaga rahasia itu.

...dan sesungguhnya kami dahulu bisa menduduki beberapa tempat di langit itu kepada mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang[1] barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) (Al-Jin 9:72)

Etimologi

Asal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' (ج) dan 'nun' (ن) menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia."

Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi).

Sah jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari gugusan jin, manusia atau hewan.

Pandangan mitologi Arab

Dalam anggapan orang-orang sebelum Islam datang, Jin dianggap sbg makhluk keramat, yang harus disembah dan dihormati. Orang orang pada masa tersebut menggambarkannya dalam wujud patung sesembahan mereka.

Pandangan Islam

Unsur dasar

Tentang asal peristiwa jin, Allah menjelaskan, seandainya manusia pertama diciptakan dari tanah, karenanya jin diciptakan dari api yang sangat panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman,

"...dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (Al-Hijr 15:27)
"...dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api." (Ar-Rahman 55:15)

Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adh-Dhahak cakap, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: "Dari nyala api, ialah dari api murni". Yang di maksud dengan api murni merupakan tidak dicampur unsur lain, seperti halnya manusia diciptakan dari berbagai unsur tanah.

Mereka juga berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni". Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir.

Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: "Dari bara api." Riwayat ini ditemukan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalilnya dari hadits riwayat Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kalian."[2]

Wujud fisik

Jin dikatakan mempunyai tanduk,[3] mempunyai ukuran kecil[4] dalam kisah lain dikatakan kecil seperti lalat[5] mempunyai sayap.[6]

Menurut petuah Islam, jin bisa melihat manusia, namun sebaliknya manusia tidak bisa melihat mereka dalam wujud aslinya. Seandainya berada manusia yang bisa melihat jin, karenanya jin yang dilihatnya itu merupakan jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang bisa dilihat mata manusia biasa.

"Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak mampu melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman." (Al-A'rof 7:27)

Kesudahan tidak seorangpun mampu melihat jin, kecuali jika mereka mengubah diri (menjelma) dalam berbagai wujud. Hanya nabi dan rasul saja yang sanggup melihat wujud aslinya.[7][8]

Berada beberapa riwayat yang menjelaskan bahwasanya mereka mengubah diri ke dalam berbagai wujud seperti di antaranya:

  • Dijadikan seorang lelaki miskin,[9]
  • Dijadikan seorang Syaikh dari Najd,[10]
  • Bermodel ular,[11][12]
  • Bermodel tikus.[13]

Jin mampu berujud seperti manusia siapapun kecuali sosok Nabi Muhammad,[14][15] mereka bisa merubah wujud mereka dijadikan hewan apapun. Serta mampu berujud Bani Adam seperti ketika setan mendatangi kaum musyrikin dalam wujud Suraqah bin Malik ketika mereka ingin pergi menuju Badr. Mereka bisa berganti-ganti dalam wujud yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu semakin signifikan bagi daya jin dan mempunyai daya panas.[16]

Beberapa hewan dianugerahi mampu melihat jin, seperti keledai[17] dan anjing[18]

Leluhur jin

Al-Hasan Al-Bashri berkata: "Iblis tidak termasuk gugusan malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sbg asal mula manusia.”[19][20] Kesudahan menurut Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menambahkan: “Iblis merupakan sisa dari pembakaran al-jan (bapak para jin).”[21]

Ketika manusia pertama berakhir diciptakan, kesudahan Allah memerintahkan kepada para malaikat dan Azazil kepada bersujud dihadapan Adam. Seketika itu pula Azazil menolak kepada bersujud, kesudahan ia dipanggil oleh Tuhan dengan kalimat Iblis. Sah Iblis ini merupakan "Setan Pertama", karena ia yang pertama kali membangkang atas perintah Tuhan.

Syaithan dalam bahasa Arab menurut Ibnu Jarir, sebenarnya merupakan kata sifat yang mampu menunjukkan pada setiap yang durhaka kepada Tuhan, adun dari bangsa jin, manusia, hewan, atau segala sesuatu yang jauh dari kebaikan,[22] gagasan ini diperkuat pada surah Al-An'am:

...dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian lainnya perkataan-perkataan yang indah-indah kepada menipu (manusia). (Al-An’am :112)

Berkembang-biak

Bangsa Jin mempunyai jenis kelamin seperti halnya manusia yaitu, pria dan wanita, mereka sanggup beranak-pinak dan berkembang-biak

Patutkah kamu mengambil ia dan turunan-turunannya sbg pemimpin selain daripada-Ku,..... (Al-Kahfi 18:50)

Kesudahan bangsa Jin juga diyakini mampu mati[23][24] sebelum datangnya hari kiamat, kecuali Iblis yang umurnya telah ditangguhkan.

Klasifikasi dan sifat

Jin terdiri dari tiga kelompokan, yaitu yang mempunyai sayap dan terbang diudara, satu kelompokan bermodel ular dan satu kelompokan nomaden.[25]

Ibnu Taimiyah yakin jin pada umumnya merupakan "bodoh, tidak tulus, menindas, berbahaya dan licik,"[26] sah konsep seperti inilah yang menginterpretasikan Islam Salafi.

Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, ia menjawab: “Jin itu meliputi setan, namun berada juga yang shalih. Setan diciptakan kepada memalingkan manusia dan menyesatkannya. Kesudahan jin yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, mempunyai masjid-masjid dan menerapkan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.”[27]

Makanan dan minuman

Dikisahkan jin makan-makanan berasal dari kotoran manusia dan hewan, tulang,[28][29] sari makanan dan minuman yang tidak disebutkan nama Allah,[30] mereka menyukai aroma dupa dan kemenyan, dan minuman yang memabukkan.

Agama

Diantara mereka berada yang beriman dan berada pula yang kafir seperti halnya manusia, berdasarkan al-Quran surah al-Jin.

...dan sesungguhnya di selang kami berada orang-orang yang saleh dan di selang kami berada (pula) yang tidak demikian halnya. Merupakan kami menempuh perlintasan yang berbeda-beda. (Al-Jin 72:11)

dan

...dan sesungguhnya di selang kami berada jin-jin yang taat dan berada jin-jin yang menyimpang (Al Jiin 72:14)

Kalangan bangsa jin juga berada yang menganut ateis, menyembah matahari, bahkan menyembah sesama jin, animisme, dinamisme, namun berada juga yang beragama Majusi, Yahudi, dan Nasrani. Hal ini sebagaimana layaknya manusia yang mempunyai kepercayaan dan aqidah yang berbeda-beda.

Habitat

Menurut beberapa hadist setan dari gugusan jin tinggal dibeberapa tempat, gugusan jin kafir suka tinggal ditempat yang kotor, dan mereka juga berada yang berdiam di masjid,[31] atau mengganggu manusia ketika salat.[32][33] Tempat berdiam diantaranya adalah:

  • WC (tempat yang bernajis dan kotor),[34][35]
  • Tidak jauh unta dan kandangnya,[42][43][44][45]
  • Lubang yang berada ditanah,[50]
  • Tempat maksiat.[35]
  • Tempat selang panas dan teduh,[51]
  • Tempat atau benda yang dianggap keramat,[52]

Qarin

Yang dimaksud dengan qarin dalam surat Qaaf 50:27 ialah yang menyertai. Setiap manusia ditemani "Qarin dari kalangan Jin". Allah berfirman, artinya:

Yang menyertai ia (qarin) cakap pula: 'Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkan tetapi dialah (manusia) yang berada dalam kesesatan yang jauh..... (QS Qaaf 50:27)

Manusia dan qarinnya itu akan bersama-sama pada hari berhisab nanti. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Aisyah ra mengatakan:

Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: "Apakah kamu telah didatangi syetanmu?" "Apakah syetan bersamaku?" Jawabku, "Ya, bahkan setiap manusia." Kata Nabi Muhammad SAW. "Termasuk engkau juga?" Tanyaku lagi. "Betul, tetapi Allah menolongku sampai aku selamat dari godaannya." Jawab Nabi (HR Ahmad).

Berdasarkan hadits ini, Nabi Muhammad juga ternyata ditemani qarin. Hanya qarin itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak berada cara atau alat yang mampu mendeteksi keberadaan jin. Karena jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia.

Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak mampu melihat mereka. (Al-A'raf 7:27)

Manusia yang biasa tidak mampu melihat jin, melainkan mereka yang telah diizinkan Allah.Didalam Al-Quran melarang sama sekali kita berharap pertolongan kepada Jin, ini membuktikan terdapat beberapa bilangan manusia yang mampu melihat dan cakap dengan mereka. Berada juga sesetengah pakar agama yang tersilap cakap diatas nafsu mereka seperti menyebut Jin memakan asap padahal perkara ini tidak dinamakan sama sekali didalam Al-Quran.

...dan bahwasanya berada beberapa orang laki-laki di selang manusia berharap perlindungan kepada beberapa laki-laki di selang jin, karenanya jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kekeliruan. (Al-Jin 72:6)

