Sebutkan dua nada pada alat musik gamelan

Sebutkan dua nada pada alat musik gamelan

Gamelan adalah instrumen yang digunakan dalam seni karawitan. Gamelan terbagi menjadi 2, yaitu gamelan Pakurmatan dan gamelan Ageng. Gamelan Ageng adalah gamelan yang paling lengkap dan sering dijumpai dalam seni pertunjukan di masyarakat. Gamelan Ageng yang paling baik terbuat dari bahan perunggu, yaitu campuran antara timah putih dan tembaga dengan takaran 3 : 10 atau disebut tiga/sadasa (gasa). Istilah gasa sering diucapkan Gangsa dan juga digunakan untuk menyebut kata lain dari gamelan.

Di dalam karawitan terdapat dua laras, yaitu laras slendro dan pelog. Slendro adalah laras dalam karawitan dimana dalam satu gembyangan (oktafnya) dibagi menjadi lima nada dengan interval yang sama rata. Sedangkan Pelog merupakan laras dalam karawitan dimana dalam satu gembyangan (oktafnya) dibagi menjadi tujuh nada dengan interval yang berbeda-beda. 

Berikut adalah beberapa instrumen utama dalam gamelan gaya Yogyakarta:

1. Kendhang

Kendhang terdiri dari 3 buah, yaitu kendhang bem/ageng (besar), kendhang batangan/ciblon (sedang), dan kendhang ketipung (kecil). Kendhang terbuat dari kayu bulat berlubang ditengah dengan ujung besar dan kecil yang dilapisi membran terbuat dari kulit kerbau atau sapi.

2. Bonang

Bonang terbagi menjadi 2 jenis, bonang barung (besar) dan bonang penerus (kecil). Bonang terbuat dari perunggu berbentuk bulat berongga (tertelungkup) dengan pencon (benjolan) di atas bagian tengah. Untuk laras Slendro, Bonang ditata dengan dua jajar, atas/depan berjumlah 5 pencon, bawah/belakang 5 pencon. Untuk laras Pelog, bonang ditata dua jajar, atas/depan berjumlah 7 pencon, bawah/belakang 7 pencon.  Susunan nada bonang slendro dari kiri ke kanan: atas 6,5,3,2,1 dan bawah 1,2,3,5,6  sedangkan susunan nada bonang pelog dari kiri ke kanan: atas 4,6,5,3,2,1,7 dan bawah 7,1,2,3,5,6,4.

Bonang penerus mempunyai susunan nada yang sama dengan bonang barung namun nadanya satu oktaf lebih tinggi. Ukuran bonang penerus juga lebih kecil daripada bonang barung.

3. Demung

Demung adalah jenis instrumen gamelan terbuat daru perunggu yang berbentuk bilah persegi panjang yang ditata berderet. Demung laras Slendro berjumlah 6 bilah, sedangkan demung laras pelog berjumlah 7 bilah. Seperangkat gamelan Ageng biasanya terdapat 1 atau 2 buah demung. 

Susunan nada demung slendro dari kiri ke kanan: 1,2,3,5,6,i sedangkan nada demung pelog dari kiri ke kanan: 1,2,3,4,5,6,7

4. Saron

Saron adalah jenis instrumen gamelan terbuat dari perunggu yang berbentuk bilah persegi panjang yang ditata berderet dengan ukuran dan nada lebih kecil dari demung. Saron laras Slendro berjumlah 6 bilah, sedangkan saron laras pelog berjumlah 7 bilah. Seperangkat gamelan Ageng biasanya terdapat 2 atau 4 buah saron. 

Susunan nada saron slendro dari kiri ke kanan: 1,2,3,5,6,i sedangkan nada saron pelog dari kiri ke kanan: 1,2,3,4,5,6,7

5. Peking

Peking adalah jenis instrumen gamelan terbuat dari perunggu yang berbentuk bilah persegi panjang yang ditata berderet dengan ukuran nada lebih kecil dari saron. Peking laras Slendro berjumlah 6 bilah, sedangkan peking laras pelog berjumlah 7 bilah. Seperangkat gamelan Ageng pasti terdapat 1 buah peking.

Susunan nada peking slendro dari kiri ke kanan: 1,2,3,5,6,i sedangkan nada peking pelog dari kiri ke kanan: 1,2,3,4,5,6,7

6. Kenong

Kenong terbuat dari perunggu berbentuk bulat berongga (tertelungkup) dengan pencon (benjolan) di atas bagian tengah. Ukuran kenong lebih besar dari bonang dan ditata berjajar satu membentuk kotak.

7. Kethuk dan Kempyang

Kethuk terbuat dari perunggu berbentuk bolat berongga (tertelungkup) dengan pencon (benjolan) di atas bagian tengah. Ukurang kethuk lebih besar/hampir sama dengan bonang namun lebih kecil dari kenong. Kethuk berjumlah dua (satu untuk laras slendro dan satu untuk laras pelog). Nada kethuk adalah nada 2, baik untuk slendro maupun pelog.

Kempyang terbuat dari perunggu berbentuk bulat berongga (tertelungkup) dengan pencon (benjolan) di atas bagian tengah. Kempyang berjumlah 2 pencon dan hanya digunakan dalam laras pelog dengan nada 7 dan nada 6.

8. Gong, Suwukan, dan Kempul

Gong terbuat dari perunggu berbentuk bulat berongga dengan pencon (benjolan) di bagian tengah. Gong ditata dengan cara digantung pada rancakan/gayor. Seperangkat gamelan biasanya hanya terdapat satu buah gong. Gong biasanya bernada 5 atau 3.  Suwukan terbuat dari perunggu berbentuk bulat berongga dengan pencon (benjolan) di bagian tengah. Suwukan juga ditata dengan cara digantung pada rancakan/gayor. Ukuran suwukan lebih kecil daripada gong, namun lebih besar daripada kempul. Seperangkat gamelan biasanya minimal terdapat dua buah suwukan dengan nada 2 dan 1 slendro. Pada seperangkat gamelan yang sangat lengkap terdapat penambahan suwukan yaitu nada 6 slendro, nada 2 pelog, nada 1 pelog, dan nada 7 pelog. 

