Makanan fungsional adalah makanan atau minuman bernutrisi tinggi yang memiliki manfaat untuk kesehatan. Konsep ini dicetuskan oleh pemerintah Jepang di tahun 1980-an. Mari kenali definisi dan jenis makanan fungsional. Show Ditinjau olehdr. Reni Utari Makanan fungsional terbagi jadi dua, yakni konvensional dan termodifikasi.Makanan fungsional adalah makanan dan minuman dengan manfaat kesehatan yang melampaui kandungan nutrisinya. Konsep makanan fungsional ini dicetuskan oleh pemerintahan Jepang pada tahun 1980-an untuk menyehatkan masyarakatnya.Ternyata, makanan fungsional terbagi dalam dua jenis. Untuk lebih lengkapnya, mari kenali penjelasan makanan fungsional ini. Makanan fungsional dan berbagai jenisnyaMakanan fungsional terbagi dalam dua jenis, yakni konvensional dan termodifikasi. Keduanya memiliki jenis makanan dan minuman yang berbeda.Makanan fungsional konvensional adalah makanan dan minuman yang memiliki nutrisi alami. Itu artinya, segala macam vitamin, zat mineral, antioksidan, dan lemak baik yang dikandungnya, langsung diberikan oleh alam, tanpa ada campur tangan manusia.Sementara itu, makanan fungsional termodifikasi adalah makanan yang telah diperkaya dengan bahan tambahan, seperti vitamin, zat mineral, probiotik, atau serat, guna meningkatkan manfaat kesehatan makanan tersebut.Bagi Anda yang ingin tahu contoh makanan fungsional, berikut ini penjelasannya.Makanan fungsional konvensional Seperti yang tadi sudah dijelaskan, jenis makanan fungsional ini berisikan makanan dan minuman yang “dari sananya” sudah mengandung berbagai nutrisi penting. Deretan makanan di bawah ini, termasuk dalam makanan fungsional konvensional:
Yogurt, salah satu makanan fungsional termodifikasi Makanan fungsional termodifikasi adalah makanan dengan tambahan berbagai macam nutrisi. Berbagai makan dan minuman di bawah ini bisa menjadi contohnya.
Makanan fungsional dan sederet manfaatnyaDari awal, makanan fungsional dicetuskan untuk membawa banyak manfaat bagi orang-orang yang mengonsumsinya. Kenalilah beberapa manfaat makanan fungsional ini.Makanan fungsional biasanya mengandung nutrisi (vitamin, zat mineral, lemak baik, dan serat) tinggi. Itulah sebabnya, mengonsumsi makanan fungsional, baik konvensional ataupun termodifikasi, bisa membantu Anda mencegah kekurangan nutrisi.Faktanya, sejak makanan fungsional dicetuskan, persentase kekurangan nutrisi berhasil turun secara signifikan di seluruh dunia.Misalnya, tepung terigu yang diperkaya zat besi di negara Yordania, berhasil menurunkan persentasi penyakit anemia defisiensi besi.Makanan fungsional mengandung berbagai macam nutrisi yang berpotensi mencegah datangnya penyakit.Contohnya makanan fungsional yang mengandung antioksidan. Antioksidan adalah molekul yang dapat melawan radikal bebas, sehingga penyakit jantung, kanker, hingga diabetes dapat dicegah.Beberapa makanan fungsional juga mengandung omega-3 tinggi. Asam lemak ini terbukti bisa meredakan peradangan, meningkatkan fungsi otak, hingga meningkatkan kesehatan jantung.Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, membutuhkan beberapa nutrisi agar tumbuh kembangnya baik. Itulah sebabnya, anak-anak direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan fungsional yang diperkaya nutrisi tambahan.Misalnya sereal atau tepung yang telah diperkaya vitamin B seperti asam folat. Kemudian ada makanan fungsional yang mengandung omega-3, zat besi, zinc, hingga vitamin B12. Baca JugaManfaat Tahitian Noni, Minuman Tropis yang Menyehatkan TubuhManfaat Makan Buah bagi Kesehatan yang Tak Perlu Diragukan Lagi7 Manfaat Semangka untuk Bayi dan Cara MemberikannyaKesimpulannya, makanan fungsional berpotensi membawa manfaat kesehatan dalam hidup Anda. Namun, jangan jadikan makanan fungsional sebagai satu-satunya sumber kesehatan. Jalanilah gaya hidup sehat seperti berolahraga teratur dan istirahat yang cukup, untuk mengoptimalkan kesehatan tubuh Anda.makanan sehatmakanan diethidup sehatbuah dan sayuranHealthline. https://www.healthline.com/nutrition/functional-foods#definition Kegunaan minyak samin selain untuk menambah citarasa khas pada masakan, ternyata juga mampu menjaga kesehatan. Manfaat minyak samin didapat dari nutrisi yang terkandung. Agar asam urat tidak tinggi, selain mengonsumsi nanas dan lobak hingga baking soda, tentu makanan juga perlu lebih selektif. Sebaiknya hindari makanan atau minuman dengan kadar fruktosa dan purin tinggi. 