Referensi

  1. ^ Yang dimaksud dengan sekarang, ialah ketika sesudah Nabi Muhammad s.a.w. diutus dijadikan rasul.
  2. ^ HR. Muslim di dalam kitab Az-Zuhd dan Ahmad di dalam Al-Musnad.
  3. ^ Amr bin abasah mengisahkan bahwa rasulallah bersabda, “Sholat subuhlah kalian. lalu tahanlah diri dari sholat (jangan sholat) mencapai matahari terbit sehingga (benar-benar) naik, karena sesungguhnya ia muncul di selang dua tanduk setan. Ketika itu, orang-orang kafir sedang sujud menyembahnya. Setelah (melewati ketika itu) karenanya sholatlah, karena sesungguhnya sholat itu disaksikan dan dihadiri (para malaikat) mencapai tombak tidak mempunyai bayangan (matahari tepat berada ditangah-tangah). Lalu tahanlah diri dari sholat, karena sesungguhnya ketika itu neraka jahanam dinyalakan. Lalu apabila bayangan matahari telah nampak (matahari tergelincir ke arah barat) karenanya sholatlah, karena sesungguhnya sholat itu disaksikan dan dihadiri (para malaikat) sampai kamu sholat ashar. Kesudahan tahanlah diri dari sholat mencapai matahari tenggelam, karena sesungguhnya ia tenggelam di selang dua tanduk setan. Ketika itu orang-orang kafir sujud menyembahnya.” (HR. Muslim 832) Mengenai pengertian dua tanduk setan ini menurut Imam Nawawi para ulama tidak sama gagasan, berada yang mengartikan bahwa ketika manusia shalat pas pada ketika itu karenanya setan akan mengikuti dengan kedua tanduknya dan berada pula yang berpendapat ketika orang kafir sujud kepada matahari karenanya setan berdiri di sana supaya mengira dirinyalah yang disembah, berada juga yang mengartikan secara kiasan bahwa tanduk di situ berarti merupakan kesombongan dari setan. (Shahih Muslim bi Syarh An Nawawi Juz IV /124)
  4. ^ Ibnu Az-Zubair meriwayatkan bahawa suatu ketika ia melihat seorang lelaki memakai pakaian yang biasa dipergunakan ketika pergi tingginya satu jengkal (20 -30 cm) lalu Ibnu Az-Zubair bertanya: “Siapa engkau ini ?” Makhluk itu menjawab: “Aku Izib”. Ibnu Az-Zubair berkata: “Apa Izib itu?” Makhluk itu menjawab: “Izib ya Izib”. Lalu Ibnu Az-Zubair memukulnya dengan tongkatnya sampai makhluk itu lari terbirit-birit. (Al-Syibli Al Hanafi dalam Ahkam Al Marjan fi Ghara’ib Al Akhbar wa Ahkam al Jan hal 224)
  5. ^ Dalam hadits lain juga disebutkan bahwa jika dibacakan bismillah, jin akan mengecil sebesar lalat (mungkin ini merupakan ukuran aslinya jin). Imam Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya meriwayatkan dari ayah Sisa dari pembakaran Al-Malih, seseorang yang bernama Usamah bin Umari,ia diboncengi oleh rasulallah. Usamah cakap, “Tunggangan Nabi tergelincir, karenanya aku katakan: ‘‘Tsa’isas-syaithaan (celakalah setan), bahwa Rasulallah bersabda, “Janganlah engkau menyebut celakalah setan, karena dengan itu ia justru membesar sampai seperti gunung. Lalu ia akan menyebut, ‘Dengan segala dayaku, aku jatuhkan dia!’ Tapi, hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillah”. Karena jika engkau menyebut seperti itu, setan itu mengecil sampai dijadikan seperti seekor lalat.” (Hadist riwayat Ahmad 5:95, Sisa dari pembakaran Dawud 4982, An-Nasa’i, Nawawi, Al-Hakim, Mardawaid dan dishahihkan oleh Al-Albani)
  6. ^ Imam adh-Dhahhak pernah ditanya: “Apakah setan mempunyai sayap?” ia menjawab: “Bagaimana mereka bisa terbang menuju langit seandainya mereka tidak mempunyai sayap.” (H.R. Ibnu Jarir)
  7. ^ “Sesungguhnya setan menampakkan diri di hadapanku kepada memutus shalatku. Namun Allah memberikan kekuasaan kepadaku kepada menghadapinya. Karenanya aku pun membiarkannya. Sebenarnya aku berhasrat mengikatnya di sebuah tiang sampai kalian bisa menontonnya. Tapi aku teringat perkataan saudaraku Sulaiman ‘alaihissalam: ‘Ya Rabbi anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki seorang pun sesudahku’. Karenanya Allah mengusirnya dalam keadaan hina.” (HR. Al-Bukhari no. 4808, Muslim no. 541 dari Sisa dari pembakaran Hurairah)
  8. ^ Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang mendirikan shalat, lalu didatangi setan. Ia memegangnya dan mencekiknya. Ia bersabda: “Sampai tanganku bisa merasakan lidahnya yang dingin yang menjulur di selang dua jariku: ibu jari dan yang setelahnya.” (HR. Ahmad, 3/82-83 dari Sisa dari pembakaran Sa’id Al-Khudri).
  9. ^ Mukhtasor Shahih Muslim karya Az-Zabidi: 1078.
  10. ^ Siroh Ibnu Hisyam 2/122.
  11. ^ Dari Ibrahim dari Ibnu Mas’ud, katanya: “Bunuhlah semua ular kecuali jin putih yang wujudnya seperti tongkat perak”. (H.R. Sisa dari pembakaran Daud) Al Mudziri cakap hadits ini munqothi’ karena Ibrahim tidak pernah bersua Ibnu Mas’ud, Rasulullah Saw bersabda: “Ular-ular itu merupakan jin yang mengubah rupa dan wujudnya sebagaimana Bani Israil yang berubah wujud dijadikan rupa monyet dan babi.” (H.R. Thabrani dengan sanad yang sahih)
  12. ^ Mukhtasor Shahih Muslimi: 1498.
  13. ^ bnu Abbas berkata: “Suatu hari seekor tikus datang menyeret kain yang dipintal kesudahan dilemparkan ke hadapan Rasulullah Saw yang sedang duduk di atas tikar. Kesudahan kain dipintal yang dibawa tikus tadi terbakar persis sebesar uang dirham. Rasulullah Saw Kesudahan bersabda: “Apabila kalian tidur, matikanlah lampunya, karena syaithan seringkali bermodel seekor tikus” (H.R. Sisa dari pembakaran Dawud dengan sanad shahih).
  14. ^ Hadis riwayat Sisa dari pembakaran Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa melihatku dalam mimpi, karenanya ia benar-benar telah melihatku. Sesungguhnya setan tidak bisa menjelma sepertiku. (Shahih Muslim No.4206)
