Jibril (Arab: جبريل, Inggris dan Alkitab: Gabriel) yaitu malaikat yang muncul dalam nasihat agama samawi. Dalam nasihat agama samawi Jibril dianggap sbg Pemimpin Malaikat dan bekerja menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul. Show
Malaikat Jibril yaitu malaikat yang bekerja menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril yaitu satu dari tiga malaikat yang namanya dikata dalam Al Quran. Nama Malaikat Jibril dikata dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Qur'an, Jibril memiliki beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya. Wujud fisik Ruhul qudus (Jibril)Wujud fisik Ruhul qudus, mempunyai tertera dalam uraian mengenai tuturan nabi Muhammad, saat beliau mendapat wahyu kali kedua, dan nabi menuntut untuk berjumpa atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat wujud Jibril tanpa rupa samar, sebagaimana di kali-kali yang lain, sang utusan (ruhul'qudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa. Ruhul Qudus; tampak wujudnya dengan enam ratus sayap selang masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu baik dan rupawan, dan dengan daya yang dahsyat penuh mukzijat. Katakanlah: "Benda/barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi ajar serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Benda/barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah yaitu musuh orang-orang kafir.Malaikat Jibril yaitu malaikat yang menyampaikan berita lahir Nabi Isa (lihat di artikel Isa) kepada ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Quran kepada Nabi Muhammad. Dalam tuturan suci perjalanan Isra' Mi'raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah untuk terus naik menghadap kehadirat Allah SWT; beliau berkata : "Diri sendiri sama sekali tidak bisa mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi diri sendiri mesti terbang. Itulah jarak selang diri sendiri dan Allah yang dapat diri sendiri capai. Jika diri sendiri terus juga ke atas, diri sendiri pasti hancur luluh".Dalam AlkitabDalam Alkitab dikata Gabriel. Beliau yaitu malaikat yang menyampaikan berita lahir Yesus Kristus kepada Maria (Lukas 1:19-26) dan lahir Yohanes Pembaptis kepada Zakharia, ayahnya. Beliau juga menerangkan penglihatan kepada Daniel (Daniel 8:16; 9:21). edunitas.com Page 2Jibril (Arab: جبريل, Inggris dan Alkitab: Gabriel) adalah malaikat yang muncul dalam petuah agama samawi. Dalam petuah agama samawi Jibril dianggap bagi Pimpinan Malaikat dan bekerja menyampaikan wahyu dan mengajarkannya bagi para nabi dan rasul. Malaikat Jibril adalah malaikat yang bekerja menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al Quran. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Qur'an, Jibril mempunyai beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya. Bangun fisik Ruhul qudus (Jibril)Bangun fisik Ruhul qudus, mempunyai tertera dalam uraian mengenai cerita nabi Muhammad, kala ia memperoleh wahyu kali kedua, dan nabi menuntut bagi bersua atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat bangun Jibril tanpa rupa samar, sebagaimana di kali-kali yang lain, sang utusan (ruhul'qudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa. Ruhul Qudus; terlihat bangunnya dengan enam ratus sayap selang masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu adil dan rupawan, dan dengan daya yang dahsyat penuh mukzijat. Katakanlah: "Benda/barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi segala sesuatu yang diajarkan serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Benda/barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita lahir Nabi Isa (lihat di artikel Isa) bagi ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Quran bagi Nabi Muhammad. Dalam cerita suci perjalanan Isra' Mi'raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah bagi terus naik menghadap kehadirat Allah SWT; ia berkata : "Diri sendiri sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi diri sendiri harus terbang. Itulah jarak selang diri sendiri dan Allah yang mampu diri sendiri capai. Jika diri sendiri terus juga ke atas, diri sendiri pasti hancur luluh".Dalam AlkitabDalam Alkitab disebut Gabriel. Ia adalah malaikat yang menyampaikan berita lahir Yesus Kristus bagi Maria (Lukas 1:19-26) dan lahir Yohanes Pembaptis bagi Zakharia, ayahnya. Ia juga menerangkan penglihatan bagi Daniel (Daniel 8:16; 9:21). edunitas.com Page 3Jibril (Arab: جبريل, Inggris dan Alkitab: Gabriel) adalah malaikat yang muncul dalam petuah agama samawi. Dalam petuah agama samawi Jibril dianggap bagi Pimpinan Malaikat dan bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul. Malaikat Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al Quran. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Qur'an, Jibril mempunyai beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya. Bangun fisik Ruhul qudus (Jibril)Bangun fisik Ruhul qudus, mempunyai tertera dalam uraian mengenai cerita nabi Muhammad, kala ia memperoleh wahyu kali kedua, dan nabi menuntut bagi bersua atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat bangun Jibril tanpa rupa samar, sebagaimana di kali-kali yang lain, sang utusan (ruhul'qudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa. Ruhul Qudus; terlihat bangunnya dengan enam ratus sayap selang masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu adil dan rupawan, dan dengan daya yang dahsyat penuh mukzijat. Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi segala sesuatu yang diajarkan serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa (lihat di artikel Isa) kepada ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Quran kepada Nabi Muhammad. Dalam cerita suci perjalanan Isra' Mi'raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah bagi terus naik menghadap kehadirat Allah SWT; ia berkata : "Diri sendiri sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi diri sendiri harus terbang. Itulah jarak selang diri sendiri dan Allah yang dapat diri sendiri capai. Jika diri sendiri terus juga ke atas, diri sendiri pasti hancur luluh".Dalam AlkitabDalam Alkitab disebut Gabriel. Ia adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Yesus Kristus kepada Maria (Lukas 1:19-26) dan kelahiran Yohanes Pembaptis kepada Zakharia, ayahnya. Ia juga menerangkan penglihatan kepada Daniel (Daniel 8:16; 9:21). edunitas.com Page 4Jibril (Arab: جبريل, Inggris dan Alkitab: Gabriel) adalah malaikat yang muncul dalam petuah agama samawi. Dalam petuah agama samawi Jibril dianggap bagi Pimpinan Malaikat dan bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul. Malaikat Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al Quran. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Qur'an, Jibril mempunyai beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya. Bangun fisik Ruhul qudus (Jibril)Bangun fisik Ruhul qudus, mempunyai tertera dalam uraian mengenai cerita nabi Muhammad, kala ia memperoleh wahyu kali kedua, dan nabi menuntut bagi bersua atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat bangun Jibril tanpa rupa samar, sebagaimana di kali-kali yang lain, sang utusan (ruhul'qudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa. Ruhul Qudus; terlihat bangunnya dengan enam ratus sayap selang masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu adil dan rupawan, dan dengan daya yang dahsyat penuh mukzijat. Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi segala sesuatu yang diajarkan serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa (lihat di artikel Isa) kepada ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Quran kepada Nabi Muhammad. Dalam cerita suci perjalanan Isra' Mi'raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah bagi terus naik menghadap kehadirat Allah SWT; ia berkata : "Diri sendiri sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi diri sendiri harus terbang. Itulah jarak selang diri sendiri dan Allah yang dapat diri sendiri capai. Jika diri sendiri terus juga ke atas, diri sendiri pasti hancur luluh".Dalam AlkitabDalam Alkitab disebut Gabriel. Ia adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Yesus Kristus kepada Maria (Lukas 1:19-26) dan kelahiran Yohanes Pembaptis kepada Zakharia, ayahnya. Ia juga menerangkan penglihatan kepada Daniel (Daniel 8:16; 9:21). edunitas.com Page 5Jibril (Arab: جبريل, Inggris dan Alkitab: Gabriel) adalah malaikat yang muncul dalam petuah agama samawi. Dalam petuah agama samawi Jibril dianggap bagi Pimpinan Malaikat dan bekerja menyampaikan wahyu dan mengajarkannya bagi para nabi dan rasul. Malaikat Jibril adalah malaikat yang bekerja menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril adalah satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al Quran. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Qur'an, Jibril mempunyai beberapa julukan, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya. Bangun fisik Ruhul qudus (Jibril)Bangun fisik Ruhul qudus, mempunyai tertera dalam uraian mengenai cerita nabi Muhammad, kala ia memperoleh wahyu kali kedua, dan nabi menuntut bagi bersua atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat bangun Jibril tanpa rupa samar, sebagaimana di kali-kali yang lain, sang utusan (ruhul'qudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa. Ruhul Qudus; terlihat bangunnya dengan enam ratus sayap selang masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu adil dan rupawan, dan dengan daya yang dahsyat penuh mukzijat. Katakanlah: "Benda/barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi segala sesuatu yang diajarkan serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Benda/barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.Malaikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita lahir Nabi Isa (lihat di artikel Isa) bagi ibunya Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al-Quran bagi Nabi Muhammad. Dalam cerita suci perjalanan Isra' Mi'raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah bagi terus naik menghadap kehadirat Allah SWT; ia berkata : "Diri sendiri sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi diri sendiri harus terbang. Itulah jarak selang diri sendiri dan Allah yang mampu diri sendiri capai. Jika diri sendiri terus juga ke atas, diri sendiri pasti hancur luluh".Dalam AlkitabDalam Alkitab disebut Gabriel. Ia adalah malaikat yang menyampaikan berita lahir Yesus Kristus bagi Maria (Lukas 1:19-26) dan lahir Yohanes Pembaptis bagi Zakharia, ayahnya. Ia juga menerangkan penglihatan bagi Daniel (Daniel 8:16; 9:21). edunitas.com Page 6Sebuah gua yang dinamakan Majlis al-Jin di Oman, secara harfiah "Tempat bersama-sama menjadi satu kelompokannya para Jin". Sebuah Jin dalam kisah Aladin dan Lampu Wasiat yang berada di Legoland. Jin (bahasa arab: جن Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Bangsa Jin dahulu dikatakan bisa menduduki beberapa tempat dilangit dan mendengarkan berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama Muhammad karenanya mereka tidak lagi mampu mendengarkannya karena berada barisan yang menjaga rahasia itu.
EtimologiAsal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' (ج) dan 'nun' (ن) menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia." Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi). Sah jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari gugusan jin, manusia atau hewan. Pandangan mitologi ArabDalam anggapan orang-orang sebelum Islam datang, Jin dianggap sbg makhluk keramat, yang harus disembah dan dihormati. Orang orang pada masa tersebut menggambarkannya dalam wujud patung sesembahan mereka. Pandangan IslamUnsur dasarTentang asal peristiwa jin, Allah menjelaskan, seandainya manusia pertama diciptakan dari tanah, karenanya jin diciptakan dari api yang sangat panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman,
Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adh-Dhahak cakap, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: "Dari nyala api, ialah dari api murni". Yang di maksud dengan api murni merupakan tidak dicampur unsur lain, seperti halnya manusia diciptakan dari berbagai unsur tanah. Mereka juga berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni". Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: "Dari bara api." Riwayat ini ditemukan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalilnya dari hadits riwayat Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kalian."[2] Wujud fisikJin dikatakan mempunyai tanduk,[3] mempunyai ukuran kecil[4] dalam kisah lain dikatakan kecil seperti lalat[5] mempunyai sayap.[6] Menurut petuah Islam, jin bisa melihat manusia, namun sebaliknya manusia tidak bisa melihat mereka dalam wujud aslinya. Seandainya berada manusia yang bisa melihat jin, karenanya jin yang dilihatnya itu merupakan jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang bisa dilihat mata manusia biasa.
