Kebebasan yang tertinggi dimana Atman telah dapat bersatu Brahman disebut?

   Pengertian  Moksa

Dalam keyakinan Agama Hindu, yang menjadi tujuan hidup manusia di alam ini adalah Moksa.Dalam kitab suci Weda, dinyatakan “Moksartham jagadhita ya ca iti dharma” yang artinya bahwa tujuan agama (Dharma) itu adalah untuk mencapai Moksa (Moksartham) dan kesejahteraan umat manusia (Jagadhita).Kebahagiaan batin yang terdalam adalah bersatunya Atman dengan Brahman. Pada bab ini akan dijelaskan pengertian dari moksa tingkatan-tingkatan moksa dan upaya-upaya untuk mencapai moksa.

Dipihak lain : moksa (Sanskerta: mokṣa) adalah sebuah konsep agama Hindu dan Buddha. Artinya ialah kelepasan atau kebebasan dari ikatan duniawi dan lepas juga dari putaran  reinkarnasi  atau Punarbawa kehidupan.

Moksa adalah salah satu sradha dalam Agama Hindu, yang merupakan tujuan hidup tertinggi Agama Hindu. Kebahagiaan yang sejati akan tercapai Oleh seseorang, apabila ia telah dapat menyatukan jiwanya dengan Tuhan. Penyatuan dengan Tuhan itu baru akan didapat apabila ia telah melepaskan semua bentuk ikatan pada dirinya. Keierikatan yang melekat pada diri kita itulah yang dinamakan maya atau kepalsuan.Maya dalam Agama Hindu dinamakan Sakti, Prakrti, kekuatan, dan Pradhana.Maya selalu mengalami perubahan yang pada hakikatnya tidak ada.Keberadaannya semata-mata disebabkan Oleh adanya hubungan indria dengan obyek duniawi ini.

Kata Moksa berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu dari akar kata Muc yang berarti membebaskan atau melepaskan.Dengan demikian, kata Moksa berarti kelepasan dan kebebasan.Dari segi istilah, Moksa disamakan dengan nirwana dan nisreyasa atau keparamarthan.

Moksa adalah alam Brahman yang sangat gaib dan berada di luar batas pikiran umat manusia.Moksa bersifat Nirguna, tidak ada bahasa manusia yang dapat menjelaskan bagaimana sesungguhnya alam Moksa itu.Dia hanya dapat dirasakan Oleh orang yang dapat mencapainya. Alam Moksa bukan sesuatu yang bersifat khayal tetapi sesuatu yang benar-benar ada,karena demikian dikatakan oleh ajaran kebenaran (agama).

Apa yang disabdakan Oleh kitab suci Weda adalah benar secara mutlak. Ajarannya selalu bersifat suci dan penuh di kegaiban, maka itu ajarannya untuk sepanjang masa. Yang dimaksud dengan kebebasan dalam pengertian Moksa ialah terlepasnya Atman dari ikatan Maya.sehingga dapat menyatu dengan Brahman.Bagi orang yang telah mencapai Moksa berarti meereka telah mencapai Moksa berarti mereka telah mencapai alam Sat Cit Ananda.

Ananda, yaitu kebahagiaan yang tertinggi.Setiap orang pada hakikatnya dapat mencapai Moksa, asal mereka mengikuti dengan tekun jalan yang ditunjuk oleh agama.Jalan yang ditunjuk oleh ajaran agama untuk mencapai Moksa adalah Catur Marga Yoga.Ajaran Catur Marga Yoga dapat ditempuh Oleh semua orang dengan menyesuaikan kemampuan dirinya masing-masing.

Sesungguhnya jalan Catur Marga tersebut dalam praktiknya akan dilaksanakan dalam satu kesatuan dengan meletakkan satu keutamaan tertentu dari ajaran Catur Marga. Seseorang yang menempuh jalan Bhakti Marga Yoga juga melakukan Marga Yoga yang Iainnya, tetapi dalam porsi yang rendah, demikian pula yang Iainnya.

Moksa dapat dicapai di dunia ini (ketika kita hidup) dan dapat pula dicapai setelah hidup ini berakhir. Orang yang dapat membebaskan dirinya (pikiran dan indera/kama) dari ikatan keduniawian dan pengaruh suka duka yang muncul dari Tri Guna akan dapat mencapai kelepasan itu, sebagaimana diungkapkan dalam Bhagawadgita sebagai berikut:

         sattvam sukhe sanjayati rajah karmani bharata,

jnanam avrtya tu tamah praruade sahjayatv uta.(Bhagawadgita XIV. 9)

Artinya:

Triguna, yaitu sattwa, rajas, dan tamas, lahir dari prakerti terikat di  dalam badan Oh Arjuna, merupakan penghuni abadi di dalam badan.

         yada sattvepravrddhe tu pralayam yati deha-bhrt, tadottama-vidam lokan amalan pratipadyate.(Bhagawadgita XIV. 14) Artinya:

Jika saat kematian seseorang tiba, bila pada waktu itu sattwa yang menguasai, maka ia mencapai dunia yang suci dari mereka yang mengetahui Tuhan (menerima Brahmaloka).