  15. ^ Hadis riwayat Sisa dari pembakaran Qatadah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang melihat aku dalam mimpi, karenanya ia benar-benar melihat sesuatu yang berlaku. (Shahih Muslim No.4208)
  16. ^ Idhahu Ad-Dilalah, hal. 19 dan 23.
  17. ^ “Jika kalian mendengar ringkikan keledai, karenanya mintalah perlindungan kepada Allah dari setan karena sesungguhnya ia melihat setan.” (HR. Al Bukhari : 3303 dan Muslim : 2729)
  18. ^ Kami meriwayatkan dalam Sunan Sisa dari pembakaran Dawud; dari Jabir bin Abdullah radiyallahu ‘anhu, ia cakap, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,Apabila kalian mendengar gonggongan anjing dan ringkikan keledai pada malam hari, karenanya mintalah perlindungan (ta’awwudz) kepada Allah, karena mereka melihat sesuatu yang tidak kalian lihat.” Shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah no. 29797; Ahmad 3/306 dan 355; Abd bin Humaid no. 1157-Muntakhab; al-Bukhari dalam al-Kebaikan budi pekerti al-Mufrad, no. 1234; Sisa dari pembakaran Dawud, Kitab al-Adab, Bab ad-Dik wa al-Bahaim, 2/748, no. 5103; Sisa dari pembakaran Ya’la no. 2221 dan 2327; Ibnu Hibban no. 5517 dan 5518; ath-Thabrani dalam ad-Du’a` no. 2008; al-Hakim 4/283; al-Baghawi no. 3060: dari berbagai jalur, dari Muhammad bin Ishaq, dari Muhammad bin Ibrahim bin al-Harits, dari Atha` bin Yasar, dari Jabir dengan hadits tersebut.
  19. ^ Tafsir Al-Qur`anul ’Azhim, 3/94.
  20. ^ Al-Hasan Al-Bashri t. Ia menyatakan: “Iblis tidak pernah dijadikan gugusan malaikat sekejap matapun sama sekali, dan ia benar-benar asal-usul jin, sebagaimana Adam merupakan asal-usul manusia.” Diriwayatkan Ibnu Jarir dalam tafsir surat Al-Kahfi ayat 50, dan dishahihkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya.
  21. ^ Tafsir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 406 dan 793
  22. ^ Tafsir Ibnu Jarir, 1/49
  23. ^ Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu doanya, ia melantunkan: “Aku berlindung dengan kemuliaan-Mu yang tidak berada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Dzat yang tidak akan mati. Sementara jin dan manusia akan mati.” (HR. Bukhari no. 7383 dan Muslim no. 2717)
  24. ^ Kisah seorang sahabat muda yang membunuh ular jadi-jadian yang berada di rumahnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Muslim. ‘Alamul Jinni wa asy-Syayathiin, Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar.
  25. ^ Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam, bersabda: “Jin terdiri dari tiga kelompok; satu kelompokan mempunyai sayap dan mereka terbang di udara, satu kelompokan bermodel ular dan satu kelompokan tidak menetap dan berpindah-pindah.” Hadits Sisa dari pembakaran Tsa’labah radiyallohu anhu, yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani (22/214-215) No. 573, Al Baihaqi dalam “Al Asma wa Ash Shifat” (827), Al Hakim (2/456) dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani Rahimahullah dalam ta’liqnya terhadap Kitab “Al Misykaat” (4148) dan Syaikh Kami Al Wadi’i Rahimahullah dalam “Ash Shahiih Al Musnad Mimma Laisa Fii Ash Shahihain” (1213)
  26. ^ Ibn Taymiyyah, al-Furqān bayna awliyā’ al-Raḥmān wa-awliyā’ al-Shayṭān ("Essay on the Jinn"), diterjemahkan oleh Sisa dari pembakaran Ameenah Bilal Phillips.
  27. ^ Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin.
  28. ^ Kisah dari Sisa dari pembakaran Hurairah, bahwa ia pernah membawakan sebuah kantung cairan terbuat dari kulit kepada wudhu' dan hajat nabi, dan ia mengikuti ia dengan membawa kantung cairan tersebut, ia bertanya: "Siapakah ini?". Ia menjawab; "Saya Sisa dari pembakaran Hurairah". Karenanya ia berkata: "Carikanlah aku beberapa batu kepada aku gunakan sbg alat bersuci dan jangan bawakan aku tulang dan kotoran hewan". Kesudahan aku datang dengan membawa beberapa batu dengan mempergunakan ujung bajuku dan menempatkannya di samping ia. Kesudahan aku pergi. Ketika ia telah berakhir, aku berlanjut bersama ia bertanya; "Kenapa dengan tulang dan kotoran hewan?". Ia menjawab: "Keduanya termasuk makanan jin, dan sesungguhnya pernah datang kepadaku utusan jin dari Nashibin, ia merupakan sebaik-baik jin, lalu mereka berharap kepadaku tentang bekal. Karenanya aku memohon kepada Allah kepada mereka supaya mereka tidak melewati tulang dan kotoran hewan melainkan mereka memperolehnya sbg makanan". (HR.Al-Bukhari no 3571)
  29. ^ Kisah dari Amir ia cakap, "Saya berdiskusi kepada Alqamah, Apakah dahulu Ibnu Mas'ud menyaksikan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam malam jin? Perawi cakap, 'Lalu Alqamah cakap, 'Aku berdiskusi Ibnu Mas'ud, lalu aku cakap, Apakah salah seorang dari kalian mempunyai bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada malam jin? Ia menjawab, Tidak, akan tetapi kami pernah pada suatu malam bersama Rasulullah, lalu kami kehilangan ia sehingga kami mencarinya di lembah dan setapak jelan ke gunung. Karenanya kami cakap, Jin membawanya pergi atau membunuhnya secara sembunyi-sembunyi. Karenanya kami bermalam dengan malam yang jelek yang para sahabat ikut bersama melalui malam itu. Pada pagi harinya, tiba-tiba ia datang dari arah Hira'. Perawi cakap, "Kami cakap, Wahai Rasulullah, kami telah kehilanganmu, lalu mencarimu, karenanya kami tidak memperolehmu sampai kami