Kesudahan tidak seorangpun mampu melihat jin, kecuali jika mereka mengubah diri (menjelma) dalam berbagai wujud. Hanya nabi dan rasul saja yang sanggup melihat wujud aslinya.[7][8] Berada beberapa riwayat yang menjelaskan bahwasanya mereka mengubah diri ke dalam berbagai wujud seperti di antaranya:
Jin mampu berujud seperti manusia siapapun kecuali sosok Nabi Muhammad,[14][15] mereka bisa merubah wujud mereka dijadikan hewan apapun. Serta mampu berujud Bani Adam seperti ketika setan mendatangi kaum musyrikin dalam wujud Suraqah bin Malik ketika mereka ingin pergi menuju Badr. Mereka bisa berganti-ganti dalam wujud yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu semakin signifikan bagi daya jin dan mempunyai daya panas.[16] Beberapa hewan dianugerahi mampu melihat jin, seperti keledai[17] dan anjing[18] Leluhur jinAl-Hasan Al-Bashri berkata: "Iblis tidak termasuk gugusan malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sbg asal mula manusia.”[19][20] Kesudahan menurut Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menambahkan: “Iblis merupakan sisa dari pembakaran al-jan (bapak para jin).”[21] Ketika manusia pertama berakhir diciptakan, kesudahan Allah memerintahkan kepada para malaikat dan Azazil kepada bersujud dihadapan Adam. Seketika itu pula Azazil menolak kepada bersujud, kesudahan ia dipanggil oleh Tuhan dengan kalimat Iblis. Sah Iblis ini merupakan "Setan Pertama", karena ia yang pertama kali membangkang atas perintah Tuhan. Syaithan dalam bahasa Arab menurut Ibnu Jarir, sebenarnya merupakan kata sifat yang mampu menunjukkan pada setiap yang durhaka kepada Tuhan, adun dari bangsa jin, manusia, hewan, atau segala sesuatu yang jauh dari kebaikan,[22] gagasan ini diperkuat pada surah Al-An'am:
Berkembang-biakBangsa Jin mempunyai jenis kelamin seperti halnya manusia yaitu, pria dan wanita, mereka sanggup beranak-pinak dan berkembang-biak
Kesudahan bangsa Jin juga diyakini mampu mati[23][24] sebelum datangnya hari kiamat, kecuali Iblis yang umurnya telah ditangguhkan. Klasifikasi dan sifatJin terdiri dari tiga kelompokan, yaitu yang mempunyai sayap dan terbang diudara, satu kelompokan bermodel ular dan satu kelompokan nomaden.[25] Ibnu Taimiyah yakin jin pada umumnya merupakan "bodoh, tidak tulus, menindas, berbahaya dan licik,"[26] sah konsep seperti inilah yang menginterpretasikan Islam Salafi. Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, ia menjawab: “Jin itu meliputi setan, namun berada juga yang shalih. Setan diciptakan kepada memalingkan manusia dan menyesatkannya. Kesudahan jin yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, mempunyai masjid-masjid dan menerapkan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.”[27] Makanan dan minumanDikisahkan jin makan-makanan berasal dari kotoran manusia dan hewan, tulang,[28][29] sari makanan dan minuman yang tidak disebutkan nama Allah,[30] mereka menyukai aroma dupa dan kemenyan, dan minuman yang memabukkan. AgamaDiantara mereka berada yang beriman dan berada pula yang kafir seperti halnya manusia, berdasarkan al-Quran surah al-Jin.
dan
Kalangan bangsa jin juga berada yang menganut ateis, menyembah matahari, bahkan menyembah sesama jin, animisme, dinamisme, namun berada juga yang beragama Majusi, Yahudi, dan Nasrani. Hal ini sebagaimana layaknya manusia yang mempunyai kepercayaan dan aqidah yang berbeda-beda. HabitatMenurut beberapa hadist setan dari gugusan jin tinggal dibeberapa tempat, gugusan jin kafir suka tinggal ditempat yang kotor, dan mereka juga berada yang berdiam di masjid,[31] atau mengganggu manusia ketika salat.[32][33] Tempat berdiam diantaranya adalah:
QarinYang dimaksud dengan qarin dalam surat Qaaf 50:27 ialah yang menyertai. Setiap manusia ditemani "Qarin dari kalangan Jin". Allah berfirman, artinya:
Manusia dan qarinnya itu akan bersama-sama pada hari berhisab nanti. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Aisyah ra mengatakan: Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: "Apakah kamu telah didatangi syetanmu?" "Apakah syetan bersamaku?" Jawabku, "Ya, bahkan setiap manusia." Kata Nabi Muhammad SAW. "Termasuk engkau juga?" Tanyaku lagi. "Betul, tetapi Allah menolongku sampai aku selamat dari godaannya." Jawab Nabi (HR Ahmad).Berdasarkan hadits ini, Nabi Muhammad juga ternyata ditemani qarin. Hanya qarin itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak berada cara atau alat yang mampu mendeteksi keberadaan jin. Karena jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia.
Manusia yang biasa tidak mampu melihat jin, melainkan mereka yang telah diizinkan Allah.Didalam Al-Quran melarang sama sekali kita berharap pertolongan kepada Jin, ini membuktikan terdapat beberapa bilangan manusia yang mampu melihat dan cakap dengan mereka. Berada juga sesetengah pakar agama yang tersilap cakap diatas nafsu mereka seperti menyebut Jin memakan asap padahal perkara ini tidak dinamakan sama sekali didalam Al-Quran.
Referensi
Pranala luar
Lihat pula
edunitas.com Page 7Sebuah gua yang dinamakan Majlis al-Jin di Oman, secara harfiah "Tempat bersama-sama menjadi satu kelompokannya para Jin". Sebuah Jin dalam kisah Aladin dan Lampu Wasiat yang berada di Legoland. Jin (bahasa arab: جن Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Bangsa Jin dahulu dikatakan bisa menduduki beberapa tempat dilangit dan mendengarkan berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama Muhammad karenanya mereka tidak lagi mampu mendengarkannya karena berada barisan yang menjaga rahasia itu.
