Jelaskan peranan materi genetik dalam penentuan sifat pada makhluk hidup

KILAS KLATEN - Peranan Materi Genetik dalam Penentuan Sifat merupakan salah satu materi yang wajib dipelajari oleh siswa Kelas 9 SMP dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA.

Materi Peranan Materi Genetik dalam Penentuan Sifat ini terdapat dalam buku teks IPA Kelas 9 SMP Cetakan Ke-2, 2018 Edisi Revisi.

Buku teks IPA Kelas 9 SMP ini merupakan salah satu buku yang digunakan oleh guru dan siswa Kelas 9 SMP dalam pembelajaran IPA.

Buku IPA Kelas 9 SMP yang menjadi salah satu sumber belajar utama untuk digunakan pada satuan pendidikan ini ditulis oleh Siti Zubaidah, dkk.

Di dalam bab Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup sub bab Peranan Materi Genetik dalam Penentuan Sifat, siswa kelas 9 SMP akan mendapatkan pengetahuan tentang pengertian dan seluk beluk Peranan Materi Genetik dalam Penentuan Sifat.

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Halaman 157 158 159 Uji Kompetensi Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup

Berikut ini adalah Rangkuman IPA Kelas 9 SMP Materi Peranan Materi Genetik dalam Penentuan Sifat yang diambil dari Buku IPA Kelas 9 SMP yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kemdikbudristek.

Rangkuman Peranan Materi Genetik dalam Penentuan Sifat, Materi IPA Kelas 9 SMP

Dalam pewarisan sifat dikenal istilah sifat dominan dan sifat resesif. Sebagai contoh, karakter jenis cuping yang terpisah dapat dikatakan mampu menutupi atau mengalahkan ciri jenis cuping telinga melekat.

Karakter yang mampu mengalahkan atau menutupi karakter yang lain disebut sifat dominan. Karakteristik yang kalah (dalam fenomena ini karakter cuping melekat) disebut sifat resesif.


Page 2

Gen bertanggung jawab atas sifat suatu organisme. Gen dapat dilambangkan dengan huruf tertentu. Gen dominan dapat ditulis dengan huruf kapital, sedangkan gen resesif ditulis dengan huruf biasa (kecil).

Karakter cuping yang terpisah dikode oleh gen G (dominan) sedangkan karakter cuping yang melekat dikode oleh gen g (resesif). Variasi atau bentuk alternatif dari suatu gen (dalam hal ini yaitu gen G dan gen g) disebut alela.

Sifat-sifat atau ciri yang dapat diamati seperti bentuk rambut, warna kulit, dan jenis cuping telinga disebut fenotipe. Fenotipe merupakan perwujudan ”ekspresi” dari gen.

Selain morfologi makhluk hidup yang dapat diamati, fisiologi dan tingkah laku juga merupakan fenotipe. Setiap fenotipe dikendalikan oleh genotipe.

Genotipe adalah keseluruhan informasi genetik dari suatu individu. Tentu kamu tahu bahwa manusia berdasarkan jenis kelaminnya dibedakan menjadi jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Susunan kromosom pada sel penyusun tubuh berbeda dengan susunan kromosom pada sel kelamin (sel telur atau ovum dan sel sperma). Kromosom pada sel tubuh susunannya berpasangan.

Keadaan kromosom yang berpasangan disebut dengan diploid (di = dua), sedangkan susunan kromosom pada sel kelamin tidak berpasangan dan disebut dalam keadaan haploid.

Keadaan diploid ditulis dengan simbol 2n dan keadaan haploid ditulis dengan simbol n, sehingga kromosom sel kelamin jumlahnya setengah dari kromosom sel tubuh.

Jumlah kromosom sel tubuh manusia sebanyak 23 pasang. Pada keadaan diploid atau 2n, jumlah kromosomnya 23 × 2 = 46 buah kromosom.

Kromosom nomor 1 sampai nomor 22 disebut autosom (kromosom tubuh), sedangkan kromosom nomor 23 disebut gonosom (kromosom kelamin). Kromosom nomor 23 (gonosom) inilah yang membedakan kamu laki-laki atau perempuan.


Page 3

Pada biologi, laki- laki diberi simbol ♂ (atau jantan pada hewan dan tumbuhan), dan perempuan diberi simbol ♀ (atau betina pada hewan dan tumbuhan).

Penulisan kromosom kelamin atau gonosom laki-laki ditulis dengan pasangan huruf XY dan untuk perempuan ditulis dengan pasangan huruf XX.

Kariotipe atau susunan kromosom laki-laki dapat ditulis dengan rumus 22AA + XY dan untuk perempuan ditulis dengan rumus 22AA + XX.

Pada sel kelamin, kromosom tidak dalam keadaan berpasangan (haploid), sehingga kariotipe sel kelamin jantan (sel sperma) adalah 22A + X atau 22A + Y, sedangkan kariotipe sel kelamin betina (sel ovum) yaitu 22A + X.

Sel-sel sperma ada yang mengandung kromosom kelamin Y dan ada yang mengandung kromosom kelamin X? Gen-gen pada kromosom kelamin Y memiliki peranan penting dalam menentukan jenis kelamin pada manusia.

Pada sel ovum hanya terdapat autosom dan kromosom kelamin X saja. Jadi, ketika sel telur yang mengandung kromosom kelamin X bertemu dengan sel sperma yang mengandung kromosom kelamin X maka akan menghasilkan anak (keturunan) dengan jenis kelamin perempuan (XX).