bermalam pada malam yang jelek yang para sahabat ikut bersama melalui malam-malam itu. Ia menjawab, Seorang dai dari kalangan jin mendatangiku, karenanya aku pergi bersamanya, lalu aku membaca al-Qur'an di hadapan mereka. Perawi cakap, 'Lalu ia berangkat pergi bersama kami kepada menunjukkan jejak-jejak mereka dan jejak perapian mereka, dan mereka berharap kepadanya bekal, karenanya ia bersabda, Kamu memperoleh setiap tulang yang disebutkan nama Allah atasnya (ketika disembelih), yang mana di tangan kalian semakin banyak dijadikan daging dan setiap kotoran hewan merupakan makanan kepada hewan tunggangan kalian.' Lalu rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Karenanya janganlah kalian beristinjak dengan keduanya (maksudnya kotoran hewan dan tulang), karena keduanya merupakan makanan saudara kalian." Dan telah menceritakan kepadaku tentangnya Ali bin Hujr as-Sa'di telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Dawud dengan sanad ini sampai sabda ia, "Dan jejak perapian mereka." Asy-Sya'bi cakap, "Mereka berharap bekal kepada ia, dan mereka merupakan berasal dari kalangan jin al-Jazirah." (Shahih Muslim no 682)
  30. ^ Hadis dari Jabir di atas menegaskan hal ini, tapi apabila ia tidak mengingat Allah ketika masuk karenanya setan mengatakan: ‘Kalian memperoleh tempat menginap’, dan jika ia tidak mengingat Allah ketika makan karenanya setan akan mengatakan: ‘Kalian memperoleh tempat menginap dan makan malam’.” (HR. Muslim 2018, Sisa dari pembakaran Daud 3765 dan yang lainnya)
  31. ^ Nabi Muhammad bahwa jika masuk masjid biasa berdoa (yang artinya): "Aku berlindung kepada Alloh yang Maha Agung, kepada Wajah-Nya yang Maha Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya yang berada tanpa permulaan, dari setan yang terkutuk. Perawi hadits berdiskusi kepada gurunya, “Apa hanya itu saja yang ia ucapkan?” Dijawab, “Ya.” Nabi saw bersabda, “Ketika seseorang mengucapkan doa itu, setan cakap, “Ia telah diberi penjagaan dari godaanku sepanjang hari ini.” (HR Sisa dari pembakaran Dawud dari hadits Ibnu 'Amr ra; hadits shahih)
  32. ^ 'Abdullah bin 'Umar jika duduk ketika shalat, ia menempatkan kedua telapak tangannya di atas kedua lututnya, dan berisyarat dengan jari (telunjuk)nya, dan mengarahkan pandangannya ke jari telunjuk. Kesudahan ia cakap, "Rasulullah saw bersabda: Sungguh (jari telunjuk) itu semakin keras bagi setan daripada besi." Yang ia maksud merupakan jari telunjuk. HR Ahmad; hasan.
  33. ^ 'Utsman bin Abil 'Ash datang kepada Nabi saw lalu mengadu, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya setan menghalangiku dari shalatku dan bacaanku; ia merancukan bacaanku." Rasulullah saw menasihatkan, "Itu merupakan setan yang bernama Khinzib. Jika Anda mendapati hal itu, karenanya berlindunglah kepada Alloh dan meludahlah ke arah kiri 3 kali." 'Utsman cakap, "Aku pun menerapkan itu, lalu Alloh menghilangkan gangguan itu dariku." (Hadits riwayat Muslim)
  34. ^ Rasulullah Saw menganjurkan supaya setiap kali masuk ke WC, terlebih dahulu membaca doa sbg permohonan perlindungan kepada Allah dari gangguan setan laki-laki dan setan perempuan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadits berikut ini: "Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya toilet-toilet itu dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila seseorang diantara kalian masuk WC, karenanya katakanlah: Allahumma Inni audzubika minal khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki dan jin perempuan." (HR. Sisa dari pembakaran Dawud no.6, Nasa'I, Ibnu Majah dan Ahmad).
  35. ^ a b Anas bin Malik r.a. cakap, "Iblis telah berdiskusi pada Allah, katanya: "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman kepada mereka berteduh dan berzikir kepada-Mu, oleh itu tunjukkanlah padaku tempat kediaman kepadaku." Firman Allah: "Tempat kediamanmu merupakan di dalam tandas." "Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan anak Adam bersama-sama menjadi satu kelompokan di masjid, di manakah pula tempatku berkumpul?" "Tempatmu bersama-sama menjadi satu kelompokan ialah di pasar-pasar, pesta, pusat membeli-beli, kelab malam, tempat hiburan serta majlis-majlis maksiat."
  36. ^ Dari Sisa dari pembakaran Hurairah r.a. behwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sbg kuburan, sesungguhnya setan akan lari dari rumah-rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah." (HR. Muslim:780 - Shahih Muslim:752, At-Turmudzi 2877)
  37. ^ Sahabat Ibnu Mas’ud mengatakan: “Sesungguhnya setan, apabila mendengar surat Al-Baqarah dibacakan dalam rumah, karenanya ia akan keluar dari rumah itu.” (HR. Ad-Darimi 3422, At-thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir 8642)
  38. ^ Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Apabila berada orang yang masuk rumah, kesudahan ia mengingat Allah ketika masuk, dan ketika makan, karenanya setan akan menyebut (kepada temannya): ‘Tidak berada tempat menginap dan tidak berada makan malam.’ Tapi apabila ia tidak mengingat Allah (bismillah dan jangan tidak ingat ucapkan salam) ketika masuk, karenanya setan mengatakan: ‘Kalian memperoleh tempat menginap’.” (HR. Muslim 2018, Sisa dari pembakaran Daud 3765 dan yang lainnya)