EtimologiAsal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' (ج) dan 'nun' (ن) menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia." Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi). Sah jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari gugusan jin, manusia atau hewan. Pandangan mitologi ArabDalam anggapan orang-orang sebelum Islam datang, Jin dianggap sbg makhluk keramat, yang harus disembah dan dihormati. Orang orang pada masa tersebut menggambarkannya dalam wujud patung sesembahan mereka. Pandangan IslamUnsur dasarTentang asal peristiwa jin, Allah menjelaskan, seandainya manusia pertama diciptakan dari tanah, karenanya jin diciptakan dari api yang sangat panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman,
Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adh-Dhahak cakap, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: "Dari nyala api, ialah dari api murni". Yang di maksud dengan api murni merupakan tidak dicampur unsur lain, seperti halnya manusia diciptakan dari berbagai unsur tanah. Mereka juga berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni". Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: "Dari bara api." Riwayat ini ditemukan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalilnya dari hadits riwayat Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kalian."[2] Wujud fisikJin dikatakan mempunyai tanduk,[3] mempunyai ukuran kecil[4] dalam kisah lain dikatakan kecil seperti lalat[5] mempunyai sayap.[6] Menurut petuah Islam, jin bisa melihat manusia, namun sebaliknya manusia tidak bisa melihat mereka dalam wujud aslinya. Seandainya berada manusia yang bisa melihat jin, karenanya jin yang dilihatnya itu merupakan jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang bisa dilihat mata manusia biasa.
Kesudahan tidak seorangpun mampu melihat jin, kecuali jika mereka mengubah diri (menjelma) dalam berbagai wujud. Hanya nabi dan rasul saja yang sanggup melihat wujud aslinya.[7][8] Berada beberapa riwayat yang menjelaskan bahwasanya mereka mengubah diri ke dalam berbagai wujud seperti di antaranya:
Jin mampu berujud seperti manusia siapapun kecuali sosok Nabi Muhammad,[14][15] mereka bisa merubah wujud mereka dijadikan hewan apapun. Serta mampu berujud Bani Adam seperti ketika setan mendatangi kaum musyrikin dalam wujud Suraqah bin Malik ketika mereka ingin pergi menuju Badr. Mereka bisa berganti-ganti dalam wujud yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu semakin signifikan bagi daya jin dan mempunyai daya panas.[16] Beberapa hewan dianugerahi mampu melihat jin, seperti keledai[17] dan anjing[18] Leluhur jinAl-Hasan Al-Bashri berkata: "Iblis tidak termasuk gugusan malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sbg asal mula manusia.”[19][20] Kesudahan menurut Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menambahkan: “Iblis merupakan sisa dari pembakaran al-jan (bapak para jin).”[21] Ketika manusia pertama berakhir diciptakan, kesudahan Allah memerintahkan kepada para malaikat dan Azazil kepada bersujud dihadapan Adam. Seketika itu pula Azazil menolak kepada bersujud, kesudahan ia dipanggil oleh Tuhan dengan kalimat Iblis. Sah Iblis ini merupakan "Setan Pertama", karena ia yang pertama kali membangkang atas perintah Tuhan. Syaithan dalam bahasa Arab menurut Ibnu Jarir, sebenarnya merupakan kata sifat yang mampu menunjukkan pada setiap yang durhaka kepada Tuhan, adun dari bangsa jin, manusia, hewan, atau segala sesuatu yang jauh dari kebaikan,[22] gagasan ini diperkuat pada surah Al-An'am:
Berkembang-biakBangsa Jin mempunyai jenis kelamin seperti halnya manusia yaitu, pria dan wanita, mereka sanggup beranak-pinak dan berkembang-biak
Kesudahan bangsa Jin juga diyakini mampu mati[23][24] sebelum datangnya hari kiamat, kecuali Iblis yang umurnya telah ditangguhkan. Klasifikasi dan sifatJin terdiri dari tiga kelompokan, yaitu yang mempunyai sayap dan terbang diudara, satu kelompokan bermodel ular dan satu kelompokan nomaden.[25] Ibnu Taimiyah yakin jin pada umumnya merupakan "bodoh, tidak tulus, menindas, berbahaya dan licik,"[26] sah konsep seperti inilah yang menginterpretasikan Islam Salafi. Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, ia menjawab: “Jin itu meliputi setan, namun berada juga yang shalih. Setan diciptakan kepada memalingkan manusia dan menyesatkannya. Kesudahan jin yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, mempunyai masjid-masjid dan menerapkan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.”[27] Makanan dan minumanDikisahkan jin makan-makanan berasal dari kotoran manusia dan hewan, tulang,[28][29] sari makanan dan minuman yang tidak disebutkan nama Allah,[30] mereka menyukai aroma dupa dan kemenyan, dan minuman yang memabukkan. AgamaDiantara mereka berada yang beriman dan berada pula yang kafir seperti halnya manusia, berdasarkan al-Quran surah al-Jin.
dan
Kalangan bangsa jin juga berada yang menganut ateis, menyembah matahari, bahkan menyembah sesama jin, animisme, dinamisme, namun berada juga yang beragama Majusi, Yahudi, dan Nasrani. Hal ini sebagaimana layaknya manusia yang mempunyai kepercayaan dan aqidah yang berbeda-beda. HabitatMenurut beberapa hadist setan dari gugusan jin tinggal dibeberapa tempat, gugusan jin kafir suka tinggal ditempat yang kotor, dan mereka juga berada yang berdiam di masjid,[31] atau mengganggu manusia ketika salat.[32][33] Tempat berdiam diantaranya adalah:
QarinYang dimaksud dengan qarin dalam surat Qaaf 50:27 ialah yang menyertai. Setiap manusia ditemani "Qarin dari kalangan Jin". Allah berfirman, artinya:
Manusia dan qarinnya itu akan bersama-sama pada hari berhisab nanti. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Aisyah ra mengatakan: Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: "Apakah kamu telah didatangi syetanmu?" "Apakah syetan bersamaku?" Jawabku, "Ya, bahkan setiap manusia." Kata Nabi Muhammad SAW. "Termasuk engkau juga?" Tanyaku lagi. "Betul, tetapi Allah menolongku sampai aku selamat dari godaannya." Jawab Nabi (HR Ahmad).Berdasarkan hadits ini, Nabi Muhammad juga ternyata ditemani qarin. Hanya qarin itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak berada cara atau alat yang mampu mendeteksi keberadaan jin. Karena jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia.
