Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\ 144 diselenggarakan, sesuai dengan usia, tahap perkembangan, kebutuhan, minat belajar anak. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pembelajaran Lemahnya dunia pendidikan kita adalah masalah proses pembelajaran. Dalam proses ini anak didik kurang dimotivasi untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan berketerampilan. Untuk anak usia dini pada usia-usia tertentu tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya, baik oleh guru maupun orangtua, terlihat masih banyak anak-anak yang penakut, tidak mandiri dan tidak percaya diri. Terlebih di sekolah yang kurang inovatif dan kurang kreatif di mana banyak hal saat kegiatan dibantu oleh para guru, ketika anak didik selesai mengikuti kegiatan pendidikan pra sekolah, mereka pintar namun menjadi kurang mandiri. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasanm ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan konsep pendidikan menurut undang-undang tersebut, maka sedikitnya ada empat hal yang perlu dicermati lebih lanjut (Mutiah, 2010). Pertama, pendidikan adalah usaha sadar yang terencana, berarti proses pendidikan di lembaga-lembaga belajar atau sekolah bukanlah proses yang dilaksanakan secara asal, tetapi proses yang bertujuan sehingga segala aktivitas belajar yang dilakukan guru dan anak didik diarahkan pada pencapaian tujuan. Kedua, proses pendekatan yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang harus dimaknai oleh anak didik bahwa belajar harus memperoleh hasil dan manfaatnya yang berjalan secara seimbang untuk menempuh menjadi manusia yang berkembang secara utuh. Ketiga, suasana pembelajaran diarahkan agar anak didik dapat mengembangkan potensi dirinya, hal ini berarti proses pendidikan harus berorientasi pada pembelajaran berpusat pada anak. Keempat, akhir dari proses pendidikan adalah kemampuan anak untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, keterampilan sosialisasi dengan masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian proses pendidikan berujung pada pembentukan sikap, pengembangan kecerdasan atau intelektual, dan pengembangan keterampilan. Permendiknas No 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini merupakan bagian integral dari Standar Nasional Pendidikan, yang dirumuskan dengan mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan PAUD dalam empat kelompok standar, yaitu (1) Standar tingkat pencapaian perkembangan; (2) Standar pendidik dan tenaga kependidikan, (3) Standar isi, proses, dan penilaian dan (4) Standar sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan. Standar tingkat pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun. Tingkat pencapaian perkembangan memuat aktualisasi potensi yang dimiliki setiap anak melalui tahapan-tahapan perkembangan bukan tahapan pada akademiknya. Standar pendidik dan tenaga kependidikan memuat kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi guru, guru pendamping, pengasuh, dan tenaga kependidikan PAUD. Standar isi, proses, dan penilaian meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian program yang dilaksanakan secara terintegrasi/terpadu sesuai dengan kebutuhan anak. Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan mengatur persyaratan fasilitas, manajemen, dan pembiayaan dalam penyelenggaraan PAUD. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar. Strategi pembelajaran adalah segala usaha guru untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian strategi pembelajaran menekankan kepada bagaimana aktivitas guru mengajar dan aktivitas anak belajar ( Yaumi, 2013). |