03 Mar 2021|Azelia Trifiana Tanda-tanda seseorang siap nikah bukan hanya soal usia saja, tapi lebih jauh lagi melibatkan kesiapan fisik, mental, dan finansial. Persiapkan baik-baik hal ini sebelum melangkah ke jenjang berikutnya 05 Jun 2020|Azelia Trifiana Dijawab Oleh dr. Denny Sutanto Dijawab Oleh dr. Veranita Dijawab Oleh dr. Farahdissa
Dewasa ini, makanan fungsional semakin dikenal oleh masyarakat luas. Makanan fungsional atau yang disebut juga nutraceuticals adalah makanan yang berpotensi memberi manfaat kesehatan melampaui nilai gizi dasarnya. Simak artikel ini untuk penjelasan lengkapnya. Makanan fungsional dikenal akan manfaatnya dalam mengoptimalkan kesehatan tubuh dan menurunkan risiko terserang penyakit. Konsep makanan fungsional ini berasal dari Jepang pada tahun 1980-an untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat di sana secara keseluruhan. Jenis Makanan FungsionalTerdapat dua jenis makanan fungsional, yakni makanan fungsional konvensional dan makanan fungsional modifikasi. Berikut adalah penjelasannya: Makanan fungsional konvensionalMakanan fungsional konvensial adalah makanan utuh yang sudah mengandung berbagai nutrisi penting, seperti serat, lemak sehat, vitamin, mineral, dan antioksidan, dalam jumlah yang cukup. Contoh makanan fungsional konvensional adalah:
Makanan fungsional modifikasiMakanan fungsional modifikasi adalah makanan yang telah diolah dan diperkaya dengan nutrisi tambahan, seperti vitamin, mineral, serat, atau probiotik, untuk menambah manfaat makanan tersebut bagi kesehatan. Contoh makanan fungsional modifikasi adalah:
Beragam Manfaat Makanan FungsionalMakanan fungsional terkenal dengan manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat makanan fungsional: 1. Mencegah kekurangan nutrisiSeperti yang disebutkan sebelumnya, makanan fungsional mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Dengan mengonsumsi makanan fungsional, Anda bisa mendapat nutrisi yang terkandung di dalamnya, sehingga terhindar dari kekurangan nutrisi yang pada akhirnya bisa menyebabkan penyakit. Sebagai contoh, dengan memilih roti atau pasta yang diperkaya dengan zat besi dibandingkan dengan yang terbuat dari tepung terigu biasa, Anda bisa terhindar dari anemia defisiensi zat besi. 2. Melindungi diri dari penyakitSelain mencegah kekurangan nutrisi, makanan fungsional juga bisa melindungi Anda dari berbagai penyakit. Misalnya, kandungan antioksidan dalam makanan fungsional mampu menetralkan radikal bebas yang berpotensi merusak sel-sel dalam tubuh. Hal ini bisa menurunkan risiko Anda mengalami berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes. 3. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan anakTidak hanya bermanfaat bagi orang dewasa, kandungan nutrisi pada makanan fungsional juga baik untuk mendukung tumbuh kembang anak. Misalnya, kandungan asam lemak omega-3 mampu meningkatkan perkembangan dan fungsi otak anak, lalu kandungan kalsium dan vitamin B12 dapat mendukung pertumbuhan tulang dan gigi anak. Meski mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan, konsumsi makanan fungsional juga harus disertai dengan gaya hidup yang sehat, seperti minum banyak air putih, rutin berolahraga, dan beristirahat yang cukup. Jika Anda masih memiliki pertanyaan terkait konsumsi makanan fungsional atau jenis makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi sesuai kondisi kesehatan Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Terakhir diperbarui: 16 Januari 2021 |