Manusia yang biasa tidak mampu melihat jin, melainkan mereka yang telah diizinkan Allah.Didalam Al-Quran melarang sama sekali kita berharap pertolongan kepada Jin, ini membuktikan terdapat beberapa bilangan manusia yang mampu melihat dan cakap dengan mereka. Berada juga sesetengah pakar agama yang tersilap cakap diatas nafsu mereka seperti menyebut Jin memakan asap padahal perkara ini tidak dinamakan sama sekali didalam Al-Quran.
Referensi
Pranala luar
Lihat pula
edunitas.com Page 8Sebuah gua yang dinamakan Majlis al-Jin di Oman, secara harfiah "Tempat bersama-sama menjadi satu kelompokannya para Jin". Sebuah Jin dalam kisah Aladin dan Lampu Wasiat yang berada di Legoland. Jin (bahasa arab: جن Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Bangsa Jin dahulu dikatakan bisa menduduki beberapa tempat dilangit dan mendengarkan berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama Muhammad karenanya mereka tidak lagi mampu mendengarkannya karena berada barisan yang menjaga rahasia itu.
EtimologiAsal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' (ج) dan 'nun' (ن) menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia." Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi). Sah jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari gugusan jin, manusia atau hewan. Pandangan mitologi ArabDalam anggapan orang-orang sebelum Islam datang, Jin dianggap sbg makhluk keramat, yang harus disembah dan dihormati. Orang orang pada masa tersebut menggambarkannya dalam wujud patung sesembahan mereka. Pandangan IslamUnsur dasarTentang asal peristiwa jin, Allah menjelaskan, seandainya manusia pertama diciptakan dari tanah, karenanya jin diciptakan dari api yang sangat panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman,
Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adh-Dhahak cakap, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: "Dari nyala api, ialah dari api murni". Yang di maksud dengan api murni merupakan tidak dicampur unsur lain, seperti halnya manusia diciptakan dari berbagai unsur tanah. Mereka juga berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni". Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: "Dari bara api." Riwayat ini ditemukan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalilnya dari hadits riwayat Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kalian."[2] Wujud fisikJin dikatakan mempunyai tanduk,[3] mempunyai ukuran kecil[4] dalam kisah lain dikatakan kecil seperti lalat[5] mempunyai sayap.[6] Menurut petuah Islam, jin bisa melihat manusia, namun sebaliknya manusia tidak bisa melihat mereka dalam wujud aslinya. Seandainya berada manusia yang bisa melihat jin, karenanya jin yang dilihatnya itu merupakan jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang bisa dilihat mata manusia biasa.
Kesudahan tidak seorangpun mampu melihat jin, kecuali jika mereka mengubah diri (menjelma) dalam berbagai wujud. Hanya nabi dan rasul saja yang sanggup melihat wujud aslinya.[7][8] Berada beberapa riwayat yang menjelaskan bahwasanya mereka mengubah diri ke dalam berbagai wujud seperti di antaranya:
Jin mampu berujud seperti manusia siapapun kecuali sosok Nabi Muhammad,[14][15] mereka bisa merubah wujud mereka dijadikan hewan apapun. Serta mampu berujud Bani Adam seperti ketika setan mendatangi kaum musyrikin dalam wujud Suraqah bin Malik ketika mereka ingin pergi menuju Badr. Mereka bisa berganti-ganti dalam wujud yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu semakin signifikan bagi daya jin dan mempunyai daya panas.[16] Beberapa hewan dianugerahi mampu melihat jin, seperti keledai[17] dan anjing[18] Leluhur jinAl-Hasan Al-Bashri berkata: "Iblis tidak termasuk gugusan malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sbg asal mula manusia.”[19][20] Kesudahan menurut Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menambahkan: “Iblis merupakan sisa dari pembakaran al-jan (bapak para jin).”[21] Ketika manusia pertama berakhir diciptakan, kesudahan Allah memerintahkan kepada para malaikat dan Azazil kepada bersujud dihadapan Adam. Seketika itu pula Azazil menolak kepada bersujud, kesudahan ia dipanggil oleh Tuhan dengan kalimat Iblis. Sah Iblis ini merupakan "Setan Pertama", karena ia yang pertama kali membangkang atas perintah Tuhan. Syaithan dalam bahasa Arab menurut Ibnu Jarir, sebenarnya merupakan kata sifat yang mampu menunjukkan pada setiap yang durhaka kepada Tuhan, adun dari bangsa jin, manusia, hewan, atau segala sesuatu yang jauh dari kebaikan,[22] gagasan ini diperkuat pada surah Al-An'am:
Berkembang-biakBangsa Jin mempunyai jenis kelamin seperti halnya manusia yaitu, pria dan wanita, mereka sanggup beranak-pinak dan berkembang-biak
Kesudahan bangsa Jin juga diyakini mampu mati[23][24] sebelum datangnya hari kiamat, kecuali Iblis yang umurnya telah ditangguhkan. Klasifikasi dan sifatJin terdiri dari tiga kelompokan, yaitu yang mempunyai sayap dan terbang diudara, satu kelompokan bermodel ular dan satu kelompokan nomaden.[25] Ibnu Taimiyah yakin jin pada umumnya merupakan "bodoh, tidak tulus, menindas, berbahaya dan licik,"[26] sah konsep seperti inilah yang menginterpretasikan Islam Salafi. Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, ia menjawab: “Jin itu meliputi setan, namun berada juga yang shalih. Setan diciptakan kepada memalingkan manusia dan menyesatkannya. Kesudahan jin yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, mempunyai masjid-masjid dan menerapkan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.”[27] Makanan dan minumanDikisahkan jin makan-makanan berasal dari kotoran manusia dan hewan, tulang,[28][29] sari makanan dan minuman yang tidak disebutkan nama Allah,[30] mereka menyukai aroma dupa dan kemenyan, dan minuman yang memabukkan. AgamaDiantara mereka berada yang beriman dan berada pula yang kafir seperti halnya manusia, berdasarkan al-Quran surah al-Jin.