Kempul terbuat dari perunggu berbentuk bulat berongga dengan pencon (benjolan) di bagian tengah. Kempul juga ditata dengan cara digantung pada rancakan/gayor. Ukuran kempul lebih kecil dari gong dan suwukan. Seperangkat gamelan biasanya terdapat 5 buah kempul laras slendro dengan nada 1,2,3,5,6 sedangkan kempul laras pelog berjumlah 5 atau 6 buah dengan nada 1,2,3,5,6,7

9. Gambang

Gambang adalah jenis instrumen gamelan berupa bilah persegi panjang yang terbuat dari kayu ditata berderet. Pada seperangkat gamelan yang lengkap terdapat tiga buah gambang, yaitu gambang slendro, gambang pelog bem, dan gambang pelog barang. Pada fungsi pemakaiannya, khususnya untuk gambang pelog, nada 1 dan 7 dapat disesuaikan dengan gendhing yang dimainkan.

10. Rebab

Rebab adalah jenis intrumen terbuat dari kayu, dilapisi membran dari kulit hewan dilengkapi dengan dua buah dawai. Cara memainkannya dengan digesek. Nada dawai pada rebab adalah nem (6) dan ro (2). Pada permainan gamelan sederhana, rebab jarang digunakan.

SEPUTARLAMPUNG.COM–Siswa, inilah materi dan jawaban Tema 6 kelas 5 SD/MI halaman 19 tentang jumlah dan nama nada pada tangga nada diatonis dan pentatonis.

Materi tentang tangga nada diatonis dan pentatonis terdapat pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 6 kelas 5 SD/MI Subtema 1.

Ulasan materi dan jawaban di bawah ini diharapkan dapat membantu orang tua dan guru dalam mengoreksi jawaban siswa.

Materi jawaban dalam artikel ini merupakan hasil kerjasama Seputar Lampung dengan Aulia R Dinantika, S.Pd, alumnus FKIP Universitas Lampung.

Baca Juga:Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD/MI Halaman 12-13: Mencari Kata Kunci Bacaan 'Perbedaan Suhu dan Panas'

>

Siswa akan diminta menjawab soal tentangtangga nada Tema 6 kelas 5 SD/MI halaman19.

Berikut kunci jawaban Tema 6 kelas 5 SD/MI halaman 19 tentang jumlah dan nama nada pada tangga nada diatonis dan pentatonis.

Berikut Kunci jawaban Tema 6 kelas 5 SD/MI halaman 19:

Ayo Membaca (halaman 19)

Sléndro atau kadang kala dieja sebagai saléndro adalah satu di antara dua skala dari gamelan musik. Skala ini lebih mudah untuk mengerti daripada pelog ataupun skala yang lain, karena adalah secara mendasar hanya lima nada dekat yang berjarak hampir sama dalam satu oktaf.

Sebutkan dua nada pada alat musik gamelan

Slendro approximated in Western notation.[1]
Sebutkan dua nada pada alat musik gamelan
 Play
 (bantuan·info)

Sebutkan dua nada pada alat musik gamelan

Slendro-djawar scale in comparison with whole tone scale on C[2]
Sebutkan dua nada pada alat musik gamelan
 Play both
 (bantuan·info)
or
Sebutkan dua nada pada alat musik gamelan
 Play equal-tempered scale
 (bantuan·info)
.

Menurut mitologi Jawa, Gamelan Slendro lebih tua usianya daripada Gamelan Pelog. Slendro memiliki 5 (lima) nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 (C- D E+ G A) dengan interval yang sama atau kalaupun berbeda perbedaan intervalnya sangat kecil. Pelog memiliki 7 (tujuh) nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 (C+ D E- F# G# A B) dengan perbedaan interval yang besar.

Oleh karena itu skala musik ini mempunyai interval sempurna keempat yang lebih sempit, sekitar 480 sen, berbeda dengan interval pelog yang lebih lebar.

Tangga nada slendro biasa disebut dengan

Nomor Angka Jawa Nama Tradisional
Nama penuh Nama pendek Nama penuh Makna harfiah
1 siji ji panunggal kepala
2 loro ro gulu leher
3 telu lu dada dada
5 lima ma lima tangan (lima jari)
6 enam nam enam tidak diketahui

Asal mula skala slendro tidak jelas. Akan tetapi istilah slendro berasal dari nama Sailendra, wangsa penguasa Kerajaan Medang dan Sriwijaya. Skala Slendro diduga dibawa ke Sriwijaya oleh pendeta Buddha Mahayana dari Gandhara di India, melalui Nalanda dan Sriwijaya, dari sana berkembang ke Jawa dan Bali.[3]

  1. ^ "The representations of slendro and pelog tuning systems in Western notation shown above should not be regarded in any sense as absolute. Not only is it difficult to convey non-Western scales with Western notation, but also because, in general, no two gamelan sets will have exactly the same tuning, either in pitch or in interval structure. There are no Javanese standard forms of these two tuning systems." Lindsay, Jennifer (1992). Javanese Gamelan, p.39-41. ISBN 0-19-588582-1.
  2. ^ Leeuw, Ton de (2005). Music of the Twentieth Century, p.128. ISBN 90-5356-765-8.
  3. ^ Gamelan: cultural interaction and musical development in central Java
 

Artikel bertopik lagu, musik, atau alat musik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Slendro&oldid=18620915"