Pembebasan diri dari pengaruh Tri Guna adalah usaha yang berat, tetapi pasti dapat dilakukan dengan mendasarkan diri pada disiplin.Renungkan sloka di atas bila seseorang ingin mencapai alam Moksa.

Penghayatan dan pengamalan semua bentuk ajaran agama dalam hidup ini merupakan pelaksanaan konkrit dari sabda Tuhan yang ada dalam pustaka suci.Lakukan pemujaan dan kerja sebagaimana mestinya sebagai bhakti kita kepada Tuhan.Tanamkan keyakinan pada diri kita bahwa segala sesuatu berawal dan berakhir pada Tuhan. Segala sesuatu tidak mungkin akan terjadi tanpa Tuhan ikut di dalamnya. Semua makhluk akan dapat mencapai Moksa, hanyajalan atau prosesnya berbeda, ada yang cepat dan ada pula yang Iambat.

Bila seseorang dapat mengurangi sifat egoisnya terhadap sesuatu dan mengarahkan pikiran dan perasaannya pada Tuhan, maka secara perlahan – lahan tetapi pasti akan dapat menyatu dengan Brahman. Tujuan utama hidup manusia adalah untuk menyadari dirinya yang sejati. Setelah orang menyadari dirinya yang sejati barulah ia dapat menyadari Tuhan yang meresap dan berada pada semua yang ada di alam semesta ini.

Di dunia ini sangatlah sedikit jumlah orang yang menginginkan kebahagiaan rohani berupa Moksa, kebanyakan mereka hanyut oleh kenikmatan duniawi yang penuh dengan gelombang suka dan duka.Kiranya perlu disadari oleh setiap orang, bahwa tubuh ini adalah suatu alat untuk mendapatkan Moksa.Moksanam sarira sadhanam yang berarti bahwa tubuh itu adalah sebagai alat untuk mencapai Moksa.Demikian yang dikatakan oleh Brahma Purana (228.45), maka itu peliharalah tubuh ini sebaik-baiknya.

atan Moksa

Moksa dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu: Samipya, Sarupya (Sadarmya), Salokya, dan Sayujya. Adapun penjelasan keempat bagian ini adalah sebagai berikut:

1). Samipya adalah suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa hidupnya di dunia ini. Hal ini dapat dilakukan oleh para Yogi dan para Maharsi. Beliau dalam melakukan Yoga Samadhi telah dapat melepaskan unsur-unsur maya, sehingga beliau dapat mendengar wahyu Tuhan.Dalam keadaan yang demikian, Atman berada sangat dekat sekali dengan Tuhan.Setelah beliau selesai melakukan samadhi, maka keadaan beliau kembali sebagai.Emosi, pemikiran dan organ jasmaninya aktif kembali.

2). Sarupya ( Sadharmya) adalah suatu kebebasan yang didapat oleh seseorang didunia ini, karena kelahiarannya. kedudukan atman merupakan pancaran dari memahakuasaan Tuhan, seperti halnya Sri Rama, Budhha Gautama, dan Sri Kresna. Walaupl semua atman telah mengambil suatu perwujudan tertentu namun ia tidak terikat oleh segala sesuatu yang ada di dunia

3). Salokya adalah suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh atman di mana Atman itu sendiri telah berada dalam posisi dan kesadaran yang sama dengan Tuhan. Dalam keadaan seperti itu dapat dikatakan atman telah mencapai tingkatan Dewa yang merupakan manifestasi dari Tuhan itu sendiri.

4). Sayujya adalah suatu tingkat kebebasan yang tertinggi di mana Atman telah dapat bersatu dengan Tuhan Yang Esa (Brahman). I)alam keadaan seperti inilah sebutan Brahman Atman Aikynm yang artinya, Atman dan Brahman sesungguhnya tunggal, Dalatn hubungnn ini renungkan sloka berikut: Sribhagavan uvacha:

Akasaram Brahman paramam svabhavo dhyatmam uchvate, bhutabhavodbhavakaro vismgah kartnasamjnitah.

(Bhagawadgita VIII. 3. 129)

Brahman (tuhan) adalah yang kekal, yang Maha Tinggi dan adanya di dalam tiap-tiap badan perseorangan disebut Adhyatman. Karma adalah nama yang diberikan kepada kekuatan cipta yang menjadikan makhluk hidup.