Jika sel telur yang mengandung kromosom kelamin X bertemu dengan sel sperma yang mengandung kromosom kelamin Y maka akan menghasilkan anak (keturunan) dengan jenis kelamin laki-laki (XY).

Keturunan dalam proses pewarisan sifat dapat disebut dengan filial (F), sedangkan orang tua atau induk disebut dengan parental (P).

Baca juga: Apa Itu Materi Genetik? Berikut Rangkuman Materi IPA Kelas 9 SMP

Demikian Rangkuman Peranan Materi Genetik dalam Penentuan Sifat, Materi IPA Kelas 9 SMP yang bisa dijadikan sebagai referensi siswa Kelas 9 SMP saat belajar materi mata pelajaran IPA.***

Surel :

Alamat Kantor :

Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Pusat 10270

Jelaskan peranan materi genetik dalam penentuan sifat pada makhluk hidup

Kita telah mengetahui DNA sebagai materi genetik yang membawa informasi genetik yang menentukan karakteristik makhluk hidup. Tahukah kamu bahwa karakteristik dan sifat pada setiap orang adalah warisan dari orang tua, yang diwariskan melalui materi genetik.


Amatilah cuping telinga kedua orang tua kita. Amati pula teman-teman di sekitarmu. Jika orang tua memiliki jenis cuping telinga yang melekat, maka semua anaknya pun juga memiliki jenis cuping telinga yang melekat. Namun bila salah satu dari orang tua memiliki jenis cuping telinga yang terpisah maka semua anaknya memiliki jenis cuping telinga yang terpisah, walaupun ada juga  salah satu anaknya memiliki jenis cuping telinga yang melekat.
Jelaskan peranan materi genetik dalam penentuan sifat pada makhluk hidup
Bentuk cuping terpisah (a0 dan melekat (b) merupakan hasil pewarisan sifat

Dalam pewarisan sifat kita mengenal istilah sifat dominan dan sifat resesif. Sifat dominan adalah karakter yang mampu mengalahkan/menutupi karakter yang lain. Sedangkan sifat resesif adalah karakter yang kalah atau karakter yang tertutupi oleh karakter yang lain. Gen dominan ditulis dengan huruf besar (kapital), sedangkan gen resesif cukup ditulis dengan huruf kecil saja. Contoh: cuping yang terpisah dikode oleh gen G (dominan), sedangkan karakter cuping yang melekat dikode oleh gen g (resesif). Variasi atau bentuk alternatif dari gen-gen (pada kasus ini yaitu gen G dan gen g) disebut sebagai alel. Perwujudan gen ini dapat dilihat oleh mata telanjang. Fenotip adalah sifat-sifat atau karakter yang dapat dilihat oleh mata, contoh: bentuk rambut dan bentuk cuping telinga. Fenotip merupakan perwujudan “ekspresi” dari gen. Sedangkan, genotip adalah susunan informasi genetik suatu individu yang mengkode karakter-karakter fisik.
Jelaskan peranan materi genetik dalam penentuan sifat pada makhluk hidup
Diagram kromosom perkawinan laki-laki dan perempuan
Kita perlu mengetahui bahwa susunan kromosom pada sel penyusun tubuh berbeda dengan susunan kromosom pada sel kelamin, baik itu sel telur atau ovum maupun sel sperma. Kromosom pada sel tubuh susunannya berpasangan atau diploid (2n), sedangkan susunan kromosom pada sel kelamin tidak berpasangan atau haploid (n). Sehingga kromosom pada sel kelamin berjumlah setengah dari kromosom sel tubuh. Jumlah kromosom sel tubuh sebanyak 23 pasang. Jumlah total kromosomnya sebanyak 23 x 2 = 46 buah kromosom, karena diploid (2n). Kromosom nomor 1 - 22 disebut sebagai autosom (kromosom tubuh), sedangkan kromosom nomor 23 disebut gonosom(kromosom kelamin). Gonosom inilah yang membedakan laki-laki atau perempuan. Penulisan kromosom kelamin atau gonosom laki-laki ditulis XY dan untuk perempuan ditulis XX. Dengan demikian, kariotipe atau susunan kromosom pada laki-laki  dapat dituliskan dengan rumus 22AA + XY. Sedangkan kariotipe atau susunan kromosom pada perempuan, ditulis dengan rumus 22AA + XX. Pada sel kelamin, kromosom adalah haploid (tidak dalam keadaan berpasangan), maka kariotipe sel kelamin jantan (sperma) adalah 22A + X atau 22A + Y, sedangkan kariotipe sel kelamin betina (ovum) adalah 22A + X. Sel-sel sperma ada yang mengandung kromosom kelamin Y dan ada pula yang mengandung kromosom kelamin X. Gen-gen pada kromosom kelamin Y berperan dalam menentukan jenis kelamin pada manusia. Pada sel kelamin perempuan hanya terdapat autosom dan kromosom kelamin X saja. Jadi ketika sel ovum yang mengandung kromosom kelamin X bertemu dengan sel sperma yang mengandung kromosom kelamin X maka akan menghasilkan anak (keturunan) dengan jenis kelamin perempuan (XX). Jika ovum yang mengandung kromosom kelamin X bertemu dengan sel sperma yang mengandung kromosom kelamin Y maka akan menghasilkan anak dengan jenis kelamin laki-laki (XY). Dalam proses pewarisan sifat, keturunan disebut dengan filial (F), sedangkan orangtua atau induk disebut dengan parental (P).