  39. ^ Dari Sisa dari pembakaran Said Al-Khudri radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Semua tempat di bumi ini merupakan masjid (dapat dipergunakan kepada shalat atau bersujud) kecuali kamar mandi dan kuburan”. (HR. Sisa dari pembakaran Daud no. 492 dan At-Tirmizi no. 317, seta diceritakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’: 1/320)
  40. ^ Ibnu Taimiyah menulis bahwa jin banyak berada di tempat-tempat kumuh, yang di dalamnya terapat najis, seperti tempat pembuangan sampah dan kuburan.
  41. ^ Dari Salman r.a. ia berkata: "Bersabda Rasulullah SAW: "Sungguh jika kamu mampu, janganlah engkau dijadikan orang yang pertama kali masuk pasar dan terakhir kali keluar darinya, karena sesungguhnya pasar merupakan ajang peperangan setan dan di dalamnya ia menancapkan bendera." (HR. Muslim:2451)
  42. ^ Dari Sisa dari pembakaran Hurairah radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalatlah kalian di kandang kambing dan jangan kalian shalat di tempat menderumnya unta.” (HR. At-Tirmizi no. 348)
  43. ^ Dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalatlah kalian di kandang kambing dan jangan shalat di kandang unta, karena ia diciptakan dari setan.” (HR. An-Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad)
  44. ^ "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian shalat di kandang-kandang unta karena di sana terdapat syaithan, shalatlah di kandang domba karena ia itu membawa berkah." (HR. Muslim, Sisa dari pembakaran Dawud dan Ibnu Majah)
  45. ^ Dari Abdullah bin Mughofal r.a., ia berkata: "Rasulullah SAW telah melarang kami kepada menerapkan sholat di kandang-kandang unta dan tempat-tempat menderumnya, karena ia diciptakan dari setan-setan." (Shahih Sunan Sisa dari pembakaran Dawud, No.184/493)
  46. ^ Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Mas'ud r.a. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: "Pada suatu malam kami bersama Rasulullah SAW, lalu kami kehilangan ia lantas kamipun mencari ia di lembah-lembah dan gang-gang. Kami menyebut "Rasulullah SAW telah diculik." Karenanya kamipun tidur malam dengan sejelek-jelek malam yang suatu kaum bermalam dengannya. Tatkala tiba ketika pagi hari, tiba-tiba ia datang dari arah Haro', karenanya kami mengatakan: "Ya Rasulullah, kami kehilangan anda dan kami mencari anda namun kami tidak menjumpai anda, lantas kami bermalam dengan sejelek-jelek malam yang suatu kaum bermalam dengannya." (Mendengar ucapan tersebut) karenanya Rasulullah menjawab: "Datang kepadaku seorang yang mengundang dari kalangan jin, karenanya akupun pergi bersamanya dan aku membacakan Al-Qur'an kepada mereka." (HR.Muslim, 1007)
  47. ^ Rasulullah Saw mengajarkan bahwa apabila seseorang keluar dari rumah, atau melewati lembah, tempat angker hendaklah membaca doa sebagaimana tercantum dalam hadits berikut: "Rasulullah Saw bersabda: "Seandainya saja seseorang di selang kalian keluar rumah lalu berdoa: Audzu bikalimatillahit tammati min syarri ma khalaq (Aku berlindung kepada Allah dengan perantaraan kalimah Allah yang sempurna dari kejahatan makhluknya), karenanya ia tidak akan diganggu sedikitpun sejak ia berada di rumah itu mencapai ia meninggalkannya". (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih)
  48. ^ Dari Jabir r.a. ia berkata: rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Iblis menempatkan singgasananya di lautan. Dari sana ia mengirim pasukannya kepada menciptakan fitnah (mengacau atau membencanai) umat manusia. Karenanya siapa yang semakin luhur menciptakan bencana, dialah yang semakin luhur tingkah laku baiknya (terhormat) di kalangan mereka". (HR.Muslim: 2813-Shahih Muslim: 2408)
  49. ^ a b Syekh Abdul Mu’nim Ibrahim, tempat hidupnya jin merupakan tempat yang sepi, tetapi berada pula beberapa jin yang hidup di pulau-pulau tengah laut, padang pasir, tempat sampah atau tempat yang rusak dan di selang mereka berada juga yang hidup bersama manusia.
  50. ^ Dari Qatadah, dari Abdullah bin Sirjis, bahwa sesungguhnya Nabi SAW melarang seseorang menerapkan kencing di lubang. Meraka berdiskusi kepada Qatadah: "Mengapa dibenci kencing di dalam lubang?" Ia menjawab: "Dikatakan, bahwasanya ia merupakan tempat-tempat tinggal jin". (Sisa dari pembakaran Daud: 29)
  51. ^ “Apabila salah seorang berada di tempat yang membuka atau di tengah matahari sedang bersinar, lalu bayangan yang meneduhinya memainkan usaha sehingga sebahagian dari dirinya terletak di tempat panas dan sebahagian lagi di tempat sejuk, karenanya hendaklah ia berdiri (meninggalkan tempat itu)”. (H.R. Sisa dari pembakaran Hurairah)
  52. ^ Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu, pernah diperintahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada menghancurkan Uzza. Pohon keramat yang disembah orang musyrik jahiliyah. Setelah Khalid bin Walid menebang ketiga pohon yang dikeramatkan di tempat itu, dan membantai setiap orang yang mencoba menghalangi, ia menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia bersabda: “Kembali, kamu belum menerapkan apapun.” Khalid pun segera kembali. Tiba-tiba banyak orang naik ke bukit. Mereka memanggil-manggil; “Wahai Uzza, Wahai Uzza.” Khalid pun mendatanginya. Ternyata berada wanita telanjang, rambutnya terjuntai, di atas kepalanya berada pasirnya. Khalid dengan sigap menusukkan pedangnya, mencapai ia mati. Setelah disebutkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia bersabda: “Itulah Uzza”. (HR. Nasai dalam Sunan al-Kubro 11547, al-Mushili dalam Musnad-nya 866)