Istilah lain yang dipergunakan untuk mengklarifikasikan tingkat-tingkat Moksa itu, yaitu: Jiwa Mukti, Wideha Mukti (Karma Mukti), dan Purna Mukti. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

l).     Jiwa Mukti adalah suatu kebebasan yang didapat oleh seseorang dalam hidupnya di dunia ini, di mana Atman tidak terpengaruh oleh indriya dan unsur-unsur dari maya. Dengan demikian maka jiwa mukti sama sifatnya dengan Samipya dan Sarupya (Sadharmya).

2). Wideha Mukti (Karma Mukti) adalah suatu kebebasan yang dapat dicapai semasa hidupnya.Di mana Atman telah meninggalkan badan kasar, tetapi wasana dari unsur Maya tidak kuat lagi mengikat Atman itu.Dalam keadaan seperti itu, kesadaran yang dicapai oleh Atman sudah setara dengan Tuhan, tetapi belum dapat bersatu karena masih adanya imbas dari unsur Maya.Dengan demikian maka Wideha Mukti (Karma mukti) dapat disamakan dengan Salokya.

3).  Purna Mukti adalah kebebasan yang paling sempurna dan yang tertinggi, di mana Atman telah dapat bersatu dengan Tuhan.Dengan demikian Purna Mukti dapat disamakan dengan Sayujya.

Mengenai Moksa atau kebebasan dalam kitab suci Sarasamuscaya disebutkan demikian dan mohon direnungkan untuk penghayatan yang lebih mendalam, yaitu sebagai berikut:

  • Tidak diketahui hubungan penjelmaan manusia itu pada permulaannya tidak dapat diperkirakan akan banyaknya penjelmaan yang lain, beribu-ribu ibu, anak dan istri pada tiap-tiap Yuga. Pada hakikatnya, siapakah yang sebenarnya dapat mengatakan dengan tepat keturunan mereka itu, dan yang mana dapat ditunjuk seketurunan dengan engkau sendiri.(Sarasamuscaya. 486)
  • Tidak ada yang kekalyang dinamakan pertemuan itu, yang bertemu satu dengan yang lain, yang tidak bertemu dengan yang lain, semuanya itu tidak kekal bahkan hubungan dengan badanmu sendiripun tidak kekal, pasti akan berpisah dari badan,tangan, kaki dan bagian lain tubuh itu, jangan dikatakan dengan yang lain-lainnya. (Sarasamuscaya, 487)
  • Katanya mereka datang dari Taya (kenyataan yang tidak nyata), kemudian kembalinya lagi ke Taya, singkatnya, bukan kepunyaanku itu, itu tidak ada hubungannya dengan engkau, jika demikian halnya, yang akan dikatakan dan apa yang akan dikerjakan.(Sarasamuscaya, 488).
  • Kekayaan akan habis, anak akan mati, istri, ayah, dan ibu, mereka iłu semuanya telah meninggal, maka sangat menyedihkan dan memilukan  hati, bila engkau sadarkan keadaan demikian, perbuatanmu iłu merupakan obat pelipur duka.(Sarasamuscaya. 489)
  • Orang yang disebut mendapatkan kebijaksanaan, tidak bersedih hati jika mengalami kesusahan, tidak bergirang hati jika mendapat kesenangan, tidak kerasukan nafsu marah dan rasa takut serta kemurungan hati, melainkan selalu tetap tenang juga pikiran dan tutur katanya karena berilmu, budi mulia pula disebut orangyang bijaksana.(Sarasamuscaya. 505)
  • Karena itu penderitaan pikiran hendaklah diusahakan untuk dimusnahkan dengan kebijaksanaan, sebab tentunya lenyap oleh kebijaksanaan, seperti misalnya api yang menyala pasti padam oleh air, jika telah musnah penderitaan pikiran maka lenyaplah pula sakitnya badan.(Sarasamuscaya. 502)
  • Adapun maknanya yang terpenting kecemaran badan akan lenyap, jika dilebur dengan latihan-latihan ilmu pengetahuan, jika hilang musnah kotoran badan iłu, karena telah diperoleh pengetahuan yang sejati, maka terhapuslah kelahiran, tidak menjelma lagi sebagai misalnya biji benihan yang dipanaskan, dipanggang, hilang daya tumbuhnya, dan tidak tumbuh lagi. (Sarasamuscaya. 510)

Demikianlah mengenai tingkatan dan keberadaan orang yang dapat mencapai Moksa, dan perlu diikuti dengan kesungguhan hati.

Was this article helpful?