dan
Kalangan bangsa jin juga berada yang menganut ateis, menyembah matahari, bahkan menyembah sesama jin, animisme, dinamisme, namun berada juga yang beragama Majusi, Yahudi, dan Nasrani. Hal ini sebagaimana layaknya manusia yang mempunyai kepercayaan dan aqidah yang berbeda-beda. HabitatMenurut beberapa hadist setan dari gugusan jin tinggal dibeberapa tempat, gugusan jin kafir suka tinggal ditempat yang kotor, dan mereka juga berada yang berdiam di masjid,[31] atau mengganggu manusia ketika salat.[32][33] Tempat berdiam diantaranya adalah:
QarinYang dimaksud dengan qarin dalam surat Qaaf 50:27 ialah yang menyertai. Setiap manusia ditemani "Qarin dari kalangan Jin". Allah berfirman, artinya:
Manusia dan qarinnya itu akan bersama-sama pada hari berhisab nanti. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Aisyah ra mengatakan: Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: "Apakah kamu telah didatangi syetanmu?" "Apakah syetan bersamaku?" Jawabku, "Ya, bahkan setiap manusia." Kata Nabi Muhammad SAW. "Termasuk engkau juga?" Tanyaku lagi. "Betul, tetapi Allah menolongku sampai aku selamat dari godaannya." Jawab Nabi (HR Ahmad).Berdasarkan hadits ini, Nabi Muhammad juga ternyata ditemani qarin. Hanya qarin itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak berada cara atau alat yang mampu mendeteksi keberadaan jin. Karena jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia.
Manusia yang biasa tidak mampu melihat jin, melainkan mereka yang telah diizinkan Allah.Didalam Al-Quran melarang sama sekali kita berharap pertolongan kepada Jin, ini membuktikan terdapat beberapa bilangan manusia yang mampu melihat dan cakap dengan mereka. Berada juga sesetengah pakar agama yang tersilap cakap diatas nafsu mereka seperti menyebut Jin memakan asap padahal perkara ini tidak dinamakan sama sekali didalam Al-Quran.
Referensi
Pranala luar
Lihat pula
edunitas.com Page 9Sebuah gua yang dinamakan Majlis al-Jin di Oman, secara harfiah "Tempat bersama-sama menjadi satu kelompokannya para Jin". Sebuah Jin dalam kisah Aladin dan Lampu Wasiat yang berada di Legoland. Jin (bahasa arab: جن Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Bangsa Jin dahulu dikatakan bisa menduduki beberapa tempat dilangit dan mendengarkan berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama Muhammad karenanya mereka tidak lagi mampu mendengarkannya karena berada barisan yang menjaga rahasia itu.
EtimologiAsal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' (ج) dan 'nun' (ن) menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia." Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi). Sah jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari gugusan jin, manusia atau hewan. Pandangan mitologi ArabDalam anggapan orang-orang sebelum Islam datang, Jin dianggap sbg makhluk keramat, yang harus disembah dan dihormati. Orang orang pada masa tersebut menggambarkannya dalam wujud patung sesembahan mereka. Pandangan IslamUnsur dasarTentang asal peristiwa jin, Allah menjelaskan, seandainya manusia pertama diciptakan dari tanah, karenanya jin diciptakan dari api yang sangat panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman,
Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adh-Dhahak cakap, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: "Dari nyala api, ialah dari api murni". Yang di maksud dengan api murni merupakan tidak dicampur unsur lain, seperti halnya manusia diciptakan dari berbagai unsur tanah. Mereka juga berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni". Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: "Dari bara api." Riwayat ini ditemukan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalilnya dari hadits riwayat Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kalian."[2] Wujud fisikJin dikatakan mempunyai tanduk,[3] mempunyai ukuran kecil[4] dalam kisah lain dikatakan kecil seperti lalat[5] mempunyai sayap.[6] Menurut petuah Islam, jin bisa melihat manusia, namun sebaliknya manusia tidak bisa melihat mereka dalam wujud aslinya. Seandainya berada manusia yang bisa melihat jin, karenanya jin yang dilihatnya itu merupakan jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang bisa dilihat mata manusia biasa.
Kesudahan tidak seorangpun mampu melihat jin, kecuali jika mereka mengubah diri (menjelma) dalam berbagai wujud. Hanya nabi dan rasul saja yang sanggup melihat wujud aslinya.[7][8] Berada beberapa riwayat yang menjelaskan bahwasanya mereka mengubah diri ke dalam berbagai wujud seperti di antaranya:
Jin mampu berujud seperti manusia siapapun kecuali sosok Nabi Muhammad,[14][15] mereka bisa merubah wujud mereka dijadikan hewan apapun. Serta mampu berujud Bani Adam seperti ketika setan mendatangi kaum musyrikin dalam wujud Suraqah bin Malik ketika mereka ingin pergi menuju Badr. Mereka bisa berganti-ganti dalam wujud yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu semakin signifikan bagi daya jin dan mempunyai daya panas.[16] Beberapa hewan dianugerahi mampu melihat jin, seperti keledai[17] dan anjing[18] Leluhur jinAl-Hasan Al-Bashri berkata: "Iblis tidak termasuk gugusan malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sbg asal mula manusia.”[19][20] Kesudahan menurut Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menambahkan: “Iblis merupakan sisa dari pembakaran al-jan (bapak para jin).”[21] Ketika manusia pertama berakhir diciptakan, kesudahan Allah memerintahkan kepada para malaikat dan Azazil kepada bersujud dihadapan Adam. Seketika itu pula Azazil menolak kepada bersujud, kesudahan ia dipanggil oleh Tuhan dengan kalimat Iblis. Sah Iblis ini merupakan "Setan Pertama", karena ia yang pertama kali membangkang atas perintah Tuhan. Syaithan dalam bahasa Arab menurut Ibnu Jarir, sebenarnya merupakan kata sifat yang mampu menunjukkan pada setiap yang durhaka kepada Tuhan, adun dari bangsa jin, manusia, hewan, atau segala sesuatu yang jauh dari kebaikan,[22] gagasan ini diperkuat pada surah Al-An'am:
Berkembang-biakBangsa Jin mempunyai jenis kelamin seperti halnya manusia yaitu, pria dan wanita, mereka sanggup beranak-pinak dan berkembang-biak
Kesudahan bangsa Jin juga diyakini mampu mati[23][24] sebelum datangnya hari kiamat, kecuali Iblis yang umurnya telah ditangguhkan. Klasifikasi dan sifatJin terdiri dari tiga kelompokan, yaitu yang mempunyai sayap dan terbang diudara, satu kelompokan bermodel ular dan satu kelompokan nomaden.[25] Ibnu Taimiyah yakin jin pada umumnya merupakan "bodoh, tidak tulus, menindas, berbahaya dan licik,"[26] sah konsep seperti inilah yang menginterpretasikan Islam Salafi. Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, ia menjawab: “Jin itu meliputi setan, namun berada juga yang shalih. Setan diciptakan kepada memalingkan manusia dan menyesatkannya. Kesudahan jin yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, mempunyai masjid-masjid dan menerapkan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.”[27] Makanan dan minumanDikisahkan jin makan-makanan berasal dari kotoran manusia dan hewan, tulang,[28][29] sari makanan dan minuman yang tidak disebutkan nama Allah,[30] mereka menyukai aroma dupa dan kemenyan, dan minuman yang memabukkan. AgamaDiantara mereka berada yang beriman dan berada pula yang kafir seperti halnya manusia, berdasarkan al-Quran surah al-Jin.
dan
Kalangan bangsa jin juga berada yang menganut ateis, menyembah matahari, bahkan menyembah sesama jin, animisme, dinamisme, namun berada juga yang beragama Majusi, Yahudi, dan Nasrani. Hal ini sebagaimana layaknya manusia yang mempunyai kepercayaan dan aqidah yang berbeda-beda. HabitatMenurut beberapa hadist setan dari gugusan jin tinggal dibeberapa tempat, gugusan jin kafir suka tinggal ditempat yang kotor, dan mereka juga berada yang berdiam di masjid,[31] atau mengganggu manusia ketika salat.[32][33] Tempat berdiam diantaranya adalah:
QarinYang dimaksud dengan qarin dalam surat Qaaf 50:27 ialah yang menyertai. Setiap manusia ditemani "Qarin dari kalangan Jin". Allah berfirman, artinya:
Manusia dan qarinnya itu akan bersama-sama pada hari berhisab nanti. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Aisyah ra mengatakan: Rasulullah SAW keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: "Apakah kamu telah didatangi syetanmu?" "Apakah syetan bersamaku?" Jawabku, "Ya, bahkan setiap manusia." Kata Nabi Muhammad SAW. "Termasuk engkau juga?" Tanyaku lagi. "Betul, tetapi Allah menolongku sampai aku selamat dari godaannya." Jawab Nabi (HR Ahmad).Berdasarkan hadits ini, Nabi Muhammad juga ternyata ditemani qarin. Hanya qarin itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak berada cara atau alat yang mampu mendeteksi keberadaan jin. Karena jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia.
Manusia yang biasa tidak mampu melihat jin, melainkan mereka yang telah diizinkan Allah.Didalam Al-Quran melarang sama sekali kita berharap pertolongan kepada Jin, ini membuktikan terdapat beberapa bilangan manusia yang mampu melihat dan cakap dengan mereka. Berada juga sesetengah pakar agama yang tersilap cakap diatas nafsu mereka seperti menyebut Jin memakan asap padahal perkara ini tidak dinamakan sama sekali didalam Al-Quran.