Pranala luar

  • Perbedaan Selang Jin, Setan dan Iblis di Asy-Syariah.com
  • Apakah Jin mampu mati di Konsultasisyariah.com
  • Sedikit Tentang JIN karya Muhammad Hanafi Maksum, Jakarta. Sumber: Lembaran Dakwah Uswatun Hasanah No. 915/Th. XIX, Jum'at ke-1, 7 Rabiul Kesudahan 1427 H / 5 Mei 2006 M.

Lihat pula

  • Aladin
  • Azazil
  • Hantu
  • Setan

edunitas.com


Page 10

Tags (tagged): J Title of articles, Jabu Mahlangu, Jabu Pule, Jaca, Jacatra, January, January 1, January 10, January 11, Jens Bertelsen, Jens Hegeler, Jens Janse, Jens Jeremies, Johan Devrindt, Johan Djourou, Johan Elmander, Johan Hendrik Caspar Kern, Jorge Larrionda, Jorge Lobo Carrascosa, Jorge Luis Burruchaga, Jorge Luis Pinto


Page 11

Tags (tagged): J Title of articles, Jabu Mahlangu, Jabu Pule, Jaca, Jacatra, January, January 1, January 10, January 11, Jens Bertelsen, Jens Hegeler, Jens Janse, Jens Jeremies, Johan Devrindt, Johan Djourou, Johan Elmander, Johan Hendrik Caspar Kern, Jorge Larrionda, Jorge Lobo Carrascosa, Jorge Luis Burruchaga, Jorge Luis Pinto


Page 12

Tags (tagged): F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir


Page 13

Tags (tagged): F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir


Page 14

Tags (tagged): G Title of articles, Gary Andrew Stevens, Gary Breen, Gary Cahill, Gary Caldwell, Georginio Wijnaldum, Georgios George Koumantarakis, Georgios Karagounis, Georgios Samaras, Giuseppe Wilson, giussano, Givi Chokheli, Givi Dmitriyevich Chokheli, Granze, graph, grapheme, graphic, Gunter Friesenbichler, Gunungkidul Persig, Gunungsitoli, Gupta script


Page 15

Tags (tagged): G Title of articles, Gary Andrew Stevens, Gary Breen, Gary Cahill, Gary Caldwell, Georginio Wijnaldum, Georgios George Koumantarakis, Georgios Karagounis, Georgios Samaras, Giuseppe Wilson, giussano, Givi Chokheli, Givi Dmitriyevich Chokheli, Granze, graph, grapheme, graphic, Gunter Friesenbichler, Gunungkidul Persig, Gunungsitoli, Gupta script


Page 16

Tags (tagged): H Title of articles, Half-Blood Prince (character), Hali, halide, Halil Altintop, Harut and Marut, harvest, Harvesters combination, harvesting, Henk Bos (football player), Henk Ngantung, Henk Pellikaan, Henk Sneevliet, Hirofumi Moriyasu, Hirohito, Hiroki Sakai, Hiroshi Kiyotake, Houssine Kharja, Houston, Houston Dynamo, Houston Texans


Page 17

Tags (tagged): H Title of articles, Half-Blood Prince (character), Hali, halide, Halil Altintop, Harut and Marut, harvest, Harvesters combination, harvesting, Henk Bos (football player), Henk Ngantung, Henk Pellikaan, Henk Sneevliet, Hirofumi Moriyasu, Hirohito, Hiroki Sakai, Hiroshi Kiyotake, Houssine Kharja, Houston, Houston Dynamo, Houston Texans


Page 18

Tags (tagged): I Title of articles, Ibrahima Traore, Ibrox Stadium, Ibu Kota Beijing International Airport, Ibu Tien, Independiente, Index Kompas100, Index of Economic Freedom, India, Indonesian Young, Indonesian Youth Party, Indonesian ZALORA, Indonesias Got Talent, Internet Movie Database, Internet protocol, Internet protocol suite, Internet protocol television, ISO 3166-2, ISO 3166-2 : PH, ISO 3166-2 GB, ISO 4217


Page 19

Tags (tagged): I Title of articles, Ibrahima Traore, Ibrox Stadium, Ibu Kota Beijing International Airport, Ibu Tien, Independiente, Index Kompas100, Index of Economic Freedom, India, Indonesian Young, Indonesian Youth Party, Indonesian ZALORA, Indonesias Got Talent, Internet Movie Database, Internet protocol, Internet protocol suite, Internet protocol television, ISO 3166-2, ISO 3166-2 : PH, ISO 3166-2 GB, ISO 4217


Page 20

Tags (tagged): K Title of articles, Karl Erik Algot Almgren, Karl Gosta Herbert Lofgren, Karl Henry, Karl Hohmann, Kerkrade, Kermes ilicis, Kern County, California, Kernel (computer science), King of Bahrain Cup 2012, King of Bandits Jing, King Osanga, King Power Stadium, Konstantinos Mitroglou, Konstanz, Konya, Koo Ja-Cheol, Kwandang, North Gorontalo, Kwasi Appiah, KY, Kyai


Page 21

Tags (tagged): K Title of articles, Karl Erik Algot Almgren, Karl Gosta Herbert Lofgren, Karl Henry, Karl Hohmann, Kerkrade, Kermes ilicis, Kern County, California, Kernel (computer science), King of Bahrain Cup 2012, King of Bandits Jing, King Osanga, King Power Stadium, Konstantinos Mitroglou, Konstanz, Konya, Koo Ja-Cheol, Kwandang, North Gorontalo, Kwasi Appiah, KY, Kyai


Page 22

Tags (tagged): L Title of articles, La Romareda, La Romareda Stadium, La Rosaleda Stadium, La Spezia, Laureano Sanabria Ruiz, Lauren, Lauren Colthorpe, Lauren Etame Mayer, lesions, Lesley de Sa, lesmo, Lesotho, List of counties and cities in Central Java, List of counties and cities in Central Kalimantan, List of counties and cities in Central Sulawesi, List of counties and cities in East Java, List of Indonesian leaders, List of Indonesian legendary football player, List of Indonesian local clothing, List of Indonesian minister


Page 23

Tags (tagged): L Title of articles, La Romareda, La Romareda Stadium, La Rosaleda Stadium, La Spezia, Laureano Sanabria Ruiz, Lauren, Lauren Colthorpe, Lauren Etame Mayer, lesions, Lesley de Sa, lesmo, Lesotho, List of counties and cities in Central Java, List of counties and cities in Central Kalimantan, List of counties and cities in Central Sulawesi, List of counties and cities in East Java, List of Indonesian leaders, List of Indonesian legendary football player, List of Indonesian local clothing, List of Indonesian minister


Page 24

Tags (tagged): O Title of articles, Obu, Aichi- Obu, Aichi, Occidental Mindoro, Occimiano, Occitania, OIC, OIC Islamic University, Oier Olazabal, Oier Sanjurjo, Olympic Stadium Berlin, Olympic Stadium Fisht, Olympic Stadium San Marino, Olympic Stadium, Munich, Orchid, Orchidaceae, Orchids, North Gorontalo, Order of Carmelites, Oskemen, Oslo, Oslo Peace Agreement, Osman Chavez


Page 25

Tags (tagged): O Title of articles, Obu, Aichi- Obu, Aichi, Occidental Mindoro, Occimiano, Occitania, OIC, OIC Islamic University, Oier Olazabal, Oier Sanjurjo, Olympic Stadium Berlin, Olympic Stadium Fisht, Olympic Stadium San Marino, Olympic Stadium, Munich, Orchid, Orchidaceae, Orchids, North Gorontalo, Order of Carmelites, Oskemen, Oslo, Oslo Peace Agreement, Osman Chavez


Page 26

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta