Apa itu: Pasar tenaga kerja (labor market) adalah tempat permintaan dan penawaran tenaga kerja berinteraksi. Itu adalah salah satu contoh pasar faktor (factor market), yakni pasar untuk transaksi faktor produksi. Show Di pasar ini, bisnis meminta jasa tenaga kerja yang ditawarkan oleh rumah tangga. Sebagai kompensasinya, mereka membayar gaji atau bentuk tunjangan lainnya seperti asuransi dan program pensiun. Untuk membayar rumah tangga, bisnis menjual produk dan jasa. Dan, rumah tangga menghabiskan pendapatan mereka untuk ditabung dan untuk konsumsi barang dan jasa. Dalam ekonomi, anda dapat menggambarkan aliran permintaan, penawaran, pendapatan ke dalam sebuah diagram, yang mana kita sebut sebagai diagram aliran sirkuler pendapatan (circular flow of income). Di pasar tenaga kerja, bisnis bersaing untuk merekrut pekerja berkualitas. Sementara itu, pekerja bersaing untuk mendapatkan kompensasi dan pekerjaan yang paling memuaskan. Apa saja jenis pasar tenaga kerjaPasar tenaga kerja bisa jadi merupakan pasar primer maupun pasar sekunder.
Pasokan tenaga kerja dapat berasal dari internal atau eksternal organisasi.
Keuntungan utama pasar internal adalah manajemen sangat tahu tentang keterampilan, bakat, kekuatan dan kelemahan karyawan mereka. Selain itu, perusahaaan mungkin cukup bebas dari tekanan pasar karena ditentukan secara internal. Terakhir, rekrutmen internal dapat mengurangi retensi di antara staf yang ada. Tapi, talenta eksternal membawa lebih banyak ide daripada staf internal. Selain itu, pasar terbuka juga memberikan lebih banyak pilihan bagi perusahaan dan memberikan lebih banyak kekuatan dalam negosiasi gaji. Bagaimana cara kerja pasar tenaga kerjaCara kerja pasar tenaga kerja mirip dengan pasar barang. Hanya saja, peran bisnis dan rumah tangga saling berkebalikan. Di pasar barang, ekonom menggunakan harga sebagai penentu utama dari kuantitas yang ditawarkan dan jumlah yang diminta dari suatu barang. Sebaliknya, di pasar tenaga kerja, upah mewakili harga dari jasa tenaga kerja dan menentukan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Di pasar tenaga kerja, bisnis dan rumah tangga bertemu untuk bertransaksi layanan tenaga kerja. Perusahaan mewakili sisi permintaan, dan rumah tangga mewakili sisi penawaran. Interaksi penawaran-permintaan menentukan tingkat upah dan lapangan kerja. Upah yang lebih tinggi mendorong lebih banyak tenaga kerja yang dipasok. Sebaliknya, upah yang lebih rendah mengurangi permintaan tenaga kerja. Tingkat upah ekuilibrium tercapai ketika kuantitas tenaga kerja yang ditawarkan sama dengan tenaga kerja yang diminta. Permintaan tenaga kerjaPermintaan tenaga kerja meningkat seiring dengan turunnya upah. Dan sebaliknya, permintaan turun saat upah naik. Akibatnya, kurva permintaan tenaga kerja memiliki kemiringan ke bawah (kemiringan negatif). Hukum pengembalian yang semakin berkurang (diminishing marginal return) menjelaskan kemiringan negatif dari kurva permintaan tenaga kerja. Hukum tersebut mengatakan, ketika sebuah perusahaan mempekerjakan lebih banyak pekerja, setiap pekerja tambahan berkontribusi lebih sedikit pada output. Karena pekerja tambahan berkontribusi pada lebih sedikit output tambahan, bisnis bersedia menambah tenaga kerja hanya jika upah turun. Perubahan tingkat upah menyebabkan tenaga kerja yang diminta bergerak di sepanjang kurva. Sementara itu, perubahan faktor selain upah menggeser kurva ke kanan atau kiri. Faktor-faktor yang menggeser kurva permintaan tenaga kerja adalah:
Penawaran tenaga kerjaHukum penawaran juga berlaku untuk pasar tenaga kerja. Ketika upah naik, kuantitas tenaga kerja yang dipasok meningkat. Sebaliknya, penurunan upah mengurangi tenaga kerja yang disediakan. Oleh karena itu, kurva penawaran tenaga kerja miring ke atas (kemiringan positif). Konsep tingkat substitusi marjinal (marginal rate of substitution) menjelaskan mengapa kurva penawaran tenaga kerja miring ke atas. Ekonom berasumsi bahwa para pekerja menghabiskan waktunya untuk dua hal: pekerjaan dan waktu luang. Keduanya saling menggantikan, artinya ketika lebih banyak waktu dihabiskan untuk bekerja, maka lebih sedikit waktu untuk bersantai. Waktu luang relatif langka, dan karenanya individu bersedia bekerja jika mereka menerima upah yang lebih tinggi. Perubahan upah mempengaruhi tenaga kerja yang ditawarkan untuk bergerak di sepanjang kurva. Sedangkan pergeseran kurva tenaga kerja dipengaruhi oleh faktor selain upah, seperti jumlah penduduk, imigrasi, ekspektasi pekerja, dan tingkat pendapatan. Ekuilibrium di pasar tenaga kerjaSeperti di pasar produk, ekuilibrium pasar tenaga kerja terjadi ketika jumlah yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang diminta, jumlah pekerja dan upah ditentukan. Upah yang lebih tinggi daripada upah ekuilibrium menciptakan kelebihan pasokan. Atau dengan kata lain, lapangan kerja yang tersedia lebih sedikit daripada jumlah pekerja. Pekerja akan bersaing untuk mendapatkan pekerjaan yang tersedia dan mau tidak mau, menerima gaji rendah. Hal ini kemudian mendorong permintaan. Proses berlanjut sampai permintaan sama dengan penawaran. Sebaliknya, ketika upah berada di bawah ekuilibrium, ada kekurangan pasokan. Upah yang lebih murah membuat biaya produksi rendah, yang mendorong bisnis untuk meningkatkan output. Mereka kemudian merekrut lebih banyak pekerja. Karena upah masih rendah dan adanya kekurangan pasokan, bisnis setuju untuk menawarkan upah yang lebih tinggi untuk menarik lebih banyak pekerja. Tetapi, dalam jangka pendek, upah mungkin tidak dapat berubah begitu cepat untuk menyeimbangkan pasar karena kekakuan yang berasal dari kontrak kerja. Selain itu, kontrol pemerintah seperti upah minimum juga dapat membatasi pengurangan upah. Selanjutnya, pada tingkat upah yang tinggi, pekerja mungkin enggan untuk bekerja lebih banyak. Mereka lebih memilih untuk mengganti waktu kerja dengan waktu luang (waktu tidak berbayar). Jadi, bukannya menaikkan pasokan, kenaikan upah yang lebih tinggi justru menyebabkan penurunan pasokan tenaga kerja. Oleh karena itu, jika anda menggambarkannya ke dalam sebuah grafik, itu akan membentuk kurva yang tertekuk ke belakang (backward-bending supply curve of labor). Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pasar tenaga kerjaSelain tingkat upah, banyak faktor yang mempengaruhi pasar tenaga kerja. Diantara faktor yang mempengaruhi penawaran tenaga kerja adalah:
Sementara itu, permintaan tenaga kerja tergantung pada faktor-faktor seperti:
Apa saja indikator pasar tenaga kerjaAnda dapat menemukan statistik tentang pasar tenaga kerja di badan pusat statistik, World Bank, OECD, atau lembaga lainnya. Anda mungkin akan menjumpai banyak sekali variabel tentang pasar tenaga kerja. Berikut ini, saya akan mencoba meringkas beberapa indikator yang biasanya menjadi fokus dalam analisis.
|