Referensi
Pranala luar
Lihat pula
edunitas.com Page 10Tags (tagged): J Title of articles, Jabu Mahlangu, Jabu Pule, Jaca, Jacatra, January, January 1, January 10, January 11, Jens Bertelsen, Jens Hegeler, Jens Janse, Jens Jeremies, Johan Devrindt, Johan Djourou, Johan Elmander, Johan Hendrik Caspar Kern, Jorge Larrionda, Jorge Lobo Carrascosa, Jorge Luis Burruchaga, Jorge Luis Pinto Page 11Tags (tagged): J Title of articles, Jabu Mahlangu, Jabu Pule, Jaca, Jacatra, January, January 1, January 10, January 11, Jens Bertelsen, Jens Hegeler, Jens Janse, Jens Jeremies, Johan Devrindt, Johan Djourou, Johan Elmander, Johan Hendrik Caspar Kern, Jorge Larrionda, Jorge Lobo Carrascosa, Jorge Luis Burruchaga, Jorge Luis Pinto Page 12Tags (tagged): F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir Page 13Tags (tagged): F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir Page 14Tags (tagged): G Title of articles, Gary Andrew Stevens, Gary Breen, Gary Cahill, Gary Caldwell, Georginio Wijnaldum, Georgios George Koumantarakis, Georgios Karagounis, Georgios Samaras, Giuseppe Wilson, giussano, Givi Chokheli, Givi Dmitriyevich Chokheli, Granze, graph, grapheme, graphic, Gunter Friesenbichler, Gunungkidul Persig, Gunungsitoli, Gupta script Page 15Tags (tagged): G Title of articles, Gary Andrew Stevens, Gary Breen, Gary Cahill, Gary Caldwell, Georginio Wijnaldum, Georgios George Koumantarakis, Georgios Karagounis, Georgios Samaras, Giuseppe Wilson, giussano, Givi Chokheli, Givi Dmitriyevich Chokheli, Granze, graph, grapheme, graphic, Gunter Friesenbichler, Gunungkidul Persig, Gunungsitoli, Gupta script Page 16Tags (tagged): H Title of articles, Half-Blood Prince (character), Hali, halide, Halil Altintop, Harut and Marut, harvest, Harvesters combination, harvesting, Henk Bos (football player), Henk Ngantung, Henk Pellikaan, Henk Sneevliet, Hirofumi Moriyasu, Hirohito, Hiroki Sakai, Hiroshi Kiyotake, Houssine Kharja, Houston, Houston Dynamo, Houston Texans Page 17Tags (tagged): H Title of articles, Half-Blood Prince (character), Hali, halide, Halil Altintop, Harut and Marut, harvest, Harvesters combination, harvesting, Henk Bos (football player), Henk Ngantung, Henk Pellikaan, Henk Sneevliet, Hirofumi Moriyasu, Hirohito, Hiroki Sakai, Hiroshi Kiyotake, Houssine Kharja, Houston, Houston Dynamo, Houston Texans Page 18Tags (tagged): I Title of articles, Ibrahima Traore, Ibrox Stadium, Ibu Kota Beijing International Airport, Ibu Tien, Independiente, Index Kompas100, Index of Economic Freedom, India, Indonesian Young, Indonesian Youth Party, Indonesian ZALORA, Indonesias Got Talent, Internet Movie Database, Internet protocol, Internet protocol suite, Internet protocol television, ISO 3166-2, ISO 3166-2 : PH, ISO 3166-2 GB, ISO 4217 Page 19Tags (tagged): I Title of articles, Ibrahima Traore, Ibrox Stadium, Ibu Kota Beijing International Airport, Ibu Tien, Independiente, Index Kompas100, Index of Economic Freedom, India, Indonesian Young, Indonesian Youth Party, Indonesian ZALORA, Indonesias Got Talent, Internet Movie Database, Internet protocol, Internet protocol suite, Internet protocol television, ISO 3166-2, ISO 3166-2 : PH, ISO 3166-2 GB, ISO 4217 Page 20Tags (tagged): K Title of articles, Karl Erik Algot Almgren, Karl Gosta Herbert Lofgren, Karl Henry, Karl Hohmann, Kerkrade, Kermes ilicis, Kern County, California, Kernel (computer science), King of Bahrain Cup 2012, King of Bandits Jing, King Osanga, King Power Stadium, Konstantinos Mitroglou, Konstanz, Konya, Koo Ja-Cheol, Kwandang, North Gorontalo, Kwasi Appiah, KY, Kyai Page 21Tags (tagged): K Title of articles, Karl Erik Algot Almgren, Karl Gosta Herbert Lofgren, Karl Henry, Karl Hohmann, Kerkrade, Kermes ilicis, Kern County, California, Kernel (computer science), King of Bahrain Cup 2012, King of Bandits Jing, King Osanga, King Power Stadium, Konstantinos Mitroglou, Konstanz, Konya, Koo Ja-Cheol, Kwandang, North Gorontalo, Kwasi Appiah, KY, Kyai Page 22Tags (tagged): L Title of articles, La Romareda, La Romareda Stadium, La Rosaleda Stadium, La Spezia, Laureano Sanabria Ruiz, Lauren, Lauren Colthorpe, Lauren Etame Mayer, lesions, Lesley de Sa, lesmo, Lesotho, List of counties and cities in Central Java, List of counties and cities in Central Kalimantan, List of counties and cities in Central Sulawesi, List of counties and cities in East Java, List of Indonesian leaders, List of Indonesian legendary football player, List of Indonesian local clothing, List of Indonesian minister Page 23Tags (tagged): L Title of articles, La Romareda, La Romareda Stadium, La Rosaleda Stadium, La Spezia, Laureano Sanabria Ruiz, Lauren, Lauren Colthorpe, Lauren Etame Mayer, lesions, Lesley de Sa, lesmo, Lesotho, List of counties and cities in Central Java, List of counties and cities in Central Kalimantan, List of counties and cities in Central Sulawesi, List of counties and cities in East Java, List of Indonesian leaders, List of Indonesian legendary football player, List of Indonesian local clothing, List of Indonesian minister Page 24Tags (tagged): O Title of articles, Obu, Aichi- Obu, Aichi, Occidental Mindoro, Occimiano, Occitania, OIC, OIC Islamic University, Oier Olazabal, Oier Sanjurjo, Olympic Stadium Berlin, Olympic Stadium Fisht, Olympic Stadium San Marino, Olympic Stadium, Munich, Orchid, Orchidaceae, Orchids, North Gorontalo, Order of Carmelites, Oskemen, Oslo, Oslo Peace Agreement, Osman Chavez Page 25Tags (tagged): O Title of articles, Obu, Aichi- Obu, Aichi, Occidental Mindoro, Occimiano, Occitania, OIC, OIC Islamic University, Oier Olazabal, Oier Sanjurjo, Olympic Stadium Berlin, Olympic Stadium Fisht, Olympic Stadium San Marino, Olympic Stadium, Munich, Orchid, Orchidaceae, Orchids, North Gorontalo, Order of Carmelites, Oskemen, Oslo, Oslo Peace Agreement, Osman Chavez Page 26Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta |